Share

Bab 126

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-27 11:25:06

Rahardian mengeraskan rahang, "Tapi sepertinya cepat atau lambat pasti Ivan dan Susan akan mengetahui kebenarannya, Graha,"

Mendengar itu, Graha menghembuskan napas berat, "Itu pasti, Har,"

Kemudian, Graha menatap Rahardian penuh keyakinan, "Tapi sepertinya Ivan tidak akan mempermasalahkan hal itu karena mereka berdua saling mencintai, bukan? Mungkin hanya akan kaget saja, tidak menyangka,"

Ucapan Graha langsung dibenarkan oleh Rahardian.

Kini, keduanya menjadi lega.

Tiba-tiba, Graha terhenyak kaget.

"Apakah mereka berdua sudah berbulan madu, Har?" tanya Graha antusias.

Rahardian menggeleng dengan memasang ekspresi wajah tak berdaya, "Belum. Mereka belum berbulan madu dengan dalih Susan masih sibuk dengan pekerjaanya. Padahal, aku sudah menyinggung hal itu kepada mereka berdua. Tapi kata Susan, jika dia sudah senggang, mereka berdua akan berbulan madu,"

Mendadak, wajah Graha berbinar-binar.

Dengan rahang mengeras, Graha kembali bicara, "Desak mereka berdua untuk seger
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 127

    Susan buru-buru menarik tangan dari genggaman tangan Ivan, "Ap-apa yang akan kamu lakukan... " ucap Susan terbata seraya beringsut ke belakang. Menghindari Ivan yang seperti hendak menciumnya. Untung saja, Ivan tidak menyerangnya, terdiam seraya masih dalam posisi membusungkan dada. Mendapati reaksi Susan seperti itu, Ivan menaikan sebelah alisnya, "Kenapa? Apa kamu belum siap, sayang?" tanya Ivan yang seketika memecah hening yang tengah terjadi. Susan gelagapan, "Si-siap ap-apanya?" balas Susan pura-pura kebingungan. Padahal, ia tahu apa yang dimaksud. Setelah terdiam sejenak, Susan mencoba menyadarkan Ivan, "Ja-jangan kamu pikir karena kamu sudah memiliki banyak uang sekarang, lantas kamu bisa bertindak seenakmu, Ivan. Ti-tidak ada hubungan suami istri didalam pernikahan kita!" Susan berucap demikian sebab kini ia merasa terancam. Juga tidak seberani dulu. Bagaimana tidak, awalnya ia mengira Ivan hanya seorang guru miskin, sehingga ia bisa berbuat sesuka hati. Layaknya s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 128

    Empat hari lagi, Susan dan Ivan akan berbulan madu ke Maldives. Sesuai isi perjanjian yang telah disepakati mereka berdua jika akan melakukan hubungan suami istri jika ada hal yang membuat mereka terpaksa melakukan hal itu. Desakan dari sang kakek yang menginginkan Susan cepat hamil. Namun, setelah Susan tidak bisa berbuat sesuatu selain pasrah, ia malah menginginkan hal itu. Malam itu, sejujurnya, Susan tidak bisa mengelak meskipun ia dalam pengaruh obat perangsang bahwa ia sangat menikmati hentakan tubuh Ivan. Selama ini Susan berusaha mengenyahkannya, mewanti-wanti diri, supaya tidak ada perasaan dengan Ivan saja. Namun ternyata ia tidak bisa! Ivan sendiri juga merasakan hal yang sama. Walau dulu ia sudah beberapa kali ranjangnya dihangatkan oleh wanita, tapi kali ini rasanya sungguh berbeda. Di matanya, Susan sangat menantang, begitu berbeda, tidak seperti wanita kebanyakan. Susan pula ternyata berhasil menganggu pikirannya, membuatnya merasa nyaman dan benih cinta

