"Bagaimana jika dia sudah hamil anakku? Tidakkah kamu pikir waktu untuk kami menikah terlalu cepat? Aku menikahinya karena dia sudah mengandung anakku," tekan Keanu.
Nendra mengepalkan tangannya. Dia tidak percaya Miska sudah hamil. Bertahun-tahun menikah dengannya, wanita itu tak kunjung hamil. Kenapa dengan lelaki ini malah langsung jadi."Tidak, itu tidak mungkin. Kamu pasti bohong, Miska tidak mungkin secepat itu hamil. Dia itu mandul," ujar Nendra penuh penekanan."Hahahaha. Miska tidak mandul, buktinya, dia sudah hamil saat ini. Padahal, kami hanya melakukannya sekali. Mungkin, yang mandul itu kamu," tunjuk Keanu di dada Nendra.Rahang Nendra mengeras. Dia sudah menahan emosinya sejak tadi. Dan sekarang, dengan seenaknya lelaki ini menghina dia mandul.Bugh bughNendra melayangkan bogem mentahnya di wajah Keanu. Lelaki itu tidak terima dikatain mandul oleh suami mantan istrinya. Merasa kesal, Keanu pun membalas pukulannya. Aksi saling memukul pun terjadi.Miska yang khawatir pada suaminya langsung memanggil mertuanya dan juga security untuk melerai keduanya. Pasalnya, dia tahu Nendra adalah pemegang sabuk hitam di salah satu tempat bela diri. Dan Keanu pasti akan kalah jika tidak segera dihentikan.Security akhirnya melerai mereka berdua. Wajah keduanya sudah tidak berbentuk. Miska segera mendekati suaminya."Kakak tidak apa? Apa Kakak perlu dibawa ke rumah sakit?" tanya Miska khawatir.Melihat begitu khawatirnya Miska pada suaminya membuat Nendra semakin terbakar cemburu. Lelaki itu pun pergi meninggalkan hotel tempat resepsi Keanu dan Miska. Dia bahkan melupakan kalau istri keduanya masih ada di hotel.Diana yang baru saja kembali dari toilet bingung saat melihat pesta telah bubar."Loh, pada kemana semua orang ini? Di mana Nendra? Kenapa dia tidak ada? Jangan bilang kalau dia meninggalkanku," gumamnya.Diana akhirnya menghubungi suaminya. "Kamu di mana?" tanyanya."Sudah pulang," jawab Nendra datar."What! Kamu meninggalkanku?" tanya Diana dengan mata membulat."Kamu pulang saja sendiri, aku ada operasi mendadak."Klik. Panggilan ditutup. Diana menghembuskan nafas kasar. Kalau sudah begitu, dia tidak mungkin bisa marah dengan suaminya. Meskipun di hatinya, dia kesal setengah mati."Sialan si Nendra! Selalu saja begini, meninggalkanku sendirian," umpatnya.Wanita itu pun memesan taksi online. Dia juga tidak mungkin terus berada di sini tanpa sang suami.Sementara itu, Miska membawa Keanu ke kamar pengantin yang disediakan khusus untuk mereka. Dia juga meminta kotak P3K dan juga air es untuk mengompres suaminya."Auww, pelan Miska, sakit ini," omel Keanu saat Miska mengobati lukanya."Kamu juga sih, ngapain tadi pakai bilang aku hamil segala. Ntar, kalau sampai dia tahu aku nggak hamil, gimana?" ujar Miska."Makanya, sekarang, ayo kita bikin anak. Biar aku tidak bohong," celetuk Keanu.Miska pun menekan memar di wajah Keanu dengan kapas yang dia pegang."Auwww, Miska!! Sakit tahu," keluh Keanu."Salah sendiri, ngomong kok nggak pakai disaring. Memangnya bikin anak kayak kucing kawin gitu, yang sekali tancap langsung jadi," protes Miska."Ya makanya usaha Miskaaaa. Kalau nggak usaha, kan nggak bakalan jadi," Keanu mencoba mempengaruhi Miska."Kalau Miska mau, kan lumayan. Siapa coba yang tidak mau dengan wanita secantik Miska? Dasar, Nendra aja yang bodoh, melepas Miska demi ular seperti Diana," batin Keanu.Sejak awal lelaki itu melihatnya di cafe. Keanu sudah mengagumi sosok Miska yang cantik dan pandai. Wanita itu bahkan tidak kesulitan