Beranda / Romansa / Terjebak Gairah ABG / 22. Bertemu Maura Kembali

Share

22. Bertemu Maura Kembali

Penulis: Nathanegara
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-03 12:03:07

Setelah kurang lebih 5 bulan Maura menghilang begitu saja, tiba-tiba dia telepon aku untuk minta bertemu. Kami bertemu di sebuah Mall dibilangan Jakarta Barat. Dia datang bersama seorang anak kecil berumur 5 tahun, katanya sih keponakannya. Aku tidak terlalu fokus pada anak itu, aku justeru melihat perkembangan kehamilannya yang semakin besar. 

Kami ngobrol sambil makan di sebuah resto past food, saat itu waktu sore hari. Aku tanya keadaan dan kesehatannya, karena aku sangat prihatin dengan keadaannya. Kehamilannya sudah masuk bulan ke 8, sehingga terlihat sangat besar. Dia sendiri tubuhnya tidaklah tinggi dan itu membuat dia seperti kewalahan. 

Dia cerita tentang keadaannya yang selalu berpindah-pindah, dari satu rumah saudara ke rumah saudara yang lainnya. Kadang nginap di rumah teman dan berpindah ke rumah teman lainnya. Orang tuanya sudah tidak mau menerima dirinya dalam keadaan seperti itu. Untungnya kesehatan fisiknya aman, sehingga tidak mengganggu kesehat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Gairah ABG   23. Maura Dicari, Noni yang Datang

    Seakan sudah diatur, saat aku bertanya-tanya tentang Maura, tiba-tiba Noni datang kembali menemuiku. Seperti pucuk dicinta ulam tiba, yang benar-benar ditunggu datang jua. Kalau ditanya apa yang lebih bahagia dari itu? Maka aku akan jawab itulah hal yang paling membahagiakanku.Noni terlihat begitu cantik dan sehat, wajahnya pun sangat ceria. Noni bilang kalau dia sangat rindu denganku, melebihi rindunya terhadap apa pun. Aku serasa melambung mendengar kerinduan Noni, dia tidak tahu kalau aku pun dimabuk rindu padanya. Hari itu Noni sangat manja dan selalu ingin di manja.Aku tanya pada Noni, “Sekarang kamu selalu sehat Non?” Tanyaku. Noni tersenyum mendengar pertanyaanku, “Sejak om tidak menolak tidur sama aku, aku jadi sehat om..” canda Noni. Saking penasarannya aku cecar terus Noni dengan pertanyaan, “Apa iya itu yang jadi obatnya Non?” tanyaku, Noni langsung jawab, “Ya iyalah om.. kan aku yang ngerasain, makanya aku

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-03
  • Terjebak Gairah ABG   24. Noni dan Om Senang

    Sebelum Noni menceritakan tentang pengalamannya, Noni bertanya tentang nasib Maura, “Om gak tahu di mana keberadaan Maura? Gimana nasibnya yang mau melahirkan?” tanya Noni dengan mengucurkan airmata. “Itulah yang om sesali, Maura tidak mau memberikan nomor kontak yang bisa dihubungi, Non.” Jawabku.Lama Noni terdiam dalam keharuan, perasaannya sangat sedih mengingat tentang keadaan Maura. Dia merasakan kalau apa yang menimpa Maura menimpa dirinya, dia tidak sanggup membayangkannya. Dia begitu kesal dengan lelaki yang sudah membuat Maura menderita, dia mengambil pelajaran dari cerita Maura tersebut.“Itulah yang membuat aku gak mau berhubungan dengan lelaki yang seumuran dengan aku om.. mereka kurang bertanggung jawab.” Ucap Noni. Aku bilang sama dia bahwa tidak semua lelaki seumuran aku bertanggung jawab, ada juga yang brengsek.“Om mau dengar cerita aku gak? Om gak marah kan?” Tanya Noni sambil menatap

