Beranda / Urban / Tentang Harga Diri / S2. 128 Bertengkar Dengan Henry

Share

S2. 128 Bertengkar Dengan Henry

Penulis: Rindu Rinjani
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-13 23:32:08

Nicko masih menoleh ke arah Al Hameed saat Daisy menariknya. Kali ini ia berpura-pura untuk menuruti keinginan wanita paruh baya itu. Ia ingin tahu sampai dimana akting Daisy kali ini, atau mungkin wanita yang selama ini selalu saja menghinanya akan memohon padanya.

“Huh, apa kau bermaksud memohon kepadaku Daisy?” tanya Nicko dalam hati sambil tersenyum sinis.

Namun sikap yang berbeda justru ditunjukkan oleh Henry Davis. Kali ini ia benar-benar tidak tega melihat pernikahan Nicko dipermainkan. Bukan rahasia lagi kalau Nicko sangat memperhatikan istrinya.

Pria yang rambutnya mulai kelabu itu pun menepuk bahu Yaseer Al Hameed.

“Memang benar ada yang disembunyikan, tapi tidak oleh Tuan Muda, melainkan oleh dia!” Henry Davis tanpa ragu menunjuk ke arah Daisy yang tiba-tiba saja menghentikan langkahnya.

“Apa maksud Anda?” tanya Al Hameed tidak mengerti.

Henry Davis hanya tersenyum sinis, kali ini ia mengangkat wajahnya ke arah Daisy.

“Ya wanita itu menyembunyikan sesuatu, sepertinya ia ing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tentang Harga Diri   S2. 129 Petualangan Terakhir

    Daisy pun ternganga begitu mendengar pertanyaan Yaseer Al Hameed. Wanita ini pun sadar tidak seharusnya ia membuat keributan di sini.“Aduh bagaimana ini, Yaseer jadi tahu kalau aku pernah berhubungan dengan si tengik ini,” pikir Daisy sambil mencari jalan keluar.Dia tidak mungkin merayu Al Hameed kali ini karena masih ada Nicko. Tadi dia mengajak Nicko dan bermaksud untuk membohongi menantunya lagi. Ia ingin mengatakan kalau Al Hameed memanggilnya sayang karena memang kebiasaannya terhadap lawan jenis tanpa ada maksud apa-apa.Namun pertengkarannya dengan Henry Davis merubah semuanya.“Huh dasar laki-laki tak berguna, bisanya memperkeruh suasana saja,” pikir Daisy sambil melirik sinis ke arah Tuan Davis.“Eh aku … ya aku hanya bertengkar kecil saja dengannya. Kita memang seringkali berselisih paham, tapi kau tak perlu khawatir ini hanya pertengkaran yang tidak penting,” Daisy berusaha untuk menenangkan Tuan Al Hameed.Namun pria bertubuh tambun itu pun menggeleng, “Pertengkaran yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-13
  • Tentang Harga Diri   S2. 130 Ini Yang Dilakukannya

    Beberapa jam lalu …Dua orang pria berjubah hitam meninggalkan meja resepsionis setelah mendapatkan kunci kamar. Mereka berdua menolak untuk diantar oleh petugas bellman dengan alasan mereka tidak membawa banyak barang.Di dalam kamar dua pria berjubah hitam itu mengganti pakaian mereka dengan busana casual. Salah satu berdandan sporty, dengan celana pendek dan kaos serta handuk yang digantung pada leher, tak lupa perangkat untuk mendengarkan musik. Pria yang satu lagi mengenakan kemeja dan kacamata serta membawa tablet dan sebuah buku notes.Kedua pria itu tidak berjalan bersamaan, ada jeda lima menit saat mereka keluar dan berjalan berjauhan. Namun keduanya memiliki tujuan yang sama.Di sisi lain seorang pria berperawakan tambun baru saja keluar dari kamar. Pria itu mengenakan setelan jas rapi yang tidak dikancingkan dan menuju elevator. Di saat yang bersamaan pria berjubah hitam yang tengah mengenakan busana rapi ikut memasuki elevator yang sama dan tampak sibuk dengan tabletnya.S

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-14
  • Tentang Harga Diri   S2.131 Bertengkar Lagi

