Esok harinya, Kayla harus tetap bekerja seperti bagaimana biasanya. Ia harus mencari uang untuk bisa ia kumpulkan kedepannya. Siapa lagi yang akan menafkahi dirinya kalau bukan dirinya sendiri?
Sambil menunggu lift sampai di bawah, Kayla masih merasa biasa saja. Namun, ketika ia keluar dari dalam gedung, Kayla melihat bahwa Kenzo sudah berdiri di luar sana sambil menatap ke arah jalanan.“Kenzo?” Kayla menyapa.“Oh, sudah turun? Pagi juga kamu berangkatnya,” ucap dari Kenzo.Kayla tidak paham. “Maksudnya? Memang kenapa?” Bingung dirinya.“Ayo, aku antarkan kamu ke tempat kerjamu,” ucap Kenzo.Langsung gemetar rasa kaki Kayla saat mendengarnya. Entah kenapa tawaran dari Kenzo tidak membuatnya merasa senang atau pun merasa aman. Namun, di sisi lain dia sangat bingung harus menerimanya atau menolaknya.Sedari awal Kenzo memperhatikannya, ia bisa melihat dengan jelas bahwa Kayla begitu kikuk. Dari arah matanya yang tidak mau memandanginya menunjukkan dengan jelas bagaimana dia kala tersebut.“T- Tidak usah, lagian, memangnya kamu tidak bekerja?” Kayla berusaha mencari alasan untuk bisa menolaknya.“Oh, aku? Tidak apa. Aku bisa mengantarkanmu lebih dulu,” Kenzo masih dengan baik hati menawarkan dirinya sebuah tumpangan.Namun, entah bagaimana pemikirannya berusaha menolak apa yang tengah ditawarkan. “A.. Ah, tidak usah. Aku akan berangkat naik bus kok. Kamu duluan saja ya, bye,” Kayla segera meninggalkan Kenzo sambil berlari menuju ke halte.Kenzo yang tidak sempat menahan atau membujuk tersebut pun tidak bisa memaksa Kayla. Ia sendiri merasakan dengan jelas bahwa orang tersebut berusaha menghindari dirinya. Mungkin saja Kayla masih belum terbiasa berada di dekatnya.Menuju ke tempat kerjanya, Kayla merasakan degup jantungnya sangat amat ribut sekali. Seperti sesuatu yang akan berdisko tanpa ampun pada saat itu. Tetapi ia segera menenangkan diri, ia harus fokus saat bekerja nanti.Masuk ke dalam perusahaan, Kayla merasa aneh. Semua mata terasa tertuju kepadanya, seolah ia melakukan kesalahan besar dan juga sangat fatal sekali.‘Ada apa ini? Kenapa semuanya memandangku?’ batinnya merasa tidak enak.Bahkan selama ia naik ke ruangannya, dan menuju kursinya, semua orang seperti dengan sengaja memperhatikan gerak-geriknya, dan tidak memberikan ampun sama sekali. Saat ia duduk, mendadak saja salah satu rekan kerjanya mendatangi mejanya.“Hei Kayla. Aku dengar kamu akan menikah,” Langsung saja ia ke intinya dan tidak berbasa-basi sama sekali kepada dirinya ini.“Ha?” Kayla terkejut.Bukan karena itu tidak benar. Melainkan darimana dia bisa mengetahuinya? Kayla selama ini tidak pernah menceritakan perihal tersebut kepada siapa pun dan juga hanya memendamnya kepada dirinya seorang.“Kakakmu benar-benar aneh. Padahal aku tidak pernah mengenalnya. Tapi dia dengan pd-nya mengatakan saat aku bekerja di satu perusahaan denganmu,” Jala merasa kesal sambil menyilangkan tangannya.Memang benar-benar oranf gila. Ia tidak tahu kalau kakaknya akan menjadi orang segila itu dalam menyebutkan apa yang sudah terjadi pada dirinya.“Tapi, memangnya benar?” tanya Jala kembali.Sudah tidak bisa disembunyikan lagi, tetapi, ia ingin memastikan terlebih dahulu, apa saja yang sudah dikatakan oleh Reva kepada rekan kerjanya tersebut.“Kakakku…., bilang apa saja ke kamu?”