Empat minggu waktu pemulihan gadis itu di Puri Milano. Zio Anthony Marriott datang beberapa kali menengok dengan membawa Angela dan pengasuh Elisa. Alexandra tetap ingin berada di Milan untuk menuntaskan lainnya. Ia tidak boleh terlalu senang musuhnya tewas di tangan mereka. Masih banyak persoalan lain yang harus mereka selesaikan.
Pengasuh Elisa memberi tahu kunci ibunya Alexandra, Rosaelia selalu ada padanya selama ini. Menyimpan untuk saatnya ia serahkan pada orang yang dapat melindungi kedua putri mendiang majikannya. Berita Antonio tewas, menggembirakan pengasuh Elisa.
Ia sangat mengetahui seluk beluk istana itu mungkin mereka dapat mengambil sesuatu yang menjadi milik putri Rosaelia. Tapi Alexandra menolaknya, "Aku tidak ingin tinggal di sana lagi jika itu memang milik orang tuaku, Elisa. Ada banyak kenangan buruk dan tak mau mengingatkan lagi terutama untuk adikku, Angela. Lebih baik kami keluar dari neraka itu, mencari tempat tinggal lain!"
Pendapat p
Tuan Gregory menghubungi Gabriel setelah beberapa minggu diharapkan kedatangan dirinya ke Rusia, tapi ia tak kunjung datang. Sesuatu telah terjadi di Milan dan ia ingin mengetahuinya. "Gabriel, mengapa kau belum datang ke Moscow?" "Maafkan aku, Tuan Gregory. Putri Daniel Camorra tertembak sebulan lalu oleh pengawalnya Antonio dan harus mendapatkan perawatan intensive. Kini gadis itu sudah lebih baik, dan kami ke Moscow minggu depan. Kita akan melanjutkan pembicaraan mengenai tambang di sana." "Good! Bratva Rusia ingin menguasai saham kalian berdua, kau tahu siapa pelaku utamanya?" "Sudah bisa aku tebak dengan mudah, seseorang yang tidak senang kami memiliki aset di sana dan ingin merampasnya. Nikolaj itu tidak pernah jera, sudah mengacaukan perjanjian dengan bisnisku sebelumnya. Tak hanya bercumbu dengan sekretaris keparat, tapi ia juga mengganggu putri Camorra. Ia merencanakan untuk menyerangmu?" "Semalam ia mengumpulkan para petinggi mafia R
Napoli Anthony menghubungi Gabriel, ia sudah mengetahui posisi mereka sudah tiba di Moscow saat ini dan menanyakan kabar keponakannya. "Bagaimana kabar kau berdua, Gabriel?" tanyanya ingin tahu. "Hi Zio Anthony, kami baik-baik saja baru tiba setengah jam yang lalu. Besok aku menemui Tuan Gregory, setelah itu dengan Nikolaj," jawab Gabriel santai. Mereka menuju ke tengah kota Moscow saat ini. "Good! Kabari aku jika kalian mendapatkan kesulitan di sana, aku terus mengawasi!" Anthony mengingatkan Gabriel Nostra dari Napoli. Pembicaraan lintas negara pun berhenti. Zio Anthony menyalakan cerutu, lalu memanggil pengawalnya Guido ke ruang kerjanya. Gabriel Nostra tidak pernah ditinggalkan begitu saja dalam pandangannya. Ia telah mengirimkan pesan kepada sahabatnya di Rusia untuk menjaganya, terutama keponakannya, Alexandra. "Guido, hubungi Dimitri di Moscow. Suruh siapkan anak buah melindungi Gabriel dan Alexandra saat ini. Pertemuan
Nikolaj memandang sinis tamu yang tak diundang tapi ingin dimusnahkan secepatnyal kini ada di depan matanya. Gabriel dan Alexandra datang ke kediamannya, membuat cuaca bertambah dingin dirasakan oleh mereka semua.Matanya masih menaruh minat atas kecantikan gadis itu, sayang tangan kekar yang sedang menggenggam erat itu adalah lawannya yang terberat. Gabriel Nostra sedang menancapkan taringnya pada diri Alexandra Camorra.Walau Nikolaj pernah dipermalukan oleh gadis itu di meja pertemuan Bratva Rusia. Dan Sebuah pisau tajam yang nyaris menusuk lehernya gara-gara tangannya ingin mengelus tungkai kaki yang mulus dan tubuh Alexandra yang halus.Ia harus berpikir ulang untuk mendapatkannya, saat laki-laki keparat itu lengah. Nikolaj tidak ingin hanya mendapat aset kekayaan mereka, tapi diri gadis itu juga. Ia bisa membelinya, jika Gabriel sudah bosan padanya. Menganggapnya sama seperti perlakuannya terhadap sekretaris jalang Natasha.Mantan sekretaris sang ma
