Share

Saling Maaf

“San, kok, kamu jadi pucet pasi gitu, sih?” tanyaku dengan senyuman yang meremehkan.

Sandra yang kontan melepaskan pegangannya terhadap ujung plastik berisi makanan dari resto Gemah Ripah itu pun gelagapan. Dia tampaknya syok berat. Mungkin, dia hanya tidak habis pikir dan tak pernah akan menduga bahwa wanita yang selama ini diremehkannya, ternyata tak seperti yang dia duga.

“Sorry, ya, San, kalau kesannya aku sok atau sombong. Sama sekali nggak niat buat nyombong ke kamu. Cuma ngasih kamu info biar nggak ada salah paham di antara kita aja,” sambungku lagi sembari menepuk pundaknya.

“K-kamu … beneran serius sama Pak GM, Ag?” gagap Sandra masih saja tidak percaya dengan apa yang kukatakan.

Panjang lebar aku bercerita, nyatanya dia masih saja menganggapnya sebagai dongeng pengantar tidur.

“T-terus … cincin itu cincin lamaran? Itu … asli? Apa jangan-jangan cuma cincin perak?”

Aku tertawa mendengar tuduha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status