Share

Bab 30

Author: Sity Mariah
last update Last Updated: 2022-09-18 10:05:01

*****

POV Jihan

Aku hanya menggelengkan kepalaku dalam kondisi terbaring saat ini.

"Fan, seharusnya kabar kehamilanku ini. Menjadi kabar yang sangat membahagiakan. Kamu tahu? Kabar kehamilanku sekarang, menjadi hal yang paling aku dan Mas Adrian tunggu-tunggu selama ini," ujarku kecewa.

"Seharusnya aku bahagia dengan kehamilan ini, Fan. Bahagia …." Suaraku parau.

Tiba-tiba Fano meraih tanganku untuk digenggamnya. Fano kemudian duduk di kursi yang ada di samping brankar ini. Aku bingung harus bersikap seperti apa pada Fano saat ini.

Di satu sisi, aku kecewa dengannya. Aku merasa marah karena dia ternyata tahu hubungan Mas Adrian bersama perempuan lain.

Tapi di sisi lain. Hanya Fano yang ada bersamaku saat ini. Hanya dia yang menjadi peganganku saat rapuh sekarang.

Fano menggenggam tanganku. Dia menatapku lekat. "Han, berbahagialah atas berita kehamilan kamu ini. Berbahagialah! Sambut kehadiran buah hati dalam rahim kamu dengan penuh sukacita dan rasa syukur. Meski hati kamu sedang terl
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • TETANGGA BARU   Bab 31

    ******Kulihat Fano tersenyum. "Aku setuju. Aku akan mendukung apa pun langkahmu, Han," ucapnya penuh dukungan.Walau hati ini berdenyut nyeri. Tapi aku tidak boleh terus terpuruk dan berlarut dalam kesedihan ini. Jika Mas Adrian dengan mudah menduakanku dan mengkhianati pernikahan ini. Maka aku juga akan dengan mudah menghempasnya kembali ke tempat asalnya."Aku akan mendukung dan akan selalu ada bersama kamu, Han. Tapi untuk saat ini, kita fokus dulu pada kesembuhan kamu, ya!" ujar Fano kemudian.Aku pun hanya mengangguk. Aku memang harus sembuh. Lebih cepat dan lebih sehat.Aku harus membuat Mas Adrian sadar. Dia bukanlah siapa-siapa selama ini. Tanpa bantuan ayah, tanpa harta ayah. Dia bukan siapa-siapa.Fano berdiri dari kursinya. Lalu dengan sigap dan cekatan. Dia membantuku untuk akhirnya kembali terbaring."Istirahatlah, aku akan jaga kamu di sini," ujarnya setelah aku berbaring dengan benar. Tubuhku juga sudah ditutupi selimut hingga ke pinggang."Makasih, Fan," jawabku kemud

    Last Updated : 2022-09-22
  • TETANGGA BARU   Bab 32

    Melangkah gontai menuruni anak tangga. Hingga berhasil melewatinya dengan sekujur tubuh terasa lesu.Yolanda sudah berdiri di ujung anak tangga ini. Seolah menyambut kedatanganku dari lantai atas.Dia menatapku dari atas hingga bawah. Satu sudut bibirnya tertarik. Membentuk senyuman meledek di wajahnya.Yolanda mendecih. "Kenapa? Kamu tidak menemukan yang kamu cari, Mba? Tentu saja. Suamiku … maksudku, suami kita. Dia sudah lebih dulu bergerak. Mengantisipasi hari ini," ujarnya membuatku muak."Suami kita? Kamu bangga memiliki suami seperti Mas Adrian?" tanyaku dengan nada tinggi.Yolanda mengangguk cepat. "Pasti. Dia cinta pertamaku. Dan sampai kapanpun, dia akan tetap jadi milikku. Meski harus berbagi, aku tidak masalah!" jawabnya yang tidak bisa diterima dengan akal sehatku."Silahkan kamu ambil! Silahkan kamu umumkan ke seluruh penjuru dunia. Bahwa kamu sudah berhasil mendapatkan cinta pertamamu kembali dan tidak peduli dengan cara apa kamu mendapatkannya! Silahkan kamu banggakan

