Home / Romansa / Takdir Cinta Naila / Selalu berlimpah kebahagiaan

Share

Selalu berlimpah kebahagiaan

Author: Jannah Zein
last update Last Updated: 2021-09-15 15:22:40

Kata-kata itu begitu tegas sekaligus menusuk hatinya. Dia nyaris tidak mempercayai pendengarannya sendiri

Bagaimana mungkin dia bisa menjauh dari wanita pujaannya? Bagaimana bisa dia menghindari gadis kecil kesayangannya yang selama ini begitu dekat dengannya?

Baiklah. Mungkin dia begitu lancang malam ini dengan meminta Naila menjadi istri sirinya. Akan tetapi, semua itu dilakukannya bukan hanya sekedar karena nafsu syahwat dan membunuh rasa kesepiannya. Entah kenapa dia seakan di tuntun untuk melindungi sosok gadis kecil yang begitu menyayanginya itu.

Ammad kembali menatap sosok mungil yang tengah tertidur lelap itu. Dikecupnya keningnya sekilas dan dibelainya rambutnya. Dia membenarkan selimut yang menutupi tubuh gadis kecil itu.

"Maafkan Om, Sayang. Om belum bisa meruntuhkan ego ibu kamu. Dia begitu keras dengan pendiriannya. Om tahu, ibu kamu juga menyimpan rasa yang sama seperti yang om rasakan saat ini. Hanya saja, rasa itu tidak bisa merobohkan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Takdir Cinta Naila   Dilema

    "Tahu dong. Kan Om juga pernah belajar mengaji ketika masih seumuran Nayra dulu." Ammad menjelaskan. Sungguh orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, itulah kemenangan yang agung. Sungguh, azab Tuhanmu sangat keras. Sungguh, Dialah yang memulai penciptaan (makhluk) dan yang menghidupkannya (kembali). Dan Dia lah Yang Maha pengampun maha pengasih, Yang memiliki arasy, lagi maha mulia, Maha kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki Mata Nayra berbinar. Ammad melihat cahaya mata itu begitu terang melukiskan hatinya yang masih suci. "Om hebat!" serunya. Ammad meletakkan Al Qur'an tikrar itu kembali ke atas meja sesaat sebelum Nayra pindah duduk ke pangkuannya. "Om masih hutang penjelasan sama Nayra," ucapnya. "Penjelasan apa, Nak?" Ammad bertanya. "Itu tadi. Kenapa wudhu Om bisa batal kalau menggendong Nayra?" Ammad

    Last Updated : 2021-09-15
  • Takdir Cinta Naila   Percaya kepada Allah

    "Andai Kakak masih ada, tentu Kami tidak akan mengalami hal seperti ini. Naila harus bisa menerima kenyataan kalau Kakak sudah tenang di sana," isaknya. "Bang Ammad itu sudah punya istri dan anak, Kak. Naila nggak mau kalau harus menikah dengan dia. Walaupun putri kita sayang sama laki-laki itu." Naila mengambil mushaf surah Yasin yang berada di dalam tas kecilnya. Dia mulai membuka dan membaca surah Yasin di depan makam suaminya. Sesungguhnya urusanNya apabila dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya,"jadilah." Maka jadilah sesuatu itu. Maha suci Allah yang di tanganNya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepadaNya kamu di kembalikan. ❣️❣️❣️ Matahari terus bergulir ke arah barat. Sinarnya semakin redup seiring dengan waktu yang terus berlalu dan akan berganti menuju malam.Ammad

    Last Updated : 2021-09-15
  • Takdir Cinta Naila   Takut batal wudhu

    Beberapa hari sudah berlalu. Sejak peristiwa malam itu, Naila mulai merasakan adanya perubahan sikap dari Ammad, walaupun laki-laki itu tetap bersikap baik dan tetap memperhatikan putrinya. Naila merasa sikap Ammad terhadapnya sudah mulai dingin, tidak sehangat dan seperhatian seperti dulu. Bahkan beberapa chat dari Naila pun seringkali tidak terbalas dan kalaupun dibalas hanya dibalas secara singkat. Tidak seperti biasanya chat mereka sering panjang lebar disertai dengan emot canda tawa. Naila berusaha memaklumi perubahan sikap itu. Mungkin laki-laki itu memang membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan posisinya sekarang. Naila berharap semoga laki-laki itu baik-baik saja dan ia bisa mengendalikan perasaannya. "Ma," kata Nayra saat mereka akan tidur pada malam ini. "Iya, ada apa, Sayang?" tanya Naila sambil mengelus kepala gadis kecil yang sudah terbaring di sampingnya. "Boleh nggak Nayra tanya sesuatu sama Mama?"

