Share

Bab 210

Author: Ahong
last update Last Updated: 2025-02-08 20:32:37

"Setelah ibu dan Ayahmu yang menginginkan kamu cepat-cepat menikah, hal itu sudah terwujud sekarang dan lalu ibu mendengar jika istri kamu hamil!?" suara ibunya berubah serak. Terang saja ia terharu.

"Sebentar, Van! Ibu akan memanggil Ayahmu!"

Kemudian, terdengar teriakan ibunya yang memanggil-manggil suaminya dengan nada yang begitu riang.

Ivan dan Susan yang mendengar itu hanya saling tatap sebelum kemudian kompak tersenyum.

Tidak lama waktu berselang, suara di ujung ponsel Ivan kini telah berganti dengan suara Ayahnya, "Benar kah jika Susan hamil, Van?!"

"Betul sekali, Yah."

Graha langsung bereaksi sama seperti istrinya, "Ayah sangat-sangat bahagia mendengarnya, Van. Apalagi jika teringat dulu kamu yang menolak dijodohkan. Kamu pasti tau, betapa sedihnya juga marahnya Ayah dan ibumu dulu, Van! Tapi, sekarang kamu sudah menikah, hal itu membuat kami bahagia dan lalu ditambah kalian berdua yang akan segera memiliki anak!"

"Ini harus dirayakan besar-besaran, Van! Sekaligus un
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Bubun Burhanudin
kenapa bab berikutnya belum ada dah 3hari
goodnovel comment avatar
Arif Lukmanhakim
lemot banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 211

    Kini Ivan tampak berada di balkon apartemen, tengah berbicara dengan seseorang melalui telepon. "Keluarga Gao benar-benar tidak tunduk pada kita sepenuhnya, kak!" ucap Ivan begitu Aditama mengangkat panggilannya. Setelah mendapat telepon dari Basuki, Ivan langsung menghubungi Aditama. Lupakan soal Aditama yang hendak memulai obrolan dengan topik santai, sebab ada hal mendesak yang harus Ivan beritahu kepadanya dan sesegera mungkin mengambil langkah apa yang akan keduanya buat. "Itu tidak mungkin, Van! Waktu itu, seluruh tukang pukul keluarga Gao yang masih hidup telah menyerahkan diri dan kita juga telah bicara baik-baik dengan anggota penting keluarga Gao sebelumnya, bukan? Mereka telah mengakui kekalahan, berjanji tidak akan berbuat macam-macam dan akan saling menghormati keluarga yang lain kedepannya!" Aditama langsung menyangkal di sebrang sana. Menandakan bahwa pewaris keluarga Gandara itu tidak langsung mempercayai apa yang dikatakan Ivan. Suara Aditama kembali terdengar

    Last Updated : 2025-02-12
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 212

    Mendapatkan pertanyaan itu, Susan mengangguk sambil berusaha mengingat-ingat. "Memang, kita berhasil menakhlukan musuh kala itu. Tapi, sepertinya ada pengkhinat, ada keluarga lain, salah satu keluarga penguasa Asia yang membantu keluarga Gao. Jadi, sekarang, mereka berencana menyerang keluarga kita dan juga keluarga Gandara, keluarga tuan muda Aditama, sayang." "Aku, benar-benar tidak akan membiarkan siapa pun menyentuhmu dan calon anak kita. Maka dari itu, untuk jaga-jaga, aku memperketat pengawalan demi keselamatanmu ke mana pun kamu pergi karena ditakutkan mereka akan mengincar kamu dan bayi yang ada di dalam perutmu!" Seketika Susan terbeliak, mencerna perkataan Ivan dalam sepersekian detik. Lalu, ia kembali manggut-manggut. Demikian, ia mengerti sekarang dan akan menurut dengan suaminya. *** Sementara itu, di rumahnya Sheila, ibunya tampak ketakutan setelah mengecek ke depan. Sheila yang melihat ibunya bersikap demikian, buru-buru berjalan menghampiri. "Ada apa, Bu? Kenap

    Last Updated : 2025-02-12
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 213

