Alangkah terkejutnya Zura terhadap apa yang baru saja dia lihat di depan mata. Rin, gadis yang ditunggunya selama beberapa jam lamanya, gadis yang telah dinantikan olehnya di dalam kamar mereka, kini sedang berada di pelukan pemuda lain dengan posisi yang sangat mencurigakan.
"Rin?" panggil Zura di tengah rasa keterkejutannya. "Apa yang sedang kau lakukan?"
Pertanyaan yang sarat dengan rasa kaget itu timbul ketika melihat posisi kedua orang di depan matanya. Tampak Rin sedang mengurung Kyeo dengan mencengkeram kedua tangan sang iblis kelelawar, hingga membuat pangeran Dunia Kematian itu terpojok di dinding dengan tubuh bagian depan sang gadis yang menempel di dadanya.
Bahkan, posisi itu tampak seperti Rin yang sedang mengancam dan menindih tubuh Kyeo karena ada maksud tertentu.
Oh, jangan salahkan Zura dengan segala daya khayalnya yang tinggi. Siapa saja akan berpikiran buruk jika berad
"Kyeo, tenanglah," pinta Rin sembari melirik Zura. "Bagaimana kalau kita duduk di depan saja?" Kyeo mengerutkan kening. "Duduk di mana?" tanya sang iblis dengan nada sinis. Dia kembali mendengkus kesal saat Rin lagi-lagi melirik Zura, dan gadis itu dengan beraninya melakukan itu di depan matanya. Semakin kesal lah Kyeo saat ini. Zura tersenyum tipis, berusaha tak semakin memancing kekesalan Kyeo yang sekarang sedang berada di suasana hati yang kurang baik. "Kita duduk di ruang tamu saja, Kyeo-sama. Apa Anda ingin tidur sekarang?" Melihat kesopansantunannya Zura, Kyeo malah mendengkus. Tak mencerminkan sosok iblis yang menakutkan, batinnya kes. Lihat bagaimana cara iblis Onigama ini tersenyum. Sama sekali tak menunjukkan kekejaman bangsa iblis. Bukankah iblis itu harus kejam dan mematikan? Entah karena alasan apa yang membuat Yamasuke—penguasa Dunia Kematian—menjadikannya seo
Entah sejak kapan dan bagaimana caranya, Rin Akibara, seorang miko yang karena suatu alasan harus berkelana ke dunia lain demi membebaskan dirinya dari kutukan, duduk bersanding di antara dua orang laki-laki iblis yang sama-sama menyukainya. Semua terjadi begitu saja, dan tanpa bisa dicegah. Izazura Shin adalah seorang manusia yang mati karena bunuh diri. Dia berubah menjadi seperti ini lantaran suatu kesalahan yang dia lakukan sewaktu di perbatasan dunia. Waktu itu, Zura diberi buah aneh oleh sesosok makhluk buruk rupa yang begitu dimakannya buah itu langsung mengubahnya menjadi iblis. Sedangkan Kyeo, dia adalah iblis berusia ratusan tahun yang sarat akan dendam. Sosoknya begitu misterius, tapi yang mengejutkan dari dirinya adalah dia yang dulunya merupakan seorang manusia. Kyeo mati karena suatu alasan yang menyedihkan dan dia pun berubah menjadi iblis dengan cara yang serupa dengan Zura. Ada seseorang ya
"Itu cerita yang ... bagus." Kyeo berkomentar. "Tapi bukankah itu menyenangkan? Maksudku, mereka mencabik-cabik satu sama lain dengan sangat tenang...." Rin menatap Kyeo tidak percaya. "Jadi maksudmu ... kau suka mereka saling menyakiti seperti itu, Kyeo?!" tanyanya gemas. Antara kesal dan ingin memberi iblis itu pelajaran. Kyeo mengangguk malas. Lalu kemudian hening sejenak. Rin tak bisa berkata apa-apa lagi setelah Kyeo hanya menjawabnya dengan anggukan tak ikhlas. Dia hanya tak habis pikir saja dengan kelakuan sang iblis kelelawar yang benar-benar di luar pikirannya sebagai seorang manusia yang punya rasa empati terhadap sesama. "Pada akhirnya ... mereka semua mendapat kemalangan." Akhirnya Zura angkat bicara. Dia cukup membiarkan Kyeo dan Rin berbincang singkat, tanpa bermaksud menyela di dalamnya. Iblis Onigama itu pun bangkit dari tempat duduk, memalingkan wajahnya ke arah jendela
