Beranda / Pendekar / Taring Putih Dari Barat / 36. Kelompok Misterius 2

Share

36. Kelompok Misterius 2

Penulis: Ampas tahu
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-01 07:58:01
Di Kawasan hutan yang gelap, seorang remaja sedang berjalan perlahan sembari memikirkan sesuatu. Remaja laki laki itu tampak sedikit bingung.

Sosok pemuda laki laki itu adalah Surya yang hendak pulang ke guanya setelah seharian bekerja di bengkel datuk merah.

Dia berjalan perlahan beberapa waktu hingga akhirnya indra surya yang sensitif mulai mendengar suara yang cukup riuh di salah satu sudut hutan gunung Agung.

Tampak kesal, Surya langsung berlari ke arah suara itu dengan mengutuk.

“Bandit bandit sialan ini, mereka selalu saja mengganggu di hutanku.”

Berfikir akan menjumpai beberapa bandit acak, Surya malah menemukan sesuatu yang mencengangkan ketika dia sampai di sumber suara.

Sekelompok orang misterius sedang mengepung dua wanita cantik yang tampak lemah.

Saat kedua wanita itu benar benar terpojok, salah satu orang misterius mulai tertawa serakah.

“Hahahah, mengapa kita sangat beruntung? Kita tidak sempat untuk bermain dengan perempuan karena tugas kita. Tapi mereka malah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Taring Putih Dari Barat   37. Pemimpin Kelompok Misterius bingung

    Di dalam hutan yang gelap, hiruk pikuk yang cukup kacau terjadi di area itu. sekelompok orang misterius melihat ke arah seorang pemuda dengan tatapan aneh dan tidak percaya. “Pralaya?” “Bagaimana pedang Pralaya bisa bersamamu?” tanya seorang yang tampak berpengaruh di kelompok misterius itu. Di sudut lain sosok pemuda yang mendengarnya tak lain adalah Surya. dia juga tampaknya sedikit bingung tentang apa yang terjadi. “Lagi, sudah beberapa kali orang mengenali pedang jelek ini,” kata Surya bingung dalam hati. Sementara Surya sedang berpikir, keheningan terjadi karena pihak lain menantikan jawaban dari Surya. Melihat Surya yang tampak sedikit berpikir. pemimpin kelompok orang misterius itu hanya bisa menebak-nebak. Ada banyak spekulasi yang terjadi di pikirannya. “Penjagal kida, sudah lama tidak melapor ke atasan.” Melihat ke arah pedang pralaya dan Surya, dia mulai bergumam lagi dalam hati. “Beruang bodoh itu tidak mungkin berkhianat karena pedang itu. jika begitu ...” wajahn

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • Taring Putih Dari Barat   38. Krisis Surya

    Di depan gerabang kota Dataran tinggi, kekacauan mulai terjadi Ketika suara teriakan tinggi dan gumaman pelan mulai menyatu di gelapnya malam. “Hey apakah kalian dengar kalau beberapa orang keluarga bareh baru saja ditemukan terluka di depan gerbang?” kata lelaki cungkring. “Ya aku juga mendengarnya bahwa dua orang dari keluarga bareh terluka sangat parah.” “Aku juga mendengar akhir-akhir ini banyak fenomena penyerangan dan binatang buas. Namun aku tidak menyangka bahwa itu sebenarnya bukan rumor,” Kata si gendut dengan suara pelan. “Mana mungkin hanya rumor jika wali kota sudah mengumumkan agar kita hati hati.” Pria berkepala botak berkata dengan semangat. “Oh benar aku baru ingat itu. baru beberapa saat yang lalu walikota mengatakannya, namun kini sudah ada korban lagi.” Si gendut mengangguk setuju. “Cih kota kita makin tidak aman saja.” Kata lelaki cungkring dengan menyesal. Sementara warga biasanya hanya bisa merasa menyesal, sekelompok orang orang dari keluarga besar hanya

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • Taring Putih Dari Barat   39. Pertarungan Sengit

