Share

Minggat

Penulis: Rea Sheren
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-15 15:11:54

Zahra mengelap gelas terakhir yang ada di dapur dan memasukkannya ke dalam rak dengan gerakan yang sangat pelan. Ia berharap untuk bisa berlama-lama di dapur keluarga Blackstone karena tidak ingin segera kembali ke kamar.

Zahra sedang ingin menjaga jarak dengan Aaro. Pikirannya selalu kacau dan terpedaya ketika berada dekat dengan suami brondongnya itu, seakan bukan dirinya saja. Namun, sejak sepulang sekolah sampai saat malam tadi, Aaro terus saja menempel padanya. Ke mana pun dirinya bergerak, pemuda itu mengekor di belakangnya membuat dirinya risih dan gelisah.

Desah tertahan lolos dari dalam dadanya ketika mengingat sikap Aaro yang menjadi begitu berbeda padanya dibanding saat awal pernikahan mereka dulu. Apakah ini karena Aaro merasa dirinya mudah untuk dimanfaatkan?

Bahunya terkulai mengingat bagaimana cara Aaro menatapnya saat makan malam tadi. Begitu intens dan tidak berpaling sedetik pun membuatnya salah ting

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Cinta Aaro   Cemburu

    Diam. Seluruh tubuhnya seakan mati dan tak bisa digerakkan. Matanya pun mulai memanas, tapi yang lebih parah dari itu semua adalah rasa sakit yang terus menusuk di hatinya. Terlalu sakit, bahkan melebihi sakit yang ia rasakan saat Alea memutuskan untuk menikah dengan pria lain. Bisa dibilang, dirinya terlalu terguncang mendengar apa yang baru saja sang ayah sampaikan. Zahra pergi meninggalkan dirinya tanpa pamit. Dia hanya membicarakan keputusan kekanakan itu pada ayahnya. Padahal siapa suaminya di sini?! batin Aaro marah.Jika memang berniat mengakhiri hubungan bersamanya, seharusnya perempuan itu berbicara dengan dirinya bukan dengan ayahnya! "Sayang," Carmila membelai kepala sang putra dengan penuh kelembutan, "dimakan dulu sarapannya."Aaro tidak menjawab dan hanya diam mematung di tempat dengan tatapan nanar ke depan. Kata-kata sang bunda seolah lewat begitu saja di telinganya tanpa ia bisa mendengar d

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-18
  • Terjebak Cinta Aaro   Posesif

    Aaro menggandeng tangan Zahra saat menaiki undakan di depan teras rumahnya. Wajahnya terlihat cerah dan bahagia karena dirinya berhasil meyakinkan Zahra untuk kembali pulang dan yang lebih penting dari itu semua adalah fakta bahwa ternyata rasa cinta telah tumbuh di hatinya untuk Zahra, entah sejak kapan. Mungkin sejak malam pertama mereka atau bisa jadi sejak pertemuan pertama di kelab kala itu. Aaro tak mau terlalu memikirkannya. Ia hanya lega karena pada akhirnya bisa memahami perasaannya sendiri hingga tak perlu mengalami penyesalan di belakang seperti yang pernah dialami oleh kedua kakaknya dulu. Ia cukup belajar dari pengalaman itu. Namun, itu semua belum terlalu memuaskan hatinya karena Zahra masih memiliki keinginan untuk pergi. Meksi sekarang Aaro bisa memahami alasan istrinya itu untuk pergi, tapi tetap saja baginya itu bukanlah masalah besar yang seharusnya bisa diatasi.Aaro menggerakkan kepalanya ke samping untuk melirik perempuan yang berjalan

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Terjebak Cinta Aaro   Jujur

    Zahra duduk dengan gelisah di samping Aaro yang sedang mengemudi. Sesekali dirinya melirik suami brondongnya itu untuk membuka percakapan, tapi kemudian mengurungkan niatnya dan kembali menatap lurus ke depan. Pagi ini mereka berangkat ke sekolah bersama setelah mengunjungi ibunya sebentar untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan memberikan hadiah. Yang membuat Zahra terharu adalah, ternyata Aaro pun telah menyiapkan kado untuk diberikan pada ibunya. Entah kapan dia membeli kado itu, padahal baru juga tadi mengetahui bahwa ibunya sedang berulang tahun."Kenapa gugup begitu?" Aaro mengawasi Zahra dari spion depan dan menyadari bahwa istrinya itu sedang gugup atau tidak tenang."Ehh, apa tidak sebaiknya aku turun di halte di perempatan sekolah saja? Dari situ aku bisa berjalan ke sekolah. Tidak terlalu jauh, kok.""Kenapa?"Zahra menoleh dan menatap Aaro sambil memicingkan matanya. "Tentu saja karena kita tidak

