Beranda / Romansa / Takdir Cinta Naila / Membuka lembaran baru

Share

Membuka lembaran baru

Penulis: Jannah Zein
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-17 14:15:28

Tunggu!" Sebuah suara menghentikan langkah kaki Khairul.

Seorang laki-laki gagah tengah berlari kecil ke arahnya. Dia mengerutkan keningnya.

"Ada apa, Pak? tanyanya setelah mengenali siapa yang memanggilnya tadi.

"Panggil saya, Abang, Rul. Sekarang saya bukan lagi atasan kamu," ucapnya setelah berhasil mendekat dan berdiri di samping pemuda itu.

Khairul mengangguk.

"Iya, Pak eh Bang. Kenapa Abang kemari?" tanyanya.

"Tidak apa-apa. Saya hanya ingin minta maaf kepada kamu. Mungkin selama Kita bergaul,  banyak melakukan kesalahan. Apalagi setelah akhirnya sama-sama mengetahui kalau Kita berdua mencintai wanita yang sama." Ammad tersenyum pahit.

"Mungkin kamu merasa tidak nyaman dengan kecemburuan saya. Maafkan saya, Khairul." Laki-laki itu menghela nafasnya. Dia menepuk pundak Khairul.

"Tidak apa-apa, Bang. Aku men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Takdir Cinta Naila   Selingkuh

    [Ammad tidak bisa melupakan kamu. Dia selalu teringat kamu. Dia pernah curhat sama saya, kalau kamu adalah wanita spesial bagi dia] Sejenak Naila teringat kembali kenangan masa lalu bersama dengan laki-laki gagah itu. [Saya tidak bisa memaksakan hati orang lain. Kalau memang dia suka sama saya, itu hak dia dan itu bukan kesalahan saya. Selama ini saya selalu berkomitmen untuk menjalankan hubungan sebagai seorang sahabat kepada siapapun, termasukkepadaAbang] [Ammad itu suami orang ...! Kenapa Kamu masih bersikap ramahdan seolah-olah memberi harapan kepadanya? Sampai dia tidak bisa melupakan kamu, bahkan ketika bersama istrinya sekalipun!] [Ammad memiliki istri dan tiga orang anak. Apa kamu tidak pernah berpikir, kalau seandainya kamu adalah seorang istri yang suaminya tiba-tiba mencintai wanita lain?] [Bahkan kemarin, mereka sampai bertengkar hebat dan sampai ma

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-17
  • Takdir Cinta Naila   Menceraikan Rosita

    "Abang ingin tahu, mau Rosita yang sebenarnya? Rosita cuma ingin Abang bisa memenuhi semua keinginan Rosita. Kebutuhan kita itu banyak, Bang. Kebutuhan rumah tangga kita. Ingat, anak kita ini sudah tiga." Wanita itu menghela napasnya kuat-kuat. "Kalau Abang tidak mau memenuhi kebutuhan Rosita, jangan salahkan Rosita kalau Rosita minta kepada laki-laki lain!" "Allahu akbar ...!" teriak Ammad. Kedua tangannya mengepal. "Dasar pe ...." Ammad memotong ucapannya. Laki-laki itu mengucapkan istighfar berkali-kali. "Abang sudah berusaha sekuat tenaga dan Abang sudah memberikan seluruh penghasilan Abang kepada kamu. Apa itu masih kurang? Ingat Ros, suami itu bukan ATM bagi keluarga, yang uangnya bisa di tarik sesuka hati." Ammad berusaha merendahkan suaranya. "Abang bukannya tidak bisa menghitung ya, berapa pengeluaran kita sebenarnya. Asalkan kamu pandai mengelolanya, penghasilan Abang sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kita. Sel

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-17
  • Takdir Cinta Naila   Tidak ada maaf

