Share

Meragukan Kecurigaanku

Penulis: Quin Attariz
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-07 17:04:01

Mas Firman pulang dari kantor, mereka memang pulang bersama, tapi tidak ada percakapan sama sekali.

Aneh sekali mereka, dari kemarin mereka terlihat acuh, tapi kenapa kata Azra mereka saling berciuman di kantor.

Apa mereka sedang bersandiwara kalau sedang di rumah, tapi kalau di kantor sebenarnya mereka dekat bahkan bisa bermesraan.

Aku menyapa suamiku seperti biasa, agar tidak kentara kalau aku sedang mencurigainya. Sedangkan pada Maya melihatnya saja aku malas.

"Sore, Bu!" sapanya terlihat biasa saja, seperti tidak terjadi sesuatu dengan mereka.

"Sore!" jawabku datar.

Maya langsung menuju kamarnya, begitu pun suamiku dia masuk ke kamar kami, untuk berganti baju dan mandi.

"Gimana kerjaannya Pah, lancar?" tanyaku saat suamiku sedang melucuti pakaiannya.

"Lancar."

"Aku langsung mandi yah, gak kuat gerah!"

"Memang gerah sih apalagi kalau udah deket-deket sama yang bening-bening!" aku sengaja menyindirnya apa dia mengerti maksudku.

"Hah?" Mas Firman terlihat mengerutkan dahinya.

"Maks
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bu Iim
dasar istri Oon. itu untuk menutupi kebusukan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Hampir Ketahuan

    Mas Firman semakin hari semakin mesra padaku, aku juga tidak tahu apa yang menyebabkannya suamiku sedikit demi sedikit berubah, pulang kerja juga gak pernah telat, dan sekarang dia gak pernah lembur, di juga gak pernah bawa kerjaannya lagi ke rumah.Tapi aku senang, bahkan Azra gak pernah memberikan laporannya tentang Mas Firman lagi, mudah-mudahan saja memang waktu itu dia salah lihat.Diantara Mas Firman dan Maya pun masih terjadi perang dingin, mereka masih tidak saling bicara di rumah. Entah ini kabar baik atau kabar buruk bagiku, tapi ada jarak diantara mereka membuat kecurigaanku sedikit berkurang.Aku berusaha berpikiran positif, mungkin Mas Firman berusaha untuk bersikap profesional, kalau di rumah dia menganggap Maya bukan siapa-siapa, kalau di kantor baru mengganggapnya sekretaris.Bahkan di hari libur ini dia mengajak kami jalan bertiga, aaah ... sudah lama rasanya kami tidak jalan bertiga seperti sekarang ini."Asyiiik ... kita berenang Pah!" sorak Tita kegirangan mendenga

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-08
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Ternyata Dia yang Selama Ini ...

    Aku anggap pembicaraanku sore itu selesai walaupun aku masih merasa janggal dengan jawaban Mas Firman.Tiba-tiba Ponselku berbunyi dan aku tidak mengetahui nomor siapa ini. "Halo, Bu Arlita saya Syaka, leader di restoran Bu Arlita cabang Bandung...""Oh iya Syaka ada apa yah?""Gini Bu, ini tentang Bu Zahra.""Ada apa dengan Zahra?""Bu Zahra sedang sakit sudah ada tiga hari dirawat, hmm ... maaf mengganggu Bu Arlita, tapi saya diminta hubungi Ibu oleh Bu Zahra. katanya restoran saat ini tidak ada yang mengawasi, saya juga diminta bantuin tugasnya Bu Zahra, tapi maaf Bu, kayaknya saya gak sanggup, apalagi pegang dua cabang."Ya ampun Zahra sakit, apa karena aku kasih dia amanah yang lebih berat yah."Ya sudah malam ini juga aku akan pergi ke Bandung.""Makasih Bu, maaf yah Bu saya sudah mengganggu Ibu karena hari ini bukan jadwal Ibu berkunjung ke Bandung!""Iya gak apa-apa!"Aku pun segera membereskan baju-bajuku ke dalam koper, aku harus pergi ke Bandung sekarang juga."Loooh Maaah

