Semenjak kejadian tempo hari, Qila dan Devan menjadi semakin dekat. Sikap dingin Qila mulai mencair bak salju yang terkena cahaya matahari.
Hari ini adalah hari weekend, Devan mengajak Qila keluar untuk berjalan-jalan. Qila yang memang suntuk di rumah memilih untuk mengiyakan ajakan Devan.Setelah meminta ijin pada Liana dan juga Reihan Devan dan Qila akhirnya pergi. Devan dan Qila bertujuan untuk pergi ke BIP (Bandung Indah Flaza) yang mana BIP merupakan sebuah mall atau tempat perbelanjaan tertua di kota Bandung yang mana didirikan pada akhir tahun 80-an. BIP terletak di kawasan Bandung Utara yang mana tepatnya di jalan Merdeka no. 56 atau bisa di bilang juga terdapat di kecamatan Bandung wetan. Mereka kesana bukan untuk belanja melainkan untuk menonton di bioskop XXI đ„đŹđ Devan mengajak Qila kesana karena Devan ingin mengajak Qila menonton film terbaru yang berjudul âMerindu Cahaya De Amstelâ yang mana genre dari film itu adalah drama religi. Sebuah film yangQila dan Devan menghabiskan waktu beberapa jam di Gramedia, mereka membaca-baca buku dan juga membeli beberapa buku. Karena waktu yang sudah siang, Devan mengajak Qila untuk melanjutkan perjalanan. Masih banyak tempat yang ingin Devan tunjukan pada Qila. Devan yang merupakan orang Bandung asli begitu mengetahui tempat-tempat wisata di daerah Bandung. Bandung adalah kota yang terkenal sebagai paris Van java, kota yang menyimpan banyak kenangan dan juga kota dengan seribu keindahan. Banyak wisatawan yang berburu untuk mengunjunginya. Suasana alam yang masih asri dan juga sejuknya udara yang masih murni membuat banyaknya wisata yang menginginkan tinggal di daerah Bandung. Namun kini sudah banyak sekali bangunan menjulang tinggi yang memenuhi kota Bandung sehingga membuat banyak sekali polusi yang tercipta tapi mau bagaimanapun Bandung tetaplah kota sejuta keindahan. Jika kalian tidak percaya datanglah kesini agar kalian bisa menikmati bagaimana indahnya kotaku. Hhe
Waktu sudah mulai sore dan awan mulai terlihat mendung. Gumpalan hitam mulai terlihat menggulung di langit, kilatan-kilatan cahaya menambah keanggunan langit yang terlihat akan turun hujan. Suara petir mulai menggelegar menembus cakrawala.Qila mengeratkan pelukannya pada Devan. Qila takut dengan suara petir yang menggelegar apalagi kini dia sedang berada di luar tepatnya di tengah perjalanan menuju lembang. Jalanan menuju lembang macet karena biasanya memang banyak sekali wisatawan yang mengunjunginya. Apalagi kini ada tempata wisata yang baru yaitu ASIA AFRIKA bukan KAA tapi ASIA AFRIKA yang mana di dalamnya terdapat banyak monumen mengenai negara lain. Dimana di tempat itu kita bisa menikmati suasana 7 negara tanpa harus mendatangi negaranya langsung.Qila sempat membacanya di internet saat Devan memutuskan untuk mengajaknya ke daerah Lembang. Dulu semasa Qila masih di Jakarta, Qila selalu berharap bisa tinggal di Bandung dan berjalan-jalan mengelilingi kota Ban
1 jam di perjalanan akhirnya Devan dan Qila sampai di rumah Qila. Reihan yang khawatir pada adik semata wayangnya menunggu Qila di luar sambil memainkan gitar.âMaaf kemaleman bro, tadi macetâ, Ucap Devan pada ReihanâQila masuk ya bang.âQila masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Reihan juga Devan di depan rumah.âitâs okay, selama lo bisa menjaga dia dan bahagiain dia gue nggak akan marah apalagi bunuh lo.â Ucap Reihan tanpa melihan DevanDevan yang mendengar ucapan Reihan kaget.âEmang lo berani bunuh gue?ââBeranilah masa nggakâ, Ucap Reihan yang langsung menyimpan gitarnya dan menghadap ke arah DevanDevan dengan sigap menerima tatapan Reihan yang kini seakan mengintimidasinya. Reihan menyingkirkan kursi yang di dudukinya dengan kakinya sehingga menimbulkan suara âBRAKâ Qila yang baru saja sampai ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya kaget mendengar suara itu.âAda apa ya, kok seperti ada ribut-ribut gitu.âQila memastikan suara ribut itu dan mengeceknya keluar. Qila melihat tida
