Share

Bab 6

Author: Sebbie
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Astaga ini gimana bisa? Duh, tombol hapus mana lagi, astaga udah dibaca!" Ucap Dafa kelimpungan ketika melihat pesan yang tidak sengaja ia kirim ke Caca sudah menampilkan centang dua berwarna biru.

"Mampus," ujarnya sembari mengacak rambutnya kasar, dia menatap nanar layar ponselnya.

Tak lama kemudian Caca membalas pesannya, gadis itu menanyakan ia akan pergi kemana sampai tiga hari.

Karena merasa sudah terlanjur, dia pun menjelaskan akan menjenguk Rian di Depok. Dia juga menjelaskan kalau teman satu jurusannya di kampus itu sedang koma karena mengalami kecelakaan hebat. 

[Kok lama banget?] Dafa membaca pesan sahabatnya yang diakhiri dengan emoticon menangis. Dia terkekeh pelan.

[Sekalian nyari pacar, biar gak jomblo kayak kamu.] Bunyi pesan yang ia tulis pada layar ponsel kemudian menyentuh tombol send.

Dafa mendelik kesal melihat balasan sahabatnya. [Dasar buaya!]

"Enak aja, baru pacaran lima belas kali kok  udah dibilang buaya. Harusnya kadal dong, kebesaran kalo buaya mah," gerutunya sebal.

Keesokan harinya, Caca duduk termenung di sudut cafe. Dafa sudah berangkat sejak pagi tadi, lelaki itu hanya berpamitan melalui pesan w******p, Caca sendiri juga tidak datang ke rumah lelaki itu.

"Loh Ca?!" Sebuah suara terpaksa membuat dia mendongak.

"Hai kak," sapa Caca lemah ketika mengetahui yang menghampirinya adalah Kiara, teman akrabnya juga teman satu grup dance. Kiara 7 bulan lebih tua dari Caca.

Kiara menautkan alis bingung, dia duduk di kursi yang ada di depan Caca.

"Kenapa lo?"

"Gak papa, lagi bosen, capek, males aja."

Mendengar jawaban Caca yang seperti itu membuat Kiara berdecak kesal, ia lantas menyeruput kopinya.

"Kalo bosen ya cari hiburan, kalo capek ya istirahat, kalo males ya gak usah ngapa-ngapain," balas Kiara seadanya.

Caca meletakkan kepalanya di meja dan mengaduk-aduk minumannya.

"Sebenernya lo itu kenapa sih, coba cerita sama gue," ucap Kiara gemas melihat tingkah Caca yang jarang seperti sekarang.

"Gue cuma bingung karena belum hapal gerakan dance buat besok," ucapnya berdusta setelah mengingat mereka besok akan membuat video dance cover.

"Lah, tumben amat. Biasanya lima belas menit udah hapal?"

"Gak taulah, lagi banyak pikiran gue."

"Disuruh cerita gak mau."

Caca berdecak. Sejak kejadian kemarin dia menjadi uring-uringan. Ingin menelfon Dafa tapi malu, tidak menelfon tapi rindu.

"Main yuk," ajak Kiara karena melihat sahabatnya bertambah kacau.

"Kemana?" Tanya Caca malas.

"Situ Cisanti?" Jawab Kiara menyebutkan salah satu tempat wisata yang ada di kota mereka.

"Boleh deh," balas Caca akhirnya. Dia mengambil ponselnya kemudian mengirim pesan pada kedua kakaknya.

"Kita mau berdua aja apa ngajak yang lain nih?" Tanya Kiara, biasanya mereka selalu pergi berempat atau lebih karena akan selalu mengambil foto untuk diunggah di sosial media. Maklum, mereka merupakan anak muda yang saat ini tengah populer lantaran fisik dan otak yang sama-sama unggul, meskipun ketiganya masih kalah  jauh dibanding Caca.

"Ajak Kak Fey sama Kak Nay juga."

"Oke." 

Kiara segera menghubungi Freya atau yang kerap disapa Fey dan juga Naya, memberitahu mereka bahwa dia dan Caca berniat pergi ke Situ Cisanti.

Entah berapa lama mereka berada di mobil milik Fey, penampilan Fey tidak jauh berbeda dengan Caca. Mereka sama-sama suka mengenakan jeans sobek dan sweater atau kaos lengan pendek karena dinilai lebih simpel. 

Di belakang mobil Fey juga ada satu mobil milik manager dan fotografer mereka. meskipun bukan artis, namun mereka kalangan anak-anak famous yang membutuhkan manager.