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-03
  • Terjebak Gairah ABG   25. Kecemburuan Noni

    Masih sama-sama di bawah selimut dan bersimbah peluh, dalam posisi terlentang Noni kembali bertanya, “Om.. masih ada gak cerita yang om rahasiakan?” tanya Noni. Ada keraguan dalam hatiku untuk menceritakan kebersamaanku dengan Adriana, karena aku yakin kalau aku ceritakan Noni pasti cemburu.Tapi, karena aku terbiasa bicara apa adanya akhirnya aku ceritakan perkenalanku dengan Adriana. Mulai dari awal perkenalan sampai saat Adriana menantang kencan di hotel. Awalnya Noni hanya diam mendengarkan, tapi ketika aku cerita seperti apa perilaku Adriana, Noni bertanya padaku,“Om menikmati hubungan dengan Adriana?” tanya Noni. Karena aku memang tidak menikmati hubungan itu, maka aku cerita apa adanya. “Om gak bisa menikmatinya Non.. karena om gak bisa bercinta tanpa rasa.” Jawabku. Aku lanjutkan ceritaku sampai saat aku menceritakan bagaimana aku memperlakukan Noni pada Adriana.“Kenapa om menceritakan aku pada Adri

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • Terjebak Gairah ABG   26. Menaklukkan Hati Noni

    Aku dan Noni kembali bercumbu menghabiskan malam dan sisa-sisa kecemburuannya. Noni tidak bisa ditaklukkan hanya dengan keperkasaan jika hatinya tetap membantu. Aku taklukkan hati Noni dengan segala kelembutan, agar hatinya luluh dan tidak lagi berkeluh. Raut wajah Noni kembali senang, terlihat pias pertanda dia puas.Aku yang tadinya berencana untuk pulang akhirnya tidak jadi, aku ingin menemani Noni sampai pagi biar hatinya senang. Aku tidak berpikir kalau di rumah terus ditunggu isteriku. Sebelum pulang aku katakan pada Noni, “Non.. om pulang ya, nanti kamu check out gak usah tunggu om.” Kataku. Untungnya Noni mengerti.Begitu sampai di rumah pertengkaranku dengan isteri tidak bisa dihindari, karena aku sudah dianggap melampaui batas kesabarannya. Aku memang tidak pulang malam, tapi aku pulang pagi. Hal itulah penyulut pertengkaran, isteriku tidak bisa menerima alasan apa pun yang aku kemukakan.“Mas mau seperti ini seterusnya? K

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • Terjebak Gairah ABG   27. Bertemu Pemain Sinetron

    Setelah dua bulan aku tidak pernah lagi kencan dengan ABG, aku bertemu dengan seorang pemain sinetron yang aku kenal enam bulan yang lalu. Sebut saja namanya Sinta yang berumur 20 tahun. Sinta peranannya di sinetron sebagai Extra Talent, tapi jam terbangnya cukup lumayan, karena sudah banyak sinetron yang di bintanginya.Hari itu dia terlihat sangat gelisah, aku juga tidak tahu apa yang membuatnya gelisah. Tiba-tiba dia minta aku temani ke spa yang menjadi langganannya. Tapi, sayangnya saat kami kesana spanya tutup, akhirnya kami cari spa yang lainnya dan ternyata sama saja.Sinta terlihat sangat gelisah, aku kasih saran gimana kalau cari spa di hotel aja, eh dia malah kasih penawaran yang menarik, "kalau di hotel mending om aja yang pijat aku.” ujar Sinta. Aku langsung jawab, " Okey, ide yang bagus, daripada kamu bayar orang lain, mending kamu bayar om." Aku godain Sinta."Waduh, kalau buat bayar om mana mampu aku.” Jawab Sinta. Akhirnya

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-05
  • Terjebak Gairah ABG   28. Sinta Minta Dipijat Lagi