    Di salah satu tempat yang kacau, dapat dilihat seseorang memiliki kekuatan magis sedang melompat ke satu arah. “Kaboom!” Pemimpin bandit yang kini tubuhnya sudah berwarna hijau mundur kembali dengan mantap. Dia cukup puas dengan serangan yang baru saja dia lancarkan. Namun ketika melihat ke arah dimana serangannya tertuju, pemimpin bandit itu hanya bisa merasa tidak percaya. Bukan sosok manusa terluka yang dia dapati, namuan monster harimau dengan tubuh manusia berdiri kokoh mengakar di tempat itu. “Sial, apa yang terjadi sekarang?” tanya pemimpin bandit itu heran. Sementara itu, sosok yang berbentuk harimau humanoid itu hanya berdiri tegak tidak bergerak. Sosok itu tidak lain adalah Surya. Surya pada awalnya sangat senang Ketika tempo pertarungan melambat, dia berpikir bahwa pertarungan berada di bawah kendalinya. Dengan premis itu, Surya mulai memfokuskan energi benih yang ada di tubuhnya untuk berubah ke bentuk manusia harimaunya. Semua itu berjalan sesuai rencana pada awaln

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-03
  • Taring Putih Dari Barat   40. Kegelisahan Datuk Merah

    Di sebuah gua yang gelap dan sunyi. Tampak ada sosok yang berantakan berjalan dengan susah payah di mulut gua. Sosok itu memegang dinding untuk menopang dirinya agar tidak terjatuh. “Ahh sakit sekali.” Sosok itu mengeram kesakitan sambil melemparkan pedang yang ia pegang dengan salah satu tangannya ke arah acak. Sosok yang kacau itu adalah Surya. “Huff hampir saja, untung aku masih bisa bergerak meskipun tidak cepat.” Surya mulai berjalan perlahan ke arah di mana batu besar tempat dia biasa tidur berada. Dengan sangat hati hati sosok itu akhirnya bisa sampai dan duduk dengan posisi yang sangat canggung. Surya mulai mengatur nafasnya yang kacau dan berat sebelum menutup matanya dengan khusyuk. Setelah hening beberapa saat, Surya akhirnya membuka matanya dan perlahan membuka setiap pakaian yang dikenakannya. Dengan Gerakan itu, sejumlah besar luka merah kering dan basah mulai terlihat di remang remangnya malam. Surya mulai mengambil pencahayaan untuk menemani malamnya yang gela

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-03
  • Taring Putih Dari Barat   41. Buku Lusuh

    Di sebuah gua yang ada di gunung agung sumatara jiwa bagian barat. Tampak seorang pemuda yang sedang kesusahan melilitkan perban ke tubuhnya yang sudah bermandikan ramuan obat. “Arghhh meskipun tubuhku dapat beregenerasi dengan cepat, namun entah mengapa kali ini lukaku sembuh dengan sangat lambat.” Surya hanya memfokuskan untuk menyembuhkan dirinya satu minggu ini. namun siapa sangka energi benih lawan layaknya racun yang membuat tubuhnya sangat sulit untuk memperbaiki dirinya sendiri. “Kira kira apa ya tanggapan kakek tua itu aku tidak hadir di bengkel dalam beberapa hari ini.” Surya berkata penasaran. “Ah sudah lah, ini bukannya keinginan ku, tapi tubuhku kini sangat lemah. Aku harus selalu dalam kondisi puncak, siapa yang tau orang orang aneh itu berada di mana sekarang,” kata Surya keras meskipun masih ada jejak tidak enakan di suaranya. Surya melanjutkan melilitkan tubuhnya dengan perban dan obat obatan sebelum akhirnya dia berdiri. Sosok remaja yang tampak kasihan itu pun

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-04
  • Taring Putih Dari Barat   42. Seni Menempa Tubuh

    Di dalam bengkel yang terletak di kota dataran tinggi, tampak 2 orang saling berhadapan satu sama lain. Seorang remaja melihat ke arah kakek tua yang berdiri di hadapannya dengan bertekad. Sosok pemuda itu melihat kata yang tertulis di buku pada tangan kakek itu. Dengan seksama pemuda itu dapat melihat tulisan yang bertuliskan “Seni Menempa Tubuh” Tampak termenung dan memikirkan banyak hal, kakek itu melihat Surya sebelum menyodorkan tangannya untuk bisa sampai tepat di depan hadapan Surya. Melihat hal ini, Surya mendongak dan wajah kedua orang itu saling bertemu. “Ini..” kata Surya ragu ragu. “Sudah baca saja, ini adalah pembelajaran pertama yang akan kau dapatkan. Ketika menjadi murid dari kakek ini.” Sosok kakek itu mendesak. Dengan sedikit ragu, Surya mulai mengambil buku itu dari tangan datuk merah. Dia mulai melihat sampul buku dengan cermat. Melihat kekhusyukan pihak lain, kakek itu meninggalkan Surya yang sedang dalam posisi bersemangat. Kakek itu Kembali melakukan pene

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-04
  • Taring Putih Dari Barat   43. Menjadi Harimau Disaat Tidak Tepat

