Beranda / Romansa / Terjebak Gairah ABG / 30. Kabar Noni Sakit

Share

30. Kabar Noni Sakit

Penulis: Nathanegara
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-06 13:37:53

Hari ini aku agak kalut setelah dapat kabar dari Noni. Dia telepon aku untuk mengabarkan kalau dia sudah dua Hari terbaring sakit di rumah. Noni sempat kecewa karena tidak bisa berkomunikasi sama aku. Aku jelaskan pada dia bahwa aku sedang menenangkan kondosi di rumah dulu. 

Noni sangat ingin ketemu aku dan aku sendiri juga ingin menemui dia di Bandung. Aku katakan pada Noni kalau aku sedang mencari cara agar bisa ke Bandung. Situasi ini aku ceritakan pada pak Anggoro, aku menemui beliau di ruang kerjanya. Aku ceritakan masalah yang sedang aku hadapi pada pak Anggoro. 

“Kalau memang pak Danu sangat mendesak, saya bisa tugaskan pak Danu ke Bandung sore ini.” Ucap pak Anggoro. Beliau ikut prihatin mendengar ceritaku dan memberikan tugas selama 2 hari di Bandung. Kebetulan memang perusahaanku juga ada cabang di Bandung. 

“Pak Danu bisa pakai fasilitas mobil kantor kalau mau, bisa setir sendiri atau disupiri.” Pak Anggoro menawarkan fasilitas kantor. Hanya saia a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Gairah ABG   31. Rahasiaku dan Noni

    Aku minta izin pada nenek untuk melihat keadaan Noni di kamar, “Nek.. saya bisa lihat Noni di kamar?” tanyaku. Nenek memberiku izin, “Silahkan nak Danu..” ucap nenek. Perlahan-lahan aku dorong pintu kamar Noni dan aku masuk. Di kamar yang sempit itu aku melihat Noni terbaring di tempat tidur single bed. Aku hampir Noni yang sedang lelap tertidur, hatiku sangat terenyuh menatapnya.Aku raba keningnya dengan punggung tanganku, suhu tubuhnya sangat panas. Tiba-tiba Noni terbangun saat tahu ada yang merasa keningnya, dia tidak menyangka kalau aku datang, “Om Danu kapan datang.. “ Tanya Noni dengan lirih. “Baru aja sayang.. Om sengaja datang untuk kamu.” Ucapku. Noni tersenyum menatapku, tapi sejenak kemudian di bertanya, “Om kenapa menangis?” tanya Noni.Aku tatap Noni dengan perasaan iba, “Om sedih melihat keadaan kamu, kamu cepat sembuh ya sayang.” Ucapku. Karena sebelumnya aku tidak pernah panggil sayang pada Noni, kali ini dia merasa aneh dan dia tanyakan padaku, “

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-06
  • Terjebak Gairah ABG   32. Kontak Batin

    Aku baru menyadari kenapa aku sangat sayang pada Noni, sehingga aku sendiri menganggap perasaan itu sebagai sesuatu yang tidak wajar. Ternyata inilah jawabannya, Noni adalah darah dagingku. Sekarang aku yang bingung bagaimana aku harus mengatakannya pada nenek atau Noni, tentang siapa aku sebenarnya.Saat aku bicara dengan nenek tiba-tiba Noni keluar dari kamarnya, “Om.. kok aku ditinggal sih?” tanya Noni. Aku hampiri dia dan aku ajak duduk di ruang tamu bersama nenek. “Kenapa Non bangun? Panas gak badannya?” tanya nenek. Aku pegang kening Noni dengan punggung tanganku, suhu badannya normal.Di depan nenek aku katakan pada Noni, “Nanti kalau kamu sudah sembuh, kamu kerja di kantor om yang di Bandung ya.” Kataku. Noni sangat senang mendengar apa yang aku katakan, “Om serius? Noni kerja dibagian apa om?” tanya Noni. Aku katakan padanya bisa jadi resepsionis atau sekretaris.Nenek sangat senang mendengar itu, “Alhamdulillah nak Danu.. kasihan Noni kerjanya ga

