Share

Mengalah

Author: Rea Sheren
last update Last Updated: 2021-05-18 22:27:08

"Cinta ...."

"Ya, suamiku. Kita sudah membicarakan ini kan kemarin?" Zahra menjawab sambil terus menyisir rambutnya tanpa menoleh ke arah Aaro. Ia tahu Aaro saat ini pasti sedang menatap tajam dirinya.

Seperti yang sering terjadi, Aaro dan Zahra seringkali berbeda pendapat dan ribut. Saat ini, mereka memperdebatkan soal kehamilan Zahra. Ohh, bukan kehamilan itu yang menjadi topik perdebatan, tapi karena Aaro menginginkan Zahra berhenti bekerja sementara waktu, sementara Zahra berkeras bahwa meski dalam kondisi hamil, dirinya tetap akan bisa bekerja dengan baik.

Perdebatan mereka belum menemukan titik temu. Zahra tetap pada pendiriannya untuk terus bekerja membuat Aaro kesal setengah mati.

"Aku cuma ingin yang terbaik buat kamu dan calon anak kita!" Aaro mulai meninggikan suaranya. "Aku tak mau kau tiba-tiba pingsan sampai harus dirawat di rumah sakit seperti kemarin."

Zahra meletakkan sisirnya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjebak Cinta Aaro   Ngidam

    Sudah sekitar dua jam Aaro dan Zahra berkeliling kota untuk mencari ronde, tapi belum juga menemukan penjual ronde yang buka. Maklum saja, di kota megapolitan dengan cuaca panas seperti siang ini, orang pasti akan berpikir seribu kali jika ingin membuka usaha ronde di siang hari.Akhirnya Aaro memutuskan untuk membawa Zahra pulang saja. Saat dirinya memarkir motor di depan bengkel, istrinya sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah dengan wajah ditekuk.Baru saja Aaro hendak menyusul Zahra masuk ke dalam ketika salah seorang pekerja di bengkel menghampiri."Mas, tadi ditungguin sama cewek.""Cewek?" Aaro heran."Iyalah, dua jaman nungguin. Baru aja balik, katanya sih nanti atau besok mau datang lagi. Penting katanya.""Dia nyebutin nama, nggak?" Aaro bertanya karena ia tak pernah memiliki kenalan seorang wanita kecuali keluarga dan putri dari sahabat-sahabat aya

    Last Updated : 2021-05-18
  • Terjebak Cinta Aaro   Ide Konyol

    Tidurnya tak nyaman. Ia terus bergolek-golek di atas tempat tidur merasakan tak nyaman dari perutnya. Bukan mual atau ingin muntah. Hanya terasa kaku dan ketat ia rasakan di perut bawahnya.Tanpa membangunkan Aaro, Zahra memutuskan untuk bangun dan mengambil minum. Sebetulnya ia berniat membuat minuman hangat, tapi dirinya sudah menyerah sejak lama dan bertekad untuk tidak lagi menghancurkan dapur dengan kecerobohannya.Zahra membawa segelas susu dingin yang ia ambil dari dalam kulkas ke teras samping bengkel. Semenjak Aaro mengalami cedera, memang tempat tinggal mereka yang awalnya terletak di lantai dua bengkel pindah ke lantai satu. Sisa lahan kecil di samping bengkel telah disulap menjadi hunian mungil yang nyaman untuk mereka berdua. Terutama untuk Zahra, hunian mungil ini sudah lebih dari cukup mengingat semasa hidupnya-sebelum menikah dengan Aaro-ia tinggal di sebuah kamar sempit di bagian belakang sebuah kelab malam tempat ibunya men

    Last Updated : 2021-05-18
  • Terjebak Cinta Aaro   Kesepakatan

    Ia merasa gelisah. Tangannya tetap mengusap perut Zahra yang terasa tidak nyaman agar istrinya itu bisa tidur dengan nyenyak, tapi pikirannya menerawang jauh. Ada sesuatu yang menganggu hingga membuatnya begini gelisah.Takut. Tiba-tiba dirinya dilanda ketakutan luar biasa jika sesuatu yang buruk menimpa Zahra. Mengingat segala kejadian tak menyenangkan yang seolah selalu mendatangi istrinya itu, Aaro merasa begitu khawatir Zahra tak bisa melewati kehamilannya dengan baik.Sepulang dari angkringan beberapa jam lalu, Zahra tiba-tiba saja mengerang kesakitan sembari memegang perutnya dengan kedua tangan. Aaro tentu saja tak perlu menunggu lama untuk menelpon ayahnya, menceritakan apa yang dialami istrinya dan meminta sang ayah agar segera datang untuk memeriksa. Dan seperti biasa, ayahnya tak pernah membuat keluarganya menunggu. Tak lama berselang ayahnya datang bersama bundanya.Awalnya, Aaro mengira mungkin saja Zahra masuk angin, atau mungkin ada