    Di salah satu jalan yang padat daerah kota dataran tinggi. Dua orang saling berpegangan tangan saat berjongkok, tampak dunia seolah olah berhenti. Hanya mereka berdua yang bisa merasakan perasaan yang aneh itu. Melati yang tampak polos itu mulai mematung dengan pipi yang mulai memerah. Surya yang juga mematung entah apa yang sedang di pikirannya. Namun setelah itu indranya yang tajam terusik. Dia merasakan ada mata yang telah melihatnya dalam beberapa waktu. Kedua orang yang berjongkok itu telah dilihat oleh sepasang mata besar yang tampak murni. “Hai Surya,” kata sosok itu dengan polos. Sepersekian detik mencoba untuk mencerna suara itu, sosok Surya mulai goyah dan kaget. Dia langsung menarik tangannya dari pihak lain. Merasakan perasaan malu, Melati juga menarik tangannya dengan canggung. Surya yang jatuh karena terkejut itu mulai menoleh ke arah sumber suara. Seorang Wanita yang tampak polos dan murni bisa dilihat membuka mata dengan lebar. Itu terlihat sedikit imut. Meli

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-05
  • Taring Putih Dari Barat   44. Mata Mata Keluaraga Lado

    Di bengkel datuk merah, suara terendam mulai terdengar di area itu. “POPMM!” “Sihhh kenapa ini.” Surya mengeluh dengan keras di dalam hati. Kali ini Surya sedang melakukan mandi obat sesuai dengan arahan yang ada di buku seni penempaan tubuh. dia baik baik saja pada awalnya. Hanya rasa sakit yang menggelikan membuatnya hampir menangis. Namun bukan itu yang membuat dia kesal. Entah bagaimana tubuh harimaunya muncul di saat saat yang tidak terduga. “Apa yang sebenarnya terjadi, Biasanya aku akan berubah paling banyak dua kali dalam sehari.” Surya tak habis pikir. setelah susah payah dengan Latihan kontrol energi rimaunya dalam beberpa minggu terakhir Ketika dia hanya bisa terbaring lemah di atas batu, Surya hampir jarang berubah ke bentuk harimau gendutnya. Ini semua dikarenakan benihnya sudah cukup stabil dan bisa tetap mengorbit hanya di jantungnya saja. Namun siapa sangka, kali ini rangsangan dari obat yang begitu kuat membuat energi rimaunya berkecamuk. “Arhhhh sial ini tidak

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-05

Bab terbaru

  • Taring Putih Dari Barat   380. Kesakitan

    “Argh!!!”Seorang pemuda berbadan tegap kini tengah meringkuk buruk di tanah. Sosok itu terus saja bergetar dengan hebat seolah tak terima atas rasa sakit yang dirasakannya.Badan tubuh sosok pemuda tegap itu menegang dengan warna merah merona seperti kepiting rebus yang telah dimasak dalam waktu yang lama.Urat-urat tubuhnya yang sudah menonjol sejak awal kini mulai menggeliat seperti cacing yang menginvasi daging di bawah kulitnya.Semakin lama Surya meringkuk dengan gelisah di tanah, semakin pula rasa sakit yang aneh itu menyiksa tubuhnya.Samar-samar Surya menebak bahwa hal yang telah muncul di punggung tangannya adalah sebuah masalah yang dihasilkan setelah dia bersentuhan dengan mayat milik Abar sebelumnya.Hanya pemuda itulah yang terkait dengan beruang, dengan ini, tato beruang yang muncul di punggung tangan Surya jelas berasal darinya.Dengan ini Surya sedikit merasa pahit di mulutnya, dia menyesal karena telah terlalu serakah menjarah mayat pihak lain sebelumnya.Namun meski

  • Taring Putih Dari Barat   379. Tato Misterius

    Surya yang telah begitu susah payah melawan kelompok organisasi kejam sebelumnya sama sekali tak ingin merugi.Pemuda yang memiliki badan kokoh itu langsung saja bergerak maju ke arah badan mayat kelompok orang yang telah dibunuhnya sebelumnya.Hal itu terus saja berlanjut hingga akhirnya Surya sampai di tubuh Abar yang tanpa kepala.Dengan pergerakan ringan, Surya langsung saja menggeledah tubuh pihak lain tanpa sedikitpun sopan santun.Pada awalnya Surya bisa mencari dengan begitu mudahnya seolah tengah melakukan hal yang remeh, namun beberapa saat kemudian, ada sebuah gejolak aneh yang muncul dari tubuh tanpa kepala milik Abar.Surya yang begitu dekat dengan tubuh pihak lain merasakan Krisis yang aneh.Pemuda itu sama sekali tak percaya bahwa mayat tanpa kepala itu bisa mengancam Surya, namun seiring berjalannya waktu, perasaan mencekam dan krisis itu teru saja menebal membuat Surya tak enak hati.Surya akhirnya menjauh karena dia ingat bahwa instingnya begitu jarang memiliki kesal