Caca memilih menatap ke luar jendela, pikirannya tertuju kepada sahabat laki-lakinya. Apa Dafa sudah sampai? Apa Dafa baik-baik saja? Banyak pertanyaan yang berputar dibenaknya.

***

 

  Devarga Kingstone Leonard, ketua geng motor UKS atau Unit Killer Savage. Kakak kedua Caca namun tidak ada yang mengetahui kecuali keluarga Dafa, sahabat adiknya. Devarga atau yang kerap disapa Arga ini mempunyai saudara kembar, namanya Sagara Kingstone Leonard.

Gara dan Arga mempunyai sifat yang bertolak belakang. Gara memiliki sifat yang ceria dan mudah senyum apalagi jika sudah berhadapan dengan saudaranya maka sifat jahilnya akan muncul,. Gara hanya akan bersikap serius jika gengnya mengalami masalah atau saat bersama orang tuanya, dia bahkan bisa berubah mengerikan jika sedang emosi.

  Arga, Ketua Umum salah satu geng motor yang paling ditakuti di Bandung, mempunyai sikap yang dingin dan tidak tersentuh, namun berbeda jika berhadapan dengan Caca. Sifat Arga akan lebih lembut dan suka tersenyum, kadang ia bahkan menjadi lumayan jahil jika dengan adik perempuannya.

Hari ini mereka sedang berada di basecamp, beberapa anggota yang berkumpul ada yang menyanyi, bermain gitar, membuat kelompok untuk bermain  game atau hanya bermain ponsel.

"Gar, ini Situ Cisanti bukan?" Tanya Arga seraya mendekati adik kembarnya.

Gara yang sedang fokus bermain game pun mengalihkan pandangan ke layar ponsel saudara kembarnya.

"Lah, iya kayaknya." Setelah mengucapkan kalimat itu Gara langsung menghentikan permainannya, dia melihat lagi layar ponsel Arga yang menampilkan foto adik perempuan mereka di suatu tempat.

Related chapters

  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 7

    "Kirain cuma main ke Cafe atau gramedia," ucap Gara tak habis pikir dengan tempat yang dituju adiknya. Memang sih mereka ada di Bandung, tetapi jarak antara rumah mereka dengan Situ Cisanti cukup jauh, bahkan perjalanannya bisa menempuh waktu sekitar 4 jam. Kalau tau begini, dia pasti akan menyuruh pengawal untuk memantau Caca. "Samperin gak?" Tanya Arga setelah cukup lama. "Kayaknya gak usah deh, kalo ada apa-apa Caca juga bisa langsung pencet gelangnya," jawab Gara saat teringat gelang tanda bahaya yang dipakai Caca. Saat merasa terancam adiknya bisa langsung memencet tombol kecil yang ada di gelangnya setelah itu akan ada pengawal yang jumlahnya puluhan bahkan terkadang ratusan datang membantunya, mereka sudah disiapkan oleh kakak pertamanya. Gelang itu sebenarnya memiliki bentuk seperti gelang pada umumnya sehingga musuh tidak akan tau fungsinya. "Hmm ... Yaudah," balas Arga mengambil ponselnya kemudian kembali ketempat semula. ***

    Last Updated : 2024-10-29
  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 8

    "Yang punya pacar suruh putusin aja Ca," ucap Fey seenaknya.Caca menggeleng tidak terima, "gak bakal gue kenalin ke kalian.""Ganteng mana sama si kembar anak Darmajaya sekaligus ketua geng UKS Ca?" Tanya Fey menyebutkan dua pemuda populer yang kuliah di salah satu kampus terkenal di kota mereka."Nah iya tuh, setau gue sampai saat ini cowok yang gantengnya gak manusiawi itu ya cuma mereka," kata Naya menimpali."Setara kok," jawab Caca tersenyum, tidak mungkin ia mengaku bahwa si kembar dari Darmajaya sekaligus ketua UKS itu adalah abang yang dia maksud.*** Caca pulang dari Situ Cisanti jam 7 malam. Saat ini dia sedang duduk di depan meja rias, mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. Caca melirik ponselnya yang berbunyi, ternyata Dafa menelfon."Halo.""Lagi apa Ca?" Tanya Dafa dengan riang, sepertinya dia sudah melupakan kejadian kemarin padahal Caca masih sedikit malu."Habis mandi nih," jawab Caca sekenanya

    Last Updated : 2024-10-29
  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 9