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-07
  • Terjebak Gairah ABG   33. Mengubah Hubungan

    Aku kembali teringat masa laluku dengan Widarti. Saat itu aku sudah bekerja di Bandung dan usiaku sudah 35 tahun, sementara Widarti berusia 22 tahun. Widarti mahasiswi yang magang di perusahaan tempat aku bekerja. Posisi aku mengawasi mahasiswi yang magang, dan aku jatuh cinta dengan Widarti.Setelah selesai magang di perusahaan tempat aku bekerja, Widarti bekerja diperusahaan lain. Tapi, aku dan Widarti terus menjalin hubungan. Karena usiaku sudah cukup, orang tuaku menjodohkan aku dengan kerabat dekat keluargaku. Padahal saat aku menikah Widarti sedang hamil dan aku tinggalkan begitu saja.Noni membuyarkan lamunan ku, “Apa om akan selalu ada untuk Noni? Apa kita gak bisa melakukannya lagi om?” tanya Noni dengan raut muka sedih. “Non.. kamu anakku, gak mungkin kita melakukan itu lagi, sekarang om papa kamu.” Aku tegaskan itu pada Noni. Meskipun dia sangat sulit menerima kenyataan itu, namun aku harus ubah hubunganku dengan Noni.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-07
  • Terjebak Gairah ABG   34. Memberikan Noni Pekerjaan

    Keesokan harinya aku telepon pak Anggoro, aku ceritakan tentang hubunganku dengan Noni dan cerita masa laluku dengan ibunya Noni. Pak Anggoro kaget mendengar cerita itu, “Terus sekarang pak Danu gimana dengan Noni? Apa yang ingin bapak lakukan selanjutnya?” tanya pak Anggoro.Pertanyaan pak Anggoro itu seperti memberikan pintu masuk bagi aku untuk meminta pekerjaan untuk Noni, “Ya saya harus bertanggung jawab sama Noni pak, kalau bapak gak keberatan saya minta pekerjaan buat Noni di kantor cabang Bandung.” Jawabku. Pak Anggoro menyerahkan sepenuhnya padaku untuk mengaturnya.Beliau sangat men-support aku untuk membantu Noni dan nenekknya. Bagi pak Anggoro itu merupakan apresiasi perusahaan terhadap kinerjaku selama bekerja di perusahaannya. “Pak Danu atur saja dengan kepala cabang di sana, nanti saya akan menyetujuinya.” Ucap pak Anggoro.Aku bersyukur semua niatku untuk bertanggung jawab terhadap Noni dimudahkan Tuhan. Mungkin Tuhan ingin menguji niatku,

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-07
  • Terjebak Gairah ABG   35. Noni Cemburu pada Adriana

    Entah apa yang ada dibenak Noni, saat aku mau pulang ke Jakarta dia membisikkan di telingaku, “Pa.. jangan pacaran sama Adriana ya, Noni gak rela.” Bisiknya. Aku tidak terlalu hiraukan ucapannya, aku hanya menjawabnya dengan anggukan kepala sebagai tanda aku mengiyakan permintaannya.Aku jadi kepikiran dengan ucapan Noni, karena biasanya apa yang dilarang itu akan datang sebagai cobaan. Isteriku sendiri kalau sudah curiga pada gerak-gerikku sering mengingatkan aku. Tapi, selalu apa yang diingatkannya menjadi kenyataan yang tidak bisa aku lawan. Inilah yang membuat aku takut tidak bisa melawan apa yang dikhawatirkan Noni.Aku kembali mengingat tentang Adriana, apa yang menjadi kelebihan Adriana yang membuat Noni begitu cemburu pada Adriana. Padahal semua gadis yang aku kencani selalu aku ceritakan pada Noni, tapi tidak ada yang membuatnya cemburu. Tapi, pada Adriana Noni sangat cemburu.Mungkin sesama wanita dia bisa menilai kalau dalam pa

