Share

Bab 118

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-22 12:24:04

"Katanya kamu ingin cepat-cepat pulang dan bermesraan denganku, sayang—"

Mendengar itu, Susan mendecakan lidah, "Ivan, jangan bercanda, jangan mengalihkan pembicaraan. Aku lagi serius. Jawab pertanyaanku sekarang... siapa kamu sebenarnya, hah!?" potong Susan kesal.

Usai berkata, Susan berjalan menuju ke arah sofa dan menjatuhkan diri di sana.

Ivan tidak kunjung menjawab, ikut duduk di sofa, di hadapan sang istri kontraknya yang tampak begitu frustasi. Tak sabar.

"Aku adalah anak dari Bu Yuni dan Pak Joko yang memang dari keluarga biasa-biasa saja. Bahkan miskin—" jawab Ivan setelah terdiam sebentar.

Mendengar jawaban Ivan, Susan kembali mendecak, "Itu aku juga tahu Ivan! Masalahnya adalah kenapa kamu yang berasal dari keluarga miskin itu tiba-tiba memiliki banyak uang dan memiliki Lamborghini?!"

"Dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak itu? Kapan kamu membeli Lamborghini itu? Selama ini Lamborghinimu kamu tempatkan di mana? Kenapa baru sekarang kamu memperlihatkan Lamborg
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
jangan oleng Ivan, tetaplah setia sama Susan apapun yang terjadi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 119

    Jangan-jangan... Pantas saja Sheila mengajak dirinya bertemu di kamar hotel, bukan di tempat lain! Namun Ivan tidak menyela pembicaraan, membiarkan rekan guru wanitanya itu menyelesaikan kalimatnya. Setelah terdiam sejenak, Sheila kembali bicara, "Meskipun kamu sempat terlintas di benakku waktu itu sebagai orang yang kemungkinan besar akan datang menyelamatkanku, tapi aku tidak menyangka kalau hal itu benar-benar menjadi kenyataan," Di titik ini, Ivan mengusap muka dengan kasar seraya mengedar pandangan ke sekeliling. Mendadak, Ivan teringat kejadian ia yang terjebak bersama Susan di kamar hotel sewaktu wanita itu terpengaruh obat perangsang dan meminta dirinya untuk melepaskan pengaruh obat tersebut dengan cara berhubungan badan. Dan kini ia harus mengalami hal yang sama lagi? Bedanya, wanita ini hendak menyerahkan dirinya untuk ia sentuh! Sewaktu terjebak bersama Susan, jika bukan karena terpaksa sebab mengharuskan ia menuruti permintaan Susan untuk melepaskan pengaruh

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 120

    Sebab sudah memutuskan tidak akan menyentuh Sheila, Ivan buru-buru menggeleng tegas, "Aku tidak akan menyentuhmu, Sheila! Dirimu bukan milikku. Janjimu telah gugur. Kamu harus menjaga mahkota dan tubuhmu untuk calon suamimu kelak. Aku menyelamatkanmu itu tulus, ikhlas. Jika aku menyentuhmu, apa bedanya aku dengan Romo si bejat itu? Jadi, kenakan pakaianmu kembali!" Mendengar itu, Sheila merasa sangat tertampar. Tiba-tiba, wajah Sheila menjadi murung. Menjaga mahkota dan tubuh untuk suaminya kelak? Rasanya Sheila mau tertawa keras, bagaimana mungkin, ia saja sudah dinodai oleh Romo! Oleh sebab itu, ia rela berjanji demikian sebab merasa sudah tidak suci lagi. Mungkin jika pria lain yang akan menyentuhnya, ia akan langsung menolak mentah-mentah, tapi lain halnya dengan Ivan. Setelah menundukan kepala sebentar, Sheila kembali mendongak menatap Ivan. Namun, ia malah menghangat mendengar kalimat Ivan yang begitu menjunjung tinggi martabat dirinya. Entah kenapa, ia malah rela

