Entah sejak kapan dan bagaimana caranya, Rin Akibara, seorang miko yang karena suatu alasan harus berkelana ke dunia lain demi membebaskan dirinya dari kutukan, duduk bersanding di antara dua orang laki-laki iblis yang sama-sama menyukainya.
Semua terjadi begitu saja, dan tanpa bisa dicegah.
Izazura Shin adalah seorang manusia yang mati karena bunuh diri. Dia berubah menjadi seperti ini lantaran suatu kesalahan yang dia lakukan sewaktu di perbatasan dunia. Waktu itu, Zura diberi buah aneh oleh sesosok makhluk buruk rupa yang begitu dimakannya buah itu langsung mengubahnya menjadi iblis.
Sedangkan Kyeo, dia adalah iblis berusia ratusan tahun yang sarat akan dendam. Sosoknya begitu misterius, tapi yang mengejutkan dari dirinya adalah dia yang dulunya merupakan seorang manusia. Kyeo mati karena suatu alasan yang menyedihkan dan dia pun berubah menjadi iblis dengan cara yang serupa dengan Zura. Ada seseorang ya
"Itu cerita yang ... bagus." Kyeo berkomentar. "Tapi bukankah itu menyenangkan? Maksudku, mereka mencabik-cabik satu sama lain dengan sangat tenang...." Rin menatap Kyeo tidak percaya. "Jadi maksudmu ... kau suka mereka saling menyakiti seperti itu, Kyeo?!" tanyanya gemas. Antara kesal dan ingin memberi iblis itu pelajaran. Kyeo mengangguk malas. Lalu kemudian hening sejenak. Rin tak bisa berkata apa-apa lagi setelah Kyeo hanya menjawabnya dengan anggukan tak ikhlas. Dia hanya tak habis pikir saja dengan kelakuan sang iblis kelelawar yang benar-benar di luar pikirannya sebagai seorang manusia yang punya rasa empati terhadap sesama. "Pada akhirnya ... mereka semua mendapat kemalangan." Akhirnya Zura angkat bicara. Dia cukup membiarkan Kyeo dan Rin berbincang singkat, tanpa bermaksud menyela di dalamnya. Iblis Onigama itu pun bangkit dari tempat duduk, memalingkan wajahnya ke arah jendela
Semua kembali seperti biasa, seolah tak terjadi apa-apa. Kepergian Zura yang tiba-tiba memang sempat membuat Rin bertanya-tanya. Ia sempat merasa sedih dan bingung harus berbuat apa. Sama seperti dirinya dulu ketika Zura pergi untuk yang pertama kalinya. Namun, kali ini berbeda, sebab ada Kyeo yang selalu ada di sisinya.Dan berkat hal itu, Rin pun tak merasa kesepian lagi seperti dulu.Keduanya kembali melanjutkan perjalanan bersama-sama."Kyeo, apa kau yakin?" Rin melihat takut-takut pada kitsune* raksasa yang menghadang perjalanannya dengan Kyeo. Rubah itu memiliki mata berwarna merah, sangat kontras dengan bulunya yang seputih salju. Makhluk itu menatap mereka dengan tajam, sebab merasa terganggu dengan kehadiran dua makhluk berbeda jenis yang cukup menganggu indra penciumannya.Kyeo terkekeh. "Kau takut melawannya?" tanya sang iblis.Rin menggeleng cepat. "Tidak! Aku akan melawannya. Hanya saja ... dalam ajaran Sh
"TIDAAAKKK!" Rin menjerit histeris ketika melihat Kyeo yang sedang disengat oleh aura spiritual murni sang kakak. Kurungan itu dialiri kekuatan besar dari Yuuto, dan itu akan sangat menyakitkan untuk Kyeo yang merupakan sesosok iblis. Gadis itu langsung meloncat, berusaha menggapai sang iblis kelelawar yang meringis kesakitan, minta dibebaskan.Dengan cepat Rin membentuk segel di tangannya, mulutnya bergerak cepat melafalkan mantra. "Jigoku no honō!"Gadis Akibara lalu menyemburkan api hitam ke kurungan. Itu merupakan salah satu teknik sihir yang sempat dipelajarinya dari sang penyihir, Enzu. Api dengan cepat menjalar dan menggerogoti penjara besi spiritual yang mengurung Kyeo. Akibat kekuatan sihir hitam, kurungan itupun melemah hingga Kyeo dapat melepaskan dirinya dan jatuh ke tanah."Kyeo!" Rin seketika berlari menghampiri sang iblis kelelawar. Sejenak gadis itu diam memperhatikan luka bakar yang ada di tubuh Kyeo karena iblis itu nekat berontak di kuru
Untuk setiap perbuatan maupun perkataan, terkadang dua hal itu mampu menorehkan luka. Entah untuk tujuan apa, dan terlontar karena apa. Selalu ada alasan di balik itu semua. Meski kita melakukannya tanpa sadar, atau mengucapkannya tanpa berpikir ke depan, terkadang akan tetap ada pergolakan karenanya.Lidah manusia diciptakan tak bertulang, begitu lentur ketika digerakkan. Dan oleh karena itulah, lidah bisa mengucapkan kalimat atau perkataan yang tak ingin orang lain dengar.Kita tanpa sadar kadang mengucap kalimat yang terdengar biasa saja. Namun bagi orang lain, kalimat kita itu seperti panah yang menghujam langsung ke hati.Ketika marah, kita tanpa sadar mengucap hal-hal yang tak seharusnya kita lontarkan. Membuat orang lain salah paham dan sakit hati karenanya. Padahal sebenarnya kita tak bermaksud buruk, tetapi lidah tak bertulang inilah yang membuat apa yang kita pikirkan terkadang meloncat keluar; tanpa bisa disaring terlebih dahulu.
