Perasaan Lyria tidak bisa dijelaskan saat ini. Dia benar-benar telah mendapatkan akta nikah dengan Axelsev Leander, penerus dari Leander Grup yang digilai oleh banyak wanita.
Lyria pasti akan dikutuk oleh ribuan wanita jika sampai mereka tahu bahwa ia kini sudah mendapatkan sertifikat pernikahan dengan Axelsev.
“Ke mana kita akan pergi sekarang?” tanya Lyria.
“Ke rumah kita.” Axelsev berkata dengan lembut.
Rumah kita? Lyria sudah lama kehilangan rumah. Rasanya hangat menyebar di dalam diri Lyria karena kata-kata Axelsev.
Setengah jam kemudian mobil Axelsev yang diikuti oleh empat mobil sedan lain telah sampai di sebuah kediaman yang menempati ribuan hektar tanah.
Lyria tertegun, dia seperti sedang melihat sebuah istana yang sangat megah. Apakah ini tempat yang akan menjadi rumahnya?
“Ayo turun.” Axelsev menarik kembali kesadaran Lyria.
Ketika mereka turun, puluhan pelayan segera menyambut mereka. Seorang pria berpakaian hitam putih menyambut Axelsev dan Lyria.
“Selamat datang di rumah, Tuan Axelsev.” Pria itu merupakan kepala pelayan Axelsev di kediaman lamanya, tapi karena dia mungkin akan berada di negara itu cukup lama maka dia memanggil kepala pelayannya serta puluhan pelayan lain untuk mengurus kediaman barunya yang akan ia tempati bersama dengan Lyria.
“Lyria, ini adalah Peter, kepala pelayan di kediaman ini,” seru Axelsev. “Dan Peter, ini adalah Nyonya Lyria, istriku.”
Wajah Peter tampak terkejut, dia menatap Lyria beberapa saat sebelum akhirnya tersenyum segan. “Selamat datang di rumah, Nyonya Lyria.”
“Terima kasih.”
“Jika kau membutuhkan sesuatu kau bisa memberitahu Peter,” seru Axelsev.
“Ya.”
“Ayo masuk.” Axelsev meraih pinggang Lyria.
Awalnya Lyria terkejut, tapi kemudian dia mengikuti langkah Axelsev. Dia harus membiasakan dirinya mulai dari sekarang. Dia merupakan istri Axelsev dan dia akan menjalankan tugasnya dengan baik.
“Jika kau tidak menyukai design rumah ini kau bisa mengubahnya sesuka hatimu.” Axelsev hanya ingin Lyria nyaman di kediaman mereka. Dia percaya bahwa apapun yang diatur oleh istrinya akan terlihat baik.
Axelsev membawa Lyria ke kamar mereka. “Ini adalah kamar kita.”
Telinga Lyria memerah. Mulai hari ini dia akan berbagi kamar dengan pria yang baru dia temui tiga kali. Bukankah hidup benar-benar penuh teka teki?
“Apakah kau menyukai kamar ini?” tanya Axelsev.
Lyria melihat ke sekeliling dan kamar itu lebih luas berkali lipat dari kamar yang dia tempati di kediaman neneknya. Suasana ruangan itu juga sangat nyaman dan mewah. Lyria tidak mungkin tidak menyukainya.
“Ya. Ini sangat nyaman.”
“Aku senang mendengarnya kalau begitu.” Axelsev berkata pelan.
Ponsel pria itu berdering. Itu merupakan sebuah panggilan bisnis. “Aku akan menjawab telepon, kau bisa berkeliling kediaman ini, Peter akan menemanimu.”
“Baik.”
Lyria kemudian keluar, ia mulai berkeliling dengan Peter. Kediaman itu benar-benar luas dengan fasilitas hiburan dan kebugaran yang lengkap. Selain itu terdapat taman bunga subur, air mancur dan air terjun buatan yang membuat halaman belakang kediaman itu sangat nyaman dan indah.
Hampir di setiap sisi kediaman itu dijaga oleh penjaga dan diawasi dengan kamera pengintai. Tidak akan ada penjahat yang bisa menembus tingkat keamanan kediaman itu. Setiap detail tempat itu merupakan bukti kekayaan seorang Axelsev Leander.
Setelah berkeliling, Lyria kembali ke kamar. Axelsev baru saja menutup panggilan. Pria itu segera mendekati istrinya.
“Bisakah aku kembali ke rumah nenekku?” tanya Lyria.