Semua kembali seperti biasa, seolah tak terjadi apa-apa. Kepergian Zura yang tiba-tiba memang sempat membuat Rin bertanya-tanya. Ia sempat merasa sedih dan bingung harus berbuat apa. Sama seperti dirinya dulu ketika Zura pergi untuk yang pertama kalinya. Namun, kali ini berbeda, sebab ada Kyeo yang selalu ada di sisinya.Dan berkat hal itu, Rin pun tak merasa kesepian lagi seperti dulu.Keduanya kembali melanjutkan perjalanan bersama-sama."Kyeo, apa kau yakin?" Rin melihat takut-takut pada kitsune* raksasa yang menghadang perjalanannya dengan Kyeo. Rubah itu memiliki mata berwarna merah, sangat kontras dengan bulunya yang seputih salju. Makhluk itu menatap mereka dengan tajam, sebab merasa terganggu dengan kehadiran dua makhluk berbeda jenis yang cukup menganggu indra penciumannya.Kyeo terkekeh. "Kau takut melawannya?" tanya sang iblis.Rin menggeleng cepat. "Tidak! Aku akan melawannya. Hanya saja ... dalam ajaran Sh
"TIDAAAKKK!" Rin menjerit histeris ketika melihat Kyeo yang sedang disengat oleh aura spiritual murni sang kakak. Kurungan itu dialiri kekuatan besar dari Yuuto, dan itu akan sangat menyakitkan untuk Kyeo yang merupakan sesosok iblis. Gadis itu langsung meloncat, berusaha menggapai sang iblis kelelawar yang meringis kesakitan, minta dibebaskan.Dengan cepat Rin membentuk segel di tangannya, mulutnya bergerak cepat melafalkan mantra. "Jigoku no honō!"Gadis Akibara lalu menyemburkan api hitam ke kurungan. Itu merupakan salah satu teknik sihir yang sempat dipelajarinya dari sang penyihir, Enzu. Api dengan cepat menjalar dan menggerogoti penjara besi spiritual yang mengurung Kyeo. Akibat kekuatan sihir hitam, kurungan itupun melemah hingga Kyeo dapat melepaskan dirinya dan jatuh ke tanah."Kyeo!" Rin seketika berlari menghampiri sang iblis kelelawar. Sejenak gadis itu diam memperhatikan luka bakar yang ada di tubuh Kyeo karena iblis itu nekat berontak di kuru
Untuk setiap perbuatan maupun perkataan, terkadang dua hal itu mampu menorehkan luka. Entah untuk tujuan apa, dan terlontar karena apa. Selalu ada alasan di balik itu semua. Meski kita melakukannya tanpa sadar, atau mengucapkannya tanpa berpikir ke depan, terkadang akan tetap ada pergolakan karenanya.Lidah manusia diciptakan tak bertulang, begitu lentur ketika digerakkan. Dan oleh karena itulah, lidah bisa mengucapkan kalimat atau perkataan yang tak ingin orang lain dengar.Kita tanpa sadar kadang mengucap kalimat yang terdengar biasa saja. Namun bagi orang lain, kalimat kita itu seperti panah yang menghujam langsung ke hati.Ketika marah, kita tanpa sadar mengucap hal-hal yang tak seharusnya kita lontarkan. Membuat orang lain salah paham dan sakit hati karenanya. Padahal sebenarnya kita tak bermaksud buruk, tetapi lidah tak bertulang inilah yang membuat apa yang kita pikirkan terkadang meloncat keluar; tanpa bisa disaring terlebih dahulu.
