Share

Pagi yang Menjengkelkan

Penulis: Quin Attariz
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-20 10:01:13

Aku masih belum rela kalau dia sampai datang ke rumahku dan kalau benar dia bilang gitu sama orang tuaku gimana, dia kan agak sengklek otaknya, sukanya bikin aku jengkel.

"Tapi Pak ..." Aku masih berusaha menolaknya.

"Udah gak ada tapi-tapian lagi, besok pukul tujuh kamu siap yah, chat alamat kamu! Ini ponsel saya, masukkan nomor kamu!" Dia menyerahkan ponselnya padaku.

Aku paling malas memberikan nomorku pada orang lain, tapi yah gimana lagi, dia itu bosku, aku pasrah saja.

"Ini sudah, sekalian alamatnya juga sudah."

"Oke, Firlita selamat bekerja kembali!" Dia memasuki ruangan kerjanya lagi.

Teman-temanku lalu mengerubuniku, mereka mau tahu bagaimana acara makan siangku dengan Pak William yang mereka curigai sebagai acara pendekatan Pak William padaku.

"Gimana sukses acara PDKTnya?" tanya Sinta.

"Pak William nembak langsung gak?" Tari pun ikut bertanya.

"Kalian iiih ... semua yang kalian sangka itu salah semua, pak William itu ngajak aku makan siang itu mau ketemuan sama Bu Fanny, pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Pertemuan yang Menyebalkan

    "Kita udah sampai, ayo!" ujar Pak William setelah memberhentikan mobilnya di salah satu restoran."Loh kok ke sini, Pak? Ini kan restoran?" tanyaku heran."Ya memang ini restoran. Emangnya dikira ini apaan?""Iya maksudnya bukannya kita mau ke perusahaan iklan yah?""Ini masih pagi, saya belum sarapan temani saya sarapan dulu!"'Hadeeeuh ... udah tahu kepagian kenapa janjian jam segini, dasar bos nyusahin aja!' gumamku menggerutu sepanjang jalan memasuki restoran itu.Melangkah dengan langkah malas, menghampiri meja yang dia tunjuk."Kamu mau makan apa?" tanyanya."Saya sudah sarapan Pak. Saya beli minum sajalah!""Oh, yang sudah jangan ngences yah, kalau saya lagi makan, hahaha!" Dia seneng sekali bikin aku kesal.'Ngences, emang aku anak kecil!' gerutuku dalam hati.Berbagai makanan enak tersaji di atas meja. 'Ya ampun, masa sepagi ini dia mau makan steak, yang bener aja!'Aroma steak itu begitu menggugah selera, apalagi saosnya yang menetes dari daging panggang itu terlihat begitu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-19
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Bertemu Wanita Itu

    "Dari mana Fir, kok baru dateng?" tanya Shinta ketika aku baru sampai."Aku ada janji ketemuan sama tim kreatif perusahaan iklan.""Ngapain?""Ya mau pesan iklanlah, masa mau bikin bakso, sih!"Tak lama terlihat Pak William juga datang, dia melewatiku dan Shinta, tanpa berkata apapun."Pak William juga baru dateng, heeemm ... apa kaliaaan ..." Shinta dan Tari melihat ke arahku."Kami apa?" tanyaku sedikit tegang aku tahu mereka curiga antara kami ada apa-apa."Aha ... kamu datengnya barengan yah?" "Eng-enggak kok, kami janjian di perusahaan iklan itu, lalu kami ke sini juga masing-masing!" sangkalku, aku gak mau sampai mereka tahu kalau kami memang pergi bareng bahkan Pak William sampai mendatangiku ke rumah."Oooh ... !" Mereka pun balik ke mejanya masing-masing tanpa bertanya apa-apa lagi.*****"Fir, nanti pulangnya saya anter yah?" ajak si Pak William, ketika aku ke pantry hendak membuat kopi."Gak usah, Pak. Saya bisa kok pakai taksi online." Aku langsung menolaknya, sembari me