    Dafa membalas pelukan bundanya. "Mana bisa jauh dari bundaku tersayang ini, sehari aja udah kangen," candanya mencoba menggoda sang bunda. Fenti melepas pelukannya dan menatap tajam anaknya, " Kamu pasti ngebut ya naik motornya?" Dafa meringsut takut, mau menyangkal takut dosa, membenarkan takut telinga jadi korban. "Kenapa diem aja?" Tanya Fenti lagi. "Duh bun, gimana ya? Sebenernya gak mau ngebut, tapi kalo pelan pasti ditinggal sama yang lain," balas Dafa yang tentu saja bohong. "Kamu itu..." Fenti memelintir telinga anaknya membuat sang empu mengaduh kesakitan. "Aduh duh bun, ampun bun. Lain kali gak bakal ngebut kok." "Tiap hari kamu juga bilang gitukan? Tetep aja kalo naik motor masih suka ngebut." "Janji deh bun, janji gak bakal ngebut lagi." "Kalo gak kepepet, iyakan? Bunda udah hapal apa yang mau kamu bilang kalo lagi kayak gini." Muka Dafa sudah merah hampir menangis.

    Last Updated : 2024-10-29
  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 10

    Dafa dan Caca sudah sampai di area parkir Rumah Stroberi. Lelaki itu melirik jam di pergelangan tangannya, pukul 11.23."Ayo turun."Setelah membayar tiket, mereka langsung ke kebun stroberi. Ekspresi bahagia tercetak jelas di wajah Caca, sedari tadi gadis itu terus tersenyum."Seneng banget Ca?"Caca menatap Dafa dan mengangguk."Lihat ini, besar dan merah banget, jadi pengen cepet-cepet makan." Caca menunjukkan buah stroberi yang baru ia petik ke hadapan Dafa.Selesai memetik dan menimbang stroberi, mereka bergegas ke restoran yang ada di Rumah Stroberi dan memilih tempat duduk dengan nuansa oriental."Berasa lagi kencan," kata Dafa yang kemudian disusul tawa Caca."Perasaan dari dulu pergi berdua juga biasa aja," balas Caca sambil menyuap nasi kedalam mulutnya."Yah ... gak asik kamu Ca, kan cuma becanda."Caca terkekeh."Nanti pulangnya beli martabak dulu ya," kata Dafa menatap mata s

    Last Updated : 2024-10-29
  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 11

    "Emang ada yang mau kenal sama kamu?" Caca mengambil tisu dan mengelap bibirnya, hidungnya bahkan terasa sakit setelah tersedak. "Makanya pelan-pelan kalau minum, ada dong," balas Dafa dengan ekspresi khawatir bercampur bangga. Caca menyindir, "Sial banget itu cewek, mau-maunya kenalan sama kamu." "Kok sial sih, anugerah dong Ca. Beruntung banget loh dia bisa kenalan sama cowok ganteng kayak aku." Caca bertingkah seolah akan muntah, jijik saat mendengar tingkat percaya diri sahabatnya yang terlalu tinggi. "Antara jijik dan najis dengernya." Mata Dafa mendelik tak suka. "Gaya banget sok-sokan jijik sama muntah gitu, coba tanya bunda! Aku ganteng atau gak." "Oke, nanti aku tanya bunda." "Kamu gak penasaran gitu, gimana muka cewek yang aku omongin tadi?" Tanya Dafa dengan alis terangkat sebelah. "Emang kayak mana? Paling juga menor kayak biasanya," balas Caca ketika mengingat beberapa perempua

    Last Updated : 2024-10-29
  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 12

    Dafa mengangguk dan kembali tiduran, sedangkan Caca melanjutkan nonton drama Korea yang sempat tertunda. Dafa melihat wajah sahabatnya yang begitu cantik, sejujurnya dia sedikit menyukai gadis disampingnya ini tapi tidak berani mengatakannya karena takut persahabatan mereka akan rusak, juga sikapnya yang tidak setia membuat dia takut melukai hati Caca.Tatapan Dafa beralih ke bibir Caca, meskipun tanpa lipstik bibir gadis itu sudah berwarna merah menggoda.Kini, tatapannya turun ke dada Caca yang tertutup kaos putih oversize.Dafa meneguk ludah kasar. Otaknya traveling memutar kejadian beberapa hari yang lalu saat ia tidak sengaja menyentuhnya. Dafa segera mengalihkan pandangan dan memejamkan matanya.Caca menoleh saat mendengar Dafa menghela nafas dan beristighfar beberapa kali."Kenapa?" Tanya Caca heran.Dafa membuka mata dan melihat Caca dengan pandangan berbeda dari biasanya, membuat gadis itu sedikit tidak nyaman."Ca

