Setelah acara resepsi pernikahan Edward dan Agnes selesai, keduanya pun menginap di resort milik keluarga Edward yang lokasinya berdekatan dengan tempat resepsi mereka.Seluruh keluarga kedua belah pihak juga ikut menginap disana.Mulai malam ini keduanya tidur satu kamar karena mereka telah sah menjadi pasangan suami istri. Namun atas kesepakatan bersama, malam pertama mereka ditunda dulu malam ini.Edward menginginkan mereka menyatu dalam satu ikatan cinta suci dan menghabiskan malam dengan cumbuan dan kemesraan sebagai sepasang suami istri, di tempat bulan madu yaitu di negara Norwegia.Jadilah malam ini, mereka tidur satu ranjang tanpa melakukan apa pun hanya saling berpelukan dan mengalirkan rasa cinta yang semakin bersemi di hati keduanya."Baby, akhirnya kita bisa sah juga tidur satu ranjang." ucap Edward senang, sambil mengecup kening istrinya lembut."Iya, Ed. Aku juga nggak menyangka jika kamu ternyata adalah jodohku. Aku sangat bahagia sekarang." seru Agnes sambil memandang
"TING." Pintu lift pun terbuka saat mereka sampai di lantai delapan yang dituju, sebuah hotel mewah yang telah direservasi sebelumya oleh Edward. Sang pria lalu membuka pintu kamar hotel tempat dia bersama Agnes akan menjalani malam pertama mereka dengan kartu akses kamar. Kemudian Edward menancapkan kartu tersebut ke sakelar untuk menyalakan daya. Lampu kamar pun menyala terang."Selamat datang di kamar kita, Pengantin Cantikku!" seru Edward sambil tersenyum lebar kepada Agnes. "Wow ... ini indah sekali, Ed. Kamarnya wangi ... seperti taman bunga deh!" ujar Agnes sambil berdecak kagum berkeliling ruangan.Suaminya mulai menyalakan lilin-lilin aroma terapi yang tersebar di sekeliling kamar luas berinterior mewah itu sebelum mematikan lampu utama yang menyilaukan mata. Model presidential suite room hotel ini memang dibuat tanpa sekat dengan kamar mandi di salah satu pojok kamar. Namun, meja makan, ruang TV, bathtub, meja kerja, dan ranjang semuanya tertata rapi tersebar di ruangan
Setelah menyelesaikan malam yang hangat di Negara Norwegia. Keesokan harinya, kedua pasangan sejoli itu, menghabiskan waktu mereka sepanjang hari di dalam kamar hotel. Sepertinya Edward masih belum puas untuk menikmati tubuh istrinya yang begitu molek. Sebagai menu utama favoritnya selama mereka berbulan madu.Agnes sama sekali tidak keberatan. Dia malah senang bisa menghabiskan waktu bersama suaminya yang begitu sangat jago di atas ranjang, yang membuatnya sedikit kewalahan.Barulah hari berikutnya, Edward membawa istrinya untuk menikmati keindahan Negara Norwegia ini. Setelah selesai sarapan, keduanya pun ke luar dari hotel.Destinasi wisata yang akan mereka kunjungi yaitu Flamsbana atau dikenal dengan Flam Railway. Yang merupakan atraksi kereta api yang memotong lereng gunung dan membentang sepanjang dua puluh kilo meter antara Myrdal dan Flam.Saat naik kereta api ini, para pengunjung akan menyaksikan keindahan pemandangan alam yang ada di Norwegia. Seperti halnya Edward dan Agnes