“Kenapa kau ingin kembali ke sana? Apakah kau berpikir untuk hidup terpisah dengan suamimu?”
“Bukan seperti itu. Aku akan mengambil barang-barangku dari sana.”
“Lakukan nanti saja. Semua keperluanmu sudah disiapkan.” Axelsev memeluk pinggang Lyria.
Lyria tersentak, dia tidak terbiasa dengan sentuhan tiba-tiba seperti ini.
Senyum geli tampak di wajah Axelsev. Istrinya benar-benar seperti kelinci putih yang sedang berada dalam cengkraman serigala.
“Lyria, aku benar-benar tidak bisa menahan diriku. Aku sangat ingin menyentuhmu.” Axelsev membelai kepala Lyria dengan lembut.
Wajah Lyria tersipu. Dia tidak membenci sentuhan Axelsev, sebaliknya dia sangat menyukai sentuhan pria itu. Dan itu dibuktikan dengan seberapa dia menikmati cinta satu malam yang pernah terjadi di antara mereka.
“Aku pikir ini masih sangat siang, Axel.” Lyria memanggil Axelsev dengan panggilan yang biasa dilakukan oleh keluarga dan teman-temannya. Lyria sudah tidak lagi bicara formal dengan suaminya karena permintaan dari Axelsev sendiri.
Axelsev terkekeh geli. “Tidak ada aturan tidak boleh bercinta di siang hari, Istriku.”
Lyria sudah beberapa kali mendengar Axelsev memanggilnya istri setelah mereka resmi menikah. Lyria sangat menyukai suara seksi Axelsev. Mungkin sebentar lagi dia akan tergila-gila pada suaminya. Tidak akan sulit jatuh cinta pada Axelsev jika pria itu terus memperlakukannya seperti ini.
Axelsev mencium bibir Lyria, segera pikiran Lyria menjadi kosong. Setelah beberapa saat Axelsev melepaskan ciumannya dari bibir manis Lyria, pria itu kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga Lyria. “Istriku, kau benar-benar menggoda. Aku tidak bisa mengendalikan diriku. Katakan padaku apa yang bisa aku lakukan?”
Lyria menatap iri abu-abu perak Axelsev. “Jika kau menginginkannya mari kita lakukan.”
Axelsev senang Lyria tidak menolaknya. “Istriku, aku menyukaimu pada pandangan pertama. Kau akan menjadi satu-satunya yang akan menemaniku sampai tua.”
Semakin banyak Axelsev berkata, Lyria semakin terlena. Suara hangat pria itu membuat hati Lyria yang telah mati rasa kini merasakan lebih banyak kehangatan. Untuk kali ini saja, Lyria ingin mengandalkan orang lain. Dia ingin dilindungi dan dicintai dengan cara yang benar dan tidak terbagi.
“Jika suatu hari nanti kau menemukan wanita yang kau cintai maka berbicaralah padaku. Aku sangat benci dikhianati.” Lyria berkata sungguh-sungguh, pengalaman dikhianati oleh orang yang dia cintai telah membuat jiwanya layu. Dia tidak ingin merasakan hal itu untuk yang kedua kalinya.
“Aku juga sama sepertimu, sangat benci dikhianati. Namun, aku tidak akan pernah membiarkan kau berdekatan dengan pria mana pun kecuali aku, begitu juga dengan aku. Hanya kau satu-satunya wanita yang aku izinkan menyentuh tubuhku. Hanya kau yang satu-satunya aku izinkan masuk ke dalam hidupku.”
Lyria sudah cukup mendengar kata-kata manis Axelsev. Wanita itu sedikit berjinjit lalu mencium kembali bibir Axelsev.
Senyum kecil terlihat di wajah Axelsev, dia menyukai kelinci kecilnya mengambil inisiatif sendiri untuk menciumnya.
Axelsev menggendong Lyria, membawa istrinya menuju ke ranjang lalu kemudian mencium istrinya lagi. Setelah puas menjarah mulut Lyria, bibir Axelsev berpindah ke leher angsa Lyria lalu kemudian menghisapnya dan meninggalkan jejak kepemilikan di sana.
Kedua tangan Axelsev membuka pakaian Lyria hingga yang tersisa hanyalah celana dalam dan bra saja. Axelsev sangat menyukai pemandangan di depannya. Itu merupakan pemandangan terbaik yang pernah ia lihat seumur hidupnya.
