Matanya mendadak mengeras dan deretan kerut-merut terbentuk rapat di sekitar mulut. Dia meremas pergelanganku, tapi tak menyadarinya. Sejenak itu Miss Natalie bukan saja gusar, tapi juga terluka.
Di ujung lain meja itu, perselisihan meletus antara Neely dan N. Mila Fox. Dia bersuara keras, bermaksud mengecam Black Table dan Black Rose dan golongan Republik pada umumnya. Mila Fox menuding ke sehelai kertas dan berusaha menjelaskan mengapa biaya pengobatan tertentu tidak diganti. Stephen perlahan berdiri dan berjalan ke ujung meja untuk menanyakan apakah dia bisa membantu.Klien Harold berusaha mati-matian menenangkan diri, tapi air mata terus berjatuhan dari pipinya dan Harold jadi terkesima. Dia meyakinkan laki-laki tua itu bahwa, ya, ia, Bolie Harold, akan memeriksa persoalan itu dan membereskan masalahnya. AC menyala dan menenggelamkan sebagian percakapan itu. Piring dan cangkir sudah dibereskan dari meja, dan segala macam permainan sedang berlangsung—catur, kartu, dan papan permainan dengan dadu. Untunglah, mayoritas orang-orang ini datang ke sini untuk makan siang dan bersosialisasi, bukan untuk mencari nasihat hukum."'Mengapa Anda ingin mencoret mereka?" tanyaku.la melepaskan pergelanganku dan menggosok mata. "Ah, ini sangat pribadi, dan aku sama sekali tak ingin membahasnya. ""Cukup adil. Siapa yang akan mendapatkan uangnya?" aku bertanya dan mendadak mabuk oleh kuasa yang baru saja dilimpahkan padaku untuk menyusun kata-kata gaib yang akan membuat orang biasa jadi jutawan. Senyumku padanya begitu hangat dan palsu, sampai aku berdoa semoga ia tidak tersinggung."Aku tidak pasti," katanya sedih, melirik sekeliling, seolah-olah ini suatu permainan. "Aku tidak tahu pasti, pada siapa harus kuberikan."Nah, bagaimana kalau satu juta untukku? Halter Grisworld akan menggugatku setiap saat, menuntut empat ratus dolar. Kami telah memutuskan negosiasi dan aku sudah mendengar dari pengacara mereka. Induk semangku mengancam akan mengusirku sebab aku belum membayar dua bulan uang sewa. Dan aku duduk di sini, bercakap-cakap dengan orang paling kaya yang pernah aku temui, orang yang mungkin tak bisa hidup lebih lama dan sedang merenungkan dengan gembira siapa akan mendapat berapa.la mengangsurkan sepotong kertas dengan empat nama tercetak rapi dalam satu kolom sempit, dan berkata, "Ini cucu-cucu yang ingin aku lindungi, mereka yang masih mencintaiku." la menangkupkan tangan ke mulut dan bergeser ke telingaku. "Beri masing-masing satu juta dolar."Tanganku gemetar ketika mencoret-coret pada bloknot. Bum! Hanya begitu saja, aku sudah menciptakan empat orang jutawan. "Lalu bagaimana dengan yang lain?" aku bertanya dalam bisikan pelan.la tersentak ke belakang, duduk tegak, dan berkata, "Tak sepeser pun. Mereka tidak meneleponku, tak pernah mengirim hadiah atau kartu. Coret mereka! "Jika saja punya nenek dengan uang 20 juta dolar, aku akan mengirim bunga sekali seminggu, kartu dua hari sekali, cokelat bila hari hujan, dan sampanye bila hari cerah. Aku akan meneleponnya sekali di pagi hari dan dua kali sebelum tidur. Aku akan membawanya ke gereja tiap Minggu dan duduk bersamanya, bergandengan tangan sepanjang kebaktian, kemudian pergi makan dan ke tempat lelang, atau nonton drama dan pameran seni, atau ke mana saja Nenek ingin pergi. Aku akan merawat nenekku. Dan aku berpikir untuk berbuat sama bagi Miss Natalie."Oke," kataku dengan sungguh-sungguh, sepertinya aku sudah berkali-kali mengerjakan ini. "Dan tidak