Cerita ini bermula dari kisah yang cukup sederhana, tentang pertarungan antara manusia dan iblis buruk rupa.Ratusan tahun silam, ada seorang gadis dengan kekuatan spiritual yang hebat. Dialah Akibara Kimiko, gadis miko yang berusaha menegakkan keadilan dan menghancurkan semua siluman yang ada di muka bumi. Dia bertarung melawan iblis yang ia temukan dari setiap tempat yang ia datangi.Kekuatannya sangat hebat, dia ditakuti oleh semua iblis.Namun, ada satu iblis yang menentang itu semua.Iblis yang sama sekali tak memiliki rasa takut terhadap kekuatan Kimiko. Dialah Yamasuke, iblis yang kelak akan mengubah garis hidup klan Akibara.Yamasuke merupakan iblis yang memimpin Dunia Kematian, pusat dari seluruh iblis yang ada di tiga dunia; Dunia Bawah, Dunia Atas dan dunia manusia.Walau di antara tiga dunia itu, ada tempat-tempat yang jumlah iblisnya tak banyak. Meski begitu, Yamasuke tetap memiliki kekuatan yang dahsyat
Ada keheningan yang sempat terjadi di antara dua makhluk berbeda rupa yang sedang bertatap-tatapan ini, mereka bernama Rin dan Kyeo. Padahal sebelumnya, keduanya sempat terlibat dalam pembicaraan yang cukup santai.Namun, entah mengapa mendadak keduanya tak lagi berbicara kepada satu sama lainnya pada malam hari itu.Kecanggungan ini dimulai dari perkataan Kyeo tentang keturunan keluarga Akibara, tapi gadis yang diajak biacara menangkapnya dengan arti lain. Gadis itu malah memikirkan cara pembuatannya dan membuat Kyeo salah tingkah.Sekarang, mereka memang tak saling berbicara, tapi masing-masing dari mereka mengutarakan perasaannya melalui tatapan mata. Lagipula, Kyeo sebenarnya tak marah kepada Rin. Mustahil hanya karena pembicaraan ambigu tadi, dia menjauh dari Rin.Meski begitu, selalu ada akhir dalam sebuah kejadian. Ada awal, pasti selalu ada akhir dan yang pasti, keduanya sudah tidak lagi melempar tatapan mata, atau memandang satu
Begitu tangan Rin terlepas, Kyeo langsung merapikan yukatanya yang kembali basah karena keringat dingin. Gadis Akibara ini memang berbahaya .... Dia membawa dampak yang terasa aneh."Pakaianmu basah lagi," bisik Rin keheranan. Dia menatap Kyeo dari atas ke bawah, dan tak sengaja melihat gundukan di bawah perut Kyeo yang basah. "Hmm ... apa Kyeo tadi buang air?"Kyeo terperangah, bisa-bisanya gadis ini melihat dirinya dengan tatapan mesum seperti itu. "Bo-bodoh! Lupakan!" serunya seraya meringis. Untuk pertama kalinya, Kyeo kedapatan seperti itu di hadapan seorang gadis. Dan lagi, gadis itu adalah gadis yang sangat berharga baginya."Tapi itu ... punyamu basah ...."Kyeo berdecak. "Rin, sudah cukup!" Cepat-cepat Kyeo berpaling dan berusaha membuat 'miliknya' turun lagi ke bawah."Jadi, apa yang harus kulakukan?" tanya Kyeo setelah berbalik badan. Dia sudah pastikan miliknya tidak akan bangun seperti tadi, dan mungkin saja nanti dia
Pagi ternyata datang lebih cepat. Rin telah mengganti pakaiannya dengan yukata merah tua dan hakama biru, gadis itu tampak berseri-seri sebelum keberangkatan mereka.Terbukti dari tak henti-hentinya dia bersenandung tatkala sedang merapikan perlengkapan sebelum pulang ke desa Anohagaku. Desa yang diberitahukan oleh roh pengantar jiwa bernama Tatarimokke.Berbicara tentang makhluk berwujud anak kecil berambut mangkuk, sudah lama sekali sejak terakhir kali Rin bertemu dengannya. Terakhir dia bersama Mokke adalah sebelum dia membebaskan sang iblis kelelawar.Sejak saat itu, keberadaan Mokke menjadi lenyap. Tak ada yang tahu di mana makhluk itu berada.Padahal Rin sudah mencarinya di ladang bunga tempat mereka pertama kali bertemu. Gadis itu juga telah bertanya pada seluruh penduduk desa. Tetapi, mereka hanya mengatakan bahwa Tatarimokke sedang pergi ke dunia kematian.Tak ada seorang pun yang tahu apa yang roh siluman itu lakukan di sana. Namun, jika