Tangan pria itu membuka kaitan bra Lyria lalu kemudian mulai menyentuh payudara Lyria. Meremasnya seperti mainan favoritnya.
Erangan keluar dari mulut Lyria saat jari Axelsev bermain dengan putingnya. Rasa seperti tersengat listrik sampai ke bagian kewanitaannya.
Axelsev menarik tangannya, menggantikannya dengan mulutnya. Lidahnya mulai membelai puncak paayudara Lyria lalu setelah itu menghisapnya dan menggigitnya dengan gemas.
Suara desahan Lyria semakin terdengar. Wanita itu menggerakan kakinya dengan gelisah. Bagian bawah tubuhnya mulai berdenyut-denyut.
Tangan Axelsev berpindah ke bawah, ia bermain-main dengan milik Lyria yang sudah basah. Tubuh Lyria memang memberikan reaksi yang sangat baik setelah ia sentuh.
Lidah panas Axelsev terus menjelajahi tubuh Lyria, pria itu menarik celana dalam Lyria lalu membuangnya ke lantai.
Lyria merasa malu ketika Axelsev memperhatikannya dengan mata yang menggoda.
“Kau benar-benar cantik, Istriku.” Suara Axelsev terdengar berat. Detik selanjutnya pria itu mulai menjarah tubuh Lyria lagi. Ia membuka kemeja putihnya dengan tergesa-gesa, lalu beralih ke sabuk dipinggangnya dan celananya.
Kedua tangan Axelsev meraih kedua kaki Lyria lalu berikutnya Axelsev mulai menghujam Lyria, memberikan kesenangan pada istrinya.
Suara desahan dan erangan memenuhi ruangan itu. Peluh membasahi tubuh Lyria dan Axelsev. Kamar itu menjadi saksi bisa bagaimana tubuh keduanya terjalin menjadi satu.
Ketika mereka selesai hari sudah sore keduanya baru berhenti. Lyria terlelap di ranjang karena kelelahan. Wanita itu bahkan tidak repot memakai pakaiannya.
Axelsev menyelimuti tubuh Lyria, lalu setelah itu ia memperhatikan wajah cantik Lyria. “Bahkan dalam tidur pun kau masih sangat menggoda, Lyria.”
Jari telunjuk Axelsev menelusuri garis rahang Lyria yang indah. Pria itu telah melihat begitu banyak wanita cantik, tapi menurutnya tidak ada yang lebih cantik dari Lyria.
Lyria bergerak mencari kenyamanan. Wanita itu memeluk pinggang Axelsev seperti gurita. Ia menempelkan wajahnya ke dada Axelsev, dan rasanya begitu nyaman. Lyria menjadi lebih nyenyak. Sudah lama sekali dia tidak tidur tanpa beban seperti sekarang.
Axelsev awalnya tidak mengantuk, tapi pada akhirnya dia juga terlelap di sebelah Lyria.
Lyria terjaga ketika perutnya terasa sangat lapar. Wanita itu membuka mata dan dia terkejut melihat dada telanjang Axelsev di depannya. Kemudian dia menyadari posisi yang cukup memalukan baginya. Dia memeluk Axelsev sangat erat. Malu, Lyria perlahan melepaskan tangannya dari tubuh Axelsev, tapi gerakannya membuat Axelsev terjaga.
“Kau sudah bangun,” seru Axelsev dengan suara berat.
“Ya.”
“Apakah kau lapar?” Axelsev ingat bahwa mereka melewatkan makan siang. Dan ketika ia melihat jam, itu sudah melewati jam makan malam.
Lyria menganggukan kepalanya.
“Baiklah, tunggu di sini, aku akan meminta Peter untuk menyiapkan makan malammu.”
“Ya.”
Axelsev turun dari ranjang, pria itu memakai kembali pakaiannya. Lyria memerah karena ternyata Axelsev telanjang ketika mereka tidur.
Setelah Axelsev pergi, Lyria menyingkap selimut. Ia melihat tubuhnya dipenuhi oleh jejak kepemilikian Axelsev. Pria itu benar-benar buas.
Merasa tubuhnya lengket, Lyria turun dari ranjang. Ia merasa sakit di bagian bawah tubuhnya. Tidak heran, tadi ia dan Axelsev sangat bersemangat.
Melangkah perlahan, Lyria akhirnya sampai ke kamar mandi. Wanita itu mengisi air bak mandi dengan suhu yang sesuai. Setelah cukup terisi ia baru masuk ke dalam sana.
