Bab 09 Perjanjian Di sebuah kamar mewah bergaya klasik, Alice Laurine Holmes tampak terbaring lemah. Tubuh putih mulusnya kini terlihat banyak tanda kepemilikan dari pria penguasa yang paling ditakuti di kotanya. Siapa lagi jika bukan Adam Anderson, pria itu seakan tak berkedip menatap wanita yang masih tampak tertidur akibat kelelahan karena harus melayani hasrat dan gairahnya yang besar beberapa jam yang lalu.Dengan tatapan nakalnya, netra biru adam menyusuri tubuh polos penuh tanda yang memang sengaja dibuat olehnya saat percintaan panas itu terjadi. Setelah puas memandangi tubuh polos yang baginya begitu nikmat bagai candu untuknya, Adam pun menutupinya dengan selimut. Rasanya tak rela jika malam ini ia harus berhenti menikmati tubuh Alice, akan tetapi ia merasa tak tega jika harus menggempur Alice kembali untuk saat ini. Ia menggila selama beberapa saat tadi, seakan lama telah berpuasa tak menyentuh wanita. Setelah Alice Laurine Holmes telah menyetujui untuk menjadi wanitanya,
Bab 10 Pesona sang Dewi Alice melangkah dengan sedikit kikuk menuju ke kampusnya. Jantungnya tak bisa berhenti berdebar kencang karena hari ini ia terpaksa membongkar penyamarannya untuk pertama kali. Ia tahu jika dirinya berpenampilan seperti ini, tentu saja akan mengundang banyak perhatian. Itulah sebabnya sejak dulu ia tak mau tampil dengan penampilan yang rupawan, ia lebih senang dan nyaman tampil apa adanya, tak berlebihan atau lebih tepatnya menyembunyikan wajah cantiknya sejak berusia sepuluh tahun. Jika bukan karena perjanjian bodoh itu dengan seorang pria bernama Adam Anderson, tentu sampai kapan pun Alice tak akan tampil seperti sekarang hingga mengundang banyak perhatian. Apalagi di lingkungan kampusnya saat ini. Semua mata kini tertuju pada sosok wanita bergaun mini dress warna merah, membalut sempurna tubuhnya yang ramping nan ideal. Rambut panjang warna merahnya seakan membuat pesona kecantikannya bertambah sempurna. Para pria dan bahkan wanita, mereka seakan tak ber
Bab 11Phillip dan SeraSuara desahan nafas yang saling beradu terdengar penuh sarat gairah dari sepasang manusia berbeda jenis dengan tanpa busana di sebuah apartemen mewah milik dari pria bernama Philip Warren. Pasangan wanitanya yang bernama Sera Holmes bergerak binal di atas tubuh polos Philip yang kini tampak duduk di sofa empuk tempat kini mereka saling memacu gairah bersama.“Ohh..., oohh!! Enak sekali, ini enak sekali!” Sera meracau dengan kedua mata terpejam nikmat. Pinggulnya bergerak cepat di atas tubuh kekar mantan tunangan dari saudara tiri yang telah berhasil direbutnya.Sedangkan kedua tangan besar Philip mencengkeram kuat pinggul Sera agar mengikuti gerakannya. Seperti halnya Sera, kedua mata Philip memejam nikmat saat rudalnya melesak masuk menikmati lorong basah milik wanita berambut pirang yang kini sudah resmi menjadi tunangannya.Rasanya ia memang tak salah memilih Sera Holmes untuk menjadi calon istrinya. Karena tak hanya wajah cantik yang dimiliki putri kedua da