    Last Updated : 2022-09-22
  • TETANGGA BARU   Bab 33

    ******Aku duduk di kursi balkon teras kamar. Sambil melihat keadaan komplek di bawah sana sore hari ini. Hingga tak lama, aku melihat mobil milik Mas Adrian berhenti di depan pagar rumah ini.Aku masih tak beranjak. Memperhatikan gerakannya yang tengah memasukkan mobil melewati gerbang pagar.Ku ketuk-ketuk meja yang jadi tumpuan tanganku. Menunggu dia yang pasti akan menemuiku di sini.Kualihkan pandangan pada rumah sebelah. Rumah yang ditinggali Yolanda belum lama ini. Perempuan yang aku kira akan menjadi tetangga baik nantinya. Namun ternyata kedatangannya, justru membawaku pada satu rahasia besar yang disembunyikan Mas Adrian selama ini.Kemudian telingaku mendengar derap langkah dari dalam. Aku mengalihkan pandangan ke arah dalam. Memang benar saja, Mas Adrian yang muncul. Dia berjalan dari dalam menuju tempatku duduk saat ini.Aku menatapnya. Hanya bisa menatapnya dari sini. Sungguh, aku tidak pernah menyangka. Laki-laki yang telah lama hidup bersamaku itu, ternyata tega mengkh

    Last Updated : 2022-09-23
  • TETANGGA BARU   Bab 34

    Rahangku mengeras mendengar ucapannya. "Jangan gila kamu, Mas! Imbalan apa yang kamu maksud? Bukankah selama ini, pemasukan toko baik pusat maupun cabang, selalu masuk ke rekeningmu? Bukankah selama ini, kamu juga menikmati semuanya? Terus apa lagi yang kamu inginkan? Bahkan mobil yang kamu pakai pun, dapat kamu beli dari penghasilan toko! Sekarang kamu mengharap imbalan? Gila kamu!" "Udahlah, Sayang. Kamu ikuti saja aturan dari mas. Kita hidup bersama di rumah ini! Kita ga perlu adopsi adopsi anak. Ada Arsen, darah dagingku sendiri. Kamu bisa mengurusnya 24jam. Apalagi yang kamu permasalahkan, Sayang?" tanyanya seperti tidak memiliki perasaan.Dadaku bergemuruh. Apa dia pikir, berbagi suami itu hal yang mudah? Apa dia pikir, pernikahan diam-diamnya dengan Yolanda bisa aku terima? Di mana perasaannya?Sungguh, laki-laki yang berada di hadapanku saat ini. Seperti bukanlah Adrian suamiku, yang kukenali selama enam tahun ini.Kuraup wajah dengan kedua tangan. Menyugar Surai depanku ke a

    Last Updated : 2022-09-23
  • TETANGGA BARU   Bab 35

    Setelah keluar dari rumah yang menjadi tempat tinggalku selama enam tahun lamanya itu. Kini aku terduduk di sebuah gazebo di halaman belakang rumah Fano.Setengah meter dari bangunan gazebo ini. Terdapat sebuah kolam ikan dengan banyak ikan hias serta airnya yang begitu jernih. Dilengkapi juga dengan air terjun kecil buatan pada kolamnya.Untungnya Fano sudah selesai bekerja. Sehingga saat aku pergi dari rumah itu dan datang ke rumahnya dengan mobil yang sudah kuambil dari bengkel langganan. Aku hanya menunggu beberapa menit, sampai akhirnya Fano kembali dari rumah sakit.Lalu aku dibawa ke rumah barunya untuk pertama kali. Hingga akhirnya, Fano memilih membawaku untuk bersantai di gazebo halaman belakangnya sekarang. Sementara ia mengatakan akan membuatkan minum untukku.Aku menatap kolam yang dipenuhi ikan di kolam sana. Merasakan kecewa yang begitu menyesakkan hati ini. Tidak pernah mengira, bahwa laki-laki yang begitu aku cintai sepenuh hati selama ini. Nyatanya gila harta.Aku me