“Ah, sangat nyaman.” Lyria mendesah lega.
Lyria berada di dalam bak mandi untuk waktu yang tidak terlalu lama. Dia harus bergegas karena perutnya sangat lapar.
Ketika Lyria sampai ke ruang pakaian yang dua kali lebih luas dari kamarnya, Lyria tercengang. Ruangan itu lebih tepatnya seperti sebuah toko pakaian.
Di bagian tengah terdapat etalase kaca yang berisi banyak jam bermerk dan perhiasan yang sangat indah.
Di lemari yang menempel ke dinding, ada deretan tas dan sepatu yang dirancang oleh perancang terkenal. Itu semua edisi terbatas. Untuk Lyria yang berkerja di dunia fesyen, dia jelas tahu bahwa harga-harga pakaiannya lebih mahal dari harga mobil yang sering ia kendarai untuk bekerja.
Dari tas dan sepatu, Lyria melihat ke baju-bajunya, entah itu pakaian dalam atau gaun santai dan gaun pesta semuanya edisi terbatas.
Lyria tercengang. Dia tidak pernah memikirkan bahwa dia akan mengenakan pakaian yang sangat mahal seperti ini.
Suaminya benar-benar murah hati. Pria itu membelanjakan uangnya untuk membelikan kebutuhannya dengan kualitas terbaik dan indah. Memikirkan hal ini, Lyria merasa tersanjung. Axelsev benar-benar memperlakukannya dengan baik, setidaknya tentang kebutuhannya pria itu sangat perhatian.
“Besok Ibu akan dipindahkan ke rumah sakit di pusat kota. Aku sudah berbicara dengan kepala rumah sakit tempat Ibu dirawat mengenai hal itu.” Axelsev menatap istrinya dengan seksama. Karena sekarang ia telah menikah dengan Lyria, maka ibu Lyria juga ibunya.Lyria mendapatkan kejutan lainnya lagi. “Terima kasih.” Ia tidak memiliki kata-kata yang bisa ia ucapkan selain berterima kasih pada Axelsev.“Tidak perlu berterima kasih, aku melakukan apa yang seharusnya aku lakukan sebagai suami dan menantu,” balas Axelsev.Lyria merasa sangat tersentuh. Mungkin ini terlalu dini untuk mengatakan bahwa dia tidak salah mengambil keputusan untuk menikah dengan Axelsev. Kali ini ia benar-benar memiliki seseorang yang bisa ia andalkan. Seseorang yang kini menjadi bagian dari keluarganya.“Kenapa menatapku seperti itu? Apakah aku sangat tampan?” Axelsev menggoda Lyria. Pria itu tersenyum menawan.“Sangat percaya diri.” Lyria mencibir Axelsev.Axelsev terkekeh geli. “Apakah menurutmu aku tidak tampan?”
Pagi ini Lyria kembali tidak bekerja. Ia tidak menyerahkan surat pengunduran diri, tapi meminta bantuan Axelsev sekali lagi. Dia membutuhkan cuti selama lima hari ke depan sampai hari pernikahan tiba.Pukul sepuluh pagi Lyria pergi dengan Rebecca yang merupakan ibu George. Wanita itu berpakaian mahal, dia merupakan orang kaya baru yang sangat ingin menunjukan kekayaannya.“Kau pilihlah gaun yang kau inginkan!” Rebecca berkata dengan memerintah. Wanita itu membawa Lyria ke sebuah butik mahal yang memiliki banyak gaun pengantin indah. “Lupakan saja, biar aku yang memilih. Seleramu pasti rendahan. Itu akan mempermalkukan keluarga Luther!” Rebecca kembali bersuara. Belum bersama Lyria selama dua puluh empat jam, wanita itu sudah sangat banyak merendahkan Lyria.Rebecca melihat sebuah gaun yang indah. “Kenakan itu!”Lyria merasa bahwa Rebecca benar-benar cocok berada di lingkungan sosial yang sama dengan nenek dan bibinya, mereka sama-sama angkuh dan memandang orang lain lebih rendah dari