    Last Updated : 2024-10-29
  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 13

    Naya menghela napas pelan, dia merasa kesepian. Orang tuanya hanya sibuk bekerja dan pulang saat larut malam. Dia sering berfikir, untuk apa ibunya melahirkan anak kalau ujung-ujungnya tidak terlalu dipedulikan.Menjadi orang kaya dan anak seorang pengusaha tidaklah menyenangkan bagi Naya, apalagi jika menjadi anak tunggal sepertinya. Dalam sebulan, Naya hanya bisa ngobrol dengan kedua orang tuanya satu kali, itu pun hanya sekitar dua jam, setelahnya mereka memilih menyelesaikan pekerjaan lagi.Naya mencari kontak salah satu pacarnya, lalu menekan ikon panggil."Ren, kita putus ya," kata Naya setelah panggilan tersambung."Loh, kenapa Nay, aku punya salah sama kamu atau gimana?" Tanya Rendi kebingungan."Gak ada.""Terus kenapa minta putus?""Aku cuma gabut," Naya menghela nafas."Masa cuma karna gabut kamu minta putus, kamu udah bosen sama aku atau udah ada yang baru?" Tanya Rendi tidak terima. Jelas, siapa juga yang ak

    Last Updated : 2024-10-29
  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 14

    "Gak lucu tau," gadis itu berdiri dan siap keluar ketika tangannya ditarik Dafa, membuat dia kembali duduk, namun di pangkuan lelaki itu."Lepas! Aku udah bilang jangan aneh-aneh kan."Dafa seolah tuli, dia memeluk Caca erat membuat gadis itu tak bisa bergerak."Dafa!" Caca merasa geli saat kepala Dafa yang berada di ceruk lehernya mulai mendusel-dusel.Dafa diam, dia menatap Caca yang terlihat kesal."Aku cuma kangen kamu, kemarin kita gak ketemu kan?" Dafa tersenyum lalu kepalanya kembali ke ceruk leher gadis itu."Kangen sih kangen, tapi gak usah kayak gini juga dong. Geli tau."Dafa tersenyum, kelakuannya justru semakin menjadi-jadi. Dia meniup-niup belakang telinga dan tengkuk Caca."Dafa, aku marah lo," kata Caca. Wajahnya memerah menahan tangis."Tumben gak minta tolong bunda?" Tanya Dafa disertai kekehan."Bunda kan lagi gak di rumah," balas Caca dengan mata berembun.Fenti memang sedang

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 127

    Dio berjalan tergesa bersama mantan calon besannya, yaitu Hansa dan Hesti.Setelah bertanya pada resepsionis, mereka langsung menuju ruangan dimana Dafa dan yang lain berada.Kriet ....Orang yang didalam seketika menoleh.Dio langsung mendekati anaknya. Pergelangan tangan Dafa yang tadi sempat tergores pisau kini sudah diperban, juga beberapa luka goresan lain sudah diobati. Disebelahnya ada Caca yang dahi dan tangannya yang sempat terluka tadi telah diobati."Maafin Ayah," ucap Dio dengan nada penyesalan.Dafa diam, rasanya dia masih kesal dengan laki-laki yang selama ini menjadi penutannya."Ayah lagi ngomong tuh lho, kok nggak dijawab sih," omel Caca membuat Dafa menjawab dengan malas-malasan."Iya.""Perjodohannya batal sesuai keinginan kamu," kata Dio lagi.Gara yang duduk disebelah Kiara menyimak semua omongan Dio dengan perasaan tak menentu. Senang karena akhirnya gadis pujaannya batal dijodohkan, bi

  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 126

    Tin ... tin ....Perempuan dengan kaos putih dipadukan rok span dan flat shoes yang hendak berlari menyeberang jalan segera menghindar, namun sayangnya terlambat. Meski tidak tertabrak, namun tubuhnya tetap terserempet mobil a*anza yang hendak melintas."Aww ...!" Pekik Caca."Woy! Hati-hati dong kalau nyeberang, gue nggak siap masuk penjara tau," ketus supir mobil yang ternyata seorang perempuan muda.Walau tubuhnya lecet-lecet dan sakit, perlahan Caca berdiri dan meminta maaf hingga pengendara tersebut kembali melajukan mobilnya menjauh.Sebenarnya jarak antara kafe dan rumahnya tidak terlalu jauh, namun entah kenapa kali ini rasanya berbeda. Caca berlari sudah cukup lama tapi tidak sampai juga.Dia terus berlari dengan tertatih-tatih, tanpa memperdulikan jidat dan tangan yang sempat tergores batu dan mengeluarkan darah.Sekitar 10 menit barulah perempuan itu sampai, dia segera menuju kamar Dafa."Daf!" Serunya sa