Hari berikutnya Edward dan Agnes mengunjungi gedung Opera yang ada di Kota Oslo, Norwegia. Kota ini memiliki gedung opera yang menginspirasi, dan dianggap sebagai salah satu bangunan modern paling ikonik di negara itu. Gedung Opera ini bentukannya menyerupai gletser, yang perlahan meluncur ke dalam air yang mengalir di fjord. Namun ada juga yang mengatakan jika bangunan itu terlihat seperti lereng ski atau kapal. Interior teaternya berbentuk seperti tapal kuda yang berguna untuk kemampuan menonton yang maksimal. Di gedung ini juga terdapat instalasi seni diseluruh gedung, termasuk panel dinding berlubang yang menyembunyikan penyangga langit-langit. Bangunan megah ini dirancang oleh seniman Islandia-Denmark, Olafur Eliasson.Gedung Opera ini, kini menjadi rumah bagi Opera dan Balet Nasional Norwegia, dan Teater Opera Nasional di Norwegia. Gedung ini juga bersifat transparan. Sehingga orang yang datang berkunjung dapat melihat melalui jendela seperti lukisan, kostum, dan ruang latihan
Setelah menunda bulan madu karena Zemi yang sedang datang bulan dan acara adat di Malang. Akhirnya Rahez pun mengajak istrinya untuk menikmati honeymoon mereka di sebuah negara kepulauan tropis yang berada di belahan Benua Amerika. Honolulu, Hawai.Dengan menggunakan pesawat jet pribadi milik Rahez, akhirnya mereka dapat menginjakkan kaki di negara ini. Setelah sampai ke hotel dan meletakkan koper di dalam kamar, Rahez pun mengajak istrinya untuk sarapan di sebuah restoran mewah yang ada di kawasan perhotelan itu. Menu sarapan pagi keduanya saat ini yaitu Loco Moco yang merupakan sajian khas Hawaii yang terdiri dari nasi, telur, patty burget dengan siraman saus daging sapi yang disebut sebagai gravy.Selain menggunakan patty daging, loco moco juga memiliki variasi lain yang dihidangkan bersama dengan daging ayam, tiram ataupun udang.Tentu saja, loco moco memiliki rasa yang sangat lezat dan bisa mengenyangkan perut karena porsinya yang pas. "Bagaimana, Sayang? Kamu suka sarapan kit
Zemi baru saja selesai mandi. Setelah perjalanan panjang mereka hari ini. Dengan masih bertubuh telanjang, gadis itu segera meraih paper bag spesial dari Rahez untuknya. Sang suami mengatakan jika isinya sangat istimewa untuknya selama menghabiskan hari-hari bulan madu, bersama Rahez di Honolulu, Hawaii.Karena penasaran, Zemi pun segera membukanya. Alangkah terkejutnya dia saat tahu jika isi dalam paper bag itu adalah gaun malam yang begitu seksi dan sangat kekurangan bahan.Zemi pun akhirnya mengerti ucapan dari suaminya yang mengatakan jika hadiah ini sangatlah penting yang akan menjadi favoritnya selama masa-masa bulan madu mereka."Ih, kok aku nggak kepikiran sih jika maksud Rahez adalah baju dinas kayak gini." tuturnya dalam hati.Mau tidak mau, Zemi pun memakainya dan terasa sangat cocok di badannya."Apakah Rahez tahu ukuran badanku? Kenapa baju ini terlihat sangat pas saat aku pakai, ya?" tanyanya dalam hati.Zemi tidak tahu saja jika sang suami berkolaborasi dengan Arlyn da
Setelah berkata begitu Rahez segera menindih tubuh istrinya, lalu kembali melumat bibir Zemi yang sungguh memabukkan dirinya."Sayang sebentar lagi, aku akan memasukimu," ucapnya lagi. Memastikan kepada istrinya."I ... iya, Hez. Tapi pelan, ya! lirihnya takut."Ah ... Hez!" desahnya lagi saat suaminya mulai menyedot pucuk bukit kembar milik Zemi dengan mulutnya secara bergantian.Zemi sampai merasa seperti sedang melayang-layang di udara, saking tak tahannya dirinya menikmati lidah Rahez yang sungguh lihai.Sang suami mulai mengesek-gesekkan alat tempur miliknya di depan gua sempit istrinya.Sudah beberapa kali alat tempur Rahez mencoba membobol dan menerobos gawang suci itu, namun tetap saja mengalami kegagalan.Zemi terlihat meringis menahan sakit. Air matanya mulai ke luar dari sudut bibirnya. Namun dia sama sekali tidak mengeluh. Dia sudah berjanji dari dalam hatinya untuk tidak menolak setiap sentuhan yang diberikan oleh suaminya, kepadanya."Sayang, apakah sakit?" tanya Rahez k