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-19
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Dunia Sesempit Ini

    Aku malas sekali melihat dia, "Ini Pak William klien saya yang ingin iklannya dibintangi Nona Fayra.""Oooh ...!" Dia tampak berbinar saat berkenalan dengan Pak Willy."Kenalkan saya Fayra, Hmmm siapa tadi namanya, Pak?" Suaranya dia buat manja menyebalkan sekali, dasar cewek playgirl baru lihat cowok cakep aja kegatelan gitu."Saya William, panggil saya Willy.""Oooh ... Pak William.""Kenalkan ini assisten saya, Firlita!""Kamuuu ...!!" teriaknya, seperti terkejut melihat wajahku sepertinya dia masih mengenalku saat aku melabraknya dulu, padahal aku sudah merubah penampilanku."Apa kalian saling mengenal?" tanya Pak William."Tidaaaak ... mungkin dia salah orang! Aku gak pernah melihatnya." Aku pura-pura tidak mengenalnya, males juga harus mengenal orang yang menyebalkan kayak dia.Dia tampak kesal, tapi tetap bersalaman denganku. "Sepertinya aku memang salah orang, ada seseorang yang mirip tapi memang bukan anda orangnya.""Ya udah ayo kita ke ruang rapat saja. Biar semua tim kreat

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-19
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Pertemuan tak Disengaja

    "Apa Nona sendirian?" tanya pria itu kemudian seperti berpura-pura melihat mesin mobilku."I-iya, Pak." "Tampaknya, ini rusaknya parah, Nona.""Waduh gimana dong saya pulangnya?""Gimana kalau kita antar saja?" tawar salah satu pria itu sambil menaik turunkan alisnya."Naik apa?" tanyaku."Itu!" tunjuk pria itu pada motor bebek tua yang terparkir tak jauh dari mobilku.What! Motor butut itu!! Gak mau banget!!"Motor, gak Pak saya gak mau, saya gak biasa naik motor!" tolakku."Ayolah Nona, kami antar saya tidak tega melihat Nona sendirian di sini!" Pria itu sepertinya hendak memaksaku menaiki motornya."Eeeeuh ... Kita bertiga masa mau naik satu motor!" tolakku lagi, sambil menengok keadaan sekeliling siapa tahu ada orang."Bisa Nona, Nona kan bisa di tengah duduknya, enakkan jadi anget diapit sama kami, hahaha ...!"Omongan mereka mulai kurang ajar, aku harus bisa membuat mereka pergi."Enggak usah Pak, bentar lagi temen saya datang," aku berusaha menolaknya dengan sopan."Yang bener

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-20
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Berharap Bertemu Lagi

    Jas yang dipinjamkan padaku malam itu aku gantung di kamarku, entah kapan aku bisa bertemu sang penolong itu.Aku pun berharap nanti saat mobilku dikembalikan, aku bisa bertemu lagi Om penolongku.Nyatanya, begitu aku mendapatkan kabar soal mobilku bukan Om itu yang menghubungiku, tapi dari pihak bengkel.[Dengan Mbak Fayra?][Iya, saya sendiri][Mobil Mbak sudah selesai, tinggal diambil saja di bengkel kami, di bengkel Surya][Iya Pak, saya akan ke sana sore ini]Bengkel Surya? Keren juga Om itu, bawa mobilku ke bengkel gede itu.Aku pun gegas pergi ke Bengkel Surya, tak lupa jas milik Om itu aku bawa."Ini mobilnya, Mbak. Sudah bisa dipakai," ujar sang mekanik, sementara aku masih celingukan mencari sosok itu."Mbak, Mbak!" "Oh iya, Mas. Terima kasih.""Ini kuncinya." Aku menuju kasir, "Berapa ini Mas?""Ini sudah dibayar Mbak, ini rinciannya.";Dia hanya memberikan print outnya, betul saja dan kulihat nama pembayarnya. "Pak Iwan. Oh, jadi nama penolongku itu Pak Iwan."Gagal aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-20
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Berharap Memilikinya

