Beranda / Semua / THE POSSIBLE / Empat Puluh Enam

Share

Empat Puluh Enam

Penulis: vincenzo
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-05 12:34:07
Aku merasa seperti perampok bank, berkeliaran mengelilingi pinggiran kota, mengamati setiap celah dan memutuskan mana yang paling mudah dimasuki. Aku menemukan biro hukum yang kucari di sebuah gedung modern berlantai empat dari beton dan kaca. Letaknya di Southaven Timur, di tepi jalan ramai yang membentang ke barat, sampai ke pusat kota dan sungai. Di sinilah kloter pengacara itu mendarat.

Biro hukum itu punya empat pengacara, semuanya berusia pertengahan tiga puluh, semuanya alumni Southaven Law School. Aku sudah mendengar bahwa mereka bersahabat di sekolah hukum, bekerja untuk biro hukum besar di kota ini, merasa tidak puas dengan tekanannya, lalu berkumpul kembali di sini, menjalankan praktek yang lebih tenang. Aku melihat iklan mereka di halaman kuning, satu halaman penuh, didesas-desuskan biayanya empat ribu dolar sebulan. Mereka mengerjakan apa saja, mulai kasus perceraian, real estate, sampai penetapan batas tanah, tapi sudah tentu huruf paling tebal dalam iklan itu mengumumka
vincenzo

Jangan lupa komentar ya, biar aku tahu seperti apa tulisanku menurut kalian

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • THE POSSIBLE   Empat Puluh Tujuh

    Aku mengambil ijazahku kemarin. Upacara wisuda itu mulai pada pukul dua siang, dan tepat pada jam itu aku memasuki kantor penasihat hukum Jonathan Stone. Ini akan jadi pertunjukan ulangan, yang pertama bagiku. Aku sudah ke sini sebulan yang lalu, dengan lemas menyerahkan resume kepada resepsionis. Kunjungan kali ini lain. Sekarang aku punya rencana. Aku sudah melakukan sedikit riset tentang biro hukum Stone, begitulah tempat itu biasanya dikenal. Karena Mr. Stone tidak percaya untuk berbagi kekayaan, ia adalah partner tunggal di situ. la punya dua belas pengacara yang bekerja untuknya, tujuh orang dikenal sebagai trial associate, dan lima lainnya adalah associate muda, menangani segala macam pekerjaan. Tujuh trial associate itu adalah advokat pengadilan yang terampil. Masing-masing punya seorang sekretaris, seorang paralegal, dan si paralegal bahkan punya satu sekretaris. Ini dikenal sebagai trial unit. Setiap trial unit bekerja secara otonom, lepas dari yang lain, dengan Jonath

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-13
  • THE POSSIBLE   Empat Puluh Delapan

    Aku tiba-tiba melompat berdiri dan membungkuk ke depan di atas meja kerjanya. "Dengar, ini tawarannya," kataku dramatis ketika ia mengangkat muka dengan terperanjat. Kemudian aku menggelar pidato baku tentang betapa cemerlang dan tinggi motivasiku, dan aku satu di antara sepertiga teratas dalam kelasku, dan bagaimana aku dulu punya pekerjaan di Wills and Trust. Aku memberondong dengan semua amunisi. Skadden, kebencianku pada biro hukum besar. Tenagaku murah. Berapa saja untuk bertahan hidup. Benar-benar butuh pekerjaan, Mister. Aku mengoceh tanpa disela selama satu-dua menit, lalu kembali ke tempat duduk. la berpikir sejenak sambil menggigit-gigit kuku. Aku tak bisa menebak apakah ia marah atau terkesan. "Kau tahu apa yang membuatku gusar?" Akhirnya ia berkata, jelas bukan terkesan. "Ya, orang-orang seperti saya berbohong kepada orang-orang di depannya, sehingga bisa kembali ke sini dan mendapatkan pekerjaan. Itulah yang membuat Anda gusar. Saya tidak menyalahkan Anda. Saya pun ak

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-13
  • THE POSSIBLE   Empat Puluh Sembilan