    "Bang Ammad!" Terdengar suara memanggil namanya. Ammad membuka matanya.Dia tersentak kaget melihat seorang wanita duduk dihadapannya. "Elfira,"ucapnya. Elfira adalah teman dekat Rosita, istrinya. "Kok Abang ada disini? Ada apa, Bang? Bukannya seharusnya Abang hari ini masuk kerja?" "Iya El, seharusnya Abang masuk kerja, tapi rasanya Abang tak sanggup untuk kerja. Jadi Abang ke sini untuk menenangkan diri." Ammad menyahut dengan posisi badan yang duduk bersila. "Ada masalah apa, Bang?" tanya Elfira. "Itu tuh, temanmu. Dia selingkuh sama laki-laki lain," ucap Ammad. Dia memang tidak menutup-nutupi masalahnya, mengingat Elfira adalah sahabat dekat Rosita. Jadi dia berfikir, sebenarnya Elfira sudah tahu masalahnya dan Rosita sudah menceritakan soal ini. "Rosita itu selingkuh juga gara-gara Abang," kata Elfira. "Mana mun

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-17
  • Takdir Cinta Naila   Musim terus berganti

    Oh .. cukup sudah penawanan ini menyiasati gemuruh duka, mengejang dalam guratan zikir, wujudkan sebuah kesadaran. Membumikan kata-kata dari sisa-sisa air mata adalah menikmati sepi yang pecah ini bersamamu.Persentuhanku dengan rumah-rumah kaca inilah yang menumbuhkan rasa damai dalam negosiasi takdir. Ammad bangkit dari tempat duduknya. Dia melangkah gontai menuju tempat parkir kendaraan. Setelah membayarongkos parkir, dia segera tancap gas meninggalkan tempat itu. Tempat di mana dia meluapkan segala kesedihannya. Tujuannya sekarang adalah sekolah Dani. Anak bungsunya itu sudah duduk di kelas 5 SD. Sedangkan Raihan, anak tengahnya duduk di kelas 1 SMP. Anak sulungnya, Yasir duduk di kelas 3 SMP. Setelah menjemput Dani, dia berencana pergi ke rumah orangtuanya. Untuk sementara, dia bermaksud menitipkan anak-anak kepada ibunya dulu, sebelum urusannya dengan Rosita jelas, karena ia sendir

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-18
  • Takdir Cinta Naila   Tawaran Rahman

    Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian: dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina perempuan atau dengan perempuan musyrik dan pezina perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki dan dengan laki-laki musyrik dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang mukmin. "Itulah keadilan Allah, Nak. Seorang laki-laki yang baik akan berjodoh dengan wanita yang baik pula. Seorang laki-laki yang jahat akan berjodoh dengan wanita yang jahat pula. Mama berpesan untukmu, Nak, jagalah diri dan kehormatan sebagai seorang muslimah, karena harta Mama yang paling berharga saat ini adalah dirimu, Nak." Naila membelai

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-19
  • Takdir Cinta Naila   Kehamilan Rosita

    "Emangnya kak Rahman bilang apa kepada Ibu?" tanya Naila. Wanita itu hampir selesai mengelap meja dan kursi. "Dia bilang kalau kamu tidak mau menjadi istri keduanya, maka dia akan menguncimu biar kamu tidak akan mendapat jodoh selamanya," ucap ibu Diana. Naila tersenyum. "Ibu tidak usah khawatir. Kalau memang nantinya Allah mentakdirkan Naila untuk kembali mendapatkan jodoh pasti Nai akan menikah. Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang terjadi tanpa izin dari Allah. Kita tidak usah takut," hibur Naila. "Ibu hanya merasa khawatir, Nai. Apa lagi kamu sudah 9 tahun menjanda. Waktu yang terbilang lama. Ibu hanya khawatir dengan masa depanmu," tutur wanita itu. "Pikirkan semua itu, Nak," ucapnya. Sejak ibunya meninggal, ibu Diana bahkan sudah seperti Ibu bagi Naila dan seperti nenek bagi Nayra Hanya ibu Diana satu-satunya keluarganya yang tetap bersikap

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-19
  • Takdir Cinta Naila   Belajar dari semua ini