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-08
  • Terjebak Gairah ABG   36. Ingin Diperlakukan Seperti Noni

    Pertanyaan pak Anggoro itu sangat menohokku, dan apa yang dikatakannya adalah benar, “Saya percaya kalau itu karma yang harus saya terima pak, karena saya sudah menyia-nyiakan ibunya.” Jawabku. Aku katakan juga pada pak Anggoro kalau aku akan menebus kesalahanku dimasa lalu.Bagi pak Anggoro sendiri apa yang aku alami adalah pelajaran yang perlu dia petik, karena dia sendiri sekarang sedang terjebak cinta dengan ABG. Dia juga sadar kalau hal seperti yang aku alami akan terjadi pada dirinya.“Memang susah pak melawan hawa nafsu, saya sendiri berkali-kali mau menghindari. Tapi, saat Grace ingin ketemu tetap saja saya layani.” Ujar Pak Anggoro.Kepada pak Anggoro aku minta bantuan agar Noni bisa segera masuk kerja. Ternyata pak Anggoro sudah memberikan persetujuan apa pun yang sudah diputuskan pak Supriatna. Pak Supriatna sudah membuat pemanggilan pada Noni, yang akan dikirimkan besok ke alamat Noni.Aku pikir tidak ad

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-08
  • Terjebak Gairah ABG   37. Memanjakan Adriana

    Secara fisik Adriana memang lebih dibandingkan Noni. Tapi, Noni memiliki daya tarik yang khas dan tidak dimiliki gadis lainnya. Entahlah mungkin karena dia darah dagingku. Sehingga dia menjadi godaan bagiku sangat mendambakan gairah anak gadis seusianya. Itulah yang membuat aku terperosok dalam jebakan ABG seperti Noni.Di bawah selimut aku peluk Adriana layaknya aku memeluk Noni. Adriana sangat menikmatinya dan dia merasakan elusan kasih sayang yang menyusuri tubuhnya yang polos tanpa dibaluti sehelai kain pun. Aku merasakan dan mendengar desah nafasnya yang mulai menggelora.Kadang tubuhnya menggeliat menikmati setiap telusur tanganku menyusuri lekuk lembah dan bukitnya yang menantang. Adriana membalikkan tubuhnya membelakangiku, aku mencumbu punggung lehernya yang jenjang dan menyusuri bahu dan punggungnya.Aku tidak sampai hati memanjakan Adriana dengan membayangkan Noni yang ada di dalam pelukanku, seperti yang diinginkan Adriana. Aku hanya memp

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-08
  • Terjebak Gairah ABG   38. Instink Seorang Isteri

    Aku sangat hapal karakter isteriku yang instinknya sangat kuat, kalau aku melakukan perselingkuhan melampaui batas dia selalu mencecarnya. Saat aku sampai rumah, Sri isteriku bertanya, “Mas.. kamu gak punya mantan di Bandung kan?” Tanya Sri tiba-tiba sembari mengeluarkan pakaian kotorku dari tas ransel.Dengan sikap biasa-biasa saja aku jawab pertanyaan Sri, “Itu kan 20 tahun lalu Sri, kalau pun ada dia udah jadi nenek-nenek.” Aku jawab pertanyaan Sri dengan guyonan. “Tapi perempuan sekarang umur lima puluhan masih bahenol lho mas..” Sri mulai menyelidiki juga dengan guyonan.“Kalau aku mau.. jelas aku akan pilih yang muda-muda Sri. Masalahnya mas mu ini udah gak mau Sri.” Seketika aku merasa takut akan ucapan aku sendiri. Biasanya kalau aku katakan gak mau melakukan, yang terjadi malah aku lakukan.Inilah yang kadang-kadang tanpa aku sadari, mudah mengatakan sesuatu seakan tidak sadar bahwa manusia itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09

