" Mas aku pulang dulu yaaa, mas tinggallah dulu dirumah mbak Citra." sambil mencium pipi Reno
" sayang aku ikut pulang kamu yaaa,,,?" pinta Reno sambil memeluk tubuh Alya sambil sesekali menepuk punggung Alya dengan lembut.
" Jangan mas, kalau mas ikut pulang kapan mas akan akrab dengan mbak Citra, Mas sekarang sudah punya dua istri jadi setidaknya juga harus belajar tentang bagaimana mbak Citra dan lainnya walau Alya tahu kalau mas dulu adalah masa lalunya mbak Citra." sambil melepaskan peukan Reno dan menatap matanya.
" Sayang,,, Sungguh aku sangat mencitaimu." Reno mendaratkan ciuman perlahan kepada bibir Alya. Reno tak tahu harus berkata apa untuk istrinya saat ini.
Alya sunggu sangat menikmati ciuman suaminya, tanpa disadari ada embun di mata Alya, tapi Alya mencoba untuk mengalihkannya, karena dia tidak ingin sampai Reno tahu kesedihan hatinya.
"Sudah dulu ya mas." sambil senyum
" Biar mas antar dulu ya!" pinta Reno
" Masku sayang, aku kan bawa mobil sendiri mas, gak apa - apa kok, ya sayang. nanti malah kelamaan lagi mas, lagi pula aku juga mau mampir ke tempat ibu dulu."
" Okelah sayang, tapi ingat hati - hati lo."
"Alya hanya membalas dengan mengecup sebentar pipi suaminya. Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh, sambil salim ke Reno."
" W*'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh." sambil ikut berjalan beriringan mengantar Alya sampai ke depan rumah.
Sesudah sarapan Alya langsung pamit untuk pulang ke rumah. Tinggallah Reno dan Citra di rumah berdua, keheningan kembali menyelimuti mereka berdua. Citra langsung pergi ke kamar bersiap -siap untuk menjemput anaknya sekalian mengajak jalan - jalan. Citra merasa suntuk berada satu rumah dengan Reno. "Lo........ mau keluar kemana? biar aku antar?" Tawar Reno Citra hanya diam tak menanggapi dan langsung berjalan melewatinya. "Cit,,, panggil Reno. "Tolonglah sayang..." pinta Reno sambil memegang tangan Alya "Apaan sih, lepas!" Sambil mengibaskan pegangan tangan Reno. "Citra..... panggil Reno. "Tolonglah sayang, apa kata ayah dan ibu, kalau kamu pergi sendiri saja tanpa aku?" Dalam benak Citra benar juga apa yang dikatakan Reno, sudahlah untuk kali ini kita berakting dahulu, sambil jalan perlahan untuk memberikan tanda kepada Reno kalau dia mau di antar. "Citra maafkan aku. aku tau pasti hal ini sangatlah s
"Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh, Alfa sayang,,,," teriak Alya sambil masuk ke dalam rumah. Diikuti Reno di belakangnya. "Waalaicumsalam walohmatullahi wabalokatuh, mamaku antik. mama angen mama..." Sambil memeluk kaki Citra. "Emmmm anak mama ganteng, harum banget nih, sudah makan belum sayang?" "Udah dong mama cantik." Jawab ibu Citra "Bu, ayah mana bu?" sambil salim tangan ibu diikuti Reno. "Ayah lagi di padepokannya , nak Reno." ucap ibu Citra "Mama Alfa angen mama, pingin bubuknya di puk puk mama, Alfa anti ikut pulang yah ma?" sambil memeluk Citra mamanya. "Iya dong sayang, nanti Alfa ikut pulang mama," emmmuuah sambil mencium pipi gempal anak laki - lakinya."Mama mama Alfa sekalang udah punya ayah lagi ya ma, ayah Alfa sekalang ada dua ma, yang atu udah di sulga, yang atu ini om anteng yang uka belikan Alfa mainan ama jajan ya ma...." "Iya sayangku, aduh anak mama baru berapa hari
Setibanya Alya dirumah ibu dan ayahnya, Alya langsung disambut hangat oleh ibu dan ayahnya. "Sayang...." panggil ibu. "Ibu faham apa yang kamu rasakan nak, sebenarnya ibu tidak ikhlas nak, kamu melakukan hal seperti ini dalam kehidupan rumah tanggamu nak." sambil meraih Alya untuk memeluknya. Alya hanya mampu menurut saja ketika ibunya meraih untuk memeluknya. Alya hanya bisa meneteskan air mata. Alya mencoba mencari obat dalam dekapan ibunya. Siapa tahu dapat mengurangi rasa sesak dan sakit dalam hatinya. "Nak......." panggil Ayah. "Ayah bangga dengan keputusanmu nak, walau ayah sendiri sebenarnya juga berat. tapi ayah disini sadar nak, kalau keluarga besar suamimu menginginkan sebuah keturunan dari darah daging suamimu nak, sedangkan kamu masih belum bisa memberikannya nak. "Ibu.... Ayah......" panggil Alya. "Maafin Alya ya, gara - gara Alya, ayah ibu jadi ikut sedih dan sakit atas semua kekurangan Alya hiks........ hiks........"
