Share

Enam

Penulis: BebbyShin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

🌲🌲🌲🌲🌲

Suasana hening dan aura dingin menguar di dalam mobil mewah milik pria bajingan di mata Naara. Wanita itu menelisik setiap jengkal isi di mobil. Satu sisi ia begitu senang bisa merasakan sensasi menaiki mobil mewah yang harganya sangat gila. Mungkin butuh puluhan tahun Naara bekerja baru bisa mengumpulkan uang sebanyak harga mobil yang ia tumpangi. Di sisi lain, ia merasa muak karena dipermainkan oleh pria otoriter seperti Aderaldo.

"Kau pria paling bajingan yang pernah aku temui dan aku tahu," desis Naara dan Aderaldo melirik sambil tersenyum miring.

"Terima kasih atas pujiannya. Aku merasa tersanjung," balas Aderaldo santai.

Naara berdecih. "Kau tidak bodoh 'kan? Kau bisa membedakan mana pujian mana umpatan," ucap Naara semakin berani.

"Menurutku kata bajingan darimu adalah suatu pujian. Kata itu memang begitu pas untukku yang memang terkenal sebagai seorang bajingan ini," kata Aderaldo.

"Dasar pria gila. Otakmu benar-benar sudah tidak waras, Aderaldo," umpat Naara sambil bergidik ngeri.

"Ya. Beberapa orang memang sering berkata demikian tentangku dan aku merasa tidak ada masalah tentang itu semua,"

Naara menggelengkan kepalanya tidak percaya atas setiap jawaban yang dikatakan oleh Aderaldo. Pria itu sangat pintar mengolah kata agar orang lain semakin kesal dibuatnya.

"Jangan panggil aku Aderaldo. Aku tidak ingin kau memanggilku dengan nama itu. Kau harus camkan di dalam otak mini mu ini," kata Aderaldo sambil menunjuk kepala Naara dengan telunjuknya.

Naara melotot garang.

"Apa hak mu melarangku? Bukankah namamu memang Aderaldo? Lantas kenapa kau tidak membolehkanku memanggilmu dengan namamu sendiri? Kau benar-benar gangguan jiwa," kesal Naara.

"Karena kau milikku, jadi aku berhak untuk mengatur semua tentangmu. Panggil aku Early! Tidak ada penolakan," ucap Aderaldo tegas.

"Aku bukan milik siapa pun! Aku bukan milikmu. Atas dasar apa kau mengklaim jika aku milikmu?" bentak Naara.

Aderaldo menaruh telunjuk panjangnya di depan bibir, seakan menyuruh Naara untuk diam.

"Aku tidak membutuhkan persetujuanmu. Jika aku bilang kau milikku, maka kau milikku. Kau hanya perlu diam dan patuh atas apa yang aku katakan," kata Aderaldo tenang dan penuh penekanan.

Naara kehilangan kata-katanya. Wanita itu hanya diam sambil berpikir keras, mengapa ada pria berhati iblis seperti pria ini. Pria tidak punya perasaan yang seenaknya mengatakan jika orang lain harus patuh terhadap ucapannya. Apakah Naara saat ini sudah menjadi boneka mainannya?

Ingin rasanya Naara memukul kepala pria ini dengan sepatu yang ia pakai agar otaknya kembali lagi normal seperti manusia pada umumnya.

Naara mengamati jalanan di sekitarnya, ini bukan jalanan menuju kampus. Mobil ini mengarah ke pusat kota dan Naara semakin kesal dibuat pria sialan ini.

"Aku mau ke kampus? Ini bukan jalanan menuju kampus!" kata Naara memprotes Aderaldo.

Seakan tuli, pria tampan itu tetap diam sambil menatap jalanan yang cukup padat.

"Kau tidak tuli 'kan? Ini bukan jalanan menuju kampus. Aku ada mata kuliah hari ini. Kau bisa membuat nilaiku turun. Aku tidak ingin beasiswaku dicabut," kata Naara marah.