    Aku parkir diam-diam di belakang Cadillac panjang itu, dan tanpa suara menyelinap keluar dari mobil. Aku tak berselera menanam krisan dalam pot. Aku melangkah ringan mengitari rumah dan disambut oleh setumpuk tinggi karung plastik putih berukuran besar. Puluhan jumlahnya. Pupuk kulit kayu pinus, berton-ton banyaknya. Setiap karung bobotnya setengah kuintal. Sekarang aku teringat sesuatu yang dikatakan Miss Streep beberapa hari lalu, tentang memupuk kembali semua rumpun bunga, tapi aku tidak tahu apa-apa.Aku melangkah ke anak tangga menuju apartemenku, dan ketika hampir sampai di atas, aku mendengar ia memanggil, "Edward. Edward sayang, mari minum kopi." la berdiri di samping monumen kulit kayu pintu tersebut, tersenyum lebar padaku dengan giginya yang kuning dan kelabu. la sungguh gembira mengetahui aku pulang. Hari sudah hampir gelap dan ia suka menghirup kopi di teras ketika matahari menghilang."Tentu," kataku sambil melipat jas di atas susuran dan mencabut dasi."Apa kabar, Saya

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-13
  • THE POSSIBLE   Lima Puluh

    "Sekarang. Aku ingin mempelajari kasus tersebut malam ini, kalau kau punya waktu.""Tentu.""Ada yang lain?"Aku menelan ludah. "Saya menyatakan bangkrut awal bulan ini. Panjang ceritanya.""Itu saja? Tujuh atau tiga belas?""Tujuh.""Kalau begitu, itu tidak akan mempengaruhi gajimu. Di samping itu, kau belajar untuk persiapan ujian pengacara pada waktumu sendiri, oke?""Baik.” la mematikan dictaphone dan sekali lagi menawarkan telur gulung padaku. Aku menolak, Aku mengikutinya menuruni tangga spiral, menuju sebuah perpustakaan kecil."Mudah untuk tersesat di sini," katanya."Tempat ini luar biasa," kataku, mengagumi labirin ruangan dan lorong-lorong.Kami duduk pada sebuah meja dan mulai menggelar berkas Jack di hadapan kami. Ia terkesan dengan keteraturanku menyusunnya. la minta beberapa dokumen tertentu. Semuanya ada di ujung jariku. la ingin tanggal dan nama-nama. Aku sudah menghafalkannya. Aku membuat salinan dari semuanya— satu copy untuk berkasnya, satu untukku.Aku sudah punya

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-13
  • THE POSSIBLE   Lima Puluh Satu

    "Kau bilang akan mengurus pekerjaan kebun kalau aku menurunkan uang sewa.”“Ya, saya tahu." Bagaimana mungkin aku lupa? La sudah mengingatkanku selusin kali tentang hal ini."Nah, baiklah,” katanya, seolah-olah ia sudah mendapatkan apa yang menjadi tujuannya ke sini.Kemudian ia berjalan bergoyang-goyang keluar pintu dan menuruni tangga, sambil menggumam sepanjang jalan. Aku menutup pintu pelan-pelan, dalam hati bertanya, pukul berapa lagi ia akan datang menjemputku besok pagi.Aku berpakaian dan pergi ke kantor. Setengah lusin mobil sudah diparkir di sana, dan gedung itu sebagian sudah menyala. Saat itu belum lagi pukul tujuh. Aku menunggu di dalam mobil sampai satu mobil lain berhenti di halaman parkir. Aku menghitung waktuku dengan hati-hati, sehingga aku bisa menyusul seorang laki-laki setengah baya di pintu depan. la menjinjing tas kerja dan membawa satu cangkir kertas tinggi berisi kopi, sambil merogoh rogoh mencari kunci.

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-14
  • THE POSSIBLE   Lima Puluh Dua

    "Tidak, terima kasih. Air saja.” la kemudian mengisi sebuah gelas plastik dengan air keran tanpa es, dan meletakkannya di depanku. Pelahan lahan kami berdua melihat ke luar jendela."Aku tak bisa menyuruhnya masuk," katanya tanpa sedikit pun nada kesal. Kurasa Eddy kadang kadang masuk, kadang-kadang tidak."Kenapa tidak?" aku bertanya, seolah-olah perilakunya bisa dinalar.la cuma angkat bahu. "Kau perlu Ronnie Kray juga, betul?”la pergi dari dapur, meninggalkan aku dengan air hangat dan pemandangan pada Eddy. Sebenarnya ia sulit dilihat karena kaca depan mobil itu sudah berpuluh tahun tak pernah dicuci, dan segerombolan kucing kudisan bermain-main gembira di atapnya. la mengenakan topi entah apa, mungkin dengan kelepak telinga, dan perlahan-lahan mengangkat botol ke bibir. Botol itu kelihatannya terbungkus kertas cokelat. Dengan santai ia meneguk isinya.Aku mendengar Smith berbicara lembut kepada putranya. Mereka berjalan melew

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-14
  • THE POSSIBLE   Lima Puluh Tiga