    Di tempat lain, Doni dan Charles tampak tengah mengobrol serius. "Aku mohon jangan apa-apakan Nona Sheila, tuan muda Charles," pinta Doni memohon sambil membungkuk hormat. Doni terpaksa menyerahkan Sheila kepada Charles karena hanya dengan itu Ivan tidak akan bisa merebutnya. Tujuan Doni dulu menculik Sheila—yang aslinya bernama Natasha, yang tidak lain adalah adiknya Susan—hanya untuk merenggut kebahagiaan keluarga Robin semata. Tanpa ada niatan melenyapkan nyawanya. Alasan ia tetap menyembunyikan Sheila dari keluarga Rahardian adalah karena Sheila ia jadikan alat untuk mengancam keluarga itu kalau-kalau berani melawan. "Anda tidak percaya padaku, tuan Doni?" Charles mengangkat sebelah alisnya. Ekspresi wajahnya berubah datar. Juga kentara mengintimidasi. Mendapati hal itu, membuat Doni gentar. Bagaimana tidak, ia sedang berurusan dengan keluarga penguasa negara Lordia! Dengan ketakutan, Doni buru-buru menggeleng, "Bukan itu maksud saya, tuan muda Charles. Hanya saja, anak i

    Last Updated : 2025-02-13
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 214

    Ivan tidak terlalu mempedulikan laporan barusan, sebab ada masalah Sheila yang harus segera ia urus. Setelah memasukan ponsel kembali, Ivan melangkahkan kakinya menuju lobi ekolah. Di sana, Ivan berpapasan dengan salah satu wakil kepala sekolah. Lalu, ia langsung memerintahkan padanya untuk mengumpulkan wakil kepala sekolah lainnya dan beberapa guru untuk rapat di ruangannya. Setelah itu, Ivan pergi ke ruangannya lebih dulu. Sedangkan wakil kepala sekolah itu langsung melakukan perintah Ivan. Tak lama kemudian, beberapa wakil kepala sekolah dan guru telah datang. Seketika mereka langsung duduk di sana diikuti Ivan setelahnya. "Tadi pagi, saya mendapatkan pesan dari Bu Sheila yang mengabarkan jika ada tiga orang pria yang hendak membawa pergi Bu Sheila dan ibunya secara paksa," ucap Ivan sambil menatap semua orang secara bergantian. Sontak saja, perkataan Ivan membuat mereka kompak terperanjat! Ivan lanjut menjelaskan, "Dan hari ini, Bu Sheila tidak masuk mengajar dan dia men

    Last Updated : 2025-02-13
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 215

    Sehari sebelum terjadinya pembajakan buss dan penculikan terhadap sepuluh murid di sekolahnya Ivan, Hernomo, Andreaz dan Sudibyo terlihat sedang memantau keadaan sekitar sambil mengobrol di sebuah pabrik terbengkalai. Ada banyak anak buah yang tengah disibukan dengan pekerjaanya dalam rangka persiapan akhir yang akan digunakan untuk menyekap para murid nantinya. "Bagaimana, Jack?" tanya Hernomo kepada ketua anak buahnya. "Sebentar lagi, semuanya siap, Pak Hernomo, Pak Andreaz dan Pak Sudibyo," jawab pria itu mantap sambil menatap ketiganya. Seketika mereka bertiga kompak menyeringai sambil manggut-manggut, "Bagus, selesaikan secepatnya!" Setelah itu, ketua bernama Jack itu kembali melakukan pekerjaanya bersama anak buahnya yang lain. Tiba-tiba, Sudibyo berseru lantang yang membuat Hernomo dan Andreaz menoleh padanya, "Aku ingin karir Ivan segera berakhir! Sama sepertiku! Gara-gara dia, aku harus dipecat!" Hernomo, dengan mendengus menimpali, "Mari Pak Sudibyo, kita buat kar

    Last Updated : 2025-02-14
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 216

    Setelah memberitahu informasi terkini mengenai pembajakan buss dan penculikan terhadap sepuluh murid itu dan berkoordinasi dengan para guru, Ivan baru menemui Renata di tempat yang telah dipilihnya tak jauh dari sekolah. Kini, Ivan benar-benar dikejar waktu. Ia harus bergerak cepat dan efisien dalam menyelesaikan masalah yang terjadi bersamaan! "Informasi apa yang akan kamu sampaikan, Renata? Apakah ada kendala?" ucap Ivan dengan rahang mengeras setelah menjatuhkan diri di kursi di hadapan Renata. Ivan bertanya demikian, sebab Renata dalam keadaan panik saat pertama kali ia melihatnya. Di sisi lain, pikiran Ivan harus terbagi. Tidak bisa fokus. Sepertinya tidak bisa semua masalah ia yang turun tangan. Terpaksa, ia akan melepas salah satu masalah kepada bawahannya untuk mengurus sepenuhnya. Sebenarnya, Ivan tidak setuju jika menyerahkan penculikan Sheila ini kepada pihak polisi sebab pasti akan berakhir sia-sia. Bercermin dari kejadian sebelumnya, yang tidak bisa diselesaikan

