Share

PULANG KE RUMAH.

Penulis: Na_Vya
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-15 22:10:38

Saat ini Raffa tengah dalam perjalanan menuju rumah lamanya. Rumah orang tuanya yang dia tinggalkan sejak tiga tahun lalu. Berkat dorongan dari tante Dini, pemuda itu pada akhirnya memutuskan untuk pulang dan meminta maaf kepada ayahnya.

'Kamu harus pulang Raffa. Ini semua demi kebaikan kamu dan Belinda. Bukankah kamu mau merebutnya dari Bima? Karena itu kamu harus punya kuasa atas itu. Bima bukan orang sembarangan. Dia punya nama besar. Kalau kamu kekeh mau menghadapinya sendirian itu enggak akan berhasil. Kamu mau jauh dari Belinda selamanya? Enggak 'kan?'

Perkataan tante Dini beberapa waktu yang lalu, yang seketika membuat pikiran Raffa jadi terbuka.

Ego dalam dirinya, dia buang jauh-jauh. Kini yang ada hanya kemantapan hati dan keinginan untuk segera membawa Belinda pergi dari rumah Bima.

"Apa pun akan gue lakuin demi Belinda. Sekali pun gue harus berdamai sama Ayah. Yah, demi kamu, Bel," gumam Raffa, lantas melirik hadiah yang dia bawa. "Semoga Ibu suka sama hadiahnya." Dia ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   BERTEMU AYAH.

    "Raffa!""I-ibu?" Raffa sempat terpaku sejenak, sebelum dia langsung meletakkan barang bawaannya begitu saja di lantai. "Bu." Dia memeluk erat sang ibu yang berdiri di depan pintu."Kamu pulang, Nak." Bu Farah mulai terisak di dekapan sang putra. "Kamu pulang," lirihnya, mengurai pelukan lantas menatap lekat Raffa. Meski baru satu Minggu yang lalu mereka bertemu dan sempat menghabiskan waktu bersama. Namun, kerinduan ibu yang semula terbayarkan kini hadir kembali.Sang anak yang kala itu menolak untuk diajak pulang kini ada di hadapannya. Bu Farah begitu bahagia, itu tandanya Raffa mulai mau melupakan masa lalu. Masalahnya dengan sang ayah yang bertahun-tahun telah mendarah daging mungkin akan segera selesai. Seperti harapannya sejak dulu. Suami dan putra satu-satunya ini berdamai dan menjadi rukun.Raffa mencium kening ibu, lalu mengusap jejak air mata di wajah perempuan yang telah melahirkannya itu. "Raffa pulang, Bu. Sesuai dengan apa yang Ibu mau. Ibu senang?" ucapnya sambil merai

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-18
  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   HAMPIR TERBONGKAR.

    Bukan tanpa alasan ayah berkata demikian sebab selama ini Raffa tak pernah lepas dari pantauannya. Membayar beberapa orang untuk mengawasi gerak-gerik sang anak selama hampir tiga tahun belakangan ini. Tak ada secuil rahasia pun yang tidak ayah ketahui. Begitu pun soal hubungan Raffa dengan Belinda.Yah, ayah tahu mengenai pekerjaan Raffa yang menjadi lelaki bayaran di sebuah diskotek ternama di ibu kota. Beliau pun tahu jika saat ini putranya itu sudah tak lagi menjalani profesinya. Turut senang lantaran anaknya mulai berpikiran dewasa dan menyadari jika pekerjaannya selama ini bukanlah pekerjaan yang halal.Namun, ayah merasa kecewa ketika tahu Raffa menjalin hubungan dengan pelanggannya bahkan sudah sangat melewati batas. Itu yang membuat ayah lagi-lagi kehilangan rasa percaya terhadap Raffa. Sewaktu beliau sedang berada di Puncak untuk bertemu dengan para kliennya di sebuah Restoran. Ayah secara tidak sengaja melihat Raffa dengan seorang perempuan.Lalu, ayah memerintahkan anak bu

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19
  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   RAFFA KERJA JADI LAKI-LAKI PENGHIBUR.