"Tidak perlu khawatir. Selama kau bersamaku, semua yang kau takutkan itu tidak akan pernah terjadi," ujar Aderaldo seakan tidak ada beban.

"Kau berkata seolah kau pemilik kampus itu," sindir Naara.

Aderaldo menggosok dagunya sambil mengangguk kepala.

"Penyumbang dana terbesar, pemilik saham 80% dan pemberi beasiswa untuk mahasiswa tidak mampu, tapi berprestasi, apa itu tidak cukup untuk menobatkan diriku sebagai pemilik kekuasaan penuh di kampus yang sedang kau takutkan itu?" ucapan sombong Aderaldo sontak membuat lidah Naara keluh.

Wanita itu berusaha keras berpikir, apakah yang dikatakan pria ini adalah hal sebenarnya atau hanya karangannya saja agar Naara takut padanya.

"Jika kau ragu, kau bisa mencari namaku melalui internet. Hmm ... tapi melihat ponsel jelekmu itu, aku ragu jika di dalam sana bisa berseluncur bebas di dunia maya. Ponsel murahan yang mengerikan," kata Aderaldo sambil melirik ponsel Naara yang sedang digenggam wanita itu.

"Memangnya apa yang salah dengan ponsel ini. Ponsel ini berfungsi dengan baik," ucap Naara polos sambil membolak balikkan ponselnya.

Mobil mewah itu mengarah ke salah satu blok yang berisikan gedung pencakar langit yang begitu mewah dan megah. Naara pikir itu adalah sebuah hotel mewah. Wanita itu sudah akan bersiap-siap untuk kabur jika Aderaldo membuka pintu mobil ini. Ia tidak akan sudi bersama dengan pria itu di dalam kamar hotel.

Kunci pintu dibuka, Naara segera berancang-ancang ingin segera lari dari sana, tapi harapan tinggal harapan. Di balik pintu itu sudah begitu banyak barisan pria tinggi bertubuh kelar yang berjejer rapi menatapnya garang.

Jangankan untuk berlari, melangkah pun sudah terasa berat sekali. Wanita itu menoleh Aderaldo yang sudah berdiri dengan gagahnya di depan pintu masuk bangunan mewah itu. Dengan langkah pelan dan enggan, Naara terpaksa mengekor pria itu dengan diawasi banyaknya mata dari pria-pria bertubuh tegap dan sangar di depan pintu.

Wanita itu menatap sekelilingnya dengan rasa penasaran yang tinggi. Semua orang di sana menunduk seperti menaruh hormat pada pria yang memakai jas berwarna navy di depannya.

"Kau membawaku ke hotel? Kau jangan pernah macam-macam denganku. Kenapa kau membawaku ke hotel, Bajingan!" marah Naara ketika mereka berdua berada di dalam lift.

Aderaldo menatap Naara dengan tawa mengejek.

"Wanita polos yang cukup bodoh ternyata," gumam pria itu.

"Apa kau bilang?" tanya Naara dengan tatapan nyalang.

"Wanita polos yang cukup bodoh. Kau sudah mendengarnya dengan baik, bukan?" ulang Aderaldo tanpa ragu.

"Aku tidak bodoh! Aku mahasiswi beasiswa berprestasi," kata Naara membela diri.

Pria itu tertawa terbahak mendengarnya.

"Ya, karena kau terlalu pintar jadi susah membedakan perusahaan dan hotel. Naara Kiva, kau mainan paling menarik,"

"Apa maksudmu?" tanya Naara marah.

Mendengar kata "mainan" membuat jantungnya bergemuruh menahan emosi. Ia tidak akan pernah sudi untuk dipermainkan. Ia bukan boneka mainan yang seenaknya digunakan sang pemilik. Ia harus mengklarifikasi maksud ucapan Aderaldo sialan itu untuknya.