ada apa pun untuk dua anak Anda?""Betul. Sama sekali tidak ada.""Kalau boleh saya tanya, apa yang telah mereka lakukan terhadap Anda?"la mengembuskan napas keras-keras, seolah-olah kesal dengan pertanyaan ini, dan ia memutar mata seakan-akan tak suka menceritakannya padaku, tapi kemudian ia sekonyong-konyong maju dengan kedua belah siku untuk menceritakannya padaku. "Nah," ia berbisik, " Reynolds, si sulung, hampir enam puluh tahun sekarang, dia baru saja menikah untuk ketiga kali dengan gelandangan kecil yang selalu menanyakan uang ini. Apa pun yang aku wariskan padanya akan dikuasai istrinya, dan aku lebih suka memberikannya padamu, Edward, daripada kepada putraku sendiri. Atau kepada Profesor Stephen, atau siapa pun kecuali Reynolds. Kau paham maksudku?"Jantungku berhenti. Tinggal sedikit lagi aku nyaris menubruk sumber kekayaan dengan klien pertamaku. Persetan dengan Wills and Trust dan segala konferensi yang menunggu."Anda tak mungkin memberikannya pada saya, Miss Natalie," kataku, memberikan senyum paling manis. Mataku, dan mungkin bibir, mulut, dan hidungku juga, memohon padanya untuk mengatakan, "Ya! Persetan! Itu uangku dan aku akan memberikannya pada siapa saja yang aku mau, dan kalau aku menginginkan kau, Edward, untuk memilikinya, persetan! Itu akan menjadi milikmu!"Sebaliknya, ia berkata, "Sisanya untuk Pendeta Ivan Stefanus. Kau tahu dia? Dia selalu muncul di televisi belakangan ini, dari Missouri, dan dia melakukan banyak perbuatan luar biasa di seluruh dunia dengan sumbangan kami—membangun rumah tua, memberi makan bayi, mengajarkan Injil. Aku ingin dia yang salah satu mendapatkannya.""Seorang penginjil televisi?""Oh, dia lebih dari sekadar penginjil. Dia adalah guru, negarawan, dan ahli hu
Aku melirik ke kerumunan yang mulai menipis, dan di deretan kedua aku melihat satu pasangan yang kelihatannya sedang menatapku. Pada saat itu, akulah satu-satunya pengacara yang tersedia, dan mereka kelihatan bimbang apakah akan mencoba keberuntungan denganku. Si perempuan memegang seberkas surat tebal yang diikat menggunakan karet gelang. la menggumamkan sesuatu dengan suara tertahan. Suaminya menggelengkan kepala, seolah-olah ia lebih suka menunggu salah satu elang muda lainnya yang cemerlang.Perlahan-lahan mereka berdiri dan berjalan menghampiri mejaku. Mereka berdua menatapku ketika berjalan mendekat. Aku tersenyum. Selamat datang ke kantorku.Perempuan itu mengambil kursi Miss Natalie. Sedang suaminya duduk di seberang meja dan menjaga jarak."Hai," kataku sambil tersenyum dan mengulurkan tangan. Si suami menjabatnya lemas, kemudian aku mengangsurkan tangan kepada si istri. "Saya Edward Cicero.”"Aku Smith dan ini Eddy," katanya, sambil menunj
"Oh, tentu saja." Ia menancapkan sebatang rokok di antara bibirnya yang retak-retak dan menyalakannya, lalu mencabutnya dan mengembuskan awan asap langsung ke muka Eddy yang tak bergeser seinci pun."Apa yang bisa saya kerjakan untuk kalian?" aku bertanya sambil menatap bundel surat yang diikat erat dengan karet gelang itu. Surat wasiat Miss Streep aku selipkan ke bawah buku tulis. Klien pertamaku yang multijutawan, dan klienku berikutnya pensiunan. Karierku yang masih muda menghunjam kembali ke bumi."Kami tidak punya banyak uang," katanya pelan, selah-olah tidak punya uang adalah rahasia besar di mana mereka malu mengungkapkannya. Aku tersenyum penuh pengertian. Aku tidak peduli berapa uang yang mereka miliki, tapi mereka jauh lebih kaya dariku, dan aku tidak yakin mereka akan diperkarakan ke pengadilan."Sedang kami sekarang benar-benar butuh jasa pengacara," katanya sambil menjumput surat-surat tersebut dan membuka ikatan karetnya.“