    "Bagus," katanya lega. Kami mengawasi Smith mengusir kucing-kucing itu. Miko bertengger di atap mobil, pura-pura tidur. Miko tak ingin bagian apa pun dari Smith Jack. Pintu-pintunya terbuka dan Smith mengulurkan kontrak itu ke dalam. Kami bisa mendengar suaranya yang menusuk."Aku tahu kaupikir mereka gila," kata Ronnie Kray, membaca pikiranku. Tapi mereka sebenarnya orang orang baik yang telah mengalami banyak kepahitan. Bersabarlah dengan mereka.""Mereka orang-orang yang menyenangkan."“Aku sudah delapan puluh persen mati, oke? Delapan puluh persen. Seandainya aku mendapatkan transplantasi, bahkan enam bulan yang lalu sekalipun, aku tentu punya peluang sembilan puluh persen untuk sembuh. Sembilan puluh persen. Sungguh lucu bagaimana para dokter memakai angka-angka untuk mengatakan apakah kami akan hidup atau mati. Sekarang sudah terlambat." Ia mendadak terengah mencari udara, mengepalkan tangan, dan menggigil keras. Wajahnya jadi bersemu dadu ketika ia

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-14
  • THE POSSIBLE   Lima Puluh Empat

    Ayahku benci siksaan itu. Pertama, ia tak bisa menyelinap dan minum—tak mungkin dengan adanya ibu-ibu gereja. Aku pikir mereka tahu kalau ia suka mencuri minum dari botol, dan karena sudah berhasil menerobos ke dalam rumah, mereka bertekad untuk memergokinya. Dan ia diharapkan menjadi tuan rumah yang ramah, sesuatu yang memang tak bisa dikerjakan oleh ayahku. Sesudah 24 jam pertama, ia lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah sakit, tapi bukan untuk menjaga istrinya yang sedang sakit. la tinggal di ruang duduk pengunjung, menonton TV dan meneguk cola campur minuman keras.Aku punya kenangan indah tentang saat itu. Rumah kami tak pernah merasakan kehangatan seperti itu, tak pernah melihat begitu banyak makanan lezat. Perempuan-perempuan itu begitu mengurusiku, seolah-olah ibuku sudah meninggal, dan aku gembira menikmati perhatian tersebut. Mereka adalah bibi dan nenek yang tak pernah aku kenal.Tak lama sesudah ibuku sembuh, Pendeta Gurira melakukan su

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-14

Bab terbaru

  • THE POSSIBLE   seratus empat puluh lima

    "Apakah dia bekerja di departemen Anda?""Kapan dia berhenti bekerja untuk State Farm?"la mengangkat pundak, tidak ingat. tanggalnya. "Bagaimana kalau tanggal 3 Oktober tahun lalu?""Kedengarannya dekat." "Dan bukankah itu dua hari sebelum dia dijadwalkan untuk memberikan deposisi dalam kasus ini?”"Saya benar benar tidak ingat."Aku menyegarkan ingatannya dengan memperlihatkan dua dokumen; yang pertama adalah surat pengunduran diri tertanggal 3 Oktober, yang kedua adalah pemberitahuanku untuk mengambil kesaksiannya pada tanggal 5 Oktober. Sekarang ia ingat. Dengan enggan ia mengakui bahwa Eli Grimshaw keluar dari State Farm dua hari sebelum ia dijadwalkan untuk memberikan kesaksian dalam sidang ini."Dan dia orang yang bertanggung jawab menangani klaim ini dalam perusahaan Anda?""Benar.”"Dan Anda memecatnya?""Tentu saja tidak.""Bagaimana Anda menyingkirkannya?""Dia mengundurkan diri. Itu tertulis dalam suratnya.""Mengapa dia mengundurkan diri?" la menarik surat itu leb

  • THE POSSIBLE   seratus empat puluh empat

    “Bisakah Anda menjelaskan pada juri, Dr. Preston, bagaimana Anda melakukan transplantasi sumsum?”"Tentu. Prosedur ini tidak terlalu rumit. Sesudah pasien menjalani kemoterapi yang baru saja saya jelaskan, dan bila dia cukup beruntung bisa menemukan donor yang secara genetis cukup cocok, kami akan mengambil sumsum dari donor dan memasukkannya secara intravena kepada resipien. Gagasannya adalah mentransfer seluruh populasi sel sumsum dari satu pasien ke pasien lain.”"Apakah Reg Jack donor yang cocok bagi Ronnie Kray?""Sangat cocok. Dia saudara kembar identik, dan itu yang paling mudah. Kami melakukan tes terhadap keduanya, dan transplantasi seharusnya sangat mudah. Seharusnya berhasil."Martin melompat berdiri. "Keberatan, spekulasi. Dokter tidak boleh memberikan kesaksian apakah tranplantasi ini mungkin atau tidak mungkin berhasil.""Ditolak. Simpanlah untuk pemeriksaan silang."Aku mengajukan beberapa pertanyaan lain tentang prosedur itu, dan ketika Rahmad Preston menjawab, aku mem