Aderaldo hanya tersenyum miring menanggapi pertanyaan Naara. Pria itu begitu senang melihat ekspresi Naara yang berubah-ubah dalam sekejap mata karena ucapannya. Pria tampan itu tidak pernah merasakan sensasi seperti ini saat bersama wanita-wanita lainnya.

Langkah kaki Aderaldo berhenti di depan pintu besar yang bertuliskan nama ADERALDO CETTA EARLY, yang menandakan jika ruangan itu miliknya. Tempat kekuasaan pria kaya raya itu.

Mata Naara berjelajah menelisik setiap detail lorong sepi yang hanya dihuni oleh satu orang yang sedang berdiri sambil sedikit menunduk di seberang pintu besar yang bertuliskan nama pria sialan itu. Seorang wanita seksi dengan kemeja sempit yang menonjolkan sepasang melon segar miliknya, wanita itu tersenyum penuh arti pada Aderaldo sedangkan menatap sinis Naara.

"Jangan menatap dia dengan tatapan sinismu! Aku bisa menyuruh salah satu bodyguardku untuk mencongkel bola matamu," desis Aderaldo pada sekertarisnya yang baru saja sehari bekerja di sana.

Setelah insiden pemecatan pada sekretarisnya yang lama karena terlalu membosankan, Aderaldo menyuruh mencari pengganti sekretarisnya dengan yang baru. Dengan persyaratan harus pintar, seksi dan bisa memuaskannya. Meskipun yang baru ini belum dicicipinya, tapi sikapnya sudah membuat pria itu ilfeel karena menatap Naara sinis berlebihan.

Aderaldo menggandengan lengan Naara untuk masuk ke dalam ruang kerjanya. Wanita itu ikut melangkah masuk dan berdecak kagum. Seakan melupakan apa yang tadi terjadi di dalam lift, wanita itu memilih untuk mengedarkan pandangannya ke segala penjuru ruangan besar itu.

"Ini ruang kerjamu?" tanya Naara tanpa sadar.

Aderaldo mengangguk sambil menyandar di meja kerjanya memperhatikan Naara yang ternganga melihat perabot yang ada di sana.

"Ini pasti sangat mahal," gumam Naara mengelus sofa berwarna navy berbulu halus.

"Ini tidak layak disebut ruang kerja. Ini mungkin bisa disebut kamar paling mewah di dalam hotel," wanita itu bermonolog lagi.

"Benar-benar bagus, menakjubkan dan luar biasa mewah," ucap Naara tanpa sadar.

Aderaldo berdeham untuk membuyarkan fokus Naara. Wanita itu tersadar dan segera menoleh dan berdiri kaku menatap Aderaldo.

"Untuk apa kau membawaku kemari?" tanya Naara akhirnya.

Lagi-lagi Aderaldo terkekeh. 'Benar-benar wanita unik,' pikir pria itu.

"Aku ingin kau memutar tubuhmu 360 derajat," ucap Aderaldo dan Naara mengerenyitkan dahi heran.

"Berputar. Tubuhmu berputar," tegas Aderaldo.

Naara mengikuti ucapan pria tampan itu sambil menunduk, merasa aneh dengan ucapan Aderaldo.

Pria itu berjalan menuju Naara berdiri. Wanita itu refleks mundur dan menutup mulutnya, antisipasi sebelum Aderaldo secara tiba-tiba melakukan serangan pada bibirnya.

Hanya berjarak beberapa jengkal tangan, tubuh pun hampir menempel, Aderaldo memeluk pinggang Naara dengan posesif. Naara terkejut dan refleks memukul lengan pria itu. Keadaan lengah wanita itulah yang dimanfaatkan oleh Aderaldo untuk mencium kembali bibir yang cukup seksi itu.