Tanpa terasa waktu berjalan sangat cepat, Reno dan Citra sambil menggendong Alfa pamit untuk pulang ke rumah. sesampainya di rumah Citra langsung menidurkan Alfa di kamarnya. dan tak lupa mengganti baju tidur Alfa. Sesudahya Citra pergi pelan - pelan takut membangunkan anaknya. Citra masuk kedalam kamar mendapati Reno yang sedang membaca buku di meja kerjanya. meja kerja yang di pakai Reno adalah meja kerja yang biasanya Citra pakai. Citra langsung mengambil baju ganti di lemarinya dan bersiap -siap pergi ke kamar sebelahnya. tanpa Citra sadari ada sebuah tangan yang memegang pundaknya saat Citra mau menutup pintu lemari bajunya. "Mau mandi ya?" "Sudah tau, ngapain tanyak." sambil melepaskan tangan Reno yang ada dipundaknya. "Habis mandi ke ruang tengah ya...! ada hal yang mau mas bicarakan." "Nggak janji, soalnya capek banget mau tidur." sambil pergi menuju kamar sebalahnya untuk bersiap -siap mandi. karena kamar disebelah
Lima hari sebelum Citra Reno dan Alfa pindah ke rumah barunya. Reno mengajak Citra dan Alfa pulang ke rumah keluarga besarnya yang terletak di daerah Sepanjang Surabaya. "Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh." Ucap Reno sambil salim ke dua orang tuanya. "W*'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh. lo ada cucu eyang to datang. " Ucap ayah ibu Reno bersama - sama sambil ayah Reno mencoba menggendong Alfa. balita itu langung berpindah tempat ke gendongan kakek barunya. tidak sulit bagi Alfa untuk berdaptasi. Alfa adalah bocah yang tidak takut dan mudah bergaul dengan siapa saja. insting seorang anak pasti bisa membedakan mana orang yang baik dan jahat. ditambah kedua orang tua Reno yang sangat menantikan hadirnya seorang cucu jadi dengan kehadiran Alfa hal itu sangat terobati. sebelumnya Alfa pernah di ajak Reno pergi ke rumah keluarga besarnya tanpa sepengetahuan Citra. Reno hanya pamit kepada ayah dan ibu citra. "Nak Citra, jangan
"Ya allah apa yang barusan aku lakukan tadi, kenapa aku seperti perempuan yang sangat memalukan. Aduhh bagaimana nanti aku berhadapan dengan Reno? Padahal aku tadi mau tanya soal Alfa yang pernah main kesini tanpa sepengetahuanku jadi nggak jadi deh, aduhhhh.... " Ucap Citra penuh dengan penyesalan sambil memegang dahinya Lain halnya dengan Reno, dia hanya senyum - senyum sampai dia pergi ke dapur untuk mengambil minum tanpa di sadari ada ibu yang memperhatikan Reno sedang senyum - senyum. "Kelihatannya ada yang lagi berbunga - bunga nih, dari tadi senyum - senyum kayak orang lagi dapat jackpot. " ucap ibunya sambil menjawil pinggang Reno. "loh ada ibu ya. Hihi jadi malu deh. " ucap Reno sambil senyum. "Nggak biasanya nak, kamu girang kayak gini, ada apa nak? " "Nggak kok bu. Nggak ada apa - apa bu." "Oia nak, bagaimana kabarnya nak Alya? " "Alhamdulillah bu, baik bu." "Nak, kamu harus bisa adil lo ya, janga
Di tempat lain Alya berusaha menjalani kehidupannya dengan penuh kebahagiaan, hari - harinya kini disibukkan dengan kegiatan belajar mengajarnya di sekolah Madrasah Ibtidaiyah tingkat SD. setidaknya kesibukkannya saat ini bisa membantu meringankan dukanya. "Bu guru nanti masuk ke kelas kami ya bu, kelas 4 A." ucap salah satu Siswa yang kebetulan berpapasan dengan Alya di kantin. "Iya anak ganteng." Jawab Alya sambil senyum. Bel berbunyi sangat keras menandakan waktu istirahat telah usai. siswa - siswi MIN Nur Wahid kembali masuk kedalam kelasnya masing - masing dan siap menerima pembelajaran. "Bu Alya, tambah cantik aja." Ucap Bu Rina "Ibu, bisa aja deh, oh iya bu gimana kabarnya anak ibu? kemarin denger katanya sakit bu, sudah baikkan bu?" "Alhamdulillah sudah agak mendingan bu. semoga bu Alya segera diberi momongan ya bu." sambil memegang pundak bu alya. "Amin Amiin bu, terima kasih banyak doanya bu, mari bu saya masuk
