Kayla membukakan pintunya, namun, langkahnya langsung berhenti dan dirinya terkejut sekali saat melihat siapa yang datang pada saat itu. Mereka adalah orang tua Kenzo, dan…., seorang wanita?“I- Ibu? Ayah?” Kayla sampai tidak bisa memanggil dengan benar karena merasa sangat kaget saat melihat kedatangan mereka.“Oh, Kayla? Jadi kalian tinggal bersama?” ucap dari Ibu.“I- Iya, ak- aku-“Wanita yang tampaknya jauh lebih muda tersebut mendadak saja masuk ke dalam rumah. Dengan gayanya yang amat angkuh, dia melihat ke sekitar rumah yang tengah dirinya tinggali dengan sangat tajam sekali.Wanita tersebut berbalik badan dan melihat ke arah dirinya dengan sangat teliti, seolah sedang mencari sesuatu yang sangat ia inginkan pada saat itu.“Jadi, ini tempat tinggal kalian?” singgungnya.DRAPPP… DRAPHHH…Langkah kaki dari dalam rumah berjalan menuju ke arah mereka tengah berada tersebut.“Siapa? Kenapa lama sekali-“Kenzo menatap ke setiap orang yang ada di sana. Tampaknya Kenzo juga sama kaget
Kayla dan Kenzo mencari libur yang sama untuk bisa mengajukan pernikahan mereka tersebut. Setidaknya mereka harus sah secara hukum terlebih dahulu. Tidak lupa juga saksi dari pihak pria yang pastinya harus ada. Dan yang menyedihkan adalah, dari pihak Kayla ditiadakan.Tetapi bagi Kayla itu bukan berita yang pantas untuk mendapatkan simpati. Karena dia sendiri tidak masalah. Biarkan saja hanya Kenzo dan keluarganya dulu yang tahu soal status tersebut.Semua berjalan sempurna. Bahkan mereka menerima status perubahannya dengan cepat karena memang itu yang mereka perlukan. Di dalam mobil Kenzo, Kayla masih lebih banyak diam.Setelah bertemu dan menikah dengan Kenzo, ternyata tidak membuat Kayla bisa sedikit ceria. Padahal sudah lepas dari keluarganya yang toxic tersebut. Masih ada sesuatu yang membuatnya sering gelisah dan cemas.“Mau ke pesisir pantai?” ajak Kenzo kepadanya.“Terserah saja,” sahutnya, singkat.Kenzo benar-benar mengajaknya, mencari tempat duduk yang sangat nyaman dan jug
Setelah mengatur jadwal dan membicarakan kapan liburnya, akhirnya mereka berdua bertemu di dekat kafe dari tempat kerja Kayla sendiri. Rasanya gugup sekali. Tatapan Yeri begitu mengintimidasi bagi dirinya tersebut.“Kita seumuran, kan?” singgung Yeri.“Oh, iya,” Kayla menjawab.Kenzo sudah pernah mengatakan berapa umur adiknya saat Kayla menanyakannya langsung kepadanya tersebut. Rasanya sedikit aneh saja berbicara bersamanya.Dengan santai ia menyilangkan kaki dan melihat dengan tatapan dinginnya tersebut. Rasanya melihat perbedaan yang cukup besar sekali antara Kenzo dan juga Yeri tersebut.“Kamu sudah bilang pada kakakku kalau mau bertemu denganku hari ini?”Kayla menggelengkan kepalanya.“Sudah kuduga. Kamu masih belum terbuka dengan kakakku? Kenapa? Padahal kalian sudah tinggal bersama. Atau jangan-jangan, kamu malah tidur terpisah dengannya,” terka dari Yeri dengan nada bertanya, namun sedikit menyudutkan dirinya tersebut.Langsung tertegun respon Kayla setelah mendengar terkaan