    Setelah menyelesaikan urusannya, Nicko pun segera pulang ke rumah untuk mengabari kejatuhan ibu mertuanya. Hari masih sore, tapi untuk hari ini Nicko sudah berjanji pada Jo untuk tidak pulang terlambat. Sudah lama ia tidak menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya sekedar untuk menikmati minum the di sore hari.“Sayang, kau sudah pulang?” tanya Josephine yang tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat melihat suaminya sudah pulang ke rumah.Perempuan berambut pirang itu pun langsung memeluk suaminya dengan erat, sedikit bermanja untuk mengekspresikan kebahagiaannya.“Yah aku hanya ada satu pertemuan dengan Tuan Al Hameed dan Henry Davis, yah kau tahu kan siapa lagi yang ikut dengan pertemuan ini?” tanya Nicko.“Jadi kau sudah bertemu dengan Ibu? Bagaimana keadaannya? Apa Ibu sudah mengetahui letak kesalahannya?” tanya Jo yang tampak penasaran.Ia sangat mengutuk perbuatan ibunya, tidak seharusnya Daisy melakukan demikian, apalagi saat sang ayah sedang sakit dan membutuhkan perhati

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-16
  • Tentang Harga Diri   S2. 132 Sampai Kapan

    Jo yang terdiam setelah mendengar ucapan Nicko akhirnya menggeleng. Ia benar-benar tidak bisa membayangkan kalau seandainya sesuatu terjadi pada keluarga besarnya.Ia tahu nenek memiliki penyakit jantung dan tentunya tak bisa mendengar hal buruk, hal itu akan membuat tekanan darahnya naik dan membuat jantungnya bekerja terlalu keras hingga akhirnya pingsan. Lebih buruknya lagi hal ini bisa bereseiko pada kematian.Sedangkan ayahnya Jo pun sedang sakit, jika mendengar kabar buruk tentunya akan membuat kesehatannya semakin menurun. Hidup setiap hari mengandalkan kursi roda saja sudah membuat Edmund tertekan, bagaimana mungkin jika ia harus menghadapi kenyataan kalau Daisy adalah seorang perempuan peselingkuh.“Ayah sekarang sudah tenang bersama Cathy, apa mungkin aku harus membebani pikirannya lagi?” pikir Jo.Nicko pun membiarkan istrinya merenung dan memilih mandi untuk mendinginkan kepalanya.“Hah, kenapa dia malah pergi? Huh apa benar sudah tak peduli lagi?” tanya Jo dalam hati sete

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-18
  • Tentang Harga Diri   S2.133 Masih Berlanjut

    Tampaknya Jo sudah tidak bisa lagi menahan pesona sang suami yang sedang tertidur di sampingnya. Kali ini perempuan berambut pirang ini ikut tertidur telentang dan berbaring di samping Nicko.Nicko hanya menoleh sejenak, tapi kembali pada tatapannya semula, menatap langit-langit rumah.“Kenapa dia belum mengerti juga?” tanya Jo dalam hati.Diam-diam mata aquanya mencuri pandang ke arah Nicko yang masih tidur telentang dengan bagian sensitifnya yang siluetnya terlihat begitu jelas. Kedua kaki Jo pun mulai saling bergesekan untuk menyembunyikan perasaan gejolak suami istri yang ada di dalam dadanya. Sementara Nicko hanya diam seakan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada istrinya.Cukup lama mereka berdua saling terdiam, mungkin lebih dari sepuluh menit. Sampai akhirnya Jo benar-benar tidak tahan dan meruntuhkan egonya.“Aku tidak bisa membiarkan ini terus menerus, tampaknya aku harus menunjukkan padanya kalau aku menginginkannya,” pikir Jo.Perempuan berambut pirang itu pun ak

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19
  • Tentang Harga Diri   S2. 132 Rencana Musim Panas