Nikolaj tidak menyangka Gabriel dan Alexandra berani menantang langsung di kediamannya sendiri. Malam ini Bratva Rusia berada di bawah hasutan dan mulutnya yang beracun mengatur strategi melakukan serangan balik ke lawannya.Ia meminta agar Vladimir menemui di Red Square lapangan kota paling besar di Rusia yang mencapai tujuh hektar, dikelilingi bangunan bersejarah yang memiliki arsitektur indah, seperti Katedral St. Basil dan Dinding Kremlin.Tempat yang menarik penuh keramaian penyelenggaraan acara-acara besar, termasuk beragam festival, parade kemenangan dan pidato pemimpin negara. Kali ini Red Square dipenuhi banyak orang sedang menonton festival musik dari musisi mancanegara.Vladimir menunggu di lokasi yang telah ditentukan. Pukul sembilan malam musik keras cadas menggema. Penonton makin banyak, terus menikmati lirik demi lirik lagu yang dilantunkan artis di atas panggung. Suara nyanyian serentak menambah
Kembali ke hotel. Alexandra masih berada di pelukan Gabriel. Mereka telah menyelesaikan satu masalah penting di Moscow dan kembali besok ke Milan. Memasuki sebuah lift, sang mafia muda langsung meraih tubuh gadis itu, menciumnya dengan lembut. Pekerjaan mereka sudah tuntas di sini, keduanya bisa menikmati hidup yang lebih baik tanpa ancaman lainnya. Ting! Lift telah mengantarkan mereka ke lantai kamarnya, pintunya otomatis terbuka, namun keduanya tidak bisa keluar. Dua orang laki-laki Italia menghalangi Gabriel dan Alexandra menuju kamarnya. "Akhirnya kau kembali juga, Gabriel! Aku bosan menunggumu lama di sini!" "Keparat! Siapa kau, dan apa maumu?" "Antonio berutang padaku, kau yang harus membayarnya. Aku tahu kau telah menghabisinya, dan ketiga rekannya. Kini aku minta hasil dari tambang berlian dikirimkan ke nomor rekeningku di Italia, atau aku bunuh kau berdua dengan gadis cantik itu!" "Bedebah kau! Aku tidak mengenalmu, tidak ada urusan d
Perjalanan ke Milan, dua pengawalnya hanya diam mengakui kesalahannya. Zio Anthony akan menghukumnya kembali tapi saat ini Gabriel yang paling berhak atas mereka."Aku tidak tahu kalau masih ada musuh yang menyerangmu semalam. Antonio sudah dihabisi mengapa masih bisa koleganya datang mencarimu sampai ke Rusia?""Keparat itu memiliki banyak hutang judi pada musuhnya, mengira tambang berlian di Siberia adalah miliknya. Mereka berdua ingin mengambilnya langsung, melacakku sampai ke sini. Datang pada waktu yang tepat, tapi Zio Anthony telah mengirim dua pengawal lain karena kalian lengah semalam, berpikir musuh telah berhenti menyerangku berdua Camorra!""Baiklah, maafkan kami, Gabriel! Semalam bertemu kawan lama, Ivan dan Adrian membuat kami larut dalam nostalgia masa lalu saat masih bersama ayahmu."Gabriel menganggukkan kepala, memahami mereka sedang mengenang kehidupan saat ayahnya Frank Nostra sering kali ke Rusia berkumpul bersama. Tak ada yang salah m