Sudah seminggu Citra pindah ke rumah barunya, dia mencoba beradaptasi dengan suasana baru, lingkungan rumah barunya. setelah kejadian panas di rumah Reno waktu itu, Citra terus menghindar dari Reno ada saja cara dia untuk menghindari Reno, Entah mengajak Alfa untuk belajar berasama dengannya atau me time bersama Alfa. Citra tidak membiarkan dirinya berduaan dengan Reno, sampai tidur pun dia di kamar Alfa, Alasannya Alfa yang meminta Citra tidur dengannya. hari ini senin sampai Rabu, jatah Reno berada di rumahnya. "Citra nanti ibu sama ayahku mau mampir, mau jemput Alfa untuk meginap dirumah ibu, katanya Ayah sudah kangen sama Alfa, boleh yah?" "Iya, nanti biar aku siapkan perlengakapn Alfa buat dirumah ibu sama ayah." dalam hati Citra haduh alasan apa alagi yang harus ku sampaikan ke pada Reno ya, Alfa mana nginap ketempat mbahny lagi. Malam pun tiba sesudah sholat berjamaah dengan Reno Citra segera merapikan mukenanya bergegas untuk men
Di tempat lain Alya sedang terdiam sendiri di kamarnya dengan penuh kesedihan, ya mulut masih bisa berkata tidak akan bersedih, tapi hati tetap merasakan sesak. Dalam hatinya Alya berkata"Aku harus bisa melewatin ini semua, semangat! pasti bisa!" sambil menatap dirinya di depan cermin. mematut dirinya untuk bersiap - siap berangkat ke sekolah.Ketika telah tiba di sekolah Alya melewatin depan anak - anak kelas lima, karena ruang kelas 5 bersebelahan dengan ruang guru. anak - anak kelas lima melihat ada guru yang sedang lewat, mereka berkata, "Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh, selamat pagi bu Alya.""Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh, selamat pagi anak - anak, sudah piket nak?" tanya Alya sambil berhenti menatap mereka."Sudah bu." jawab mereka serempak."Okey, kalau sudah silahkan baris di halam sekolah ya nak, persiapan membaca surah - surah pendek dan Asma'ul Husna!""Siap bu...! jawab mereka.Alya langsung melanj
Setelah mereka sholat Shubuh Citra beranjak ke kamar Alfa, takut kalau Alfa bangun mencari Citra. Ternyata Alfa masih tertidur dengan pulas. Sesekali Alfa masih suka bangun tengah malam untuk meminta susu atau mengatntarkannnya buang air kecil dikamar mandi. Alfa sudah lepas pampers saat dia sudah bisa berbicara, ini semua juga tidak lepas dari didikan ummahnya (Citra). Citra lalu beranjak pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan. tiba - tiba saat dia mau pergi ke dapur, dia bertemu dengan Reno yang berada di ruang tengah. dan berkata. "Mas..." panggil Citra, "Mau dibikinin sarapan apa mas?" "Terserah," jawab Reno tanpa menoleh kepada Citra. Reno asyik dengan buku bacaanya. "Em ya." Citra pun memblasnya dengan singkat. Citra menyadari kalau Reno masih marah dengannya. Citra hafal betul dengan sifat Reno. Citra menyiapkan makanan dengan menu yang sederhana, mengingat dia kemaren belum sempat berbelanja kebutuhan untuk hari ini, dia kemaren lagi ad