    Last Updated : 2022-09-24
  • TETANGGA BARU   Bab 36

    "Kamu tunggu di sini. Biar aku ke rumah kamu. Biar aku beri pelajaran laki-laki nggak berakhlak kayak dia!" ucapnya seraya menggulung kain lengan kemejanya. Lalu kembali melangkah dan aku dengan cepat menahannya lagi."Ga usah, Fan! Ga usah!" cegahku sambil mencekal lengan Fano.Fano menurunkan pegangan tanganku di lengannya. "Han, biar aku nemuin Adrian. Biar aku beri dia pelajaran karena udah keterlaluan sama kamu. Dia manusia serakah, Han. Kalau dia nggak mau mengembalikan apa yang seharusnya jadi milik kamu. Biar aku yang lawan dia sekarang, Han!" tegasnya dengan rahang mengeras."Nggak usah, Fan. Kamu mau lawan dia dengan cara apa? Kekerasan?""Nggak ada cara lain! Biar aku patahkan lehernya itu, Han!"Aku menggeleng. Lalu memegangi kedua pundak Fano yang tentu saja sedikit lebih tinggi dariku. "Jangan, Fan. Yang ada kamu bisa dilaporkan ke polisi atas tindakan kekerasan.""Gak papa, Han. Aku gak takut. Meski aku harus masuk penjara karena menyiksa Adrian, aku gak papa. Asalkan s

    Last Updated : 2022-09-24
  • TETANGGA BARU   Bab 37

    "Lo kalau Dateng ke rumah orang 'tuh yang sopan. Bisa gak sih? Gak punya tata Krama Lo, ya!" hardik Fano seperti sangat kesal pada Mas Adrian."Halahh. Jangan banyak omong Lo. Mana Jihan? Mana istri gue? Pasti elo sembunyiin dia di sini 'kan?!" Mas Adrian kembali menanyakan keberadaanku."Eitsss! Gue bilang yang sopan kalau bertamu! Siapa yang izinin elo masuk! Lagipula, gue nggak sembunyiin Jihan. Kalau pun dia ada di sini, itu lebih baik. Daripada harus di rumah Lo dan tinggal bareng sama istri muda Lo itu!" Mereka terlibat adu mulut. Nada bicaranya saling bentak dan begitu sengit."Jihan? Sayang? Keluar, Sayang! Ini mas ada di sini. Kita pulang, Sayang!" teriak Mas Adrian begitu nyaring."Mana istri gue? Suruh dia keluar karena gue akan bawa dia untuk pulang!" ujar Mas Adrian lagi pada Fano."Ngapain dia harus pulang? Kan udah ada istri muda Lo, ngapain Lo masih peduli sama Jihan, hah?" hardik Fano tak kalah sengit."Mau Lo apa sih? Gue gak ada urusan sama Lo, Dokter Fano! Gue cuma

    Last Updated : 2022-09-24
  • TETANGGA BARU   Bab 38

    Fano menutup pintu rumahnya setelah Mas Adrian benar-benar pergi. "Dasar orang stress!" dumelnya seraya berjalan mendekat ke arahku."Han, kamu baik-baik aja 'kan?" tanyanya cemas.Aku mengangguk pelan. "Fan? Apa yang Mas Adrian bilang tadi itu bener? Kamu mencintaiku, Fan?"Nampak bibir Fano terbuka. Netranya melebar sempurna menatapku saat ini. Lalu beberapa saat, Fano terlihat seperti mengendalikan dirinya."Semua itu nggak bener 'kan, Fan?" tanyaku lagi."Ya—ya—nggaklah, Han. Kamu jangan ge-er!" ujarnya sambil mencubit ujung hidungku. "Jangan dengerin suami eh calon mantan suami kamu. Eh apa sih, yang tepat buat nyebut Adrian itu?" Fano menggaruk kepalanya asal.Aku menatapnya yang seperti salah tingkah. Apa dia sedang menutupi kalau kata-kata yang diucapkan Mas Adrian tentang perasaannya tadi adalah benar?"Fan … bilang jujur sama aku, yang Mas Adrian bilang tadi itu, nggak bener 'kan? Sama sekali nggak bener!" Aku menekannya untuk berkata jujur.Aku dan Fano saling tatap. Tiba-t

