"Ciuman pagi hari" Ayu menatap kedua bola mata Kenzo dengan tanda penuh tanya, apa tadi? dia bilang apa?
"Hah?"
"Morning kiss, jika aku tidak akan bangun" ucap Kenzo.
Ayu menatap dalam pada matanya, apa-apaan tuannya ini kenapa dia manja? biasanya saja tidak ada tuh minta ciuman pagi hari.
"Tuan." lirih Ayu.
"Kelamaan!"
Cup! Kenzo mencium terlebih dahulu dari hadapannya, lalu segera bangkit dan berjalan menuju kamar mandi dengan handuk yang sudah melingkar ditubuhnya.Seketika Ayu menjadi menganga saat menikmati ciuman dari Tuannya. Ia kembali tersadar ketika pintu kamar mandi tertutup cukup kencang. Ia merasa kesal dengan hal itu dengan melakukannya. Dasar mesum!
Sekarang mereka berdua sudah berjalan menuju arah ruang makan.
Disana terlihat Rena dan juga Lia yang sudah duduk di meja makan sepertinya mereka menungg"Eh, ini kan ibu-ibu yang waktu itu berantem dibutik aku." batin Ayu.Ayu masih mengingat kejadian beberapa minggu yang lalu didalam butiknya. Ini benar-benar tidak salah lagi jika kedua orang yang ribut di butik nya minggu yang lalu berada disini. Yang tak lain adalah teman mertuanya- Rena."Sa-saya permisi dulu, silakan dinikmati," ucap Ayu dengan langsung melihat langsung menjauh dari sana. la tidak mau jika sampai kedua wanita itu menyadari kehadiran dirinya.Ayu menarik kata-kata saat itu. Ini belum saatnya semua orang tahu bahwa dirinya adalah pemilik butik apalagi dengan kondisinya yang sekarang adalah istri dari seorang Kenzo."Eh, tunggu dulu." seketika detak jantung Ayu seolah-olah berdetak dengan cepat sekarang.Ayu takut jika wanita itu mengingatnya apalagi disini ada Ibu mertuanya yang sedari tadi memandang dengan pandangan yang ti
Ayu langsung tubuhnya kearah belakang lalu menatap siapa orang yang memeluknya. "Tuan," ucap Ayu dengan kedua bola mata yang memandangi Kenzo. Sejak kapan Kenzo pulang? perasaan tadi, Ayu melihat jam masih menunjukan jam 4 sore, tadi juga tidak ada pelayan yang memanggilnya untuk menyambut kedatangan tuan mudanya ini. "Kau sudah siap, hm?" ucap Kenzo yang mampu membuat Ayu terdiam disana. Posisi mereka cukup intim sekarang mereka berada dibalkon, jika ada yang melihatnya dari bawah bagaimana?"Tuan maaf," ucap Ayu memegang bahu Kenzo menyuruhnya untuk mundur. Kenzo pun memundurkan tubuhnya dan berjalan masuk ke dalam kamar Ayu diikuti pemilik kamarnya yang mengikutinya dari arah belakang."Tuan, maaf aku tidak menyambutmu tadi, aku tidak tahu jika tuan sudah pulang," ucap Ayu menunduk. Kenzo menatap menuju ke arah Ayu yang menunduk merasa bersalah. "Untuk mempers
Sekarang Kenzo dan Ayu sudah berada di pasar malam ini. Terlihat keadaannya cukup ramai ternyata banyak sekali orang yang berkunjung kesini. Untung saja, tidak ada yang mengenali Kenzo jadi keadaan masih terkendali. Tadi, sebelum berangkat Ayu sudah bilang jika tidak ingin ada bodyguard yang menjaga mereka saat ini, Kenzo pun hanya menuruti kemauan wanitanya jika ada bodyguard yang mengganggu kencannya ini.Ayu merasa antusias sekali disaat berada di sini, banyak sekali wahana dan makanan di sini ternyata lebih indah dari yang ia bayangkan sebelumnya."Tuan, aku ingin naik sepeda." disepanjang jalan tadi Ayu melihat banyak yang menaiki sepada dari yang tempat duduknya hanya satu atau dua orang saja.Kenzo menoleh menuju wanita yang setia berada di sampingnya ini."Kita tidak bawa sepeda bukan?" tanya Kenzo.Maklumi saja, tuannya ini karna Ayu tahu bahwa tuannya pasti baru pertama k