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-25
  • Terjebak Cinta Aaro   Surat Kaleng

    Zahra berjalan sambil menundukkan kepala, tak berani membalas tatapan-tatapan sinis murid dan guru yang berpapasan dengannya. Sepertinya kabar tentang hubungannya dan Aaro sudah tersebar luas. Terlihat dari cara mereka meneliti dirinya mulai dari atas ke bawah seolah ingin menemukan sesuatu dari dirinya yang bisa disebut kayak untuk menjadi istri seorang brondong yang most wanted di sini.Lalu apa yang harus ia lakukan sekarang? Pasti saat ini sebagian besar warga SMA Biru Berlian membencinya, batin Zahra.Zahra mendongak dan menatap ke depan, ke arah punggung Aaro yang berjalan mendahuluinya menuju ke kelas 12 Ipa 1-kelas Aaro. Jika dilihat dari cara Aaro yang berjalan tegap tanpa menoleh ke kiri dan ke kanan, suami brondongnya itu seperti tidak terpengaruh oleh keadaan sekitar. Bahkan sepertinya Aaro juga tidak peduli jika dirinya dikeluarkan dari sekolah karena ketahuan menikah dengan statusnya yang masih pelajar. Padahal ujian k

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • Terjebak Cinta Aaro   Cinta Pertama Aaro

    "Tunggu di sini sebentar," ujar Aaro setelah menutupkan pintu mobil untuk Zahra."Mau kemana?" Zahra bertanya bingung karena Aaro yang memaksanya untuk pulang meskipun jam pelajaran masih berlangsung, tapi sekarang justru Aaro meninggalkannya sendiri di dalam mobil untuk masuk kembali ke dalam sekolah. "Apa aku harus menunggu di sini sampai jam pulang sekolah?"Aaro tergelak mendengar pertanyaan Zahra. "Tentu saja tidak. Aku akan segera kembali." Aaro menjawab sambil masuk ke dalam mobil di bagian belakang untuk mengeluarkan beberapa alat berat seperti dongkrak, kunci roda dan beberapa buah obeng."Apa bannya bocor? Kalau begitu aku turun saja dulu.""Tidak usah. Kau tetao di situ saja. Aku tidak akan lama," ujar Aaro sambil berjalan kembali ke dalam sekolah, membawa alat-alat yang tadi ia keluarkan dari dalam mobil. Dirinya berencana untuk membuat perhitungan pada seseorang yang sudah berani mengirim surat an

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • Terjebak Cinta Aaro   Akar Masalah

    "Kumohon buka matamu." Aaro menatap sang istri yang tengah terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan tatapan merana seraya menggenggam erat tangan sang istri.Jika masih bisa menangis, mungkin saat ini Aaro masih akan terus mengeluarkan air mata akibat rasa bersalah karena telah membuat istrinya sampai mengalami pendarahan. Meski hanya sebuah pendarahan ringan, tapi rasa bersalah yang ia tanggung sangatlah besar, karena golongan darah yang dimiliki Zahra termasuk langka, yaitu golongan darah O Bombay."Aku minta maaf," bisik Aaro seraya merebahkan kepalanya di samping bantal Zahra. "Apa pun salahku, aku minta maaf."Sebuah usapan lembut di kepala membuat Aaro kembali menegakkan badan. Tanpa menoleh pun, ia tahu bahwa yang sedang berdiri di sebelahnya sambil terus membelai dengan lembut kepalanya adalah bundanya."Dia pasti akan bangun setelah pengaruh obatnya memudar," ujar sang bunda. "Dia akan b

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • Terjebak Cinta Aaro   Cinta