Bab terbaru

  • Terjebak Gairah ABG   197. Ending

    196. EndingTiga bulan kemudian Noni yang pada awalnya tidak tertarik dengan Nara, menjalin hubungan hanya untuk menyenangkan hati orang tuanya. Lambat laun cintanya berlabuh juga pada Nara, “Mas.. Kok kamu sabar sekali menghadapi aku?” itu dikatakan Noni satu hari sebelum akad nikahnya dengan Nara padaku. “Non, aku sangat yakin dengan kekuatan cinta, mencintai itu seperti titik air di atas batu. Harus intens dan serius, itulah yang akhirnya aku dapatkan.” jawab Nara penuh keyakinan Noni memeluk Nara sangat erat, “Kamu hebat, mas, kesabaran kamulah yang membuat aku jatuh cinta pada akhirnya.” bisik Noni. Nara jelaskan pada Noni, bukan hanya dalam mencintai harus yakin pada perasaan. Tapi, dalam segala hal manusia harus serius pada tujuan hidupnya. Bagi Nara, cukuplah penderitaan sudah menjadi bagian hidupnya. Sekarang dia ingin menghiasi cintanya pada Noni penuh dengan kebahagiaan. “Aku sangat berharap Papa besok hadir pada pernikahanku, tanpa ada Papa hidupku belumlah lengkap.

  • Terjebak Gairah ABG   196. Pernikahan Adriana

    Satu bulan kemudianPernikahan pak Anggoro dan Adriana tidaklah dirayakan secara meriah, mengingat isteri pak Anggoro juga belum lama meninggal. Sebuah pernikahan yang sangat sederhana, yang dirayakan di villa pak Anggoro di puncak. Aku hadir bersama isteriku, sengaja aku minta Sri untuk menemaniku. Tadinya Sri tidak ingin pergi, karena dia tahu di acara itu pasti ada Widarti Mama Noni, yang merupakan mantanku sebelum menikahi Sri. “Mas.. biarlah aku di rumah saja, aku tidak ingin nanti Widarti malah tidak menerima kehadiranku.” ucap Sri saat itu“Sri.. mas justeru ingin perlihatkan pada Widarti, bahwa aku bahagia bersama kamu. Aku ingin semua orang tahu, bahwa aku bangga sama kamu, Sri.”Akhirnya Sri bersedia menemaniku malam itu. Sri terlihat cantik sekali, karena memang dia tidak pernah berdandan seperti itu. Kami berangkat dari rumah dengan menggunakan mobil kantor yang dipinjamkan pak Anggoro. Sampai di Villa kami agak terlambat, sehingga kedatangan kami menjadi perhatian bany

  • Terjebak Gairah ABG   195. Pujian Virna

    “Dalam keadaan habis sakit aja stamina om masih okey, gimana sebelumnya ya?” puji Virna “Om cuma bisanya seperti tadi itu, Virna, maaf ya performa om kurang bagus.” aku sedikit merendahkan diriVirna memelukku, “Om.. apa yang aku rasakan tadi sudah lebih dari cukup. Makanya aku membayangkan om saat masih sehat.”Aku jelaskan pada Virna, bahwa sesuai dengan usiaku saat ini performaku sudah jauh menurun. Namun, Virna menganggap kalau aku masih mampu mengimbangi durasinya dalam bercinta. Selama ini Virna bisa merasakan seperti itu jika berhubungan dengan lelaki seusianya. Baginya apa yang aku suguhkan padanya sudah lebih dari cukup. “Ada yang istimewa dari om, cara om memperlakukan aku. Om benar-benar pakai perasaan saat melakukannya.”“Kalau itu soal kebiasaan aja, Vir, om selalu menganggap pasangan bercinta itu adalah kekasih. Om tidak akan bercinta dengan wanita yang tidak om sukai.”Virna mempererat pelukannya, “Terima kasih om sudah perlakukan aku dengan penuh cinta.” ucap Virna