Naara berusaha mendorong tubuh kekar dan tegap Aderaldo, tapi sia-sia. Pria itu tetap berdiri, mendekap semakin erat tubuh Naara dan memperdalam ciumannya. Naara berhenti berontak karena akan sangat sia-sia usahanya, tenaganya tidak sebanding dengan tenaga pria itu.

Aderaldo melepas ciuman mereka dan mengelap sudut bibirnya dengan sebelah jempolnya. Tangannya yang lain masih sibuk mendekap erat tubuh Naara, mengunci wanita itu agar tidak bisa berontak lagi.

Naara menatap Aderaldo dengan tatapan kebencian. Wanita itu merasa marah dengan yang dilakukan si pria tampan itu.

"Berapa ukuran bra-mu dan juga underwear mu?" bisik Aderaldo tepat di telinga Naara.

Pertanyaan pria berengsek di mata Naara itu sukses membuatnya naik pitam beratus kali lipat. Tamparan keras mendarat di pipi Aderaldo dari tangan mungil Naara. Hadiah atas pertanyaan kurang ajar pria itu untuknya.

🌲🌲🌲🌲🌲

Komen (6)
goodnovel comment avatar
Hasni Azis
mahal sekali biaya/harganya untuk membaca novel sampai tamat di aplikasi ini
goodnovel comment avatar
Hasni Azis
bisa melek sampai pagi membaca ini...keren.
goodnovel comment avatar
IkHe nda Mazaynrys
ga ingin bhnti baca... karya shin memang luar biasa semua..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Tujuh

    Sini para bucin, merapat! Mo slepet apa nih sama org yg nanyai ukuran bra orang lain wkwkwk????Happy Reading ??

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Delapan

    Hallo Shin hadir lagi meramaikan lapak di siniBila perlu rekomendasiin ke temen2 kalian cerita iniwkwkwk???

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Sembilan

    Hollaaa...Udah yah, Heppi reading dah!Bacanya pelan-pelan biar gak lgsg komen NEXT,?????

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Sepuluh

    Jangan lupa banjirin kolom komen biar Shin semangat nulis lanjutannya wkwkwk????

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Sebelas

    Kuy, komen sebanyak-banyaknya buat part ini??Happy Reading ya❤️❤️

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Dua belas

    Komen yang panjang buat part ini, kuy!!! Happy Reading gengs! 🌲🌲🌲🌲🌲🌲Xion menatap kepergian mobil mewah yang membawa serta sahabat yang juga wanita pujaan hatinya pergi. Pria itu berencana mendatangi apartmen Naara untuk meminta maaf atas saran Hanie, tapi apa yang ia dapatkan dan temukan. Sahabatnya, Naara Kiva membawa koper kecil menaiki mobil mewah milik pria brengsek yang sangat dibenci Xion saat ini. Hilang semua kesabaran Xion, pria itu beberapa jam lalu merenungkan apa yang telah ia perbuat. Ia pikir apa yang ia katakan pada Naara memanglah sesuatu yang kasar dan juga salah. Ia seharusnya tidak berkata demikian dan mendengarkan penjelasan wanita itu terlebih dahulu.Namun, semua perkataan Hanie dan hasil renungannya tadi seolah menguap begitu saja. Ketika matanya kembali menangkap fakta jika Naara memang memiliki sesuatu hal dengan pria itu. Kali ini bukan hanya tuduhan atau dugaan, Xion yakin fakta ucapannya mengenai Naara yang murahan terbukti sudah. Ia tidak menyang