"Eh, bu bos datang", ucap salah satu karyawan yang melihat Ayu masuk ke dalam butik.Ayu tersenyum manis dan menyapa teman-teman yang bekerja di sini, dia baru saja sampai tadi diantar oleh sopir suaminya itu untungnya tadi jalanan tidak terlalu macet sehingga bisa cepat sampai di sini."Kamu ini bisa saja, oh iya Lina dimana?" tanya Ayu."Dibelakang mbak, biasa lagi siap-siap sama yang lain."Mendengar perkataan itu Ayu pun mengangguk dan berjalan menuju tempat yang disebutkan karyawannya tadi."Sepertinya banyak tikus ya disini.""lya kali ya, tiba-tiba berantakan seperti ini." samar-samar Ayu mendengar suara dari salah satu ruangan, ia memutuskan untuk berjalan mendekati ruangan tersebut sebelum pergi ke belakang."Loh ini ada apa?" tanya Ayu disaat melihat barang-barang di ruangan in
Tak terasa sudah mulai sakit, Ayu langsung pulang ke Mensionnya disaat pekerjaan sudah selesai. la harus segera pulang sebelum tuannya itu datang. Sampai pada mension Kenzo, ia sedikit mengedarkan pandangannya pada sekitar halaman. Aman, Ayu tampak tidak melihat mobil suaminya disini jadi mungkin dia belum pulang dari kantornya. Setelah mengucapkan terima kasih pada supir yang mengantarkannya Ayu pun masuk ke dalam mension suaminya. "Kamu siapin saja ya." "Baik nyonya." Dari distance samar-samar Ayu mendengar suara nyonyanya itu dan juga pekerja disini. Ia memperhatikan mereka sedang membicarakan sesuatu. Ayu melanjutkan langkah kakinya menuju lantai atas, ia harus sudah rapih saat tuannya itu datang jadi sekarang, Ayu memutuskan untuk membersihkan diri di kamar. Ketika ia berjalan menuju lantai atas, ia tidak sengaja berpapasan dengan sang mertua. Tapi, k
Setelah kejadian yang membuat senam jantung dengan tuannya itu, Ayu melangkah keluar dari kamar mandi dengan lega. Ia sedikit mengarahkan pandangan melihat dimana tuannya berada. "Tuan!" panggil Ayu dengan berjalan menuju balkon, disana tampak tuan mudanya yang sedang membelakanginya. "Hm." jawab Kenzo tanpa menoleh pandangannya ke hadapannya. Ayu berjalan mendekati suaminya itu dan berdiri disampingnya sambil ikut menatap taman dihadapannya. Langit sudah mulai gelap jadi terlihat awan senja yang begitu indah. "Sudah? Kamu ini sebenarnya kenapa?" tanya Kenzo dengan menoleh ke samping dimana Ayu berdiri. "Apakah Tuan tidak tahu?" tanya Ayu dalam hati. "Biasa tuan." jawab Ayu sekenanya."Biasa apa?" tanya Kenzo membuat Ayu mencoba mencari kata-kata agar tidak salah berbicara. "Itu kedatangan tamu bulanan." jawab Ayu."Ambigu sekali, tinggal bilang kau mengalami haid begitu saja susah." Kenzo mengarahkan pandangannya ke arah barat. Ayu yang mendeng
Pagi hari sudah mulai tiba, matahari mulai terbit perlahan dari timur. Ayu menggeliat pelan disaat merasakan ada kaki yang menindihi tubuhnya. Sudah biasa tuannya menganggapnya sebagai bantal guling padahal guling banyak tetapi malah memeluk tubuh mungilnya. la bangkit mencoba dari tidurnya tanpa bersuara agar tuannya tidak terbangun. Ketika sudah, Ayu pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya tapi sebelum bangkit kamar mandi ia mengambil sesuatu yang akan ikut bersamanya ke kamar mandi. Ayu membuka kamar mandi tersebut dan masuk ke dalamnya dengan benda yang ia genggam yang mengambil ponselnya sendiri. la menemukan nama seseorang di kontak teleponnya, setelah menemukan nama tersebut Ayu segera meneleponnya. Telpon itu pun tersambung dan mengeluarkan suara dari sebrang sana. "Hallo, kenapa? ini masih pagi loh ganggu orang cantik tidur saja." mendengar suara khas orang bangun disana membuat Ayu sedikit tertawa, mema