    Last Updated : 2022-09-26

Latest chapter

  • TETANGGA BARU   Bab 48 || TAMAT

    TETANGGA BARU_48 || TAMATPov Jihan.***************Aku menatap hampa pada bunga-bunga mawar yang bermekaran sempurna di hadapanku saat ini. Di taman rumah sakit, aku duduk di sebuah kursi roda. Seorang perawat menemaniku dan duduk di kursi beton belakang sana.Setelah tiga hari dinyatakan kritis, pagi tadi aku berhasil tersadar dan melewati masa kritis akibat kecelakaan yang kualami bersama Fano. Sahabatku itu pun sama kritisnya sepertiku, tetapi dia dapat sadar lebih dulu dan lebih dulu dariku. Sehingga Fano telah keluar dari rumah sakit dan tengah kembali ke rumahnya. Setelah kecelakaan yang menimpa kami, membuat Fano harus kehilangan mobilnya.Aku mengusap perutku yang telah rata. Bayiku tidak dapat bertahan. Perutku terkena benturan yang cukup keras. Sehingga aku dinyatakan keguguran. Juga wajahku di pipi sebelah kanan yang terkena hantaman. Menyebabkan sebelah wajahku tak lagi mulus.Namun lebih dari itu, kehilangan bayiku adalah hal paling menyakitkan. Seluruh harta dan aset y

  • TETANGGA BARU   Bab 47

    TETANGGA BARU_47POV ADRIAN******Aku pulang hanya memikul rasa kecewa dan jengkel bukan main. Hakim pengadilan sangat-sangat tidak adil dalam memutuskan perkara ini. Dari sekian banyak harta serta aset yang dimiliki Jihan. Aku tak kebagian sepeser pun. Padahal selama enam tahun menikah, akulah yang mengurusi dua toko besar itu hingga dapat tetap bertahan dan beroperasi, di tengah persaingan banyaknha toko-toko ritel sejenis. Berkat ketekunan dan kerja kerasku, dua toko itu tidak sampai gulung tikar. Tetapi, aku tidak mendapatkan apa-apa dari kerja kerasku. Semua jatuh pada Jihan. Semuanya.Bahkan yang paling membuatku tak habis pikir, ialah saat notaris yang kudatangi dan kupercayai, hadir di persidangan dan membelot. Tiba-tiba saja dia berada di pihak Jihan. Padahal, aku sudah mempercayakan semua surat-surat padanya.Aku benar-benar kecewa.Seharusnya , aku mendapatkan bagianku dari harta dan surat-surat itu. Karena aku, memiliki andil dalam mengelolanya. Andaikan bukan aku yang me

  • TETANGGA BARU   Bab 46

    TETANGGA BARU-46*Hampir tiga bulan lamanya. Aku masih menumpang di rumah milik Fano. Dia melarangku keluar dari rumahnya. Sebab, dia khawatir tidak ada yang menjagaku yang tengah berbadan dua saat ini. Dia juga cemas, jika aku sendirian, membuat Mas Adrian dan Yolan mendatangiku.Sehingga, aku masih tertahan di rumah Fano. Tiga bulan tinggal dengannya, diam-diam aku jadi sering memperhatikannya.Fano memang sosok laki-laki yang baik. Dia tulus dan sangatlah pengertian. Hanya saja, dia terlalu cuek dan datar pada orang baru yang belum dikenalnya. Tapi padaku, dia adalah sosok yang hangat dan terbuka. Persidangan perceraian antara aku dan Mas Adrian telah digelar sejak dua bulan ke belakang. Sidang pertama dan kedua, Mas Adrian tak kunjung menghadiri. Aku yakin, dia pasti ingin mempersulit prosesnya. Namun, aku sudah menyiapkan pengacara mahal dengan jam terbang tinggi. Sehingga meski dia tidak menghadiri sidang pertama dan kedua. Sidang tetap menemui putusan di sidang ketiga hari i