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 129

    Sementara di dalam rumah tempat diberlangsungkannya pesta hari jadi pernikahan Herlambang dan Hesti, Susan begitu geram dengan anggota keluarganya yang menjadikan Ivan pelayan! Susan baru menyadari bahwa sudah pasti keluarganya akan memperlakukan Ivan dengan buruk, mereka sudah berkata secara terang-terangan jika tidak akan menganggap Ivan bagian dari keluarga ini meski ia telah menikah dengannya, juga mengancam akan membuat hidup Ivan menderita. Mungkin, apa yang tengah mereka lakukan saat ini, termasuk salah satunya. Mendapati Susan yang marah-marah karena hal tersebut, membuat Herlambang merasa sangat puas. Pasalnya, rasa benci terhadap wanita itu tidak akan pernah pupus. Kegagalan dirinya dalam merebut posisi CEO dari Susan membuatnya murka. Juga kecewa berat dengan sang Ayah yang lebih memihak Susan dari pada dirinya. Maka, ia pun akan terus berusaha menjatuhkan Susan. Kini, Herlambang menatap Susan sinis, "Bukan kah sedari awal kamu sudah tahu, Susan? Jika Paman tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 130

    Susan pun akhirnya memilih tidak mempermasalahkan Ivan yang menjadi pelayan lagi. Toh, sudah terlanjur, protesnya tidak digubris oleh anggota keluarganya, juga ia yang tidak bisa pergi dari pesta itu lantaran tamu-tamu Paman dan Kakeknya tengah mengajak berbincang. Susan memutuskan akan menunggu kedatangan sang Kakek saja yang hingga saat ini kenapa belum tampak batang hidungnya?! Ia berharap ketika Kakeknya datang dan melihat Ivan menjadi pelayan, akan langsung menyuruh Ivan untuk berhenti dan memarahi anggota keluarganya. Sementara itu, Ivan yang telah berganti baju pelayan tampak sibuk membawakan nampan berisi gelas minuman kepada para tamu. Ivan terpaksa menurut sebab ia mempunyai rencana. Namun jika sampai terjadi apa-apa dengan Susan, ia akan langsung pasang badan. Ia tahu anggota keluarganya begitu tidak suka dengan sang istri, selalu ingin menjatuhkannya, berambisi merebut posisinya. Selagi Ivan memberikan gelas-gelas minuman kepada para tamu, tak lupa hinaan d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 130

    Mendapati Felix bersikap demikian, Ivan seketika menyeringai. Secara tidak langsung memberikan jawaban bahwa dirinya lah yang menaruh garam pada minuman Felix. Ivan tahu bahwa apa yang ia lakukan kekanakan. Tapi terlepas dari itu, memberikan pelajaran kecil-kecilan kepada Felix seru juga. Setelah terdiam sejenak, ekspresi wajah Ivan berubah seperti orang yang langsung merasa bersalah, "Ah, maafkan aku. Sepertinya tadi aku tidak sengaja memasukan garam ke dalam minumanmu yang aku pikir itu gula karena aku sedang terburu-buru," Felix yang sudah emosi, mendengar alasan Ivan mengernyitkan kening. Tahu jika Ivan sedang berpura-pura. Apa-apaan! Dia sengaja melakukan hal tersebut! Felix pun kini tidak peduli lagi soal Ivan yang jago berkelahi, demi harga diri, ia segera merangsek maju seraya berseru murka dan langsung melayangkan pukulan ke wajah Ivan. Namun, pukulannya tidak terkena sasaran sebab Ivan yang dengan cepat menghindar, padahal pria itu sedang memegang nampan. Ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 132

    Tiba-tiba... "Ada apa ini?!" Seruan itu membuat perhatian semua orang menjadi teralihkan. Kepala-kepala kompak tertoleh, ke arah sumber suara. Tampak Kakek Rahardian yang tengah berjalan ke arah mereka. Sang kepala keluarga itu baru tiba. Melihat kedatangan sang kakek, Felix buru-buru menghampiri dan mengadu, "Kek, sampah itu baru saja memelintir tanganku dan menendangku sampai terjatuh ke lantai!" Rahardian langsung terperanjat! Kemudian, tatapannya teralihkan kepada Ivan. Benar kah hal itu? "Aku harap Ayah bisa bertindak adil kali ini. Dia telah membuat cucu Ayah kesakitan! Pria itu ternyata berandalan jalanan, Yah! Preman rendahan yang selalu menggunakan kekerasan! Selain itu, dia juga membuat keributan di pesta ini!" ucap Herlambang menambahi Felix. Ucapan Herlambang langsung dibenarkan oleh yang lainnya. Sementara Susan terang saja marah. "Mereka yang memulai duluan, Kek. Apa yang dilakukan Ivan itu hanya untuk membela diri!" seru Susan. Hal tersebut membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 133