“Lyria, jangan menggunakan aku untuk membersihkan namamu. Kau memang saudaraku, tapi aku tidak akan terima jika kau menjadikan aku kambing hitam seperti ini!” seru Kaitlyn, dia tidak akan mau memperbaiki citra buruk Lyria.“Bagus, kalau begitu biar aku mengatakannya dengan jelas,” seru Lyria. “Perusahaan keluarga Chaister sedang dalam masalah saat ini, untuk membantu perusahaan keluar dari masalah Nenek dan Ibumu menjadikan aku alat tawar menawar. Pertama mereka ingin menikahkan aku dengan pria yang sudah beristri. Mereka benar-benar tidak peduli apakah pria itu kejam atau tidak. Yang mereka tahu hanyalah menukarku dengan sejumlah keuntungan. Pria itu adalah Tuan Ramos yang baru-baru ini ditangkap polisi karena berbagai kasus dari pelecehan seksual sampai ke penyuapan dan masalah pajak.Setelah gagal menikahkan aku dengan pria tua mengerikan itu, Nenek dan Ibumu ingin menikahkan aku dengan penerus keluarga Luther yang cacat mental dan jika aku menolak maka biaya pengobatan ibuku akan
“Kelinci kecilku sudah menjadi kucing liar sekarang. Aku benar-benar bangga padanya.” Axelsev memuji istrinya setelah mendengar laporan dari Sylvien mengenai apa yang terjadi di restoran.Sylvien yang mendengarkan bos besarnya yang sudah menjadi budak cinta tidak akan heran dengan pujian itu. Bosnya mungkin masih akan memuji istrinya bahkan jika istrinya melakukan kejahatan sekali pun.Sekarang bosnya telah menjadi pendukung nomor satu Lyria. Jika istri bosnya tertindas maka bosnya pasti akan membalas berkali lipat.“Begitulah yang seharusnya dilakukan oleh nyonya muda keluarga Leander. Dia harus berani dan angkuh, tapi tidak apa-apa jika dia sedikit penakut, aku akan melindunginya.”Lihat, apa yang dikatakan oleh Sylvien seratus persen tepat. Tidak peduli apakah istrinya lemah atau kuat, bosnya akan berdiri paling depan untuk melindungi istrinya.Sementara di perusahaannya Axelsev memberi pujian untuk Lyria, di kediaman nenek Lyria, Lyria sedang dikutuk.Rebecca telah mengadukan Lyri
Perasaan Lyria yang tadinya tidak begitu baik kini menjadi sedikit lebih baik ketika ia melihat Axelsev yang berdiri di sebelah mobil. Ia melangkah sedikit lebih cepat untuk sampai ke mobil pria itu.Saat ini hari sudah mulai gelap, tapi Axelsev dengan auranya yang memikat bersinar dengan terang.Axelsev tidak memedulikan di mana dia berada saat ini. Pria itu hanya menarik Lyria ke dalam pelukannya. “Aku sangat merindukanmu.”Lyria mendongakan kepalanya, tatapannya bertemu dengan iris mata Axelsev yang bersinar seperti bintang malam. Hati Lyria menghangat. Setidaknya dia masih memiliki pria ini yang mampu membuatnya merasa nyaman dan aman.“Aku juga merindukanmu.”Senyum cerah tampak di wajah Axelsev. “Ayo kembali ke rumah.”“Ya.” Lyria tidak ingin kembali ke kediaman neneknya malam ini. Dia bisa membuat alasan bahwa ia menginap di kediaman Astelle jika neneknya bertanya besok.Sebelumnya neneknya tidak begitu peduli dengan apakah dia akan pulang atau tidak, yang terbaik bagi neneknya
Lyria terjaga dan tidak menemukan Axelsev di sebelahnya. Wanita itu melihat catatan di nakas yang di atasnya terdapat setangkai bunga mawar merah.Ia meraih tangkai mawar itu dan mencium aromanya, lalu kemudian mengambil catatan dan mulai membacanya.Aku akan pergi ke luar kota untuk urusan bisnis selama tiga hari. Selama aku tidak ada jaga dirimu baik-baik dan ingat untuk menginjak-injak orang yang menindasmu.Setelah membaca catatan ini segera turun untuk sarapan. Aku tidak ingin perut cantikmu tersiksa. Lalu hubungi aku.Suamimu.Lyria tersenyum kecil. Dia tidak menyangka bahwa Axelsev Leander yang sangat menakutkan di mata orang lain ternyata bisa melakukan hal manis seperti ini. Lyria mencium aroma mawar di tangannya sekali lagi, suasana hatinya menjadi sangat baik.Wanita itu pergi ke kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya. Dia berdecak ketika melihat jejak cinta yang ditinggalkan oleh Axelsev ditubuhnya. Itu benar-benar sangat banyak.Setelah mandi, Lyria memilih pakaian y