  • THE POSSIBLE   seratus empat puluh tiga

    Aku memanggil Reg Jack ke podium. Ia juga punya naskah, dan kesaksiannya berlangsung tak lebill dari tiga puluh menit, Yang kami butuhkan dari Reg hanyalah fakta bahwa pernah dilakukan tes terhadapnya, dan ia donor yang sangat tepat bagi saudara kembarnya, dan ia setiap saat bersedia menjadi donor. Martin tidak melakukan pemeriksaan silang. Saat itu hampir pukul sebelas, dan Denis Lennon memerintahkan reses selama lima belas menit.Smith berlari ke kamar kecil untuk bersembunyi dan merokok. Aku memperingatkannya agar tidak merokok di depan anggota juri. Aku dan Yuval duduk berdekatan di meja kami, membandingkan catatan. Ia tadi duduk di belakangku, terus mengawasi para juri. Surat penolakan itu mendapat perhatian mereka. Dan surat Tolol itu menggusarkan mereka.Buat mereka marah, katanya. Buat mereka gusar. Denda ganti rugi hanya akan dijatuhkan bila juri gusar.Dr. Rahmad Preston tampil sebagai sosok mengesankan ketika maju ke tempat saksi. Ia memakai jas sport motif kotak-kotak, cel

  • THE POSSIBLE   seratus empat puluh dua

    Strategi pembela jadi jelas. Bukannya bersikap lunak dengan mengakui telah terjadi kesalahan oleh orang yang tidak kompeten dalam perusahaan raksasa itu, Martin tidak mengakui apa pun. Ia akan menyatakan cangkok sumsum sangat tidak andal, pengobatan yang buruk, sama sekali bukan metode rutin yang sudah diterima dalam pengobatan leukemia akut.Ia kedengaran seperti dokter yang bicara tentang sulitnya menemukan donor yang tepat, satu dari berjuta-juta kasus, dan kecilnya peluang keberhasilan tranplantasi. Berkali-kali ia mengulangi dengan mengatakan, "ltu tidak tercantum dalam polis."Ia memutuskan untuk mendesakku. Kedua kalinya ia menyebut kata "keserakahan", aku melompat berdiri dan mengajukan keberatan. Kata pembukaan bukanlah tempat adu pendapat. ltu untuk nanti. la hanya diizinkan mengatakan pada juri apa yang nurutnya akan dibuktikan.Denis Lennon tercinta cepat-cepat berkata, "Diterima.”Darah pertama terkucur untukku."Maaf, Yang Mulia," kata Martin dengan tulus. Ia bicara tent

  • THE POSSIBLE   seratus empat puluh satu

    Aku bicara dengan Eli Grimshaw selama satu jam. Kadang-kadang ia kedengaran kuat dan teguh, kadang-kadang nyaris tak bisa menahan diri. la tidak mau tidur dengan orang-orang ini, katanya terus menerus, tapi itu satu-satunya cara untuk maju. la janda dengan dua anak.la setuju datang ke Southaven. Aku menawarkan akan menerbangkannya ke sini dan mengganti pengeluarannya, dan aku bisa mengucapkan ini dengan tenang, meyakinkan bahwa biro hukumku punya banyak uang. la minta aku berjanji bahwa bila ia memberikan kesaksian kelak, itu harus merupakan kejutan bagi State Farm.la takut setengah mati pada mereka. Aku rasa kejutan ini akan bagus.***Kami tinggal di kantor selama akhir pekan, tidur hanya beberapa jam di apartemen masing-masing, kemudian seperti domba hilang kembali ke kantor untuk bersiap lebih jauh.Saat-saat santaiku yang jarang boleh dikata karena jasa Denis Lennon. Aku diam-diam mengucapkan terima kasih seribu kali kepadanya karena memilih juri seminggu sebelum sidang, dan me

