Beranda / Urban / Tentang Harga Diri / 519. Catherine Tak Bisa Lari

Share

519. Catherine Tak Bisa Lari

Penulis: Rindu Rinjani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kau kan sudah menabrakku, dan kau membiarkanku untuk menopang tubuhmu cukup lama, coba kau pikirikan hal itu” jawab Chad yang masih memegangi pergelangan tangan Catherine.

Damian yang mendengar ucapan Chad justru semakin merasa tak enak, dan kali ini ia pun mencoba tampil sebagai pahlawan sekali lagi. Dia tak ingin hubungan baik dengan Chad berhenti gara-gara Catherine yang bersikap tak tahu malu.

“Cathy, kau ini bagaimana, berjalan tanpa melihat-lihat. Untung saja Chad tidak terjatuh,” tambah Damian mencoba untuk memperkeruh suasana.

“Maafkan aku, aku sungguuh tak sengaja, aku sedang terburu-buru jadi aku tak melihatmu lewat di depanku,” jawab Catherine.

Namun Chad tidak peduli sama sekali, ia justru melirik ke arah Damian.

“Sepertinya kalian berdua saling mengenal,” ungkap Chad.

“Ya, dia a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jekson Yan
penulis perbanyak update bab_nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tentang Harga Diri   520. Devon Yang Cerdik

    “Bagaimana kabarmu? Aku ada keperluan denganmu, bisa kita bertemu sekarang?” tanya Devon di telepon.Lelaki itu tengah bersandar pada mobil baru yang disediakan Gerald Jones. Sesekali mengayun-ayunkan gantungan kunci mobil yang ada di genggaman tangannya.Beberapa perempuan tampak mencuri pandang ke arah Devon, tentu saja mereka berharap lelaki ini akan mengajak mereka berkencan. Penampilan Devon tak buruk, kali ini ia mengenakan celana jeans yang warnanya senada dengan jaket jeansnya. Namun yang memberinya nilai lebih adalah kunci mobil BMW yang ada dalam genggaman.BMW tipe SUV itu memang keluaran terbaru dan cat nya masih sangat berkilau. Tentu saja ini membuat penampilannya terlihat wah, dan semua mengira kalau Devon memiliki kantong yang tebal.“Kau ingin bertemu denganku? Untuk apa, apakah pertemuan kita akan menguntungkan bagiku?” tanya perempuan yang tengah dihubungi o

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   521. Baru Pertama Kali

    Cathy memalingkan wajah, mencoba untuk menyembunyikan diri dari Chad yang ada di depannya.“Tidak … tidak, ia tak boleh melihatku seperti ini. Jika dia tahu wajahku memerah dan gugup lelaki menyebalkan ini pasti akan terus menerus menggangguku,” pikir Cathy.“Tidak, mana ada kencan hari ini. Ini hanya caraku untuk menebus kesalahan karena menabrakmu,” balas Catherine menyembunyikan dirinya yang tersipu malu.Chad tertawa dan ia terlihat semakin semangat menggoda Cathy.“Hmm kau bilang kita tak berkencan, bukannya kau langsung berada di pelukanku saat bertemu pertama kali?”Catherine mendengkus kesal, bibir merah mudanya membentuk kerucut dan wajahnya terlihat begitu lucu dan menggemaskan.“Kau masih ingin membahasnya? Aku kan sudah bilang aku tak sengaja karena menghindar dari Damian,—” Catherine me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   522. Saran Sabrina

    “Kita ke sini?” tanya Sabrina sedikit heran begitu Devon mengajaknya untuk masuk ke restoran Jepang yang berada tak jauh dari rumahnya.Restoran itu termasuk mewah untuk ukuran mereka berdua. Namun restoran biasa untuk seorang seperti Nicholas Lloyd atau Gerald Jones.Sabrina berulang kali bertanya pada Devon apakah ia benar-benar akan menikmati sushi, masakan Jepang kesuakaannya. Terakhir kali ia menikmati sajian mewah itu saat masih menjadi istri Erick Dalton.“Ini serius kan? Maksudku kita benar-benar makan sushi di sini?”“Tentu saja, kita akan menikmati sushi, sekaligus berbicara mengenai rencana kita untuk membuktikan bahwa Nicko suami Josephine adalah Nicholas Lloyd,” jawab Devon.Sabrina mengangguk.“Aku masih memiliki foto reuni waktu itu. Saat Josephine datang bersama suaminya,” kata Sabrina kemudian m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   523. Rencana Berubah

    “Devon, apa kau sudah mengirimkannya pada Tuan Gerald?” tanya Sabrina yang baru saja selesai menikmati sushi, makanan kesukaannya.Gerald menggeleng cepat. Ia justru terlihat santai sambil menikmati sake. Berbeda dengan rekannya Sabrina yang justru terlihat tidak sabar ingin cepat-cepat mendapatkan kabar dari Gerald.“Kenapa kau tak mengirimkannya? Bukankah Tuan Gerald membutuhkan informasi itu secepat mungkin?” tanya Sabrina.“Aku tahu, tapi sepertinya esok adalah waktu yang tepat,” jawab Devon santai.Sabrina berdiri dan menghentakkan kakinya seperti anak kecil yang marah karena keinginan yang tidak dipenuhi oleh orang tuanya. Raut wajahnya menunjukkan ketidaksenangan akan keputusan Devon.Beberapa saat lalu Devon menyetujui ide darinya, dan akan mengeksekusi sesegera mungkin, tapi setelah makan ia justru melupakan rencana semula yang t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   525. Rahasia Keluarga Lloyd

