Beranda / Urban / THE GREAT MAN / LAGI LAGI KEJUTAN UNTUK KELUARGA MILLER

Share

LAGI LAGI KEJUTAN UNTUK KELUARGA MILLER

Penulis: Eshal Arrayyan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Berdecak kagum semua anggota keluarga. Dipikir mereka Aland lah yang hebat.

 "Bahkan diam diam papa pun kenal dengan pemilik resto termewah di kota ini," ungkap Salika. Dengan bangganya dia mengatakan itu.

"Pantas papa mengarahkan kita makan di sini," seru Felicia, yang tidak kalah senangnya.  

"Tidak menyangka, suamiku ternyata memiliki relasi yang sangat luas. Kenapa papa tidak pernah bercerita sama mama." Kali ini Rosita pun ikut ikutan memuji suaminya. 

Namun justru sebenarnya Aland sendiri mendapatkan dirinya sangat bingung. 

Siapa yang sudah melakukan ini? Jangankan mengenalnya, tau siapa pemiliknya saja, tidak. Sama sekali tidak mengerti, batin Aland. 

"Sepertinya ada yang salah." Akhirnya Aland memilih bersuara. Dia sendiri penasaran. "Boleh aku bertemu dengan orang itu? Setidaknya aku ingin mengucapkan terima kasih," pinta Aland. 

Nampak wajah pelayan itu bingung. Dia sendiri tidak tau siapa pemi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • THE GREAT MAN   UNDANGAN UNTUK JOE DATANG KE RUMAH ALAND

    "Apa kita sudah selesai?" Tanya Jilly, yang wajahnya dari tadi sangat tidak enak dipandang. Dia benar benar terbakar api cemburu yang sangat besar."Kalau sudah, sebaiknya kita pulang. Aku masih harus menemui Vino," sambungnya."Kalian pulanglah dulu, papa masih ada urusan dengan laki laki itu," sahut Aland, sambil menghunuskan tatapan mata segaris ke arah Joe yang masih sibuk bermesraan dengan Pevita di meja ujung sana. Itulah juga yang membuat Jilly semakin panas melihatnya. Masalahnya Pevita itu cantik dan kaya. Kalau perempuan yang bersama Joe itu jelek dan miskin, tentu hati Jilly tidak terbakar seperti sekarang ini. Sungguh, Jilly benar benar merasa tersaingi."Tidak ada yang pulang. Kami semua menunggu papa sampai selesai berbicara dengan laki laki busuk itu!" Sahut Rosita."Kalau begitu, aku pulang duluan," seru Jilly, sambil bersiap siap."Jilly, duduk!" Rosita mengatakan ini dengan nada tegas. Dia tidak mau satu anak

  • THE GREAT MAN   MEKANIKA HATI

    Hilang sudah selera makan Joe sekaligus menutup canda yang penuh tawa. Padahal sebelumnya mereka sedang asik bersenda gurau tanpa serius membahas satu persoalan yang ada. Begitu saja terjadi. Seperti air yang mengalir tanpa tau akan bermuara di ujung mana. Joe pun bingung bagaimana dirinya bisa tiba tiba melebur begitu saja dengan Pevita.Namun sekarang, sedikit senyum saja tak ada di wajah Joe setelah Aland Miller datang dan menyinggung putri kesayangan yang tak tau ada di mana. Itu sangat menggelitik perasaan Joe. Khususnya perasaan sedih sekaligus benci dengan orang orang yang sudah tega menjauhkan dirinya dari Kiara."Boleh aku tau, apa yang mereka lakukan pada putrimu?" Tanya Pevita dengan hati hati. Dia sangat begitu penasaran."Mereka menjual putriku pada seorang konglomerat!" Sahut Joe datar. Namun ekpresinya wajahnya begitu mengerikan bagi siapapun yang menatapnya. Joe sedang marah besar. Hanya saja, bentuk kemarahan itu dia pendam dal

  • THE GREAT MAN   TEMPAT TINGGAL JOE YANG BARU

    Tak terasa malam pun semakin larut. Joe memutuskan untuk beranjak. "Sebaiknya kita pulang," ujar Joe, sambil bersiap. "Sebentar, aku urus dulu billnya," sahut Pevita. Kemudian, dia pergi menuju kasir. Sejurus kemudian, dia kembali dengan wajah bingung. "Apa yang terjadi?" Tanya Joe. Dia pura pura polos. Seperti linglung, Pevita jadi bingung sendiri. "Baru saja aku ingin membayar bill makanan kita, tapi kata petugas kasir bill kita sudah lunas." "Benarkah?" Joe pura pura tidak tahu. "Lalu apa yang membuatmu bingung? Seharusnya kita senang dong karena billnya sudah lunas. Jadi kamu tidak perlu menguras tabunganmu," ujar Joe dengan sedikit candaan. "Iya. Tapi ... aku cuma heran. Siapa yang sudah membayarkannya bill kita?" "Kenapa kamu terlihat bingung. Mungkin saja keluarga Miller yang sudah melakukan itu. Dia ingin memberikan kejutan pada kita." "Umm, benar juga. Mungkin saja. Tapi kenapa mereka begitu baik?" "Entahlah. Mungkin, ini sebagai ucapan terima kasih atas apa