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 121

    Kini, Sheila dan Ivan telah menjelaskan bahwa mereka berdua tidak berbuat mesum barusan di dalam kamar hotel seperti apa yang dipikirkan Susan. Juga Sheila menjelaskan tujuan meminta Ivan untuk bertemu dan apa yang telah ia perbuat kepadanya, tapi Ivan menolak. Ivan juga menambahi, membenarkan apa yang baru saja dijelaskan Sheila. Keduanya cukup lega tatkala mendapati Susan yang tampaknya percaya dengan penjelasan mereka berdua. Walau Susan bersikap seolah tidak peduli, tidak menunjukan perasaan marah, juga cemburu saat ini, tapi Ivan bisa menyadari ekspresi dan sorot mata istri kontraknya itu yang menunjukan hal sebaliknya. Ayo lah, Susan. Tunjukan bahwa kamu cemburu. Kamu marah. Gumam Ivan dalam hati. Ivan pun menjadi yakin bahwa Susan memang cemburu. Marah. Jika tidak, seharusnya dia tidak mengikutinya ke sini! Juga sebelumnya Susan langsung menuduh mereka berdua berbuat mesum sebelum akhirnya keduanya menyangkal hal tersebut! Ivan tahu bahwa Susan selalu bisa meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 122

    "Sekali lagi saya minta maaf, Nona. Saya benar-benar menyesal karena telah melakukan hal menjijikan seperti itu," Susan tidak membalas perkataan Sheila, mendadak ia membayangkan hal sebaliknya yang telah mereka berdua jelaskan sebelumnya. Membayangkan mereka berdua yang sedang melakukan hal itu di dalam kamar... Seketika dada Susan terasa sakit. Emosinya langsung membuncah! Susan pun menggeleng cepat. Tidak! Tidak mungkin! Ya, tidak mungkin! Mereka berdua tidak mungkin melakukan hal itu! Kamu harus percaya, Susan! Merasa sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, Susan bangkit dari tempat duduknya hendak pergi. Namun, perkataan Sheila selanjutnya membuat Susan urung pergi, kembali menjatuhkan diri di kursi. "Saya ingin berterima kasih kepada Nona atas bantuan yang telah Nona diberikan. Sehingga saya terselamatkan dari Tuan Romo," "Astaga... bagaimana mungkin saya membuat Nona marah, mengecewakan seperti ini. Padahal Nona sudah baik sekali pada saya," Sheila benar-be

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 123

    Mendadak, Susan bersemu merah. Susan pun terbahak untuk menutupinya, kentara tidak percaya. Lalu, Susan melambaikan tangan dan berkata, "Jangan bercanda kamu, Ivan—" "Aku serius!" potong Ivan yang membuat tawa Susan terhenti. Detik berikutnya, wajah Susan berubah. Menatap Ivan lekat untuk beberapa saat. Ivan juga memasang ekspresi wajah sama seriusnya, "Jujur saja, kamu mulai menganggu pikiranku. Aku sudah mulai nyaman denganmu, Susan," Susan begitu tersentak, mendadak kehilangan kata-kata. Susan pun mendecak kesal, kenapa pembicaraan keduanya harus jadi seserius ini sih? Namun, bukan Susan namanya jika tidak bisa menguasai diri, ia lalu mengibaskan rambutnya ke belakang, "Sudah kuduga. Kamu pasti akan merasa nyaman denganku. Pria mana coba yang tidak akan nyaman denganku? Semua pria yang kukenal selama ini, rata-rata mengatakan hal yang sama," ucap Susan sinis penuh percaya diri. Meskipun jantungnya saat ini tengah dag dig dug serr. Mendapati respon Susan seperti

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 124

    Jangan baper Susan. Jangan baper. Ingat, tujuanmu menikah dengan Ivan itu supaya kamu tetap bisa mejabat sebagai CEO. Tahan, Susan. Tahan sampai satu tahun. Jangan sampai kamu ada perasaan dengan guru itu! Namun, meski demikian, kalimat Ivan itu malah berhasil menggetarkan jiwanya. Di titik ini, Susan ingin sekali kabur sebab menjadi salah tingkah. Situasi seperti ini sungguh mengesalkan! Begitu berhasil menguasai diri, Susan berjalan mendekat ke arah Ivan yang kini sedang duduk di ranjang. Tiba di depan Ivan, Susan menempelkan telapak tangan di dahi sang suami kontrak. Detik berikutnya, ia menegapkan tubuhnya kembali, melipat tangan di depan dada sambil memicingkan mata! "Sepertinya kamu sedang demam, Van," Tiba-tiba... Apa yang dilakukan Ivan selanjutnya membuat Susan terkejut! Ivan main menarik tubuh Susan ke dalam dekapannya sebelum kemudian langsung menidurkannya di kasur. Sedangkan Ivan sendiri langsung beranjak dari duduknya dan mengurung tubuh Susan dengan ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 125