1 minggu berlalu hubungan Qila dan Devan semakin harmonis. Perlakuan-perlakuan kecil yang Devan berikan kepada Qila membuat Qila sangat bahagia. Qila merasakan seperti ratu jika sedang bersama dengan Devan.Memang benar adanya âSeorang wanita akan dijadikan ratu oleh laki-laki yang tepatâPagi ini Qila sudah siap untuk pergi ke kampus dengan di antar Devan. Qila menunggu Devan dengan bekal yang sudah disiapkannya untuk mereka sarapan bersama. Qila menunggu di depan rumah sambil memainkan ponselnya.âLama banget kemana sih tuh anak, tumben telatâ, gerutu Qila Setelah hampir 30 menit Qila menunggu Devan di depan akhirnya ponsel Qila berdering dan Devan mengabarinya bahwa dia tidak bisa mengantarkan Qila ke kampus karena ban motor Devan bocor dan kemungkinan akan lama untuk memperbaikinya. Devan berkata bahwa dia sudah menyiapkan taksi untuk menggantikannya.Jahilnya aku· Aku gak bisa nganterin kamu ban motor aku bocor, kamu naik taksi aja ya.· Bentar lagi taksinya nyampe ke depan ruma
Setelah mereka selesai sarapan, mereka langsung bergegas untuk ke kampus. Devan mengantarkan Qila ke kampus dengan menggunakan taksi yang tadi di sewanya.Sesampainya di kampus, Devan pamit pada Qila dan berpesan untuk menghubunginya jika akan pulang.Setelah Devan hilang dengan mobilnya yang di telan tikungan, Qila berjalan gontai memasuki kampus. Qila sudah menyiapkan semua pembelajaraan untuk hari ini.1 jam berlaluQila sudah selesai belajar dan berniat untuk pulang. Qila mengabari Devan dan memberitahukan Devan bahwa dia akan mampir ke toko buku biasanya. Qila menunggu balasan pesan dari Devan namun tidak ada.Qila mencoba menelpon Devan dan ternyata ponsel Devan tidak aktif, tanpa menunggu lama, Qila langsung ke halte bus dan menunggu bus yang akan di tumpanginya. Saat bus datang, Qila langsung naik dan memasangkan earphone ke telinganya.Qila duduk dan menyandarkan badannya pada badan kursi. Qila menatap pepohonan yang bergerak karena mengikuti gerakan bus yang di tumpanginya.
Devan dan Reihan terus mencari keberadaan Qila. Hingga akhirnya ponsel mereka berdua bergetar menandakan ada notifikasi. Reihan dan Devan membuka ponsel mereka masing-masing dan melihat pesan yang ternyata dari Qila.Devan dan Reihan yang mendapat pesan itu langsung lega ketika tahu bahwa Qila ternyata ada di rumah temannya. Namun, sepersekian detik kemudian mereka saling tatap âSiapa teman Aqila?â Devan yang mendapat pertanyaan itu dari Reihan menggeleng karena memang tidak tahu siapa teman Aqila yang bisa membuat Aqila berani untuk menginap di rumahnya. Reihan sangat tahu bahwa Aqila tidak akan menginap di rumah orang lain meskipun ada kerja kelompok yang di kerjakan sampai malam. Qila akan berusaha pulang dan menyuruhnya untuk menjemput.Devan yang memang belum terlalu lama mengenal Qila, namun Devan tahu bahwa Qila sungkan sekali berada di rumah orang lain apalagi orang itu belum terlalu dekat dengan Qila, dan yang Devan ketahui, Qila tidak memiliki teman dekat di kampusnya selain
