“Kenapa kau belum tidur? Ini sudah sangat larut.” Sylvester baru kembali dari menemani Lucian.
“Ada yang perlu aku bicarakan denganmu.” Starla tidak bisa memejamkan matanya meski Sylvester sudah mengatakan padanya untuk tidur lebih dahulu karena pria itu akan pulang sangat terlambat.
“Apakah sangat penting sehingga kau menungguku?”
“Ya.”
“Katakan.”
“Apakah kau akan bertunangan sebentar lagi?”
Sylvester mengerutkan keningnya, siapa yang memberitahu Starla bahwa ia akan bertunangan? Sylvester tidak berniat untuk menyembunyikan hal itu dari Starla, tapi dia belum memberitahu wanita ini sama sekali.
“Siapa yang mengatakannya padamu?”
“Nyonya Alyssa.” Starla tidak bermaksud untuk mengadu, ia hanya berkata apa adanya. “Jadi, apakah benar kau akan bertunangan?”
“Itu benar.”
Starla sudah menyiapkan hatin
Pemberitaan mengenai makan malam dan pertemuan lain antara Sylvester dan Ruby tersebar di internet. Rumor mengenai rencana pertunangan mereka juga ada di sana.Penyatuan antara dua generasi dari keluarga pengusaha besar selalu menarik perhatian banyak orang. Berbagai komentar mulai membanjiri setiap artikel mengenai dua orang yang akan segera menjadi pasangan itu.Mereka yang berkomentar tidak bisa menyembunyikan rasa iri dan kekaguman mereka terhadap dua sosok yang bahkan lebih baik dari model di landasan pacu. Mereka sempurna satu sama lain, seolah mereka memang telah ditakdirkan untuk menjadi pasangan sejak awal.Keduanya merupakan pewaris dari perusahaan besar, meski perusahaan keluarga Taylor tidak sebesar milik keluarga Axelton atau Holland, tapi perusahaan itu setidaknya telah berdiri selama hampir seratus tahun dan juga termasuk dalam perusahaan besar di benua Amerika.Dari segi penampilan, keduanya tidak memiliki kekurangan. Sylvester yang tampak
Ulang tahun kakek Sylvester akan diadakan satu minggu lagi, saat ini persiapan untuk pesta perayaan itu sedang berlangsung. Kakek Sylvester mengundang cukup banyak tamu kali ini.Sylvester telah diingatkan oleh ayahnya sebelumnya untuk menyiapkan kado untuk kakeknya, dan Sylvester telah memiliki hadiah itu. Kakek Sylvester menyukai lukisan, jadi dia membeli sebuah lukisan karya pelukis terkenal yang sangat sulit didapatkan. Pria itu secara pribadi menemui pemilik lukisan dan menemaninya bermain catur barulah ia bisa membeli lukisan itu.Ketika Sylvester pergi ke Eropa, dia tidak hanya membeli lukisan, tapi juga satu set perhiasan yang disebut Mahkota Cinta. Ia ingin memberikan perhiasan itu untuk Starla. Sylvester masih mencoba untuk menyenangkan Starla dan membuat wanita itu tinggal secara sukarela di sisinya. Sylvester masih berpikir bahwa Starla mudah untuk dibujuk.Setelah ia kembali ke kediamannya Sylvester langsung menemui Starla. Wanitanya saat ini sedang
Starla memasuki lift, ia menekan tombol untuk menutup pintu lift berkali-kali, saat pintu lift akan tertutup Christopher masuk ke dalam sana dengan cepat, detik selanjutnya pintu lift benar-benar tertutup.“Starla, kau mau pergi ke mana? Biar aku temani.” Christopher bertanya dengan pelan. Hatinya berdenyut nyeri saat melihat kesedihan di wajah Starla.“Biarkan aku sendirian.” Starla tidak ingin ditemani oleh siapapun saat ini.“Aku tidak akan membiarkanmu sendiri.” Christopher sudah pernah tidak hadir di samping Starla ketika wanita itu menghadapi perpisahan orangtuanya. Dan sekarang Christopher tidak ingin melakukan hal yang sama lagi. Ia mungkin tidak bisa menghibur Starla, tapi ia ingin wanita itu tahu bahwa ia ada untuknya saat ini.Starla tidak lagi mendorong Christopher untuk pergi, ia tahu jika pria ini sudah bertekad maka dia tidak akan menyerah.Pintu lift terbuka detik selanjutnya. Starla segera keluar
“Apa hubunganmu dengan Christopher?” Sylvester menatap Starla yang tampak acuh tak acuh di depannya.“Aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya!” Starla enggan menjelaskan.“Tidak memiliki hubungan apapun tapi pria itu memelukmu dan tidak ingin melepaskanmu?” Sylvester menggunakan nada dingin. Lagi-lagi Starla melanggar peraturan yang ia buat untuk wanita itu. Starla membiarkan Christopher memeluknya.Dari kata-kata Sylvester, Starla yakin bahwa Grey telah memberitahu pria itu apa yang terjadi di taman hotel tadi.“Kenapa? Apakah hanya kau yang bisa memiliki hubungan dengan lebih dari satu wanita sementara aku tidak?” Starla menatap Sylvester mencemooh. “Jangan memandang dirimu terlalu tinggi, Sylvester. Bukan kau satu-satunya pria berkuasa di dunia ini!”Emosi Sylvester tersulut ketika dia mendengar kata-kata Starla. Pria itu memegang rahang Starla dengan kuat. “Kau terlalu beran