    Terduduk di jok belakang, Susan tengah menyilangkan tangan di depan dada, terdiam memikirkan sesuatu. Sementara Larasati duduk di jok kemudi, fokus pada jalanan. Keduanya sedang dalam perjalanan ke kantor setelah dari rumah kedua orang tua pura-puranya Ivan. Andai kamu tau saja, Van. Kamu juga mulai menganggu pikiranku tauk. Aku juga sudah mulai merasa nyaman denganmu. Bahkan, sepertinya aku mulai menyukaimu. Ucap Susan dalam hati. Kini, akhirnya Susan mengakui perasaanya kepada Ivan setelah sebelumnya hati dan pikirannya bergejolak hebat. Berperang. Susan pun jadi geregetan dengan dirinya sendiri, malu pula sebab malah menyukai Ivan. Bagaimana tidak, awalnya, ia sendiri yang berpikir tidak akan mempunyai perasaan dengan suami kontraknya itu, tapi malah ia yang bawa perasaan pada akhirnya. Bahkan, belum ada satu tahun saja, ia sudah memiliki perasaan kepada Ivan. Jangankan satu tahun, belum genap satu hari semenjak ia menantang Ivan! Sebab semakin Susan mengelak, rasa s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 126

    Rahardian mengeraskan rahang, "Tapi sepertinya cepat atau lambat pasti Ivan dan Susan akan mengetahui kebenarannya, Graha," Mendengar itu, Graha menghembuskan napas berat, "Itu pasti, Har," Kemudian, Graha menatap Rahardian penuh keyakinan, "Tapi sepertinya Ivan tidak akan mempermasalahkan hal itu karena mereka berdua saling mencintai, bukan? Mungkin hanya akan kaget saja, tidak menyangka," Ucapan Graha langsung dibenarkan oleh Rahardian. Kini, keduanya menjadi lega. Tiba-tiba, Graha terhenyak kaget. "Apakah mereka berdua sudah berbulan madu, Har?" tanya Graha antusias. Rahardian menggeleng dengan memasang ekspresi wajah tak berdaya, "Belum. Mereka belum berbulan madu dengan dalih Susan masih sibuk dengan pekerjaanya. Padahal, aku sudah menyinggung hal itu kepada mereka berdua. Tapi kata Susan, jika dia sudah senggang, mereka berdua akan berbulan madu," Mendadak, wajah Graha berbinar-binar. Dengan rahang mengeras, Graha kembali bicara, "Desak mereka berdua untuk seger

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27

Bab terbaru

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 194

    "Benar, sayang. Om Doni lah orangnya!" ucap Ivan sambil menatap Susan dengan memasang ekspresi wajah datar. "Aku harap, setelah ini, mata kamu terbuka dan dapat menerima kenyataan bahwa Om Doni tidak sebaik yang kamu kira selama ini. Om Doni adalah orang yang sebenarnya jahat kepada keluargamu! Bukan Pak Mahendra, dia hanya dijadikan kambing hitam!" Ucapan Ivan membuat Susan tersadar dari lamunannya. Kemudian, Susan menatap suaminya sambil mengangguk, "Sekarang, aku sudah sepenuhnya percaya jika om Doni lah yang jahat, sayang. Kebaikannya yang selama ini dia ulurkan kepada keluarga kami itu palsu. Ck, Kenapa aku bisa tertipu olehnya..." Susan mendecak kesal seraya menyugar rambut dengan kasar. Disaat yang sama, matanya berkaca-kaca. Kini perasaanya begitu campur aduk tidak karuan. Bagaimana tidak, selama bertahun-tahun, ia telah mempercayai orang yang salah! Orang yang ia anggap saudara, ternyata adalah musuh. Benar-benar musuh dalam selimut! "Hei, sekarang kamu sudah menge

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 193

    Mendengar itu, Ivan mengangguk. Tanda setuju dengan apa yang barusan Susan katakan. Ivan, dengan rahang mengeras menimpali, "Urusan ini serius, sayang. Musuh sedang mengincar untuk menumbangkan perusahaan!" "Jelas, jika perusahaan dan pabrik Malice runtuh. Maka, bisnis keluarga Rahardian akan terganggu!" Seketika Susan gelagapan. Kentara langsung cemas. Lalu, ia kembali menoleh, menatap suaminya sebentar. Kenapa tiba-tiba saingan bisnis keluarganya menyerang perusahaan? Padahal, beberapa tahun belakangan ini, adem ayem saja. Tidak ada serangan secara sembunyi mau pun terang-terangan. Meski hal itu lazim terjadi di dunia bisnis, tapi mengingat Malice Inc yang diakusisi oleh Graha Group membuat para kompetitor diluar sana merasa iri. Mungkin, hal itu lah yang membuat para kompetitor Malice ingin menghancurkannya. Sebenarnya, Susan selalu berhati-hati, waspada semenjak ia menjabat sebagai CEO. Namun, setahun yang lalu, Susan sedikit lengah. Bagaimana tidak, pikirannya

