Home / Romansa / Terjebak Gairah ABG / 47. Sebuah Titik Terang

Share

47. Sebuah Titik Terang

Author: Nathanegara
last update Last Updated: 2022-04-13 21:12:27

Ibu yang menerima kedatanganku memperkenalkan diri sebagai ibu Ningsih, aku sedikit lega mendengar penjelasannya. Aku tanyakan pada ibu Ningsih, “Ningsihnya ada bu?” tanyaku. “Kebetulan Ningsih masih kerja pak, pulang kerja biasanya sore.” Jawab ibu Ningsih. Aku minta nomor ponsel Ningsih pada ibunya. 

Ibu Ningsih menulis disecarik kertas nomor ponsel Ningsih, “Bapak bisa telepon di nomor ini.” Ucap ibu Ningsih sembari memberikan secarik kertas tersebut. Aku ceritakan kepentinganku menemui Ningsih dan aku juga cerita tentang Widarti, yang merupakan sahabat karib Ningsih. 

“Udah lama pak Ningsih tidak jumpa dengan Widarti, apalagi sejak kami pindah ke sini.” Ucap ibu Ningsih. Sebelum pamit aku titip salam untuk Ningsih pada ibunya, “Yaudah bu.. kalau gitu saya pamit dulu, saya titip salam untuk Ningsih. Bilang saja dari Danu pacarnya Widarti.” Pesanku pada ibu Ningsih. 

Untuk tahap awal, aku ras
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjebak Gairah ABG   48. Hubungan Noni dan Supriatna

    “Nanti pulang kerja kamu harus cerita pada Papa ya..” Kataku Pada Noni. Noni sembari menyibukkan diri dia bertanya tanpa menatap wajahku, “Cerita apa sih Pa? Kok Mau tahu aja urusan anaknya?” Noni tanyakan itu dengan senyum yang penuh misteri.Pantasan Noni selama dua hari ini dandanannya sangat cantik, outfitnya juga sangat modis. Satu sisi aku senang melihat keadaan Noni tersebut, namun di sisi lain aku merasa sedih melihat nasibnya. Aku selalu mendoakannya, agar suatu saat dia mendapatkan jodoh yang sesuai dengan keinginannya.Setelah pulang kerja, di rumah aku ajak Noni berbicara di ruangan tamu. Noni menyiapkan teh dan camilan di atas meja buatku, “Gini Pa.. sejak kita ditraktir makan siang kemarin, pak Supriatna sering ajak Noni ngobrol di ruang kerjanya.” Cerita Noni. Ada perasaan senang mendengar apa yang diceritakan Noni.Noni cerita kalau pak Supriatna mengungkapkan perasaannya pada Noni, bahwa dia merasa

    Last Updated : 2022-04-13
  • Terjebak Gairah ABG   49. Karena Sebuah Mimpi

    Noni terus menggodaku seakan tidak ada batasan antara seorang anak dengan Papanya, Noni tidak menghiraukan status pertalian darah. Dia memang kurang pengetahuan tentang hal itu, dan menganggap hubungan seperti itu adalah hal yang biasa.Sebagai orang tua aku tetap memposisikan diri sebagai Papanya, dan menyayangi dirinya layak orang tuanya. Noni memagut leherku sehingga wajahku menempel dengan wajahnya, “Non.. kalau tetap seperti ini Papa setuju, asal tidak lebih dari ini.” Bisikku ditelingaku Noni.Noni menganggukkan kepala sembari memejamkan matanya. Noni menyibakkan selimut dengan kakinya, sehingga tubuhnya tidak lagi ditutupi selimut. Ternyata Noni hanya menggunakan underwear tanpa bawahan penutup tubuhnya. Noni menyilangkan satu pahanya di atas pahaku dan aku membiarkannya asalkan dia nyaman.Memang setelah itu Noni lelap tertidur dengan tetap posisi seperti itu. Aku pun berusaha untuk memejamkan mataku. Saat tengah malam di tengah t