    Last Updated : 2021-09-16
  • Takdir Cinta Naila   Pernyataan cinta dari Khairul

    Abang mau ngomong apa?" tanya Naila. "Maaf Bang, tidak bisa ngobrol panjang lebar. Soalnya ini di tempat kerja Naila. Nggak enak sama yang punya warung." Naila duduk menghadap pemuda itu. "De, Abang dijodohkan sama orang tua Abang," ucap Khairul. Pemuda itu menghela nafas. Dia menundukkan kepala. "Terus apa masalahnya, Bang? Apakah Abang tidak suka dijodohkan dengan wanita itu?" tanya Naila. "Abang sudah punya pilihan, De. Meskipun Abang tidak tahu apakah wanita pilihan Abang itu mau memilih Abang sebagai suaminya atau tidak. Soalnya banyak yang mengejar-ngejar wanita itu." "Wow ...!" Naila tertawa. "Berarti Abang banyak saingan dong.Jadi penasaran,siapa ya wanita itu?" Khairul balas tertawa. "Gimana nih dengan soal perjodohan itu? Apakah Abang tolak atau Abang terima?" tanyanya. Naila mengerutkan keningnya.

    Last Updated : 2021-09-16
  • Takdir Cinta Naila   Membatalkan perjodohan

    Khairul mengacak rambutnya dengan kasar. Dia melemparkan ponselnya begitu saja ke atas pembaringan. Pikirannya kacau. Percakapan dengan ibunya membuat sisi lain dirinya bangkit.Dia benar-benar marah. "Bulan depan ketika kamu cuti, kamu harus menikahi Nana. Mama tidak mau hubungan kekeluargaan ini menjadi tidak harmonis lagi kalau kamu menolak Nana menjadi istrimu," tegas ibunya. "Tetapi Khairul sudah punya pilihan sendiri Ma," sanggah Khairul. "Janda muda beranak satu itu? Apa yang kamu cari, Nak?" "Jangan memandangnya sebagai seorang janda, Ma. Dia wanita yang sangat istimewa. Khairul salut karena selama ini dia berjuang begitu keras dalam menghidupi keluarganya." "Bukankah sayyidah Khadijah juga seorang janda dan memiliki anak dari pernikahan sebelumnya. Akan tetapi, Rasulullah tetap menikahinya dan menjadikan beliau sebagai cinta pertama dan cinta sejatinya. Apakah itu masih

    Last Updated : 2021-09-16
  • Takdir Cinta Naila   Tanda kasih sayang

    "Maaf Bang, Ade tidak mau mencampuri urusan keluarga Abang. Kalau misalnya kita memang jodoh, pasti akan ada caranya yang membuat kita bisa bersama, tapi bukan dengan cara menyakiti hati kedua orangtua. Bang, Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita. Apakah Abang bersama Ade atau mungkin kita di takdirkan memiliki pasangan yang berbeda. "Boleh jadi kamu tidak menyukai segala sesuatu, tapi bagi Allah Itu yang terbaik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, tapi di dalam pandangan Allah itu tidak baik bagimu. Semua itu pasti ada hikmahnya." Naila tersenyum teduh. Khairul termangu. Sinar matanya kosong menatap wanita dihadapannya itu. Wajah manis Naila dan sorot matanya yang teduh memancarkan kelembutan seorang wanita salehah yang senantiasa dikaguminya. "Iya, De, tapi boleh kan, kalau kita tetap berteman?" Khairul berkata dengan suara lirih. "Boleh Abang. Abang bisa menghubungi Ade kapan saja. Yang terpenting, jadilah Khairul sebagai seorang an