    Wanita berumur 35 tahunan itu menatap kosong ke langit-langit kamar. Tangannya masih memegang tespek yang memunculkan garis dua berwarna merah itu. "Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mungkin minta pertanggungjawaban dari bang Irwan, karena dia tak akan mungkin mau bertanggung jawab. Bang Ammad pun pasti juga tidak akan mungkin mau bertanggung jawab, karena memang bukan dia yang menabur benih," gumam Rosita. "Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan nama baik dan keluargaku hanyalah dengan membuat Bang Ammad kembali denganku," katanya dalam hati, "tapi bagaimana caranya ya?" Suaminya itu sudah terlanjur mengetahui perselingkuhannya dengan Irwan. Ammad sudah membuangnya dengan menyuruhnya pulang kepada kedua orang tuanya. Dia mengenali karakter suaminya. Laki-laki itu memiliki hati yang lembut, tetapi sekali disakiti, dia tidak akan mau memaafkan dengan mudah Aahhhh... Kenapa demikian sial nasibnya? ❣️❣️❣️ Seminggu kemu

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-19
  • Takdir Cinta Naila   Minta tanggung jawab

    Rosita menghempaskan tubuhnya di ranjang. Dia menghela napas panjang. Hari ini begitu melelahkan buatnya. Bersikap merendahkan harga dirinya untuk memohon belas kasihan suaminya, agar laki-laki itu mau kembali lagi kepadanya. Kalau bukan karena janin yang tumbuh di rahimnya dan nama baik keluarga besarnya, rasanya Rosita enggan melakukan hal itu. Dia benar-benar takut dengan keluarganya. Dia merasa dunianya akan segera runtuh kalau keluarga besarnya mengetahui kalau dia hamil dari laki-laki selingkuhannya. "Apa yang harus aku lakukan?" gumamnya. "Apakah aku harus meneror wanita itu secara terus-menerus, agar dia mau melepaskan Bang Ammad?" tiba-tiba Dia teringat kembali sosok wanita yang menjadi wallpaper di ponsel suaminya. "Ya, siapa tahu saja kalau wanita itu yang meminta Bang Ammad untuk kembali kepadaku maka hati laki-laki itu akan luluh," gumamnya. Wanita berumur 35 tahunan itu mengeluarkan ponsel dari dalam tas branded miliknya. Dia seg

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20

Bab terbaru

  • Takdir Cinta Naila   Aku mencintaimu, suamiku (tamat)

    Berhadapan dengan situasi seperti ini, waktu terasa begitu lambat bagi Khairul. Detik demi detik sangat berharga baginya. Laki-laki itu terlihat tengah berjalan mondar-mandir di depan sebuah ruangan yang tertutup rapat. Pikirannya melayang mengingat sang istri di dalam sana yang tengah berjuang menjelang proses persalinan. Penantian ini terasa begitu mencekam. "Tidak apa-apa. Naila pasti kuat kok," tegur sang Mama melihat anak lelakinya tampak begitu gelisah. "Dia begitu kesakitan, Ma. Khairul tidak tega melihatnya." "Setiap wanita yang mau melahirkan memang begitu. Mana ada yang melahirkan tidak sakit, Rul?" Perempuan itu memberi isyarat putranya untuk mendekat. "Memangnya sakit sekali ya, Nek?" celutuk Nayra. Gadis kecil itu baru saja pulang dari sekolah. Dia sampai ke rumah sakit dan tidak sempat menemui sang ibunda, karena Naila sudah keburu

  • Takdir Cinta Naila   Garis dua

    "Hadiah?" tanya Nayra. "Ini adalah hadiah untuk kalian." Naila mengambil kotak kecil berwarna merah dari dalam tasnya. "Sebuah kotak? ucap Khairul. "Ayo kita main tebak-tebakan, Nayra, apa isi kotak dari Mama?" "Paling-paling perhiasan. Biasanya gitu, kan?" Gadis kecil itu mengamati kotak berbentuk segi empat panjang di depannya. "Dulu Papa juga pernah memberikan Mama dan Nayra perhiasan kalung," ucap Nayra sembari meraba lehernya. Gadis itu sudah diizinkan oleh ibunya untuk memakai kalung pemberian Khairul tempo hari. "Daripada main tebak-tebakan, yuk dibuka saja!" Perempuan itu tersenyum penuh makna. Khairul mulai membukanya. Selapis kertas berwarna merah yang membungkus kotak itu kini telah robek oleh tangannya. "Tespek!" Tiba-tiba hatinya bergetar. Tangannya bergerak mengambil benda itu. "Garis dua, De?" Lak