    Tubuh Raffa sontak menegang dan membeku, bahkan untuk sekedar menelan ludah saja dia tidak mampu. Sementara ibu dengan cepat langsung menatap Raffa yang nampak memucat. "Raffa? Kenapa kamu diem aja? Kenapa kamu enggak mengelak ejekan ayahmu?" Tatapan ibu begitu lembut hingga Raffa tak berani menatap bola mata jernih itu. Ayah tersenyum smirks lantas berbalik badan. "Ada apa, Raffa? Kenapa kamu dari tadi cuma diam? Mau kamu yang ngomong atau ayah yang ngasih tahu ibu kamu," tanya ayah yang semakin membuat Raffa takut. Pemuda itu menghela panjang seraya memejamkan mata sejenak. 'Jika Ayah ngomong gitu, berarti selama ini dia tahu pekerjaan aku. Kalo enggak, enggak mungkin dia ngancem aku kayak gini.' Batinnya menduga-duga ancaman ayah barusan. Raffa tersentak kaget kala bahunya dipegang ibu. "Raffa, ibu nungguin kamu ngomong. Ibu juga lagi nunggu kamu buat bela diri kamu. Ngomong sama ibu, bilang kalo ayahmu udah salah menilai kamu. Ayo." Ibu berkata sambil melirik sinis kepada aya

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-20
  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   PERDEBATAN AYAH & ANAK.

    Suasana di ruangan luas itu kian bertambah menegang saat ibu tahu perihal pekerjaan putra semata wayangnya selama ini.Lelaki bayaran? Di diskotek? Suatu hal yang tak pernah beliau bayangkan sebelumnya. Jika sang anak akan terjerumus dalam kelamnya dunia malam yang menyesatkan. Bukan itu saja, Raffa telah menodai kepercayaannya dan keyakinan ibu. Bayangkan, orang tua mana yang tidak akan syok dan merasa sedih ketika mengetahui pekerjaan anaknya. Entah itu anak perempuan atau pun anak laki-laki. Tetap saja, pekerjaan tersebut memiliki imej negatif di mata orang. Wanita penghibur, laki-laki penghibur. Keduanya sama-sama buruk dan tidak akan pernah diterima oleh masyarakat. Bu Farah menatap nanar Raffa yang menundukkan kepala, beliau berusaha untuk menahan emosi dan kemarahannya saat ini. Kendati keinginan untuk menampar, dan memukul Raffa terus mendorongnya. Namun, ibu tetaplah seorang ibu, bagaimana pun kesalahan yang dilakukan oleh sang anak itu semua tak luput dari peran orang tua.

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-21
  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   ITU PACARNYA ANAK KAMU.

    "Cepat kamu bilang apa sebenarnya alesan kamu pulang ke rumah," ucap ibu lagi.Menghela panjang, Raffa tak ada pilihan lain selain bercerita dari awal hingga akhir. Ini satu-satunya jalan supaya dia bisa membuat hati ibu sedikit lebih tenang. Karena memang tujuan utamanya datang kemari adalah demi Belinda. Lalu, sisanya demi menyambung lagi tali silahturahmi yang bertahun-tahun telah terputus."Raffa selama ini kerja di diskotek, Bu. Saat itu Raffa bingung harus ke mana dan kebetulan Raffa ketemu Mami Kumala di jalan. Lalu, Mami nawarin kerjaan buat Raffa yang awalnya Raffa enggak tahu itu kerjaan apa. Terus, Raffa dikenalin sama Tante Dini dan... dia yang jadi pelanggan pertama Raffa sejak malam itu." Raffa berusaha tenang menceritakan awal profesi pekerjaan yang dia lakoni. Dapat dia lihat pula raut wajah ibu yang berubah-ubah.Bu Farah menahan kesedihannya, beliau mendengarkan secara seksama cerita Raffa. Dan, perkiraannya memang tidak salah, putranya ini hanya sedang kepepet kala

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   KERJA JADI OB?