    Last Updated : 2022-04-13
  • Terjebak Gairah ABG   50. Membuka Rahasia Noni

    Sepulang dari Bandung aku memenuhi janjiku pada keluarga memanfaatkan waktu libur. Kebetulan aku dapat fasilitas untuk liburan di Villa milik perusahaan di daerah puncak. 2 hari untuk kumpul bersama keluarga adalah waktu yang cukup untuk membangun kehangatan. Bisa ngobrol dengan leluasa, bercanda dengan anak-anak cukuplah untuk menghilangkan penat.Selama dua hari itu ponsel khusus untuk urusan privat tidak aku aktifkan. Khusus kepada Noni aku sudah kasih tahu kalau akan liburan bersama keluarga. Memang terasa ada yang hilang, karena waktuku dengan keluarga sangat sedikit. Sehingga saat quality time tersebut sangat terasa manfaatnya.Aku tidak tahu apa aktivitas anak-anakku di luar rumah, berteman dengan siapa mereka di luar rumah. Padahal, itu adalah hal yang sangat penting untuk aku ketahui. Inilah saatnya aku komunikasikan hal itu dengan santai pada anak-anakku, dengan demikian aku jadi tahu apa saja aktivitas anak-anak di luar rumah.Pada Rani ak

    Last Updated : 2022-04-15
  • Terjebak Gairah ABG   51. Semua Semakin Terbuka

    “Aku tidak ingin membuat kamu dan orang tua kamu kecewa Sri, aku juga takut durhaka pada kedua orang tuaku.” Jawabku dengan lirih. “Mas!! Kamu tidak punya perasaan!! Sebagai wanita aku merasakan apa yang dirasakan wanita yang kamu tinggalkan begitu saja!!” Tegas isteriku sembari mengucurkan airmata.Aku peluk isteriku dengan penuh haru, aku minta maaf pada isteriku, “Mas ngaku salah Sri.. mas gak tahu harus melakukan apa saat itu. Pilihannya hanya meninggalkan wanita itu.” Aku hampir tidak bisa menahan rasa haru saat mendengar tangisan isteriku yang begitu perih.“Tolong masalah ini jangan diceritakan pada anak-anak Sri, mas takut mereka tidak siap menerimanya.” Aku memohon pada isteriku.“Sekarang mas ceritakan bagaimana mas bisa temukan anak itu? Di mana ibunya saat ini? Tolong mas katakan dengan jujur!!” Pinta isteriku dengan nada suara kembali meninggi di tengah isak tangisnya.

    Last Updated : 2022-04-15
  • Terjebak Gairah ABG   52. Godaan Sinta pun Datang

    Setelah quality time selama dua hari dengan keluarga, banyak manfaat yang aku rasakan. Setidaknya aku tidak perlu lagi merahasiakan keberadaan Noni, dan isteriku sudah tahu siapa Noni kalau suatu saat Noni telepon aku.Aku sangat bersyukur isteriku sangat penuh pengertian dan bijaksana dalam menyikapi masa laluku, sedikitpun dia tidak kecewa. Malah dia mempersalahkan aku yang meninggalkan Widarti begitu saja, sehingga akibatnya menjadi derita Noni.Saat aku sudah berada di kantor keesokan harinya, Sinta telepon aku. Sinta mengabarkan kalau dia sudah dua hari Staycation di Shangrila Hotel.“Om Danu.. temani aku ya, biasa aku kangen dengan pijatan om Danu.” Itu yang dikatakan Sinta, dia sangat yakin kalau aku tidak akan menolak keinginannya.Aku menolak keinginan Sinta, “Sinta.. hari ini om gak bisa, karena baru pulang quality time sama keluarga.” Aku menolaknya karena situasi dan kondisinya memang tidak memungkinkan.