"Dia sudah tidak pernah tinggal di rumah. Dia tinggal dengan kami. Dan alasan kenapa, perusahaan asuransi menolak klaim kami adalah karena mereka menganggap bahwa dia sudah dewasa, dan sudah tidak layak lagi ditanggung."Aku membalik-balik kertas-kertas itu dan melihat surat-menyurat dari dan ke State Farm Insurance. "Apakah polis ini menyebutkan bahwa mereka akan menghentikan pertanggungan bila dia sudah dewasa?"la menggelengkan kepala dan tersenyum masam. "Tidak. Tidak disebutkan di sana, Edward. Aku sudah membaca puluhan kami di polis itu dan tidak menemukan satu pun. Bahkan aku membaca semua syarat pengecualian, hal-hal terkait force majure, aku baca semua.”"Anda pasti?" aku bertanya, sekali lagi melirik ke polis itu."Positif. Sudah hampir satu tahun aku membaca terus benda sialan itu."“Lalu siapa yang menjualnya pada kalian? Apa ada seorang agen?”"Ada seseorang yang bodoh yang meng
Saat itu instruktur kami adalah dosen tamu komunis yang membenci perusahaan asuransi, bahkan semua perusahaan, dan dengan penuh sukacita menekuni kasus-kasus penolakan perusahaan asuransi terhadap klaim yang sah. Menurut keyakinannya, di negeri ini ada puluhan ribu kasus ingkar dan tak pernah diadili, toh adapun yang ditindak mungkin masalahnya adalah ditindak secara tidaka adil. la sudah menulis beberapa buku yang mengupas tentang gugatan dalam kasus ingkar, dan bahkan punya statistik untuk membuktikan pendapat bahwa banyak orang menerima saja penolakan atas klaim mereka tanpa menanyakan secara serius.Aku membaca lagi surat itu sambil menyentuh logo indah State Farm Insurance di kertas surat."Dan kalian tak pernah alpa membayar preminya?" aku bertanya pada Smith."Tidak. Tak pernah alpa satu kali pun.”"Saya perlu melihat catatan medis Ronnie. ""Aku menyimpan hampir semuanya di rumah. Dia tidak begitu sering ke dok
Aku tidak punya niat melihat Ronnie. "Ya, mungkin nanti." Aku akan mempelajari polis tersebut dan surat-suratnya, serta catatan medis Ronnie, kemudian aku akan berkonsultasi dengan Stephan dan menulis surat bagus sepanjang dua halaman pada keluarga Jack, untuk menerangkan dengan penuh kebijaksanaan bahwa mereka harus minta pengacara sejati untuk mempelajari kasus ini; bukan sekadar pengacara, tapi pengacara yang mengkhususkan diri dalam menuntut perusahaan asuransi karena ingkar janji. Dan aku akan menyarankan beberapa nama pengacara seperti itu, sekaligus dengan nomor telepon mereka. Lalu selesailah urusanku dengan mata kuliah tak berarti ini, juga dengan Stephan serta kegemarannya akan Hukum Manula.Wisuda tinggal tiga puluh delapan hari lagi."Saya perlu menyimpan semua ini," aku menerangkan pada Smith sambil merapikan surat-suratnya dan mengumpulkan karet gelang. "Dua minggu lagi saya akan kembali ke sini dengan surat berisi nasihat hukum.""Kena