Meli sampai di kos an nya cukup malam sehingga menbuat kedua sahabatnya khawatir.âMel, gue minta lo nggak usah kayak giniâ ucap Madya yang membukakan pintu untuk MeliâGue emang ngedukung lo buat deketin Devan dan dapetin Devan Mel tapi nggak gini juga caranya, lo bisa nyakitin orang lain.ââTerus gue harus gimana agar Devan mau nerima gue?ââLo belum pernah ungkapin perasaan lo sama dia Mel, gimana dia akan tahu kalau lo suka sama dia?ââTapi dya, Devan udah jadian sama cewek itu dan gue nggak bisa terima hal itu.ââTapi...â cinta mencoba untuk kembali berbicara namun di potong dengan perkataan MeliâUdah, gue cape, gue mau tidur.âMeli meninggalkan kedua sahabatnya dan berjalan ke kamar untuk bersih-bersih dan istirahat.Setelah selesai bersih-bersih, Meli membaringkan tubuhnya di kasur kecil yang tersedia di kamar kos itu. Meli menatap langit-langit dan berpikir âapa gue salah?â Meli mengacak rambutnya dan berteriak prustasi. Meli adalah gadis baik yang terbutakan oleh rasa cintan
Setelah Meli memikirkan semuanya, Meli akhirnya memutuskan untuk kembali ke gudang kosong itu di temani dengan Madya dan Cinta.âLo yakin malem ini kita kesana?â ragu MadyaâIya Mel ini udah malem, mana lokasinya lumayan jauh lagiââIya guys, gue nggak mungkin biarin dia sendiri disana ditambah dia juga tidak memiliki salah apapun, gue ngerasa bersalah banget karena udah lakuin ituââkalau lo kekeh dengan pendirian lo, kita akan nemenin lo kesana.âMeli, Madya dan Cinta akhirnya pergi dengan mobil yang dibawa Meli tadi pagi dari rumahnya. Sebenarnya Meli orang yang berada dan rumahnya tidak terlalu jauh dari tempat kerjanya, namun karena ingin hidup mandiri dan hidup bersama sahabat-sahabatnya, Meli memutuskan untuk ngekos bareng dengan Madya dan Cinta.Meli memasuki mobil dan di ikuti oleh kedua sahabatnya, Meli melajukan mobilnya sedikit kencang hingga membuat kedua sahabatnya berteriak histeris.âBiasa aja kali lo bawa mobilnya, lo nggak akan bawa kita mati bareng kan Melâ u
Mentari menyapa bumi dengan cahaya indahnya, langit berbisik pada awan dengan biru warnanya. Burung-burung bernyanyi bak musik yang tenang menyambut macam-macam orang yang kini memiliki berbagai kesibukan.Devan sudah sejak pagi tadi menghidupkan motornya dan menyiapkan dirinya untuk kembali mencari Qila. Devan berjalan dan menghampiri Reihan yang kini sedang menyiapkan barang-barangnya.âberangkat sekarang? Kita mau kemana?ââgue juga nggak tahu mau kemana Van, yang penting hari ini gue harus bisa nemuin Qilaââoke kita cari dia ke kampusnya dulu, mungkin aja bener kan dia nginep di rumah temennyaââlo ini gimana sih Van, bukannya lo bilang Madya ngasih info sama lo kalau Qila di culikâ Devan menepuk jidatnya dan baru ingat bahwa semalam Madya mengabarinya tentang penculikan Qila.Sudah dari pagi sekali Meli bangun dan menyiapkan sarapan untuk mereka, Meli menyiapkan nasi goreng spesial untuk Qila sebagai permintaan maafnya.âkakâ, Qila datang dan menyapa Meli yang kini sedang sibuk
Setelah Meli memikirkan semuanya, Meli akhirnya memutuskan untuk kembali ke gudang kosong itu di temani dengan Madya dan Cinta.âLo yakin malem ini kita kesana?â ragu MadyaâIya Mel ini udah malem, mana lokasinya lumayan jauh lagiââIya guys, gue nggak mungkin biarin dia sendiri disana ditambah dia juga tidak memiliki salah apapun, gue ngerasa bersalah banget karena udah lakuin ituââkalau lo kekeh dengan pendirian lo, kita akan nemenin lo kesana.âMeli, Madya dan Cinta akhirnya pergi dengan mobil yang dibawa Meli tadi pagi dari rumahnya. Sebenarnya Meli orang yang berada dan rumahnya tidak terlalu jauh dari tempat kerjanya, namun karena ingin hidup mandiri dan hidup bersama sahabat-sahabatnya, Meli memutuskan untuk ngekos bareng dengan Madya dan Cinta.Meli memasuki mobil dan di ikuti oleh kedua sahabatnya, Meli melajukan mobilnya sedikit kencang hingga membuat kedua sahabatnya berteriak histeris.âBiasa aja kali lo bawa mobilnya, lo nggak akan bawa kita mati bareng kan Melâ u