  • TETANGGA BARU   Bab 45

    "Jangan harap. Bukannya kemarin, kamu yang menantang'supaya aku menggugat cerai? Kenapa sekarang kamu balik memohon-mohon? Sudahlah, Mas. Apapun yang kamu katakan, tidak akan pernah mengubah keputusanku. Lagi pun gugatan itu sudah aku daftarkan. Kamu tinggal menunggu surat pemanggilan untuk sidang. Aku pastikan, kamu akan kalah dan kembali miskin!"Mas Adrian meraih tanganku yang menunjuk-nunjuknya. "Dek, mas mohon. Batalkan. Kalau kamu mau, mas akan menceraikan Yolanda, Dek. Mas akan tinggalkan dia dan kita akan hidup bersama lagi. Mas Mohon, Dek."Aku menggeleng cepat, sembari menyentak tanganku darinya. "Gak Sudi! Sekarang kamu pulang. Urus saja istri muda dan anak kamu. Jangan pernah menemuiku, atau coba membujukku lagi. Waktu kamu habis. Aku mau masuk," tegasku lantas berlalu dari hadapan Mas Adrian.Namun, belum sempat aku melangkah. Mas Adrian memeluk kakiku dengan erat. "Dek, apa kamu sudah tidak mencintai mas? Apa kamu sudah terhasut oleh sahabat kamu itu, Dek? Batalkan gugat

  • TETANGGA BARU   Bab 44

    POV Jihan.Malam hari di dalam kamar di rumah Fano. Aku duduk sendirian di atas tempat tidur dengan kaki diluruskan.Siang tadi, aku sudah selesai mendaftarkan gugatan perceraian di pengadilan negeri. Rasanya aku sudah tidak sabar, berpisah dengan laki-laki yang sudah menemaniku selama enam tahun lamanya itu.Ini tidaklah mudah.Sedikitpun, aku tidak pernah membayangkan, jika kedatangan Yolanda dan juga Arsen, akan membawaku pada tabir kenyataan yang begitu pahit.Kuusap perutku yang masih sangat rata.Meski tanpa suami. Aku berjanji, akan menjaga kehamilanku ini dengan sangat baik.Beruntung, ada Fano yang menguatkanku hingga detik ini. Memberiku tumpangan tempat tinggal dan juga dukungan yang tak henti.Segelas susu cokelat khusus ibu hamil, sudah tersedia di atas nakas. Aku meneguknya sampai setengah gelas. Lantas membaringkan badanku terlentang.Tok Tok Tok!"Han! Kamu udah tidur belum, Han?"Tok Tok Tok!"Han, Jihan!"Fano menggedor pintu kamarku cukup keras seraya berteriak-teri

  • TETANGGA BARU   Bab 43

    Aku semakin menangis dan menjerit-jerit, meski mereka tidak akan mendengar dengan jelas karena mulutku yang tertutup lakban.Di depanku kini, Mba Sindy, Mba Aini dan juga Mba Dini tertawa melihat perbuatan Mba Clara padaku. Mereka menertawakan penderitaan yang diberikan Mba Clara ini."Jangan nangis dong, Mba. Kita cuma ingin bermain-main aja sama kamu! Kita gak akan rebut Mas Adrian dari kamu, jadi kamu jangan nangis gitulah!" Mba Dini berucap disertai tawa meledek."Hmmm …." Aku sudah tidak punya tenaga rasanya. Mba Clara sukses membuatku merasakan sakit di wajah yang selalu aku rawat ini.Aku coba menatap Mba Clara dengan tatapan mengiba. Agar dia berhenti menusukkan jari kukunya itu di pipiku. Namun, Mba Clara justru tersenyum kecut.Sampai akhirnya dia menghempas wajahku dengan kasar. Hingga wajahku berpaling sendirinya akibat hempasan tangan Mba Clara. Cengkramannya memang sudah terlepas. Namun juga sukses meninggalkan denyut kesakitan setelahnya."Mba Sin, sekarang!" cetus Mba