    "Maaf, aku tak percaya meski kamu banting HP!" Zahra menggelengkan kepalanya kemudian kembali berbaring dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, termasuk kepalanya.Aaro mengembuskan napas keras untuk menjaga agar kewarasannya tetap terkendali. Jika itu bukan Zahra, mungkin saat ini dirinya sudah kalap dan mencekik leher siapa saja yang berani bersikap kurang ajar padanya. Namun, karena ini adalah wanita yang ia cintai, Aaro benar-benar harus menahan diri meski dirinya telah direndahkan sampai pada titik paling memalukan. Seorang Aaro, yang dikenal oleh banyak orang sebagai sosok yang ditakuti dan disegani sudah merendahkan diri di hadapannya, Zahra tetap belum bersedia memberikan maaf.Aaro mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya. Ia kesal sekaligus bingung dengan semua sikap kekanakan Zahra padanya. Bukan kesal pada Zahra, tapi kesal pada dirinya sendiri yang entah kenapa belum mau menyerah untuk sekedar mendapatkan satu k

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • Terjebak Cinta Aaro   Mandiri

    "Aa, ini?" Zahra menoleh ke arah Aaro bingung. Pasalnya selepas menjemput dirinya dari rumah sakit, suaminya itu tidak langsung membawanya pulang ke rumah, tapi malah mengajaknya ke tempat ini. Sebuah bangunan dua lantai yang terletak di kompleks pertokoan pinggir jalan tak jauh dari SMA Biru Berlian. "Tunggu sebentar." Aaro melepas tangannya yang melingkar di pinggang sang istri, kemudian mengeluarkan sebuah kain hitam panjang dari dalam saku celananya. "Tutup dulu matanya. Cuma sebentar, kok.""Iya, tapi kenapa?" "Sst!" Aaro membungkam sang istri dengan sebuah ciuman singkat di bibir. "Karena ini kejutan, jadi memang harus ditutup dulu matanya. Ayo, aku akan menuntunmu."Zahra menurut. I

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-28

Bab terbaru

  • Terjebak Cinta Aaro   Epilog

    Tangan mereka saling bertautan saat berjalan beriringan untuk menyapa kerabat dan Sabahat yang datang di acara resepsi pernikahan sederhana mereka ini. Resepsi yang diadakan secara dadakan oleh ayah mereka, Rommy dan Aidan. Bertempat di sebuah resort di pinggiran kota Batam yang berhadapan langsung dengan negara Singapura.Siang ini, rombongan sahabat dan keluarga mendarat di bandara Hang Nadim dan langsung menuju ke resort yang sudah dibooking seluruhnya. Kamar-kamar pun sudah dibagi dan sore ini, perayaan mereka digelar outdoor di dermaga resort. Suara debur ombak, suasana senja dan kelap kelip lampu dari Singapura yang terlihat jelas menjadi latar yang sangat untuk acara ini.Aaro membimbing Zahra untuk mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan doa yang diberikan oleh keluarga dan sahabat-sahabat keluarga mereka. Sungguh membahagiakan mereka semua bisa hadir meski undangan yang dikirim ayahnya begitu mendadak. Bukan undangan, teta

  • Terjebak Cinta Aaro   Penyelesaian

    Rommy mengetuk kamar Zahra beberapa kali untuk membangunkan putrinya itu, tapi belum juga ada jawaban. Ia mulai khawatir terjadi sesuatu dengan putri tirinya itu mengingat apa yang sering terjadi sebelumnya. Ia pun mencoba membuka pintu kamar Zahra yang ternyata dikunci dari dalam.Rommy heran karena tidak biasanya Zahra tidur dengan pintu kamar terkunci. Untungnya, dirinya selalu antisipasi dengan menyediakan kunci cadangan. Tanpa pikir panjang, Rommy mengambil kunci cadangan yang ia simpan di lemari penyimpanan khusus dakam kamarnya.Perasaannya sudah tak karuan saat kembali melangkah cepat ke kamar Zahra dan membuka pintunya. Kamar Zahra gelap karena semua korden masih tertutup rapat hingga Rommy pun menyalakan lampu terlebih dahulu sebelum melangkah ke jendela dan membuka semua kordennya. Setelahnya, ia membalikkan badan dengan maksud membangunkan Zahra, tapi pemandangan di tempat tidur yang ia lihat sungguh membuatnya terkejut.Rommy tak perlu bert