    Last Updated : 2021-05-18
  • Terjebak Cinta Aaro   Suami Siaga

    Matahari masih belum muncul saat Aaro bangun. Pagi ini, banyak sekali hal yang harus ia persiapkan agar dirinya bisa total merawat dan menjaga Zahra. Merupakan suatu keberuntungan baginya bahwa Zahra bersedia untuk bed rest total tanpa perlu banyak berdebat dengannya.Aaro membuka MacBook miliknya dan mulai menyalakan tombolnya. Hari ini dirinya tak bisa meninggalkan Zahra untuk menghadiri meeting di beberapa tempat usaha miliknya seperti yang biasa ia lakukan setiap harinya.Ia menulis email untuk manager manager di beberapa cabang usaha miliknya, memberitahu bahwa mulai saat ini dirinya akan memantau semuanya bisnisnya dari rumah. Ia juga meminta kepada orang-orang yang sudah ia tunjuk sebagai wakil dari dirinya untuk menghandle semua dan melaporkan padanya setiap hari baik via email, video call atau datang langsung ke tempatnya.Setelah mengirim email itu kepada beberapa pihak yang berkepentingan, Aaro memut

    Last Updated : 2021-05-18
  • Terjebak Cinta Aaro   Beban Tanggung Jawab

    "Ayah, sampai kapan Zaa harus di tempat tidur terus?" Zahra bertanya pada ayah mertuanya dengan nada manja persis seperti anak kecil pada ayahnya sendiri. Itu karena Zahra selalu merasa nyaman dan disayang ketika bersama Aidan."Memangnya kenapa?" Aidan balik bertanya. Nadanya sabar dan kebapakan sekali."Jenuh." Zahra merengek sambil memukul mukul kasur di sebelahnya. "Zaa mau kerja lagi dan bisa kemana-mana lagi."Aidan tak menjawab. Kepalanya menoleh melihat putranya Aaro tertidur di lantai dengan kepala direbahkan di atas meja. MacBook di hadapannya masih menyala menampilkan beberapa laporan kerja yang haru Aaro periksa. Sejujurnya, Aidan tak sampai hati melihat kondisi sang putra yang kelelahan dengan segala beban yang harus ditanggung, tapi Aidan harus menahan iba itu karena bagaimanapun Aaro adalah seorang laki-laki yang sudah beristri. Memang banyak tanggung jawab yang harus dipenuhi sebagai suami.Aid

    Last Updated : 2021-05-18
  • Terjebak Cinta Aaro   Petaka

    Aaro terlihat gelisah. Setiap satu menit sekali ia mengecek ponsel yang ia letakkan di atas meja di samping MacBook-nya. Ia tak bisa lagi konsentrasi memeriksa setiap laporan dan proposal kerjasama yang dikirim padanya pagi ini. Dan semua itu tak luput dari perhatian Zahra yang sejak tadi mengamati dari atas tempat tidur."Suamiku, istirahat saja dulu."Aaro menoleh dan memaksakan sebuah senyum untuk istrinya. "Aku nggak capek, kok."Zahra mendesah pelan kemudian berkata pada Aaro agar membawakan air putih di botol. Ia tak ingin terlalu sering merepotkan Aaro saat haus atau lapar atau yang lain. Suaminya itu sudah cukup sibuk tanpa perlu direcoki oleh dirinya yang merengek minta minum atau diambilkan sesuatu."Ada biskuit atau roti nggak?" Zahra bertanya saat Aaro mengulurkan sebotol besar air putih padanya.Aaro mengangguk dan tanpa banyak bertanya langsung mengambilkan biskuit dan roti untuk