    Tangan Sinta tiba-tiba berada di pahaku, tapi Cuma sekadar memegang dan meremasnya dengan gregetan. Sementara aku terus menjelajah bukitnya dengan lembut, sehingga Sinta semakin bergairah. Ketika aku ambil posisi dari bagian kepalanya, untuk memijat bahunya, Sinta kembali meremas pahaku dengan gemas.Sinta sepertinya sudah tidak tahan, dia memintaku agar segera mengambil posisi diantara kedua pahanya. Seketika itu juga aku mengeksekusi Sinta dan berpacu dengan desah nafasnya yang semakin cepat. Sinta merasa kalau dia sudah hampir mencapai puncak pelepasan. Aku pun menuntaskannya secara bersamaan."Aku belum pernah om di pijat laki-laki, ternyata sensasinya luar biasa ya.” Puji Sinta dengan nafas yang masih belum teratur. "Aku jadi cepat sampai jadinya, padahal biasanya aku bisa lama baru pelepasan. Lanjut Sinta. Sinta terus bicara, sementara aku masih mengatur napas."Om Danu ternyata jago juga ya, jangan-jangan profesinya gigolo nih dulunya.&r

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-05
  • Terjebak Gairah ABG   29. Budak Nafsu

    Berikut ini sebuah cerita yang cukup mengenaskan sebetulnya. Seperti yang diceritakan oleh Karina (bukan nama aslinya), saya baru kenal sebetulnya dengan Karina, hanya saja ada satu hal yang membuat sedikit penasaran tentang dirinya. Karina aku kenal dari pertemanan di media sosial.Karena pertemananku banyak dari kalangan film, sehingga dia meminta pertemanan. Anaknya baik dan lumayan cantik, profesinya instruktur kebugaran. Meskipun masih muda Karina memiliki usaha kebugaran, dan membuka cabang di beberapa wilayah.Secara ekonomi sebetulnya dia cukup mapan, kalaupun dia tertarik untuk ikut shooting bukan karena butuh uang, tapi sekedar untuk menyalurkan hobinya berakting dan punya ambisi dibidang akting untuk menambah relasinya.Suatu saat kami ketemuan, pada kesempatan itulah saya mencoba menelusuri banyak hal tentang kehidupannya. Mulai dari usahanya, sampai aktivitas shooting yang dia ikuti. Yang menjadi perhatian saya sebetulnya adalah siapa or

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-05
  • Terjebak Gairah ABG   30. Kabar Noni Sakit

    Hari ini aku agak kalut setelah dapat kabar dari Noni. Dia telepon aku untuk mengabarkan kalau dia sudah dua Hari terbaring sakit di rumah. Noni sempat kecewa karena tidak bisa berkomunikasi sama aku. Aku jelaskan pada dia bahwa aku sedang menenangkan kondosi di rumah dulu.Noni sangat ingin ketemu aku dan aku sendiri juga ingin menemui dia di Bandung. Aku katakan pada Noni kalau aku sedang mencari cara agar bisa ke Bandung. Situasi ini aku ceritakan pada pak Anggoro, aku menemui beliau di ruang kerjanya. Aku ceritakan masalah yang sedang aku hadapi pada pak Anggoro.“Kalau memang pak Danu sangat mendesak, saya bisa tugaskan pak Danu ke Bandung sore ini.” Ucap pak Anggoro. Beliau ikut prihatin mendengar ceritaku dan memberikan tugas selama 2 hari di Bandung. Kebetulan memang perusahaanku juga ada cabang di Bandung.“Pak Danu bisa pakai fasilitas mobil kantor kalau mau, bisa setir sendiri atau disupiri.” Pak Anggoro menawarkan fasilitas kantor. Hanya saia a

