Bab 48Malam pengantin yang tertundaDerick terdiam sesaat, ia berusaha keras mencerna ucapan Alice padanya tadi.“Apa maksud ucapanmu, Alice? Aku tak mengerti.” Derick mengerjapkan kedua netranya merasa bingung.Tanpa Derick duga Alice menyentuh wajah Derick, menatapnya lembut dan berkata, “Malam ini aku sudah siap menjadi istrimu yang seutuhnya, Derick Mcguels. Aku ingin membuka hati ini untukmu.” Derick terpaku, ia seperti mimpi saat ini. Dirinya tak menyangka jika Alice akan menyambut cintanya secepat ini. Rasanya ia begitu bahagia saat cintanya bersambut, dan tentu saja Derick tidak akan menolak kesempatan yang telah diberikan Alice untuknya. Masih tanpa kata, kini dua insan yang sudah sah terikat tali pernikahan itu saling bertatapan dalam diam. Melihat wanita yang dicintainya kini menatapnya penuh harap seolah menunggu jawaban darinya tentu membuat Derick tak bisa menahannya lagi. Tanpa ragu kini Derick pun mendekatkan bibirnya, menyentuh bibir penuh Alice yang merekah menyam
Bab 49 Bukan malam pengantin Malam itu terasa panjang bagi Derick Mcguels. Betapa tidak, ia begitu bahagia karena kini Alice telah sepenuhnya menjadi miliknya dengan mulai membuka hati untuknya. Setelah ia mereguk kenikmatan bersama sang pujaan hati, kini Derick terbaring di sebelah Alice begitu intim. Ia tak melepaskan pelukan di tubuh sang istri yang begitu dicintai. Derick amati dalam diam paras jelita Alice yang sudah terlelap dalam mimpi. Mengelus lembut wajahnya dengan penuh cinta. Hembusan nafasnya yang hangat terasa begitu menenangkan bagi Derick, dan Derick mengecup lembut wajah cantik dan bibir manis yang baru saja Derick rasakan. Derick tentu tak akan melupakan malam ini. Alice adalah miliknya, begitu pun anak yang dikandung Alice sekarang. Adam atau siapa pun, Derick tak memperdulikan hal itu. Sama sekali ia tak menyangka akan jatuh cinta sedalam ini dengan Alice Laurine Holmes, wanita yang seharusnya ia jauhi dan tak seharusnya dimiliki. Melindungi dan membuat Alice bah
Bab 50Cinta tanpa syaratLondonHari itu Derick menemani Alice memeriksakan kandungannya, dan melakukan USG untuk pertama kalinya. Usia kandungan Alice yang sudah cukup untuk bisa melihat jenis kelamin bayi, dan momen ini menjadi momen paling mendebarkan untuk Alice, begitu juga sama dengan Derick. Walaupun anak yang dikandung istrinya saat ini, bukanlah dari benihnya akan tetapi Derick sudah menganggap anak itu adalah miliknya, sama halnya dengan Alice yang kini sepenuhnya telah menjadi milik Derick Mcguels.“Selamat Tuan, Nyonya. Jenis kelamin bayi kalian adalah laki-laki dan perempuan.” Sang dokter menjelaskan dengan senyuman cerahnya sembari satu tangannya mengarahkan alat pemindai di perut Alice yang terbuka.“A-apa? Laki-laki perempuan? Apa maksudnya itu, Dokter?” Derick terlihat bingung dengan penjelasan dokter pada dirinya dan Alice yang juga merasakan hal yang sama dengannya.“Ya, laki-laki dan perempuan. Lihatlah ini, bayi kalian kembar.” Sang dokter menunjuk jarinya ke lay
Bab 51 Waktu yang tepat untuk kembali 4 tahun kemudian London Seorang wanita cantik berpenampilan menarik tampak menggandeng dua anak kecil berusia kurang lebih empat tahun di pusat perbelanjaan. Mereka bertiga begitu menikmati suasana pusat perbelanjaan yang ramai. Penampilan ketiganya yang menarik mampu menyihir setiap mata yang melihatnya. Banyak orang yang terpesona pada ketiganya. Bagaimana tidak, penampilan sang wanita yang cantik bak seorang artis ternama berjalan bergandengan tangan dengan dua anak laki-laki dan perempuan yang menggemaskan. Dan, oh tidak! Mereka baru menyadari jika dua anak yang berjalan berdampingan itu adalah anak kembar identik! Sungguh pemandangan langka, sepasang anak kembar laki-laki dan perempuan. Wajah mereka yang imut sukses menyihir banyak orang yang melihatnya. Lalu siapakah wanita muda berwajah jelita yang berjalan di samping mereka? Apakah itu kakak dari si kembar, saudaranya? atau justru ibunya? Astaga, yang benar saja jika wanita muda itu a