    Last Updated : 2021-05-18
  • Terjebak Cinta Aaro   Kritis

    Aaro memarkirkan motornya sembarangan di depan teras rumah kedua orangtuanya dan bergegas masuk ke dalam. Ia cemas dan takut sekali terlambat. Bagaimana jika kondisi Alea semakin memburuk dan...Baru saja dirinya masuk ke dalam ruang keluarga dan bertanya bagaimana kondisi Alea ketika sebuah Bogeman mentah ia terima di sisi telinga kirinya. Ia mendongak dan menatap siapa yang sudah berani menempeleng dirinya dengan ekspresi terkejut bercampur marah. Namun, saat tatapannya beradu dengan wajah murka sang ayah, ia merasa seperti penjahat yang baru saja ketahuan melakukan tindakan kriminal."PULANG SEKARANG JUGA!!! DASAR ANAK BODOH!!!""Alea... Bagaimana kondisinya?" Aaro mencoba menjelaskan kekhawatirannya pada kondisi Alea, tapi rupanya itu tetap saja tak bisa meredakan kemurkaan Aidan."JANGAN MEMBUAT PIKIRANKU TERPECAH DI SAAT SEPERTI INI!"Aidan kembali meninju wajah Aaro. Kali ini tepat menge

    Last Updated : 2021-05-18
  • Terjebak Cinta Aaro   Duka

    Tubuh Aaro lemas. Rasanya tak ada lagi tenaga dan semangat yang tersisa. Ia jatuh berlutut di lantai, di samping sosok tubuh yang terbaring di atas tempat tidur di ruang IGD dengan seluruh tubuh mulai kaki sampai ujung kepala tertutup kain putih.Tak ada air mata dan isak tangis. Hanya rasa kebas dan hampa seakan seluruh organ dalam tubuhnya telah dicabut paksa. Syok. Ia ingin berdiri dan memeluk tubuh yang terbujur kaku itu, tapi seluruh sel dalam tubuhnya seakan mati dan berhenti bekerja.Saat dua orang mengapit lengannya dan membawanya keluar dari ruang IGD, ia tak kuasa melawan. Dirinya masih terlalu terkejut dengan keadaan yang ada. Rasanya, baru beberapa jam yang lalu dirinya bersama dengan Zahra, tapi sekarang ...."Apa instruksi Aidan?" Seseorang berbicara dari sebelah kiri Aaro."Sebentar, aku bacakan lagi pesannya." Pria di sebelah kanan Aaro menjawab sambil merogoh saku celananya untuk mengeluarkan

    Last Updated : 2021-05-18

Latest chapter

  • Terjebak Cinta Aaro   Epilog

    Tangan mereka saling bertautan saat berjalan beriringan untuk menyapa kerabat dan Sabahat yang datang di acara resepsi pernikahan sederhana mereka ini. Resepsi yang diadakan secara dadakan oleh ayah mereka, Rommy dan Aidan. Bertempat di sebuah resort di pinggiran kota Batam yang berhadapan langsung dengan negara Singapura.Siang ini, rombongan sahabat dan keluarga mendarat di bandara Hang Nadim dan langsung menuju ke resort yang sudah dibooking seluruhnya. Kamar-kamar pun sudah dibagi dan sore ini, perayaan mereka digelar outdoor di dermaga resort. Suara debur ombak, suasana senja dan kelap kelip lampu dari Singapura yang terlihat jelas menjadi latar yang sangat untuk acara ini.Aaro membimbing Zahra untuk mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan doa yang diberikan oleh keluarga dan sahabat-sahabat keluarga mereka. Sungguh membahagiakan mereka semua bisa hadir meski undangan yang dikirim ayahnya begitu mendadak. Bukan undangan, teta

  • Terjebak Cinta Aaro   Penyelesaian

    Rommy mengetuk kamar Zahra beberapa kali untuk membangunkan putrinya itu, tapi belum juga ada jawaban. Ia mulai khawatir terjadi sesuatu dengan putri tirinya itu mengingat apa yang sering terjadi sebelumnya. Ia pun mencoba membuka pintu kamar Zahra yang ternyata dikunci dari dalam.Rommy heran karena tidak biasanya Zahra tidur dengan pintu kamar terkunci. Untungnya, dirinya selalu antisipasi dengan menyediakan kunci cadangan. Tanpa pikir panjang, Rommy mengambil kunci cadangan yang ia simpan di lemari penyimpanan khusus dakam kamarnya.Perasaannya sudah tak karuan saat kembali melangkah cepat ke kamar Zahra dan membuka pintunya. Kamar Zahra gelap karena semua korden masih tertutup rapat hingga Rommy pun menyalakan lampu terlebih dahulu sebelum melangkah ke jendela dan membuka semua kordennya. Setelahnya, ia membalikkan badan dengan maksud membangunkan Zahra, tapi pemandangan di tempat tidur yang ia lihat sungguh membuatnya terkejut.Rommy tak perlu bert