Ayu yang mendengar dari belakang seperti ada yang bersuara, dengan segera ia mengatakan bahwa ia telah mengumumkan di belakangnya. Disana terlihat ada Kenzo yang sudah siap mengenakan pakaian kantornya dan sedang berjalan menghampirinya dan juga Jimmy yang masih setia berdiri didepan pintu mension ini. Ini yang membuat keringat dingin Jimmy keluar, bagaimana tidak? Nona mudanya ini tiba-tiba menanyakan perihal statusnya yang sudah menikah apa belum? Memangnya nonanya akan melakukan apa sampai bertanya seperti itu? Baru disaat ia berbicara tapi terdengar suara tuan mudanya berbicara seperti itu di belakangnya sudah terlihat tuannya yang memberikan tatapan tajam kearah dirinya. "Selamat pagi tuan!" sapa Jimmy disaat Kenzo sudah berada di samping Ayu. Kenzo tampak acuh dan malah asik menatap kearah Ayu yang berada disampingnya. Masih dengan senyum Ayu yang membayangkan wajah tak bersalahnya dihadapan Kenzo. "Ngapain kamu disini?" tanya Kenzo m
Kevin merasa tidak suka jika berjalan di tempat keramaian orang. Tubuhnya yang kecil membuat takut jika berjalan di sekumpulan orang dewasa seperti ini. " Keyla mau endong sama Mama ! " potong Keyra sebelum Ayu ingin mengendong Kevin. Anak perempuan itu tampak ingin di gendong juga oleh sang Mama. " Kepin duluan yang di endong ! " " Keyla ! " " Kepinn ! " Dengan melihat di antara kedua anak di hadapannya ingin memperebutkannya membuat Ayu mengalihkan pandangannya pada pria di sampingnya. Kenzo mengerti dengan tatapan mata wanitanya ini, dengan segera ia mendekati kedua anaknya itu. " Sudah - sudah, Mama kalian hari ini menjadi milikku jadi tidak boleh ada yang digendong oleh kalian. Lebih baik kalian meminta gendong sana pada anak buahku di belakang, " ucap Kenzo membuat wajah Keyra dan Kevin menoleh ke arah belakang tubuh Papanya itu. Disana terlihat beberapa bodyguard berbadan besar yang berdiri di belakang Kenzo. Keyra dan Kevin diam menatap Papanya. "Ndak mau! Mau
Di pagi harinya, Ayu sudah bersiap dengan membawa kopernya. Ya! sekarang dia akan kembali ke jogyakarta untuk mengurus beberapa pekerjaan, kemarin juga saat itu sudah mengizinkan dirinya jadi Ayu memutuskan untuk pergi hari ini bersama kedua anaknya. " Yee pulang ! " ucap Keyra merasa senang. Mereka sekarang berada di kamar milik Kenzo. Kedua anaknya itu memang tidur disini karna Keyra menginginkan tidur dengan sang papa dan alhasil mereka berempat tidur di kamar ini. " Papa ikut Ma ? " tanya Kevin yang sedang duduk di pinggir kasur tidur. Ayu mengangguk pelan, sebenarnya ia tidak ingin Kenzo ikut ke sana tapi tetap kekeh ingin ikut beralasan sebagai bulan madu mereka. " Sudah siap semuanya ? " tanya seseorang di belakang Ayu.Mendengar perkataan itu Ayu langsung membalikkan tubuhnya dan melihat asal suara di belakangnya. " Hm. " gumam Ayu mengiyakan ucapan Kenzo. Kenzo sudah siap dengan pakaian formalnya, terlihat senyuman hangat tercetak di wajah dingin itu. Ayu ikut terseny