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-06

Bab terbaru

  • Terjebak Gairah ABG   197. Ending

    196. EndingTiga bulan kemudian Noni yang pada awalnya tidak tertarik dengan Nara, menjalin hubungan hanya untuk menyenangkan hati orang tuanya. Lambat laun cintanya berlabuh juga pada Nara, “Mas.. Kok kamu sabar sekali menghadapi aku?” itu dikatakan Noni satu hari sebelum akad nikahnya dengan Nara padaku. “Non, aku sangat yakin dengan kekuatan cinta, mencintai itu seperti titik air di atas batu. Harus intens dan serius, itulah yang akhirnya aku dapatkan.” jawab Nara penuh keyakinan Noni memeluk Nara sangat erat, “Kamu hebat, mas, kesabaran kamulah yang membuat aku jatuh cinta pada akhirnya.” bisik Noni. Nara jelaskan pada Noni, bukan hanya dalam mencintai harus yakin pada perasaan. Tapi, dalam segala hal manusia harus serius pada tujuan hidupnya. Bagi Nara, cukuplah penderitaan sudah menjadi bagian hidupnya. Sekarang dia ingin menghiasi cintanya pada Noni penuh dengan kebahagiaan. “Aku sangat berharap Papa besok hadir pada pernikahanku, tanpa ada Papa hidupku belumlah lengkap.

  • Terjebak Gairah ABG   196. Pernikahan Adriana

    Satu bulan kemudianPernikahan pak Anggoro dan Adriana tidaklah dirayakan secara meriah, mengingat isteri pak Anggoro juga belum lama meninggal. Sebuah pernikahan yang sangat sederhana, yang dirayakan di villa pak Anggoro di puncak. Aku hadir bersama isteriku, sengaja aku minta Sri untuk menemaniku. Tadinya Sri tidak ingin pergi, karena dia tahu di acara itu pasti ada Widarti Mama Noni, yang merupakan mantanku sebelum menikahi Sri. “Mas.. biarlah aku di rumah saja, aku tidak ingin nanti Widarti malah tidak menerima kehadiranku.” ucap Sri saat itu“Sri.. mas justeru ingin perlihatkan pada Widarti, bahwa aku bahagia bersama kamu. Aku ingin semua orang tahu, bahwa aku bangga sama kamu, Sri.”Akhirnya Sri bersedia menemaniku malam itu. Sri terlihat cantik sekali, karena memang dia tidak pernah berdandan seperti itu. Kami berangkat dari rumah dengan menggunakan mobil kantor yang dipinjamkan pak Anggoro. Sampai di Villa kami agak terlambat, sehingga kedatangan kami menjadi perhatian bany

  • Terjebak Gairah ABG   195. Pujian Virna

    “Dalam keadaan habis sakit aja stamina om masih okey, gimana sebelumnya ya?” puji Virna “Om cuma bisanya seperti tadi itu, Virna, maaf ya performa om kurang bagus.” aku sedikit merendahkan diriVirna memelukku, “Om.. apa yang aku rasakan tadi sudah lebih dari cukup. Makanya aku membayangkan om saat masih sehat.”Aku jelaskan pada Virna, bahwa sesuai dengan usiaku saat ini performaku sudah jauh menurun. Namun, Virna menganggap kalau aku masih mampu mengimbangi durasinya dalam bercinta. Selama ini Virna bisa merasakan seperti itu jika berhubungan dengan lelaki seusianya. Baginya apa yang aku suguhkan padanya sudah lebih dari cukup. “Ada yang istimewa dari om, cara om memperlakukan aku. Om benar-benar pakai perasaan saat melakukannya.”“Kalau itu soal kebiasaan aja, Vir, om selalu menganggap pasangan bercinta itu adalah kekasih. Om tidak akan bercinta dengan wanita yang tidak om sukai.”Virna mempererat pelukannya, “Terima kasih om sudah perlakukan aku dengan penuh cinta.” ucap Virna