Makan malam terasa sangat dingin. Kayla sadar kalau dia telah membuat Kenzo marah karena keluar tanpa bilang kepadanya dan pulang tanpa mengabari.Bahkan Kayla masih dempat curi-curi pandang untuk bisa memandangi Kenzo yang marah tersebut. Yang ada di dalam pikirannya hanya lah mengenai saran dari Yeri dan temannya tersebut. Terbuka? Tidak mudah, tapi juga tidak sulit sebenarnya.“Oh iya, aku tadi habis mencuci. Karena kupikir kalau aku hanya mencuci bajuku terlalu sedikit, jadi aku sekalian mengambil punyamu,” celetuk dari Kenzo.Mata Kayla langsung terbelalak, dia langsung melihat ke arah Kenzo dengan perasaan terkejut dan tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar tersebut.“Ka- Kamu apa?” “Aku mencuci pakaianmu. Yang ada di dalam keranjang, kan? Tapi aku tidak menemukan pakaian dalammu, jadi aku tidak mencucikannya,” ujar Kenzo, melanjutkan.Mendadak perasaannya terasa lega setelah mendengar apa yang dik
Jantung Kayla berdebar kencang. Rasanya seperti sedang mencoba menahan sesuatu. Namun, dengan perasaan gelisah campur aduk itu membuatnya ingin mengungkapkannya dengan segera. Sambil mengepalkan tangannya, ia mencoba mengumpulkan niat.Sedikit menggulum ujung bibirnya, Kayla mencoba mengeluarkan keberanian yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Sedikit menarik napas, Kayla mencoba berbicara saat Kenzo baru saja hendak pergi dari sana.“Aku ingin bicara!” ucapnya dengan terburu-buru.Kenzo yang hendak meletakkan kembali kain pel setelah mencuci tersebut menghentikn langkahnya. Tampaknya, ia pun bingung dengan respon dari Kayla yang mendadak sedemikian rupa.Tetapi, melihat wajah Kayla yang tampak tidak nyaman membuat Kenzo mencoba mengerti. Dia menyetujui, dan mengajaknya untuk duduk di meja makan setelah ia membuatkan coklat hangat.Dari tempat duduknya, Kayla melihat bahwa Kenzo dengan bahunya yang lebar dan juga tubuh bagian belakang yang rupawan, tetap membuatnya tampak seperti p
Setelah cukup lama memandang, kini secara bergantian Kenzo yang melihat ke arahnya. Ia mendapati bagaimana wajah kagum Kayla yang baru pertama kali saat melihat sesuatu yang indah.“Seperti dirimu,” celetuknya.Refleks Kayla melihat ke arahnya kembali. Pria itu memanginya sambil tersenyum sangat lebar dan juga manis. Seketika wajah Kayla memerah saat mendengarnya. Tetapi, entah kenapa hatinya terasa begitu berdebar sampai dia sendiri tidak bisa menahan dirinya lagi.“Haha, apa sih!” ucapnya yang merasa malu sambil memukul pelan Kenzo.Seketika raut wajah Kenzo langsung berubah melihat bagaimana responnya. Kayla tersenyum sambil memegang kedua buah pipinya yang terasa hangat tersebut. Bahkan, ia bisa merasakan kerutan akan senyuman yang ada di wajahnya.Mendadak sadar, Kayla dengan mata melotot kembali melihat ke arah Kenzo yang menyadari respon dirinya. Berbalik lagi, Kenzo yang kaget mendadak senang dan juga bahagia melihat Kayla yang sudah mulai tersenyum.“Lihat! Kamu itu cantik ka
Mata mereka saling menatap, tampak jelas bahwa Kenzo memang tidak berbohong mengenai apa yang baru saja ia katakan. Benar-benar tidak masuk akal. Lebih tepatnya Kayla yang tidak masuk akal sama sekali.Ia tidak menyadari maksud dari ajakan Kenzo tersebut, dia sama sekali tidak tahu niat dari Kenzo sedemikian rupa. Karena pikirnya Kenzo memang mau mengajaknya keluar saja seperti biasanya. Jadi, seperti ini yang namanya kencan?“Bukannya…, kencan itu semacam membayari makanan? Barang? Atau mungkin sesuatu yang berharga?” Kayla bertanya dengan suara yang sedikit pelan.“Hah? Kencan macam apa itu? Jenis baru? Atau split bill?” terka dari Kenzo.“Bukan. Kencan.., ya kencan bukannya begitu?” Kayla sendiri tidak bisa menjelaskan kepada Kenzo mengenai apa yang hendak ia jelaskan tersebut.Jelas saja Kenzo yang mendengarnya merasa sangat dan amat bingung sekali. Baginya juga ini kali pertama untuk mengajak seseorang untuk kencan keluar seperti ini. Sama-sama memiliki pengalaman yang kecil dan