    Last Updated : 2022-04-16
  • Terjebak Gairah ABG   53. Gairah yang Tak Tertahankan

    Aku sudah tahu apa yang dibutuhkan Sinta sebenarnya, hanya saja dia tidak ingin mengutarakannya padaku. Pada titik-titik tertentu ditelapak kakinya aku pijat dengan perlahan secara berulang-ulang. Sinta mulai memberikan reaksi dengan rintihannya.Pada bagian betisnya hanya aku pijat ala kadarnya, karena pada bagian itu tidak ada urat sarafnya yang mengencang. Aku menyusuri bagian tengah pahanya, yang banyak area sensitif. Pada titik ini Sinta mulai memberikan reaksi, “Om.. yang kalem ya di bagian itu.” Pinta Sinta. Aku sudah faham dengan reaksi tersebut.Aku sengaja berlama-lama di bagian tengah kedua pahanya, dengan menggunakan kedua tanganku sekaligus. Tubuh Sinta mulai menggeliat dan meliuk-liuk saking menikmati pijatan di bagian itu. Aku memindahkan kedua tanganku ke bagian pinggulnya yang membukit dan menstimulasinya perlahan-lahan.Saat aku memijat bagian punggungnya, seketika Sinta membalikkan tubuhnya hingga terlentang. Lama aku m

    Last Updated : 2022-04-16
  • Terjebak Gairah ABG   54. Isteri Kiriman Tuhan

    Setelah kencan dengan Sinta, sebelum Maghrib tiba aku sudahtiba di rumah. Isteriku tersenyum semringah menyambut pulang, nikmat mana lagi yang patut aku dustakan. Isteriku mencium tanganku seperti biasanya dan aku pun membalasnya dengan memberikan kecupan di keningnya.Kadang aku merasa sangat berdosa pada isteriku, betapa aku selalu menghianati ketulusan hatinya. Aku baru menyadari kalau aku dianugerahkan Tuhan seorang isteri yang begitu sabar, dan memiliki kelapangan hati yang luar biasa.Yang sering aku tolak dari perlakuan isteriku sejak kami menikah, aku tidak pernah ingin dia melepas sepatuku. Aku tidak ingin memperlakukan dirinya seakan-akan ada di bawah kakiku. Fitrah seorang isteri bagiku tetaplah sebagai tulang rusukku, bukanlah menjadi tulang punggung atau pun telapak kakiku.Sembari mengiringiku ke dalam rumah, isteriku kembali menanyakan perihal Noni, “Mas sudah komunikasi sama Noni? Gimana info soal Mamanya Noni?&rdquo

    Last Updated : 2022-04-16
  • Terjebak Gairah ABG   55. Kabar dari Noni dan Grace

    Saat sedang sarapan pagi, aku menerima telepon dari Noni. Noni mengabarkan kalau dia sudah bikin janji dengan Ningsih untuk bertemu, “Kamu coba aja bertemu dulu sama tante Ningsih, tanya informasi tentang Mama kamu.” Aku sarankan seperti itu pada Noni. Namun, Noni inginnya aku juga ikut bertemu dengan Ningsih.“Papa baru ada jadwal dinas ke Bandung besok lusa Noni, kalau gitu kamu atur ketemunya besok lusa, gimana?” Noni janji akan usahakan bisa bertemu Ningsih besok lusa. Aku sampaikan salam dari isteri dan anak-anakku pada Noni dan Noni tidak menyangka kalau aku sudah cerita perihal itu pada keluargaku.“Noni titip salam juga untuk Mama dan adik-adik di Jakarta ya Pa..” balas Noni. Aku menyampaikan salam dari Noni pada isteri dan anak-anakku, mereka sangat senang adanya komunikasi seperti itu. Situasi ini semakin menguatkanku untuk memperbaiki keadaan. Aku ingin peristiwa ini sebagai awal hijrahku ke jalan yang benar.