    "Ini pacarnya Raffa?" tanya ibu memastikan, beliau memandangi foto Belinda, lalu memandang Raffa yang tak bergerak di tempatnya.Bu Farah mengamati wajah Belinda yang menurutnya sangat cantik. Pantas saja, anak bandelnya ini jatuh cinta pada perempuan yang jelas-jelas masih berstatus istri orang. Di lihat dari sisi mana saja, Belinda memang sangat cantik.Akan tetapi, yang jadi pertanyaan bu Farah saat ini adalah, mengapa ayah tidak memberitahunya sejak dulu. Kenapa baru sekarang ayah menunjukkan ini semua kepada ibu."Kenapa Ayah baru bilang sekarang, setelah anak kita pulang? Kenapa enggak dari dulu?" Ibu memicingkan mata ke arah ayah.Beliau betul-betul tidak memahami apa maksud suaminya yang menyembunyikan semuanya. Harusnya ayah mengatakan ini sejak dulu soal pekerjaan Raffa. Jadi ibu bisa menyuruhnya pulang sebelum anaknya bertindak terlalu jauh.Ayah menghela panjang lantas melirik Raffa sekilas. "Ayah cuma enggak mau Ibu kepikiran. Dan, menyuruh anak itu pulang," jawab ayah de

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-24
  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   TERNYATA DIAM-DIAM MENYELIDIKI.

    "Argh!" Raffa mengacak rambutnya sendiri dengan perasaan kesal yang bercampur kebingungan. Memukul-mukul kemudi lantas mendesah gusar berkali-kali. "Gue mesti gimana, Bel? Gimana?" Bibirnya sejak tadi menggumamkan nama Belinda sebab hanya nama itu yang memenuhi isi kepalanya saat ini. Ya, Raffa merasa otaknya buntu. Sejak kepulangannya dari rumah ayah dan ibu beberapa waktu yang lalu. Memilih untuk mampir sebentar ke rumah Belinda meski hanya memandang dari kejauhan. Kerinduan Raffa kepada perempuan itu seolah terobati. Dia sangat ingin ke sana, menemui sang pujaan hati, namun, hari yang masih sore tidak memungkinkannya untuk menyusup masuk ke dalam. Ada banyak penjaga yang berdiri di depan gerbang rumah Belinda. Jika dia nekad itu sama saja dengan dia menyerahkan nyawanya secara cuma-cuma. Tidak! Raffa tidak sebodoh itu. Cintanya pada Belinda tidak akan pernah merubahnya menjadi orang yang bersumbu pendek. Dia harus bisa menahan diri sampai tujuannya tercapai. "Sabar, Bel. Suatu sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28
  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   BELINDA PINGSAN.

    Mendadak hening.Belinda tidak berani menatap sang suami yang masih duduk di sofa sudut kamarnya. Pikirannya tertuju pada Raffa yang katanya baru saja dari sini.'Kenapa Raffa ke sini? Bukankah aku sudah pernah bilang sama dia, jangan dateng lagi ke sini.' Belinda membatin gusar. Apa yang dikatakannya pada Raffa saat pertemuan terakhir mereka, seakan tak dihiraukan oleh pemuda itu. Belinda hanya takut, jika anak buah Bima melihat kedatangannya.Bima juga terdiam. Matanya menyorot Belinda dengan tatapan tak terbaca, seperti tengah memikirkan sesuatu. Mengurung Belinda merupakan hal yang sama sekali tidak dia inginkan. Bima tak pernah bermaksud untuk membuat perempuan yang dinikahinya ini bersedih. Lantas, mengapa Bima belum juga mau menceraikannya? Padahal jelas-jelas dia tahu soal hubungan Belinda dan Raffa.'Maafin saya, Bel. Saya enggak ada maksud bikin kamu sedih. Tapi, saya juga belum bisa melepaskan kamu. Saya perlu melihat terlebih dahulu kesungguhan pemuda itu. Apakah dia benar

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-29

Bab terbaru

  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   Sampai maut memisahkan.