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Tiga Belas

    Eaaa eaaakk... Ada yang kangen gak sama babang ganteng, tapi ngeselin 😂😂😂Sini merapat pat pat...Ramein kolom komentar + jangan males kasih review yah buat cerita iniMuaaaahh 🌲🌲🌲🌲🌲Setelah adegan peluk memeluk tadi, Naara berdiri di depan cermin toilet. Ia meletakkan telapak tangan di dadanya. Debaran jantungnya kian menggila, jika bukan ciptaan Tuhan mungkin jantungnya sudah lepas dari tempatnya. Naara juga menatap pantulan wajahnya, pipinya muncul semburat merah jambu di sana.Semua ini salah dan pasti salah. Ini hanyalah perasaan kamuflase semata. Rasa tertarik, sayang bahkan cintanya hanya pada Xion seorang, bukan pada pria mesum yang berani-beraninya mengajak ia tidur satu ranjang bersama.Otak Naara dipastikan sudah mulai konslet. Aderaldo adalah iblis tampan yang berbahaya untuk jiwa dan juga raganya. Bukan hal baik untuk di dekati melainkan lebih baik menghindarinya. Naara memejamkan mata, mengutuk kebodohannya untuk menuruti apa kata pria itu hanya karena ancaman l

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Empat Belas

    cilukkk BAAAAH!!!Happy Reading, jangan males komen apalagi kasih review bintang lima😆😆😆Yang sayang sama cerita ini kuy lakuin 2-2nya!Dibuka dengan yang tampan 😆😆🌲🌲🌲🌲🌲Naara menutup matanya ketika Xion jatuh tersungkur akibat pukulan telak diberikan oleh seseorang berbadan besar nan tinggi. Pria itu berpakaian serba hitam, kemeja hitam, celana kain hitam, kacamata hitam dan juga bersepatu hitam.Naara bahkan semua orang di sana terkejut bukan kepalang melihat kedatangan orang itu secara tiba-tiba lalu pergi berjalan santai meninggalkan Xion yang terkapar di lantai.Wanita itu berinisiatif untuk membantu Xion berdiri namun, tangannya segera ditepis oleh Xion dan pria itu menatapnya penuh dengan kebencian."Xi-- Xi, ini tidak- ini tidak seperti--," Xion berdiri lalu mendorong tubuh Naara cukup kuat sehingga wanita itu terjatuh dan terduduk di lantai.Ancungan telunjuk Xion kembali membuat Naara menangis tersedu."Jangan pernah menegur atau memanggil namaku lagi. Aku tidak s

Bab terbaru

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Ekstra Part 3 ( LAST )

    Hallo, terima kasih ya sudah setia nungguin cerita ini update.Sedih sekali akhirnya harus benar-benar say goodbye dengan pasangan ini.Semoga kisah ini selalu terkenang buat kalian yang baca :*Terima kasih banyak atas semua support, kritik dan sarannya untuk cerita ini. Tanpa kalian semua, Shin nothing!Please gak usah komen NEXT NEXT karena sudah stop sampai di sini ya ebeb2kuu tercintaSampe ketemu di judul-judul lainnya.

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Ektra Part (2)

    *****Sebuah ballroom hotel mewah di pusat kota Berlin disulap bak negeri dongeng. Warna pastel menjadi pilihan Naara dihari pernikahannya. Wanita itu bahkan harus dipaksa oleh Rachel dan Aderaldo untuk menentukan pernikahan impiannya. Awalnya Naara hanya meminta pada Aderaldo untuk sebuah pernikahan sederhana dan biasa saja. Pesta kecil di separuh halaman mansion Aderaldo sudah cukup mewah bagi gadis itu, tapi permintaannya ditolak mentah-mentah.

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Ekstra Part (1)

    Tau lah yah kalo judulnya udah ada satu dalam kurung berarti masih ada sambungannya.Ya, ini ngetiknya disaat lg gak enak body, jadi seadanya dulu, ntar lanjut part 2 nya dan mungkin sampe ketiga.Gak usah nyengir2 plisss wk

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Empat Puluh Dua - Ending

    Hallo, Shin balik lagiHua ini part ending.Tolong bagi kesan kalian buat cerita ini di kolom review yah.Happy Reading*****Terjadi baku hantam di sebuah kelap malam terkenal. Luka robek bibir, lebam mata serta hidung patah menjadi hasil dari pelampiasan emosi seorang pria.Lantai dance yang biasa ramai orang berlenggak lenggok menari mengikuti iringan musik, kini berubah menjadi sunyi, sama sekali tidak ada satu orang pun berani bersuara.Pistol mengancung ke ara