    Last Updated : 2022-04-16

Latest chapter

  • Terjebak Gairah ABG   197. Ending

    196. EndingTiga bulan kemudian Noni yang pada awalnya tidak tertarik dengan Nara, menjalin hubungan hanya untuk menyenangkan hati orang tuanya. Lambat laun cintanya berlabuh juga pada Nara, “Mas.. Kok kamu sabar sekali menghadapi aku?” itu dikatakan Noni satu hari sebelum akad nikahnya dengan Nara padaku. “Non, aku sangat yakin dengan kekuatan cinta, mencintai itu seperti titik air di atas batu. Harus intens dan serius, itulah yang akhirnya aku dapatkan.” jawab Nara penuh keyakinan Noni memeluk Nara sangat erat, “Kamu hebat, mas, kesabaran kamulah yang membuat aku jatuh cinta pada akhirnya.” bisik Noni. Nara jelaskan pada Noni, bukan hanya dalam mencintai harus yakin pada perasaan. Tapi, dalam segala hal manusia harus serius pada tujuan hidupnya. Bagi Nara, cukuplah penderitaan sudah menjadi bagian hidupnya. Sekarang dia ingin menghiasi cintanya pada Noni penuh dengan kebahagiaan. “Aku sangat berharap Papa besok hadir pada pernikahanku, tanpa ada Papa hidupku belumlah lengkap.

  • Terjebak Gairah ABG   196. Pernikahan Adriana

    Satu bulan kemudianPernikahan pak Anggoro dan Adriana tidaklah dirayakan secara meriah, mengingat isteri pak Anggoro juga belum lama meninggal. Sebuah pernikahan yang sangat sederhana, yang dirayakan di villa pak Anggoro di puncak. Aku hadir bersama isteriku, sengaja aku minta Sri untuk menemaniku. Tadinya Sri tidak ingin pergi, karena dia tahu di acara itu pasti ada Widarti Mama Noni, yang merupakan mantanku sebelum menikahi Sri. “Mas.. biarlah aku di rumah saja, aku tidak ingin nanti Widarti malah tidak menerima kehadiranku.” ucap Sri saat itu“Sri.. mas justeru ingin perlihatkan pada Widarti, bahwa aku bahagia bersama kamu. Aku ingin semua orang tahu, bahwa aku bangga sama kamu, Sri.”Akhirnya Sri bersedia menemaniku malam itu. Sri terlihat cantik sekali, karena memang dia tidak pernah berdandan seperti itu. Kami berangkat dari rumah dengan menggunakan mobil kantor yang dipinjamkan pak Anggoro. Sampai di Villa kami agak terlambat, sehingga kedatangan kami menjadi perhatian bany

  • Terjebak Gairah ABG   195. Pujian Virna

    “Dalam keadaan habis sakit aja stamina om masih okey, gimana sebelumnya ya?” puji Virna “Om cuma bisanya seperti tadi itu, Virna, maaf ya performa om kurang bagus.” aku sedikit merendahkan diriVirna memelukku, “Om.. apa yang aku rasakan tadi sudah lebih dari cukup. Makanya aku membayangkan om saat masih sehat.”Aku jelaskan pada Virna, bahwa sesuai dengan usiaku saat ini performaku sudah jauh menurun. Namun, Virna menganggap kalau aku masih mampu mengimbangi durasinya dalam bercinta. Selama ini Virna bisa merasakan seperti itu jika berhubungan dengan lelaki seusianya. Baginya apa yang aku suguhkan padanya sudah lebih dari cukup. “Ada yang istimewa dari om, cara om memperlakukan aku. Om benar-benar pakai perasaan saat melakukannya.”“Kalau itu soal kebiasaan aja, Vir, om selalu menganggap pasangan bercinta itu adalah kekasih. Om tidak akan bercinta dengan wanita yang tidak om sukai.”Virna mempererat pelukannya, “Terima kasih om sudah perlakukan aku dengan penuh cinta.” ucap Virna