    "Loh, kok dibawa lagi jasnya?" tanya Mama begitu aku pulang."Gak ketemu sama orangnya, kata orang bengkelnya Om itu hanya menyerahkan uang perbaikan mobil dan berpesan kalau pemilik mobilnya bernama Fayra akan mengambilnya.""Baik banget orang itu yah, sudah nolongin kamu, dibenerin juga mobil kamu tanpa mau dibayar, Mama makin ingin ketemu orang itu." Mama tampak kagum dengan orang baik yang telah menolongku itu."Aku lihat di print out pembayaran service mobil aku namanya Iwan, Ma.""Oooh ... ya udah mudah-mudahan suatu hari kita dipertemukan dengan orang baik itu lagi.""Iya, Ma. Kalau gitu aku mau masuk kamar dulu!" Langkahku terhenti begitu melihat kakak tiriku berdiri dekat tangga. "Jangan seneng dulu, zaman sekarang mana ada orang baik dan tulus kayak gitu, gue yakin nanti juga tuh Om-om menghubungi Lo, terus ngajak jalan dan minta balesan karena udah nolongin Lo!" Sialan! Apapun yang keluar dari mulutnya gak pernah ada yang bagus, semuanya yang jelek-jelek mulu."Terserah L

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Kesampaian Juga

    "Udah jangan bengong, ayo masuk!""Iya, Pak.""Mas, pesen bakso iga porsi jumbo dua!" Begitu kita masuk ke dalam kedai bakso yang cukup besar dan terkenal mahal di kota ini.Gila, porsinya! Gak kebanyakan yah! Dua mangkok besar berada di depanku."Ayo Fir. Sikat!"Aku baru kali ini makan bakso ukuran jumbo gini, ini bakso gedenya hampir sama kayak ukuran mangkoknya.Beneran enak nih bakso, pantesan aja banyak orang suka. Wiiih si Bos lahap bener makannya."Gimana baksonya enak?" tanyanya."Enak Pak. Mantap!"Baru setengahnya saja perutku sudah penuh, aduh sayang banget kalau gak dihabiskan.Dagingnya kerasa banget, masih kuat gak nih perut, kalau aku habiskan bakso ini.Aku lihat, sepertinya sangat pedas kuah Pak Willy, keringatnya sampai ngucur gitu."Huuu ... haaa! Huuu ... mantap kuahnya, Fir!" katanya sambil terus menyantap baksonya."Pak, itu keringatnya banyak banget! Jangan terlalu pedas, Pak!" kataku sambil mengambil tissue di meja.Reflek aku mengusap dahinya, dia malah terp

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Akhirnya Bisa Bertemu

    POV FarhanAku tak menyangka hari itu bisa ketemu dengannya lagi, gadis yang sejak dulu menghuni hatiku.Sudah enam tahun aku tidak bertemu dirinya, diaaa ... tambah dewasa tapi terlihat lebih cantik. Rambutnya yang panjang dia cepol, aku tidak sangka, penampilan sekarang begitu berbeda, bahkan tubuhnya tertutup dengan pakaian yang longgar, tidak seperti Firlita yang aku kenal selalu berpakaian yang pas di badan sehingga terlihat lekuk tubuhnya yang langsing dan seksi.Walaupun penampilan dia berubah, tapi aura kecantikannya tidak meredup diaaa ... tetap cantik, bahkan lebih cantik dari enam tahun yang lalu.Saat dia menanyakan letak kantin, aku sangat senang, rasanya aku ingin berteriak, "Hei, ini aku Farhan teman SMA mu dulu, masa kamu melupakan aku sih!"Setelah aku memberikan kotak makanku, aku harap bisa ketemu dia lagi. Gadis yang selalu membuatku berdebar setiap kali menatap wajahnya. Dan membuatku sangat riang setiap kali dia tersenyum.Dan hari ini, aku bertemu dia lagi, di