    Beberapa saat yang lalu, Raffa baru saja menyelesaikan ijab qobul yang berlangsung dengan khidmat itu. Kini, dirinya dan Belinda telah resmi menjadi sepasang suami istri. Suasana di dalam ruangan tersebut begitu mengharukan, ketika Raffa menyematkan cincin di jari manis sang istri, kemudian melabuhkan kecupan mesra di kening Belinda. "Mommy Bel, istriku," ucap Raffa dengan lirih, bahkan saking pelannya hanya dia dan Belinda yang mendengar. Pipi Belinda seketika merona, semu kemerahan tercetak jelas di wajah cantiknya. "Daddy Raffa," ujarnya tak mau kalah dengan Raffa. Perasaannya sungguh sangat bahagia, pada akhirnya, dia dan Raffa bisa menikah dengan restu dari orang tua. "Selamat, ya, Bel," ucap bu Farah mengusap sayang puncak kepala menantunya. "Semoga pernikahan kalian langgeng." "Amiiin …" sahut Raffa dan Belinda bersamaan. Masalah yang ada sudah terselesaikan, dengan kata maaf yang terucap dari mulut ibu sebelum pernikahan ini berlangsung. Bu Farah sudah membuang jauh-j

  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   Jadi nikah sekarang?

    "Bel …" Raffa sampai speechless sendiri, bingung harus bagaimana. Perempuan yang dicintainya kini telah membuka mata. Hanya lelehan air mata yang mewakili perasaannya detik ini. Bahagia bercampur haru menjadi satu. "Sayang …." Pemuda itu membungkuk agar bisa mendaratkan sebuah kecupan di kening Belinda. "Raffa …" Suara Belinda terdengar serak dan lemah. Maniknya menjelajah ke seluruh ruangan serba putih dan berbau khas tersebut. "Aku … di rumah sakit?" tanyanya yang belum menyadari bila di dadanya ada sang putri. "Iya, Bel. Kamu di rumah sakit," jawab Raffa, sembari menyeka lelehan air mata yang tidak mau berhenti mengalir itu. Alisa melangkah mendekat, sementara dua perawat yang masih berada di dalam ruangan itu melakukan tugasnya masing-masing. Perhatian Belinda beralih pada suara bayi yang merengek. Suaranya terdengar begitu dekat. Lantas, dia pun melebarkan maniknya seketika saat menyadari ternyata ada seorang bayi yang tengah tengkurap di dadanya. "I--ini?" Alisa terseny

  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   Raffa....

    Dalam ruangan serba berwarna putih, Belinda terlihat tengah duduk termenung seorang diri. Tatapan matanya terlihat kosong, dengan pikiran yang bercabang. Ada suara-suara yang terus saja berdengung di telinganya. Seperti suara tangisan bayi, dan suara seorang laki-laki.Namun, yang Belinda tidak mengerti ialah, mengapa dia tidak dapat melihat orang tersebut. Dia hanya bisa mendengar suara yang nampak tidak asing di telinganya. Lalu, suara bayi itu? Bayi siapa? Belinda memindai ruangan serba putih itu. Kosong, tidak ada satu orangpun yang berada di sana. "Aku di mana?" gumamnya sambil menelisik setiap sudut yang sama sekali tidak ada apa pun. Lantas, tangannya terjulur ke bawah, memegang perutnya yang rata. "Kenapa aku merasa ada sesuatu yang hilang? Rasanya seperti?" Pandangannya pun turun pada perut yang tertutupi dress berwarna putih itu. Hati Belinda berdesir, berusaha mengingat-ingat sesuatu. Tetapi, nihil! Dia tetap tidak mengingat apa pun. "Apa? Sebenarnya apa yang terjadi?"