saat Keanu menyodorkan list pekerjaan yang akan dia tangani nanti saat menjadi sekretarisnya."Tapi … kita kan nggak saling cinta, mana bisa gitu-gituan," ujar Miska dengan polosnya.Keanu tersenyum licik. "Gimana kalau kita taruhan?""Taruhan? Maksudnya?" tanya Miska tidak mengerti."Kamu tidak boleh menolak sentuhanku. Cukup nikmati saja. Kalau kamu tidak sanggup meneruskannya, aku akan berhenti," bujuk Keanu."Tapi, aku risih kalau dipegang-pegang orang yang tidak aku sukai, Keanu," elak Miska.Keanu terdiam. Dia sedang memikirkan cara untuk mengajak Miska malam pertama. Masa pengantin baru kok diem-dieman."Kalau matanya ditutup gimana? Kamu nggak lihat kan kalau itu aku. Asal kamu jangan membayangkan sedang bercumbu dengan Nendra saja. Kalau seperti itu, lebih baik tidak jadi." Keanu memasang wajah kesalnya."Apaan sih? Ya nggak mungkin lah aku kayak gitu," sanggah Miska."Mungkin saja, kan kamu cinta mati sama mantan kamu itu," Keanu sudah mulai cemburu rupanya."Kalau aku cinta mati sama dia, aku nggak bakalan mau nikah sama kamu," sewot Miska."Jadi, bagaimana? Kamu nggak akan bisa hamil kalau kita nggak melakukannya. Semakin lama, maka kamu hamilnya juga lama. Dan Nendra bisa tahu kalau ternyata, apa yang aku ucapkan itu tidak benar. Dan selamanya, kamu akan di cap sebagai wanita mandul," Keanu terus memprovokasi Miska.Wanita itu mengerutkan dahinya. Seolah dia sedang memikirkan masalah yang berat. Padahal tinggal bilang iya atau tidak saja."Baiklah, aku setuju. Nggak usah pakai ditutup, biar kamu tahu, kalau aku nggak membayangkan dia," putus Miska akhirnya.Keanu memekik girang dalam hati. Namun, dia berusaha memasang wajah dinginnya supaya Miska tidak tahu kalau dialah yang menginginkannya."Tapi … bukannya kamu masih sakit. Lihat, tubuhmu memar semua gitu, apa kamu bisa?" tanya Miska seolah meragukan kemampuan seorang Keanu."Yang sakit cuma wajahku Miskaa, yang lainnya tidak ikut sakit," ujar Keanu."Kamu yakin? Kita bisa melakukannya besok-besok kalau kamu sudah sembuh," sejujurnya, Miska hanya ingin mengulur waktu saja."Tidak, aku tidak apa," ujar Keanu dingin."Baiklah, kalau begitu, aku mandi dulu," ujar Miska.Di dalam kamar mandi, Miska memegang dadanya. Debaran di jantungnya begitu kencang seolah mau keluar."Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?" gumamnya.Sementara itu di tempat lain.Nendra sedang merenung di rooftop rumah sakit tempat dia bekerja. Sedari tadi, dia memikirkan apa yang dikatakan oleh Keanu tadi. Apa benar dia yang mandul?Tak ingin di hantui rasa penasaran. Nendra akhirnya mendatangi dokter kandungan yang menjadi sahabatnya. Kebetulan, malam ini, dia sedang praktek.Lelaki itu menceritakan semua keluh kesahnya pada sahabatnya yang bernama Riko itu. Setelah bertanya ini dan itu, Riko akhirnya menyuruh Nendra melakukan prosedur tes kesuburan pada pria."Berapa lama hasilnya keluar Ko?" tanya Nendra."Paling cepat besok," jawab Riko."Tolonglah Ko, usahakan lebih cepat lagi. Aku tidak mau bagaimana caranya, yang penting, aku bisa segera mengetahui hasilnya," ujar Nendra."Baiklah, 2 jam lagi kamu kesini," putus Riko.Nendra tidak pulang, dia memilih menunggu di ruangannya. Lelaki itu mondar-mandir sambil melihat jam di tangannya. Dia tak sanggup menghadapi kenyataan jika hasil dari tes itu tidak sesuai harapannya.Dua jam kemudian, nama Riko muncul di layar ponselnya. Nendra segera mengangkat panggilan itu."Ya Ko," jawabnya."Ndra, kemarilah, hasilnya sudah keluar," ujar Rico.Nendra segera berlari menuju ke ruangan sahabatnya. Dia tak sabar ingin segera mengetahui hasilnya. Saat sampai di ruangan Riko, Nendra melihat wajah Riko yang serius, membuat dia bertanya-tanya, "Ko, bagaimana hasilnya?"