  • Terjebak Cinta Aaro   Melepas Rindu

    Aaro menunggu Zahra kembali dari kamar mandi sambil bersembunyi di balik pintu kamar Zahra. Kamar Zahra tidak dilengkapi dengan kamar mandi dalam karena memang bukan kamar utama.Sesekali, Aaro mengintip untuk melihat apakah Zahra sudah akan kembali ke kamar, tapi rupanya dia masih berada di dalam kamar mandi.Baru beberapa menit, Aaro sudah berdecak tak sabar dan hampir saja berderap menerobos ke dalam kamar mandi untuk menyusul Zahra jika saat itu dirinya tak melihat bahwa Rommy sedang menonton TV di ruang tengah.Aaro menyandarkan punggungnya ke dinding di belakang pintu sambil merapatkan kedua lengannya ke samping tubuhnya. Ia takut jika tiba-tiba saja dirinya nekat keluar dari tempat persembunyiannya dan menyongsong Zahra di depan kamar mandi. Ohh, rasa rindu yang sudah menggelegak di dalam dirinya membuat akal sehatnya sulit untuk dikendalikan.Setelah hampir tiga puluh menit berlalu, Aaro bersorak dalam

  • Terjebak Cinta Aaro   Sembunyi

    Aaro terjengkang ke belakang saat Zahra tiba-tiba berdiri dan mendorongnya dengan keras. Selama beberapa saat dirinya hanya bisa diam dan terkejut. Namun, saat menyadari bahwa Zahra berusaha kabur darinya, ia pun bergegas berdiri dan berlari mengejar."Cinta!" Aaro berteriak sambil berlari cepat mengejar Zahra yang sudah berada jauh di depannya dan menghilang dari pandangan. Aaro mempercepat larinya agar bisa menyusul sang istri, tapi saat sampai di belokan, ia tak lagi bisa melihat Zahra.Aaro mengatur napas sambil mengedarkan pandangan ke sekitar. Zahra tak mungkin pergi jauh. Ia yakin sekali jika istrinya itu masih berada di sekitarnya dan bersembunyi karena ia sudah hafal betul bahwa Zahra tak mungkin bisa kabur dengan dengan cepat tanpa jatuh atau tersandung kakinya sendiri. Jadi, saat ini Aaro berdiri diam sambil mengamati area di sekelilingnya, mencari tempat yang sangat memungkinkan untuk dijadikan persembunyian istrinya itu. Namun,

  • Terjebak Cinta Aaro   Bertemu Kembali

    Aaro menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur selepas berendam air hangat untuk melepas penat. Ia melipat kedua tangan di belakang kepala sambil menatap langit-langit kamar. Bayangan Zahra terbaring di kamar mandi bersimbah darah terus menghantui pikirannya. Seharusnya, saat ini ia masih terus mencari tahu keberadaan Zahra, bukan malah buang-buang waktu dengan datang ke pulau kecil ini. Bisa jadi, ketika dirinya berhenti mencari, Zahra akan pergi semakin jauh dan tak terjangkau.Tiba-tiba saja Aaro sadar, bahwa dirinya tak bisa tinggal lebih lama lagi di Batam. Ia harus segera kembali dan mulai melacak keberadaan Zahra. Huft! Aaro mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya kemudian bangkit dari tempat tidur untuk mengambil ponsel yang masih ada meja depan TV.Aaro menghubungi sang ayah dan mengatakan bahwa dirinya ingin pulang saja besok. Ia menyampaikan banyak alasan yang semua tentunya berhubungan dengan pencarian Zahra, tapi sial, a

  • Terjebak Cinta Aaro   Dejavu

    "Melamun lagi?"Zahra meboleh dan melihat ayah tirinya melangkah pelan menghampirinya. Zahra tersenyum malu karena sekali lagi terpergok melamun."Bosan ya?" Rommy terkekeh sambil duduk di kursi di hadapan Zahra. Saat ini mereka berada di Batam, selain untuk mempermudah akses saat Zahra harus melakukan kontrol ke Singapura, juga karena Rommy baru saja menerima sebuah tawaran kontrak di salah satu rumah sakit di Batam. Ia tak pikir panjang dan langsung menerima tawaran itu karena memang untuk sementara waktu dirinya belum bisa kembali ke Korea Selatan untuk mendampingi proses pemulihan Zahra. Dari Batam, hanya membutuhkan waktu kurang lebih tiga puluh menit saja untuk menyeberang ke Singapura. Ditambah saat ini istrinya, Fatma sedang hamil muda dan sering mengalami mual yang hebat hingga belum memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh."Kurang nyaman ya apartemennya?" Rommy bertanya dengan nada meminta maaf, "di sini yang l