  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 125

    Hari ini Dafa kembali mengurung diri di dalam kamar. Berkali-kali Fenti memanggilnya namun tidak ada sahutan, wanita itu jelas khawatir dan berpikiran yang tidak-tidak. Bagaimana kalau anaknya nekat melakukan hal buruk?"Udahlah, Bun, biarin aja. Nanti juga keluar sendiri," ucap Dio yang jengah dengan sikap anaknya yang menurutnya sangat pembangkang dan gampang marah."Ini udah sore dan Dafa belum keluar juga, tapi kamu tenang-tenang aja!" Bentak Fenti yang tersulut emosi.Suaminya ini kenapa tidak khawatir sama sekali, padahal Dafa adalah anak tunggal mereka.Dio berdecak, bukannya tidak khawatir. Dia hanya tidak ingin memanjakan Dafa, apa salah kalau dia ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya itu?"Coba kamu diemin, nanti juga juga bakal keluar sendiri kalau udah lapar.""Kalau segampang itu aku nggak akan sekhawatir ini, tapi coba kamu ingat, kemarin-kemarin bahkan Dafa betah nggak keluar selama seminggu.""Daf, ayo buka

  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 124

    Berkali-kali Dafa melirik ayahnya yang duduk di depannya."Ayah tadi udah bicara sama Caca supaya menjauh dari kamu," celetuk Dio membuat anaknya seketika mengangkat wajah dengan netra melebar."Maksud Ayah?""Ayah minta kamu juga menjauh, jaga perasaan calon istrimu."Calon istri? Ketemu saja belum. Dafa benar-benar tak habis pikir kenapa ayahnya sekarang jadi suka mengatur seperti ini."Ayah bisa nggak sih kalau mau bikin keputusan tuh ngomong dulu? Apa yang Ayah putuskan belum tentu aku mau," balas Dafa dengan kesal.Dio melepas kaca mata bacanya lalu menatap sang anak."Pendapat kamu itu nggak penting. Kalau kamu nggak setuju maka siap-siap Ayah kirim ke Singapura untuk melanjutkan pendidikan."Dafa menggenggam sendok dengan erat."Aku bukan anak kecil lagi, aku bisa menentukan pilihanku sendiri. Yang akan menjalani rumah tangga itu aku, kalau kayak gini kenapa nggak Ayah aja yang nikahin dia!""Dafa!" S

  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 123

    [Ini terakhir, Ca. Aku bakalan dijodohin nggak tau sama siapa, mungkin setelah ini kita nggak bisa ketemu lagi]Caca kembali membaca pesan itu dengan tangan gemetar. Apa ini? Apa Dafa sudah lelah membujuknya hingga menerima saat dijodohkan dengan perempuan yang bahkan belum dikenal?Bergegas perempuan itu keluar dari kamar dan berlari menuju rumah pohon. Untung saja dia sudah berganti pakaian dan sempat mencepol asal rambutnya."Daf!" Serunya ketika baru masuk ke rumah pohon.Lelaki di pojok sana menoleh dengan pandangan sendu. Rambut gondrongnya acak-acakan, Caca menggeleng pelan, penampilan Dafa kali ini benar-benar tak terurus.Perempuan itu mendekat lalu duduk di samping Dafa yang sedari tadi menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Merasa tak tega, Caca langsung memeluknya."Ca ... aku nggak mau dijodohin, bertahun-tahun aku nunggu kamu. Aku cuma mau kamu ...," kata Dafa sambil terisak.Caca dapat merasakan kalau pundaknya pun