    Last Updated : 2025-02-15
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 217

    "Betul!!!" yang lainnya langsung berseru menambahi. Sebelum Ivan dan para guru angkat bicara, orang tua murid lainnya sudah angkat bicara lebih dulu dengan nada yang meledak-ledak pula. "Kami sudah membayar mahal sekolah ini! Tapi, pengawasan dan penjagaanya buruk sekali!" "Kami sungguh menyesal!" "Kami semua kecewa!!!" Mendapatkan cibiran dan protes dari orang tua murid, para guru hanya bisa menunduk tidak berdaya. Pasalnya, sedari tadi sudah mencoba menenangkan, tapi tidak bisa! Di sisi lain, beberapa dari mereka adalah donatur sekolah! Sedangkan Ivan tetap duduk dengan tenang di kursinya, membiarkan mereka meluapkan segala emosi. Tiba-tiba ... "Anda dan guru-guru di sekolah ini harus tanggung jawab!" "Betul! kelalaian kalian lah yang menyebabkan anak-anak kami diculik!" "Tolong! Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sekalian bisa tenang dulu—" "Bagaimana kami bisa tenang, Pak Ivan! Anak kami diculik!" "Para penculik itu meminta tebusan uang sebesar 5 miliar per anak dan jika k

    Last Updated : 2025-02-15
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 218

    "Jika kita lapor polisi, itu tandanya kita menantang para penculik dan hal itu akan membuat mereka marah. Bukan tidak mungkin, jika mereka akan nekat membunuh anak-anak kita!" "Lebih baik, segera siapkan uang masing-masing sebesar 5 miliar dari kita dan bawa uang itu ke penculik untuk menebus anak kita! Dengan begitu, mereka akan melepaskan mereka dan anak-anak kita akan selamat!" "Tapi kami tidak mempunyai uang sebanyak itu! Dari mana coba kami mendapatkan uangnya?!" "Bagaimana mungkin kami bisa mengumpulkan uang 5 miliar dalam waktu 48 jam?!" "Kami bukan dari keluarga kaya raya seperti kalian yang dengan mudahnya mengeruk uang!" "Usaha dong! Jangan pasrah begitu! Cari pinjaman uang atau tidak minta bantuan kepada suadara-saudara kalian. Apakah kalian tidak menginginkan anak kalian kembali?!" "Kalian pikir, cari pinjaman uang dengan nominal yang bagi kami sangat besar itu mudah?!" Terbentuk lah dua kubu yang berbeda, kubu yang memilih menebus anak-anak mereka dan kubu yang

    Last Updated : 2025-02-16

Latest chapter

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 225

    Pria itu terperangah, tangannya mengepal sebab geram seraya menatap ketiga pria di depannya yang menatapnya tajam ; seakan hendak menelannya hidup-hidup! "Setidaknya, bawa anak-anak ke sini supaya aku percaya!" bentak pria itu. Menggelengkan kepala sambil mendecih, ia lanjut berkata, "Kami juga tidak bodoh, bisa saja kalian akan bertindak curang. Setelah menerima uang tebusan ini, tapi kalian tidak menyerahkan anak-anak!" Perkataan pria itu membuat ketiganya semakin marah. Sungguh, perkataannya menjengkelkan sekaligus menyentilnya. Sebab, mereka bertiga yang sudah menyiapkan rencana untuk membalas Ivan. Maka, ketiganya pun memilih melepas anak-anak sebelum Ivan datang. Lalu, Andreaz segera balik badan dan memberi perintah kepada salah satu anak buahnya untuk membawa murid-murid ke mari. Seketika anak buah itu langsung melakukan tugasnya. Tidak lama kemudian, empat anak buah mereka yang sebenarnya adalah tukang keluarga Graha yang menyamar sebagai anak buah Hernomo, Andreaz

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 224

    "Di mana Ivan?!" tanya Hernomo dingin ketika yang datang untuk menebus para murid bukan lah Ivan. Usai berkata, ia mengedar pandangan ke sekitar, seperti tengah mencari keberadaan orang yang dimaksud. Begitu pula dengan Andreaz yang juga melakukan hal yang sama. Sementara Sudibyo menatap pria yang membawa koper di tangannya itu yang kini tengah balik menatapnya dengan gigi bergemeretak! "Siapa kau? Kenapa bukan kepala sekolah berengsek itu yang datang ke mari?!" Di bawah todongan senjata anak buah mereka bertiga, pria itu menatap ketiganya secara bergantian. Sebelumnya, tentu saja pria itu telah dicek sekujur tubuhnya saat baru pertama kali tiba dan bersih. Namun bukan berarti mereka tidak waspada! "Aku adalah utusan Pak Ivan yang ditugaskan untuk menggantikan beliau membawakan uang tebusan kepada kalian dan menyelamatkan para murid!" Seketika ketiga orang itu mengernyitkan kening sebelum kemudian saling tatap, "Ivan, mengutus seseorang?... " Hernomo, dengan pandangan me