“Bagaimana hasilnya Dok?” tanya Nendra.“Kamu lihat saja sendiri hasilnya,” jawab dokter itu.Dengan tangan gemetar, Nendra membuka amplop itu. Rasanya, ingin dia menangis melihat hasil tes kesuburannya.“Apa kamu tidak salah?” tanya Nendra pada sahabatnya.“Kamu boleh mencobanya di rumah sakit lain sebagai pembanding. Dan setelah tahu hasilnya, kamu bisa kemari lagi bersama istrimu. Kita juga harus memeriksanya bukan?” jawab Riko.“Baiklah, terima kasih Ko. Lain kali aku akan datang bersama istriku,” sahut Nendra.Lelaki itu pun memutuskan untuk kembali pulang. Nasi sudah menjadi bubur. Miska sudah menjadi milik lelaki l
“Maaf Mas, Miska sudah bohong sama Mas,” sesal Miska.Keanu menghembuskan nafas panjang. “Oke, aku tidak akan memaksamu. Kita fokus pada tujuan utama kita, yaitu balas dendam. Kita harus benar-benar membuat kedua orang itu kebakaran jenggot melihat kemesraan kita,” ujarnya.“Tapi Mas, gimana caranya?” tanya Miska kebingungan.“Begini, coba kamu ingat-ingat apa saja kebiasaan Nendra mulai dari dia bangun, sampai tidur kembali. Kamu tulis di sin. Kita bisa memulainya dari situ,” terang Keanu.Miska mulai mengingat-ingat apa saja yang selalu dilakukan oleh mantan suaminya kemudian menuliskannya di gawai suaminya. Setelah selesai, Miska pun mengembalikan gawai itu.Keanu tersenyum tipis saat membaca list awal yang ditulis istrinya. “Mis, besok selepas sholat subuh kita lari pagi bersama. Kita buat Nendra merasa sedikit ‘panas’ esok,” ujar Keanu.Nendra sampai di rumah saat hari sudah gelap. Dia yang lelah, bukannya disambut manis oleh istrinya melainkan muka masam sambil berkacak pinggang
“Mas, malu dilihat orang,” ujar Miska saat suaminya melepas ciuman mereka.“Aku sengaja membuat lelaki itu sedikit kebakaran jenggot,” bisik Keanu sambil tersenyum manis.Miska menatap wajah mantan suaminya. Sesaat pandangan mereka beradu. Dapat dia lihat penyesalan yang begitu besar di wajah lelaki itu. Miska lalu mengalihkan pandangannya. Senyum manis dia berikan sebelum sang suami berangkat ke kantor.“Datanglah ke kantor sebelum makan siang. Aku ingin memakan masakanmu,” ujar Keanu.Miska pun mengangguk. Lelaki itu pun pergi setelah melambaikan tangan pada sang istri. Sementara Nendra terus saja melihat mantan istrinya hingga wanita itu masuk ke dalam. Sesampainya di dalam, Miska memegang jantungnya yang bertalu-talu. Ciuman yang dilakukan oleh Keanu tadi benar-benar menguji imannya. Miska adalah wanita dewasa. Tiga bulan tidak disentuh, membuat dia menginginkan lebih dari sekedar ciuman.“Ya Tuhan, mengapa aku begitu mesum,” gumamnya.Wanita itu kemudian menuju ke dapur. Keanu t
"Sepertinya, tidak ada gunanya lagi aku berada di sini. Dua orang tua bangka itu tidak bisa membuatku senang," gerutu Diana lalu pergi meninggalkan rumah mertuanya.Wanita itu pun akhirnya menuju ke kantor Keanu. Dia tahu dari salah satu imfotainment kalau Keanu bekerja di sana.Sesampainya di sana, dia tidak tahu di lantai berapa ruangan Keanu. Diana akhirnya bertanya pada resepsionis di sana."Mbak, ruangan Bapak Keanu di lantai berapa ya?" tanya Diana."Mohon maaf Bu? Ibu apa sudah ada janji dengan Bapak Keanu?" tanya wanita itu dengan sopan."Belum Mbak, harus buat janji ya kalau mau ketemu," ujar Diana."Benar Bu," sahut wanita bername tag Novi itu.