  • Terjebak Gairah ABG   194. Kencan dengan Virna

    Keesokan harinya Pulang dari Bandung aku semakin percaya diri, terlebih lagi setelah kencan dengan Noni. Ternyata aku memang harus membebaskan diri dari berbagai ketakutan, aku harus lebih santai menghadapi keadaan. Virna memang tidak mungkin telepon aku, karena dia hanya memasukkan nomor ponselnya di daftar kontakku. Aku sangat yakin kalau dia mau menguji aku, apakah aku bersedia untuk meneleponnya. Saat aku berada di taman perumahan aku telepon Virna, “Hai Vir.. kok kamu gak kelihatan di taman?” tanyaku Virna katakan pagi itu dia tidak di rumah, dia sedang berada di luar rumah. Virna mengajakku untuk bertemu, “Di mana Virna?” tanyaku lagiVirna katakan kalau dia sedang staycation di sebuah hotel dan dia memberikan nama hotelnya, juga nomor kamarnya. Aku tidak buang kesempatan itu, aku segera pulang ke rumah untuk segera mandi. Saat aku sedang berpakaian, Sri masuk ke kamar, “Tuh kan! Kalau sudah sehat aja gak betah di rumah, mas mau kemana rapi gitu?” tanya Sri penuh kecurig

  • Terjebak Gairah ABG   193. Rencana Pernikahan

    Di kantor, aku, Nara dan Noni membicarakan rencana pernikahan Noni dan Nara. Keluarga Noni menginginkan pernikahan dilaksanakan enam bulan lagi. Berbeda dengan keinginan Noni dan Nara, yang menginginkan pernikahan dilaksanakan tahun depan. Noni dan Nara butuh masukan dariku, “Pernikahan itu bisa dilaksanakan tergantung kesiapan kalian, karena yang akan menikah adalah kalian,” itu yang bisa aku katakan“Iya Pa, aku dan mas Nara siapnya tahun depan, tapi Papa dan Mama maunya lebih cepat dari itu.” ujar NoniNara pun menjelaskan, secara finansial dia baru bisa melaksanakan tahun depan. Namun, menurut Nara Jatimin menyanggupi untuk menutupi seluruh biaya. Alasan Jatimin, karena Noni anaknya satu-satunya. “Jadi, sebetulnya alasan kalian menunda juga terlalu prinsip, ya. Ikuti saja keinginan Papa kamu, Non, itulah yang paling baik. Aku jelaskan juga alasan Nara menunda bisa ditanggulangi Jatimin, jadi alasan Nara tidaklah menjadi halangan bagi keluarga Noni. Keluarga Noni tidak terlalu

  • Terjebak Gairah ABG   192. Berdua Noni

    Satu minggu kemudian Aku dijemput Noni dan Nara, alasannya Noni dan Nara banyak yang ingin dibicarakan di Bandung terkait rencana pernikahan mereka. Di Bandung aku nginap di rumah Nara, rumah yang pernah aku tempati sebagai kepala cabang. Saat aku di kantor menemani Nara dan bertemu dengan karyawan, Noni mengajakku keluar. Alasannya, dia ingin memberikan kejutan padaku. Aku minta izin pada Nara, “Nara.. om izin jalan sama Noni ya, Noni mau kasih kejutan pada om.”“Iya mas.. gak lama kok, aku mau perlihatkan sesuatu pada Papa.”“Okey.. Gak apa-apa kok, silahkan aja Pa.. saya belum bisa menemani karena lagi padat hari ini.” ucap Nara. Noni menyetir mobilnya, aku mendampinginya di depan. Noni cerita, bahwa rumah nenek sudah di renovasi, itulah yang ingin diperlihatkannya padaku. “Rumahnya sudah bagus Pa, yang renovasi Papa Jatimin.”“Jadi kamu mau kasih lihat rumah nenek sama Papa?”“Iya Pa, biar gimanapun rumah itu banyak kenangan kita, Pa. Papa senang gak aku ajak ke sana?”Aku me