Cerita ini bermula dari kisah yang cukup sederhana, tentang pertarungan antara manusia dan iblis buruk rupa.Ratusan tahun silam, ada seorang gadis dengan kekuatan spiritual yang hebat. Dialah Akibara Kimiko, gadis miko yang berusaha menegakkan keadilan dan menghancurkan semua siluman yang ada di muka bumi. Dia bertarung melawan iblis yang ia temukan dari setiap tempat yang ia datangi.Kekuatannya sangat hebat, dia ditakuti oleh semua iblis.Namun, ada satu iblis yang menentang itu semua.Iblis yang sama sekali tak memiliki rasa takut terhadap kekuatan Kimiko. Dialah Yamasuke, iblis yang kelak akan mengubah garis hidup klan Akibara.Yamasuke merupakan iblis yang memimpin Dunia Kematian, pusat dari seluruh iblis yang ada di tiga dunia; Dunia Bawah, Dunia Atas dan dunia manusia.Walau di antara tiga dunia itu, ada tempat-tempat yang jumlah iblisnya tak banyak. Meski begitu, Yamasuke tetap memiliki kekuatan yang dahsyat
Ada keheningan yang sempat terjadi di antara dua makhluk berbeda rupa yang sedang bertatap-tatapan ini, mereka bernama Rin dan Kyeo. Padahal sebelumnya, keduanya sempat terlibat dalam pembicaraan yang cukup santai.Namun, entah mengapa mendadak keduanya tak lagi berbicara kepada satu sama lainnya pada malam hari itu.Kecanggungan ini dimulai dari perkataan Kyeo tentang keturunan keluarga Akibara, tapi gadis yang diajak biacara menangkapnya dengan arti lain. Gadis itu malah memikirkan cara pembuatannya dan membuat Kyeo salah tingkah.Sekarang, mereka memang tak saling berbicara, tapi masing-masing dari mereka mengutarakan perasaannya melalui tatapan mata. Lagipula, Kyeo sebenarnya tak marah kepada Rin. Mustahil hanya karena pembicaraan ambigu tadi, dia menjauh dari Rin.Meski begitu, selalu ada akhir dalam sebuah kejadian. Ada awal, pasti selalu ada akhir dan yang pasti, keduanya sudah tidak lagi melempar tatapan mata, atau memandang satu
Bertemu karena takdir dan berpisah pula karena takdir yang pilu.Tak ada seorang pun yang tahu jika cinta yang datang ke hati akan memberikan kebahagiaan ataukah luka. Pun dengan apa yang dirasakan oleh seorang gadis bernama Akibara Rin, gadis manusia yang dikutuk oleh iblis jahat dan harus menjalani kehidupannya di dunia lain, demi mencari kekuatan untuk mengalahkan sang iblis yang telah mengutuk keluarganya sejak beberapa generasi selama 500 tahun lamanya.Rin yang mencari kekuatan pun dipertemukan dengan Kyeo, iblis kelelawar yang disegel kekuatannya di dalam kuil keluarga Akibara. Rin membebaskan Kyeo dengan syarat sang iblis akan membantunya mengalahkan Yamasuke, iblis pengutuk sekaligus pimpinan di kerajaan iblis. Kyeo yang merupakan seorang pangeran iblis yang telah lama disegel pun menerima tawaran tersebut dan mereka berdua pun membubuhkan tanda tangan mereka di atas kertas magis menggunakan darah mereka sendiri.Mereka meninggalkan sedikit kekuatan mer
Kesulitan manusia adalah menentukan sendiri akhir dari cerita kehidupannya.🍃🍃🍃Suasana kerajaan iblis tampak lengang semenjak matinya Yamasuke, pemimpin para pangeran iblis Dunia Kematian yang zalim.Penghuni di kerajaan iblis itu sekarang hanya Akashita-iblis berlidah merah, Bake Neko-iblis kucing berwajah datar, dan Nekomata-iblis peniru dan pengendali yang sedang pergi berkelana ke dunia lain. Akashita mendengkus berulang kali, tak henti-hentinya merasa kesal. Semenjak matinya Yamasuke dan Kyeo, tak ada kegiatan yang bisa ia lakukan di Dunia Kematian.Biasanya ia akan bermain-main dengan para roh wanita. Namun, kerajaan yang semula ramai oleh para roh Akibara itu kini senyap.Iblis bermata besar, menjilat bibirnya girang ketika melihat kedatangan salah satu pangeran Dunia Kematian lainnya. Ia buru-buru menghampiri, "Bake Neko! Ke mana saja kau ini?!"Siluman kucing berwarna putih memasang wajah datar. Namun, sesaat kemudian ia menyeri