    Seorang perempuan cantik dengan gaun berwarna merah tampak tengah berjalan ke arah para anggota keluarga Rahardian. Tubuhnya yang anggun dan berisi menghipnotis orang-orang yang ada di sana! Tamu penting pesta ini akhirnya datang juga. Siapa lagi kalau bukan Renata. Salah satu orang kepercayaan keluarga Graha. Melihat sosok yang terpandang dan disegani, semua anggota keluarga Rahardian buru-buru menyapa. Begitu pula dengan para tamu. Mengajak ngobrol, segera memanggil pelayan, menawarkan minum, jamuan yang katanya hasil masakan chef ternama yang didatangkan langsung dari luar negeri. Penyambutan yang begitu terhormat! Setelah mengajak Renata basa basi, Herlambang menyinggung soal bisnis. "Maaf jika terkesan lancang, sebab membicarakan masalah bisnis, pekerjaan di sini. Seperti yang Nona Renata ketahui bahwasannya Malice Inc baru saja melewati krisis keuangan yang mana nyaris saja membuat perusahaan kami diambang kebangkrutan. Hal itu tentu disebabkan oleh CEO kami yang masi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 134

    Dua orang, pria dan wanita yang sepertinya adalah pasangan suami istri! Dibuktikan dengan sang pria yang menggandeng wanitanya, terlihat sangat mesra. "Tu-tuan Muda Aditama dan Nyonya Vania!" salah satu tamu yang mengenali mereka berdua berseru heboh. "Astaga... ternyata keluarga Rahardian mengenal mereka! Mengundangnya ke pesta ini!" "Tidak disangka!" Para tamu berpikir demikian sebab mereka berdua datang kemari yang pasti hendak menghadiri pesta hari jadi pernikahan Herlambang dan Hesti! Bagaimana mereka tidak menghebohkan semua orang, Aditama adalah pewaris keluarga Gandara sekaligus Presiden Direktur Gandara Group, sebuah perusahaan multinasional terbesar yang ada di negara Ferandia. Sementara istrinya yang bernama Vania, merupakan anak dari pemilik Hermanto Group. Selain itu, keluarga Gandara, keluarga konglomerat kaya raya dan pemimpin kelompok mafia paling kuat dan berpengaruh di negara Ferandia. Dengan kekuasannya dalam dunia bisnis dan dunia bawah, keluarga te

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04

Bab terbaru

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 196

    Informasi itu memuat hubungan antara Doni dengan Samuel lebih detail lagi yang disertai dengan foto-foto. Juga dijabarkan segala macam bentuk teror yang dulu dialami oleh anggota keluarga Rahardian merupakan ulah Doni. Sebenarnya, hal tersebut sudah mencurigakan dari awal mengingat teror itu tiba-tiba berhenti ketika keluarganya Susan berhenti mengusutnya. Selesai membaca dokumen dan mengamati foto yang telah dikumpulkan oleh para bawahannya, Ivan menghempaskan punggung ke sandaran kursi dengan rahang mengeras. Sembilan puluh sembilan persen semua bukti mengarah kepada Doni yang merupakan dalang dibalik kasus hilangnya Natasha. Terang saja, kini Ivan sudah tidak ragu untuk segera memanggil mereka berdua untuk diintrogasi. Kemudian, Ivan menempelkan ponsel di telinga lagi, "Segera jadwalkan pertemuanku dengan mereka berdua, Renata!" ucap Ivan tegas, "kita akan bicara baik-baik terlebih dahulu dengan mereka, mengundang mereka! Itu adalah plan A," "Jika tidak berhasil, maka, ter

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 195

    "Kami berhasil menemukan saksi kejadian delapan belas tahun silam yang memberikan keterangan jika melihat Natasha waktu itu terjebur ke sungai dan tenggelam sebelum akhirnya hanyut terbawa arus, tuan muda." Di sebrang sana, suara Renata terdengar. Ivan begitu tersentak. Lalu, ia refleks menarik tubuh dari sandaran kursi dan berkata, "Apakah dia benar-benar melihatnya? Atau dia berbohong?!" "Dia berbohong, tuan muda," balas Renata. Kini Ivan menghela napas. Demikian, ada seseorang yang menyuruhnya, supaya kejadiannya jadi seperti itu. Lalu, rahang Ivan mengeras. Jelas, itu adalah salah satu skenario yang dibuat oleh dalang dibalik penculikan Natasha! Sebelum Ivan angkat bicara, suara Renata di ujung ponsel kembali terdengar, "Ternyata saksi itu memberikan keterangan palsu kepada orang-orang yang waktu itu ada di sana, juga yang ikut melakukan pencarian dan tentu saja kepada pihak kepolisian, tuan muda," "Sebenarnya, dia tidak melihat adiknya Nyonya Susan itu terjebur dan te

