Beranda / Urban / Tentang Harga Diri / S2.62 Lelaki Hebat

Share

S2.62 Lelaki Hebat

Penulis: Rindu Rinjani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kali ini dokter Dolores tak berani menegakkan pandangannya. Ia hanya menatap ke arah lantai sambil kedua tangannya menangkup di depan dada.

“Kiamat bagiku jika harus kehilangan profesiku sebagai dokter. Aku akan dipandang rendah dan kehilangan semua pundi-pundi uangku. Masih mending jika aku menjadi seorang istri konglomerat seperti Jo, tapi aku bukanlah siapa-siapa. Huh aku harus memutar otak agar Tuan Muda bisa memberikanku kesempatan,” pikirnya.

Diam-diam Dokter Dolores melirik ke arah Josephine yang berdiri di samping Nicko saat itulah ia terpikirkan sesuatu, “Ya aku harus menggunakannya. Perempuan naif itu pasti akan mengerti keadaanku dan meminta suaminya untuk mengampuniku,” ia berpikir kembali.

Dolores kini mendekat ke arah Josephine dan mulai menjalankan rencananya. Ia menitikkan air mata dan memohon.

“Aku tahu aku salah, ampuni aku Jo. Aku telah gelap mata dan menggoda suamimu. Aku juga ingin merasakan kehidupan sepertimu,” dokter Dolores meminta maaf dengan terlihat tulus.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tentang Harga Diri   S2.63 Kakak Adik Yang Bersaing

    Greg tak bisa menahan tawanya saat melihat adiknya turun dan memakai pakaian kerja kembali. Barbara yang biasanya bernpenampilan seksi dan terbuka kini harus mengenakan rok lipit sepanjang lutut dipadankan dengan kemeja lengan panjang dan scraft yang menghiasi garis lehernya.Adik perempuannya itu biasa selalu menata rambut dengan berbagai model dan riasan yang tebal, tapi tidak untuk kali ini. Barbara membiarkan rambutnya tergerai rapi dan jepit ramput di sebelah kiri agar rambutnya tak menjuntai dan mengganggu penglihatannya. Agar tampak profesional, ia menambahkan kacamata berbingkai hitam.“Jadi seperti ini penampilanmu sebagai seorang asisten pribadi direktur Lloyd Group yang baru?” tanya Greg sambil menutup mulut dan menahan tawa.Barbara tampak mendengkus dan mengambil secangkir teh.“Diamlah kau! Aku belum juga menjadi asisten bagi direktur Lloyd. Aku harus menjalani wawancara ulang,” jelas Barbara terlihat malas.Mendengar jawaban si putri bungsu, Ben Shelton yang tadinya men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   S2.64 Dolores Mengamuk

    Dalam kawalan Jacklyn, Dolores tertunduk malu. Sepanjang melewati koridor ia tak berani mengangkat wajahnya sama sekali. Ingin ia meminta bantuan pada perempuan yang membawanya sekarang, tapi sepertinya percuma. Jacklyn begitu patuh seperti robot bagi Nicko, mungkin saja perempuan itu tak memiliki perasaan.Sesekali dokter Dolores mendengar kasak-kusuk dari orang yang kebetulan ditemui sepanjang perjalanannya menemui profesor Elliot Lewis. Semua yang diungkapkan tentangnya tak ada yang bernada positif. Ia benar-benar diperlakukan seperti seorang pesakitan.“Masuk!” perintah Jacklyn dingin begitu ia dipersilakan masuk oleh profesor Elliot Lewis.Dolores tak berkutik, ia justru berusaha untuk beringsut mundur dan mulai memberanikan diri untuk menoleh ke arah Jacklyn.“Tolong!” pintanya.Namun Jacklyn sekeras batu dan sedingin es, ia tak menanggapi ucapan dokter yang berada dalam cengkramannya. Ia justru mendorong tubuh ramping Dolores hingga nyaris terjungkal.“Hei apa kau tak bisa hati