  • Terjebak Gairah ABG   194. Kencan dengan Virna

    Keesokan harinya Pulang dari Bandung aku semakin percaya diri, terlebih lagi setelah kencan dengan Noni. Ternyata aku memang harus membebaskan diri dari berbagai ketakutan, aku harus lebih santai menghadapi keadaan. Virna memang tidak mungkin telepon aku, karena dia hanya memasukkan nomor ponselnya di daftar kontakku. Aku sangat yakin kalau dia mau menguji aku, apakah aku bersedia untuk meneleponnya. Saat aku berada di taman perumahan aku telepon Virna, “Hai Vir.. kok kamu gak kelihatan di taman?” tanyaku Virna katakan pagi itu dia tidak di rumah, dia sedang berada di luar rumah. Virna mengajakku untuk bertemu, “Di mana Virna?” tanyaku lagiVirna katakan kalau dia sedang staycation di sebuah hotel dan dia memberikan nama hotelnya, juga nomor kamarnya. Aku tidak buang kesempatan itu, aku segera pulang ke rumah untuk segera mandi. Saat aku sedang berpakaian, Sri masuk ke kamar, “Tuh kan! Kalau sudah sehat aja gak betah di rumah, mas mau kemana rapi gitu?” tanya Sri penuh kecurig

  • Terjebak Gairah ABG   193. Rencana Pernikahan

    Di kantor, aku, Nara dan Noni membicarakan rencana pernikahan Noni dan Nara. Keluarga Noni menginginkan pernikahan dilaksanakan enam bulan lagi. Berbeda dengan keinginan Noni dan Nara, yang menginginkan pernikahan dilaksanakan tahun depan. Noni dan Nara butuh masukan dariku, “Pernikahan itu bisa dilaksanakan tergantung kesiapan kalian, karena yang akan menikah adalah kalian,” itu yang bisa aku katakan“Iya Pa, aku dan mas Nara siapnya tahun depan, tapi Papa dan Mama maunya lebih cepat dari itu.” ujar NoniNara pun menjelaskan, secara finansial dia baru bisa melaksanakan tahun depan. Namun, menurut Nara Jatimin menyanggupi untuk menutupi seluruh biaya. Alasan Jatimin, karena Noni anaknya satu-satunya. “Jadi, sebetulnya alasan kalian menunda juga terlalu prinsip, ya. Ikuti saja keinginan Papa kamu, Non, itulah yang paling baik. Aku jelaskan juga alasan Nara menunda bisa ditanggulangi Jatimin, jadi alasan Nara tidaklah menjadi halangan bagi keluarga Noni. Keluarga Noni tidak terlalu

  • Terjebak Gairah ABG   192. Berdua Noni

    Satu minggu kemudian Aku dijemput Noni dan Nara, alasannya Noni dan Nara banyak yang ingin dibicarakan di Bandung terkait rencana pernikahan mereka. Di Bandung aku nginap di rumah Nara, rumah yang pernah aku tempati sebagai kepala cabang. Saat aku di kantor menemani Nara dan bertemu dengan karyawan, Noni mengajakku keluar. Alasannya, dia ingin memberikan kejutan padaku. Aku minta izin pada Nara, “Nara.. om izin jalan sama Noni ya, Noni mau kasih kejutan pada om.”“Iya mas.. gak lama kok, aku mau perlihatkan sesuatu pada Papa.”“Okey.. Gak apa-apa kok, silahkan aja Pa.. saya belum bisa menemani karena lagi padat hari ini.” ucap Nara. Noni menyetir mobilnya, aku mendampinginya di depan. Noni cerita, bahwa rumah nenek sudah di renovasi, itulah yang ingin diperlihatkannya padaku. “Rumahnya sudah bagus Pa, yang renovasi Papa Jatimin.”“Jadi kamu mau kasih lihat rumah nenek sama Papa?”“Iya Pa, biar gimanapun rumah itu banyak kenangan kita, Pa. Papa senang gak aku ajak ke sana?”Aku me