"Hez, ah ... pelan!" desah Zemi lagi. Saat ini, keduanya sedang berpacu di dalam bathtub, merasai nikmatnya surga dunia bersama.Lalu, Rahez meletakkan istrinya di pinggir bathtub dan mulai menjilati liang kenikmatan milik Zemi dengan lidahnya yang sangat lihai itu. "Akh!" jerit Zemi tertahan saat dirinya kembali mendapatkan pelepasannya. Lalu Rahez segera memasukkan alat tempurnya ke dalam gua sempit itu dan mulai melakukan goyangan yang awalnya pelan, namun lama kelamaan menjadi cepat dan semakin cepat. Hingga mereka berdua kembali merasai nikmatnya puncak kenikmatan itu.Cairan kehidupan yang di keluarkan oleh alat tempur suaminya, memenuhi ruangan dalam gua sempit milik Zemi.Genjotan demi genjotan dari Rahez benar-benar membuat Zemi terlena. Dia hanya pasrah dalam pacuan kuda yang dipimpin oleh sang suami.Entah sudah berapa kali dia mengalami pelepasan, namun Rahez terus saja bermain tanpa henti. Setelah puas bermain di dalam bathtub, pria itu pun segera menggendong istrinya
Ketiga keluarga yang bersahabat diantaranya Keluarga Edward dan Agnes, Keluarga Tian dan Arlyn, serta keluarga Rahez dan Zemi telah merencanakan liburan ke Negara Sakura, Jepang tepatnya di Disneyland yang berada di Tokyo.Para ayah muda tersebut, saat ini sedang berkumpul di sebuah kafe untuk membicarakan rencana liburan tiga keluarga."Bro, bagaimana persiapan keluarga Lo dalam rangka rencana liburan kita ke Jepang?" tanya Rahez kepada Edward dan Tian."Keluarga gue aman, Bro. Semua barang-barang telah dipacking dengan baik sama Agnes." sahut Edward."Bagaimana dengan Lo, Tian?""Beres! Semua tinggal berangkat," sahut Tian.Mereka pun merencanakan keberangkatan ke sana, akhir minggu ini.Perjalanan udara dari Jakarta ke Jepang adalah petualangan yang menarik bagi keluarga Arlyn, Tian, Edward, Agnes, Rahez, dan Zemi beserta anak-anak mereka: Harvey, Eva, Isaac, Jacob, Josie, Fritz, dan Leticia. Mereka semua sangat bersemangat untuk menjelajahi keajaiban Disneyland, yang berada di Tok
Hari libur sekolah telah tibaRahez dan Zemi telah berjanji kepada kedua anaknya, Fritz dan Leticia akan membawa mereka ke Taman Safari yang terletak di daerah Puncak Bogor."Fritz, Leticia. Kita berangkat sekarang ke Taman Safari," tutur Papa Rahez kepada kedua anaknya."Hore! Aku sudah nggak sabar, Pa!" Leticia bersorak kegirangan sudah tidak sabar untuk segera sampai di sana."Ayo, Pa! Tunggu apalagi. Kita berangkat sekarang saja. Selagi masih pagi. Ntar semakin siang akan semakin macet." Fritz ikut mengingatkan sang ayah agar segera melajukan mobil.Mama mana? Kok nggak kelihatan?" tanya Papa Rahez kepada kedua anaknya.Lalu dari arah dalam rumah Mama Zemi terlihat sedang melangkah menuju ke tempat mobil berada."Mama, buruan! Nanti kita bisa kena macet!" teriak Leticia kepada sang ibu."Iya, Sayang. Mama memang akan masuk ke dalam mobil." ucap Zemi lalu masuk ke dalam mobil, dan mulai bergabung dengan anggota keluarga lainnya."Baik ... karena semua sudah lengkap. Kita berangkat