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   S2.65 Tugas Seorang Ayah

    “Ibuuuu!” teriak Ian begitu mendapati Josephine masuk ke dalam rumah megah keluarga Lloyd.Saat itu Ian tengah bermain bola di halaman belakang sambil didampingi oleh Samantha pengasuhnya. Ian secara tak sengaja melihat ke arah pintu kaca dan mendapati Ibunya datang dengan digandeng sang ayah.Josephine yang mendengar teriakan Ian pun langsung membentangkan kedua tangannya bersiap untuk memeluk anak itu.“Aku senang melihat Ibu sudah pulang dan tak ada lagi luka di tubuh Ibu,” kata Ian terus memeluk erat Jo. Sementara Nicko hanya tersenyum melihat tingkah keduanya.Nicko ikut mengusap rambut lurus Ian dan membuat anak itu menoleh ke arahnya.“Maafkan Ayah ya akhir-akhir ini terlalu sibuk dengan urusan ayah hingga tak sempat untuk menemanimu mengunjungi Rodgie,” kata Nicko dengan penuh penyesalan.Tampaknya kecelakaan yang menimpa istrinya kemarin telah memberikan banyak pelajaran untuknya. Apapun yang terjadi keluarga seharusnya tetap menjadi yang utama bagi Nicko.Ian pun mengangguk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   S2.66 Bully Barbara

    Greg berdiri di depan pintu mobil sedan milik adiknya. Pandangannya menatap sinis ke arah perempuan yang berpakaian rapi itu.“Minggir Greg! Aku sedang keburu, aku tak mau kehilangan kesempatan sebagai asisten Tuan Muda,” katanya sambil mencoba menggeser tubuh kakaknya.Namun Greg lebih kuat, ia masih saja bersandar di depan pintu mobil adiknya. Kali ini ia sedikit membungkuk hingga wajah mereka berdekatan.“Huh kau mau pergi? Lupakan saja niatmu itu!” perintahnya.“Aku melupakannya? Oh tentu tidak Greg! Aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku harus bisa mendapatkan tiga puluh persen saham.”Greg mengangkat telunjuk dan mengarah pada adiknya.“Kau! Kau ingin mendapatkan saham itu? Tidak aku tak akan membiarkan itu terjadi! Kau sama sekali tidak patas untuk mendapatkannya. Kau tak memiliki keahlian apapun, apalagi Nicko juga tidak menyukaimu, tentu saja kau tidak bisa mendapatkan apapun untuk mewujudkan apa yang diinginkan ayah. Kau lebih baik mundur saja!” ancam Greg sekali la

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   S2.67 Keributan Di Ruang Tunggu

    Bibir Barbara seperti membeku ketika melihat gawainya terjatuh membentur lantai marmer yang keras. Harga tablet memang tak menjadi masalah untuknya, tapi data-data yang tersimpan di sana menjadi pikirannya saat ini.“Apa yang kalian lakukan pada tabletku?” tanya Barbara mencoba untuk menahan amarah.Keempat gadis yang merundungnya itu pun tertawa terbahak.“Ow kau hampir saja menangis seperti anak bayi saja,” ejek perempuan yang kemarin datang pertama kali.Tentu saja ejekannya mengundang tawa peserta lainnya. Mereka semua memang bersaing satu sama lain, tapi hanya satu kesamaan yang mereka miliki saat ini yaitu rasa tidak suka pada sosok Barbara. Kedatangan Barbara kemarin benar-benar membuat mereka merasa tersisihkan. Gara-gara Barbara mereka harus mengikuti jadwal ulang dan mendapat perlakuan tidak adil dari Tuan Muda.Barbara menggigit bibirnya dan mengepalkan tangan kuat-kuat. Ingin sekali ia menarik rambut dari perempuan-perempuan itu, tapi ia sadar kalau dirinya harus menjaga s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   S2.68 Terusir