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 192

    Sebab Ivan yang telah berkontribusi besar dalam menangani krisis keuangan dan sabotase yang terjadi pada Malice Inc. Kini, Ivan jadi dihormati, dipuji oleh petinggi perusahaan dan karyawan Malice setelah sebelumnya sempat dipandang rendah. Bahkan, tidak sedikit yang sebelumnya menghina, juga merendahkan. Sebenarnya, Ivan mulai dipandang berbeda semenjak Ivan diketahui berteman dekat dengan Tuan Muda Aditama. Demikian, seseorang itu akan dianggap hebat jika bisa berteman dengan pewaris dari keluarga terkaya negara Ferandia tersebut. Apalagi hanya segelintir orang saja di negara Ferania yang mengenalnya. Sementara itu, orang yang tidak suka atas keberhasilan Ivan dan Susan dalam mengatasi krisis kali ini tidak lain adalah Herlambang. Tentu, hal itu membuat Ivan pasti akan lebih disayang oleh kakek Rahardian. Diterima oleh orang-orang. Herlambang pun tidak tahan untuk tidak mempermasalahkan hal itu, "Dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak itu, Ivan? Kau meminjamnya dari sia

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 191

    Mendengar itu, Herlambang tertawa. Lalu, ia menatap Ivan dengan sinis sekaligus jijik, "Dengar, uang yang dibutuhkan Malice itu bukan uang satu juta, dua juta, melainkan satu triliun!" ucap Herlambang penuh penekanan. "Kau saja belum pernah memiliki uang dengan nominal segitu banyaknya. Dan sekarang, dengan sangat percaya dirinya, kau akan meminjamkan uang satu triliun kepada Malice? Astaga, orang-orang miskin memang suka berkhayal ya!" Ivan hanya tersenyum miring sambil menyilangkan tangan di depan dada menyaksikan Herlambang yang lanjut terkekeh usai berkata demikian. Sedangkan Susan sendiri jengah bukan main. Susan, dengan mendengus menimpali, "Paman, aku tau paman sangat tidak percaya. Tapi, Ivan sungguh akan meminjamkan uang kepada Malice. Sehingga, kita tidak perlu meminjam uang kepada orang lain!" Tanpa menunggu respon Herlambang, Susan segera memberikan tanda pada Ivan untuk mengirimkan uangnya. Mendapati hal tersebut, Ivan mengangguk. Lantas, segera berkutat dengan

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 190

    Ivan mendapat informasi tentang Irwandi dari Renata yang sangat mengejutkan. Hingga membuat ia berpikir ; apakah sang paman memiliki niat jahat dibaliknya? Tiba-tiba, Ivan angkat bicara yang membuat keduanya seketika berhenti mengobrol dan menoleh ke arahnya. Lalu, Ivan menatap Herlambang dengan pandangan memicing, "Paman yakin, akan meminjam uang padanya?" Mendapatkan pertanyaan itu, kening Herlambang ikutan berkerut. "Yakin sekali! Kenapa aku harus ragu meminjam uang padanya? Dia itu pebisnis handal. Pemilik bank swasta terkenal di negara kita, salah satu bank swasta terbesar!" Sementara Susan yang kebingungan dengan perkataan Ivan buru-buru menghadapnya yang kini langsung balik menatap istrinya. Tahu apa yang tengah Susan pikirkan, Ivan segera menyodorkan ponsel padanya, "Baca lah, sayang. Nanti, kamu akan mengerti siapa Pak Irwandi lebih dalam!" Separuh masih bingung sekaligus penasaran, Susan menerima ponsel yang disodorkan Ivan dan seketika langsung membaca informas