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 223

    "Pasti, ketiga orang yang menjadi otak dibalik penculikan ini akan ke depan semua untuk menemuimu dan membiarkan area belakang pabrik dijaga oleh anak buahnya," "Saat itu lah, tim kedua bergerak menyerbu dari arah belakang untuk menyelamatkan anak-anak. Habisi yang menjadi penghalang!" "Lalu, bagaimana jika anak-anak dipindahkan, tuan muda? Atau kita minta anak-anak dibawa ke depan saja dan diserahkan bersamaan dengan kami yang menyerahkan uang tebusan?" salah satu Letnan mengajukan pertanyaan sekaligus memberikan usulan. Ivan seketika berpikir cepat. Ia belum tahu motif sebenarnya ketiga orang itu melakukan penculikan terhadap murid-muridnya. Yang jelas, mereka bertiga ingin balas dendam padanya dengan menggunakan murid-muridnya. Atau ada motif lain? Tidak ada waktu lagi bagi Ivan untuk memikirkan hal itu, sebab saat ini Ivan harus bergerak cepat! Toh, hal itu tidak terlalu penting karena Ivan telah menyiapkan rencana cadangan! Dengan manggut-manggut, Ivan berujar, "Bole

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 222

    Sebenarnya, melawan serangan dari keluarga Graha adalah pilihan kesekian, sebisa mungkin Doni dan Samuel akan menghindari hal itu terjadi. Sebab, mereka berdua tidak yakin akan menang melawan pasukan keluarga Graha yang terkenal sangat kuat itu! Namun, kini keluarga Graha telah mengetahui bahwa mereka berdua adalah dalangnya. Demikian, tuan muda Ivan sudah tidak akan bermain-main lagi kali ini ... Terpaksa, keduanya pun memutuskan melawan keluarga terkaya di negara ini. Soal cara menghadapi sekaligus melawan serangan, bukan lah masalah, sebab Doni sendiri memiliki banyak sekali tukang pukul, ditambah bantuan pasukan dari keluarga Fairuz. Hal tersebut membuat kekuatan keduanya tidak bisa dianggap sebelah mata. Keluarga Graha telah menemukan lawan yang sepadan! Selain itu, Doni dan Samuel juga tidak mengkhawatirkan keluarga Graha yang akan membuat karir dan bisnis mereka berdua berakhir. Bagaimana tidak, Charles telah menjanjikan akan itu untuk mereka. Demikian, keduanya cukup

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 221

    Sontak saja, penjelasan Ivan membuat Susan terhenyak! Kemudian, Susan menyugar rambutnya dengan kasar sembari mengedar pandangan ke sekeliling. Ia sampai lupa kalau di sekolah ini juga sedang ada masalah dan tentu saja Ivan harus mengurusnya. Namun, kini Susan menjadi sedikit lebih tenang, sebab mendengar kalau Ayah mertuanya turun tangan untuk membereskan musuh keluarganya. Kemudian, perempuan cantik itu pun kembali menjatuhkan diri di sofa. Urung pergi, tanda mendengarkan apa kata suaminya barusan. Ivan yang teringat jika Susan tengah mengandung jelas saja tidak mau terjadi hal buruk pada istri juga kandungannya, "Ingat apa kata dokter, sayang. Kamu tidak boleh banyak pikiran, hindari stress dan jangan terlalu kecapekan karena itu akan berpengaruh pada kandunganmu." Menatap Susan dengan sorot penuh harap juga cinta, Ivan menggeleng lemah dan kembali berujar, "Aku benar-benar tidak mau kamu mau pun calon anak kita kenapa-napa, sayang. Selain itu, aku sudah pernah berjanji pada