“Dia? Wah, aku tidak tahu harus menjelaskannya bagaimana karena dia kakakmu. Yang pasti, dia berkata bahwa dia merasa senang bahwa kamu akhirnya akan menikah. Dengan pria rendahan dan juga buangan masyarakat. Dia juga berkata bahwa kamu akan ikut menjadi sampah yang tidak layak di daur ulang,” Jala menjelaskan dengan nada yang kesal dalam mengekspresikannya.“Apa? Ada seorang saudara yang berkata begitu pada saudaranya sendiri?” Rekan kerja yang lain yang mendengarnya cukup kaget.“Iya, gila kan? Padahal kalau tidak mau turut bahagia, jangan banyak komentar. Aku yakin dia sengaja menjelekkannya karena alasan yang buruk,” Jala mengungkapkan rasa kesalnya.Rasanya lega mendengarnya. Bukan merasa lega karena Reva dengan sengaja menjelekkan Kenzo. Melainkan karena semua yang dikatakan olehnya tidak berkaitan seperti kalimat yang ia sudah katakan kepada Kayla. Setidaknya jauh lebih aman daripada waktu itu.Jala kembali melihat ke arah Kayla, berusaha mencari pernyataan yang sekiranya bisa menenangkan pikirannya akibat ungkapan dari Reva yang sengaja mencoba menghasut buruk rekan kerjanya.“Memangnya benar?”“Haha, tidak kok. Aku memang punya pacar, dan memang ada rencana menikah. Tapi tidak dalam waktu dekat. Kami masih harus mengenal satu sama lain.”Rasanya geli sekali, harus mengucapkan bahwa Kenzo pacarnya padahal mereka berdua sama sekali tidak meresmikan hubungan tersebut. Ia tidak tahu harus menafsirkan bagaimana pendekatan yang sedang mereka lakukan. Jadi ia mengatakan dengan demikian saja.“Wah, sepertinya Kayla yang pendiam dan pemalu sudah menemukan cinta sejatinya,” goda Jala pada saat itu.“Haha, mana ada. Doakan saja bagaimana kedepannya,” Kayla sedikit tersipu malu mendengarnya.Untung saja bukan sesuatu yang buruk yang disebarkan oleh orang tersebut kepada orang-orang di sekitarnya. Terlebih, tampaknya Reva sekarang ini sengaja berkata begitu untuk memperkeruh situasi yang sedang dialami oleh Kayla.Apa maunya? Padahal Kayla sama sekali tidak pernah melakukan hal buruk atau meninggalkan kesan tidak enak kepadanya. Namun apa alasan kakaknya sampai berani melakukan hal tersebut kepada dirinya ini?Pekerjaan berjalan seperti biasanya. Kayla masih tetap dengan imej-nya yang sangat pendiam dan berbicara seperlunya saja. Karena rasanya tidak baik kalau dirinya ini banyak bicara dan juga berkali-kali mencoba mencairkan suasana.Di istirahat kantor, Kayla diajak oleh Jala untuk membeli segelas kopi. Mungkin dia perlu kafein untuk membangunkan matanya saat ini. Selesai membeli, mereka kembali ke dalam perusahaan,LCD perusahaan yang menampilkan berita di lobi membuat beberapa orang memperhatikannya. Sebuah berita yang tampaknya bisa membuat orang-orang yang ada di sana melongo.“Hari ini, perusahaan terbesar RTY Construction sedang mengevaluasi kinerja dari calon penerus mereka, apakah anak tertua mereka bernama Jeo, atau sang adik Kenzo mampu menunjukkan skill mereka? Hari ini……”Berita itu membuat Kayla melongo. Kenzo penerus perusahaan itu?! Perusahaan sebesar itu?!! Aneh!“Wah, gila, persaingan dua bersaudara itu dari perusahaan itu akhirnya diungkap,” Jala memberi komentar.“Ha? Maksudnya?” Kayla tidak paham.