"Aku tak menyangka akan menikah denganmu, Kyeo." Rin memilin rambut sehalus sutra miliknya. Ia kembali menerawang ke ingatannya selama kurang dari 100 hari ini.Kyeo mendengkus mendengar penuturan wanita dalam dekapannya, seperti ada kesan wanita itu tidak senang dinikahi olehnya. "Kenapa? Kau akhirnya menyesal juga? Cih, pergi sana!" sungut Kyeo mencebik.Rin tertawa terbahak-bahak, lucu melihat suaminya terpancing. Padahal ia mengatakan itu justru karena bersyukur bisa hidup bersama dengan orang yang ia cintai."Kau ini memang kelinci ya, Kyeo." Rin mengecup singkat pipi suaminya.Sepasang suami-istri itu tampak berbahagia setelah pernikahan mereka yang baru seumur jagung. Semua beban terlupakan begitu saja, termasuk perjanjian darah yang pernah mereka lakukan sebelumnya.Mereka melupakan inti dari perjanjian darah tersebut, meski melupakannya sekalipun, perjanjian akan tetap berjalan, berikut dengan konsekuensi di dalamnya.Syarat perjanj
Rin berada dalam situasi di mana ia harus menyembuhkan Kyeo yang tak sadarkan diri. Tetapi, tidak seperti sebelumnya, kali ini ia mampu menyembuhkan Kyeo dan mengobati luka pemuda itu hingga benar-benar pulih.Semua berkat bantuan Kimiko—roh orang yang tidak disangka akan membantunya. Nenek moyang Akibara yang dengan baik hati menolong mereka di saat keadaan sudah sangat genting.Rin tidak bisa membayangkan jika saat itu roh Kimiko tidak muncul untuk membantu mereka, entah akan seperti apa nasib mereka nantinya.***"Kyeo!" Rin langsung memeluk Kyeo erat begitu iblis itu bangun. Yuuto hanya tersenyum menyaksikan kedekatan keduanya."Yamasuke berhasil dikalahkan, Kyeo."Laki-laki itu terperanjat, sepasang mata dengan iris kuningnya membola, semudah itukah Yamasuke tiada?"Benarkah?"Rin mengangguk mantap sebagai jawaban. "Aku ditolong oleh roh generasi Akibara sebelumnya, bahkan Kimiko-sama langsung turun menangani sang ib
"Jigoku no honō!"Gadis itu menyemburkan jurus api andalannya ke arah sang iblis monyet yang dengan mudahnya menerima dan memadamkan api tersebut dengan tangan, hingga Rin tercengang."Ha! Jadi, kau berusaha melalapku dengan api yang telah menciptakan tubuh bajaku? Menggelikan!" Yamasuke tertawa mengejek, membuat Kyeo dan Rin sama-sama menggeram dengan hati yang dongkol.Kyeo merasa bersalah. Kekuatan gadis itu telah kembali seperti sedia kala saat dia belum memberikan kekuatannya. Tidak ada lagi kekuatan iblis di tubuh sang gadis, api hitam yang melegenda itu pun sudah tiada. Kyeo mendecih.Rin terlihat waspada, cemas jika Yamasuke tiba-tiba saja menyerangnya di saat ia tengah memikirkan strategi.Perasaan gamang mulai menyelimutinya. Padahal, ketika melihat sosok sang iblis monyet tadi, gadis itu tidak merasa takut sama sekali. Tetapi, setelah melihat serangannya dipatahkan begitu saja, membuat Rin kalut.Jika iblis itu tidak bisa diserang