Hari ini Harvey dan Eva menerima raport dari sekolah. Mereka sungguh senang karena keduanya mendapatkan nilai yang bagus.Sang ayah pernah berkata jika mereka mendapatkan nilai bagus saat pembagian raport, Papi Tian dan Mami Arlyn akan membawa mereka untuk berjalan-jalan ke Ancol."Harvey, Eva .... Seperti janji Papi jika nilai kalian bagus, Papi akan membawa kalian untuk jalan-jalan ke Ancol. Jadi kita besok ya, kita ke sana." ucapnya kepada kedua putra-putri nya."Hore!" teriak Harvey."Asyik! Jalan-jalan ke Ancol!" Eva juga turut senang saat ini. "Ya sudah, anak-anak. Ayo kalian mandi dulu. Hari sudah sore," tutur Arlyn kepada kedua anaknya."Beres, Mami!" sahut keduanya.Keluarga Arlyn dan Tian sangat bersemangat ketika mereka memutuskan untuk menghabiskan hari istimewa di Sea World Ancol dan Dufan Ancol bersama kedua anak mereka, Harvey dan Eva. Hari itu pastinya akan dipenuhi dengan kebahagiaan dan petualangan yang tak terlupakan.Mereka tiba di Sea World Ancol di pagi cerah
Liburan sekolah telah tiba, Edward dan Agnes pun menghadiahi ketiga anak-anaknya untuk menghabiskan waktu liburan mereka di Pulau Komodo."Daddy! Jadi benar kita akan ke sana?" tanya Isaac tak percaya."So pasti, dong! Kan Daddy sama Mommy sudah janji kepada kalian,"serunya menjawab perkataan anak sulungnya."Dad, di sana kami bisa berenang dan snorkeling?" Kali ini Jacob, si putra kedua yang bertanya."Tentu saja boleh, Jacob. Asalkan kalian melakukan kegiatan di laut atas izin dari Daddy dan Mommy," jawab Edward kepada anak laki-lakinya yang ke dua."Hore .... Aku sudah tidak sabar ingin segera sampai ke sana, Dad!" Si bungsu Josie juga ikut antusias."Ya sudah, kalau begitu kalian bantu Mommy untuk packing," ujar Agnes kepada ketiga anaknya."Siap, Mommy!" jawab ketiganya serentak.Persiapan keluarga Agnes dan Edward untuk perjalanan dari Jakarta ke Pulau Komodo adalah momen yang penuh antusiasme bagi keluarganya.Dengan tiga anak mereka yang bersemangat, Isaac, Jacob, dan Josie, y
Saat siang hari, di sebuah rumah sakit ternama di Jakarta Selatan,Rahez terlihat sedang duduk di ruang tunggu rumah sakit, dengan perasaannya yang campur aduk. Dia merasa cemas dan khawatir, akan tetapi juga penuh antusiasme. Sejak beberapa menit yang lalu, Zemi, istrinya telah dibawa ke ruang operasi untuk menjalani prosedur operasi caesar. Mereka akan segera menjadi orangtua untuk pertama kalinya.Saat Rahez sedang menunggu istrinya. Seketika dia mengingat momen-momen indah yang mereka telah lewati bersama selama perjalanan panjang menuju kehamilan ini.Keduanya telah bersiap dan merencanakan semuanya dengan cermat. Mereka ingin memastikan bahwa kelahiran Baby Fritz, berlangsung dengan aman dan baik.Di sisi lain, Rahez merasa sedikit cemas. Operasi caesar adalah tindakan medis yang serius, dan meskipun risiko adalah bagian dari setiap prosedur medis, dia ingin Zemi dan bayi mereka dalam keadaan sehat.Sang pria tak luput untuk berdoa agar semuanya berjalan lancar dan tanpa komplik
Di sebuah rumah sakit ternama di Jakarta.Tiano Pisceso, suami dari Arlyn Virgolin. Terlihat sangat tegang saat ini. Pasalnya sang istri sedang berjuang di atas meja operasi untuk melahirkan bayi pertama mereka yang sesuai prediksi dokter, bayi dalam kandungan Arlyn itu berjenis kelamin laki-laki.Tian sengaja menunggu di luar karena pria itu tidak sanggup melihat istrinya disayat-sayat perutnya oleh alat-alat kedokteran. Tak berapa lama setelah itu, seorang dokter kandungan ke luar dari ruang operasi. Seraya berkata,"Tuan Tiano Pisceso.""Iya ... saya, dok." jawabnya dengan wajah tenang.Sang dokter segera mengulurkan tangannya kepada Tian dan mengucapkan selamat kepadanya,"Selamat, Tuan Muda. Bayi Anda terlahir sehat dan semua anggota tubuhnya juga lengkap," ucap sang dokter dengan mengulas senyum kepadanya."Keadaan istri saya bagaimana, dok? Apakah Arlyn baik-baik saja? Bisakah saya menemuinya? Saya sangat ingin melihatnya dokter. Terus terang saya sangat khawatir dengan keadaa