  • Takdir Cinta Naila   Ayah sambung rasa kandung

    Seminggu kemudian ...Matahari bersinar malu-malu kucing. Cahayanya menyapa rerumputan, menyapu embun yang membasahinya semalaman. Keceriaan dan kegembiraan menyambut hari minggu begitu terasa di hati mereka bertiga, Khairul, Naila dan Nayra.Mobil meluncur dengan tenang, menyusuri jalanan yang mulai ramai. Khairul sengaja menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia ingin memberikan kesempatan kepada anak istrinya untuk menikmati keindahan kota kelahirannya.Baru kali ini dia bisa mengajak keduanya jalan-jalan. Setelah acara resepsi perkawinan dan resmi pindah ke rumah baru, dia langsung di sibukkan oleh pekerjaan. Pekerjaan yang sangat menyita waktu dan perhatiannya, setelah lebih dari sebulan dia tidak masuk kantor dan hanya memantau perusahaan dari orang-orangnya saja.Pertemuan, rapat, meeting dengan tim perusahaan serta klien penting menjadi agenda hari-harinya belakangan ini, bahkan di saat har

  • Takdir Cinta Naila   Merangkai bukti cinta

    Malam ini terasa kurang bergairah. Meskipun Naila sudah berusaha untuk memasakkan makanan kesukaan Nayra, tetapi gadis kecil itu masih tampak murung dan tidak selera makan. Kondisi tidak menyenangkan yang sangat terasa bagi Khairul, mengingat dia belum tahu permasalahan yang sebenarnya. Laki-laki itu baru bisa pulang ke rumah menjelang magrib. Seharian ini dia mengunjungi beberapa tempat sekaligus untuk bertemu dengan klien penting. "Ada apa? Abang lihat rona wajah Nayra terlihat murung?" Keduanya baru saja bisa masuk ke kamar tidur, setelah sebelumnya harus menidurkan Nayra terlebih dahulu. Naila yang duduk di pinggir ranjang kemudian suaminya menyusul duduk di sampingnya. "Ada masalah baru lagi, Dek?" tanyanya. "Tidak apa-apa, Bang. Biasa, hanya urusan anak kecil." "Urusan anak kecil?" ulang laki-laki itu. Ade bertengkar dengan Nayra?"

  • Takdir Cinta Naila   Menerima papa baru

    "Putri ayah ngomongnya seperti itu?" Ammad meletakkan kembali tubuh mungil Fitri ke dalam box bayi kemudian segera meraih ponselnya, memposisikan lagi wajahnya menghadap ke kamera."Ayah nggak pernah membeda-bedakan di antara anak-anak ayah," bantahnya. Laki-laki itu serius menatap wajah Nayra melalui layar ponselnya."Ayah yang ngomongnya begitu! Kenapa Ayah bilang nggak janji? Nayra, kan kangen sama Ayah," keluh gadis cilik itu.Nayra mendudukkan tubuhnya di pembaringan, sementara ponselnya dia letakkan menyandar di guling karakter hello Kitty."Ayah pun kangen sama Nayra. Hanya saja bulan-bulan yang akan datang, Ayah sangat sibuk dengan perusahaan baru.""Kirain sibuk sama dede Fitri," gerutu Nayra.Ammad tercekat. Untuk sejenak dia terdiam. Hanya netranya menatap iba pada Nayra, gadis manja tak berayah yang sejak bertahun-tahun lalu lengket denganny