  • Terjebak Cinta Aaro   Ayah Turun Tangan

    Rommy mengepalkan sebelah tangannya dengan wajah geram melihat Zahra terbaring lemah di IGD, sementara sebelah tangannya yang lain masih merangkul pundak istrinya yang bergetar oleh tangis. Zahra mengalami pendarahan hebat hingga kehilangan bayinya. Beruntung rumah sakit ini menyediakan golongan darah yang sesuai untuknya, sehingga bisa segera diberikan transfusi. Bagaimana jadinya jika tidak ada? Itulah mengapa Fatma masih begitu terpukul melihat kondisi putrinya.Siang ini mereka baru saja sampai dari Korea Selatan untuk menjenguk Zahra yang katanya harus bed rest karena kandungan lemah, tapi yang mereka dapati ternyata jauh lebih parah daripada itu. Tentu saja ini membuat Fatma begitu sedih dan Rommy sebagai ayah tiri Zahra--sudah menganggapnya seperti putri kandung sendiri-- murka.Kepala Rommy memutar berbagai rencana dan juga apa-apa saja yang harus dilakukan demi kesembuhan dan pemulihan Zahra baik fisik maupun psikis. Diriny

  • Terjebak Cinta Aaro   Pencerahan

    Satu bulan lebih sudah berlalu, Aaro masih merasa sangat berduka. Setiap harinya hanya ia habiskan dengan melamun, menangis dan menyalahkan diri sendiri. Terkadang ia sampai tak sadarkan diri akibat terlalu tertekan oleh rasa sedih dan juga rasa bersalah.Selama itu, semua bisnis dan tanggung jawab Aaro diambil alih pengelolaannya oleh ayah dan juga kakak-kakak lelakinya. Entah sampai kapan, karena Aaro terlihat tak lagi memiliki semangat hidup. Bahkan ketika ia diminta menjaga Alea di klinik pun, ia melakukannya hanya sambil lalu saja. Kebanyakan dia hanya diam dan terus merindukan Zahra. Kesedihan karena kondisi Alea yang masih belum juga membaik ternyata tak sesakit saat mengetahui Zahra tak ada lagi bersamanya.Aaro melangkah tanpa arah di dalam rumah ayahnya—selama masa berduka ini, dirinya masih tinggal bersama orangtuanya dan belum kembali ke bengkel—dan sampailah di garasi. Tatapannya jatuh pada motor miliknya yang khusus ia beli agar lebih sesuai dengan Zahra. I

  • Terjebak Cinta Aaro   Duka

    Tubuh Aaro lemas. Rasanya tak ada lagi tenaga dan semangat yang tersisa. Ia jatuh berlutut di lantai, di samping sosok tubuh yang terbaring di atas tempat tidur di ruang IGD dengan seluruh tubuh mulai kaki sampai ujung kepala tertutup kain putih.Tak ada air mata dan isak tangis. Hanya rasa kebas dan hampa seakan seluruh organ dalam tubuhnya telah dicabut paksa. Syok. Ia ingin berdiri dan memeluk tubuh yang terbujur kaku itu, tapi seluruh sel dalam tubuhnya seakan mati dan berhenti bekerja.Saat dua orang mengapit lengannya dan membawanya keluar dari ruang IGD, ia tak kuasa melawan. Dirinya masih terlalu terkejut dengan keadaan yang ada. Rasanya, baru beberapa jam yang lalu dirinya bersama dengan Zahra, tapi sekarang ...."Apa instruksi Aidan?" Seseorang berbicara dari sebelah kiri Aaro."Sebentar, aku bacakan lagi pesannya." Pria di sebelah kanan Aaro menjawab sambil merogoh saku celananya untuk mengeluarkan

DMCA.com Protection Status