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-09
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Merasa Bersalah

    "Kamu keluar sana! Jangan tidur di sini!" Aku mengusir Maya karena sangat muak dengan ulahnya."Kok Bapak ngusir saya sih? Di kantor Pak Firman mau saya cium, kenapa di rumah gak mau?" Dia terus menggodaku sambil meliuk-liukkan tubuhnya yang hanya terbungkus gaun tidur yang tipis, tubuhnya yang sintal jelas sangat terlihat seksi.Glek! Dia sungguh menggoda imanku, tapi aku harus tetap waras, aku ini sudah punya istri yang sangat aku cintai."Pergi sana, Maya! Aku capek sekali, aku ingin istirahat!" Sekali lagi aku mengusirnya, dia sepertinya kesal tak berhasil menggodaku."Iya baiklah, masih ada hari esok yah Pak Firman." Maya berusaha membelai daguku, tapi aku tepis tangannya."Daaah ... Pak Firman!" Dia berusaha menggodaku dengan melakukan kiss bye dengan memainkan bibir merah menyalanya itu secara sensual.Aku tak habis pikir dengan sikap Maya, kenapa dia terus menggodaku, kenapa dia tidak mencari sosok laki-laki yang single saja.******Setelah aku mengantarkan Tita dan Wati ke s

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Tidak Dapat Mengelak Lagi

    Aku terbangun pagi ini, rasanya tidurku pulas malam tadi, aku ingin tahu bagaimana perasaan Maya, pasti dia jengkel karena tadi malam gak berhasil buka pintu kamar, hahaha ...!"Papah, kenapa ini pintunya?" teriak Tita saat akan membuka pintu kamarnya."Kenapa emangnya De?" tanyaku sambil mendekatinya."Susah dibuka, terus ini gagangnya kayaknya mau copot, Pah." "Ya sudah sini, biar Papah coba!"Aku pun mencoba membukanya, eeeeh ... gagangnya malah terlepas.Gila juga si Maya, aku gak kebayang dia sangat berusaha untuk bisa masuk ke kamar ini, gagangnya sampai copot gini.Aku pasangin lagi gagangnya dan berusaha membukanya, cukup susah karena kuyakin gagang di bagian luarnya pasti sudah terlepas.Aku agak menekannya saat menarik gagangnya dan ceklek! Berhasil, pintu bisa terbuka."Horeee ... bisa kebuka!" Tita bersorak gembira.Aku perhatikan pintu itu, sesuai perkiraanku, gagangnya sudah terlepas, dan gagangnya sudah tergeletak di lantai."Tita, pintunya jangan ditutup dulu yah, tak

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Dugaanku Mulai Terbukti

    POV ArlitaSudah hampir seminggu aku di sini, saking sibuknya aku sampai jarang membuka ponsel."Zahra, kamu yakin udah bisa kerja lagi?" tanyaku pada Zahra yang sudah bedrest selama beberapa hari."Iya Bu, saya yakin, saya udah gak apa-apa. Badan saya udah enakan, besok saya udah bisa kerja lagi," jawab Zahra meyakinkanku."Kayaknya kamu kecapean yah, kalau gitu, kamu pegang satu cabang saja lagi yah, biar nanti yang cabang Bandung dua saya akan perintahkan sama Pak Zacky untuk sementara." "Iya Bu, maaf saya mengecewakan Ibu, saya memang semenjak memegang dua cabang suka telat makan dan kurang istirahat," ucapnya lirih, Zahra merasa tidak enak padaku karena tidak dapat mengemban tanggung jawab yang diberikan olehku untuk mengurus dua cabang sekaligus."Gak apa-apa, Zahra. Saya mengerti keadaan kamu, maaf yah saya sudah memaksakan kamu untuk beri kamu tanggung jawab yang cukup berat. Ya sudah kalau begitu saya pamit pulang yah, saya sudah kasih instruksi pada Ayaka untuk membantu kam