Hari ini adalah jadwal Agnes untuk melahirkan anak pertamanya bersama Edward. Sesuai kesepakatan bersama, sang istri akan menjalani operasi caesar.Tak tanggung-tanggung, Edward menyewa satu lantai rumah sakit, untuk menyambut kelahiran putra pertamanya.Para keluarga besar mereka juga turut hadir menunggu Agnes ke luar dari kamar operasi. Edward ikut masuk ke dalam ruang operasi untuk mendampingi istrinya.Agnes dan Edward telah sepakat memberi nama anak laki-laki pertama mereka dengan nama Isaac Connor Award.Tak lupa pemuda itu mengabadikan kelahiran Baby Isaac melalu rekaman video. Edward dari tadi sangat fokus untuk mengabadikan momen mendebarkan itu.Karena perkembangan zaman yang semakin canggih, kurang dari setengah jam Baby Isaac terlahir di dunia.Wajahnya kemerah-merahan, dengan hidung mancung dan rahang yang sangat kokoh seperti ayahnya. Sepertinya delapan puluh persen wajah Baby Isaac mendominasi wajah Edward.Agnes menangis terharu melihat bayi yang berada di dalam rahim
Ternyata para pria mesum itu, berhasil membuat istri mereka hamil yang berjarak beberapa minggu saja. Sepertinya istri-istri mereka akan melahirkan secara berdekatan.Sangat kebetulan juga, para istri saat ini sedang mengandung bayi laki-laki. Ternyata oh ternyata, pria-pria mesum itu memiliki bibit unggul yang sangat bagus sehingga dapat membuat istri-istri mereka hamil dengan berjenis kelamin laki-laki.Namun karena ketakutan mereka jika para istri kesakitan saat melahirkan. Baik Edward, Rahez, dan Tian pun memutuskan agar istri-istri mereka melahirkan secara operasi caesar.Walaupun sebenarnya para istri ingin melahirkan normal. Akan tetapi mereka tidak kuasa untuk menolak permintaan para suami yang suka memaksakan kehendak mereka itu."Baby, hati-hati jalannya!" ucap Edward kepada Agnes."Honey, pelan ya kamu jalannya!" Tian juga ikut khawatir dengan Arlyn."Sayang, satu-satu langkahnya!" Rahez ternyata juga mewanti-wanti Zemi.Sementara ketiga istri mereka terlihat saling pandang
"Andra! Anda belum rapi memangkas tanaman yang itu! Jangan sampai Pak Bos Rahez memecat Anda!" perintah Asisten Frans yang sedang mengawasi pemuda itu untuk membersihkan taman di depan kantor."Tolong, saya jangan dipecat Asisten Frans. Saya akan menata ulang taman ini agar lebih indah lagi.""Buruan kamu kerjakan!""I ... iya, saya akan melakukannya lagi." seru Andra sambil mulai mengerjakannya lagi."Asal Anda, tahu. Taman ini adalah salah satu spot kesukaan istri dari Bos Rahez. Jadi Anda harus mengerjakannya dengan baik. Bahan-bahan juga sudah lengkap. Anda tinggal menatanya kembali. Kalau Anda memang tidak mampu. Jujur saja! Bos Rahez bisa memperkerjakan orang lain yang lebih kompeten di bidangnya!" Asisten Frans lagi-lagi menakut-nakuti Andra."Jangan diganti orang lain, Asisten Frans. Saya akan melakukannya sendiri." sahut Andra.Sudah dua minggu lamanya dia bekerja sebagai tukang kebun di sebuah perusahaan besar itu. Andra terpaksa menerima pekerjaan ini karena bayarannya yang