    Last Updated : 2021-09-16
  • Takdir Cinta Naila   Membuka lembaran baru

    Tunggu!"Sebuah suara menghentikan langkah kaki Khairul. Seorang laki-laki gagah tengah berlari kecil ke arahnya. Dia mengerutkan keningnya. "Ada apa,Pak? tanyanya setelah mengenali siapa yang memanggilnya tadi. "Panggil saya, Abang, Rul.Sekarang saya bukan lagi atasan kamu," ucapnya setelah berhasil mendekat dan berdiri di samping pemuda itu. Khairul mengangguk. "Iya, Pak eh Bang. Kenapa Abang kemari?" tanyanya. "Tidak apa-apa. Saya hanya ingin minta maaf kepada kamu. Mungkin selama Kita bergaul, banyak melakukan kesalahan. Apalagi setelah akhirnya sama-sama mengetahui kalau Kita berdua mencintai wanita yang sama." Ammad tersenyum pahit. "Mungkin kamu merasa tidak nyaman dengan kecemburuan saya. Maafkan saya, Khairul." Laki-laki itu menghela nafasnya. Dia menepuk pundak Khairul. "Tidak apa-apa, Bang. Aku men

    Last Updated : 2021-09-17
  • Takdir Cinta Naila   Selingkuh

    [Ammad tidak bisa melupakan kamu. Dia selalu teringat kamu. Dia pernah curhat sama saya, kalau kamu adalah wanita spesial bagi dia] Sejenak Naila teringat kembali kenangan masa lalu bersama dengan laki-laki gagah itu. [Saya tidak bisa memaksakan hati orang lain. Kalau memang dia suka sama saya, itu hak dia dan itu bukan kesalahan saya. Selama ini saya selalu berkomitmen untuk menjalankan hubungan sebagai seorang sahabat kepada siapapun, termasukkepadaAbang] [Ammad itu suami orang ...! Kenapa Kamu masih bersikap ramahdan seolah-olah memberi harapan kepadanya? Sampai dia tidak bisa melupakan kamu, bahkan ketika bersama istrinya sekalipun!] [Ammad memiliki istri dan tiga orang anak. Apa kamu tidak pernah berpikir, kalau seandainya kamu adalah seorang istri yang suaminya tiba-tiba mencintai wanita lain?] [Bahkan kemarin, mereka sampai bertengkar hebat dan sampai ma

    Last Updated : 2021-09-17

Latest chapter

  • Takdir Cinta Naila   Aku mencintaimu, suamiku (tamat)

    Berhadapan dengan situasi seperti ini, waktu terasa begitu lambat bagi Khairul. Detik demi detik sangat berharga baginya. Laki-laki itu terlihat tengah berjalan mondar-mandir di depan sebuah ruangan yang tertutup rapat. Pikirannya melayang mengingat sang istri di dalam sana yang tengah berjuang menjelang proses persalinan. Penantian ini terasa begitu mencekam. "Tidak apa-apa. Naila pasti kuat kok," tegur sang Mama melihat anak lelakinya tampak begitu gelisah. "Dia begitu kesakitan, Ma. Khairul tidak tega melihatnya." "Setiap wanita yang mau melahirkan memang begitu. Mana ada yang melahirkan tidak sakit, Rul?" Perempuan itu memberi isyarat putranya untuk mendekat. "Memangnya sakit sekali ya, Nek?" celutuk Nayra. Gadis kecil itu baru saja pulang dari sekolah. Dia sampai ke rumah sakit dan tidak sempat menemui sang ibunda, karena Naila sudah keburu

  • Takdir Cinta Naila   Garis dua

    "Hadiah?" tanya Nayra. "Ini adalah hadiah untuk kalian." Naila mengambil kotak kecil berwarna merah dari dalam tasnya. "Sebuah kotak? ucap Khairul. "Ayo kita main tebak-tebakan, Nayra, apa isi kotak dari Mama?" "Paling-paling perhiasan. Biasanya gitu, kan?" Gadis kecil itu mengamati kotak berbentuk segi empat panjang di depannya. "Dulu Papa juga pernah memberikan Mama dan Nayra perhiasan kalung," ucap Nayra sembari meraba lehernya. Gadis itu sudah diizinkan oleh ibunya untuk memakai kalung pemberian Khairul tempo hari. "Daripada main tebak-tebakan, yuk dibuka saja!" Perempuan itu tersenyum penuh makna. Khairul mulai membukanya. Selapis kertas berwarna merah yang membungkus kotak itu kini telah robek oleh tangannya. "Tespek!" Tiba-tiba hatinya bergetar. Tangannya bergerak mengambil benda itu. "Garis dua, De?" Lak