  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   Bel, ayo bangun.

    Raffa melangkah keluar dengan gontai dan mata sembab. Menutup pintu ruangan yang selama ini dijadikan ruang perawatan untuk Belinda dengan perasaan tidak rela. Andai saja, dokter memberinya ijin untuk menemani Belinda di dalam, pasti hatinya bisa sedikit lebih tenang. Tidak seperti saat ini, yang berharap-harap cemas dan bertanya-tanya sendiri. Belum sampai dia membalik badan, ibu dan beberapa orang yang berada di sana mendekat. Ayah, Vano dan pak penghulu yang baru saja tiba juga ikut merasa khawatir dengan kondisi Belinda yang belum ada kejelasan sama sekali. "Raf, kenapa kamu keluar? Terus kenapa itu bayinya dibawa ke dalem?" Ibu memberondong pertanyaan, mendesak Raffa yang masih memunggunginya. Beliau sempat menanyakan sendiri hal tersebut kepada perawat yang menggendong cucunya. Namun, tidak ada jawaban. Perawat itu hanya melempar senyum, dan berlalu dari hadapannya. Tanpa memberikan penjelasan yang diinginkan.Alhasil, semua orang semakin kalut dan takut. Memikirkan kemungkin

  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   Metode Skin to skin.

    Tak berselang lama, dua orang perawat perempuan datang dengan tergesa. Keduanya langsung mendekati ranjang Belinda. Mendengar ada suara langkah kaki yang masuk, Raffa pun menegakkan tubuh, lalu menyeka jejak air mata dengan punggung tangan kiri. Sementara tangannya yang lain seakan enggan melepas genggaman tangannya pada Belinda.Maniknya menatap salah satu perawat tengah yang berdiri sambil mengecek fungsi layar persegi yang sedari tadi tidak berhenti berbunyi itu."Permisi, Tuan. Saya mau mengecek Nyonya Belinda dulu," ucap salah satu perawat yang lainnya, berdiri di depan Raffa. Di tangannya ada sebuah alat tensi darah digital.Raffa pun terhenyak, tubuhnya reflek tersentak dan beringsut mundur, hingga dengan berat hati dia melepas genggaman tangannya pada Belinda. Memberikan sedikit celah agar suster tersebut dapat segera menangani sang kekasih.Dengan masih menahan sesak, manik Raffa yang belum kering sepenuhnya memindai bergantian kedua suster tersebut. Sungguh, hatinya semakin

  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   Pikiran Buruk.

    "Bel, kalo anak kita lahir, mau dikasih nama siapa? tanya Raffa sembari mengusap sayang puncak kepala Belinda yang bersandar di dada polosnya. Memiringkan sedikit kepalanya, lalu mengecup dalam kening itu.Napas keduanya masih sedikit memburu, karena beberapa saat yang lalu baru saja selesai bercinta. Belinda mendongak, guna mempertemukan maniknya dengan manik Raffa yang juga menatapnya."Terserah daddy-nya aja. Mommy ngikut aja," ucapnya sambil tersenyum manis. "Siapa pun namanya, aku sih setuju-setuju aja, Raf." Belinda lantas mengeratkan pelukannya ke Raffa. Menghirup dalam-dalam aroma tubuh pemuda itu. Seperti biasa selalu menenangkan dan candu.Raffa terkekeh sekilas. Dia dan Belinda kini memiliki nama panggilan baru, yakni Mommy dan Daddy."Kok, terserah aku? Kan, biasanya ibunya yang selalu antusias, nyari nama buat bayinya," kata Raffa, mencubit gemas hidung Belinda yang langsung mengerucutkan bibir.Mengusap bekas cubitan Raffa di hidung, Belinda lalu menyahut, "Aku belum ada

  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   Respon Belinda.