  • Terjebak Gairah ABG   194. Kencan dengan Virna

    Keesokan harinya Pulang dari Bandung aku semakin percaya diri, terlebih lagi setelah kencan dengan Noni. Ternyata aku memang harus membebaskan diri dari berbagai ketakutan, aku harus lebih santai menghadapi keadaan. Virna memang tidak mungkin telepon aku, karena dia hanya memasukkan nomor ponselnya di daftar kontakku. Aku sangat yakin kalau dia mau menguji aku, apakah aku bersedia untuk meneleponnya. Saat aku berada di taman perumahan aku telepon Virna, “Hai Vir.. kok kamu gak kelihatan di taman?” tanyaku Virna katakan pagi itu dia tidak di rumah, dia sedang berada di luar rumah. Virna mengajakku untuk bertemu, “Di mana Virna?” tanyaku lagiVirna katakan kalau dia sedang staycation di sebuah hotel dan dia memberikan nama hotelnya, juga nomor kamarnya. Aku tidak buang kesempatan itu, aku segera pulang ke rumah untuk segera mandi. Saat aku sedang berpakaian, Sri masuk ke kamar, “Tuh kan! Kalau sudah sehat aja gak betah di rumah, mas mau kemana rapi gitu?” tanya Sri penuh kecurig

  • Terjebak Gairah ABG   193. Rencana Pernikahan

    Di kantor, aku, Nara dan Noni membicarakan rencana pernikahan Noni dan Nara. Keluarga Noni menginginkan pernikahan dilaksanakan enam bulan lagi. Berbeda dengan keinginan Noni dan Nara, yang menginginkan pernikahan dilaksanakan tahun depan. Noni dan Nara butuh masukan dariku, “Pernikahan itu bisa dilaksanakan tergantung kesiapan kalian, karena yang akan menikah adalah kalian,” itu yang bisa aku katakan“Iya Pa, aku dan mas Nara siapnya tahun depan, tapi Papa dan Mama maunya lebih cepat dari itu.” ujar NoniNara pun menjelaskan, secara finansial dia baru bisa melaksanakan tahun depan. Namun, menurut Nara Jatimin menyanggupi untuk menutupi seluruh biaya. Alasan Jatimin, karena Noni anaknya satu-satunya. “Jadi, sebetulnya alasan kalian menunda juga terlalu prinsip, ya. Ikuti saja keinginan Papa kamu, Non, itulah yang paling baik. Aku jelaskan juga alasan Nara menunda bisa ditanggulangi Jatimin, jadi alasan Nara tidaklah menjadi halangan bagi keluarga Noni. Keluarga Noni tidak terlalu

  • Terjebak Gairah ABG   192. Berdua Noni

    Satu minggu kemudian Aku dijemput Noni dan Nara, alasannya Noni dan Nara banyak yang ingin dibicarakan di Bandung terkait rencana pernikahan mereka. Di Bandung aku nginap di rumah Nara, rumah yang pernah aku tempati sebagai kepala cabang. Saat aku di kantor menemani Nara dan bertemu dengan karyawan, Noni mengajakku keluar. Alasannya, dia ingin memberikan kejutan padaku. Aku minta izin pada Nara, “Nara.. om izin jalan sama Noni ya, Noni mau kasih kejutan pada om.”“Iya mas.. gak lama kok, aku mau perlihatkan sesuatu pada Papa.”“Okey.. Gak apa-apa kok, silahkan aja Pa.. saya belum bisa menemani karena lagi padat hari ini.” ucap Nara. Noni menyetir mobilnya, aku mendampinginya di depan. Noni cerita, bahwa rumah nenek sudah di renovasi, itulah yang ingin diperlihatkannya padaku. “Rumahnya sudah bagus Pa, yang renovasi Papa Jatimin.”“Jadi kamu mau kasih lihat rumah nenek sama Papa?”“Iya Pa, biar gimanapun rumah itu banyak kenangan kita, Pa. Papa senang gak aku ajak ke sana?”Aku me