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-12
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Penuturan Azra dan Bukti-bukti Perselingkuhan

    Zra!" Panggilku sambil melambaikan tangan, aku lihat Azra celingukan mencariku begitu memasuki cafe.Azra melihat ke arahku dan menghampiriku, "Kak." Dia pun duduk di sampingku."Kamu punya Informasi apa soal Mas Firman?" tanyaku tanpa basa-basi."Gini Kak, sebenarnya Mas Firman pernah datang ke divisi aku dan langsung menuduhku kalau aku sedang memata-matainya," Azra mulai bercerita."Mas Firman tahu kalau kamu lagi ngawasin dia?" Aku cukup terkejut, kalau benar dia tahu aku yang menyuruh Azra mengawasinya, bisa gawat nih."Tapi tenang Kak, aku udah ngeles kok. Aku bilang kalau aku gak sengaja lihat Mas Firman sedang bersama Maya.""Jadi dia mengakuinya?" "Gak Kak, dia bilang aku udah salah lihat, waktu itu Mata Mas Firman sedang kelilipan dan Maya sedang meniup Mata Mas Firman. Aku percaya sih, soalnya aku memang hanya lihat sekilas Kak, hehe ...!" "Ooh ... jadi saat itu Maya hanya meniupi mata Mas Firman, aaah ... syukurlah! Berarti kecurigaanku salah!" Aku lega mendengarnya, ber

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-13
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Mengungkap Misteri di dalam Kamar Maya

    "Bongkar kamar Maya!!" perintahku pada Mang Koko sambil menunjuk pintu kamar Maya."Bongkar??" Mang Koko dan Bi Inah tampak saling berpandangan heran melihat sikapku hari ini yang tampak murka dengan sorot mata penuh amarah."Ini serius Nyah, mau dibongkar?" tanya Mang Koko kembali."Memangnya saya dari tadi terlihat main-main!" Nada bicaraku aku naikkan satu oktaf."Ta-tapiii ... kenapa harus dibongkar Nyah?" Mang Koko masih mempertanyakan dengan apa yang aku perintahkan."Karena kuncinya cadangannya sudah hilang, dan aku hanya ingin tahu apa isi kamar WANITA JALANG itu!" jawabku berapi-api dengan menekankan kata wanita jalang pada kalimatku.Mang Koko makin merasa merasa aneh melihatku, mungkin dia terkejut yang biasanya aku yang lemah lembut, kalem, ramah, dan gak pernah marah-marah, kini terlihat seperti orang yang yang temperamen."Ayo Mang, bongkar! Kenapa diam saja!" titahku lagi dengan nada keras."I-iya Nyah!" Mang Koko gelagapan melihatku terus meneriakinya, dia pun mulai mem

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-14
  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Kekecewaan Arlita

    POV FirmanAku mengambil ponsel yang sejak tadi terus berbunyi."Bi Inah, ada apa dia menelponku!" Aku merasa heran begitu aku melihat nama Bi Inah di layar ponselku, tumben-tumbennya Bi Inah sampai meneleponku pasti ada sesuatu yang sangat penting.Aku langsung menjawab telepon Bi Inah."Halo Bi, ada apa?""Ha-halo Tu-tuan!" Bi Inah menjawab dengan terbata-bata, dia terdengar begitu panik."Ada apa Bi?" tanyaku ikutan panik."Nyonya Tuan, Nyonya..!""Nyonya kenapa?""Nyonya pingsan!""Pingsan! Kenapa bisa pingsan, memang apa yang udah terjadi sama Nyonya?" "Maaf Tuan, ini Nyonya tiba-tiba saja pingsan, saya gak tahu kenapa, Tuan bisa ke sini sekarang.""Iya, saya langsung pulang Bi."Tanpa pikir panjang lagi, aku segera bergegas pulang."Jihan, Maya aku mau pulang dulu, kemungkinan aku tidak kembali ke kantor.""Ada apa Pak. apa ada masalah di rumah?" tanya Jihan penasaran melihat kecemasan di wajahku."Iya, istri saya pingsan, saya takut terjadi apa-apa sama istri saya.""Ya sudah,