  • TETANGGA BARU   Bab 42

    POV YOLANDABibirku terkatup rapat. Seiring dengan kertas yang berhasil sudah kuremas. Kulempar asal kertas di tangan. Kepalaku menggeleng tak percaya dengan apa yang sudah kubaca barusan.Duk Duk Duk!Krak Krak!Pintu rumah yang sudah aku kunci. Tiba-tiba saja hendelnya bergerak-gerak. Diikuti suara dari luarnya.Aku melangkahkan mundur untuk segera mengambil Arsen dan mengurung diri di dalam kamar.BRAKKKK!"Tunggu pelakor!"Aku yang sudah berbalik badan, tak menghiraukan teriakan seorang wanita di belakang sana. Aku memilih melangkah dan hendak berlari untuk secepatnya menuju lantai atas."Aghhhh!""Mau ke mana kau? Mau kabur? Salah jalan! Pintu keluar di sini, Nona!"Baru beberapa langkah kaki ini bergerak. Tanganku telah dicekal lalu diplintir. Hingga tubuhku terseret ke arah belakang. Dan kini sudah berada di teras luar.Rambutku ditarik hingga kepala ini mendongak. Dari suaranya, itu seperti suara Mba Clara. Teman Mba Jihan yang waktu itu ikut arisan juga.Tanganku yang ditarik

  • TETANGGA BARU   Bab 41

    POV YOLANDA********Menjelang malam hari, akhirnya aku dipasangi infus. Aku benar-benar lemas dan hanya bisa terbaring di atas tempat tidur. Mas Adrian memanggilkan seorang dokter untuk datang ke rumah ini. Hingga aku bisa mendapatkan penanganan akibat mulas di perutku yang tak berkesudahan.Ternyata aku mengalami disentri yang akhirnya membuatku dehidrasi dan tubuhku jadi lemas. Sampai aku merasa ingin pingsan saja saking lemasnya.Setelah dipasangi infus seperti sekarang, barulah mulai ada sedikit tenaga. Meski tidak serta merta aku pulih.Mas Adrian mengambil alih menggendong dan mengayun-ayunkan Arsen. Hingga Arsen terlelap dan ditidurkan di sisi yang lain di atas kasur yang sama denganku.Tempat tidur yang dulunya hanya memberikan kehangatan untuk Mba Jihan. Tapi saat dia tidak rumah untuk menghadiri acara reuninya. Itulah saat pertama kali, kehangatan tempat tidur ini telah terbagi denganku. Mba Jihan memang terlalu polos dan bod*h."Aku mau makan dulu! Laper!" cetusnya setelah

  • TETANGGA BARU   Bab 40

    Terpaksa aku meninggalkan Arsen yang sudah polos untuk ke kamar mandi. Ada yang mendesak ingin dikeluarkan.Cepat aku duduk di kloset dan menuntaskannya. Sampai perutku terasa lega.Setelah selesai, aku kembali untuk mengambil Arsen dan memandikannya. Tapi tiba-tiba perutku mulas kembali. Rasanya ada yang ingin keluar dan sudah diujung tanduk.Baru saja aku membungkuk untuk menggendong Arsen. Terpaksa aku menegakkan tubuhku. Setengah berlari masuk ke kamar mandi lagi dan duduk di kloset.Kuhembus napas lega setelah menuntaskan kedua kalinya. Lalu keluar dari kamar mandi dan menghampiri Arsen lagi.Saat badanku sudah membungkuk untuk meraih Arsen, perutku lagi-lagi melilit. Hingga terpaksa aku balik masuk ke kamar mandi dan bersemedi lagi.Perutku rasanya seperti dikuras. Entah kenapa juga aku merasa seperti terkena diare. Setelah ketiga kalinya bersemedi di kamar mandi. Tubuhku duduk terkulai ke lantai tepat di ujung tempat tidur.Kutepuk-tepuk kaki Arsen karena dia terlihat seperti s

DMCA.com Protection Status