“Iya, selama ini perusahaan itu hanya mengedarkan bahwa perusahaan akan diturunkan kepada penerusnya. Tetapi lama sekali mereka merahasiakannya. Dan sekarang bahkan mereka menyebutkan namanya. Tckkkk, kira-kira seperti apa wajah para penerusnya,” ucap dari Jala sambil meneguk kopinya.Hanya bisa membatu Kayla pada saat itu. Untung saja dia belum menyebutkan Kenzo pada saat itu. Jadi belum ada yang tahu nama dari calonnya. Aneh juga, Kayla belum pernah menanyakan apa pekerjaan Kenzo, dan sekarang dia malah tahunya dari media.Melihat berita tersebut, Kayla bisa merasakan bahwa itu adalah perang saudara yang tampaknya akan memakan waktu lama dan membuat orang-orang membentuk kubunya sendiri.Sebaiknya ia tetap merahasiakannya dahulu. Sebelum nantinya akan menjadi masalah kalau ada yang tahu perihal tersebut. Hari tersebut jadi hari paling menegangkan bagi dirinya.Padahal Kayla tidak melakukan apa pun, tetapi ia merasa sangat ketakutan seperti akan ada sesuatu yang setelah ini menyerangnya.Saat pulang ke apartemen, sekali lagi, Kayla berpapasan dengan Kenzo tepat sebelum masuk ke dalam gedung.“Kamu sudah pulang?” Sapa Kenzo.“Ya, kamu juga?” dirinya membalas.Kenzo menganggukkan kepala untuk membalas pertanyaan yang diajukan oleh dirinya tersebut. Dan setelahnya suasana jadi sangat amat diam dan tidak ada yang memulai untuk berbicara terlebih dahulu.Keringat dingin Kayla pada saat itu. Dia sama sekali tidak tahu harus memberikan respon bagaimana mengenai berita tadi. Ia ingin menanyakannya, namun di sisi lain, ia bingung harus bertanya seperti apa untuk bisa mendapatkan jawaban yang dirinya sangat inginkan tersebut.“Bagaimana harimu?” tanya Kenzo selama mereka di dalam lift.“Ya…, ya baik sih. Mmm, aku…, mau tanya…, boleh?” Akhirnya dengan segala keberanianya, Kayla mencoba menanyakannya.“Apa?”Diam sejenak, Kayla kembali mencoba merangkai kata-kata yang perlu ia keluarkan untuk bisa membuat Kenzo menjawab rasa penasaran yang dirinya miliki tersebut.“Kamu… penerus RTY?” tanya Kayla dengan sedikit ragu.“Ah, kamu sudah melihatnya? Huhh, padahal aku sudah bilang tidak mau dipublikasikan,” ujar dari Kenzo.Dirinya menoleh sedikit, “Jadi itu benar?” tanyanya sambil mengerutkan dahi.Pintu lift terbuka di lantai tempat Kenzo tinggal, “Kita bahas kalau ada waktu berdua, ya? Kalau dijelaskan sekarang takutnya kamu salah paham. Sampai bertemu Kayla,” Kenzo langsung keluar dan tidak memberikan sedikit pun petunjuk kepada dirinya.Makin curiga Kayla pada Kenzo. Seperti ada sesuatu yang sengaja dicoba untuk ditutupi olehnya. Mungkin saja belum saatnya Kayla tahu, makanya Kenzo menutup diri. Kayla berusaha berpikir positif dan tidak mengambil pusing atas apa yang baru saja terjadi.Ia masuk ke unitnya untuk beristirahat. Rasanya menyebalkan sekali kalau sampai harus kepikiran pada sesuatu yang tidak berkaitan dengannya.Mendadak saja ponselnya berdering. Saat dirinya mengambil, ia melihat nama Reva tertera di sana. Astaga, apalagi maunya orang ini? Apa dia akan mengolok-olok lagi?!“Apa?” Kasarnya menjawab.