  • THE GREAT MAN   MASIH MENAHAN DIRI

    "Joe," ucap Pevita. "Kamu takut?" "Tidak. Aku hanya belum bisa memberi ruang untuk wanita lain di hatiku." Nampak rasa kecewa membias di wajah cantik dari gadis yang memiliki tubuh nyaris sempurna. Dia pun membuang napas, putus asa. "Tidak ada yang bisa aku janjikan padamu. Kalau kamu tidak bisa menunggunya, aku tidak akan melarangmu pergi dari kehidupanku," pungkas Joe. "Jangan. Aku mengerti. Kamu jangan khawatir kalau aku akan pergi meninggalkanmu. Paling tidak, aku akan selalu berada di sisimu sampai misimu tuntas." "Kamu jangan memaksakan diri kalau kamu tidak sanggup." "Sejak awal aku mengenalmu, aku yakin kamu laki laki baik. Dan kamu sangat berbeda. Itu yang membuatku tertarik denganmu. Tolong, jangan larang aku untuk membantumu." Joe terdiam sambil menatap dalam wajah polos gadis manis yang ada di depannya. "Kapanpun kamu mau pergi, aku tidak akan menghalangimu." "Sayangnya, aku tidak akan melakukan itu," balas Pevita. Dia tersenyum ringan. Dan kemudian, Pevita

  • THE GREAT MAN   BERKUNJUNG KE RUMAH ALAND

    "Oh ya, terima kasih," sahut Joe sekenanya. Dia tidak ingin memberi apresiasi berlebihan pada Pevita khawatir nanti malah membuatnya besar kepala. Dan kemudian Joe pun melenggang masuk ke dalam kamar mandi.Sesaat berlalu, Joe sudah bersiap. Pevita pun sudah menunggunya di meja makan."Aku tidak tahu apa makanan kesukaanmu. Maaf kalau hidangannya tidak sesuai seleramu," ucapnya."Tidak apa. Aku suka apa yang sudah kamu siapkan."Pevita pun tersenyum, kemudian dia menyiapkan sandwich daging dan telur untuk Joe."Kamu yakin akan menemui tuan Aland?"Joe mengangguk ringan sambil mengunyah."Tidak khawatir kalau mereka akan menipumu?"Joe menggeleng."Sebaiknya kamu berhati hati dengan mereka. Aku memang tidak terlalu mengenal mereka. Tapi, dari beberapa hari kemarin ketika aku bertemu mereka, aku perhatikan mereka bukan keluarga yang welcome terhadapmu.""Ja

  • THE GREAT MAN   TANTANGAN TUGAS UNTUK JOE

    Dengan gayanya yang pongah sambil menghisap cerutu khas negeri menara, Aland menyambut kedatangan Joe.Aland melihat jam pada lengannya, lalu berkata, "sembilan lewat lima puluh sembilan. Kau tepat waktu."Dan kemudian, dia menjentikan jarinya, mengajak Joe masuk.Tidak asing bagi Joe berada di rumah yang pernah membuat hari harinya berat dan juga hatinya terluka. Keadaannya masih sama. Tidak ada yang berbeda. Hanya saja saat ini perasaannya yang tak lagi sama. Kalau dulu dia datang ke sini dengan Jilly, namun sekarang Joe hanya datang seorang diri."Duduklah, anggap saja rumah sendiri," titah Aland. Cukup baik sambutannya.Sesaat kemudian, Rosita pun menyusuli. "Sudah datang rupanya si gembel ini!" Ucapnya, masih tak berubah. Dia masih senang menghina Joe. Padahal, Joe tidak pernah melakukan satu kesalahanpun padanya selain sudah menikahi putrinya. Tapi bagi Rosita, justru itulah kesalahan Joe yang paling besar karena sudah