Belum terlalu malam, tapi nightclub sudah mulai dipenuhi para pengunjung. Bartender menuang minuman untuk Julian, sang dokter sedang bebas tugas menikmati suasana menatap wanita cantik di sekitarnya.Pemilik nightclub baru saja ingin menyesap minuman, bartender mencondongkan diri berbisik pelan memberi tahu tentang sesuatu yang menarik dan mencengangkan."Doctor Julian, aku rasa malam ini akan ada keributan di sini!""What's going on, James?""Apa gadis itu bukan kekasih sahabatmu, sang mafia Tuan Gabriel Nostra? Mengapa berdua dengan pria lain?""Kau harus periksakan matamu! Mungkin kau salah li----?"Julian menoleh ke arah yang ditunjukkan oleh bartender James. Oh shit! Gadis itu bermain api dengan sang mafia, sahabat dekatnya. Alexandra bersama pria yang dikenal lama oleh Julian. Michael seharusnya ke Milan berbisnis dengan Gabriel, bukan merebut kekasihnya. Dan di ujung sana mereka asyik berdansa dan tertawa.Baru saja Julian akan
Sejak kejadian malam itu Alexandra menghindari Gabriel, begitu pun sebaliknya. Kesalahan fatal yang dilakukan gadis itu cukup melukainya. Ia tidak mengira, ini hanya sebuah permainan yang akan menyebabkan sang mafia begitu emosi terhadapnya.Puri Milano tak ada kehidupan lagi, makin bertambah sunyi. Gabriel hanya melewati pintu kamar yang tertutup di mana Alexandra berada di dalamnya. Ia tak akan mengusik kehidupan gadis itu lagi. Mereka selesai dengan semuanya.Sampai pagi hari, ketika pelayan Albert menyajikan sarapan untuk putra Frank Nostra. Tak ada sosok Alexandra berada di kursinya, dengan heran ia menanyakan tentang keberadaannya."Gabriel, mengapa Nona Alexandra tidak ikut makan bersamamu? Ia akan terlambat ke kantor bersamamu nanti!""No Albert, ia bukan lagi asisten pribadiku, tapi partner perusahaan. Tidak pantas bagiku untuk memperlakukannya seperti itu lagi. Sejak lama aset ayahnya, Daniel Camorra telah bergabung bersama milik ayahku. Urusan
Dokter Julian dan pasangannya, Carina datang memberi ucapan salam atas keberhasilan Gabriel mengalahkan egonya, menikahi gadis cantik bernama Alexandra Camorra."Tak aku sangka ternyata gadis itu luruh dalam rayuan mautmu!" canda Julian ke sahabatnya.Gabriel tersipu. Sahabat karibnya sejak dulu bagai saudaranya sampai saat ini. Keluarga Julian datang juga ke pernikahannya saat ini. "Sialan kau, sudah ku bilang Alexandra akan menjadi milikku selamanya. Dan kalian berdua pun harus mengikuti jejak kami selanjutnya!"Carina pun langsung menunjukkan cincin pertunangan mereka ke wajah Gabriel. Gelak tawa pun terdengar meriah di antara mereka bertiga. Julian lebih dulu meminta kekasihnya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.Gadis itu memang mencintainya, tak menolak yang menjadi harapannya sejak dulu, menikahi dokter tampan dan menjauhkan dari wanita jalang penggoda calon suaminya.Seketika suasana berubah hening, alunan lagu berganti.Gabriel tersentak menoleh ke atas tangga, ca
Jet pribadi milik Gabriel Nostra lepas landas meninggalkan bandara Malpensa menuju kota Venesia. Kedua pasangan berbahagia duduk bersama, terus sibuk merencanakan pernikahan mewah dan megah.Di belakang mereka, dua pengawal terus mengamati dan mengawasi. Tiba-tiba saja Romano menyikut rekan kerjanya. "Kau kenapa, Alano? Wajahmu aneh begitu!""Grr___ beristirahatlah, perjalanan masih panjang!" tukas rekannya kesal karena mengganggu lamunan.Romano menoleh tajam."Ayolah, kau berbohong. Wajahmu itu tidak seperti biasanya, Alano-!""Aku ingat orang tua Gabriel saat ini. Pasti Frank dan Sara Nostra bahagia, jika putranya ingin menikahi putri Daniel dan Rosaelia Camorra."Suara pengawal Alano terdengar jelas oleh Gabriel dan Alexandra. Keduanya beringsut duduk satu meja di belakang, bertanya lebih lanjut mengenai ceritanya yang belum lengkap.Tak ada yang mengenal baik kedua orang tua mereka, kecuali pengawal setia Alano sendiri."Beraninya kau menyembunyikan sesuatu padaku?!" seru Gabriel