Satu jam berselang, pertarungan catur Cina remi yang lesu itu mulai mereda, dan orang terakhir meninggalkan gedung. Seorang petugas pembersih menunggu di dekat pintu ketika Stephan mengumpulkan kami di sekelilingnya untuk ulasan akhir acara. Kemi mendapatkan giliran untuk memberikan uraian ringkas tentang berbagai masalah klien baru kami. Kami sebenarnya sangat lelah dan ingin untuk segera meninggalkan tempat itu.Stephan menawarkan beberapa saran, dan tidak satu pun yang kreatif atau orisinal, dan membubarkan kami dengan janji akan membahas masalah hukum para manula ini di kelas minggu depan. Aku benar-benar sudah tak sabar.Aku dan Bolie pulang dengan mobilnya, sebuah Pontiac klasik yang jika dilihat secara estetik terlalu besar untuk bergaya, keadaannya tidak jauh lebih baik daripada Toyota-ku yang bobrok. Bolie punya dua anak kecil dan istri yang mengajar paruh waktu di sekolah, jadi ia berputar-putar tepat di atas garis kemiskinan. la belajar dengan keras dan nila
"Kedengarannya mustahil. Kau akan kaya.""Maksudku, persetan, tujuh tahun aku hidup dari tip dan uang receh. Apa yang akan kulakukan de ngan uang itu?""Belilah setelan jas lagi.""Kenapa? Aku sudah punya dua.""Mungkin sepatu?'"Itu dia. Benar sekali. Aku akan beli sepatu, Bolie. Sepatu dan dasi, makanan yang bukan makanan kaleng, dan mungkin celana blue jean terbaru baru."Sedikitnya dua kali sebulan selama tiga tahun terakhir ini Bolie dan istrinya mengundangku makan malam. Nama istrinya Emily, perempuan Southaven, dan ia bisa menyulap makanan hebat walau dengan anggaran yang terbatas. Mereka sahabat, tapi aku yakin kalau mereka kasihan padaku. Bolie tersenyum lebar, lalu memalingkan wajah. la bosan dengan gurauan tentang hal-hal tak menyenangkan ini.la berhenti di halaman parkir Los Veliz, di seberang Southaven Law School. "Aku harus belanja sedikit," katanya."Baiklah. Terima kasih untuk tumpangann
"Apakah dia bekerja di departemen Anda?""Kapan dia berhenti bekerja untuk State Farm?"la mengangkat pundak, tidak ingat. tanggalnya. "Bagaimana kalau tanggal 3 Oktober tahun lalu?""Kedengarannya dekat." "Dan bukankah itu dua hari sebelum dia dijadwalkan untuk memberikan deposisi dalam kasus ini?”"Saya benar benar tidak ingat."Aku menyegarkan ingatannya dengan memperlihatkan dua dokumen; yang pertama adalah surat pengunduran diri tertanggal 3 Oktober, yang kedua adalah pemberitahuanku untuk mengambil kesaksiannya pada tanggal 5 Oktober. Sekarang ia ingat. Dengan enggan ia mengakui bahwa Eli Grimshaw keluar dari State Farm dua hari sebelum ia dijadwalkan untuk memberikan kesaksian dalam sidang ini."Dan dia orang yang bertanggung jawab menangani klaim ini dalam perusahaan Anda?""Benar.”"Dan Anda memecatnya?""Tentu saja tidak.""Bagaimana Anda menyingkirkannya?""Dia mengundurkan diri. Itu tertulis dalam suratnya.""Mengapa dia mengundurkan diri?" la menarik surat itu leb
“Bisakah Anda menjelaskan pada juri, Dr. Preston, bagaimana Anda melakukan transplantasi sumsum?”"Tentu. Prosedur ini tidak terlalu rumit. Sesudah pasien menjalani kemoterapi yang baru saja saya jelaskan, dan bila dia cukup beruntung bisa menemukan donor yang secara genetis cukup cocok, kami akan mengambil sumsum dari donor dan memasukkannya secara intravena kepada resipien. Gagasannya adalah mentransfer seluruh populasi sel sumsum dari satu pasien ke pasien lain.”"Apakah Reg Jack donor yang cocok bagi Ronnie Kray?""Sangat cocok. Dia saudara kembar identik, dan itu yang paling mudah. Kami melakukan tes terhadap keduanya, dan transplantasi seharusnya sangat mudah. Seharusnya berhasil."Martin melompat berdiri. "Keberatan, spekulasi. Dokter tidak boleh memberikan kesaksian apakah tranplantasi ini mungkin atau tidak mungkin berhasil.""Ditolak. Simpanlah untuk pemeriksaan silang."Aku mengajukan beberapa pertanyaan lain tentang prosedur itu, dan ketika Rahmad Preston menjawab, aku mem