(“Kayla…, apa kita bisa bertemu besok? Ada sesuatu yang mau aku katakan,”) ucapnya.Kayla merasa heran, mendadak sekali. Pasti ada sesuatu yang mengusik saudarinya sampai akhirnya memilih menghubunginya. Munafik.Kayla setelah mendengar suara dari Reva dengan segera langsung mematikan panggilan tersebut. Ia merasa tidak senang mendengar suara saudarinya tersebut. Merinding sebadan-badan rasanya ia mendengarnya.Ia mengabaikan semua panggilan dan pesan yang dikirim oleh Reva pada saat itu. Namun, sayang sekali, karena Reva sendiri tahu dimana dirinya tinggal, dengan berani ia mendatangi Kayla yang esoknya mau berangkat kerja tersebut.Langkah kakinya langsung berhenti saat melihat sosok dari Reva yang sedang berdiri di sana, sambil membawa tas kecil dan melihat ke arahnya sambil tersenyum. Wanita yang seumur hidupnya selalu menatap tajam dan selalu bersikap kasar, sekarang menggunakan topeng tepat di depannya.Tidak peduli sama sekali, Kayla berjalan melewatinya tanpa menyapa terlebih dahulu meski sudah didatangi begitu. Baru saja lewat di depannya, Reva berusaha menghentikannya dengan memegang tangan Kayla.“Tunggu, tunggu Kay, dengarkan aku dulu,” pintanya.Kayla memang berhenti, namun tidak
Akhirnya Kayla dan Kenzo pergi ke salah satu unit bersama. Bukan ke tempat Kenzo, melainkan kali ini mereka pergi ke tempat Kayla sendiri.Dirinya menyediakan teh hangat untuk Kenzo, dan tidak lupa menyiapkan sedikit camilan untuk bisa dijadikan teman hidangannya. Suasana hening, Kayla sendiri tidak tahu harus membicarakan apa pada Kenzo pada kala tersebut.“Sebenarnya, ada yang ingin aku sampaikan,” Kenzo membuka obrolan.Dengan kedua tangan masih memegang cangkir, Kayla menengok ke arah Kenzo yang melihatnya dengan sangat serius sekali. Sepertinya ini adalah alasan kenapa dia menunggu Kayla pulang dari kerja.“Sebenarnya ini cukup lancang, tetapi, demi menjaga kamu supaya lebih aman lagi, bagaimana kalau kita pindah, dan tinggal bersama?”Langsung mengerut kedua alisnya saat mendengarnya. Tinggal bersama? “Bukannya terlalu cepat?!” Tentu saja Kayla kaget.Kenzo mengangguk, “Aku tahu. Tapi, memangnya kamu sanggup menahan keluargamu? Mereka pasti tidak akan diam seperti sebelum-sebelu
Reva tidak menyerah begitu saja. Ia tidak akan dengan mudah membiarkan Kayla bahagia begitu saja. Padahal selama ini dirinya lah yang berharap mendapatkan pangeran tampan dan juga kaya raya. Tapi malah Kayla yang jelek dan buruk itu mendapatkannya.Meski sudah mendesak berkali-kali kepada satpam, bahkan sampai bertanya pada penghuni yang keluar dari gedung sana, tidak ada satu pun yang memberikan jawaban akan kemana perginya Kayla.Reva mencoba menghubungi ayahnya. Karena ayahnya pernah mengeluhkan mengenai bagaimana dia sempat bertemu dengan Kayla dan juga Kenzo, jadi, dia pasti tahu.“Halo? Ayah, ayah bilang sempat bertemu dengan Kenzo dan Kayla waktu ini, kan? Dimana?” tanyanya dengan mendesak.(“Ah, ayah tidak ingat sama sekali. Setelah hari itu, ayah sudah tidak mau mengingatnya lagi, kenapa?”) Ayahnya tidak memberikan jawaban pasti.“Aku ingin menemui mereka! Harusnya mereka membayar lebih dari yang ditawarkan waktu ini kalau saja aku tahu waktu itu Kenzo kaya raya!” Reva mencob
Kayla membukakan pintunya, namun, langkahnya langsung berhenti dan dirinya terkejut sekali saat melihat siapa yang datang pada saat itu. Mereka adalah orang tua Kenzo, dan…., seorang wanita?“I- Ibu? Ayah?” Kayla sampai tidak bisa memanggil dengan benar karena merasa sangat kaget saat melihat kedatangan mereka.“Oh, Kayla? Jadi kalian tinggal bersama?” ucap dari Ibu.“I- Iya, ak- aku-“Wanita yang tampaknya jauh lebih muda tersebut mendadak saja masuk ke dalam rumah. Dengan gayanya yang amat angkuh, dia melihat ke sekitar rumah yang tengah dirinya tinggali dengan sangat tajam sekali.Wanita tersebut berbalik badan dan melihat ke arah dirinya dengan sangat teliti, seolah sedang mencari sesuatu yang sangat ia inginkan pada saat itu.“Jadi, ini tempat tinggal kalian?” singgungnya.DRAPPP… DRAPHHH…Langkah kaki dari dalam rumah berjalan menuju ke arah mereka tengah berada tersebut.“Siapa? Kenapa lama sekali-“Kenzo menatap ke setiap orang yang ada di sana. Tampaknya Kenzo juga sama kaget