"Kita mau kemana, Romano-?" tanya Alano kebingungan.Romano mengangkat bahu, yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya. "Kita ikuti saja kemana mereka ingin pergi, sebentar lagi Gabriel juga memberi perintah."Kedua pengawal pribadi Gabriel Nostra dan Alexandra Camorra akhirnya menunggu sabar di ruang tengah. Puri Milano kembali tenang dan sunyi sejak Anthony kembali ke Napoli. Tak ada tawa ceria putri kecil Angela Camorra lagi.Romano-!Alano-!Seru Gabriel saat menuruni tangga.Senyum mengembang terlukis di wajah sang mafia muda, menggenggam erat tangan mungil kekasihnya. "Kami ingin liburan ke Venesia, kalian berdua tinggal saja di Milan-!"Romano berdiri tegak, memprotes keras, "Kami harus ikut kalian, tidak bisa seenaknya pergi begitu saja, lihat akibat sebelumnya kau ke Venesia malah membuat banyak masalah-!"Grrr-!Gabriel teringat bagaimana akhirnya tuduhan kejam perselingkuhan jalang Maria Novella merusak hubungannya dengan Alexandra, hingga tertembak mengakibatkan dir
Angela Camorra, putri kecil yang paling berbahagia di Puri Milano. Kakaknya, Alexandra telah kembali ke Milan bersama sang mafia Gabriel Nostra dan Zio Anthony Marriot.Alano dan Romano ikut merasakan kegembiraan. Semua sudah kembali seperti semula!Tapi kedua anak muda itu belum terlihat sejak makan pagi tadi. Anthony hanya menggeleng kepala saja. Keponakannya Alexandra tidak berada di dalam kamarnya.Pasti semalam Gabriel telah menyeret agar tidur menemani dirinya. Kini waktunya makan siang tiba, seluruh penghuni Puri Milano diajak untuk duduk bersama termasuk Alano dan Romano.Baru saja Anthony ingin meminta pelayan Albert memanggil mereka, tiba-tiba saja Gabriel dan Alexandra sudah datang dan berpakaian rapih."Maafkan kami, Zio-! Semalam kelelahan, hingga tak sempat sarapan bersama kalian tadi.""Hmm-- jika itu hanya sebuah alasan yang kau buat, mungkin aku tak senang mendengarnya. Tapi kukira memang butuh pemulihan, setelah beberapa hari melewati proses yang panjang kesembuhan
Gabriel Nostra dipertemukan oleh ketiga penembak jitu milik Anthony Marriot. Tiga orang Rusia berwajah keras dan kaku. Lev, Viktor, dan Misha berpapasan saat keluar dari kediaman Nikolaj. "Terima kasih atas bantuan kalian menyelamatkan Alexandra Camorra. Datanglah ke Milan, aku undang dalam acara besar kami nanti," ucap Gabriel sungguh-sungguh.Ketiganya tersenyum, Lev mewakili mereka untuk berbicara."Anthony Marriot mengirim kami bertiga ke sini. Suatu kehormatan melindungi keluargamu, ketika mendengar keponakan disandera oleh Nikolaj."Anthony Marriot menepuk bahu Lev, "Kerja bagus! Kembali ke tempat kalian, urus asetku atau ku pecat kau bertiga!"Derai tawa terdengar. Gurauan pemimpin mereka sedikit menakutkan.Lev, Viktor, dan Misha menjabat tangan Anthony. Perpisahan begitu cepat terjadi, dan Gabriel Nostra memutuskan kembali ke Milan malam ini."Kami akan ke Italia mengunjungi kalian, rindu bertarung dengan mafiosi Sisilia di tempat asal mereka!" Sesaat Lev membalas gurauan An