Bab 12 Apakah sebuah keberuntungan?Selesai berkuliah Alice pun berangkat bekerja kembali ke restoran di mana ia sudah bekerja selama beberapa bulan. Sekali lagi karena sudah terikat perjanjian dengan Adam Anderson, Alice terpaksa harus berpenampilan tanpa menggunakan wajah samaran kembali. Melihat Alice datang dengan wajah baru yang sangat berbeda, tentu saja banyak karyawan restoran yang menegurnya karena merasa tak mengenalinya sebagai Alice.“Hey, apa kau karyawan baru di restoran ini? Siapa namamu?” Salah seorang karyawan restoran senior pria menegur Alice ketika ia mulai masuk dan berganti pakaian dengan menggunakan seragam pelayan restoran.“Saya Alice Laurine Holmes.” Alice menjawab singkat tanpa menatap mata karyawan pria yang menegurnya itu.“Alice? Alice yang selalu membuat masalah itu? Yang benar saja?!” Pria itu mendengus tak percaya.“Coba aku lihat wajahmu!” Pria itu memerintah angkuh, di tatapnya wajah Alice dengan tatapan penuh selidik, melihat paras jelita Alice dar
Bab 13Hukuman“Sepertinya kau mulai lupa dengan isi perjanjian yang telah aku buat, Alice Laurine Holmes!” “Apa maksudmu? Aku tak pernah menyalahi aturan dalam perjanjian kita!” tukas Alice tak terima.Adam bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Alice.“Oya?? Kau pikir aku tidak tahu apa saja yang kau lakukan di luar sana, Alice?” Kedua netra biru tajam Adam menyempit, bahasa tubuhnya menunjukkan dengan jelas jika saat ini si pria tak suka dibantah.Alice pun beringsut mundur, ia merasa tak nyaman ketika pria di hadapannya menatapnya demikian.“Aku memang tak pernah mencoba menyalahi aturan yang kau buat!” Alice bersikeras tak terima.“Jika tidak kenapa kau merasa takut?” Adam kini tersenyum miring.“Aku hanya menerima bonus dari bosku! Apa itu salah? Dan ini adalah uang hasil kerja kerasku, bukan dari hasil meminta ataupun menjual diri!” ujar Alice membela diri.“Peraturan kelima, dilarang keras menerima barang dalam bentuk apa pun dari pria lain apalagi itu adalah ua
Bab 14 Kejutan “Kau sudah bangun?” Suara itu terdengar mendominasi bagi Alice saat ia baru saja membuka mata. Wanita yang kini sudah berpindah terbaring di ranjang itu tak menjawab, atau lebih tepatnya tak berminat untuk menjawab sama sekali. Ia menatap penuh kebencian pada pria yang kini tampak duduk angkuh dengan satu kaki melipat di sofa dekat ranjang tempat di mana ia terbaring sekarang. “Hukuman ini tidaklah seberapa dari hukuman yang akan kau terima jika kau melakukan kesalahan lagi dengan mencoba menyalahi dan tak patuh dengan peraturanku, Alice!” “Kau manusia tak berhati!” Alice mengumpat dengan tatapan marah. “Terima kasih, aku anggap itu sebuah pujian untukku,” Adam menyahut seraya tersenyum angkuh. “Mulai sekarang kau, aku larang bekerja lagi! Entah di mana pun itu! Kau dengar itu Alice? Kau cukup saja melayaniku. Aku bukan pria miskin yang tak bisa menggajimu lebih besar dari uang yang kau terima semalam!” Alice menegang, kedua netranya mendelik merasa tak terima. A
Bab 15 Kejutan, part 2 “A-apa maksud ucapan Anda, Tuan Anderson?” Nyonya Drew Holmes bertanya gugup, suaranya terdengar sedikit gemetar. Ia menatap lekat-lekat wanita bergaun putih itu secara terang-terangan. “Apa kau benar-benar lupa padaku, Ibu?” Wanita cantik itu berkata seraya menampilkan senyuman cantiknya di depan semua orang yang kini mengalihkan pandangan pada dirinya. “Alice...? Kau Alice?!” Nyonya Drew secara spontan menunjuk wajah wanita cantik di hadapannya yang ternyata adalah Alice, anak tirinya sendiri. “Apa?! Kau Alice?!” Sera menutup mulutnya merasa tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Begitu pula dengan Phillip Warren, si mantan tunangan Alice sendiri. Bisik-bisik mulai terdengar di ruangan itu. Yang semula terlihat tenang kini terlihat gaduh karena rasa keterkejutan. Bagaimana tidak? Alice Laurine Holmes memang tidak terlalu menonjol dikenal sebagai putri dari pengusaha kaya mendiang Kyle Joe Holmes selama ini. Sebagian dari mereka justru tahu hanya