Kayla dan Kenzo mencari libur yang sama untuk bisa mengajukan pernikahan mereka tersebut. Setidaknya mereka harus sah secara hukum terlebih dahulu. Tidak lupa juga saksi dari pihak pria yang pastinya harus ada. Dan yang menyedihkan adalah, dari pihak Kayla ditiadakan.Tetapi bagi Kayla itu bukan berita yang pantas untuk mendapatkan simpati. Karena dia sendiri tidak masalah. Biarkan saja hanya Kenzo dan keluarganya dulu yang tahu soal status tersebut.Semua berjalan sempurna. Bahkan mereka menerima status perubahannya dengan cepat karena memang itu yang mereka perlukan. Di dalam mobil Kenzo, Kayla masih lebih banyak diam.Setelah bertemu dan menikah dengan Kenzo, ternyata tidak membuat Kayla bisa sedikit ceria. Padahal sudah lepas dari keluarganya yang toxic tersebut. Masih ada sesuatu yang membuatnya sering gelisah dan cemas.“Mau ke pesisir pantai?” ajak Kenzo kepadanya.“Terserah saja,” sahutnya, singkat.Kenzo benar-benar mengajaknya, mencari tempat duduk yang sangat nyaman dan jug
Setelah mengatur jadwal dan membicarakan kapan liburnya, akhirnya mereka berdua bertemu di dekat kafe dari tempat kerja Kayla sendiri. Rasanya gugup sekali. Tatapan Yeri begitu mengintimidasi bagi dirinya tersebut.“Kita seumuran, kan?” singgung Yeri.“Oh, iya,” Kayla menjawab.Kenzo sudah pernah mengatakan berapa umur adiknya saat Kayla menanyakannya langsung kepadanya tersebut. Rasanya sedikit aneh saja berbicara bersamanya.Dengan santai ia menyilangkan kaki dan melihat dengan tatapan dinginnya tersebut. Rasanya melihat perbedaan yang cukup besar sekali antara Kenzo dan juga Yeri tersebut.“Kamu sudah bilang pada kakakku kalau mau bertemu denganku hari ini?”Kayla menggelengkan kepalanya.“Sudah kuduga. Kamu masih belum terbuka dengan kakakku? Kenapa? Padahal kalian sudah tinggal bersama. Atau jangan-jangan, kamu malah tidur terpisah dengannya,” terka dari Yeri dengan nada bertanya, namun sedikit menyudutkan dirinya tersebut.Langsung tertegun respon Kayla setelah mendengar terkaan
Makan malam terasa sangat dingin. Kayla sadar kalau dia telah membuat Kenzo marah karena keluar tanpa bilang kepadanya dan pulang tanpa mengabari.Bahkan Kayla masih dempat curi-curi pandang untuk bisa memandangi Kenzo yang marah tersebut. Yang ada di dalam pikirannya hanya lah mengenai saran dari Yeri dan temannya tersebut. Terbuka? Tidak mudah, tapi juga tidak sulit sebenarnya.“Oh iya, aku tadi habis mencuci. Karena kupikir kalau aku hanya mencuci bajuku terlalu sedikit, jadi aku sekalian mengambil punyamu,” celetuk dari Kenzo.Mata Kayla langsung terbelalak, dia langsung melihat ke arah Kenzo dengan perasaan terkejut dan tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar tersebut.“Ka- Kamu apa?” “Aku mencuci pakaianmu. Yang ada di dalam keranjang, kan? Tapi aku tidak menemukan pakaian dalammu, jadi aku tidak mencucikannya,” ujar Kenzo, melanjutkan.Mendadak perasaannya terasa lega setelah mendengar apa yang dik