Mereka berdua duduk di ruang tamu, setelah Kenzo membuatkan segelas teh.Flashback.Malam itu adalah malam menyedihkan bagi Kayla. Tepat di depan matanya sendiri, ia melihat bahwa kekasih yang dulu sangat ia cintai secara terang-terangan menunjukkan selingkuhan di depan matanya. Mereka saling mencium untuk menegaskan hubungannya.Kayla duduk di depan gedung apartemen dengan sebotol minuman alkohol yang sempat ia beli sebelumnya. Rasanya dadanya sesak memikirkannya. Padahal selama ini dia tidak pernah macam-macam. Ia juga selalu menuruti semua permintaannya.Tetapi, ternyata itu hanya lah tipu daya muslihat yang dilakukannya demi bisa menghabiskan banyak uang Kayla yang telah disimpan dalam waktu yang cukup lama. Bodoh. Selama ini ia kira itu adalah bentuk sayang. Ternyata ia hanya atm berjalan.Kesedihannya bercampur aduk, dia merasa pusing setelah meminum habis apa yang tengah ia pegang. Ia buang sembarang botol tersebut, lalu masuk ke dalam gedung apartemen.Malam yang sepi dan ding
Setelah Kenzo mendekat dan berusaha untuk menenangkan Kayla, Kayla langsung menunjukkan testpack yang ia bawa tersebut. Dan dalam hitungan detik, ekspresi wajah Kenzo berubah seketika ketika melihat hasilnya.“Po- Positif?!” seru dari Kenzo yang terbelalak.Kayla tersenyum sumringah, dibarengi dengan air mata yang perlahan membasahi kedua pipinya tersebut. Ia menganggukkan kepala, menunjukkan perasaan harunya yang juga sama tidak percaya dengan Kenzo.Sang suami seketika memeluknya dengan erat, ia merasakan detak jantungnya berpacu sangat cepat, dan membuat Kayla merasa ikut berdebar hebat. Padahal mereka sudah pasrah saja menerima nasib mereka, tetapi, tampaknya tuhan mendengarkan doa mereka.“Kayla…, astaga…, aku tidak tahu harus berkata apa,” Kenzo benar-benar tidak bisa tenang.Dia berkali-kali memeluk, lalu melepaskan Kayla kembali, kemudian mengecup pipi dan dahi Kayla berkali-kali untuk menunjukkan rasa syukurnya atas berkat yang mereka dapatkan tersebut.Kayla yang tidak bisa
Karena feeling suami itu juga sama kuatnya dengan feeling istri, jelas saja Kenzo langsung mnegetahui tindakan Kayla yang diam-diam hendak menghilangkan jejaknya tersebut. Dan sekarang dia sudah tidak bisa mengelak sama sekali.Kayla tertangkap basah hendak membohongi Kenzo.Melihat Kayla yang hanya cengengesan memberikan respon pada ucapan Kenzo, jelas membuat Kenzo sudah bisa langsung tahu bahwa Kayla ini telah berbohong kepadanya. Dia hanya bisa terheran kepada sang istri yang demikian.Dan seperti apa yang sudah diperingati oleh Kenzo sebelum-sebelumnya. Bahkan Kenzo sendiri sudah dengan tegas memberikan peringatan kepada Kayla, dan akhirnya semuanya terjadi begitu saja.Kayla benar-benar masuk angin pada malam itu. badannya terasa menggigil, dan bahkan ia merasakan hidungnya gatal sekali. Sampai-sampai ia sendiri tidak bisa menahannya.“Hatchii!” Kayla terus merasa bersin.“Kan, sudah kubilang. Kamu bandel sekali tidak mau mendengarkanku!” kesal dari Kenzo yang mengungkapkan pera