  • Terjebak Cinta Aaro   Melepas Rindu

    Aaro menunggu Zahra kembali dari kamar mandi sambil bersembunyi di balik pintu kamar Zahra. Kamar Zahra tidak dilengkapi dengan kamar mandi dalam karena memang bukan kamar utama.Sesekali, Aaro mengintip untuk melihat apakah Zahra sudah akan kembali ke kamar, tapi rupanya dia masih berada di dalam kamar mandi.Baru beberapa menit, Aaro sudah berdecak tak sabar dan hampir saja berderap menerobos ke dalam kamar mandi untuk menyusul Zahra jika saat itu dirinya tak melihat bahwa Rommy sedang menonton TV di ruang tengah.Aaro menyandarkan punggungnya ke dinding di belakang pintu sambil merapatkan kedua lengannya ke samping tubuhnya. Ia takut jika tiba-tiba saja dirinya nekat keluar dari tempat persembunyiannya dan menyongsong Zahra di depan kamar mandi. Ohh, rasa rindu yang sudah menggelegak di dalam dirinya membuat akal sehatnya sulit untuk dikendalikan.Setelah hampir tiga puluh menit berlalu, Aaro bersorak dalam

  • Terjebak Cinta Aaro   Sembunyi

    Aaro terjengkang ke belakang saat Zahra tiba-tiba berdiri dan mendorongnya dengan keras. Selama beberapa saat dirinya hanya bisa diam dan terkejut. Namun, saat menyadari bahwa Zahra berusaha kabur darinya, ia pun bergegas berdiri dan berlari mengejar."Cinta!" Aaro berteriak sambil berlari cepat mengejar Zahra yang sudah berada jauh di depannya dan menghilang dari pandangan. Aaro mempercepat larinya agar bisa menyusul sang istri, tapi saat sampai di belokan, ia tak lagi bisa melihat Zahra.Aaro mengatur napas sambil mengedarkan pandangan ke sekitar. Zahra tak mungkin pergi jauh. Ia yakin sekali jika istrinya itu masih berada di sekitarnya dan bersembunyi karena ia sudah hafal betul bahwa Zahra tak mungkin bisa kabur dengan dengan cepat tanpa jatuh atau tersandung kakinya sendiri. Jadi, saat ini Aaro berdiri diam sambil mengamati area di sekelilingnya, mencari tempat yang sangat memungkinkan untuk dijadikan persembunyian istrinya itu. Namun,

  • Terjebak Cinta Aaro   Bertemu Kembali

    Aaro menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur selepas berendam air hangat untuk melepas penat. Ia melipat kedua tangan di belakang kepala sambil menatap langit-langit kamar. Bayangan Zahra terbaring di kamar mandi bersimbah darah terus menghantui pikirannya. Seharusnya, saat ini ia masih terus mencari tahu keberadaan Zahra, bukan malah buang-buang waktu dengan datang ke pulau kecil ini. Bisa jadi, ketika dirinya berhenti mencari, Zahra akan pergi semakin jauh dan tak terjangkau.Tiba-tiba saja Aaro sadar, bahwa dirinya tak bisa tinggal lebih lama lagi di Batam. Ia harus segera kembali dan mulai melacak keberadaan Zahra. Huft! Aaro mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya kemudian bangkit dari tempat tidur untuk mengambil ponsel yang masih ada meja depan TV.Aaro menghubungi sang ayah dan mengatakan bahwa dirinya ingin pulang saja besok. Ia menyampaikan banyak alasan yang semua tentunya berhubungan dengan pencarian Zahra, tapi sial, a