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-27

Bab terbaru

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Permintaan yang Aneh

    Firlita POVSebulan kemudian ... Aku tak pernah bertemu dengan Pak Willy sesuai kesepakatan. Dia memenuhi janjinya tak menggangguku hingga aku siap menerimanya lagi.Hari ini aku dipanggil oleh HRD, entah apa salahku. Padahal kinerjaku bagus kata managerku."Maaf Nona Firlita, mulai hari ini Nona dipindahkan ke bagian lain," kata Manager HRD."Saya salah apa Pak?" tanyaku, padahal aku sudah mulai nyaman di divisi ini."Nona tidak salah apa-apa, hanya saja Nona lebih dibutuhkan di bagian lain. Silahkan bawa surat ini, dan Nona pergi ke lantai 10"Lantai 10? Bukankah itu lantai khusus ruangan direktur dan direksi yah."Iya selamat yah Nona, Nona terpilih menjadi sekretaris Direktur kami yang baru."Sekretaris Direktur? Beneran ini ... Bahkan aku tidak menguasai pekerjaan sekretaris.Ya sudahlah, dari pada aku tidak bekerja. Aku terima saja."Iya terima kasih Pak, saya tidak menyangka akan dipilih menjadi sekretaris Direktur." Entah aku harus senang, ataukah bimbang ... aku tidak perna

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Dilanjutkan Atau ...

    "Apaaa ... Om Firman ini adalah ..." Belum sempat Fayra selesai dengan ucapannya, Tante Mayra langsung memotongnya, "Iya, dia ayah kandung kamu, Fayra. orang yang selalu kamu tanyakan kini sudah ada di depan kamu!"What! Pak Firman ayahnya Fayra. Waw, waw ... ini jadi makin seru!Kami semua tampak terkejut, Papa Mama pun sama, hanya Firlita saja yang tampak biasa, apa dia sudah tahu yah."Aku baru tahu kemarin!" bisiknya, seolah tahu kalau aku mau menanyakannya."Oh.""Ayaaah ....!!" Fayra langsung memeluk Pak Firman dengan mata berkaca-kaca."Pantas saja aku merasa nyaman bila dekat Om, rupanya memang ada chemistry ayah dan anak di antara kita.""Aku sangat merindukanmu, Ayah! Sejak kecil aku hanya mengetahui namamu saja, wajahmu sjaa aku tidak pernah tahu, ayah! Aku hanya ingin disayang seperti anak-anak lain yang memiliki ayah," Fayra menangis sesenggukan di pelukan Pak Firman."Maafkan aku Nak, ayahmu ini bahkan tidak pernah tahu keberadaan kamu, Mamamu menyembunyikannya dari ayah

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Terungkap Semuanya

    William POVAku memilih untuk menghampiri dulu Firlita di kantor, sedangkan Papa pergi menuju kantor Pak Firman. Kita ingin semuanya clear hari ini juga, agar hidupku lebih tenang tidak terus-menerus diganggu oleh model sialan itu.Aku menuju ruangan divisi keuangan. Aku tahu ke napa dia sampai minta pindah ke sini. Pasti untuk menghindari bertemu denganku.'Itu dia, wanitaku ... sudah satu bulan lebih kamu menghindariku, aku sangat merindukannya.' Sosok perempuan cantik dengan senyum mempesona sosok gadis impianku itu tengah berjalan menuju ruangannya aku pun mengendap-endap di belakangnya.Begitu tiba di dekatnya. Aku langsung tarik tangannya."Hei apa-apaan ini Pak!" protesnya kesal, berusaha menepis tanganku, tapi tenaganya kalah kuat."Ikut saja denganku!" Aku terus menarik tangannya hingga ke depan mobil."Saya tidak mau Pa. Saya mau kerja, baru juga dua hari saya kerja. Jangan buat nama saya jelek di divisi yang baru ini dong!" bentaknya, dia menepis tanganku lagi kali ini deng