  • Taring Putih Dari Barat   378. Pembunuhan

    “Badum… badum… badum…” Suara detak jantung yang begitu keras terdengar di dada seorang pemuda kacau. Sosok pemuda itu tak lain adalah Abar yang tengah melihat ke arah seorang pria yang memiliki usia yang hampir sama dengannya. Abar melihat pihak lain dengan begitu takut seolah pihak lain telah menanamkan trauma mendalam kepadanya. Tubuh abar begitu layu, ingin sekali meleleh dan jatuh ke tanah meskipun dia sudah terduduk dengan kacau sekarang. “Tuk tak tuk…” Suara langkah kaki yang pelan dan ringan terdengar seperti teriakan monster di telinga Abar, pemuda kacau itu terus saja menyusut saat suara langkah kaki yang ringan itu semakin jelas di telinganya. Abar bisa melihat dengan jelas senyum hangat dari pemuda tegap yang tengah berjalan ke arahnya. Meskipun terlihat begitu bersahabat, entah mengapa Abar begitu enggan melihat senyum cerah yang ditampilkan oleh pihak lain. Hal ini terus saja membuat Abar frustasi, karena putus asa, pemuda kacau itu mulai membuka mulut untuk bersua

  • Taring Putih Dari Barat   377. Ketakutan  

    “Swoosh~” “Dum… dum… dum…” Suara ricuh terus saja bermunculan saat dua telapak tangan yang mirip saling berbenturan. Kedua telapak tangan dari dua belah pihak itu tampak mirip namun berbeda. Hal ini seolah telapak tangan itu milik dua orang yang bersaudara. “Bahkan kekuatannya sama!” teriak Kakhi berseru kaget. Kakhi pada awalnya berpikir bahwa dia sedang berhalusinasi. Bagaimana bisa musuh yang belum pernah ditemui bisa menggunakan serangan yang mirip bahkan hampir sama dengan serangan yang telah didapat kelompoknya. Namun sekarang, setelah kakhi melihat dengan jelas aura dan juga dampak serangan, sosok itu hanya bisa bertanya dalam hati. “Apa maksud conqu suci? Apakah kita sedang dipermainkan?” katanya kesal menatap kedepan. Kedua raksasa besar itu terus saja beradu, mereka begitu sengit karena memiliki kekuatan yang hampir sama, namun meskipun begitu tetap saja ada celah kecil antara kekuatan keduanya. Di saat seperti ini, perbedaan yang sangat kecil sekalipun bisa berdampak

  • Taring Putih Dari Barat    376. Konfrontasi Langsung 

    Serangan demi serangan mulai bergerak dengan indah dan kacau menuju ke satu arah, bersamamaan dengan kilau-kilau yang memukau itu, sejumlah besar suara ricuh mulai mengacaukan are sekitar. Seolah sebuah badai akan terjadi, debu-debu dan pepohonan di sekitar mulai terangkat akibat momentum yang diciptakan. Sekelompok orang yang tampak menyerang dengan sembarangan itu kini membentuk sebuah pola yang rumit namun beraturan. Kelompok itu kini melakukan serangan formasi yang telah mereka latih sebelumnya, kini bahkan momentum yang ditunjukkan kelompok orang itu benar-benar seperti monster kuno yang menakutkan. Surya yang melihat hal ini dari kejauhan jelas takjub dan juga terkejut, dia tak pernah membayangkan akan melihat hal yang begitu hebat menyerang ke arahnya. Samar-samar ada gambaran seorang laki-laki putih bersih dengan sepasang sayap indah yang mulai menerjang ke arah Surya. Hal itu terlihat sangat kuat! Namun meskipun begitu, Surya sama sekali tak mengendur. Pemuda berbadan t

  • Taring Putih Dari Barat   375. Serang!