  • THE GREAT MAN   SUDAH BIASA DIRENDAHKAN SEPERTI INI

    "Haha." Aland pun terkekeh. "Itu mudah. Setelah kau menyelesaikan tugasmu, kami sendiri yang akan mengantarkan Kiara padamu.""Apa aku bisa mempercayaimu?" Joe memastikan.Seketika tawa di wajah Aland mendadak terhenti. "Apa kau meragukan kami?" Dia menatap Joe serius."Hanya memastikan saja. Bagiku, Kiara jauh lebih penting dari pada uang itu," tekan Joe."Sombong sekali kau! Kau pikir empat puluh ribu dollar itu uang sedikit, hah! Seumur umur, aku yakin bahkan bermimpi saja kau belum pernah mendapatkannya!" Sinis Rosita."Hei Joe! Sebaiknya kau terima saja penawaran papaku," sela Felicia, yang tiba tiba datang dan ikut nimbrung. "Papaku tidak akan mungkin ingkar janji!" Tekannya."Aku tidak ingin berlama lama, katakan saja apa kau menerimanya atau tidak?" Ucap Aland."Kasih tau satu bukti kalau memang Kiara dalam keadaan sehat sehat saja," pinta Joe.Dengan begitu, Aland pun men

  • THE GREAT MAN   MEMIKIRKAN TAWARAN

    Saat Joe membuang napasnya, dia sudah berada kembali di dalam mobil. Kaca film yang begitu tebal dan gelap, seakan melindungi kebebasannya bergerak dan tidak perlu khawatir orang lain akan melihatnya."Sepertinya master Joe sudah melewati perdebatan sengit. Apa boleh aku mengetahuinya?""Mereka menginginkan aku," sahut Joe ringan.Tentu saja membuat dahi Ceasar mengerut, heran. "Benarkah? Master akan dirujukan kembali dengan putrinya?"Karena mendengar lelucon konyol ini lah akibatnya Joe memalingkan wajahnya menatap Ceasar tajam. "Apa kau tidak bisa sedikit saja serius, Ceasar?"Dengan begitu, Ceasar pun salah tingkah. "Maaf master," ucapnya menyesali. "Tapi sungguh, aku tidak mengerti."Joe pun memalingkan pandangannya ke arah depan. "Mereka memanggilku bukan untuk meminta aku rujuk dan menikahi Jilly lagi tapi lebih dari itu. Mereka menginginkan aku bekerja sama."Kali ini Ceasar tidak meny

Bab terbaru

  • THE GREAT MAN   PESAN MISTERIUS YANG KEDUA

    “Tidak ada yang serius, pa,” sahut Joe sambil mengurai senyum. Kemudian, dia meletakan ponselnya di atas meja. Namun tidak lama setelah itu, pesan kedua dari pengirim tidak dikenal mengisi halaman notifikasi.Joe penasaran ingin membukanya. Tapi prof Ferguso langsung menegur,”sebaiknya kau kesampingkan dulu urusan kerjaanmu. Kita di sini untuk happy.”Dan Joe pun tersenyum. Dia sependapat dengan saran ayah angkatnya.Mereka semua bersulang minum untuk merayakan hari kebahagian ini. Nampak sekali wajah-wajah ceria penuh kesenangan terpancarkan dari semua orang yang ada di sini. Tidak terkecuali keluarga Miller yang sudah berangsur-angsur berkurang rasa bersalahnya terhadap Joe. Apalagi Joe sudah melupakannya.Tidak lama acara makan dan minum selesai, Joe meminta ijin untuk meninggalkan meja makan sejenak. Dia ingin bersantai di balkon dengan puterinya. Prof Ferguso mengijinkan.Pergilah Joe menuju tempat santai yang dari situ bisa melihat seluruh lampu yang menerangi kota ini. Sangat i

  • THE GREAT MAN   TANGKAI MAWAR YANG BERDURI

    Setengah jam yang lalu pesta berakhir. Namun prof Ferguso masih belum ingin mengakhiri kerinduannya dengan Joe begitu saja. Dia mengundang Jeriko dan keluarga Miller untuk bergabung dengan pesta kecil miliknya. Ya anggap saja untuk merayakan kembalinya puteri semata wayang Joe yang hilang. Dan sekarang mereka semua sudah berada di ruangan khusus milik prof Ferguso. Mereka duduk di meja panjang dengan hidangan yang tidak kalah istimewa dengan yang di bawah tadi. Suasana sekarang tentu saja berbeda dari sebelumnya. Mereka sudah tidak bisa lagi memandang Joe sebelah mata walaupun dengan penampilannya yang buruk. Bahkan sekarang membuat wanita-wanita cantik dari keluarga Miller tidak berani menengadahkan wajahnya untuk menatap Joe secara langsung. Semua tertunduk malu atas sikap mereka selama ini terhadap Joe. Pun juga Jeriko yang mendadak bingung harus bersikap seperti apa di depan pemuda yang penah dia hina dan remehkan. Di sini dia baru sadar, kalau pantas saja Joe memiliki ilmu bel