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 220

    "Segera hubungi semua maskapai penerbangan yang ada di negara ini, Renata! Terutama kota ini!" titah Ivan tegas sambil mengusap wajah dengan kasar. "Cari informasi mengenai kedatangan Charles ke negara ini dan penerbangannya mendatang. Pastikan, kamu tahan sebisa mungkin supaya Charles tidak terbang ke negaranya!" Mendapatkan perintah itu, di sebrang sana Renata langsung mengiyakan. Sambungan terputus. Tiba-tiba, Ivan mencemaskan sesuatu. Mungkin kah ... *** "Sayang!" Muncul kedatangan Susan di muka pintu dengan keadaan panik. Melihat istrinya dalam keadaan seperti itu, Ivan buru-buru bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri. "Ja-jadi, Sheila itu adalah Natasha, sayang?!" tanya Susan mendesak. Sebelumnya, Ivan mengabarkan tentang hal itu kepada Susan mau pun kakek Rahardian. Namun, Ivan harus mengabarkan hal buruk juga kepada mereka berdua ; mengenai Sheila dan ibunya yang diculik oleh tiga pria yang pasti adalah suruhan Doni dan Samuel. Susan yang tidak puas me

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 219

    Kini, para orang tua murid sekaligus donatur sekolah tengah berunding. Sedangkan para orang tua murid yang tidak bisa mengeluarkan uang tebusan hanya bisa terduduk pasrah. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain menyerahkan masalah ini kepada pihak sekolah atau polisi. Para guru sendiri tengah mendesak Ivan untuk menuruti apa kata orang tua murid yang berkuasa tersebut saja. Namun, Ivan bersikeras tidak mau menurut dengan mereka. Tiba-tiba, salah satu dari mereka berseru lantang, "Kalau begitu, kami memilih akan menyelamatkan anak kami sendiri!" "Kami juga! Lebih baik kami menyelamatkan anak kami sendiri daripada harus menyerahkan padamu Pak Ivan! Kami tidak percaya pada anda!" "Kami juga!!!" Ivan terperangah, tangannya mengepal kesal seraya menatap mereka yang tengah balik menatapnya dengan jijik juga sinis. "Silahkan saja! Coba selamatkan anak kalian sendiri kalau bisa! Tapi yang jelas, saya akan tetap menyelamatkan semua murid tanpa terkecuali!" ucap Ivan tegas sekaligu

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 218

    "Jika kita lapor polisi, itu tandanya kita menantang para penculik dan hal itu akan membuat mereka marah. Bukan tidak mungkin, jika mereka akan nekat membunuh anak-anak kita!" "Lebih baik, segera siapkan uang masing-masing sebesar 5 miliar dari kita dan bawa uang itu ke penculik untuk menebus anak kita! Dengan begitu, mereka akan melepaskan mereka dan anak-anak kita akan selamat!" "Tapi kami tidak mempunyai uang sebanyak itu! Dari mana coba kami mendapatkan uangnya?!" "Bagaimana mungkin kami bisa mengumpulkan uang 5 miliar dalam waktu 48 jam?!" "Kami bukan dari keluarga kaya raya seperti kalian yang dengan mudahnya mengeruk uang!" "Usaha dong! Jangan pasrah begitu! Cari pinjaman uang atau tidak minta bantuan kepada suadara-saudara kalian. Apakah kalian tidak menginginkan anak kalian kembali?!" "Kalian pikir, cari pinjaman uang dengan nominal yang bagi kami sangat besar itu mudah?!" Terbentuk lah dua kubu yang berbeda, kubu yang memilih menebus anak-anak mereka dan kubu yang

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 217

    "Betul!!!" yang lainnya langsung berseru menambahi. Sebelum Ivan dan para guru angkat bicara, orang tua murid lainnya sudah angkat bicara lebih dulu dengan nada yang meledak-ledak pula. "Kami sudah membayar mahal sekolah ini! Tapi, pengawasan dan penjagaanya buruk sekali!" "Kami sungguh menyesal!" "Kami semua kecewa!!!" Mendapatkan cibiran dan protes dari orang tua murid, para guru hanya bisa menunduk tidak berdaya. Pasalnya, sedari tadi sudah mencoba menenangkan, tapi tidak bisa! Di sisi lain, beberapa dari mereka adalah donatur sekolah! Sedangkan Ivan tetap duduk dengan tenang di kursinya, membiarkan mereka meluapkan segala emosi. Tiba-tiba ... "Anda dan guru-guru di sekolah ini harus tanggung jawab!" "Betul! kelalaian kalian lah yang menyebabkan anak-anak kami diculik!" "Tolong! Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sekalian bisa tenang dulu—" "Bagaimana kami bisa tenang, Pak Ivan! Anak kami diculik!" "Para penculik itu meminta tebusan uang sebesar 5 miliar per anak dan jika k

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status