Rin memandangi Kyeo dengan mata sembap. Sepanjang cerita, gadis itu menangis tak kenal henti, membuat siapa pun yang melihat akan lebih iba dengannya. Kyeo yang telah menyelesaikan kisahnya hanya tersenyum simpul melihat Rin menangis sesenggukan.Dia melewatkan bagian perjanjian dari ceritanya yang cukup singkat. Dia tak ingin Rin mengetahui perihal perjanjian yang akan membunuhnya cepat atau lambat.Kyeo juga tidak ingin mendengar komentar apa pun dari sang gadis tentang ajal yang akan menjemputnya. Apakah gadis itu akan menangisi kepergiannya seperti ketika dia menangis mendengar kisah hidup seorang Kyeosuke?Iblis itu ragu."Kakak yang jahat." Kyeo menatap kedua mata Rin yang basah. Kata-kata yang terlontar dari bibir mungilnya membuat Kyeo mengiyakan dalam hati."Dia sering menuduh, dan membuat semua buktinya mengarah padaku. Daichi itu sangat licik. Untungnya, hari itu aku mendapatinya sedang bermesraan dengan seorang gadis," Kyeo berucap deng
"Seharusnya tidak usah dikembalikan, kau jadi lemah tanpa kekuatan itu."Rin memutar bola mata gemas, Kyeo sudah membahas hal ini beberapa kali. "Aku tidak masalah kehilangan kekuatan, asal tidak kehilangan seseorang yang berarti," Rin menjawab jujur.Kyeo menepuk kepala Rin pelan, "Baiklah, kau cukup pintar sekarang."Keduanya memutuskan untuk pulang ke desa. Namun, lagi-lagi Kyeo terlihat sedang memikirkan sesuatu sehingga mengabaikan gadis yang sedang bersamanya. Rin menghela napas gusar."Rin," panggil Kyeo tiba-tiba. Rin mendongak, mendapati wajah sedih laki-laki itu, "Ada apa?""Kau tahu, Rin? Kau adalah satu-satunya manusia yang mencoba untuk melindungiku. Sementara manusia lain selalu berdiri di belakangku." Ada nada getir yang terucap dari bibirnya. Namun, tetap diucapkannya pada Rin."Bahkan, dulu ketika aku masih menjadi manusia sekalipun, sama sekali tak ada yang pernah menolongku."Rin terperanjat, mundur seketika. "Manus
Butuh beberapa orang untuk membuatmu menderita, tetapi kamu cukup membutuhkan satu orang agar membuatmu bahagia.🥀🥀🥀Rin mendekap Kyeo erat, air matanya mengalir dengan deras. Ia menangis sesenggukan saat merasakan tubuh dalam pelukannya dingin bak es. Isak tangisnya pecah. "Bangun, Kyeo. Kumohon, buka matamu," pintanya lirih.Gadis itu tidak bisa menunggu lebih lama lagi hingga mata terpejam itu terbuka lebar. Akan sangat menyakitkan baginya jika terlambat membawa Kyeo. Rin mengusap wajahnya kasar. Dia harus mencari pertolongan!Dalam hal ini, pikirannya hanya tertuju pada penyihir tua yang ada di dasar gunung Yaburi. Gurunya yang telah mengajari Rin sihir dan membagikan kekuatan gelapnya. Enzu!Guru penyihirnya itu pasti bisa membantunya menyelesaikan masalah ini. Rin tidak tega melihat raut wajah kesakitan pria dalam pelukannya, ia tak ingin kehilangan Kyeo yang teramat berharga baginya.Rin memejamkan matanya yang sembap, berkonsentra
Pagi ternyata datang lebih cepat. Rin telah mengganti pakaiannya dengan yukata merah tua dan hakama biru, gadis itu tampak berseri-seri sebelum keberangkatan mereka.Terbukti dari tak henti-hentinya dia bersenandung tatkala sedang merapikan perlengkapan sebelum pulang ke desa Anohagaku. Desa yang diberitahukan oleh roh pengantar jiwa bernama Tatarimokke.Berbicara tentang makhluk berwujud anak kecil berambut mangkuk, sudah lama sekali sejak terakhir kali Rin bertemu dengannya. Terakhir dia bersama Mokke adalah sebelum dia membebaskan sang iblis kelelawar.Sejak saat itu, keberadaan Mokke menjadi lenyap. Tak ada yang tahu di mana makhluk itu berada.Padahal Rin sudah mencarinya di ladang bunga tempat mereka pertama kali bertemu. Gadis itu juga telah bertanya pada seluruh penduduk desa. Tetapi, mereka hanya mengatakan bahwa Tatarimokke sedang pergi ke dunia kematian.Tak ada seorang pun yang tahu apa yang roh siluman itu lakukan di sana. Namun, jika