  • THE POSSIBLE   seratus empat puluh

    ENAM hari sesudah kami memilih juri dan empat hari sebelum sidang mulai, Yuval menerima telepon dari kantor seorang pengacara di Toledo yang ingin bicara denganku. Aku langsung curiga, sebab aku tak kenal satu pun pengacara di Toledo, dan aku bicara sekadar cukup lama untuk mendapatkan namanya. Perlu sekitar sepuluh detik, lalu pelan-pelan memutuskan sambungan di tengah percakapan dan bekerja seperti biasa, seolah-olah sambungan telepon kami tak sengaja terputus. Ini selalu terjadi akhir akhir ini, kataku pada Yuval, cukup keras untuk direkam dalam pesawat. Kami melepaskan tiga pesawat telepon kantor dari sambungan, dan aku berlari ke jalan tempat Volvo diparkir. Ticki sudah memeriksa telepon mobilku dan tampaknya alat itu bebas dari penyadap. Dengan bantuan bagian informasi, aku menelepon pengacara Toledo itu.Ternyata telepon itu luar biasa penting.Namanya Ryan Carvajal. Spesialisasinya adalah hukum perburuhan dan diskriminasi pekerjaan, dan ia mewakili seorang wanita muda bernama

  • THE POSSIBLE   seratus tiga puluh sembilan

    KESAN pertama sangat menentukan. Para calon anggota juri tiba antara pukul setengah sembilan sampai pukul sembilan. Mereka berjalan gelisah melewati pintu ganda dari kayu, kemudian melangkah menyusuri gang, menatap sekitarnya nyaris melongo. Bagi kebanyakan di antara mereka, ini merupakan kunjungan pertama ke ruang sidang. Aku dan Smith duduk berdua saja di ujung meja, menghadap berderet-deret bangku panjang berlapis jok yang diisi oleh para calon juri. Punggung kami menghadap ke meja hakim. Sebuah bloknot tergeletak di meja kami, tak ada lainnya. Yuval duduk di kursi dekat boks juri, jauh dari kami. Aku dan Smith berbisik dan mencoba tersenyum. Perutku kejang dengan perasaan tegang.Meja pembela di seberang gang dikelilingi lima laki-laki dalam setelan jas hitam, semuanya tanpa senyum, menekuni tumpukan-tumpukan kertas yang sepenuhnya menutupi meja. Sungguh kontras dengan meja kami.Tema Daud lawan Goliat merupakan tema yang menentukan, dan itu dimulai sekarang. Hal pertama yang dili

  • THE POSSIBLE   seratus tiga puluh delapan

    "Sedikit. Aku bilang padanya apa yang sudah aku ceritakan kepada yang lain. Aku cuma detektif, bukan pengacara. Dan kalau mereka tidak mengatakan apa-apa pada siapa pun tentang percakapan kami, tak seorang pun akan kena masalah.""Bagus. Dan menurutmu Jurgen Klark ada di pihak kita?""Tak diragukan Iagi. Kita harus mendapatkannya."Aku membalik-balik kertas dekat telepon. "Siapa yang tersisa dalam daftarmu?" aku bertanya keras."Coba kulihat." Aku bisa mendengar Yuval membalik-balik kertas di ujung sana. Kerja sama kami cukup bagus. "Aku sudah bicara dengan Andy Cole, Peter Crouch, Bruno Kelso, Kylian More, dan Ragnick Malone."Kecuali Ragnick Malone, yang lain adalah orang-orang kulit putih yang tidak kami inginkan sebagai juri. Bila kami bisa cukup mencemari nama mereka, Martin akan mencoba segala cara untuk menyisihkan mereka."Bagaimana dengan Andy Cole?" tanyaku."Solid. Satu kali pernah melempar juru taksir asuransi keluar dari rumahnya. Aku akan memberinya angka sembilan.""Bag

  • THE POSSIBLE   seratus tiga puluh tujuh

    Aku makan seorang diri di kedai dekat kantor kami. Kacang hitam dan risotto, serta teh herbal. Aku merasa lebih sehat tiap kali masuk ke sini. Aku makan perlahan-lahan, mengaduk kacangku, dan menatap 92 nama dalam daftar juri. Martin, dengan sumber-sumbernya yang tak terbatas, akan memakai satu regu penyelidik untuk mencari orang-orang ini dan menyelidiki kehidupan mereka. Mereka akan melakukan berbagai hal—memotret rumah dan mobil mereka dengan diam-diam, mencari tahu apakah mereka pernah terlibat dalam perkara pengadilan, mendapatkan laporan kredit dan sejarah pekerjaan mereka, mencari-cari keburukan mereka seperti perceraian, kebangkrutan, atau tuntutan pidana. Mereka akan meneliti catatan-catatan umum dan mencari tahu berapa banyak yang dibayarkan orang-orang ini untuk rumah mereka. Satu-satunya larangan adalah kontak secara pribadi, baik langsung atau lewat perantara.Saat kami semua berkumpul di ruang sidang untuk memilih dua belas orang, Martin dan kawan- kawan tentu sudah puny

DMCA.com Protection Status