Share

Bab 51: Pesan Berdarah

Di permukaan dinding rumah yang di-cat kuning gading itu, terpampang jelas sebuah tulisan merah berdarah.

"Ayo, tangkap aku atau aku yang akan menangkapmu!" Fadli membaca tulisan merah berdarah itu.

Tulisannya benar-benar ditulis oleh darah. Sangat kentara aroma anyir darah menyeruak menusuk indra penciuman.

Aku mundur dengan langkah gamang, pandangan melirik ke sana kemari. Takut sosok ber-hoodie semalam masih bersembunyi di rumah ini.

"Aneh. Apa maksud dari tulisan ini? Siapa yang menulisnya? Semalam, saat aku masuk kemari, tulisan ini belum ada." Fadli menatapku penuh kebingungan.

Begitu pun juga sebaliknya, aku kebingungan dan ketakutan. Campur aduk menjadi satu.

"Ini darah apa?" ucap Fadli sembari mengusap cairan merah itu dan mengendusnya. "Apa kau punya musuh, Nia?" lanjutnya bertanya.

Pikiranku melayang ke sosok ber-hoodie yang hendak melayangkan golok itu. Matanya yang memerah, seolah-olah ingin menelanku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mom's Reyva
tuch kan tuch kan memang fadli.. kamu salah kalo cerita ke dia tania
goodnovel comment avatar
Alinh
Alur cerita monoton
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status