Bab 16Pengkhianat yang tak tahu malu“Aku tidak percaya jika si buruk rupa Alice bisa berubah seperti itu, Mom?!” Sera berteriak seperti orang gila seusai pesta.Sepeninggal tamu tak diundang di pesta mereka, pesta yang awalnya meriah dan damai seolah berubah menjadi bencana bagi Drew Holmes dan juga putri kesayangannya, Sera. Mereka menahan malu atau lebih tepatnya seperti tak punya muka lagi di depan para tamu setelah kedatangan Alice bersama dengan pria yang paling berpengaruh dan juga berkuasa di kota mereka, Adam Anderson.Kini Drew Holmes duduk dengan kepala menunduk, ia merasa syok dengan kedatangan Alice yang menghebohkan dan seperti sengaja mempermalukannya di pesta. Masih bertanya-tanya dalam benaknya, bagaimana bisa Alice bersama dengan Adam Anderson? Dan sejak kapan mereka saling mengenal hingga sedekat itu?? Sampai sekarang ia belum menemukan jawabannya. “Mom, katakan sesuatu?! Jangan diam saja!” Sera berteriak frustasi melihat ibunya hanya diam tak menanggapi perasaan
Bab 103Hari bahagia“Sudah selesai, Nona. Anda tampak sempurna.” Seorang perias wanita berkomentar pada Alice yang saat itu sudah siap dengan gaun panjang warna putih yang dipakainya.“Benarkah? Kenapa aku tiba-tiba merasa sangat gugup?” Alice berkali-kali memegang tangannya yang terasa dingin karena rasa gugup di hari yang paling mendebarkan untuknya kali ini.Bagaimana tidak? Hari ini adalah hari pernikahan Alice dengan Adam Anderson setelah beberapa minggu Adam mengungkapkan perasaannya secara langsung pada Alice lewat konferensi persnya waktu itu. Kini setelah melalui proses yang panjang dan juga restu dari anak-anaknya Alice memantapkan hati untuk menerima lamaran dari Adam dan menjadikan Adam Anderson sebagai suaminya sekaligus ayah secara resmi dari anak kembarnya, Edward dan Selena. “Hal itu wajar untuk pengantin, Nona. Anda tampak begitu cantik saat ini. Saya yakin semua mata akan terpesona melihat Anda sekarang,” puji sang perias menatap Alice dengan kedua mata berbinar.
Bab 102KeyakinanAlice membeku, ia tak tahu apa yang akan dikatakan pada pria yang kini tepat di hadapannya. Hingga Alice tersentak saat tangan Adam menyentuh wajah Alice lembut, kemudian sampai turun ke bibir yang tampak pucat, namun tetap menggoda di mata Adam. Perlakuan Adam yang demikian, tentu membuat jantung Alice berdetak semakin kencang. Nafasnya tertahan merasakan gugup yang tiba-tiba saat jari tangan Adam menyentuh bibir Alice dan berhenti di sana. Tanpa berkata apa pun Adam mendekatkan wajahnya hingga akhirnya bibirnya bertemu dengan bibir milik Alice yang terasa dingin, namun lembut dirasakan. Alice terdiam, ia tak menolak, namun juga tak bereaksi. Alice membeku dengan perlakuan manis Adam yang baginya tak biasa dilakukan oleh pria yang selalu kasar, arogan dan mendominasi itu jika menyentuh dirinya selama ini.Ciuman Adam begitu lembut, hangat dan tak terburu-buru itulah yang Alice rasakan. Perbedaan itulah yang secara tak sadar membuat Alice melayang diperlakukan demiki
Bab 101Kenyataan yang sebenarnyaAir mata kembali luruh di wajah Alice yang terlihat pucat. Tak ia pedulikan hawa dingin yang menerpa dan senja yang mulai berganti gelap. Hingga Alice tak menyadari sejak tadi ada seseorang yang memperhatikannya di dalam mobil. Merasa iba melihat Alice yang sejak tadi berada di makam Adam Anderson, sosok berpakaian hitam itu pun berjalan mendekati Alice. Namun, tanpa disangka ketika sosok itu mendekat, di saat yang bersamaan tubuh Alice limbung. Beruntung sosok itu menangkap tubuh Alice dengan cepat sebelum tubuh Alice jatuh menyentuh tanah.Dipandangi Alice yang kini tampak pucat, dan kurus dari yang terakhir dilihat dengan tatapan teduh. Gerimis semakin deras menerpa, sosok itu pun menggendong Alice yang pingsan masuk ke dalam mobilnya. Kemudian mobil itu pun melaju meninggalkan area pemakaman yang sudah sunyi dan gelap....Alice membuka matanya, ia akhirnya tersadar setelah beberapa lama pingsan. Betapa terkejutnya Alice, ketika ia bangun dan men