" Ck ! Kau fokus sekali menonton berita tak bermutu itu, " ucap Kenzo sambil menatap wanita duduk di sampingnya yang nampak fokus menatap Televisi. Ayu hanya diam, ia menekan remot televisi di tangannya dengan asal. Kenzo yang merasa diabaikan itu menatap kesal pada wanitanya. " Kau masih marah padaku?" tanya Kenzo membuat Ayu hanya menatap sekilas ke arahnya lalu kembali fokus pada televisi di hadapannya. " Ck ! Aku tidak suka diabaikan ! " ucap Kenzo tajam saat menatap Ayu tapi ya ampun wanita itu tetap diam tak bergeming. " Huh ! Membosankan sekali siarannya, tidak ada yang bagus, " ucap Ayu dengan mematikan televisi di hadapannya dan bangkit dari duduknya. Sebelum Ayu melangkah pergi dari Kenzo, Kenzo terlebih dahulu mencekal tangan wanitanya. " Kau mau kemana ? " Ayu menghentikan langkah kakinya dan menghempaskan tangan yang di pegang oleh Kenzo agar tangan Kenzo terlepas darinya. " Ke kamar. " setelah tangan Kenzo terlepas darinya, Ayu kembali melangkah pergi menu
Ayu yang masih teringat perkataan Rena barusan. Di dalam hati, ia menyayangkan sikap Rena, apa Rena tega memisahkan ibu dari anaknya ? Mengapa Rena selalu seperti ini ? " Maaf, sa - saya tidak mau uang itu Nyonya, saya tidak mau berpisah dengan anak saya apalagi bercerai sama Kenzo, " ucap Ayu dengan pelan saat mengatakan kata terakhir itu. Rena berdecak sebal dengan menatap menantu di hadapannya dengan tatapan meremehkan. " Mengapa ? Uangnya kurang ? sebutin saja mau berapa nanti saya tinggal tranfer uangnya. " " Saya yang melahirkan mereka, seberapa besar uang yang nyonya berikan tidak akan membuat keputusan saya berubah. " sahut Ayu mencoba untuk tetap tenang di Rena hati ia sudah emosi dengan sikap Lia yang terus meremehkannya. " Saya tahu kalau saya bukan dari kalangan atas, saya juga tahu status saya jauh dengan Nyonya maupun Kenzo. " " Uang bukan segalanya Nyonya, memang hidup perlu uang tapi tak semuanya harus dibayar dengan uang termasuk kebahagiaan. " Ayu menghe
" Sudah. " jawab Ayu dengan singkat dan mengiyakan pertanyaan suaminya tadi. kenzo memperhatikan pandangannya kepada para pengikutnya yang sekarang malahan dengan dunia mereka. Melihat wajah tenang dari kevin dan Keyra, Kenzo pun kembali menatap wanitanya. " Kita pulang sekarang, " ucap Kenzo dengan dingin. Ya , hari sudah mulai petang jadi sudah waktunya mereka pulang dari kantor. Dengan cepat Ayu mengangguk dan bangkit dari sofanya. " Kita pulang yuk ? " Ayu menatap Kevin dan Keyra yang hanya diam dengan ekspresi wajah polosnya tapi tak lama kedua anak itu pun turun dari sofanya masing - masing dan berjalan menuju pintu keluar ruangan ini. Ayu yang melihat itu langsung mengikuti kedua anaknya agar tidak kabur seperti tadi. Ia hanya takut terjadi apa - apa lagi pada Kevin dan Keyra. Sebelum keluar dari pintu, Ayu terlebih dahulu menghentikan langkah kaki kedua anaknya dan menatap mereka sekarang berdiri di hadapannya. "Keyra sama Kevin mau digendong?" tanya Ayu dengan te
" Itu memang wanitaku, bodoh ! " Kenzo mendekat ke arah Ayu dan duduk di samping wanita itu kembali. Orang yang masuk tadi masih menatap kedua orang di hadapannya dengan pandangan tak percaya. " Kakak ipar ? " Miko berjalan mendekat ke Ayu dengan kedua tangan yang ingin memeluknya sebelum memeluk Ayu.Kenzo berjalan terlebih dahulu mencegahnya. " Hei ! Berani - beraninya kau ingin memeluk wanitaku ! " tajam Kenzo menatap temannya dengan penuh dendam membuat Miko mengurungkan niatnya untuk memeluk wanita yang disebut kakak ipar olehnya . " Ck ! Aku hanya ingin melepas rindu dengannya, memeluk saja tidak boleh. " Miko menatap Kenzo tak kalah tajamnya. " Dasar posesif. " gumamnya kecil agar tidak mendengar pria di hadapannya." Cari saja wanita lain untuk kau peluk ! " ujar Kenzo membuat Miko menekkukan wajahnya dan ikut duduk di sofa yang berada di samping teman Kenzo. " Aku ini hanya menyukai adikmu tapi Lia menolakku hiks, menolak rasa sakit hati ku ini, " ucap Miko dengan