Meli sampai di kos an nya cukup malam sehingga menbuat kedua sahabatnya khawatir.âMel, gue minta lo nggak usah kayak giniâ ucap Madya yang membukakan pintu untuk MeliâGue emang ngedukung lo buat deketin Devan dan dapetin Devan Mel tapi nggak gini juga caranya, lo bisa nyakitin orang lain.ââTerus gue harus gimana agar Devan mau nerima gue?ââLo belum pernah ungkapin perasaan lo sama dia Mel, gimana dia akan tahu kalau lo suka sama dia?ââTapi dya, Devan udah jadian sama cewek itu dan gue nggak bisa terima hal itu.ââTapi...â cinta mencoba untuk kembali berbicara namun di potong dengan perkataan MeliâUdah, gue cape, gue mau tidur.âMeli meninggalkan kedua sahabatnya dan berjalan ke kamar untuk bersih-bersih dan istirahat.Setelah selesai bersih-bersih, Meli membaringkan tubuhnya di kasur kecil yang tersedia di kamar kos itu. Meli menatap langit-langit dan berpikir âapa gue salah?â Meli mengacak rambutnya dan berteriak prustasi. Meli adalah gadis baik yang terbutakan oleh rasa cintan
Devan dan Reihan terus mencari keberadaan Qila. Hingga akhirnya ponsel mereka berdua bergetar menandakan ada notifikasi. Reihan dan Devan membuka ponsel mereka masing-masing dan melihat pesan yang ternyata dari Qila.Devan dan Reihan yang mendapat pesan itu langsung lega ketika tahu bahwa Qila ternyata ada di rumah temannya. Namun, sepersekian detik kemudian mereka saling tatap âSiapa teman Aqila?â Devan yang mendapat pertanyaan itu dari Reihan menggeleng karena memang tidak tahu siapa teman Aqila yang bisa membuat Aqila berani untuk menginap di rumahnya. Reihan sangat tahu bahwa Aqila tidak akan menginap di rumah orang lain meskipun ada kerja kelompok yang di kerjakan sampai malam. Qila akan berusaha pulang dan menyuruhnya untuk menjemput.Devan yang memang belum terlalu lama mengenal Qila, namun Devan tahu bahwa Qila sungkan sekali berada di rumah orang lain apalagi orang itu belum terlalu dekat dengan Qila, dan yang Devan ketahui, Qila tidak memiliki teman dekat di kampusnya selain
Setelah mereka selesai sarapan, mereka langsung bergegas untuk ke kampus. Devan mengantarkan Qila ke kampus dengan menggunakan taksi yang tadi di sewanya.Sesampainya di kampus, Devan pamit pada Qila dan berpesan untuk menghubunginya jika akan pulang.Setelah Devan hilang dengan mobilnya yang di telan tikungan, Qila berjalan gontai memasuki kampus. Qila sudah menyiapkan semua pembelajaraan untuk hari ini.1 jam berlaluQila sudah selesai belajar dan berniat untuk pulang. Qila mengabari Devan dan memberitahukan Devan bahwa dia akan mampir ke toko buku biasanya. Qila menunggu balasan pesan dari Devan namun tidak ada.Qila mencoba menelpon Devan dan ternyata ponsel Devan tidak aktif, tanpa menunggu lama, Qila langsung ke halte bus dan menunggu bus yang akan di tumpanginya. Saat bus datang, Qila langsung naik dan memasangkan earphone ke telinganya.Qila duduk dan menyandarkan badannya pada badan kursi. Qila menatap pepohonan yang bergerak karena mengikuti gerakan bus yang di tumpanginya.