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-15

Bab terbaru

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Permintaan yang Aneh

    Firlita POVSebulan kemudian ... Aku tak pernah bertemu dengan Pak Willy sesuai kesepakatan. Dia memenuhi janjinya tak menggangguku hingga aku siap menerimanya lagi.Hari ini aku dipanggil oleh HRD, entah apa salahku. Padahal kinerjaku bagus kata managerku."Maaf Nona Firlita, mulai hari ini Nona dipindahkan ke bagian lain," kata Manager HRD."Saya salah apa Pak?" tanyaku, padahal aku sudah mulai nyaman di divisi ini."Nona tidak salah apa-apa, hanya saja Nona lebih dibutuhkan di bagian lain. Silahkan bawa surat ini, dan Nona pergi ke lantai 10"Lantai 10? Bukankah itu lantai khusus ruangan direktur dan direksi yah."Iya selamat yah Nona, Nona terpilih menjadi sekretaris Direktur kami yang baru."Sekretaris Direktur? Beneran ini ... Bahkan aku tidak menguasai pekerjaan sekretaris.Ya sudahlah, dari pada aku tidak bekerja. Aku terima saja."Iya terima kasih Pak, saya tidak menyangka akan dipilih menjadi sekretaris Direktur." Entah aku harus senang, ataukah bimbang ... aku tidak perna

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Dilanjutkan Atau ...

    "Apaaa ... Om Firman ini adalah ..." Belum sempat Fayra selesai dengan ucapannya, Tante Mayra langsung memotongnya, "Iya, dia ayah kandung kamu, Fayra. orang yang selalu kamu tanyakan kini sudah ada di depan kamu!"What! Pak Firman ayahnya Fayra. Waw, waw ... ini jadi makin seru!Kami semua tampak terkejut, Papa Mama pun sama, hanya Firlita saja yang tampak biasa, apa dia sudah tahu yah."Aku baru tahu kemarin!" bisiknya, seolah tahu kalau aku mau menanyakannya."Oh.""Ayaaah ....!!" Fayra langsung memeluk Pak Firman dengan mata berkaca-kaca."Pantas saja aku merasa nyaman bila dekat Om, rupanya memang ada chemistry ayah dan anak di antara kita.""Aku sangat merindukanmu, Ayah! Sejak kecil aku hanya mengetahui namamu saja, wajahmu sjaa aku tidak pernah tahu, ayah! Aku hanya ingin disayang seperti anak-anak lain yang memiliki ayah," Fayra menangis sesenggukan di pelukan Pak Firman."Maafkan aku Nak, ayahmu ini bahkan tidak pernah tahu keberadaan kamu, Mamamu menyembunyikannya dari ayah

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Terungkap Semuanya

    William POVAku memilih untuk menghampiri dulu Firlita di kantor, sedangkan Papa pergi menuju kantor Pak Firman. Kita ingin semuanya clear hari ini juga, agar hidupku lebih tenang tidak terus-menerus diganggu oleh model sialan itu.Aku menuju ruangan divisi keuangan. Aku tahu ke napa dia sampai minta pindah ke sini. Pasti untuk menghindari bertemu denganku.'Itu dia, wanitaku ... sudah satu bulan lebih kamu menghindariku, aku sangat merindukannya.' Sosok perempuan cantik dengan senyum mempesona sosok gadis impianku itu tengah berjalan menuju ruangannya aku pun mengendap-endap di belakangnya.Begitu tiba di dekatnya. Aku langsung tarik tangannya."Hei apa-apaan ini Pak!" protesnya kesal, berusaha menepis tanganku, tapi tenaganya kalah kuat."Ikut saja denganku!" Aku terus menarik tangannya hingga ke depan mobil."Saya tidak mau Pa. Saya mau kerja, baru juga dua hari saya kerja. Jangan buat nama saya jelek di divisi yang baru ini dong!" bentaknya, dia menepis tanganku lagi kali ini deng