  • Terjebak Gairah ABG   191. Virna yang Hangat

    Virna belum tahu situasi di kompleks perumahan, dengan entengnya dia mengajakku mampir ke rumahnya, “Om keberatan gak kalau aku ajak mampir ke rumah?”“Keberatan sih gak, Virna, masalahnya kompleks perumahan ini bukanlah seperti perumahan pondok indah. Apa kata warga entar lihat om ke rumah kamu.” aku menolak dengan halus. “Om.. aku mau tanya, sekarang performa om gimana?”Sepertinya Virna mau menguji staminaku, “Performa sih lumayan dibandingkan beberapa bulan yang lalu.”Virna pembicaraannya sudah mulai rada panas, dia menanyakan vitalitasku sudah kembali normal atau belum. Dari gestur tubuhnya Virna terlihat sangat gelisah, seperti ada yang ingin buru-buru dia tuntaskan. Virna mengulurkan tangannya, “Om pegang deh telapak tangan aku..” Aku ambil telapak tangannya, “Lho? Kok basah gini, Vir? Kenapa tuh?” tanyaku pura-pura polos“Aku gitu om.. kalau sudah ketemu yang aku inginkan, aku jadi nervous kalau tidak aku dapatkan.”Aku sebetulnya tahu apa yang Virna sedang alami dan ras

  • Terjebak Gairah ABG   190. Kembali Tergoda

    Kesehatanku sudah berangsur pulih, setiap pagi aku mulai melakukan olah raga ringan dengan gerak jalan. Selain itu aku juga mengubah penampilan, yang tadinya lebih klimis, sekarang wajahku mulai ditumbuhi kumis dan brewok tipis. Di taman komplek perumahan aku berlari-lari kecil untuk jarak pendek, sekadar menggerakkan tubuh agar berkeringat. Banyak juga penduduk disekitarnya yang ikut berolahraga. Saat sedang melepas lelah di bangku taman, seorang gadis menghampiriku, “Pagi om.. maaf om warga disekitar komplek ini ya?” tanya gadis itu“Iya dik.. adik juga warga sini ya? Kok om baru lihat kamu?” aku berusaha bersikap seramah mungkin“Kenalin om.. Virna, aku warga baru di sini, baru dua bulan pindah ke sini.” Dia mengulurukan tangan dan memperkenalkan diriAku pun membalas jabatan tangannya sambil memperkenalkan diri, “Danu.. om warga pertama di komplek ini.”Virna yang memakai outfit sport yang ketat dengan belahan depan rendah, sehingga memperlihatkan setiap lekuk tubuhnya yang men

  • Terjebak Gairah ABG   189. Bertemu Yosi

    Yosi pada akhirnya datang ke rumahku, dia kaget saat tahu aku lagi sakit, “Ya Tuhan, om.. aku benar-benar gak tahu kalau om sakit. Emang Maura tahu dari mana om sakit, tante?”“Tante juga gahu Yosi, yang jelas dia datang ke rumah saat om lagi sakit. Dia bawa anaknya yang berusia hampir satu tahun.”Yosi ceritakan pada isteriku kenapa dia kenalkan Maura padaku, alasan dia semata-mata karena aku sering menolong orang lain. Yosi katakan kalau dia kasihan pada Maura yang sedang hamil, tapi cowoknya kabur. Saat itu aku hanya diminta mencari solusinya, dan aku memberikan solusinya. “Yang aku tahu gitu tante, Maura juga bilang sama aku kalau om Danu baik dan tidak macam-macam.”“Kamu sering menemui om ya?”“Gak sering tante, baru sekali itu aja.. benar kan om?”“Ya Sri.. Yosi ketemu aku baru kali itu aja.”“Emang Maura cerita apa sama tante soal om?”Sri katakan pada Yosi, bahwa Maura tidak banyak bicara. Maura hanya prihatin melihat keadaanku, dia belum sudah lama tidak bertemu denganku.

DMCA.com Protection Status