Benar-benar mengkerut alis Kenzo mendengar ocehan gadis ini lagi. Ada-ada saja. Es krim rose cake? Sejak kapan bunga mawar dijadikan es krim?Dan siapa dia sampai berani mengatakan hal ini sebagai taruhan yang tidak masuk akal sama sekali. Benar-benar gadis gila yang akal sehatnya tidak ada sama sekali.“Sudah kubilang aku tidak akan percaya dengan semua bualanmu yang tidak masuk akal itu lagi! Kamu benar-benar mencoba mengujiku ya?!” pekik dari Kenzo yang sudah tidak bisa menahan emosi lagi.“Kali ini kamu bisa menganggap serius ucapanku, dan lagi, kamu akan bahagia kalau kamu mengetahui dengan cepat beritanya,” Gadis itu sama sekali tidak menyerah berkata kepada Kenzo.Jika dirinya bisa tepok jidat, mungkin Kenzo akan melakukannya. Tetapi, saat ia melirik ke arah mata dari si gadis tersebut, ia melihat kesungguhan yang dimana jelas si gadis tidak berbohong, dan serius dengan apa yang barusan dia katakan kepada Kenzo.Namun, lagi dan lagi, Kenzo tidak mau termakan dengan buaian tidak
Kayla sampai tidak bisa memberikan reaksi setelah mendengar apa yang dikatakan oleh suaminya barusan. Surprise? Hadiah ulang tahunnya? Gedung itu untuk dirinya?!Sampai-sampai Kayla yang sedang melongo tersebut tidak bisa merangkai kata untuk bisa membalas ucapan sang suami. Dia memang tidak ingat akan ulang tahunnya, tapi ini terlalu berlebihan kalau sampai diberi seperti ini.Dirinya gagap hendak memberikan reaksi kepada sang suami yang sudah sangat antusias menunggu respon dari Kayla yang sedaritadi syok tersebut.“Tunggu…, maksudku…, kamu sedang bercanda, kan? Gedung itu mahal! Darimana kamu dapat uangnya? Bagaimana kamu bisa membelinya dengan bekerja tidak sampai bertahun-tahun?!” Kayla masih belum bisa percaya dan terima begitu saja apa yang diberikan sang suami kepada dirinya tersebut.“Kenapa tidak? Aku bekerja keras dan mengambil banyak pekerjaan. Klien-ku bukan orang orang pelit. Setiap tip dan juga bonus aku investasikan dan aku membuat uangnya jadi tumbuh. Dengan itu lah a
Kenzo yang melihat istrinya tampak begitu nyaman di rendaman air yang sedingin es tersebut, hanya bisa terheran dan tidak bisa melarangnya sama sekali. Mungkin dia memang benar merasa nyaman di dalam air es tersebut.“Mau aku buatkan minuman hangat? Siapa tahu badanmu kedinginan setelah mandi,” ucap dari Kenzo, menawarkan diri.“Ah, aku mau es krim. Yang cookies and cream,” jawab Kayla.Mematung seketika Kenzo setelah mendengarnya. Sekarang dia malah mau es krim? Padahal sudah jelas sekali kalau dia sedang berendam di air itu, dan setelahnya dia masih mau makan es krim? Apa istrinya ini tidak bisa merasakan betapa keramnya air tersebut?Kenzo berusaha membantah dan menolak permintaan dari Kayla barusan. Namun ia langsung menutup mulut, dan tidak bicara lagi setelahnya. Melihat bagaimana tatapan Kayla yang begitu berharap, seolah dia benar-benar menginginkan apa yang barusan dikatakan.Dengan menelan ludah secara perlahan, akhirnya mau tidak mau Kenzo memilih menyetujuinya. Kayla tidak
Kayla benar-benar bingung. Ia sampai mencoba untuk memastikan lagi, apakah dia benar salah lihat, atau mungkin yang tadi itu memang benar adanya atau tidak. Dia bahkan melihat ke segala arah dan mencari gadis tersebut.Tapi sudah dicari dengan keadaan panik pun tidak menghasilkan apa pun. Hasilnya benar-benar nihil. Sosok tersebut seolah menghilang dalam hitungan detik, bahkan mungkin setelah Kayla berkedip sekali pun.Ia segera melihat ke arah Kenzo kembali, berbicara dan berusaha memberitahukan sang suami bahwa dia benar-benar berbicara dengan seseorang tadi.“Sungguh! Aku tidak bohong! Aku berbicara dengan seorang gadis di sini. Dia terus berkata tidak masuk akal, dan tidak menjawab pertanyaanku dengan serius!” Kayla mencoba menegaskan pemikirannya tersebut.Kenzo yang melihat betapa panik istrinya tersebut, mencoba menenangkannya. Dia memeluk Kayla dan berusaha membuatnya tidak tenggelam dalam pemikiran yang berantakan tersebut. Meski dengan kopi di kedua tangannya, Kenzo berusaha