“Sampai kapan kau akan mogok makan seperti ini, Starla?” Sylvester berdiri di belakang Starla yang sedang duduk di menghadap ke danau di depannya.Sudah tiga hari Starla melakukan aksi mogok makan, wanita itu tampak lesu, berat badannya telah menyusut.Starla mengabaikan Sylvester, wanita itu sedang menyiksa dirinya sendiri agar Sylvester muak padanya dan membiarkan dia pergi.Melihat Starla seperti ini, hati Sylvester sakit, dia tahu bahwa tindakan Starla ini adalah demi agar ia melepaskannya. Sylvester tidak habis pikir, apakah berada di sisinya benar-benar buruk sehingga Starla rela menyiksa dirinya sendiri seperti ini.Namun, Sylvester tidak melunak. Dia tidak mau melepaskan Starla yang telah masuk ke dalam dunianya. Sebelum mengenal Starla dia hanya hidup untuk bekerja, hari-hari yang dia lalui selalu monoton. Akan tetapi, sejak ia bertemu dengan Starla, semuanya berubah, perlahan-lahan wanita itu menariknya dari kegelapan dan membawakan cahaya untuknya.Setelah melihat cahaya se
“Ayah, apakah Ayah sudah menemukan sesuatu tentang Sylvester?” Julia berbaring manja di dalam dekapan Jhon, ayah mertuanya. Tubuh keduanya menempel erat, mereka baru saja melewatkan sesi bercinta yang penuh gairah.Jhon membelai puncak kepala Julia dengan lembut. “Belum. Orang yang aku kirim untuk memata-matai Sylvester tidak menemukan apapun. Selama beberapa waktu ini Sylvester hanya bepergian ke rumah, kantor dan beberapa tempat yang berhubungan dengan pekerjaan.”“Bagaimana jika Sylvester menyimpan wanita di kediamannya?” Julia mengangkat tubuhnya, ia meletakan dagunya di dada Jhon.“Aku akan mencari cara untuk menyuap pelayan di kediaman Sylvester agar mereka bicara.” Jhon tidak terlalu yakin dengan hal ini, Sylvester pasti tidak sembarangan mempekerjakan orang di kediamannya. Mungkin akan sedikit sulit mencari informasi dari para pelayan.“Baiklah, Sayang. Aku tidak ingin ada yang menghalangi jalan putri kita.” Ruby memainkan jarinya di atas dada ayah mertuanya.“Jangan menggoda
“Ke mana kau akan membawaku?” Starla mengalihkan pandangannya dari helikopter yang ada di landasan kediaman Sylvester.“Kau akan tahu nanti.” Sylvester tersenyum kecil. “Ayo.” Pria itu meraih tangan Starla lalu keduanya mulai melangkah lebih dekat ke helikopter dan masuk ke dalam sana.Helikopter mulai terbang. Ini adalah pertama kalinya Starla naik helikopter seperti ini. Kehidupan orang-orang kaya memang sangat luar biasa.Sepanjang perjalanan Starla melihat ke sekelilingnya, wanita itu tidak takut sama sekali. Pemandangan dari atas terlihat sangat indah.Saat Starla sibuk memandang ke bawah, Sylvester lebih sering melihat ke arah Starla. Pria itu sesekali tersenyum. Entah sejak kapan memandangi Starla saat ini menjadi kebiasaannya.Waktu berlalu, helikopter mendarat di villa yang pernah ditinggali oleh Starla selama satu minggu.Starla kini tahu bagaimana caranya ia sampai ke tempat ini sebelumnya, ternyata Sylvester membawanya menaiki helikopter.“Apakah kau akan mengurungku di s
Starla menyeret tubuhnya menuju ke ruang makan. Ia mengerutkan keningnya saat ia menemukan Sylvester yang menata makanan di meja makan.Ia meneruskan langkahnya dan melihat Sylvester kembali ke dapur. Ia mengikuti pria itu.“Kau memasak sendiri?” Starla seolah tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Pria yang bertelanjang dada di dekatnya sedang memegang spatula.“Ya. Tunggu di ruang makan, aku akan segera selesai.”Starla tidak beranjak dari tempatnya, ia tidak mungkin melewatkan keberadaan Sylvester di dapur. Sial! Pria itu benar-benar seksi ketika berhadapan dengan peralatan memasak.“Apakah pemandangannya sangat indah, Starla?” Sylvester tersenyum menggoda.“Ya, benar-benar indah.” Starla melihat dari bawah hingga ke atas.Sylvester tertawa geli. “Apakah kau ingin mencoba bercinta di dapur? Meja itu bisa menopang tubuhmu.”“Itu terdengar menyenangkan.” Starla menanggapi dengan genit.Tawa Sylvester semakin menjadi, jika saja ia belum bercinta dengan Starla beberapa saat lalu ia pa