Share

Chapter 25

Baru lima menit mobil Arkan meninggalkan kontrakan, sebuah mobil mewah terlihat memasuki halaman rumah kontrakan. Raven datang sambil menjinjing sebuah plastik yang berisi beraneka macam makanan untuk sarapan.

"Ealah, Den bagus pagi-pagi buta sudah mampir toh. Mari-mari masuk, Den. Ibell itu baru saja minum teh anget. Nggak mau sarapan katanya."

"Kenapa dia nggak mau sarapan sih Mbok? Kan sebentar lagi waktunya dia mengantar kue. Mana punya tenaga dia nanti mengayuh sepeda kalau tidak mau sarapan."

Raven khawatir mendengar bahwa putrinya tidak mau makan. Mbok Darmi pun menghampiri Raven sambil berbisik pelan.

"Ndak tau, Den. Tapi si Eneng nangis-nangis terus daritadi entah kenapa. Apa mungkin dia kecapekan belajar nyambi kerja ya, jadi gampang mewek? Si Mbok pun bingung Den."

Mbok Darmi menarik nafas panjang bingung melihat sikap majikan kecilnya yang tidak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status