Romano mengangguk tak setuju ke arah Alano, tak mungkin mereka melepaskan tembakan balik ke dalam ruangan Nikolaj. Bedebah Christoff sedang mencengkram kuat Alexandra Camorra sebagai tameng agar mereka bisa lolos dari neraka di sana."Di mana Gabriel Nostra? Apa dia tak ingin kekasihnya selamat malam ini hah-!" umpat Romano kesal.Prank-k!Kaca jendela di ruang kerja Nikolaj pecah berhamburan, seseorang melompat dari sisi balkon langsung masuk menghancurkan semuanya.Depp! Timah panas menembus tepat di kening Chistoff, dan cengkramannya ke Alexandra Camora terlepas sudah. Tubuhnya ambruk menghantam lantai.Oh, Gabriel-!Gadis itu berteriak kencang, terkejut atas kehadirannya, tidak menyangka sang mafia muda Gabriel Nostra datang sendiri menyelamatkannya.Begitupun Nikolaj yang terkesima, ketika tahu lawan masih hidup dan kini memburu dirinya sampai ke Moscow."Bagaimana bisa kau berjalan lagi, Gabriel? Suruhanku sudah menyebabkan kau lumpuh dan tak berguna lagi!""Bedebah kau, Nikola
Romano dan Alano tetap memaksa ikut dalam misi penyelamatan Alexandra Camorra. Walau sempat terluka saat dikepung pasukan team pemburu liar Nikolaj, namun bisa lepas karena gadis itu sengaja membiarkan dirinya ditawan musuh. "Kalian berdua yakin bisa ikut dalam misi ini, aku tak mau jika terjadi sesuatu membahayakan lagi!" ucap Gabriel tegas. Tapi keduanya sudah mengangguk. Niat mereka tak bisa dikalahkan satu luka saja. "Kami ikut denganmu Gabriel, jangan pedulikan kami berdua jika terluka lagi, keselamatan Camorra di atas segalanya!" Sang pewaris pun akhirnya menyetujui keputusan mereka. Saat ini lima mobil terus meluncur ke kediaman Nikolaj, waktunya telah tiba menjemput kekasih untuk pulang bersamanya. Zio Anthony juga bersemangat menyelamatkan keponakan, dan dua senjata telah disiapkan. Dia tak akan pulang ke Italia tanpa Alexandra Camorra. Hanya pengawal Ivan yang tidak bersama mereka kali ini, bahu yang terluka menyebabkan dia harus beristirahat. Team Gabriel Nostra ditamba
Tuan Gregory, Bratva Rusia tua mengetahui kejadian anak buah Gabriel Nostra yang tertembak penjaga Nikolaj. "Kau harus lebih berhati-hati, Gabriel-! Jangan kirim lagi pengawalmu terluka ke sana, aku akan mengirim tim khusus untuk membantumu!"Gabriel mengangguk setuju. Anthony Marriot sedang menyalakan cerutu sambil berpikir keras. Gregory menuding langsung ke arahnya. "Apa yang akan kau lakukan menyelamatkan keponakanmu sendiri?"Belum terdengar jawaban darinya, tapi Yuri sudah datang memberi tahu sesuatu. "Tuan Anthony, pengawal setiamu sudah menunggu!" lapornya di depan pertemuan mereka.Senyum Anthony mengembang. "Kirim mereka, dan habisi sniper itu sebelum kita masuk ke istana Nikolaj!"Pukul 8 malam semua bersiap menyerang. Sudah terlalu lama mereka menunggu berhari-hari sampai keponakannya dibebaskan disandera oleh cecunguk itu.Gabriel berada di belakang Zio Anthony Mariott sebagai pendukung utama. Identitasnya belum diketahui sama sekali oleh Nikolaj.Keparat itu pasti mengir
Bandar Udara Internasional Sheremetyevo Alexander S. PushkinDua mobil pengawal menjemput kedatangan mafia Sisilia Anthony Marriot di bandara. Enam pengawal yang menyambutnya begitu terkejut, tak percaya menyaksikan suatu keajaiban.Mata mereka melebar, terbelalak kaget melihat sang mafia muda Gabriel Nostra berdiri tegak sebelum keluar dari jet pribadinya. Teriakan keras pun menggema."Oh Tuhan! Gabriel, kau ____ aku tak percaya ini!""Grrr ___ Romano, berhentilah berteriak seperti orang gila!""C'mon Gabriel, bagaimana kau bisa secepat ini sampai ke sini? Apa yang kau lakukan pada dirimu huh!""Kemarin terjadi begitu saja, saat Angela hampir tenggelam dan menyelamatkan gadis kecil itu tanpa mengindahkan apa yang terjadi dengan tubuhku sendiri. Begitu cepat aku juga tak sadar melakukan itu!""Good-! Kini saatnya kau menyelamatkan kakaknya, Gabriel. Aku tak menyangka kau datang sendiri, bukan mengutus pengawal lainnya!""Alexandra Camorra calon istriku, Romano!"Pengawal dan tangan ka