  • Takdir Cinta Naila   Ayah sambung rasa kandung

    Seminggu kemudian ...Matahari bersinar malu-malu kucing. Cahayanya menyapa rerumputan, menyapu embun yang membasahinya semalaman. Keceriaan dan kegembiraan menyambut hari minggu begitu terasa di hati mereka bertiga, Khairul, Naila dan Nayra.Mobil meluncur dengan tenang, menyusuri jalanan yang mulai ramai. Khairul sengaja menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia ingin memberikan kesempatan kepada anak istrinya untuk menikmati keindahan kota kelahirannya.Baru kali ini dia bisa mengajak keduanya jalan-jalan. Setelah acara resepsi perkawinan dan resmi pindah ke rumah baru, dia langsung di sibukkan oleh pekerjaan. Pekerjaan yang sangat menyita waktu dan perhatiannya, setelah lebih dari sebulan dia tidak masuk kantor dan hanya memantau perusahaan dari orang-orangnya saja.Pertemuan, rapat, meeting dengan tim perusahaan serta klien penting menjadi agenda hari-harinya belakangan ini, bahkan di saat har

  • Takdir Cinta Naila   Merangkai bukti cinta

    Malam ini terasa kurang bergairah. Meskipun Naila sudah berusaha untuk memasakkan makanan kesukaan Nayra, tetapi gadis kecil itu masih tampak murung dan tidak selera makan. Kondisi tidak menyenangkan yang sangat terasa bagi Khairul, mengingat dia belum tahu permasalahan yang sebenarnya. Laki-laki itu baru bisa pulang ke rumah menjelang magrib. Seharian ini dia mengunjungi beberapa tempat sekaligus untuk bertemu dengan klien penting. "Ada apa? Abang lihat rona wajah Nayra terlihat murung?" Keduanya baru saja bisa masuk ke kamar tidur, setelah sebelumnya harus menidurkan Nayra terlebih dahulu. Naila yang duduk di pinggir ranjang kemudian suaminya menyusul duduk di sampingnya. "Ada masalah baru lagi, Dek?" tanyanya. "Tidak apa-apa, Bang. Biasa, hanya urusan anak kecil." "Urusan anak kecil?" ulang laki-laki itu. Ade bertengkar dengan Nayra?"

  • Takdir Cinta Naila   Menerima papa baru

    "Putri ayah ngomongnya seperti itu?" Ammad meletakkan kembali tubuh mungil Fitri ke dalam box bayi kemudian segera meraih ponselnya, memposisikan lagi wajahnya menghadap ke kamera."Ayah nggak pernah membeda-bedakan di antara anak-anak ayah," bantahnya. Laki-laki itu serius menatap wajah Nayra melalui layar ponselnya."Ayah yang ngomongnya begitu! Kenapa Ayah bilang nggak janji? Nayra, kan kangen sama Ayah," keluh gadis cilik itu.Nayra mendudukkan tubuhnya di pembaringan, sementara ponselnya dia letakkan menyandar di guling karakter hello Kitty."Ayah pun kangen sama Nayra. Hanya saja bulan-bulan yang akan datang, Ayah sangat sibuk dengan perusahaan baru.""Kirain sibuk sama dede Fitri," gerutu Nayra.Ammad tercekat. Untuk sejenak dia terdiam. Hanya netranya menatap iba pada Nayra, gadis manja tak berayah yang sejak bertahun-tahun lalu lengket denganny