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Fakta yang Sesungguhnya

    "Ayo cepat, Willy. Kita hampir terlambat!" ujarku pada William yang tengah menyetir menuju restoran yang telah ditentukan menjadi tempat pertemuan dengan orang yang telah menghubungi mereka kemarin."Sabaaar ... Pa. Ini macet banget." Willy pun kesal karena jalanan hari ini kebetulan sedang macet-macetan kami sampai terjebak di tengah-tengah.Kenapa sih, macet ini gak tahu waktu, kita lagi buru-buru ini malah macet. Aku hanya bisa berkeluh kesah karena mobil hanya maju sedikit demi sedikit.Mudah-mudahan dia mau menunggu kita. Ini sudah hampir pukul 10.00."Ini gara-gara kamu susah banget dibangunin!" makiku, karena kesal William tadi bangun jam 9.00."Maafin aku Pa, semalam aku gak bisa tidur. Aku baru tidur subuh tadi, Pa.""Kamu, Wil!" Percuma juga marahin anak itu, dia memang terkadang susah tidur mungkin memikirkan kehidupan percintaannya yang berantakan."Udah Pa, udah. Tuh mobil di depan udah maju," timpal istriku menenangkanku yang tengah kesal."Maju Wil, cepetan tuh ada jala

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Kabar yang Mengejutkan

    "Fiir ...! Firlitaaa .. !" Suara itu mengagetkanku, sudah lama aku merindukan dia memanggilku begitu."Iya Pak." Aku masih berusaha menghormatinya sebagai atasanku."Masuklah ke ruanganku. Aku ingin bicara denganmu.""Ma-maaf Pak, sebaiknya kita bicara saja di sini.""Ayolah Fir, sampai kapan kamu akan menghindariku!" Pak Willy mencekal tanganku.Dia seperti tahu saja kalau selama ini aku memang berusaha untuk menghindarinya.Aku celingukan takut ada yang lihat. "Udah masuk saja, gak usah takut gak ada siapa-siapa ini!" Pak Willy menarik tanganku menuju ruanganku."Masuk!" Pak memaksaku masuk dan mengunci pintu."Gak usah dikunci Pak! Disangka orang kita lagi ngapain lagi!" protesku sambil hendak memutar kunci yang masih menempel di lubang kunci."Fiiiir ... jangan bikin aku terus menderita, Fir ... aku putus dari kamu saja bikin hidup aku terpuruk, apalagi melihat kedekatan kamu sama laki-laki itu saja membuatku tambah tersiksa." Sebegitunyakah yang dia rasakan, bukannya seharusnya d

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   kenyataan yang Harus dihadapi Arlita dan Firlita

    Firman POVMalam ini aku baru pulang dari kantor, entah kenapa setelah aku bertemu Mayra tadi siang perasaanku tidak enak.Baru masuk ke rumah aura rumah terasa sangat berbeda. Kulihat istriku hanya duduk di sofa tanpa menyambutku."Waalaikumsalam." Dia menjawab salamku dengan ekspresi datar."Sayaaang... ada apa sih, aku pulang kok cemberut?" godaku sambil mencolek pipinya yang mulus."Gak usah colek-colek segala!" ketus Arlita."Idih galak amat sih, Neng," jawabku sambil bercanda."Udah gak usah bercanda, duduk!" Arlita tampak serius, sikapnya begitu dingin. Ada apa dengan istriku ini kenapa mukanya gak ada manis-manisnya hari ini. Apa aku sudah berbuat salah yah."Pa, Mama sekarang minta Papa jujur! Kenapa Papa gak mau mempertimbangkan permintaan William untuk bersanding sama putri kita, padahal Mama yakin dia sungguh-sungguh mencintai anak kita?" Ini kenapa tiba-tiba Arlita menanyakan hal ini lagi yah? Aneh sekali."Jawab Pa, kenapa diem?""Bukannya Mama sudah tahu alasannya, k

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Ini Tidak Mungkin, Tidaaak...!!