Aku memanggil Reg Jack ke podium. Ia juga punya naskah, dan kesaksiannya berlangsung tak lebill dari tiga puluh menit, Yang kami butuhkan dari Reg hanyalah fakta bahwa pernah dilakukan tes terhadapnya, dan ia donor yang sangat tepat bagi saudara kembarnya, dan ia setiap saat bersedia menjadi donor. Martin tidak melakukan pemeriksaan silang. Saat itu hampir pukul sebelas, dan Denis Lennon memerintahkan reses selama lima belas menit.Smith berlari ke kamar kecil untuk bersembunyi dan merokok. Aku memperingatkannya agar tidak merokok di depan anggota juri. Aku dan Yuval duduk berdekatan di meja kami, membandingkan catatan. Ia tadi duduk di belakangku, terus mengawasi para juri. Surat penolakan itu mendapat perhatian mereka. Dan surat Tolol itu menggusarkan mereka.Buat mereka marah, katanya. Buat mereka gusar. Denda ganti rugi hanya akan dijatuhkan bila juri gusar.Dr. Rahmad Preston tampil sebagai sosok mengesankan ketika maju ke tempat saksi. Ia memakai jas sport motif kotak-kotak, cel
Strategi pembela jadi jelas. Bukannya bersikap lunak dengan mengakui telah terjadi kesalahan oleh orang yang tidak kompeten dalam perusahaan raksasa itu, Martin tidak mengakui apa pun. Ia akan menyatakan cangkok sumsum sangat tidak andal, pengobatan yang buruk, sama sekali bukan metode rutin yang sudah diterima dalam pengobatan leukemia akut.Ia kedengaran seperti dokter yang bicara tentang sulitnya menemukan donor yang tepat, satu dari berjuta-juta kasus, dan kecilnya peluang keberhasilan tranplantasi. Berkali-kali ia mengulangi dengan mengatakan, "ltu tidak tercantum dalam polis."Ia memutuskan untuk mendesakku. Kedua kalinya ia menyebut kata "keserakahan", aku melompat berdiri dan mengajukan keberatan. Kata pembukaan bukanlah tempat adu pendapat. ltu untuk nanti. la hanya diizinkan mengatakan pada juri apa yang nurutnya akan dibuktikan.Denis Lennon tercinta cepat-cepat berkata, "Diterima.”Darah pertama terkucur untukku."Maaf, Yang Mulia," kata Martin dengan tulus. Ia bicara tent
Aku bicara dengan Eli Grimshaw selama satu jam. Kadang-kadang ia kedengaran kuat dan teguh, kadang-kadang nyaris tak bisa menahan diri. la tidak mau tidur dengan orang-orang ini, katanya terus menerus, tapi itu satu-satunya cara untuk maju. la janda dengan dua anak.la setuju datang ke Southaven. Aku menawarkan akan menerbangkannya ke sini dan mengganti pengeluarannya, dan aku bisa mengucapkan ini dengan tenang, meyakinkan bahwa biro hukumku punya banyak uang. la minta aku berjanji bahwa bila ia memberikan kesaksian kelak, itu harus merupakan kejutan bagi State Farm.la takut setengah mati pada mereka. Aku rasa kejutan ini akan bagus.***Kami tinggal di kantor selama akhir pekan, tidur hanya beberapa jam di apartemen masing-masing, kemudian seperti domba hilang kembali ke kantor untuk bersiap lebih jauh.Saat-saat santaiku yang jarang boleh dikata karena jasa Denis Lennon. Aku diam-diam mengucapkan terima kasih seribu kali kepadanya karena memilih juri seminggu sebelum sidang, dan me
ENAM hari sesudah kami memilih juri dan empat hari sebelum sidang mulai, Yuval menerima telepon dari kantor seorang pengacara di Toledo yang ingin bicara denganku. Aku langsung curiga, sebab aku tak kenal satu pun pengacara di Toledo, dan aku bicara sekadar cukup lama untuk mendapatkan namanya. Perlu sekitar sepuluh detik, lalu pelan-pelan memutuskan sambungan di tengah percakapan dan bekerja seperti biasa, seolah-olah sambungan telepon kami tak sengaja terputus. Ini selalu terjadi akhir akhir ini, kataku pada Yuval, cukup keras untuk direkam dalam pesawat. Kami melepaskan tiga pesawat telepon kantor dari sambungan, dan aku berlari ke jalan tempat Volvo diparkir. Ticki sudah memeriksa telepon mobilku dan tampaknya alat itu bebas dari penyadap. Dengan bantuan bagian informasi, aku menelepon pengacara Toledo itu.Ternyata telepon itu luar biasa penting.Namanya Ryan Carvajal. Spesialisasinya adalah hukum perburuhan dan diskriminasi pekerjaan, dan ia mewakili seorang wanita muda bernama