Jantung Kayla berdebar kencang. Rasanya seperti sedang mencoba menahan sesuatu. Namun, dengan perasaan gelisah campur aduk itu membuatnya ingin mengungkapkannya dengan segera. Sambil mengepalkan tangannya, ia mencoba mengumpulkan niat.Sedikit menggulum ujung bibirnya, Kayla mencoba mengeluarkan keberanian yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Sedikit menarik napas, Kayla mencoba berbicara saat Kenzo baru saja hendak pergi dari sana.“Aku ingin bicara!” ucapnya dengan terburu-buru.Kenzo yang hendak meletakkan kembali kain pel setelah mencuci tersebut menghentikn langkahnya. Tampaknya, ia pun bingung dengan respon dari Kayla yang mendadak sedemikian rupa.Tetapi, melihat wajah Kayla yang tampak tidak nyaman membuat Kenzo mencoba mengerti. Dia menyetujui, dan mengajaknya untuk duduk di meja makan setelah ia membuatkan coklat hangat.Dari tempat duduknya, Kayla melihat bahwa Kenzo dengan bahunya yang lebar dan juga tubuh bagian belakang yang rupawan, tetap membuatnya tampak seperti p
Setelah Kenzo mendekat dan berusaha untuk menenangkan Kayla, Kayla langsung menunjukkan testpack yang ia bawa tersebut. Dan dalam hitungan detik, ekspresi wajah Kenzo berubah seketika ketika melihat hasilnya.“Po- Positif?!” seru dari Kenzo yang terbelalak.Kayla tersenyum sumringah, dibarengi dengan air mata yang perlahan membasahi kedua pipinya tersebut. Ia menganggukkan kepala, menunjukkan perasaan harunya yang juga sama tidak percaya dengan Kenzo.Sang suami seketika memeluknya dengan erat, ia merasakan detak jantungnya berpacu sangat cepat, dan membuat Kayla merasa ikut berdebar hebat. Padahal mereka sudah pasrah saja menerima nasib mereka, tetapi, tampaknya tuhan mendengarkan doa mereka.“Kayla…, astaga…, aku tidak tahu harus berkata apa,” Kenzo benar-benar tidak bisa tenang.Dia berkali-kali memeluk, lalu melepaskan Kayla kembali, kemudian mengecup pipi dan dahi Kayla berkali-kali untuk menunjukkan rasa syukurnya atas berkat yang mereka dapatkan tersebut.Kayla yang tidak bisa
Karena feeling suami itu juga sama kuatnya dengan feeling istri, jelas saja Kenzo langsung mnegetahui tindakan Kayla yang diam-diam hendak menghilangkan jejaknya tersebut. Dan sekarang dia sudah tidak bisa mengelak sama sekali.Kayla tertangkap basah hendak membohongi Kenzo.Melihat Kayla yang hanya cengengesan memberikan respon pada ucapan Kenzo, jelas membuat Kenzo sudah bisa langsung tahu bahwa Kayla ini telah berbohong kepadanya. Dia hanya bisa terheran kepada sang istri yang demikian.Dan seperti apa yang sudah diperingati oleh Kenzo sebelum-sebelumnya. Bahkan Kenzo sendiri sudah dengan tegas memberikan peringatan kepada Kayla, dan akhirnya semuanya terjadi begitu saja.Kayla benar-benar masuk angin pada malam itu. badannya terasa menggigil, dan bahkan ia merasakan hidungnya gatal sekali. Sampai-sampai ia sendiri tidak bisa menahannya.“Hatchii!” Kayla terus merasa bersin.“Kan, sudah kubilang. Kamu bandel sekali tidak mau mendengarkanku!” kesal dari Kenzo yang mengungkapkan pera