  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 122

    3 tahun telah berlalu.Banyak hal yang sudah terjadi, termasuk Devan yang menikah dengan Lily satu tahun setelah kedatangan Caca ke Korea.Kini, Caca kembali ke Indonesia untuk menghadiri pernikahan Arga. Apa kalian tau lelaki itu akan menikah dengan siapa?Yap, dengan Fey! Salah satu teman dekatnya.Tidak kaget sih, sejak dulu juga Caca sudah menebak hal ini akan terjadi. Naya sendiri sudah menikah paling awal, tepatnya 1 tahun yang lalu. Yang tidak disangka-sangka ternyata dia menikah dengan Rendi, laki-laki yang dulu perempuan itu anggap sebagai mantan paling menyebalkan."Duh, calon adik ipar cantik banget. Sayangnya masih jomblo," goda Fey yang duduk di depan meja rias.Perempuan itu tampak sangat menawan dalam balutan kebaya putih, sedangkan Caca pun terlihat tak kalah cantik dengan pakaian bridesmaid berwarna dusty blue.Daripada hadir bersama keluarganya, dia justru memilih menemani Fey."Yaelah, Kak. Masih

  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 121

    Benar apa yang dikatakan Kiara tadi bahwa Dafa akan menyusulnya. Sejak tadi laki-laki itu berdiri di depan gerbang karena tidak diperbolehkan masuk oleh Devan. Ada rasa kasihan yan tiba-tiba menyelusup ke relung hati Caca, jauh-jauh datang kemari taunya tidak mendapat izin bertemu, namun setelahnya perempuan itu kembali sadar. Perbuatan Dafa yang katanya hanya bermain-main terlanjur membuat dia muak. Jadi, mungkin memang begini lebih baik. Setelah berdiam diri cukup lama akhirnya Dafa pergi, mungkin akan mencari penginapan karena sepertinya sebentar lagi akan hujan. "Apa dia udah berubah?" Tanya Caca pada dirinya sendiri dengan pelan. Setelah berucap demikian gadis tersebut kembali masuk ke kamarnya, sedaritadi dia hanya melihat Dafa dari balkon. Berbagai pikiran berkecamuk di benaknya. Kenapa Fenti bisa mengininkan Dafa untuk menyusulnya? Apakah ini yang disebut kasih ibu sepanjang masa, jadi meski anaknya salah akan tetap dibela? Ah, p

  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 120

    Benar. Memangnya kalau ketemu terus Caca masih mau sama dia? Dafa termenung, perasaannya jadi was-was tatkala memikirkan kejadian-kejadian buruk yang mungkin akan terjadi.Ucapan Abizar tadi terus menghantuinya. Tanpa sadar tangan Dafa menarik gas lebih dalam, dan dalam waktu singkat dia telah sampai di rumah.Baru membuka pintu dia langsung melihat bundanya yang sedang serius mengetik di laptop."Bun ...." Dengan lesu dia mendekati Fenti dan duduk di sebelahnya.Wanita itu melirik sekilas lalu kembali menatap laptop."Apa?" Tanyanya."Gimana kalau besok Caca nggak mau ketemu aku, nggak mau pulang juga?""Ya dirayu.""Kalau nggak mempan?""Usaha dong, Dafa ... masa semuanya kamu tanya, semua hal yang terjadi antara kamu dan Caca ujung-ujungnya Bunda yang mikir jalan keluarnya. Kamu itu udah cukup dewasa lho, kalau masih ragu mending nggak usah nyusul Caca!" Tegas Fenti.Dafa meringis."Iya, iya ... ng

  • TRAPPED IN PAST LOVE   Bab 119

    Berkali-kali Dafa menelfon Caca, namun tak pernah dijawab. Kini, setelah 3 bulan laki-laki itu baru mengetahui kalau sang sahabat berada di Negeri Ginseng.2 bulan pertama benar-benar tidak ada kabar mengenai Caca, bahkan semua akun sosial medianya pun tidak aktif. Namun 1 bulan terakhir ini, akun gadis itu mulai aktif kembali, beberapa kali Caca memposting foto dengan beberapa teman barunya, dan diantara semua orang di foto itu ada satu yang membuat Dafa terbakar api cemburu.Lelaki memakai kaos hitam dan celana hitam yang dipadu dengan jas bermotif kotak-kotak hitam dan putih di foto tersebut tampak merangkul pundak Caca dengan akrab. Kalau dilihat dari wajahnya sepertinya laki-laki tersebut bukan asli orang Korea."Apa gue minta buat dijodohin lagi ya? Ah, tapi keluarga Caca pasti nggak setuju," monolognya sembari mengacak rambut dengan frustasi.Dulu, 2 hari setelah Caca pindah sekaligus hari dimana dia dimarahi Fenti habis-habisan, Dafa langsun

DMCA.com Protection Status