Share

Bab 76: Tania Hamil

Bagas langsung melajukan mobilnya dengan kencang menuju ke Pesantren Al-Ikhlas. Jarak pesantren tersebut lumayan jauh, sekitar tiga jam perjalanan dari Kafe Kenanga. Pikiran Bagas mendadak kacau. Dia teringat dengan polisi yang dipukulinya tadi. Dia tidak menyangka, jika wanita yang ia kagumi suaranya itu sudah menikah. Entah kenapa, hatinya berusaha untuk menyangkal hal tersebut.

"Bagaimana kabar Tania sekarang?" Bagas langsung bertanya ketika tiba di panti.

Karin yang duduk di teras sambil mengetik ponsel, mendongak kala mendengar suara sang kakak.

"Dia baik. Lagi istirahat. Mukanya pucat banget. Sudah beberapa kali saya bilang untuk pergi ke rumah sakit, tapi dia selalu menolak dengan mengatakan baik-baik saja," jelas Karin sembari mengetik ponsel. Saling bertukar pesan dengan pacarnya.

"Harusnya kamu bujuk. Kalau dia sampai kenapa-napa, gimana?" Bagas mengembuskan napas gusar. Lantas, mengayunkan kaki masuk ke dalam gedung panti.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status