  • Terjebak Gairah ABG   191. Virna yang Hangat

    Virna belum tahu situasi di kompleks perumahan, dengan entengnya dia mengajakku mampir ke rumahnya, “Om keberatan gak kalau aku ajak mampir ke rumah?”“Keberatan sih gak, Virna, masalahnya kompleks perumahan ini bukanlah seperti perumahan pondok indah. Apa kata warga entar lihat om ke rumah kamu.” aku menolak dengan halus. “Om.. aku mau tanya, sekarang performa om gimana?”Sepertinya Virna mau menguji staminaku, “Performa sih lumayan dibandingkan beberapa bulan yang lalu.”Virna pembicaraannya sudah mulai rada panas, dia menanyakan vitalitasku sudah kembali normal atau belum. Dari gestur tubuhnya Virna terlihat sangat gelisah, seperti ada yang ingin buru-buru dia tuntaskan. Virna mengulurkan tangannya, “Om pegang deh telapak tangan aku..” Aku ambil telapak tangannya, “Lho? Kok basah gini, Vir? Kenapa tuh?” tanyaku pura-pura polos“Aku gitu om.. kalau sudah ketemu yang aku inginkan, aku jadi nervous kalau tidak aku dapatkan.”Aku sebetulnya tahu apa yang Virna sedang alami dan ras

  • Terjebak Gairah ABG   190. Kembali Tergoda

    Kesehatanku sudah berangsur pulih, setiap pagi aku mulai melakukan olah raga ringan dengan gerak jalan. Selain itu aku juga mengubah penampilan, yang tadinya lebih klimis, sekarang wajahku mulai ditumbuhi kumis dan brewok tipis. Di taman komplek perumahan aku berlari-lari kecil untuk jarak pendek, sekadar menggerakkan tubuh agar berkeringat. Banyak juga penduduk disekitarnya yang ikut berolahraga. Saat sedang melepas lelah di bangku taman, seorang gadis menghampiriku, “Pagi om.. maaf om warga disekitar komplek ini ya?” tanya gadis itu“Iya dik.. adik juga warga sini ya? Kok om baru lihat kamu?” aku berusaha bersikap seramah mungkin“Kenalin om.. Virna, aku warga baru di sini, baru dua bulan pindah ke sini.” Dia mengulurukan tangan dan memperkenalkan diriAku pun membalas jabatan tangannya sambil memperkenalkan diri, “Danu.. om warga pertama di komplek ini.”Virna yang memakai outfit sport yang ketat dengan belahan depan rendah, sehingga memperlihatkan setiap lekuk tubuhnya yang men

  • Terjebak Gairah ABG   189. Bertemu Yosi

    Yosi pada akhirnya datang ke rumahku, dia kaget saat tahu aku lagi sakit, “Ya Tuhan, om.. aku benar-benar gak tahu kalau om sakit. Emang Maura tahu dari mana om sakit, tante?”“Tante juga gahu Yosi, yang jelas dia datang ke rumah saat om lagi sakit. Dia bawa anaknya yang berusia hampir satu tahun.”Yosi ceritakan pada isteriku kenapa dia kenalkan Maura padaku, alasan dia semata-mata karena aku sering menolong orang lain. Yosi katakan kalau dia kasihan pada Maura yang sedang hamil, tapi cowoknya kabur. Saat itu aku hanya diminta mencari solusinya, dan aku memberikan solusinya. “Yang aku tahu gitu tante, Maura juga bilang sama aku kalau om Danu baik dan tidak macam-macam.”“Kamu sering menemui om ya?”“Gak sering tante, baru sekali itu aja.. benar kan om?”“Ya Sri.. Yosi ketemu aku baru kali itu aja.”“Emang Maura cerita apa sama tante soal om?”Sri katakan pada Yosi, bahwa Maura tidak banyak bicara. Maura hanya prihatin melihat keadaanku, dia belum sudah lama tidak bertemu denganku.

DMCA.com Protection Status