Hari-hari berlalu, hari pernikahan telah tiba. Meski kakek Lyria baru saja meninggal, hal itu tidak membuat pernikahan diundur.Keluarga Luther telah menyewa sebuah aula hotel sebagai tempat acara pernikahan anak mereka diadakan. Para tamu undangan telah hadir, mereka semua ingin melihat wanita ‘baik hati’ mana yang mau menikah dengan putra keluarga Luther.Mallory, Samuel, Eugene, Kaitlyn dan Razen telah hadir di tempat itu.Razen merasa bahwa Lyria semakin mengerikan. Wanita itu tidak segan menikah dengan pria cacat mental demi bisa hidup dalam kemewahan. Namun, dia tidak begitu heran. Dengan uang dari keluarga Luther, Lyria bisa bermain dengan banyak pria sementara suami idiotnya tetap berada di rumah.Sementara itu Mallory, Eugene dan Kaitlyn sedang berbahagia. Sebentar lagi Lyria akan menjalani neraka baru. Mereka jelas tahu bahwa keluarga Luther bukan mencari menantu, tapi pembantu seumur hidup yang akan membersihkan urin dan kotoran putra mereka. Lyria akan hidup menderita di s
Malam ini keluarga Kaitlyn dan keluarga Razen makan malam bersama. Tidak ada cara lain bagi keluarga Chaister untuk menyelamatkan perusahaan mereka kecuali meminta bantuan dari keluarga Razen.Belum lagi tekanan dari keluarga Luther yang membuat banyak pengusaha membalikan badan dari keluarga Chaister, membuat situasi semakin parah.Setelah makan malam selesai, dua keluarga itu baru membahas mengenai masalah permintaan dari keluarga Chaister.“Kami setuju untuk memberikan dana ke perusahaan Chaister Konstruksi, tapi kami ingin setengah saham milik kalian diberikan pada Kaitlyn. Juga, kami ingin pernikahan Razen dan Kaitlyn segera dipercepat,” seru ayah Razen, Alexi Brooks pada seluruh keluarga Kaitlyn.Niatnya jelas, bahwa dia akan memberikan uang, tapi tidak akan kehilangan apapun karena pada akhirnya menantunya yang akan menjadi pemegang saham terbesar Chaister Konstruksi.Saham yang dipegang oleh Samuel saat ini sebanyak tiga puluh persen, Mallory dua puluh persen, Kaitlyn lima per
Ada banyak hal yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini.Lyria telah menerima kabar bahwa Mallory telah tiada, wanita tua itu meninggal karena penyakit yang dideritanya. Sementara itu Kaitlyn di kirim ke rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan jiwa.Samuel dan Eugene masih berada di penjara, tapi saat ini kondisi kesehatan Eugene juga tidak baik.Di dalam penjara kedua orang itu menerima kabar mengenai Lyria yang merupakan pewaris dari keluarga Stanley. Mereka berdua memikirkan untuk membalas dendam pada Lyria sebelumnya, tapi setelah mereka tahu siapa Lyria dan siapa suami Lyria, mereka harus mengubur dalam-dalam keinginan mereka untuk membalas dendam. Lyria bukan seseorang yang bisa mereka sentuh dengan mudah. Selain itu mereka pasti akan mati dengan menderita jika mereka sampai tertangkap ingin mencelakai Lyria.Sedangkan Amanda, wanita itu dihukum penjara seumur hidup. Seperti yang telah diatur oleh Axelsev, Amanda mendapatkan perundungan dari teman-teman satu sel nya. H
Wanita Paling Beruntung (End)Suara tangis bayi memenuhi ruangan bersalin itu. Bayi kembar Lyria yang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki telah dilahirkan dengan selamat.Lyria kehabisan tenaga karena proses melahirkan yang panjang. Wanita itu tampak sangat pucat dengan keringat yang membasahi keningnya.Senyum di wajahnya mengembang ketika dia memeluk dua anaknya, air matanya menetes begitu saja. Dia telah berpikir terlalu banyak dalam beberapa hari terakhir ini.Bagaimana jika dia tidak bisa melahirkan anak-anaknya dengan selamat, bagaimana jika hal buruk terjadi. Namun, semua pikiran buruk itu tidak menghentikannya untuk berjuang. Dia telah merasakan sakit yang sangat luar biasa, tapi semua rasa sakit itu terbayarkan ketika dia mendengar suara tangis putra dan putrinya.Sekarang dia sudah benar-benar menjadi seorang ibu. Dia masih tidak menyangka bahwa malaikat kecil yang hanya dia lihat di layar ketika melakukan pemeriksaan kini sudah ada di dalam dekapannya.“Sayang, mereka