Bab 52Jagalah hatimu untukkuAlice baru saja selesai memeriksa kamar Edward dan juga Selena. Setelah memastikan jika mereka berdua sudah tertidur, Alice kembali ke kamarnya sendiri, dan Alice mendapati Derick sudah terbaring tak seperti biasanya. Melihat Derick seperti itu membuat Alice merasakan perasaan bersalah, apakah keputusannya untuk kembali adalah sebuah kesalahan? Alice merasakan delima, karena di satu sisi perasaan Derick dipertaruhkan nanti. Meskipun sejak awal Derick sudah tahu jika Alice suatu saat akan kembali ke kota kelahirannya di Miami, akan tetapi tetap saja Derick akan terasa berat harus melepas Alice kembali ke kota di mana klan Anderson berkuasa. Alice meyakinkan Derick jika tujuannya bukanlah Adam Anderson, namun untuk memberikan hukuman pada para pengkhianat dan juga pembunuh ayahnya.“Derick, apakah kau sudah tertidur?” Alice mencoba memastikan dengan bertanya lirih pada pria yang sudah menjadi suaminya selama hampir lima tahun.Tak ada jawaban, Alice yakin
Bab 53Penyesalan AdamSeorang pria gagah berpenampilan maskulin berjalan dengan penuh wibawa di sebuah ruangan vip sebuah rumah sakit ternama di kota Miami. Langkahnya yang kokoh berhenti saat pria itu membuka pintu, dan terlihat seorang pria tua terbaring di ranjang pasien dengan cukup banyak alat penunjang kehidupan di tubuh pria tua yang tampak menyedihkan. Seakan tahu kedatangan seseorang, pria tua yang bernama George Anderson itu membuka kedua matanya.“Kau sudah datang, Adam?” George Anderson berkata lirih.“Ya,” pria gagah yang ternyata adalah Adam Anderson itu menyahut singkat tanpa ekspresi.“Mendekatlah, aku ingin bicara padamu,” perintah George Anderson, suaranya lebih mirip seperti bisikan.Sedikit merasa enggan Adam menuruti apa yang sang kakek perintahkan padanya. Adam duduk di sebelah ranjang di mana George Anderson terbaring.“Sebelum aku mati, berikanlah aku seorang cicit. Aku ingin memastikan klan Anderson terus ada dan berkuasa di kota ini.” Adam tersenyum sinis,
Bab 54Go backHari ini adalah hari yang mendebarkan bagi Alice Laurine Holmes yang sudah hampir lima tahun menggunakan nama marga suaminya dengan Alice Laurine Mcguels. Bagaimana tidak, tepat di hari ini ia dan seluruh keluarga barunya kembali ke Miami, kota yang pernah Alice tinggalkan saat dirinya merasa sangat putus asa dengan hidupnya. Namun, tidak dengan sekarang, Alice yang kini berbeda dari Alice yang dulu. Ia bermetamorfosis menjadi Alice yang jauh lebih matang, dan yang pasti tidak mudah ditindas seperti dahulu. Kini waktunya pembalasan. Ya, sudah waktunya ia harus membuat pembunuh ayahnya dan orang-orang yang telah mengambil haknya merasakan apa itu sebuah hukuman. Sudah lebih dari cukup Alice memberikan waktu mereka untuk bersenang-senang. Ia akan memberikan kejutan yang pada ibu tiri dan saudara tirinya, kejutan yang besar.“Apa ini benar kota asal Mom dan Dad?” Edward bertanya menatap takjub pemandangan luar dari dalam mobil ketika perjalanan dari bandara.“Ya, ini kota
Bab 55PertemuanBeberapa malam berikutnya.“Kau sudah siap, Honey?” Derick memastikan Alice sudah bersiap untuk mendampinginya hadir di sebuah acara pesta.“Ya, sedikit lagi.” Alice memperbaiki riasan rambut panjang warna merahnya yang kini sengaja di buat curly, menyesuaikan model gaun warna gold yang ia pakai sekarang.Derick terpana sejenak di ambang pintu kamar saat melihat penampilan sempurna istrinya yang seolah tanpa cela. “Kenapa kau diam? Apa penampilanku buruk?” Alice memalingkan wajahnya ke arah Derick yang terpaku menatapnya.Derick menggeleng, pandangannya masih tak bisa lepas dari seorang wanita yang baginya lebih mirip seperti dewi di matanya.“Sepertinya aku salah mengambil keputusan, seharusnya aku tak mengajakmu untuk mendampingiku menghadiri acara malam ini.” Tatapan Derick seolah tak berkedip saat melihat Alice dalam balutan gaun yang menampilkan lekuk bentuk tubuh ramping istrinya yang berisi.“Apa??” Mendengar pernyataan Derick tentu saja membuat Alice merasa b