    Dengan senyum penuh kemenangan, Devon mengemudikan mobil SUV pemberian Gerald dengan bangga. Ia begitu menikmati kehidupannya yang baru sekarang ini.Beberapa saat sebelumnya memang sempat terjadi kehebohan dalam lingkungannya, tak hanya orang tua dan adik perempuannya saja yang terheran-heran. Namun ia bisa melihat tetangga kanan kirinya tampak membicarakan dirinya yang membawa mobil baru ke rumah.Semenjak fasilitas dari keluarga Lloyd dicabut, Devon sekeluarga memang terpaksa menjual rumah dan berhutang untuk bertahan hidup sekaligus mengobati Ibunya yang sakit berkepanjangan. Sekarang mereka semua memang tinggal di pemukiman padat penduduk yang semuanya berada di kelas menengah ke bawah. Jangankan mobil mewah sekelas BMW, mobil kelas menengah saja jarang terlihat ada yang memilikinya.Devon mendengar kasak-kusuk dari mereka, ada yang mengatakan kalau ia sekarang menjadi seorang simpanan wanita kaya, atau baru saja me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   525. Ide Gila Devon

    Gerald meremas napkin yang ada di hadapannya. Ceriata Devon mengenai suami Josephine yang sekarang sungguh mengganggunya. Ia tak habis pikir, bagaimana mungkin Josephine bisa tahan dengan kehidupan rumah tangganya sekarang.“Jika dibandingkan denganmu, tentu saja lelaki itu tak ada apa-apanya dibandingkan denganmu, kau jauh di atasnya,” Devon yang tahu betul suasana hati Gerald pun semakin memanas-manasinya.Ia tahu betul kalau Gerald adalah lelaki yang haus akan sanjungan, tak ingin kalah dari siapapun juga. Apa yang diinginkan tentu saja harus dimiliki olehnya, itulah mengapa ia sangat marah ketikan mengetahui Josephine Windsor dimiliki oleh orang lain.Siapa yang tak mengenal kecantikan dan pesona kakak beradik Windsor. Dua bersaudari itu menjadi rebutan para lelaki dari berbagai kalangan. Memiliki satu dari Windsor bersaudara bukan hanya sekedar rasa cinta, tapi juga tentang gengsi.&

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   526. Salah Menebak

    Damian menyambut kedatangan Chad Marley dengan keramahan. Tak hanya dirinya, tapi juga Nenek dan juga Paman Howard, dan juga Catherine ikut-ikutan menunjukkan keramahan walaupun itu palsu.Kali ini Hotel Windsor memang tengah berencana melakukan ekspansi bisnis mereka, membuka sebuah hotel bed and breakfast yang lokasinya tak jauh dari bandara. Konsisi bisnis kali ini sedang bagus, perputaran uang di Westcoast Town begitu cepat, sehingga bisnis penginapan ikut berkembang.Secara kebetulah Elizabeth Windsor masih memiliki sebuah tanah di area sekitar bandara, lokasi yang sangat strategis untuk transit. Namun keluarga Windsor tak memiliki cukup banyak dana untuk membuka bisnis baru.“Selamat pagi Tuan Marley, kami benar-benar sudah menantikan kedatangan Anda, silakan Tuan,” kata Howard mempersilakan tamu istimewa mereka untuk mengikuti ke board room yang berada tak jauh dari lobi.Damian su

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   527. Yang Dipendam Gerald

    Petugas yang tengah memungut sampah berserakan itu adalah Emma, dulunya ia bekerja sebagai pelayan rumah tangga. Mengurusi kebersihan rumah adalah keahliannya, dan memiliki kesetiaan yang dapat diandalkan. Hal itulah yang membuat Gerald menunjuk Emma untuk menjadi petugas kebersihan di kantor Richmond.Wanita bertubuh berisi itu dibekali oleh camera tersembunyi dan ponsel yang terpasang di dalam sakunya. Tugasnya memang memata-matai direktur Richmond yang baru.Dugaan Devon memang benar, keberadaan seorang karyawan selevel Emma memang ada dan tiada. Mereka memiliki peran menjaga suasana kantor tetap nyaman dan bersih, tapi keberadaan mereka seringkali tidak dianggap. Seperti saat ini, ketika Raymond Evans tengah membicarakan masalah bisnis dengan bosnya. Tak satupun dari mereka berhenti bicara atau berbisik-bisik agar tak didengar oleh Emma. Mungkin semuanya menganggap orang seperti Emma tidak memiliki keahlian yang kompeten untuk mengurusi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Tentang Harga Diri   S2. 469 Final

    Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.

  • Tentang Harga Diri   S2. 468 PEnyelamat

    “Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja

  • Tentang Harga Diri   S2.467 Penghianat

    Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit

  • Tentang Harga Diri   2. 466 Diculik

    Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah

  • Tentang Harga Diri   S2. 465 Karma Masih Ada

    Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa

  • Tentang Harga Diri   S2. 464 Hari Yang Buruk

    Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik

  • Tentang Harga Diri   S2. 463 Karma Untuknya

    Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di

  • Tentang Harga Diri   S2. 462 Kau Harus Bertanggung Jawab

    Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip

  • Tentang Harga Diri   S2. 461 Dia Membohongi Kita!

    Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt

DMCA.com Protection Status