Hari-hari berlalu, Lyria saat ini telah keluar dari penjara dan memutuskan untuk langsung mengunjungi Amanda. Wanita itu akhirnya memiliki hari di mana dia akan bertemu dengan Amanda.Lyria keluar dari mobil bersama dengan Axelsev. Dia melihat sebuah rumah dua tingkat yang bergaya kuno. Rumah ini pasti telah berdiri sangat lama.“Ini adalah merupakan kediaman lama Sylvien yang telah dibeli olehku.” Axelsev memberitahu Lyria. “Ayo masuk.”“Ya, Sayang.”Axelsev harus menemani Lyria. Istrinya baru keluar dari rumah sakit, dan saat ini sedang mengandung jadi dia harus lebih berhati-hati karena kondisi Lyria tidak terduga.Kediaman itu memiliki ruangan bawah tanah, dan di sanalah Amanda dikurung.“Sayang, biarkan aku bicara berdua saja dengan Amanda,” seru Lyria.Axelsev sudah melihat Amanda sebelumnya, wanita itu diikat di kursii, jadi wanita itu tidak akan bisa menyakiti Lyria. “Baiklah, jangan terlalu lama. Berbicara dengan wanita sakit jiwa seperti Amanda tidak akan baik untuk kesehata
“Kakek, aku baik-baik saja. Tenanglah.” Lyria berkata dengan pelan. Dia menatap kakeknya yang datang dengan wajah cemas dan tubuh gemetaran.Malvis tidak bisa menahan air matanya. Pria tua itu benar-benar menangis karena takut dia akan kehilangan Lyria. Saat ini putrinya dalam keadaan vegetatif, jika Lyria meninggalkannya maka dia benar-benar tidak akan memiliki keluarga lagi. Dia mungkin akan mati karena kesepian dan putus asa.Lyria terus membujuk kakeknya untuk menjadi lebih tenang. Dia takut jika kakeknya terus seperti ini itu akan membuat kesehatannya terganggu.Dia tidak bisa menyalahkan kepala pengawas di tempat proyek karena memberitahu kakeknya tentang kejadian yang menimpanya.“Kakek, berhentilah bersedih. Aku sungguh baik-baik saja.” Lyria menggenggam tangan kakeknya. “Jika Kakek sedih seperti ini aku juga akan sedih. Tidak, bukan hanya aku cicit kakek juga akan sedih.”Ekspresi di wajah Malvis sedikit berubah. Lyria kemudian mengatakannya dengan lebih jelas. “Kakek, saat i
Ketika Axelsev sampai di rumah sakit, Lyria sudah ditangani oleh dokter. Tembakan di punggung Lyria tidak mengancam nyawa. Wanita itu saat ini masih belum sadarkan diri karena pengaruh obat bius.Ada hal lain yang dijelaskan oleh dokter selain dari luka Lyria yang telah ditangani, dokter mengatakan bahwa saat ini kondisi janin di kandungan Lyria juga baik-baik saja. Dan yang lebih membuat Axelsev tidak tahu harus berkata apa adalah Lyria tengah mengandung bayi kembar saat ini.Air mata Axelsev jatuh begitu saja ketika dia mendengar tentang hal itu. Dia dan Lyria akan segera memiliki anak.Saat ini Lyria sudah dipindahkan ke ruang rawat untuk observasi, Axelsev menemani Lyria. Pria itu memperhatikan wajah istrinya yang pucat. Apa jadinya dirinya jika peluru itu menembus jantung istrinya. Dia akan kehilangan istrinya sekaligus janin kembar di perut istrinya.Axelsev meraih tangan Lyria dan menggenggamnya hangat. Dia sangat berterima kasih pada Tuhan karena telah menyelamatkan istri dan