Benar-benar mengkerut alis Kenzo mendengar ocehan gadis ini lagi. Ada-ada saja. Es krim rose cake? Sejak kapan bunga mawar dijadikan es krim?Dan siapa dia sampai berani mengatakan hal ini sebagai taruhan yang tidak masuk akal sama sekali. Benar-benar gadis gila yang akal sehatnya tidak ada sama sekali.“Sudah kubilang aku tidak akan percaya dengan semua bualanmu yang tidak masuk akal itu lagi! Kamu benar-benar mencoba mengujiku ya?!” pekik dari Kenzo yang sudah tidak bisa menahan emosi lagi.“Kali ini kamu bisa menganggap serius ucapanku, dan lagi, kamu akan bahagia kalau kamu mengetahui dengan cepat beritanya,” Gadis itu sama sekali tidak menyerah berkata kepada Kenzo.Jika dirinya bisa tepok jidat, mungkin Kenzo akan melakukannya. Tetapi, saat ia melirik ke arah mata dari si gadis tersebut, ia melihat kesungguhan yang dimana jelas si gadis tidak berbohong, dan serius dengan apa yang barusan dia katakan kepada Kenzo.Namun, lagi dan lagi, Kenzo tidak mau termakan dengan buaian tidak
Kayla sampai tidak bisa memberikan reaksi setelah mendengar apa yang dikatakan oleh suaminya barusan. Surprise? Hadiah ulang tahunnya? Gedung itu untuk dirinya?!Sampai-sampai Kayla yang sedang melongo tersebut tidak bisa merangkai kata untuk bisa membalas ucapan sang suami. Dia memang tidak ingat akan ulang tahunnya, tapi ini terlalu berlebihan kalau sampai diberi seperti ini.Dirinya gagap hendak memberikan reaksi kepada sang suami yang sudah sangat antusias menunggu respon dari Kayla yang sedaritadi syok tersebut.“Tunggu…, maksudku…, kamu sedang bercanda, kan? Gedung itu mahal! Darimana kamu dapat uangnya? Bagaimana kamu bisa membelinya dengan bekerja tidak sampai bertahun-tahun?!” Kayla masih belum bisa percaya dan terima begitu saja apa yang diberikan sang suami kepada dirinya tersebut.“Kenapa tidak? Aku bekerja keras dan mengambil banyak pekerjaan. Klien-ku bukan orang orang pelit. Setiap tip dan juga bonus aku investasikan dan aku membuat uangnya jadi tumbuh. Dengan itu lah a
Kenzo yang melihat istrinya tampak begitu nyaman di rendaman air yang sedingin es tersebut, hanya bisa terheran dan tidak bisa melarangnya sama sekali. Mungkin dia memang benar merasa nyaman di dalam air es tersebut.“Mau aku buatkan minuman hangat? Siapa tahu badanmu kedinginan setelah mandi,” ucap dari Kenzo, menawarkan diri.“Ah, aku mau es krim. Yang cookies and cream,” jawab Kayla.Mematung seketika Kenzo setelah mendengarnya. Sekarang dia malah mau es krim? Padahal sudah jelas sekali kalau dia sedang berendam di air itu, dan setelahnya dia masih mau makan es krim? Apa istrinya ini tidak bisa merasakan betapa keramnya air tersebut?Kenzo berusaha membantah dan menolak permintaan dari Kayla barusan. Namun ia langsung menutup mulut, dan tidak bicara lagi setelahnya. Melihat bagaimana tatapan Kayla yang begitu berharap, seolah dia benar-benar menginginkan apa yang barusan dikatakan.Dengan menelan ludah secara perlahan, akhirnya mau tidak mau Kenzo memilih menyetujuinya. Kayla tidak
Kayla benar-benar bingung. Ia sampai mencoba untuk memastikan lagi, apakah dia benar salah lihat, atau mungkin yang tadi itu memang benar adanya atau tidak. Dia bahkan melihat ke segala arah dan mencari gadis tersebut.Tapi sudah dicari dengan keadaan panik pun tidak menghasilkan apa pun. Hasilnya benar-benar nihil. Sosok tersebut seolah menghilang dalam hitungan detik, bahkan mungkin setelah Kayla berkedip sekali pun.Ia segera melihat ke arah Kenzo kembali, berbicara dan berusaha memberitahukan sang suami bahwa dia benar-benar berbicara dengan seseorang tadi.“Sungguh! Aku tidak bohong! Aku berbicara dengan seorang gadis di sini. Dia terus berkata tidak masuk akal, dan tidak menjawab pertanyaanku dengan serius!” Kayla mencoba menegaskan pemikirannya tersebut.Kenzo yang melihat betapa panik istrinya tersebut, mencoba menenangkannya. Dia memeluk Kayla dan berusaha membuatnya tidak tenggelam dalam pemikiran yang berantakan tersebut. Meski dengan kopi di kedua tangannya, Kenzo berusaha