Melihat kedatangan Miska, Diana yang awalnya terdiam tiba-tiba memiliki rencana. Dia akan membuat mantan madunya itu cemburu dan meninggalkan Keanu tanpa harus merekayasa perselingkuhannya. Wanita itu pun duduk di pangkuan Keanu.“Sayang, katakan padanya, kalau kamu menikahinya cuma karena ingin membalas sakit hatimu padaku. Sebenarnya, kamu tidak mencintai dia kan?” ujar Diana sambil memainkan tangannya di dada Keanu. Kalau tidak ingat tujuan awalnya, rasanya dia sudah muak berdekatan dengan Diana. Dia hanya ingin membuat Diana sedikit merasa percaya diri kalau dia masih mencintainya. Padahal tidak.Namun, Keanu juga berpikir, apa yang dia lakukan tentu akan menyakiti hati Miska dan Keanu tidak ingin itu terjadi. Dia akan menjelaskan rencana balas dendam yang akan dia lakukan supaya Miska tidak salah paham terhadapnya.Keanu pun memegang tangan Diana. “Hentikan Di, kita tidak boleh melakukan hal ini. Kamu sudah memiliki suami. Aku pin sudah memiliki istri. Lebih baik, kita fokus pad
“Aku … Aku tidak tahu,” jawab Miska.“Tidak tahu?? Maksudnya bagaimana?” tanya Keanu bingung.Miska terdiam. Dia sendiri juga tidak tahu mau dibawa kemana arah rumah tangganya. Namun, jika harus membiarkan Keanu terus berdekatan dengan Diana, dia tak rela.“Aku-aku tidak suka melihat kedekatan kalian. Jika kamu memiliki rencana seperti itu, pastikan tidak ada kontak fisik di antara kalian. Aku tidak ingin berbagi suami meski pernikahan kita hanya pura-pura. Jadi, selama kamu masih menjadi suamiku, jangan terlalu dekat dengannya. Setelah kita bercerai, aku tidak peduli” jawab Miska penuh penekanan.Keanu tersenyum. “Apa kamu cemburu?” tanyanya.“Aku tidak tahu,&rdquo
“Mas, aku pergi ke rumah teman ya,” ijin Diana pada sang suami.Lama wanita itu menunggu tapi tak kunjung mendapat jawaban dari sang suami. Setelah mendapatkan jawaban ‘yes’ dari sang suami. Wanita itu pun segera membawa mobil Nendra keluar. Dia ingin pergi menemui Keanu di kantornya. Siapa tahu kan si Miska tidak ada, jadi, dia bisa bermesraan bersama Keanu.Wanita itu telah sampai di depan kantor Keanu. Namun, pemandangan yang dia lihat di hadapannya begitu membuat hatinya terasa teriris.“Kenapa mereka terlihat begitu bahagia?” gumam Diana saat melihat Keanu baru saja keluar dari kantor sambil menggandeng tangan sang istri.“Apa kamu sudah mencintainya? Kenapa kamu begitu cepat melupakanku? Dimana cinta yang dulu kamu agung-agungkan itu,” gerutu Diana.Tangannya mengepal memegang setir kemudi dengan erat. Amarahnya tiba-tiba memuncak saat dia melihat Keanu tersenyum dan mencium pucuk kepala istrinya.“Tidak, ini tidak bisa dibiarkan. Kalau aku tidak bisa memiliki Keanu, maka kamu
“Harusnya, dia kan mengerem atau paling tidak membunyikan klakson saat dia melihat aku hendak menyeberang jalan. Kenapa ini tidak? Apa mungkin, orang itu berniat menabrakku?” ulang Miska.Sementara sang suami telah terlelap di alam mimpi. Miska tersenyum melihat wajah suaminya. Baru kali ini dia melihat dengan jelas setiap lekuk wajah suaminya.“Kenapa Diana bodoh banget ya, rela melepas Keanu demi Nendra? Padahal, kalau dilihat-lihat, dari segi apapun menang Keanu. Pantas saja sekarang dia menyesal dan kembali mengejar-ngejar Keanu.”“Hah! Miska menghela nafas panjang. Wanita itu pun ikut memejamkan matanya di samping sang suami. Malam telah menjelang, Miska terbangun, tapi dia melihat sang suami masih belum membuka mata. Miska memutuskan untuk pergi ke mushola. Dia sampai lupa belum menunaikan kewajibannya karena tidur nyenyak.Selepas salam, Miska pun keluar dari mushola. Tak dia sangka, dia bertemu dengan mantan suaminya. Nendra terkejut, melihat mantan istrinya ada di sini.“Mis