    Ian memandang heran ke arah kedua orang tuanya yang saat ini tampak berseri-seri. Sebenarnya ini bukan pemandangan aneh bagi anak kecil itu. Sejak dulu, Ian sudah sering melihat Jo dan juga Nicko yang selalu berdua, tapi entah kenapa kali ini ia melihat ada yang lain dari kedua orang tuanya.“Ayah dan Ibu terlihat senang sekali pagi ini?” tegur Ian begitu melihat kedua orang tuanya.Nicko pun tersenyum penuh kemenangan. Kali ini pria berambut cokelat itu mendekat ke arah putranya dan mengelus rambutnya, “Tentu ayah senang sekali karena nanti kita akan berlibur ke pulau zambrud, bukankah ini musim panas dan sangat cocok untuk kita sekeluarga menikmatinya?”“Kita akan berlibur ayah?” tanya Ian memastikan.“Tentu saja sayang, bukankah kau ingin sekali mengikuti perkemahan musim panas. Kebetulan ada perkemahan di pulau zambrud, menurutku itu akan bagus untukmu. Kau bisa mengikuti berbagai kegiatan di sana. Ibu dengar mantan atlit olimpiade akan menjadi pelatih sepak bola di sana,” kata Jo

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19
  • Tentang Harga Diri   S2. 135 Semua Gara-Gara Nicko

    Daisy masih duduk di ujung tempat tidurnya sambil mengacak rambutnya. Ia tak hentinya memaki dan meratapi nasibnya kali ini.Wanita berambut pirang ini pun mengingat masa lalunya saat kehidupan keluarganya masih dalam keadaan normal, kecuali kedatangan Nicko yang menjadi petaka baginya.Diantara ketiga menantunya, memang hanya Armando Blanc sajalah menantu yang paling sempurna di mata Daisy. Saat pernikahan Catherine yang pertama, Armando bisa memberikan mahar yang cukup tinggi untuk Cathy.“Ah andai saja Armando masih hidup, pasti aku tidak akan merasakan kesusahan ini,” gumam Daisy sambil mengingat apa saja yang dilewati bersama Armando saat itu.Armando dinilai royal dalam membelanjakan uangnya. Seringkali Daisy mendapatkan banyak hadiah dari Armando saat itu. Keluarganya benar-benar mapan di waktu itu.Sampai pada akhirnya Nicko datang dan merusak semuanya.“Kenapa menantu itu sama sekali tidak berbakti kepadaku. Gara-gara dia Armando harus mendekam di penjara dan hidupnya berakhi

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-21
  • Tentang Harga Diri   S2. 136 Ada apa Dengan Rodgie

    Nicko kembali ke sebuah bangunan yang tampak suram, bangunan yang membawa ingatannya pada kejadian beberapa tahun lalu. Pemuda ini menghembuskan napas panjang sambil merangkul putra angkatnya dan mempererat gandengan tangannya pada sang istri. Sementara tiga orang pengawal pribadi tampak berdiri di belakangnya.“Huft!” Nicko menghembuskan napas panjang sekali lagi dan menoleh pada istri dan anaknya.Kali ini ada sesuatu yang mengganjal bagi Nicko. Kekuatan misterius yang memasuki tubuhnya memberikan tanda sesuatu yang terjadi di sini.Saat ia berdiri, dia melihat bangunan ini diliputi asap hitam, tentu saja asap itu hanya mampu dilihat oleh Nicko saja. Pemuda berambut cokelat ini pun menoleh ke arah timur, bangunan yang menjadi blok sel yang dulu sempat dihuni Nicko dan masih dihuni oleh Rodgie dan asap hitam itu pun semakin terlihat jelas di bangunan itu, tepatnya di lantai dua.“Rodgie, ada apa sebenarnya,” pikir Nicko mencoba untuk bertanya-tanya.“Sayang, ayo, apakah kita akan ber

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-21

Bab terbaru

  • Tentang Harga Diri   S2. 469 Final

    Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.

  • Tentang Harga Diri   S2. 468 PEnyelamat

    “Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja

  • Tentang Harga Diri   S2.467 Penghianat

    Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit

  • Tentang Harga Diri   2. 466 Diculik

    Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah

  • Tentang Harga Diri   S2. 465 Karma Masih Ada

    Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa

  • Tentang Harga Diri   S2. 464 Hari Yang Buruk

    Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik

  • Tentang Harga Diri   S2. 463 Karma Untuknya

    Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di

  • Tentang Harga Diri   S2. 462 Kau Harus Bertanggung Jawab

    Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip

  • Tentang Harga Diri   S2. 461 Dia Membohongi Kita!

    Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt

DMCA.com Protection Status