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 194

    "Benar, sayang. Om Doni lah orangnya!" ucap Ivan sambil menatap Susan dengan memasang ekspresi wajah datar. "Aku harap, setelah ini, mata kamu terbuka dan dapat menerima kenyataan bahwa Om Doni tidak sebaik yang kamu kira selama ini. Om Doni adalah orang yang sebenarnya jahat kepada keluargamu! Bukan Pak Mahendra, dia hanya dijadikan kambing hitam!" Ucapan Ivan membuat Susan tersadar dari lamunannya. Kemudian, Susan menatap suaminya sambil mengangguk, "Sekarang, aku sudah sepenuhnya percaya jika om Doni lah yang jahat, sayang. Kebaikannya yang selama ini dia ulurkan kepada keluarga kami itu palsu. Ck, Kenapa aku bisa tertipu olehnya..." Susan mendecak kesal seraya menyugar rambut dengan kasar. Disaat yang sama, matanya berkaca-kaca. Kini perasaanya begitu campur aduk tidak karuan. Bagaimana tidak, selama bertahun-tahun, ia telah mempercayai orang yang salah! Orang yang ia anggap saudara, ternyata adalah musuh. Benar-benar musuh dalam selimut! "Hei, sekarang kamu sudah menge

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 193

    Mendengar itu, Ivan mengangguk. Tanda setuju dengan apa yang barusan Susan katakan. Ivan, dengan rahang mengeras menimpali, "Urusan ini serius, sayang. Musuh sedang mengincar untuk menumbangkan perusahaan!" "Jelas, jika perusahaan dan pabrik Malice runtuh. Maka, bisnis keluarga Rahardian akan terganggu!" Seketika Susan gelagapan. Kentara langsung cemas. Lalu, ia kembali menoleh, menatap suaminya sebentar. Kenapa tiba-tiba saingan bisnis keluarganya menyerang perusahaan? Padahal, beberapa tahun belakangan ini, adem ayem saja. Tidak ada serangan secara sembunyi mau pun terang-terangan. Meski hal itu lazim terjadi di dunia bisnis, tapi mengingat Malice Inc yang diakusisi oleh Graha Group membuat para kompetitor diluar sana merasa iri. Mungkin, hal itu lah yang membuat para kompetitor Malice ingin menghancurkannya. Sebenarnya, Susan selalu berhati-hati, waspada semenjak ia menjabat sebagai CEO. Namun, setahun yang lalu, Susan sedikit lengah. Bagaimana tidak, pikirannya

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 192

    Sebab Ivan yang telah berkontribusi besar dalam menangani krisis keuangan dan sabotase yang terjadi pada Malice Inc. Kini, Ivan jadi dihormati, dipuji oleh petinggi perusahaan dan karyawan Malice setelah sebelumnya sempat dipandang rendah. Bahkan, tidak sedikit yang sebelumnya menghina, juga merendahkan. Sebenarnya, Ivan mulai dipandang berbeda semenjak Ivan diketahui berteman dekat dengan Tuan Muda Aditama. Demikian, seseorang itu akan dianggap hebat jika bisa berteman dengan pewaris dari keluarga terkaya negara Ferandia tersebut. Apalagi hanya segelintir orang saja di negara Ferania yang mengenalnya. Sementara itu, orang yang tidak suka atas keberhasilan Ivan dan Susan dalam mengatasi krisis kali ini tidak lain adalah Herlambang. Tentu, hal itu membuat Ivan pasti akan lebih disayang oleh kakek Rahardian. Diterima oleh orang-orang. Herlambang pun tidak tahan untuk tidak mempermasalahkan hal itu, "Dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak itu, Ivan? Kau meminjamnya dari sia