Kayla yang baru saja masuk, melihat ada banyaknya pegawai dari toko tersebut nampak sedang sibuk. Karena mungkin baru saja buka, jadi lumayan ramai pada saat itu.“Ada yang bisa saya bantu?” Dirinya segera didatangi oleh pelayan di sana, dalam bahasa inggris.“Oh, aku ingin membeli roti untuk mengganjal rasa laparku. Apa ada roti yang yang manis, tapi masih sehat?” balas tanya Kayla.“Tentu saja. Mari saya antar untuk melihat beberapa roti yang mungkin anda suka,” ajaknya. Kayla mendengarkan dengan baik bagaimana penjelasan dari sang pelayan yang sangat detail sekali menjelaskan. Bahkan detailnya benar-benar lengkap sekali saat didengarkan. Bahkan hanya dengan mendengarkannya saja sudah membuat Kayla merasa lapar.Dirinya melihat beberapa roti yang terlihat lezat dan masih hangat sekali. Ia memesan salah satu yang diatasnya berisi krim dan juga buah strawberi. Karena kelihatan enak sekali.“Apa ada yang anda inginkan lagi? siapa tahu untuk dimakan di rumah,” tawar sang
Namun, setelah mendengar semua penjelasan dari sang ahli, Kayla tidak mendengar ada masalah atau keluhan pada sperma Kenzo. Ia jadi merasa sedikit bingung dan tidak paham.Akhirnya dirujuknya kali ini untuk pemeriksaan Kayla. Dia melakukan usg untuk melihat kondisi rahimnya, dan Kayla berubah menjadi sangat antusias memikirkan bagaimana hasil pemeriksaannya.Ia menunggu dengan wajah yang begitu sumringah di depan dari dokter yang baru saja memeriksanya tersebut. Kayla benar-benar merasa tidak sabar.Sementara itu, Kenzo yang menyadari bahwa ekspresi dari sang dokter yang kelihatan mengkerut tersebut sudah menunjukkan bahwa ada berita buruk yang akan disampaikan. Kenzo sekarang malah jadi was-was menunggu jawaban.“Bagaimana??” Kayla bertanya, namun dengan raut wajah yang sangat bersemangat sekali kala tersebut.Dokter tampak melirik ke arah Kenzo, seolah memberikan sinyal supaya dia bisa lebih mendekat ke arah sang istri sebelum mendengar jawabannya dari sang dokter.“Apa sebelumnya a
Kayla yang ditinggalkan oleh Kenzo langsung menangis tersedu-sedu di dalam sana. Ia merasa seperti dibuang oleh pria yang ia ajak berjuang untuk bisa mendapatkan buah hati.Apa dia pikir Kayla sama sekali tidak berjuang dan bersabar selama ini? Kayla melakukan itu semua! Dia bahkan sampai merasa kurang tidur karena memikirkan bagaimana cara supaya prosesnya bisa lebih efektif.Tetapi, ternyata pemikiran Kayla dan Kenzo mesih belum benar-benar sejalan. Masih saja ada pembantas antara mereka berdua yang terlalu kentara, sampai-sampai mereka tidak menyadarinya sama sekali.Kayla dan Kenzo terpisah ruang dan waktu yang begitu jauh jaraknya. Perasaan Kayla terus beradu merasa dibuang dan dilupakan, bahkan merasa tidak dipedulikan oleh sang suami.“Kalau memang dari awal dia memang tidak mau, harusnya katakan saja! Tidak perlu basa-basi seperti ini!” pekik dari Kayla, yang merasa amat kesal sekali.Sementara itu, di luaran sana, Kenzo memilih menuju perpustakaan kota. Ia menenangkan diri di