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Empat puluh Satu

    PHEW akhirnya bisa update lagi.Sesuai perkiraan Shin, hilal ending semakin tampak, tapi bab ini bukan bab ending yah.Selama kalian gak nemu tulisan THE END yah artinya blm ending wkwkwkwkHappy Reading, selamat menikmati sajian yang khas akan keasdfghjkl Shin hahaha

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Empat Puluh

    Kayaknya besok atau lusa udah ending.Persiapkan hati kalian dan siapkan tebakan kalian apa yang bakal terjadi nantiwkwkwkkwHappy Reading!Banyakin review dan komennya yah! Muah*****Jangan tanya bagaimana usaha Naara selama satu bulan terakhir ini untuk menemui Aderaldo. Gadis itu selalu mencoba untuk menunggu kedatangan pria itu di kampus, tapi ia sama sekali tidak memperlihatkan batang hidungnya. Naara juga sudah mencoba mendatangi perusahaannya dan hasilnya tetap nihil. Ia tidak diperkenankan masuk jika tidak membuat janji terlebih dahulu. Gadis itu juga mencoba untuk mendatangi Panti Jompo, tempat Rachel tinggal. Namun, aksesnya juga dipersulit. Seakan semua cara untuk bertemu pria itu diblokir, Naara tidak akan menyerah begitu

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Tiga puluh Sembilan

    Sebelum baca, tolong tarik napas yang panjang lalu embuskan sampai tiga kali yah!Baca doa juga dan mari mulai baca.Happy Reading, Happy Nano nano ramai rasanya!Setelah ini Shin mau KAAAAABUUUUUURRRRRRRRRR! PAPAAAAYY*********Setelah satu minggu yang lalu ia menghabiskan waktu seharian penuh dengan Aderaldo, kini Naara kembali menjalani aktivitasnya sebagai mahasiswi. Ia pergi ke kampus dengan tetap menggunakan fasilitas yang diberikan Aderaldo, mobil mewah beserta sopirnya. Namun, sopir kali ini bukan Harris melainkan Veloz. Harris sendiri kembali bekerja menjadi sopir pribadi dan juga asisten Aderaldo. Naara tidak ambil pusing dengan semua itu, fokusnya kini beralih hanya pada kampusnya. Sebisa mungkin ia mengenyahkan rasa kecewanya dengan semua yang ada di kampus.

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Tiga puluh Delapan

    Hallo, Shin datang lagi!Jangan lupa komentar dan review kalian buat bab ini.Menuju bab ending gaish!!Happy Reading muah muah*****Tidur berdua dengan seorang pria yang paling dibenci dan dihindari di atas ranjang yang sama sambil berpelukan merupakan hal tergila dalam bayangan Naara Kiva sebelumnya. Namun, sekarang berbeda. Hal gila dalam bayangannya kini menjadi suatu kenyataan yang manis menurutnya.Ia membelai rambut pria yang tengah tidur terlelap di ceruk lehernya dan napas pria itu berembus secara teratur. Naara merasa dirinya kini sudah gila. Gila karena pesona pria berengsek yang mengacaukan kehidupannya.Alis tebal, hidung mancung, kulit wajah yang cukup terawa

  • THE JERK BILLIONAIRE (INDONESIA)   Tiga puluh Tujuh

    Taraaaaaaa .... Shin muncul lagi, padahal kemarin udah pamit gak mau update!But, besok beneran Shin off update karena banyak kerjaan di dunia real yg harus dikerjain wkwkwkKu juga ingin refreshing sejenak sebelum nulis ending ceritanyaHappy Reading!Jangan lupa komentar dan juga REVIEW REVIEW REVIEW

DMCA.com Protection Status