  • THE GREAT MAN   SEBUAH UNGKAPAN

    Cerita ini bermula ketika Aland Miller mengalami masalah dengan anak perusahaan prof Ferguso yang berada di negeri Asal. Prof Ferguso begitu marah ketika ada orang yang berkeinginan untuk menikungnya dari belakang. Dan setelah diusut, nama Aland Miller keluar sebagai target utama.Aland Miller ditangkap anak buah prof Ferguso dan hampir mati disiksa. Namun di sini prof Ferguso masih punya hati dan ingin memaafkannya. Tapi tentu saja dengan syarat."Perbuatanmu sudah tidak bisa dimaafkan. Tapi, aku masih bisa mengampunimu kalau kau mau bekerja-sama denganku," kata prof Ferguso pada Aland Miller yang wajahnya sudah penuh luka dan darah dengan kedua tangan terikat menggantung juga tanpa pakaian kecuali selembar celana dalam."Apa kau mau menerima tawaranku?" tanya prof Ferguso, yang mau tidak mau dijawab iya oleh Aland Miller atau dia akan mati."Bagus." Prof Ferguso menepuk pipi Aland Miller. "Saat ini, ada putraku yang sedang mengemban tugas di negeri ini. Mungkin statusnya akan diraha

  • THE GREAT MAN   SEMUA TERTUNDUK MALU PADA JOE

    "Papa! Apa-apaan ini! Jangan mempermalukan diri kamu di depan banyak orang! Kamu tidak pantas memberi hormat sama pemuda kampung seperti dia!" Jangankan Rosita atau semua orang yang ada di sini, bahkan Joe sendiri pun bingung kenapa Aland Miller bisa seperti itu terhadap dirinya?Apa prof Ferguso sudah memberi tahu siapa aku sebenarnya? Dan tiba-tiba saja ... Plak! Aland Miller menampar istrinya dengan keras di depan banyak orang. "Kau tidak pantas berbicara kasar pada tuan Joe Hans, putra semata wayang prof Ferguso yang juga merupakan pangeran negeri Menara!" bentaknya, yang langsung membuat semua orang tercengang, sementara Rosita menahan sakit dan juga malu yang luar biasa. "Apa! Tidak mungkin!" Sontak semua orang kaget. "Mustahil! Tidak mungkin!" Salika masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan papanya. "Pa, jangan membodohi kami!" "Maafkan keluargaku prof Ferguso. Memang mereka tidak pernah tau siapa tuan Joe Hans. Karena sejak anda menugaskanku menjadi agent, aku tida

  • THE GREAT MAN   SELAMAT DATANG KEMBALI MASTER JOE

    "Hei penjaga! Apa kerja kalian sampai membiarkan orang gila masuk ke acara besar seperti ini!" Seru salah seorang tamu undangan prof Ferguso, sebut saja dia Kenan. Dia baru saja berhasil meyakinkan prof Ferguso untuk menjadi donatur di perusahaannya. "Sudah gila! cepat usir dia!" ucap Matias, CEO perusahaan otomotif terbesar di negeri Menara. Dia juga baru mengajukan proposal kerja sama dengan prof Ferguso untuk mengekspand usahanya. Namun prof Ferguso masih mempertimbangkannya, kemungkinan setelah acara ini dia akan memutuskan untuk mengambil atau melepasnya. Gegas beberapa penjaga menghampiri kerumunan, mereka nanar mendapatkan pemuda dengan pakaian kusuh berada di tengah-tengah acara penting. Wajah mereka pun berubah kencang. Bahkan laki-laki ini tidak pantas untuk sekadar menjadi tukang bersih-bersih di Castile ini, pikir mereka. "Apa yang kau kerjakan sampai bisa meloloskan orang gila ini, hah!" Hardik William, kolega Ferguso, berbicara pada penjaga itu. Seketika orang jadi