1 minggu berlalu hubungan Qila dan Devan semakin harmonis. Perlakuan-perlakuan kecil yang Devan berikan kepada Qila membuat Qila sangat bahagia. Qila merasakan seperti ratu jika sedang bersama dengan Devan.Memang benar adanya âSeorang wanita akan dijadikan ratu oleh laki-laki yang tepatâPagi ini Qila sudah siap untuk pergi ke kampus dengan di antar Devan. Qila menunggu Devan dengan bekal yang sudah disiapkannya untuk mereka sarapan bersama. Qila menunggu di depan rumah sambil memainkan ponselnya.âLama banget kemana sih tuh anak, tumben telatâ, gerutu Qila Setelah hampir 30 menit Qila menunggu Devan di depan akhirnya ponsel Qila berdering dan Devan mengabarinya bahwa dia tidak bisa mengantarkan Qila ke kampus karena ban motor Devan bocor dan kemungkinan akan lama untuk memperbaikinya. Devan berkata bahwa dia sudah menyiapkan taksi untuk menggantikannya.Jahilnya aku· Aku gak bisa nganterin kamu ban motor aku bocor, kamu naik taksi aja ya.· Bentar lagi taksinya nyampe ke depan ruma
1 jam di perjalanan akhirnya Devan dan Qila sampai di rumah Qila. Reihan yang khawatir pada adik semata wayangnya menunggu Qila di luar sambil memainkan gitar.âMaaf kemaleman bro, tadi macetâ, Ucap Devan pada ReihanâQila masuk ya bang.âQila masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Reihan juga Devan di depan rumah.âitâs okay, selama lo bisa menjaga dia dan bahagiain dia gue nggak akan marah apalagi bunuh lo.â Ucap Reihan tanpa melihan DevanDevan yang mendengar ucapan Reihan kaget.âEmang lo berani bunuh gue?ââBeranilah masa nggakâ, Ucap Reihan yang langsung menyimpan gitarnya dan menghadap ke arah DevanDevan dengan sigap menerima tatapan Reihan yang kini seakan mengintimidasinya. Reihan menyingkirkan kursi yang di dudukinya dengan kakinya sehingga menimbulkan suara âBRAKâ Qila yang baru saja sampai ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya kaget mendengar suara itu.âAda apa ya, kok seperti ada ribut-ribut gitu.âQila memastikan suara ribut itu dan mengeceknya keluar. Qila melihat tida
Waktu sudah mulai sore dan awan mulai terlihat mendung. Gumpalan hitam mulai terlihat menggulung di langit, kilatan-kilatan cahaya menambah keanggunan langit yang terlihat akan turun hujan. Suara petir mulai menggelegar menembus cakrawala.Qila mengeratkan pelukannya pada Devan. Qila takut dengan suara petir yang menggelegar apalagi kini dia sedang berada di luar tepatnya di tengah perjalanan menuju lembang. Jalanan menuju lembang macet karena biasanya memang banyak sekali wisatawan yang mengunjunginya. Apalagi kini ada tempata wisata yang baru yaitu ASIA AFRIKA bukan KAA tapi ASIA AFRIKA yang mana di dalamnya terdapat banyak monumen mengenai negara lain. Dimana di tempat itu kita bisa menikmati suasana 7 negara tanpa harus mendatangi negaranya langsung.Qila sempat membacanya di internet saat Devan memutuskan untuk mengajaknya ke daerah Lembang. Dulu semasa Qila masih di Jakarta, Qila selalu berharap bisa tinggal di Bandung dan berjalan-jalan mengelilingi kota Ban
Qila dan Devan menghabiskan waktu beberapa jam di Gramedia, mereka membaca-baca buku dan juga membeli beberapa buku. Karena waktu yang sudah siang, Devan mengajak Qila untuk melanjutkan perjalanan. Masih banyak tempat yang ingin Devan tunjukan pada Qila. Devan yang merupakan orang Bandung asli begitu mengetahui tempat-tempat wisata di daerah Bandung. Bandung adalah kota yang terkenal sebagai paris Van java, kota yang menyimpan banyak kenangan dan juga kota dengan seribu keindahan. Banyak wisatawan yang berburu untuk mengunjunginya. Suasana alam yang masih asri dan juga sejuknya udara yang masih murni membuat banyaknya wisata yang menginginkan tinggal di daerah Bandung. Namun kini sudah banyak sekali bangunan menjulang tinggi yang memenuhi kota Bandung sehingga membuat banyak sekali polusi yang tercipta tapi mau bagaimanapun Bandung tetaplah kota sejuta keindahan. Jika kalian tidak percaya datanglah kesini agar kalian bisa menikmati bagaimana indahnya kotaku. Hhe