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Fakta yang Sesungguhnya

    "Ayo cepat, Willy. Kita hampir terlambat!" ujarku pada William yang tengah menyetir menuju restoran yang telah ditentukan menjadi tempat pertemuan dengan orang yang telah menghubungi mereka kemarin."Sabaaar ... Pa. Ini macet banget." Willy pun kesal karena jalanan hari ini kebetulan sedang macet-macetan kami sampai terjebak di tengah-tengah.Kenapa sih, macet ini gak tahu waktu, kita lagi buru-buru ini malah macet. Aku hanya bisa berkeluh kesah karena mobil hanya maju sedikit demi sedikit.Mudah-mudahan dia mau menunggu kita. Ini sudah hampir pukul 10.00."Ini gara-gara kamu susah banget dibangunin!" makiku, karena kesal William tadi bangun jam 9.00."Maafin aku Pa, semalam aku gak bisa tidur. Aku baru tidur subuh tadi, Pa.""Kamu, Wil!" Percuma juga marahin anak itu, dia memang terkadang susah tidur mungkin memikirkan kehidupan percintaannya yang berantakan."Udah Pa, udah. Tuh mobil di depan udah maju," timpal istriku menenangkanku yang tengah kesal."Maju Wil, cepetan tuh ada jala

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Kabar yang Mengejutkan

    "Fiir ...! Firlitaaa .. !" Suara itu mengagetkanku, sudah lama aku merindukan dia memanggilku begitu."Iya Pak." Aku masih berusaha menghormatinya sebagai atasanku."Masuklah ke ruanganku. Aku ingin bicara denganmu.""Ma-maaf Pak, sebaiknya kita bicara saja di sini.""Ayolah Fir, sampai kapan kamu akan menghindariku!" Pak Willy mencekal tanganku.Dia seperti tahu saja kalau selama ini aku memang berusaha untuk menghindarinya.Aku celingukan takut ada yang lihat. "Udah masuk saja, gak usah takut gak ada siapa-siapa ini!" Pak Willy menarik tanganku menuju ruanganku."Masuk!" Pak memaksaku masuk dan mengunci pintu."Gak usah dikunci Pak! Disangka orang kita lagi ngapain lagi!" protesku sambil hendak memutar kunci yang masih menempel di lubang kunci."Fiiiir ... jangan bikin aku terus menderita, Fir ... aku putus dari kamu saja bikin hidup aku terpuruk, apalagi melihat kedekatan kamu sama laki-laki itu saja membuatku tambah tersiksa." Sebegitunyakah yang dia rasakan, bukannya seharusnya d

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   kenyataan yang Harus dihadapi Arlita dan Firlita

    Firman POVMalam ini aku baru pulang dari kantor, entah kenapa setelah aku bertemu Mayra tadi siang perasaanku tidak enak.Baru masuk ke rumah aura rumah terasa sangat berbeda. Kulihat istriku hanya duduk di sofa tanpa menyambutku."Waalaikumsalam." Dia menjawab salamku dengan ekspresi datar."Sayaaang... ada apa sih, aku pulang kok cemberut?" godaku sambil mencolek pipinya yang mulus."Gak usah colek-colek segala!" ketus Arlita."Idih galak amat sih, Neng," jawabku sambil bercanda."Udah gak usah bercanda, duduk!" Arlita tampak serius, sikapnya begitu dingin. Ada apa dengan istriku ini kenapa mukanya gak ada manis-manisnya hari ini. Apa aku sudah berbuat salah yah."Pa, Mama sekarang minta Papa jujur! Kenapa Papa gak mau mempertimbangkan permintaan William untuk bersanding sama putri kita, padahal Mama yakin dia sungguh-sungguh mencintai anak kita?" Ini kenapa tiba-tiba Arlita menanyakan hal ini lagi yah? Aneh sekali."Jawab Pa, kenapa diem?""Bukannya Mama sudah tahu alasannya, k

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Ini Tidak Mungkin, Tidaaak...!!