Rencana Amanda untuk membuat Charlotte berpisah dengan Alastair menggunakan Lisa tidak berhasil sama sekali.Alastair berhasil membujuk Charlotte di malam yang sama ketika Charlotte marah padanya. Pria itu tidak akan pernah melakukan kesalahan yang sama lagi. Dia akan menarik garis yang sangat jelas dengan Lisa.Bagi Alastair, Charlotte adalah hidupnya. Dia memiliki kemampuan untuk bersama dengan banyak wanita, tapi dia enggan melakukannya karena yang dia inginkan hanyalah Charlotte seorang.Semalaman Alastair duduk di depan pintu kamar Charlotte, dia juga terus menelpon Charlotte dan memberitahu Charlotte bahwa dia akan tetap duduk di depan pintu sampai Charlotte memaafkannya.Charlotte tidak tega terhadap Alastair, jadi dia membiarkan Alastair masuk. Namun, butuh cukup waktu bagi Alastair untuk membuat Charlotte memaafkannya.Sementara itu di tempat lain, malam ini Asella baru saja kembali dari sebuah pesta. Wanita ini sendirian saat ini, biasanya akan ada dua penjaga yang pergi ber
“Sayang, dengarkan aku dahulu.” Alastair mencoba untuk menjelaskan pada istrinya tentang apa yang terjadi beberapa saat tadi.“Apa yang ingin kau jelaskan, Alastair?” Charlotte menatap suaminya tajam. Dia benar-benar membenci pengkhianatan dan dia tidak berharap suaminya akan mengkhianatinya seperti ini. “Kau ingin mengatakan padaku bahwa apa yang aku lihat tadi salah?”“Sayang, jangan terlalu kekanakan. Lisa memelukku tadi karena dia merasa sangat sedih. Dia bercerai dengan suaminya karena suaminya memiliki wanita lain.” Alastair menjelaskan.Charlotte tersenyum pahit. “Aku terlalu kekanakan? Apakah kau tadi melihat aku menampar atau menyakiti Lisa karena memeluk suamiku? Alastair, kau sepertinya masih memiliki perasaan terhadap Lisa sehingga kau perlu menghibur wanita yang telah bercerai itu.”“Sayang, aku tidak memiliki perasaan apapun terhadap Lisa. Aku hanya mencintaimu saja.”“Lalu kenapa kau sangat peduli pada wanita itu? Jika kau hanya mencintaiku kau akan menjaga dirimu dari
Logan Snake melarikan diri dari markasnya setelah markasnya diserang oleh orang-orang Axelsev, banyak orang-orangnya terluka parah bahkan terbunuh dalam penyerangan itu. Dia segera menaiki kapal sehingga dia bisa meninggalkan negeri ini dengan cepat.Keesokan harinya Logan menghubungi nomor Amanda melalui panggilan, tapi tidak bisa terhubung. Pria itu akhirnya mengawasi kediaman Amanda dengan seksama. Dia yakin bahwa Axelsev pasti telah meletakan mata-mata di sekitar Amanda agar bisa menangkapnya.Dia harus berhati-hati agar tidak tertangkap. Bagaimana pun dia tidak mau berakhir seperti ini, apalagi sebelum dirinya membalaskan dendam terhadap Axelsev. Pria itu telah menghancurkan geng yang telah dia bangun bertahun-tahun lalu.Setelah tiga hari mengamati Amanda, Logan akhirnya memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Amanda. Pria itu seperti penguntit dan memakai masker serta topi hitam.Dia menutup mulut Amanda, kemudian menarik Amanda ke sebuah lorong sepi. Ketika dia yakin tempat i
Wajah Amanda memucat ketika dia menemukan dirinya tengah berada di atas ranjang dalam keadaan telanjang dan memar berwarna keunguan yang memenuhi leher, dada, perut dan pahanya.Kepala Amanda tidak bisa memproses apa yang terjadi saat ini. Dia hanya merasakan kengerian yang luar biasa. Bagaimana? Bagaimana dia bisa terlibat dalam kekacauan seperti ini?Amanda ingat bahwa semalam dia pergi ke klub malam untuk membuat suasana hatinya yang buruk menjadi lebih baik. Semalam dia memeriksa internet lagi dan dia benar-benar tidak menemukan satu pun video skandal seks mirip Lyria, selain itu semua komentarnya juga telah diblokir. Dan itu membuatnya sangat geram. Namun, ingatannya terhenti di saat dia baru menenggak beberapa teguk alkohol saja.Apakah mungkin minumannya telah diberi obat bius? Namun, siapa yang akan melakukannya. Dia jelas-jelas tidak memiliki musuh di tempat yang baru dia datangi ini.Belum bisa Amanda memikirkan segalanya, pintu ruangan itu dibuka dengan kasar. Lalu berikut