  • Takdir Cinta Naila   Sudah ada bagiannya

    Bukan tanpa alasan Ammad memilih tempat tinggal di daerah pinggiran kota, bahkan cenderung lebih ke nuansa pedesaan. Bukan karena dia tidak memiliki uang lebih untuk membeli rumah di kota, tapi lebih kepada keinginan untuk memberikan suasana baru bagi Rosita dan anak-anak.Sebenarnya ayah mertuanya menawarkan sebuah rumah mewah untuk didiami oleh mereka, tapi dengan tegas dia menolak. Laki-laki itu sudah merasa cukup dengan sebuah perusahaan yang akan dikelola setelah mereka kembali menikah. Ammad tidak tidak mau ayah mertuanya terlalu banyak membantu, lagipula dia masih mampu membeli rumah tanpa bantuan siapapun, walaupun rumah itu tidak semewah rumah yang dimiliki oleh Khairul, rumah yang didedikasikan untuk Naila dan Nayra.Mengingat perempuan itu, membuatnya semakin sadar betapa skenario Allah itu begitu indah. Setiap manusia sudah ada jodohnya masing-masing. Istilah bahwa jodohmu adalah cerminan dirimu itu tidaklah salah.

  • Takdir Cinta Naila   Mendatangi rumah baru

    Bab 81"Abang akan membawamu ke suatu tempat," ujarnya ketika sang istri mengajaknya untuk pulang."Tenang aja, De. Di rumah kan ada abang-abangnya, nenek, kakek, bahkan kak Khadijah pun juga menginap di rumah. Apa yang mesti Ade takutkan? Lagipula Semua orang pasti paham kita tengah merayakan hari pernikahan kita atau barangkali malam pertama!" Laki-laki itu tertawa melihat wajah masam sang istri."Bang, kita ini sudah tua! Anak sudah banyak. Harus ingat waktu. Kalau anak muda yang nggak ada dipikirkan sih hayu aja. Semalaman juga Ade mau jalan sama Abang," ujar Rosita."Memangnya Ade nggak senang, malam ini Abang ajak makan malam berdua?""Bukannya nggak senang, Bang, cuma kepikiran Fitri aja," balas Rosita."Abang juga ingat waktu kok. Ini tidak akan lama. Kita akan pergi ke suatu tempat, karena Abang ingin menunjukkan sesuatu." Laki-laki itu mulai mempercepat la

  • Takdir Cinta Naila   Dinner yang menyenangkan

    Abang tidak menyesal, kan sudah menikah dengan Ade?" cicit Rosita..Pernikahan ini bahkan seperti keajaiban buatnya!"Tidak, De. Ini, kan sudah kita bicarakan sebelumnya, sejak jauh-jauh hari pula. Untuk apa Abang menyesal?""Ade takut Abang tidak bahagia menjalani pernikahan ini.""Abang bahagia, insya Allah. Melihat kalian bahagia, Abang pun turut bahagia," ujarnya.Laki-laki merendahkan suaranya. Dia ikut duduk di samping istrinya, mengelus punggungnya."Kok Abang ngomongnya seperti itu?" Rosita menatapnya dalam-dalam.Abang bahagia Rosita Abang bahagia percayalah senyumnya teramat manis"Kita sudah melewati banyak hal untuk sampai ke titik ini. Inilah jalan hidup kita dan kita harus bahagia menjalaninya."❣️❣️❣️"Jangan lama-lama ya, Bang. Ade takut kalau Fitri haus." Wanita itu berkali-k

  • Takdir Cinta Naila   Menikahi wanita yang sama

    Betapa banyak hal yang sudah mereka lewati dan secara perlahan akan bertemu di persimpangan jalan. Bukan karena tidak saling cinta, tapi kehidupan akan terus berjalan meskipun kita berusaha untuk menahan. Waktu akan terus bergerak dan sedetik pun kita tak bisa untuk mencegah."Sekarang Abang ikhlas, Nai. Jalani hidup dan rumah tanggamu. Jangan sisakan luka dan biarkan cinta diantara kita hanya sebagai kenangan. Kenangan manis dan pahit sekaligus.""Tak perlu kita saling memvonis siapa yang benar dan siapa yang salah. Tak ada kesalahan yang sempurna, pun tak ada kebenaran yang sempurna. Kebenaran sejati hanya milik Allah.""Kita hanya manusia biasa yang memiliki rasa dan keinginan. Seperti kamu yang sudah belajar untuk melupakanku dan mencintai suamimu, aku pun akan mencoba melakukan hal yang sama, melupakanmu dan mencintai istriku kembali, belajar melupakan kesalahan-kesalahan dan masa

DMCA.com Protection Status