  • THE GREAT MAN   SAATNYA UNJUK DIRI

    "Sudah seharusnya anda mengenakan pakaian kebesaran, master Joe."Ceasar memberikan satu setel jubah terbaik yang dimiliki seorang kstria hebat di negeri Menara. Tidak sembarang orang yang bisa mengenakannya. Itu bagaikan pakaian raja yang tidak mungkin dikenakan rakyat biasa. Joe sudah menerima, namun dia belum mengenakannya. "Apa tidak berlebihan sampai aku mengenakan jubah kebesaran ini?""Justru ayah ingin mengenalkan pada semua orang yang ada di bawah sana siapa putra terbaik ayah yang pantas menggantikan posisi ayah nanti. Dan orang itu adalah kamu. Kamu lah pewaris yang tepat untuk menggantikan posisi ayah kemudian," ujar prof Ferguso. Dengan begitu, tidak ada alasan lagi untuk Joe menolaknya. Kemudian, dia mengganti baju yang kusam dengan jubah yang mewah. Sejurus kemudian, Joe sudah siap dengan penampilan barunya. Sementara itu dibawah sana Rosita dan dua putrinya sedang sibuk membantu kapten Frans untuk mencari Joe yang dianggap penyusup. Mereka sudah mencari sampai kesel

  • THE GREAT MAN   PROF FERGUSO AKAN MENGENALKAN SIAPA PUTRANYA

    Rasanya tidak ada salahnya untuk mengikuti saran dari wanita-wanita cantik ini. Kapten Frans pun mengajak Rosita dan kedua putrinya masuk ke dalam ruangan monitoring CCTV yang dijaga langsung oleh anak buahnya. Di dalam ruangan itu ada empat petugas berseragam yang sedang serius bekerja, memperhatikan satu persatu layar monitor dari tembakan CCTV dari segala penjuru. "Silakan duduk," titah kapten Frans kepada Rosita, Salika dan Felicia. Dan kemudian dia berbicara pada salah seorang petugas pengendali monitor. "Bisa kau putarkan rekaman yang ada di lorong xx pada empat puluh lima menit yang lalu," pinta kapten Frans. Dengan sigap, petugas itu langsung mengikuti perintahnya. Dan sejurus kemudian, tayangan yang diminta Rosita sudah nampak di depan mata. Semua orang tertitik pada seorang pemuda yang sedang berjalan cepat menyusuri lorong xx sebelum bertemu dengan Salika dan Felicia. Penampilan yang hanya mengenakan kaos yang kusam menjadi perhatian kapten Frans dan yang lainnya. Saya

  • THE GREAT MAN   LAPORAN GILA

    Kedua putri Miller secara kebetulan bertemu dengan induknya. Mereka saling pandang heran karena mendapatkan diri masing-masing sedang berada di tempat yang sama, pos utama penjaga. "Mama, sedang apa di sini?" Yang bertanya dengan wajah bingung ini adalah Salika. Tanpa sadar, dia masih memegang sebatang rokok yang nyaris habis. Begitu bola mata Rosita berputar pada benda yang dipegang putrinya, barulah Salika membuang puntung rokok itu. "Hanya sebatang. Tidak perlu diperpanjang," katanya. Beruntung ada hal lain yang mendominasi perasaan marah Rosita dibanding melihat putrinya merokok. Dan Rosita pun mengabaikannya. "Sedang apa kalian di sini?" Dia berbalik tanya pada kedua putrinya. "Baru saja kami melihat si gembel Joe dengan penampilan compang-camping masuk ke sini, ma. Aku rasa dia sudah menyusup. Aku khawatir dia akan membuat kericuhan di sini," ujar Felicia. Berkerutlah dahi Rosita saking kagetnya karena alasan dia ke tempat penjagaan utama serupa dengan kedua putrinya. "Kal

  • THE GREAT MAN   MEMBUKA JATI DIRI

    "Dasar gembel! Kau tau, negeri ini tidak pantas untuk laki-laki sampah sepertimu!" hardik Felicia. Joe yang berpisah dengan Ceasar nampaknya salah mengambil jalan. Tadinya, Joe ingin menemui prof Ferguso di tempat khusus untuk menghindari keramaian. Dan Joe mengambil arah selatan dari Castile ini untuk segera sampai ke ruangan itu. Sialnya, dia bertemu dengan dua kakak beradik yang menjadi musuhnya. Habislah Joe menjadi bulan-bulanan mereka. "Kau itu seperti hantu gentayangan, apa kau tau! Kau sengaja ingin terus mengikuti kami, hah!"Joe yang sudah malas meladeni dua wanita judes ini hanya menyeringai saja. "Aku tidak ada urusan dengan kalian," ujar Joe dingin. Dia ingin beranjak namun kerah bajunya ditarik Salika hingga robek. Sungguh, kejadian ini membuat Joe emosi. Namun justru itu menjadikan kakak beradik itu tergelak puas. "Haha! Dasar gembel! Bajumu sudah terlalu usang. Kenapa tidak kau jadikan lap lantai saja!"Dari kejauhan Joe melihat Ceasar sudah memberi arahan agar dia

DMCA.com Protection Status