"Apa, wanita itu hamil? Kurang ajar Keanu! Kamu akan mendapat balasan yang setimpal karena telah menyakiti aku!" Siena marah saat dia mendengar kabar bahwa Miska tengah hamil. Baginya, ini adalah pengkhianatan yang tidak bisa dimaafkan. Dia mendatangi ayahnya lagi, kali ini dengan wajah penuh tekad. “Ayah, aku butuh bantuan lebih. Miska sedang hamil, dan aku tidak bisa membiarkan anak itu lahir. Keanu harus tahu bahwa dia telah memilih jalan yang salah.” Ayah Seina menghela napas panjang. Sedari dulu, dia tahu kalau Keanu tidak pernah mencintai putrinya. Namun, melihat putrinya sakit hati juga membuat dia tak tega. Dia pun mengangguk. “Baiklah. Aku akan memastikan mereka tidak akan hidup tenang. Orang-orangku akan melakukan apa yang kamu inginkan.” Siena tersenyum puas, bayangan balas dendam sudah tergambar jelas di benaknya. Dia tidak akan membiarkan Keanu bahagia. Dan dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan Keanu kembali. --- "Bagaimana, Sayang, kamu bahagia tinggal di
BrakkkPintu terbuka, Seina masuk dengan wajah penuh amarah. "Kenapa sejak kamu menikah dengannya, kamu sudah tidak peduli lagi padaku? Padahal alu mengizinkanmu menikahi dia lagi karena kamu berjanji akan berlaku adil. Tapi mana? Kamu bahkan tidak permah pulang!" Keanu yang sedang memeriksa laporan perusahaannya langsung mendongakkan kepala. Kali ini dia harus memperingatkan Seina. "Aku sudah muak menjadi bonekamu, Sei! Kamu tidak bisa mengancamku apalagi menekanku! Tingkah lakumu sudah melewati batas, Sei! Untuk apa kamu nenerorku?" "Akkhh!! Aku tidak akan berbuat seperti itu jika kamu tidak mengabaikanku!" Seina yang kesal, langsung mengobrak-abrik barang-barang di atas meja Keanu, membuang dokumen-dokumen itu ke lantai dan membanting bingkai foto yang menghiasi meja kerja itu. “Kamu pikir kamu bisa meninggalkanku begitu saja, Keanu?” bentak Siena sambil menatapnya tajam. “Kamu bahkan tidak tahu seberapa dalam aku bisa menyakitimu.” Keanu menghela napas dan berdiri, menatap Sie
"Kamu tidak marah padaku soal IUD itu?" tanya Miska sambil memperhatikan wajah suaminya.Lelaki itu menggeleng. "Tidak, aku tidak masalah dengan hal itu, aku yakin, kamu melakukannya karena tak ingin Devano terlalu cepat memiliki adik. Sekarang, kita fokus saja sama kehamilanmu," ucapnya. Seminggu sudah Miska dirawat di rumah sakit. Keanu tak pernah beranjak dari sisinya. Pekerjaannya di kantor, dia handel dari rumah sakit. Dia berusaha menjadi suami yang bertanggungjawab mulai saat ini. Dia tidak ingin melewatkan masa kehamilan anak keduanya seperti dia saat Miska hamil Devano dulu. "Hati-hati sayang," ucap Keanu saat Miska turun dari brangkar. Setelah Keanu memastikan bahwa Miska dan bayinya dalam keadaan baik, dia memutuskan untuk memperbaiki hubungannya dengan Miska. Keanu menyadari bahwa dia harus menjaga Miska dan bayinya dari ancaman siapapun termasuk Siena.Miska menatap Keanu dengan mata berkaca-kaca. Dia merasa bersalah pada lelaki yang saat ini menjadi suaminya. "Maafkan