  • Terjebak Cinta Aaro   Dejavu

    "Melamun lagi?"Zahra meboleh dan melihat ayah tirinya melangkah pelan menghampirinya. Zahra tersenyum malu karena sekali lagi terpergok melamun."Bosan ya?" Rommy terkekeh sambil duduk di kursi di hadapan Zahra. Saat ini mereka berada di Batam, selain untuk mempermudah akses saat Zahra harus melakukan kontrol ke Singapura, juga karena Rommy baru saja menerima sebuah tawaran kontrak di salah satu rumah sakit di Batam. Ia tak pikir panjang dan langsung menerima tawaran itu karena memang untuk sementara waktu dirinya belum bisa kembali ke Korea Selatan untuk mendampingi proses pemulihan Zahra. Dari Batam, hanya membutuhkan waktu kurang lebih tiga puluh menit saja untuk menyeberang ke Singapura. Ditambah saat ini istrinya, Fatma sedang hamil muda dan sering mengalami mual yang hebat hingga belum memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh."Kurang nyaman ya apartemennya?" Rommy bertanya dengan nada meminta maaf, "di sini yang l

  • Terjebak Cinta Aaro   Ayah Turun Tangan

    Rommy mengepalkan sebelah tangannya dengan wajah geram melihat Zahra terbaring lemah di IGD, sementara sebelah tangannya yang lain masih merangkul pundak istrinya yang bergetar oleh tangis. Zahra mengalami pendarahan hebat hingga kehilangan bayinya. Beruntung rumah sakit ini menyediakan golongan darah yang sesuai untuknya, sehingga bisa segera diberikan transfusi. Bagaimana jadinya jika tidak ada? Itulah mengapa Fatma masih begitu terpukul melihat kondisi putrinya.Siang ini mereka baru saja sampai dari Korea Selatan untuk menjenguk Zahra yang katanya harus bed rest karena kandungan lemah, tapi yang mereka dapati ternyata jauh lebih parah daripada itu. Tentu saja ini membuat Fatma begitu sedih dan Rommy sebagai ayah tiri Zahra--sudah menganggapnya seperti putri kandung sendiri-- murka.Kepala Rommy memutar berbagai rencana dan juga apa-apa saja yang harus dilakukan demi kesembuhan dan pemulihan Zahra baik fisik maupun psikis. Diriny

  • Terjebak Cinta Aaro   Pencerahan

    Satu bulan lebih sudah berlalu, Aaro masih merasa sangat berduka. Setiap harinya hanya ia habiskan dengan melamun, menangis dan menyalahkan diri sendiri. Terkadang ia sampai tak sadarkan diri akibat terlalu tertekan oleh rasa sedih dan juga rasa bersalah.Selama itu, semua bisnis dan tanggung jawab Aaro diambil alih pengelolaannya oleh ayah dan juga kakak-kakak lelakinya. Entah sampai kapan, karena Aaro terlihat tak lagi memiliki semangat hidup. Bahkan ketika ia diminta menjaga Alea di klinik pun, ia melakukannya hanya sambil lalu saja. Kebanyakan dia hanya diam dan terus merindukan Zahra. Kesedihan karena kondisi Alea yang masih belum juga membaik ternyata tak sesakit saat mengetahui Zahra tak ada lagi bersamanya.Aaro melangkah tanpa arah di dalam rumah ayahnya—selama masa berduka ini, dirinya masih tinggal bersama orangtuanya dan belum kembali ke bengkel—dan sampailah di garasi. Tatapannya jatuh pada motor miliknya yang khusus ia beli agar lebih sesuai dengan Zahra. I

  • Terjebak Cinta Aaro   Duka

    Tubuh Aaro lemas. Rasanya tak ada lagi tenaga dan semangat yang tersisa. Ia jatuh berlutut di lantai, di samping sosok tubuh yang terbaring di atas tempat tidur di ruang IGD dengan seluruh tubuh mulai kaki sampai ujung kepala tertutup kain putih.Tak ada air mata dan isak tangis. Hanya rasa kebas dan hampa seakan seluruh organ dalam tubuhnya telah dicabut paksa. Syok. Ia ingin berdiri dan memeluk tubuh yang terbujur kaku itu, tapi seluruh sel dalam tubuhnya seakan mati dan berhenti bekerja.Saat dua orang mengapit lengannya dan membawanya keluar dari ruang IGD, ia tak kuasa melawan. Dirinya masih terlalu terkejut dengan keadaan yang ada. Rasanya, baru beberapa jam yang lalu dirinya bersama dengan Zahra, tapi sekarang ...."Apa instruksi Aidan?" Seseorang berbicara dari sebelah kiri Aaro."Sebentar, aku bacakan lagi pesannya." Pria di sebelah kanan Aaro menjawab sambil merogoh saku celananya untuk mengeluarkan

DMCA.com Protection Status