Kayla yang baru saja masuk, melihat ada banyaknya pegawai dari toko tersebut nampak sedang sibuk. Karena mungkin baru saja buka, jadi lumayan ramai pada saat itu.“Ada yang bisa saya bantu?” Dirinya segera didatangi oleh pelayan di sana, dalam bahasa inggris.“Oh, aku ingin membeli roti untuk mengganjal rasa laparku. Apa ada roti yang yang manis, tapi masih sehat?” balas tanya Kayla.“Tentu saja. Mari saya antar untuk melihat beberapa roti yang mungkin anda suka,” ajaknya. Kayla mendengarkan dengan baik bagaimana penjelasan dari sang pelayan yang sangat detail sekali menjelaskan. Bahkan detailnya benar-benar lengkap sekali saat didengarkan. Bahkan hanya dengan mendengarkannya saja sudah membuat Kayla merasa lapar.Dirinya melihat beberapa roti yang terlihat lezat dan masih hangat sekali. Ia memesan salah satu yang diatasnya berisi krim dan juga buah strawberi. Karena kelihatan enak sekali.“Apa ada yang anda inginkan lagi? siapa tahu untuk dimakan di rumah,” tawar sang
Namun, setelah mendengar semua penjelasan dari sang ahli, Kayla tidak mendengar ada masalah atau keluhan pada sperma Kenzo. Ia jadi merasa sedikit bingung dan tidak paham.Akhirnya dirujuknya kali ini untuk pemeriksaan Kayla. Dia melakukan usg untuk melihat kondisi rahimnya, dan Kayla berubah menjadi sangat antusias memikirkan bagaimana hasil pemeriksaannya.Ia menunggu dengan wajah yang begitu sumringah di depan dari dokter yang baru saja memeriksanya tersebut. Kayla benar-benar merasa tidak sabar.Sementara itu, Kenzo yang menyadari bahwa ekspresi dari sang dokter yang kelihatan mengkerut tersebut sudah menunjukkan bahwa ada berita buruk yang akan disampaikan. Kenzo sekarang malah jadi was-was menunggu jawaban.“Bagaimana??” Kayla bertanya, namun dengan raut wajah yang sangat bersemangat sekali kala tersebut.Dokter tampak melirik ke arah Kenzo, seolah memberikan sinyal supaya dia bisa lebih mendekat ke arah sang istri sebelum mendengar jawabannya dari sang dokter.“Apa sebelumnya a
Kayla yang ditinggalkan oleh Kenzo langsung menangis tersedu-sedu di dalam sana. Ia merasa seperti dibuang oleh pria yang ia ajak berjuang untuk bisa mendapatkan buah hati.Apa dia pikir Kayla sama sekali tidak berjuang dan bersabar selama ini? Kayla melakukan itu semua! Dia bahkan sampai merasa kurang tidur karena memikirkan bagaimana cara supaya prosesnya bisa lebih efektif.Tetapi, ternyata pemikiran Kayla dan Kenzo mesih belum benar-benar sejalan. Masih saja ada pembantas antara mereka berdua yang terlalu kentara, sampai-sampai mereka tidak menyadarinya sama sekali.Kayla dan Kenzo terpisah ruang dan waktu yang begitu jauh jaraknya. Perasaan Kayla terus beradu merasa dibuang dan dilupakan, bahkan merasa tidak dipedulikan oleh sang suami.“Kalau memang dari awal dia memang tidak mau, harusnya katakan saja! Tidak perlu basa-basi seperti ini!” pekik dari Kayla, yang merasa amat kesal sekali.Sementara itu, di luaran sana, Kenzo memilih menuju perpustakaan kota. Ia menenangkan diri di