    Bu Farah, tante Dini, Marina, kini terlihat sedang sibuk mempersiapkan acara pernikahan dadakan yang akan segera dilaksanakan sebentar lagi. Atas ijin dari dokter Indira tentunya, ketiga perempuan itu bekerja sama untuk menyelesaikan persiapan sederhana dan seadanya. Sempat bingung, lantaran setahu Indira, Belinda adalah istri dari Raffa. Namun, dokter spesialis itu memilih diam dan tidak banyak bertanya perihal urusan privasi keluarga pasiennya. Tugasnya, hanya memantau kondisi Belinda yang belum menunjukkan perubahan. Dan, memberikan perhatian ekstra terhadap bayi Belinda yang saat ini benar-benar butuh asupan nutrisi. "Dok, ini ASI-nya keluar terus. Gimana cara berhentiin-nya?" tanya Dini yang kewalahan menangani ASI Belinda yang terus saja mengalir dari payudaranya. Walaupun Belinda tengah koma, namun produksi ASI tetap keluar dan sangat banyak.Dini yang hendak mengganti baju pasien Belinda dengan kebaya pengantin itu pun berusaha menyumpal tetes demi tetes ASI tersebut dengan

  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   Rencana Dadakan.

    Terkadang, apa yang kita harapkan, dan telah kita susun dengan sedemikian rupa. Tidak bisa terwujud dengan mudah, lantaran hal-hal yang datang dan terjadi tanpa diduga. Seperti halnya rencana pernikahan yang telah direncanakan oleh Raffa setelah kelahiran putrinya. Jauh-jauh hari pemuda itu rupanya sudah memesan cincin pernikahan untuknya dan Belinda tanpa sepengetahuan sang kekasih. Cincin kawin berisinial nama masing-masing, Raffa pesan secara khusus, untuk hari spesialnya. Raffa menatap nanar cincin tersebut di tangannya, dengan perasaan tak menentu. Kesedihan menjadi berkali-kali lipat kala mengingat kondisi Belinda yang masih belum bangun dari tidur panjangnya. Sudah hampir satu bulan lebih, kekasihnya itu sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda apa pun. Segala upaya juga sudah dilakukan oleh dokter, tetapi belum membuahkan hasil. Belinda tetap tidak mau bangun. Dia seakan betah tertidur, dan enggan membuka mata lagi. "Raf...." Vano memangil sang sahabat yang sedari tadi ha

  • TERJERAT CINTA HOT MOMMY   Perhatian Raffa.

    "Gimana hasilnya, Dok? Apa... ada yang mengkhawatirkan?" Raffa bertanya dengan raut cemas dan pucat. Hal yang sudah dia tunggu-tunggu selama dua hari ini akhirnya datang juga.Kemarin, dokter melakukan pemeriksaan lanjutan pada Belinda yang belum juga sadar. Padahal, sudah lebih dari dua hari, perempuan itu tidak sadarkan diri. Dan, setelah melewati proses yang cukup panjang, akhirnya hasil pemeriksaan medis Belinda pun keluar.Indira, selaku dokter yang menangani Belinda menghela panjang. Meletakkan berkas laporan medis pasiennya itu ke meja, lalu melepas kaca mata yang selalu dia pakai, dan menaruhnya di nakas."Begini, Pak," ucapnya seraya melipat tangan ke atas meja. Maniknya menatap serius Raffa yang sedari tadi sudah merasa gelisah dan khawatir. "Dengan sangat menyesal saya katakan, kalau istri Anda ternyata sempat mengalami benturan di kepala. Dan, hal itulah yang menyebabkan Nyonya Belinda belum sadarkan diri sampai sekarang."Kening Raffa mengernyit. "Maksudnya?" tanyanya sam

DMCA.com Protection Status