Ayu berputar - putar berjalan belum menemukan keberadaan kedua anaknya. " Keyra ! Kevin ! " Ayu sudah menanyakan lewat karyawan - karyawan disini tapi mereka bilang tidak melihatnya yang membuat Ayu tambah khawatir karna sibuk mencari kedua anaknya. Ayu pun tidak tahu jika di depannya ada seseorang yang berdiri menatap dalam ke arah dirinya.Bruk ! " Eh tuan sa- " sebelum Ayu melanjutkan ucapannya, ia meminta maaf yang ditabraknya tadi yang membuat diam seribu bahasa. Mati aku! " Kau disini ? " tanya pria di hadapannya membuat Ayu merasa gugup. " Iya. " jawab Ayu dengan menatap Kenzo yang berdiri di hadapannya. Jantungnya mulai berdetak cepat karena takut pada suaminya untuk memeriksa kedua anaknya. " Sendiri ? kedua anakku dimana ? " Baru saja Ayu menghawatirkan itu tapi Kenzo sudah menayakan itu terlebih dahulu.Dengan cepat Ayu menatap Kenzo dengan takut. " Mereka - mereka . " Pikiran Ayu sudah tak karuan, ia sungguh takut mengatakan ini." Ck ! Mereka kemana ? " tany
Setelah mengatakan akan kemana mobil yang ditumpangi Ayu pun berjalan keluar dari mension. Di sepanjang jalan Keyra sibuk memainkan ponsel milik Ayu sedangkan Kevin sibuk menatap luar jendela. keduanya cukup tenang dan tidak ribut seperti tadi. Keyra tampak sibuk memiringkan apa dan benda persegi panjang ditangannya, Ayu hanya acuh tak acuh padanya sedang memainkan ponselnya sedang melakukan apa yang Keyra lakukan. " Ini bukan rumahnya Nona ? " tanyanya saat berhenti di depan rumah besar yang familiar dipikiran Ayu. Ayu menatap bangunan yang tidak berubah itu dan tersenyum manis. " Iya pak, em, Bapak pulang saja soalnya saya bakal lama sepertinya. " jawab Ayu menyuruh supir ini pulang duluan karna ia takut pria berkepala botak ini menunggu dirinya lama. " Saya tunggu disini saja nona. " sahut sang sopir tak mau meninggalkan Ayu disini. " Tapi lama gak apa-apa ? " Dengan segera sopir itu mengangguk. " Tidak apa - apa nona. " " Ya sudah, saya turun dulu ya pak. " Ayu pun
Sekarang Ayu dan kedua anaknya itu berjalan ke arah meja makan meninggalkan Kenzo yang sedang bersiap - siap di kamar. "Mama mau jalan - jalan." pinta Keyra menatap Mamanya yang berjalan di sampingnya. Anak perempuan itu memang senang sekali jalan - jalan, bisa dibilang tidak terlalu betah jika berada di mension saja. Segera Ayu mengangguk mengiyakan ajakan anaknya. Hari ini memang dirinya akan mengajak kedua anaknya untuk ke rumah Papanya - Dimetri, jadi mungkin nanti mereka akan berjalan - jalan. Lia sudah tampak terduduk di meja makan dengan memakan paginya, ia tampak memakai pakaian yang rapi dengan beberapa buku di sampingnya. " Pagi Lia! " sapa Ayu saat melihat Lia yang fokus dengan makanannya, ia menyapa duluan karna sepertinya adik iparnya itu belum mengetahui kehadirannya disini. Mendengar ada suara memanggil namanya, Lia pun langsung melihat pandangannya pada orang yang bersuara tadi. " Eh kakak ipar, ada keponakan bibi juga nih. " Lia mengalihkan pandangannya