Share

18. Pesona Kelabu

TULPA

18. Pesona Kelabu

"Ra."

"Kak."

Aku menghela napas panjang. Rai sejak tadi mencoba mengajakku berbicara tapi suasana hatiku masih belum cukup baik untuk membuka suara. Kulepas genggaman sendok dan garpu, membuat dia benda yang terbuat dari alumunium itu berkeluntang di atas piring. Menimbulkan suara yang cukup keras. Setelahnya aku bangkit dengan cepat, suara gesekan kaki kursi dengan lantai terdengar.

"Aku selesai," ucapku malas langsung berbalik meninggalkan Rai yang terdiam.

Setengah hari ini aku memang dengan sengaja mendiami sepupuku itu. Bukan karena aku kesal kepadanya tetapi karena aku belum siap untuk mengobrol dengannya. Aku takut lepas kendali dan malah semakin memperburuk situasi. Kututup pintu kamar dan langsung duduk di kursi belajar. Membuka buku diary-ku yang sudah lama tidak kusentuh.

Tanganku berhenti bergerak, membalik lembaran-lembaran buku diary-ku ketika melihat coretan asing di sana. Bibirku berkedut, tidak tahan membentuk garis melengkung. Coretan kasar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status