  • Terjebak Gairah ABG   191. Virna yang Hangat

    Virna belum tahu situasi di kompleks perumahan, dengan entengnya dia mengajakku mampir ke rumahnya, “Om keberatan gak kalau aku ajak mampir ke rumah?”“Keberatan sih gak, Virna, masalahnya kompleks perumahan ini bukanlah seperti perumahan pondok indah. Apa kata warga entar lihat om ke rumah kamu.” aku menolak dengan halus. “Om.. aku mau tanya, sekarang performa om gimana?”Sepertinya Virna mau menguji staminaku, “Performa sih lumayan dibandingkan beberapa bulan yang lalu.”Virna pembicaraannya sudah mulai rada panas, dia menanyakan vitalitasku sudah kembali normal atau belum. Dari gestur tubuhnya Virna terlihat sangat gelisah, seperti ada yang ingin buru-buru dia tuntaskan. Virna mengulurkan tangannya, “Om pegang deh telapak tangan aku..” Aku ambil telapak tangannya, “Lho? Kok basah gini, Vir? Kenapa tuh?” tanyaku pura-pura polos“Aku gitu om.. kalau sudah ketemu yang aku inginkan, aku jadi nervous kalau tidak aku dapatkan.”Aku sebetulnya tahu apa yang Virna sedang alami dan ras

  • Terjebak Gairah ABG   190. Kembali Tergoda

    Kesehatanku sudah berangsur pulih, setiap pagi aku mulai melakukan olah raga ringan dengan gerak jalan. Selain itu aku juga mengubah penampilan, yang tadinya lebih klimis, sekarang wajahku mulai ditumbuhi kumis dan brewok tipis. Di taman komplek perumahan aku berlari-lari kecil untuk jarak pendek, sekadar menggerakkan tubuh agar berkeringat. Banyak juga penduduk disekitarnya yang ikut berolahraga. Saat sedang melepas lelah di bangku taman, seorang gadis menghampiriku, “Pagi om.. maaf om warga disekitar komplek ini ya?” tanya gadis itu“Iya dik.. adik juga warga sini ya? Kok om baru lihat kamu?” aku berusaha bersikap seramah mungkin“Kenalin om.. Virna, aku warga baru di sini, baru dua bulan pindah ke sini.” Dia mengulurukan tangan dan memperkenalkan diriAku pun membalas jabatan tangannya sambil memperkenalkan diri, “Danu.. om warga pertama di komplek ini.”Virna yang memakai outfit sport yang ketat dengan belahan depan rendah, sehingga memperlihatkan setiap lekuk tubuhnya yang men

  • Terjebak Gairah ABG   189. Bertemu Yosi

    Yosi pada akhirnya datang ke rumahku, dia kaget saat tahu aku lagi sakit, “Ya Tuhan, om.. aku benar-benar gak tahu kalau om sakit. Emang Maura tahu dari mana om sakit, tante?”“Tante juga gahu Yosi, yang jelas dia datang ke rumah saat om lagi sakit. Dia bawa anaknya yang berusia hampir satu tahun.”Yosi ceritakan pada isteriku kenapa dia kenalkan Maura padaku, alasan dia semata-mata karena aku sering menolong orang lain. Yosi katakan kalau dia kasihan pada Maura yang sedang hamil, tapi cowoknya kabur. Saat itu aku hanya diminta mencari solusinya, dan aku memberikan solusinya. “Yang aku tahu gitu tante, Maura juga bilang sama aku kalau om Danu baik dan tidak macam-macam.”“Kamu sering menemui om ya?”“Gak sering tante, baru sekali itu aja.. benar kan om?”“Ya Sri.. Yosi ketemu aku baru kali itu aja.”“Emang Maura cerita apa sama tante soal om?”Sri katakan pada Yosi, bahwa Maura tidak banyak bicara. Maura hanya prihatin melihat keadaanku, dia belum sudah lama tidak bertemu denganku.

DMCA.com Protection Status