    Fayra POV"Kamu senang kan bisa bertunangan dengan pria yang kamu cintai?" tanya Mama."Tentu saja, Ma. Akhirnya aku bisa miliki dia," jawabku dengan senyuman yang lebar."Pertahankan dia Fay, jangan kayak Mama. Mama dulu terlalu mementingkan ego Mama untuk menjadi model yang terkenal. Hingga Mama kehilangan Papa kamu. Dia memilih menikah dengan wanita lain." Mama terlihat begitu sedih, mungkin itu penyesalan yang tak berujung dalam hidupnya, kehilangan cinta sejatinya.Aku tidak boleh seperti Mama, aku harus bertahan demi cintaku pada Pak Willy."Maaf Ma, aku dari dulu ingin sekali menanyakan hal ini? Apaaa... Papaku masih ada? Kenapa Mama selalu menyembunyikannya dariku?"Mungkin ini saatnya aku mendesak Mama untuk memberitahu secara mendetail soal Papaku."Maaf Fay, belum saatnya kamu tahu. Suatu hari nanti pasti Mama akan kasih tahun kamu, Fay.""Mama selalu begitu, kenapa sih Ma?" Mama tetap tak mau bilang soal Papa. Sampai hari ini hanya namanya saja yang aku tahu."Kamu kan uda

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Sungguh Menyedihkan

    Sial banget hidupku, kenapa harus kenal sama gadis itu, padahal dari awal pun aku tidak tertarik sedikit pun sama dia. Aku harus menemui Papanya Firlita siapa tahu dia bisa membujuk Papaku untuk membatalkan pertunangan ini."Pak Firmaaaan .... Saya mohon tolong saya, saya benar-benar tidak ada hubungan apa-apa sama gadis itu. Saya hanya mencintai putri Pak Firman." Aku mengucapkannya dengan sungguh-sungguh, entah Pak Firman akan melihat kesungguhanku ini."Saya tidak yakin setelah saya mendengar ucapan gadis itu!" Pak Firman tampaknya sudah terlanjur percaya dengan ucapan gadis itu."Pak, saya sangat yakin kalau saya ini dijebak, tolong izinkan saya tetap bersama Firlita? Dan tolong bilang sama Papa saya untuk Menolak pertunangan saya dengan Fayra, Pak.""Maafkan aku Willy, aku belum seratus persen percaya sama kamu." Aku tahu ini bakalan sulit, tapi demi Firlita Aku harus terus membujuknya."Tante Arlita, saya sungguh-sungguh sama Firlita... tolong bantu saya. Saya tahu, kalau saya

  • Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku   Kejadian yang Sebenarnya

    Flashback on"Pak Willy tolong saya, saya disekap oleh seseorang di sebuah apartement!!" Suara Fayra terdengar panik di ujung telepon."Ka-kamu di mana Fay?" tanyaku ikut panik."Saya ada di apartement Berlian lantai 7 kamar 52, cepat Pak! Saya takut ini!"Tok! Tok! Tok !! "Wei, cepaaaat.... kalau gak saya akan mendobrak pintu kamar mandi itu!"Terdengar suara laki-laki yang berteriak sambil menggedor pintu dengan keras."Udah yah Pak, kayaknya mereka udah curiga! Pak Willy harus cepat, saya takut Paaak...!" katanya sambil berbisik dan terdengar begitu gugup.Tut! Dia mematikan sambungan telepon.Aduh, gimana ini? Aku harus menolongnya, tapii... bagaimana dengan pertunanganku.Aku melihat ke arah jam tanganku, masih ada Waktu sekitar dua jam.Aku pun bergegas makin cepat pergi, makin cepat beres urusannya dan aku bisa pergi ke pertunanganku."Lho Willy, kamu mau ke mana? Kok malah pergi acara pertunangan kamu sebentar lagi?" tanya Papa saat melihatku hendak pergi."Ada urusan sangat

DMCA.com Protection Status