Tit.tit. Bunyi klakson mobil membuat Mas Brian secara reflek menoleh ke samping,'ini lagi si Heri untung saja saya tidak jantungan sabar sabar'Mas Brian bermonolog sendiri. "Maaf Pak tadi itu tidak saya sengaja,he..he.."pak Heri keluar dari mobil dengan senyum sumringah seolah-olah tidak terjadi apa-apa. "Untung saja saya tidak memiliki sakit jantung, kalau tidak..., mungkin saat ini saya sudah tiada."Mas Brian langsung masuk kedalam mobil yang sudah dibukakannya oleh Pak Heri, setelah Mas Brian duduk, Pak Heri kembali tutup, melangkah melingkar setengah badan mobil langsung naik di belakang kemudi. "Pak Heri... antar saya ketempatnya Alma ada yang harus saya sampaikan kepadanya." "Baik Pak.."sepanjang perjalanan menuju ke tempat tinggalnya Alma, Pak Heri berusaha mencari tahu siapa yang telah menyerang situs website perusahaan Mas Brian. "Maaf Pak kalau boleh tau siapa yang telah menyerang situs website perusahaan bapak." "Itu ulah orang terdekat saya, karena saya sudah menya
"Ha...ha..." Mas Brian tiba-tiba tertawa setelah berbagi cerita dengan pak Heri yang notabene adalah pengacara pribadinya. "Pak... kenapa tertawa ada yang lucu...." "Tidak juga saya hanya kembali teringat dengan kata kata Al Jazair anak saya, sewaktu Bundanya masuk rumah sakit, anak saya sangat marah,di mengeluarkan kata-kata yang menurut saya itu, tidak pantas bukan hanya tidak pantas tapi sampai saat ini masih membuat hati saya ketar-ketir sampai sekarang, Al Jazair bilang,'aku akan hancur perusahaan ayah biar ayah jatuh miskin sekalian, setelah Ayah miskin kami berdua tinggal suruh Bunda untuk usir ayah,dan kami suruh Bunda cari Ayah baru untuk kami berdua, pasti Om Rendi mau jadi Ayah baru untuk kami berdua', kebetulan pada saat Humaira masuk rumah sakit,ada laki laki lain yang datang menjaga Bundanya sebelum saya datang, namanya itu Rendi Hermawan, seorang pengusaha sukses juga,dan itu orang yang sangat di cintai oleh Humaira sewaktu masih kuliah dulu..."terlihat di kedua mata
"Assalamualaikum Alma...apa kabar."Mas Brian secara tiba-tiba sudah berada di depan pintu. "Waallaikum salam Mas... Alhamdulillah saya baik dan sehat, silahkan masuk."Mas Brian mengikuti langkah Alma dari belakang. "Mas silahkan duduk." "Iya terimakasih..." "Sama sama, Mas mau minum apa nanti saya siapkan."Alma menawarkan minuman untuk Mas Brian. "Tidak usah Alma, saya juga hanya sebentar saja."tolak Mas Brian. Terlihat dari mukanya, Alma menyimpan ketakutan yang mendalam. "Alma saya sengaja datang menemui kamu, untuk membicarakan perihal pernikahan kita, saya akan membebaskan kamu dari pernikahan ini dengan satu syarat,saya akan menalak kamu sekarang juga,dan setelah ini kamu bebas melakukan apa saja untuk menjalani hidupmu kedepannya nanti." "Iya Mas saya akan mengikuti semua permintaan kamu." "Saya Brian Aditama bin Airlangga Aditama telah menjatuhkan talak tiga kepada Alma Wardani binti Darsono sekarang juga."terdengar suara Mas Brian dengan lantang menalak Alma tanpa ada
Perjalanan dari Jakarta menuju ke Bogor dengan waktu tempuh kurang lebih 1jam , selama perjalanan Alma beberapa kali merubah posisi duduknya, Alma berusaha untuk membuang semua pikiran yang bergelayut di atas kepalanya dengan beberapa kali helaan nafas yang terdengar agak keras. Semua tingkah laku Alma itu tidak luput dari perhatian Pak Heri lewat kaca spion yang ada di depannya, Pak Heri berusaha mencairkan suasana yang ada di dalam mobil. "Maaf Bu Alma saya perhatikan dari tadi, sepertinya tidak nyaman, apakah Bu Alma sedang tidak sehat atau ada sesuatu yang di butuhkan, tolong katakan saja jangan sungkan siapa tau saya bisa bantu."Pak Heri coba menanyakan kepada Alma, apakah ada sesuatu yang menggunakan pikirannya, sambil melirik ke Mas Brian, takut saja jangan sampai Mas Brian merasa tersinggung dengan apa yang dia lakukan. "Tidak Pak,... saya merasa baik baik saja, hanya sedikit mual mungkin efek dari kehamilanku ini."mendengar apa yang di katakan Alma, Mas Brian langsung meme