    Fayra POV"Kamu senang kan bisa bertunangan dengan pria yang kamu cintai?" tanya Mama."Tentu saja, Ma. Akhirnya aku bisa miliki dia," jawabku dengan senyuman yang lebar."Pertahankan dia Fay, jangan kayak Mama. Mama dulu terlalu mementingkan ego Mama untuk menjadi model yang terkenal. Hingga Mama kehilangan Papa kamu. Dia memilih menikah dengan wanita lain." Mama terlihat begitu sedih, mungkin itu penyesalan yang tak berujung dalam hidupnya, kehilangan cinta sejatinya.Aku tidak boleh seperti Mama, aku harus bertahan demi cintaku pada Pak Willy."Maaf Ma, aku dari dulu ingin sekali menanyakan hal ini? Apaaa... Papaku masih ada? Kenapa Mama selalu menyembunyikannya dariku?"Mungkin ini saatnya aku mendesak Mama untuk memberitahu secara mendetail soal Papaku."Maaf Fay, belum saatnya kamu tahu. Suatu hari nanti pasti Mama akan kasih tahun kamu, Fay.""Mama selalu begitu, kenapa sih Ma?" Mama tetap tak mau bilang soal Papa. Sampai hari ini hanya namanya saja yang aku tahu."Kamu kan uda

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Sungguh Menyedihkan

    Sial banget hidupku, kenapa harus kenal sama gadis itu, padahal dari awal pun aku tidak tertarik sedikit pun sama dia. Aku harus menemui Papanya Firlita siapa tahu dia bisa membujuk Papaku untuk membatalkan pertunangan ini."Pak Firmaaaan .... Saya mohon tolong saya, saya benar-benar tidak ada hubungan apa-apa sama gadis itu. Saya hanya mencintai putri Pak Firman." Aku mengucapkannya dengan sungguh-sungguh, entah Pak Firman akan melihat kesungguhanku ini."Saya tidak yakin setelah saya mendengar ucapan gadis itu!" Pak Firman tampaknya sudah terlanjur percaya dengan ucapan gadis itu."Pak, saya sangat yakin kalau saya ini dijebak, tolong izinkan saya tetap bersama Firlita? Dan tolong bilang sama Papa saya untuk Menolak pertunangan saya dengan Fayra, Pak.""Maafkan aku Willy, aku belum seratus persen percaya sama kamu." Aku tahu ini bakalan sulit, tapi demi Firlita Aku harus terus membujuknya."Tante Arlita, saya sungguh-sungguh sama Firlita... tolong bantu saya. Saya tahu, kalau saya

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Kejadian yang Sebenarnya

    Flashback on"Pak Willy tolong saya, saya disekap oleh seseorang di sebuah apartement!!" Suara Fayra terdengar panik di ujung telepon."Ka-kamu di mana Fay?" tanyaku ikut panik."Saya ada di apartement Berlian lantai 7 kamar 52, cepat Pak! Saya takut ini!"Tok! Tok! Tok !! "Wei, cepaaaat.... kalau gak saya akan mendobrak pintu kamar mandi itu!"Terdengar suara laki-laki yang berteriak sambil menggedor pintu dengan keras."Udah yah Pak, kayaknya mereka udah curiga! Pak Willy harus cepat, saya takut Paaak...!" katanya sambil berbisik dan terdengar begitu gugup.Tut! Dia mematikan sambungan telepon.Aduh, gimana ini? Aku harus menolongnya, tapii... bagaimana dengan pertunanganku.Aku melihat ke arah jam tanganku, masih ada Waktu sekitar dua jam.Aku pun bergegas makin cepat pergi, makin cepat beres urusannya dan aku bisa pergi ke pertunanganku."Lho Willy, kamu mau ke mana? Kok malah pergi acara pertunangan kamu sebentar lagi?" tanya Papa saat melihatku hendak pergi."Ada urusan sangat

DMCA.com Protection Status