"Mas..." panggil Citra. "Tolong lepsakan peganganmu sakit sekali." pinta Citra memelas diiringi dengan aliran air mata. Reno menatap Citra dengan tidak tega, Reno tersadar kalau saat ini dia sedang dikuasai dengan amarah, tanpa sadar dia mengucapkan istighfar "Astagfirullahal Adzim, maafkan aku Citra." sambil melepaskan cekalan tangannya pada pergelangan tangan Citra. Reno pergi meninggalkan Citra sendirian di kamar. dia harus menghindari Citra saat ini kalau tidak akan terjadi sesuatu yang tidak ia inginkan dan akhirnya membuat dia menyesal. Citra meihat kepergian Reno dengan wajah yang sangat sulit diartikan, dia berakat dengan lirih, "Maafkan aku mas... aku masih butuh waktu, ya Allah ampuni hamba ini ya Allah..." Citra masih ingat sekali penjelasan dari gurunya terdahulu,"Jika ada seorang suami mengajak istrinyauntuk berhubungan, akan tetapi ia (istri) tidak memenuhi ajakan suami, hingga malam itu suaminya marah, maka ia (istri) menda
"Sampai aku harus bersabar dengan semua tingkah kekanak- kanakanmu Citra?" Sambil menatap mata Citra. "Sampai aku benar - benar bisa menerimamu kembali mas." "Astaghfirullahal Adzim Citra, apakah kamu sudah lupa dengan semua pembelajaran agamamu ketika di sekolah agama dulu Citra?" Flashback beberapa tahun yang lalu. Citra dan Reno bertemu ketika kelas Madrasah Tsanawiyah Negeri 1, disanalah mereka menjalin hubungan walau hanya sekedar kirim kabar lewat sms (surat meja sekolah). Sekolah Reno dan Citra adalah sekolah yang berada di naungan Yayasan Pondok Pesantren. dimana sekolah tersebut dibagi menjadi dua waktu, pagi mulai jam 07.00 - 12.00 adalah sekolah khusus bagian putra, sedangkan 13.00 - 17.00 adalah sekolah khusus putri. Reno dan Citra bertemu saat ada perkumpulan Osis dimana saat itu akan diadakannya Class meeting. jadi dibutuhkan koordinasi antara putra dan putri dengan tetap mematuhi peraturan yang ada. Reno pada
Sudah seminggu Citra pindah ke rumah barunya, dia mencoba beradaptasi dengan suasana baru, lingkungan rumah barunya. setelah kejadian panas di rumah Reno waktu itu, Citra terus menghindar dari Reno ada saja cara dia untuk menghindari Reno, Entah mengajak Alfa untuk belajar berasama dengannya atau me time bersama Alfa. Citra tidak membiarkan dirinya berduaan dengan Reno, sampai tidur pun dia di kamar Alfa, Alasannya Alfa yang meminta Citra tidur dengannya. hari ini senin sampai Rabu, jatah Reno berada di rumahnya. "Citra nanti ibu sama ayahku mau mampir, mau jemput Alfa untuk meginap dirumah ibu, katanya Ayah sudah kangen sama Alfa, boleh yah?" "Iya, nanti biar aku siapkan perlengakapn Alfa buat dirumah ibu sama ayah." dalam hati Citra haduh alasan apa alagi yang harus ku sampaikan ke pada Reno ya, Alfa mana nginap ketempat mbahny lagi. Malam pun tiba sesudah sholat berjamaah dengan Reno Citra segera merapikan mukenanya bergegas untuk men