    “Swosh!”Suara deru angin mulai terdengar saat seorang pemuda melesat dengan kencang menuju ke satu arah.Setelah beberapa saat melesat, sebuah suara benda jatuh mulai terdengar di telinga sekelompok orang di sekitar.“Pluk.”Suara itu tidak begitu besar dan juga sangat terendam, namun meskipun begitu, suara jatuhan itu bisa didengar dengan jelas oleh setiap orang.Kelompok yang sudah lama terpaku melihat ke arah belakang mereka hanya bisa menajamkan mata seolah tak percaya.Sosok yang membawa Abar di tempat ini telah benar-benar kehilangan kepala, di sebelah Abar hanya menyisakan seorang sosok tanpa kepala.“Pluk!”Seolah batu kecil yang bisa membuat seluruh gunung es menjadi longsor, suara kecil jatuhan yang baru saja terdengar itu membuat hati setiap orang yang ada di area sekitar menjadi runtuh.Suara terjatuh itu jelas berasal dari tubuh tanpa kepala sebelumnya.Abar yang juga tersadar akan hal ini hanya bisa melihat ke arah mayat tanpa kepala yang ada di dekatnya dengan tatapn t

  • Taring Putih Dari Barat   374. Sangkar

    Abar dan sosok lain yang ada di sebelahnya tampak mematung saat melihat sekelompok orang yang tengah berlari tidak jauh dari dirinya.Abar pada awalnya berpikir bahwa teriakan sebelumnya adalah kode atau semacam teriakan serangan khusus, namun setelah melihat sekelompok orang yang berlari menjauh dan tak berniat untuk menyerang, hanya membuat Abar menjadi terpana.“Apa situasinya?” Abar tanpa sadar bergumam sendiri.Sosok yang sedari tadi berada di sebelah Abar juga tampak bingung, dia juga ingin bertanya hal yang sama dengan apa yang baru saja di gumamkan Abar sebelumnya. Namun hal itu terhenti karena sebuah batu yang ada di tangannya mulai bergetar.Sosok yang memegang batu itu mulai melihat isi pesan dari batu itu dengan wajah yang aneh, seolah ada hal yang mengganggu pikirannya.Setelah beberapa saat melihat isi pesan dari batu komunikasi miliknya, sosok yang tampil dengan wajah aneh itu tiba-tiba saja merubah raut wajahnya.Sosok itu langsung saja berlari dengan gila-gilaan saat

  • Taring Putih Dari Barat   373. Mundur!

    Di sebuah area hutan yang lebat, sekelompok orang tengah berlari dengan gila-gilaan menuju ke satu arah. “Sial! Apa yang membuat orang itu sampai-sampai mengirim pesan darurat seperti ini?” tanya Kakhi saat berlari sambil melihat sebuah batu yang ada di tangannya. Beberapa saat lalu, kakhi jelas telah sepakat untuk membantu Abar berurusan dengan musuhnya, dengan ini Kakhi yang merupakan salah satu orang yang di percayai tuannya salah satu si bengis menyuruh beberapa orang untuk ikut dengan Abar. Dia berharap beberapa lusin orang itu bisa dengan mudah menjatuhkan lawannya. Namun selang beberapa saat yang singkat, sosok itu malah mendapat pesan di batu komunikasi dengan notifikasi cahaya. Biasanya batu hanya akan bergetar saat salah seorang mengirim pesan. Hal ini merupakan notifikasi umum. Dan ini sangat jelas bagi para anggota dari kelompok itu. Namun hal yang dilihatnya kali ini membuatnya sedikit panik, cahaya hanya akan keluar jika hal yang dikirimkan dalam batu komunikasi bena

  • Taring Putih Dari Barat   372. Abar Takut

    Serangan yang kuat dan sejumlah orang melaju dengan cepat ke arah seorang pemuda. Kelompok orang itu begitu besemangat seolah telah di suntik oleh narkoba. Sementara itu, pemuda yang telah menjadi arah serangan itu terkejut sebentar sebelum akhirnya Kembali tenang dan tenang. Sosok Abar yang melihat ini dari kejauhan hanya bisa mencibir. “Cihhh, tidak ada gunanya berlagak keren sekarang!” Sosok Abar berkata penuh dengan kebencian pada awalnya, namun setelah beberapa saat, Surya yang awalnya mematung seolah ketakutan itu tiba-tiba saja bergerak. Dengan seuara tebasan pedang yang jelas tajam, sejumlah kepala munusia terbang kemudian jatuh dengan buruk ketanah. Setelah itu, sejumlah tubuh kaku yang jelas-jelas merupakan tubuh kelompok yang sebelumnya menyerang mulai jatuh dengan layu satu persatu. Abar yang melihat ini langsung saja menjadi negri. “Ahhh apakah dia sekuat ini? tidak mungkin! tidak mungkin” Pemuda itu dengan panik berterika. “Tidak-tidak kalian semua serang, janga

DMCA.com Protection Status