    “Sial! Mereka malah menekanku sekarang, huh ini tak bisa dibiarkan. Aku harus mencari cara untuk membungkam mereka,” runtuk Barbara dalam hati.Setelah mengambil napas dalam-dalam dan menghitung mundur dari angka tiga, Barbara pun kembali mendongak dan menakupkan tangan di depan dada. Kali ini ia berniat untuk memohon pada Kyle Brenan agar mempercayainya.“Tolonglah Tuan, aku tak mungkin melakukan hal itu. Aku sedang duduk dan mempelajari company profile perusahaan sembari menunggu giliran, tapi mereka malah menyerangku.”Kyle Brenan melipat tangan di depan dada dan menatap Barbara dengan tajam. Ia tak bicara apa-apa hanya mendongak seakan membiarkan adik dari Greg itu melanjutkan ucapannya.“Aku berkata dengan benar Tuan. Coba Anda pikirkan jika memang aku melakukan kekerasan, tentu saja aku yang seorang diri ini akan kalah dengan mereka berempat,” sanggahnya.“Tuan, Anda sudah melihat sendiri bagaimana kejadiannya saat masuk ke ruangan ini, kuharap Anda bisa membuat keputusan dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   S2.69 Evil Women

    Satu per satu dari empat perempuan itu meninggalkan gedung milik Group Lloyd. Besar harapan mereka untuk bisa bergabung dengan perusahaan raksasa ini, lebih tepatnya bisa berdekatan dengan Tuan Muda.Walau sempat mereka kompak saat mengerjai Barbara, tapi kini mereka bersaing diam-diam.“Huh aku tak sabar untuk segera mendapatkan kabar dari Tuan Brenan, curiculumku cukup bagus dan aku pernah menjadi asisten dari miliyarder sebelumnya,” gumam gadis berambut hitam yang tadi berakting mendapatkan tamparan.“Huh, kau terlalu percaya diri,” jawab yang lain.Mereka terus saja membanggakan diri masing-masing dan beranggapan kalau akan berhasil mendapatkan perhatian dari Tuan Muda. Terkecuali Stella Brown, perempuan yang tadi berseteru dengan Barbara hingga nyaris tercekik. Stella memilih untuk diam dan tidak meributkan persaingan karena sebenarnya ia sudah punya cara sendiri.Stella tahu banyak hal tentang Tuan Muda, apa yang disukainya dan kebiasaan yang selalu dilakukan, itu sebabnya ia de

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   S2.70 Kau Tenang Saja Damian

    Edmund masih berusaha mengangkat tangannya dan meneriaki nama Daisy. Namun suaranya begitu lirih sampai-sampai tak terdengar, ditambah lagi Daisy yang bebal tidak mengindahkan suaminya.Ibu dari Josephine memang seperti iblis, yang ada dalam pikirannya hanyalah bagaimana hidup dengan kemewahan tanpa harus susah-susah bekerja. Adalah suatu kehormatan baginya jika bisa berada di lingkungan kelas atas.Daisy cukup pandai dalam berbicara dan perilakunya semakin lama semakin berkelas mengikuti lingkungannya. Walau dulunya seringkali ia menjadi bahan pembicaraan bagi para wanita sosialita, tapi ia tak peduli, yang penting tujuannya tercapai. Sekarang ia diterima dengan baik oleh kelompok the star karena ia adalah mertua dari Nicholas Lloyd, tentu saja mereka semua berlomba untuk mendekatinya. Apalagi kalau bukan ingin mendapatkan kemudahan bisnis.“Daisy! Kau!” seru Edmund dengan suara yang tertahan kemudian menekan bel untuk memanggil perawatnya.“Tuan … apa yang terjadi pada Anda?” tanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Tentang Harga Diri   S2. 469 Final

    Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.

  • Tentang Harga Diri   S2. 468 PEnyelamat

    “Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja

  • Tentang Harga Diri   S2.467 Penghianat

    Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit

  • Tentang Harga Diri   2. 466 Diculik

    Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah

  • Tentang Harga Diri   S2. 465 Karma Masih Ada

    Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa

  • Tentang Harga Diri   S2. 464 Hari Yang Buruk

    Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik

  • Tentang Harga Diri   S2. 463 Karma Untuknya

    Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di

  • Tentang Harga Diri   S2. 462 Kau Harus Bertanggung Jawab

    Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip

  • Tentang Harga Diri   S2. 461 Dia Membohongi Kita!

    Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt

DMCA.com Protection Status