Bab 100Rasa sesal Dua hari berlalu sejak pesawat yang ditumpangi Adam Anderson dinyatakan hilang. Tim pencairan dan juga orang-orang dari klan Anderson masih sibuk mencari keberadaan Adam. Mereka menyusuri hutan yang dicurigai sebagai tempat jatuhnya pesawat Adam. Selama dua hari pencarian, mereka belum menemukan apa pun. Alice yang mengetahui hal itu pun merasa semakin cemas. Perasaan takut semakin melingkupinya, ia takut jika dirinya akan benar-benar kehilangan Adam, pria yang merupakan ayah dari anak-anaknya. Tak mau berpangku tangan dengan perasaan gelisah yang semakin menyiksa, Alice pun nekad untuk mencari tahu sendiri informasi mengenai Adam. Dengan segala koneksi yang Alice miliki, Alice mulai mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Adam Anderson. Alice menduga jika apa yang terjadi pada Adam adalah konspirasi seseorang. Ia tidak yakin jika apa yang terjadi dengan Adam adalah murni kecelakaan. Sama halnya seperti dirinya. Hingga hari itu pencarian keberadaan pesawat m
Bab 99 Aku mohon kembalilah padaku Sekembalinya dari liburan dengan Alice dan juga anak-anaknya, hanya selang hitungan jam berita mengenai Adam melamar Alice secara terang-terangan sudah masuk sebagai trending topik hangat di berbagai media lokal maupun mancanegara. Sebagai pewaris ketiga klan Anderson, semua gerak-gerik Adam mampu menyihir setiap orang. Berbeda dengan sebelumnya kali ini Adam bersikap tenang, atau lebih tepatnya diam. Ia membiarkan berita itu semakin menyebar luas. Bukan tanpa alasan Adam melakukannya. Ia hanya ingin seluruh dunia tahu jika ia telah jatuh cinta dan wanita yang terlanjur mencuri hatinya adalah Alice Laurine Holmes, putri sulung dari mendiang Kyle Joe Holmes. Adam tak merasa cemas jika pamornya akan menurun hanya karena pemberitaan itu, walaupun Alice masih belum memberikan jawaban pasti, namun jauh dalam hati Adam yakin jika ia bisa memiliki hati Alice, entah itu kapan. Saat Adam tengah hanyut dalam pikirannya, asisten kepercayaannya James Wright
Bab 98Will you marry me?Di ujung pertunjukkan yang masih berlangsung, ketika semua mata memandang ke atas sungai di mana cahaya berwarna-warni itu semakin terlihat meriah. Cahaya yang berkilauan penuh warna itu secara mengejutkan membentuk sebuah tulisan.ALICE, WILL YOU MARRY ME?Dengan musik romantis yang mengalun dengan indah, menambah suasana romantis yang semakin tercipta. Suara riuh dari para penonton mulai terdengar, begitu juga semua mata tampak memandang ke arah yang sama. Di mana seorang pria tampan dengan satu buket bunga di satu tangannya tampil mencuri perhatian mereka. “Ada apa ini?”“Apakah ini acara lamaran?”“Siapa pria itu? Tampan sekali!” “Sepertinya wajah pria itu tidak asing! Aku pernah melihatnya, tapi di mana?”“Kau benar, pria itu sepertinya tidak asing. Beruntung sekali wanita yang dilamarnya sekarang!”Orang-orang yang melihat dan menyaksikannya terdengar heboh membicarakan. Sedangkan sang pemilik nama wanita yang bernama Alice tampak terpaku di tempat.