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 189

    Sebelum menuju ruang rapat, Ivan dan Susan telah membahas soal laporan gedung perusahaan dan pabrik yang disabotase di apartemen. Yang mana, hal tersebut mengakibatkan kerusakan parah dan perusahaan mengalami kerugian hebat. Ivan yang sudah tahu apa yang terjadi dengan Malice langsung meminta Susan untuk menyerahkan masalah itu padanya saja. Setelah itu, Ivan pun langsung memerintah Delon untuk mengecek lokasi dan mencari tahu siapa pelakunya. Baik Ivan mau pun Susan menduga jika itu adalah ulah diantara Mahendra dan Doni. Siapa lagi jika bukan saingan bisnis Malice? Perusahaan yang mengalami krisis diambang kebangkrutan, cara-cara licik kerap dilakukan oleh musuh. Juga serbuan terang-terangan atau sabotase. Sementara itu, berdiri dari tempat duduknya, adalah Herlambang yang barusan berbicara dengan lantang sekaligus penuh ketidaksukaan yang ditunjukan kepada Ivan. Mendengar itu, wajah Susan seketika berubah. Sedangkan Ivan hanya menatap Herlambang dengan memasang ekspresi

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 188

    "Tante sudah gila?!" Ivan langsung meraih dan mencengkram pergelangan tangan Irene untuk menahan gerakan tangannya yang nyaris saja menuju ke bawah perut Ivan. Menggeleng tegas dengan wajah mengeras, Ivan lanjut berkata, "Aku bukan pria bayaran! Selain itu, aku dan Susan itu saling mencintai. Sebentar lagi, kami akan memiliki anak! Jika tante tidak percaya, tanyakan saja kepada Susan!" Ivan berkata demikian sebab menduga jika Irene belum mengetahui bahwa Susan telah mencintai dirinya sepenuhnya. Begitu pula dengan Susan yang sepertinya belum bercerita dengan Irene. Kini Ivan mengusap muka dengan kasar sembari menghembuskan napas besar. Sebab begitu shock mendengar perkataan Irene barusan. Sementara senyum Irene mendadak pudar kala mendapat penolakan dari Ivan. Namun, perempuan itu tidak langsung menampakan kekesalannya di depan Ivan. Kentara berusaha mengendalikan emosinya dengan bersikap tenang dan angkuh. "Baik lah. Aku akan tanyakan hal itu kepada Susan. Jika memang demikia

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 187

    Irene melotot, "Sialan kamu, Ivan! Lancang sekali kamu main masuk-masuk saja, aku ini sedang mandi bodoh!" Irene buru-buru menutupi kedua dadanya yang memiliki ukuran cukup besar dengan kedua tangannya. Untung saja, perempuan itu tidak sepenuhnya telanjang. Bra dan celana dalam masih melekat yang menutupi aset berharganya. Sementara itu, Ivan seketika panik dan langsung berbalik. "Seharusnya aku yang tanya kepada Tante!" seru Ivan heran sekaligus terkejut, "kenapa tante bisa ada di apartemen ini dan mandi di kamar mandi kami?!" Irene tidak langsung menjawab, justru perhatiannya tiba-tiba teralihkan oleh pemandangan tubuh Ivan yang bertelanjang dada yang kini tepat berada di depan matanya. Hal tersebut membuat Irene menelan ludah. Lalu, ia menggeleng sebab terpana. Disaat yang sama, gairahnya sedikit bergejolak. Tidak menyangka jika Ivan ternyata memiliki tubuh yang atletis ; otot kekar dan perut sispack. Kenapa pria miskin ini bisa memiliki tubuh yang bagus? Namun, detik ber

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 186

    Sepulang Ivan dari rumah kakek Rahardian, Susan langsung mendesak suaminya untuk bercerita. "Bagaimana respon kakek, sayang? Apa kakek marah karena kita menyelidiki kasus adikku?!" Susan mengigit bibirnya yang bergetar. Kentara cemas sekaligus tidak sabar. Ivan, dengan tersenyum kecil menggeleng, "Kakek tidak marah, sayang." Sontak saja, Susan terperangah! Lalu, dengan tatapan setengah tidak percaya, Susan berkata, "Be-benar kah?" Mendengar itu, Ivan mengangguk. Kembali mengulas senyum kecil, mulut Ivan kembali bicara, "Karena aku yang mengusut, sayang. Kakek begitu percaya padaku. Pada keluarga Graha. Tapi, jika kamu sendirian, sudah pasti kakek akan marah dan tidak akan membiarkanmu melakukan hal itu!" Seketika wajah Susan berubah murung. Sudah menduga jika kakek akan marah jika ia mengusut sendiri. Namun, tentu hal itu sudah tidak menjadi masalah sekarang. Susan, dengan tatapan penuh cinta ke arah Ivan menimpali, "Syukur lah. Dengan begitu, aku jadi tidak takut lagi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status