Di tempat lain Alya berusaha menjalani kehidupannya dengan penuh kebahagiaan, hari - harinya kini disibukkan dengan kegiatan belajar mengajarnya di sekolah Madrasah Ibtidaiyah tingkat SD. setidaknya kesibukkannya saat ini bisa membantu meringankan dukanya. "Bu guru nanti masuk ke kelas kami ya bu, kelas 4 A." ucap salah satu Siswa yang kebetulan berpapasan dengan Alya di kantin. "Iya anak ganteng." Jawab Alya sambil senyum. Bel berbunyi sangat keras menandakan waktu istirahat telah usai. siswa - siswi MIN Nur Wahid kembali masuk kedalam kelasnya masing - masing dan siap menerima pembelajaran. "Bu Alya, tambah cantik aja." Ucap Bu Rina "Ibu, bisa aja deh, oh iya bu gimana kabarnya anak ibu? kemarin denger katanya sakit bu, sudah baikkan bu?" "Alhamdulillah sudah agak mendingan bu. semoga bu Alya segera diberi momongan ya bu." sambil memegang pundak bu alya. "Amin Amiin bu, terima kasih banyak doanya bu, mari bu saya masuk
"Ya allah apa yang barusan aku lakukan tadi, kenapa aku seperti perempuan yang sangat memalukan. Aduhh bagaimana nanti aku berhadapan dengan Reno? Padahal aku tadi mau tanya soal Alfa yang pernah main kesini tanpa sepengetahuanku jadi nggak jadi deh, aduhhhh.... " Ucap Citra penuh dengan penyesalan sambil memegang dahinya Lain halnya dengan Reno, dia hanya senyum - senyum sampai dia pergi ke dapur untuk mengambil minum tanpa di sadari ada ibu yang memperhatikan Reno sedang senyum - senyum. "Kelihatannya ada yang lagi berbunga - bunga nih, dari tadi senyum - senyum kayak orang lagi dapat jackpot. " ucap ibunya sambil menjawil pinggang Reno. "loh ada ibu ya. Hihi jadi malu deh. " ucap Reno sambil senyum. "Nggak biasanya nak, kamu girang kayak gini, ada apa nak? " "Nggak kok bu. Nggak ada apa - apa bu." "Oia nak, bagaimana kabarnya nak Alya? " "Alhamdulillah bu, baik bu." "Nak, kamu harus bisa adil lo ya, janga
Lima hari sebelum Citra Reno dan Alfa pindah ke rumah barunya. Reno mengajak Citra dan Alfa pulang ke rumah keluarga besarnya yang terletak di daerah Sepanjang Surabaya. "Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh." Ucap Reno sambil salim ke dua orang tuanya. "W*'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh. lo ada cucu eyang to datang. " Ucap ayah ibu Reno bersama - sama sambil ayah Reno mencoba menggendong Alfa. balita itu langung berpindah tempat ke gendongan kakek barunya. tidak sulit bagi Alfa untuk berdaptasi. Alfa adalah bocah yang tidak takut dan mudah bergaul dengan siapa saja. insting seorang anak pasti bisa membedakan mana orang yang baik dan jahat. ditambah kedua orang tua Reno yang sangat menantikan hadirnya seorang cucu jadi dengan kehadiran Alfa hal itu sangat terobati. sebelumnya Alfa pernah di ajak Reno pergi ke rumah keluarga besarnya tanpa sepengetahuan Citra. Reno hanya pamit kepada ayah dan ibu citra. "Nak Citra, jangan
Tanpa terasa waktu berjalan sangat cepat, Reno dan Citra sambil menggendong Alfa pamit untuk pulang ke rumah. sesampainya di rumah Citra langsung menidurkan Alfa di kamarnya. dan tak lupa mengganti baju tidur Alfa. Sesudahya Citra pergi pelan - pelan takut membangunkan anaknya. Citra masuk kedalam kamar mendapati Reno yang sedang membaca buku di meja kerjanya. meja kerja yang di pakai Reno adalah meja kerja yang biasanya Citra pakai. Citra langsung mengambil baju ganti di lemarinya dan bersiap -siap pergi ke kamar sebelahnya. tanpa Citra sadari ada sebuah tangan yang memegang pundaknya saat Citra mau menutup pintu lemari bajunya. "Mau mandi ya?" "Sudah tau, ngapain tanyak." sambil melepaskan tangan Reno yang ada dipundaknya. "Habis mandi ke ruang tengah ya...! ada hal yang mau mas bicarakan." "Nggak janji, soalnya capek banget mau tidur." sambil pergi menuju kamar sebalahnya untuk bersiap -siap mandi. karena kamar disebelah