Bab 97Sebuah keyakinan“Ini hebat sekali Paman Adam,” Edward dan Selena berseru girang sesampainya mereka di Disney Word, tempat liburan yang sengaja dipilih Adam untuk liburan mereka.Seperti janji Adam semalam, Adam Anderson mengajak Edward dan Selena liburan bersama. Adam sengaja mengosongkan semua jadwalnya untuk mengajak kedua anak kembarnya berlibur ke Disney Word, Orlando, masih di bagian wilayah Florida. Sekitar satu jam lebih perjalanan dari Miami, menggunakan pesawat pribadi milik Adam Anderson.Alice yang tak bisa melepas begitu saja anak-anaknya akhirnya terpaksa ikut serta dalam liburan yang sengaja direncanakan oleh Adam. Senyum dan tawa ceria tak lepas di wajah Edward dan Selena ketika menikmati semua wahana yang ada di Disney Word. Mereka berdua begitu menikmati tempat wisata terbesar yang ada di Orlando City. Seakan hari itu dapat menghapus kenangan buruk yang beberapa waktu mereka alami.“Lihatlah wajah ceria mereka, Alice. Aku rela melakukan apa pun asalkan bisa m
Bab 96 Niat tulus Beberapa hari kemudian setelah itu, Alice menjalani kehidupan seperti biasanya, sebagai seorang single parents untuk anak kembarnya. Setelah ia resmi bercerai dengan Derick Mcguels ia memutuskan untuk merawat anak-anaknya seorang diri tanpa suami, dan hari ini ia berencana berkunjung ke penjara untuk menemui seseorang. Seorang wanita paruh baya keluar bersama dengan petugas sipir. Wanita itu cukup terkejut setelah melihat siapa orang yang menjenguknya kali ini. “Kau?! Untuk apa kau kemari?! Pembunuh putriku!” maki Drew Holmes menatap nyalang Alice yang tetap bersikap tenang, meskipun wanita yang merupakan ibu tirinya mencaci makinya. “Apa kabar Ibu?” Alice menyahut dengan penuh penekanan. “Untuk apa kau kemari setelah apa yang kau lakukan kepada Sera?! Kau ingin mengejek dan menertawakanku, hah?!” Drew berkata keras penuh emosi. “Ingat umurmu sudah tak muda lagi, Ibu. Jika kau selalu bersikap seperti itu, aku ragu kau bisa bertahan hidup lebih lama di penjara i
Bab 95Kami sudah bercerai Di sebuah rumah sakit besar di Miami City, Adam membawa Alice dan putri kecilnya Selena untuk segera ditangani oleh pihak medis setelah ia berhasil menyelamatkan mereka berdua yang tenggelam bersama, saat Alice berusaha menyelamatkan Selena yang lebih dulu jatuh ke laut. Sekarang, setelah beberapa jam telah berlalu, Adam dapat bernafas lega jika Alice dan putri kecilnya Selena telah melewati masa kritisnya, nyawa mereka berdua berhasil diselamatkan. “Apa yang terjadi sebenarnya, Adam?” Derick yang baru sampai di rumah sakit pun sempat panik setelah mendengar kabar jika Alice dan anak kembarnya diculik. “Kenapa kau baru datang sekarang? Bukankah kau masih menjadi suami Alice?” Adam menyahut sinis. “Maaf, aku baru saja sampai dari London karena ada urusan penting yang harus aku lakukan di sana. Aku segera kembali setelah mendengar kabar ini,” terang Derick dengan nada penyesalan. Adam mendengus, “Wanita gila yang bernama Sera Holmes menculik Alice dan anak