"Alma putri Mama akhir kamu pulang juga sayang,papa sudah mencari kamu kemana-mana, kenapa kamu baru pulang sayang, selama ini kamu tinggal di mana saja..hu..hu.."Tante Vera memeluk Alma sambil menangis, kepulangan Alma secara tiba-tiba, menimbulkan berbagai pertanyaan yang bergelayut di benaknya. "Mama pelan pelan dong, jangan terlalu erat pelukannya, kasian sama bayi yang ada didalam perut Alma,Ma biarkan Alma masuk dan duduk istirahat dulu di dalam."Pak Darsono kasihan melihat Alma belum apa-apa sudah dapat brondong dengan berbagai pertanyaan dari mamanya. Karena terlalu terpaku dan kaget dengan kedatangan Alma secara tiba-tiba, Pak Darsono dan Tante Vera tidak menyadari kehadiran Pak Heri dan Mas Brian yang sudah dari awal hanya memperhatikan semua yang terjadi di depan mata mereka berdua, pertemuan yang penuh haru biru antara Alma dan mamanya. "Assalamualaikum Om Tante,..." Mas Brian menyapa kedua orang tua Alma, secara spontan Pak Darsono dan Tante Vera menoleh ke arah datang
Terlihat dari muka kedua orang tuanya Alma, kalau mereka sangat menyesal atas semua yang telah di lakukan oleh putrinya Alma. "Baiklah Nak Brian, kami menyetujui semua permintaan kamu nak untuk menandatangani surat perjanjian yang telah kamu buat, insya Allah kedepannya nanti kalian berdua tidak lagi saling mengganggu kehidupan masing-masing,oh ya untuk menebus dosa dan kesalahannya Alma dan kami berdua sebagai orang tuanya, insya Allah dalam waktu dekat ini, kami semua akan menemui istrinya Nak Brian, untuk menjalankan dan meluruskan permasalahan yang ada di kita semua." "Trimakasih banyak atas semua pengertian Om dan Tante.."Mas Brian menyodorkan sebuah map yang berisikan 2rangkap surat perjanjian antara dirinya dengan keluarga Alma dan juga sebuah surat Cek yang berisikan sejumlah nominal uang,mereka langsung menandatangani surat perjanjian yang telah di siapkan oleh Mas Brian dan di abadikan lewat sebuah video di saksikan oleh Pak Heri sebagai pengacara pribadinya. Alma dan ked
Alma menceritakan semua yang dialami kepada kedua orang tuanya,selama beberapa hari belakangan ini, berawal dari hari pertama pernikahannya dengan Mas Brian dimana Mas Brian hampir melenyapkan dirinya, begitu dia tau kalau Humaira jatuh pingsan dan dirawat di rumah sakit karena mendapatkan kiriman pesan singkat darinya berisikan foto dan video pernikahan mereka berdua sampai Alma di ungsikan ke suatu tempat yang atur oleh Mas Brian sendiri dan pada akhirnya Mas Brian menjatuhkan talak dan mengembalikan dirinya kepada kedua orang tuanya. Terlihat dari mukanya mereka berdua, Mama dan papanya berulang kali menarik nafas dalam-dalam, berusaha memahami kondisi Alma selama menjalani pernikahannya dengan Mas Brian beberapa hari belakangan ini yang tidak berjalan sebagai mestinya, bahkan sempat mengalami kekerasan fisik. Kini Alma merasa lega dan bebas, Alma akan menjalani kehidupannya tanpa merasa tertekan, kedua orang tuanya juga menerima kehadirannya kembali dengan tangan terbuka. "Ma.
Terlihat dengan jelas dari kejauhan nama sebuah restoran yang lagi viral saat ini,'Restoran triple Al' itulah restoran yang dimaksud Mas Brian yang akan mereka kunjungi untuk makan siang, mobil yang Pak Heri kemudikan berhenti dengan mulus di area parkiran restoran. Mas Brian langsung membuka pintu mobil untuk segera turun, Pak Heri mengikuti langkah Mas Brian yang sudah mendahului di depan, sesampai di dalam restoran, mereka berdua cukup kaget melihat para pengunjung hampir memenuhi semua meja yang tersedia. Mas Brian mengedarkan pandangannya untuk menelisik semua ruangan, ternyata ada satu meja yang kosong itu tepatnya berada di samping jendela, Mas Brian mengayun langkah kakinya menuju kesana, Pak Heri mengikutinya dari belakang. Pak Heri dan Mas Brian memilih kursi tempat duduk yang saling berhadapan, pelayan restoran langsung menghampiri mereka berdua sambil menyodorkan daftar menu, Pak Brian mempersilahkan Pak Heri untuk memilih daftar menu makanan yang tersedia di restoran i