  • Takdir Cinta Naila   Sudah ada bagiannya

    Bukan tanpa alasan Ammad memilih tempat tinggal di daerah pinggiran kota, bahkan cenderung lebih ke nuansa pedesaan. Bukan karena dia tidak memiliki uang lebih untuk membeli rumah di kota, tapi lebih kepada keinginan untuk memberikan suasana baru bagi Rosita dan anak-anak.Sebenarnya ayah mertuanya menawarkan sebuah rumah mewah untuk didiami oleh mereka, tapi dengan tegas dia menolak. Laki-laki itu sudah merasa cukup dengan sebuah perusahaan yang akan dikelola setelah mereka kembali menikah. Ammad tidak tidak mau ayah mertuanya terlalu banyak membantu, lagipula dia masih mampu membeli rumah tanpa bantuan siapapun, walaupun rumah itu tidak semewah rumah yang dimiliki oleh Khairul, rumah yang didedikasikan untuk Naila dan Nayra.Mengingat perempuan itu, membuatnya semakin sadar betapa skenario Allah itu begitu indah. Setiap manusia sudah ada jodohnya masing-masing. Istilah bahwa jodohmu adalah cerminan dirimu itu tidaklah salah.

  • Takdir Cinta Naila   Mendatangi rumah baru

    Bab 81"Abang akan membawamu ke suatu tempat," ujarnya ketika sang istri mengajaknya untuk pulang."Tenang aja, De. Di rumah kan ada abang-abangnya, nenek, kakek, bahkan kak Khadijah pun juga menginap di rumah. Apa yang mesti Ade takutkan? Lagipula Semua orang pasti paham kita tengah merayakan hari pernikahan kita atau barangkali malam pertama!" Laki-laki itu tertawa melihat wajah masam sang istri."Bang, kita ini sudah tua! Anak sudah banyak. Harus ingat waktu. Kalau anak muda yang nggak ada dipikirkan sih hayu aja. Semalaman juga Ade mau jalan sama Abang," ujar Rosita."Memangnya Ade nggak senang, malam ini Abang ajak makan malam berdua?""Bukannya nggak senang, Bang, cuma kepikiran Fitri aja," balas Rosita."Abang juga ingat waktu kok. Ini tidak akan lama. Kita akan pergi ke suatu tempat, karena Abang ingin menunjukkan sesuatu." Laki-laki itu mulai mempercepat la

  • Takdir Cinta Naila   Dinner yang menyenangkan

    Abang tidak menyesal, kan sudah menikah dengan Ade?" cicit Rosita..Pernikahan ini bahkan seperti keajaiban buatnya!"Tidak, De. Ini, kan sudah kita bicarakan sebelumnya, sejak jauh-jauh hari pula. Untuk apa Abang menyesal?""Ade takut Abang tidak bahagia menjalani pernikahan ini.""Abang bahagia, insya Allah. Melihat kalian bahagia, Abang pun turut bahagia," ujarnya.Laki-laki merendahkan suaranya. Dia ikut duduk di samping istrinya, mengelus punggungnya."Kok Abang ngomongnya seperti itu?" Rosita menatapnya dalam-dalam.Abang bahagia Rosita Abang bahagia percayalah senyumnya teramat manis"Kita sudah melewati banyak hal untuk sampai ke titik ini. Inilah jalan hidup kita dan kita harus bahagia menjalaninya."❣️❣️❣️"Jangan lama-lama ya, Bang. Ade takut kalau Fitri haus." Wanita itu berkali-k

  • Takdir Cinta Naila   Menikahi wanita yang sama

    Betapa banyak hal yang sudah mereka lewati dan secara perlahan akan bertemu di persimpangan jalan. Bukan karena tidak saling cinta, tapi kehidupan akan terus berjalan meskipun kita berusaha untuk menahan. Waktu akan terus bergerak dan sedetik pun kita tak bisa untuk mencegah."Sekarang Abang ikhlas, Nai. Jalani hidup dan rumah tanggamu. Jangan sisakan luka dan biarkan cinta diantara kita hanya sebagai kenangan. Kenangan manis dan pahit sekaligus.""Tak perlu kita saling memvonis siapa yang benar dan siapa yang salah. Tak ada kesalahan yang sempurna, pun tak ada kebenaran yang sempurna. Kebenaran sejati hanya milik Allah.""Kita hanya manusia biasa yang memiliki rasa dan keinginan. Seperti kamu yang sudah belajar untuk melupakanku dan mencintai suamimu, aku pun akan mencoba melakukan hal yang sama, melupakanmu dan mencintai istriku kembali, belajar melupakan kesalahan-kesalahan dan masa

DMCA.com Protection Status