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 191

    Mendengar itu, Herlambang tertawa. Lalu, ia menatap Ivan dengan sinis sekaligus jijik, "Dengar, uang yang dibutuhkan Malice itu bukan uang satu juta, dua juta, melainkan satu triliun!" ucap Herlambang penuh penekanan. "Kau saja belum pernah memiliki uang dengan nominal segitu banyaknya. Dan sekarang, dengan sangat percaya dirinya, kau akan meminjamkan uang satu triliun kepada Malice? Astaga, orang-orang miskin memang suka berkhayal ya!" Ivan hanya tersenyum miring sambil menyilangkan tangan di depan dada menyaksikan Herlambang yang lanjut terkekeh usai berkata demikian. Sedangkan Susan sendiri jengah bukan main. Susan, dengan mendengus menimpali, "Paman, aku tau paman sangat tidak percaya. Tapi, Ivan sungguh akan meminjamkan uang kepada Malice. Sehingga, kita tidak perlu meminjam uang kepada orang lain!" Tanpa menunggu respon Herlambang, Susan segera memberikan tanda pada Ivan untuk mengirimkan uangnya. Mendapati hal tersebut, Ivan mengangguk. Lantas, segera berkutat dengan

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 190

    Ivan mendapat informasi tentang Irwandi dari Renata yang sangat mengejutkan. Hingga membuat ia berpikir ; apakah sang paman memiliki niat jahat dibaliknya? Tiba-tiba, Ivan angkat bicara yang membuat keduanya seketika berhenti mengobrol dan menoleh ke arahnya. Lalu, Ivan menatap Herlambang dengan pandangan memicing, "Paman yakin, akan meminjam uang padanya?" Mendapatkan pertanyaan itu, kening Herlambang ikutan berkerut. "Yakin sekali! Kenapa aku harus ragu meminjam uang padanya? Dia itu pebisnis handal. Pemilik bank swasta terkenal di negara kita, salah satu bank swasta terbesar!" Sementara Susan yang kebingungan dengan perkataan Ivan buru-buru menghadapnya yang kini langsung balik menatap istrinya. Tahu apa yang tengah Susan pikirkan, Ivan segera menyodorkan ponsel padanya, "Baca lah, sayang. Nanti, kamu akan mengerti siapa Pak Irwandi lebih dalam!" Separuh masih bingung sekaligus penasaran, Susan menerima ponsel yang disodorkan Ivan dan seketika langsung membaca informas

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 189

    Sebelum menuju ruang rapat, Ivan dan Susan telah membahas soal laporan gedung perusahaan dan pabrik yang disabotase di apartemen. Yang mana, hal tersebut mengakibatkan kerusakan parah dan perusahaan mengalami kerugian hebat. Ivan yang sudah tahu apa yang terjadi dengan Malice langsung meminta Susan untuk menyerahkan masalah itu padanya saja. Setelah itu, Ivan pun langsung memerintah Delon untuk mengecek lokasi dan mencari tahu siapa pelakunya. Baik Ivan mau pun Susan menduga jika itu adalah ulah diantara Mahendra dan Doni. Siapa lagi jika bukan saingan bisnis Malice? Perusahaan yang mengalami krisis diambang kebangkrutan, cara-cara licik kerap dilakukan oleh musuh. Juga serbuan terang-terangan atau sabotase. Sementara itu, berdiri dari tempat duduknya, adalah Herlambang yang barusan berbicara dengan lantang sekaligus penuh ketidaksukaan yang ditunjukan kepada Ivan. Mendengar itu, wajah Susan seketika berubah. Sedangkan Ivan hanya menatap Herlambang dengan memasang ekspresi

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 188

    "Tante sudah gila?!" Ivan langsung meraih dan mencengkram pergelangan tangan Irene untuk menahan gerakan tangannya yang nyaris saja menuju ke bawah perut Ivan. Menggeleng tegas dengan wajah mengeras, Ivan lanjut berkata, "Aku bukan pria bayaran! Selain itu, aku dan Susan itu saling mencintai. Sebentar lagi, kami akan memiliki anak! Jika tante tidak percaya, tanyakan saja kepada Susan!" Ivan berkata demikian sebab menduga jika Irene belum mengetahui bahwa Susan telah mencintai dirinya sepenuhnya. Begitu pula dengan Susan yang sepertinya belum bercerita dengan Irene. Kini Ivan mengusap muka dengan kasar sembari menghembuskan napas besar. Sebab begitu shock mendengar perkataan Irene barusan. Sementara senyum Irene mendadak pudar kala mendapat penolakan dari Ivan. Namun, perempuan itu tidak langsung menampakan kekesalannya di depan Ivan. Kentara berusaha mengendalikan emosinya dengan bersikap tenang dan angkuh. "Baik lah. Aku akan tanyakan hal itu kepada Susan. Jika memang demikia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status