KESAN pertama sangat menentukan. Para calon anggota juri tiba antara pukul setengah sembilan sampai pukul sembilan. Mereka berjalan gelisah melewati pintu ganda dari kayu, kemudian melangkah menyusuri gang, menatap sekitarnya nyaris melongo. Bagi kebanyakan di antara mereka, ini merupakan kunjungan pertama ke ruang sidang. Aku dan Smith duduk berdua saja di ujung meja, menghadap berderet-deret bangku panjang berlapis jok yang diisi oleh para calon juri. Punggung kami menghadap ke meja hakim. Sebuah bloknot tergeletak di meja kami, tak ada lainnya. Yuval duduk di kursi dekat boks juri, jauh dari kami. Aku dan Smith berbisik dan mencoba tersenyum. Perutku kejang dengan perasaan tegang.Meja pembela di seberang gang dikelilingi lima laki-laki dalam setelan jas hitam, semuanya tanpa senyum, menekuni tumpukan-tumpukan kertas yang sepenuhnya menutupi meja. Sungguh kontras dengan meja kami.Tema Daud lawan Goliat merupakan tema yang menentukan, dan itu dimulai sekarang. Hal pertama yang dili
"Sedikit. Aku bilang padanya apa yang sudah aku ceritakan kepada yang lain. Aku cuma detektif, bukan pengacara. Dan kalau mereka tidak mengatakan apa-apa pada siapa pun tentang percakapan kami, tak seorang pun akan kena masalah.""Bagus. Dan menurutmu Jurgen Klark ada di pihak kita?""Tak diragukan Iagi. Kita harus mendapatkannya."Aku membalik-balik kertas dekat telepon. "Siapa yang tersisa dalam daftarmu?" aku bertanya keras."Coba kulihat." Aku bisa mendengar Yuval membalik-balik kertas di ujung sana. Kerja sama kami cukup bagus. "Aku sudah bicara dengan Andy Cole, Peter Crouch, Bruno Kelso, Kylian More, dan Ragnick Malone."Kecuali Ragnick Malone, yang lain adalah orang-orang kulit putih yang tidak kami inginkan sebagai juri. Bila kami bisa cukup mencemari nama mereka, Martin akan mencoba segala cara untuk menyisihkan mereka."Bagaimana dengan Andy Cole?" tanyaku."Solid. Satu kali pernah melempar juru taksir asuransi keluar dari rumahnya. Aku akan memberinya angka sembilan.""Bag
Aku makan seorang diri di kedai dekat kantor kami. Kacang hitam dan risotto, serta teh herbal. Aku merasa lebih sehat tiap kali masuk ke sini. Aku makan perlahan-lahan, mengaduk kacangku, dan menatap 92 nama dalam daftar juri. Martin, dengan sumber-sumbernya yang tak terbatas, akan memakai satu regu penyelidik untuk mencari orang-orang ini dan menyelidiki kehidupan mereka. Mereka akan melakukan berbagai hal—memotret rumah dan mobil mereka dengan diam-diam, mencari tahu apakah mereka pernah terlibat dalam perkara pengadilan, mendapatkan laporan kredit dan sejarah pekerjaan mereka, mencari-cari keburukan mereka seperti perceraian, kebangkrutan, atau tuntutan pidana. Mereka akan meneliti catatan-catatan umum dan mencari tahu berapa banyak yang dibayarkan orang-orang ini untuk rumah mereka. Satu-satunya larangan adalah kontak secara pribadi, baik langsung atau lewat perantara.Saat kami semua berkumpul di ruang sidang untuk memilih dua belas orang, Martin dan kawan- kawan tentu sudah puny