“Kita bicara besok saja,” ucap Keanu yang langsung meninggalkan Siena begitu saja.Siena pun berteriak kesal. “Keanuuu! Kamu brengsek!”Di apartemen“Sayang,” teriak Keanu.Lelaki itu segera mengangkat tubuh sang istri kemudian membaringkannya di atas ranjang. Dia pun membangunkan istrinya dengan minyak aromaterapi. Namun, hampir lima belas menit, sang istri tak kunjung bangun. Keanu yang panik langsung membawa Miska ke rumah sakit. Dia takut sang istri kenapa-napa.Sesampainya di rumah sakit, Miska langsung dibawa ke UGD. Namun, dokter malah menyuruhnya memeriksa Miska ke dokter kandungan. Keanu sudah bahagia. Dia pikir, istrinya tengah hamil saat ini. Dokter segera melakukan USG untuk memeriksa keadaan Miska. “Bagaimana keadaannya, Dok?” tanya Keanu khawatir.“Istri Bapak sedang hamil,” jawabnya.Keanu sudah tersenyum bahagia. Namun, melihat tidak ada senyum di bibir dokter itu membuat Keanu khawatir.“Ada masalah Dok, dengan istri saya?” tanya Keanu.Dokter itu menghela nafas panj
"Kamu tidak takut?" tanya Siena saat sang suami berhenti bicara. "Tidak, lebih baik aku jatuh miskin tapi bersama dengan wanita yang aku cintai. Daripada harus bersama kamu yang selalu sibuk dengan duniamu," keluh Keanu.Tangan Siena mengepal di bawah. Dia tidak menyangka, suaminya sudah mulai melawan saat ini. Dulu, setiap dia mengancam akan mencabut investasinya, lelaki itu pasti kalang kabut dan luluh kembali. Namun, kenapa sekarang tidak? "Kamu masih mencintainya?" tanya Siena menahan perih di hatinya. "Sangat, dari awal, kamu tahu kalau aku sangat mencintainya," jawab Keanu tanpa memperdulikan perasaan Siena. Hati Siena seolah dirajam sembilu. Perih, bertahun-tahun bersama, kenapa tak ada sedikitpun cinta untuknya. "Lalu denganku?" tanya Siena mulai melemah. "Kamu ingin tahu yang sebenarnya?" tanya Keanu dengan nada dingin. "Katakan!" Siena pun ingin tahu, dianggap apa dirinya oleh sang suami. Miska yang masih terjaga mendengar apa saja yang dibicarakan oleh suaminya denga
"Hai, bagaimana kabarmu?" tanya Juan pada Miska istrinya. Meski sudah bercerai, Juan masih menganggap Miska sebagai istrinya, karena dia tak pernah menjatuhkan talak pada sang istri. Begitu juga sebaliknya. "Hiks, hiks, Juan. Aku merindukanmu. Aku ini, istri yang durhaka pada suami. Meninggalkanmu, di saat kamu dalam keadaan susah seperti itu," tangis Miska saat Juan meneleponnya. Lelaki itu akhirnya mendapatkan nomor sang istri setelah sekian purnama. Berbagai detektif yang dia suruh selalu gagal dan berakhir menghilang. Kini, dia bersyukur, ada orang dalam yang mau membantunya. "Ssttt, jangan menangis. Justru akulah lelaki yang tidak becus melindungi istri hingga kamu sampai bisa tertangkap olehnya. Maafkan aku," sesal Juan. "Tidak, tidak ada yang salah. Takdir yang membuat kita terpisah seperti sekarang ini," ucap Juan menenangkan tangis istrinya. "Bagaimana bisa dia mendapatkan surat cerai itu?" tanya Miska. "Bukan itu yang penting. Ada beberapa hal yang harus kamu lakukan s
Bugh bugh"Lelaki brengsek! Apa kamu tidak bisa mencari wanita lain selain istri orang!" teriak Juan penuh amarah. Keanu lalu menendang tubuh Juan hingga lelaki itu terjatuh dari kursi rodanya. Lelaki itu juga membalas pukulan Juan dengan membabi buta. Tentu saja Juan kalah, dia tidak bisa berjalan. Sementara Keanu lelaki normal. Dia bisa leluasa menghajar Juan. "Tanda tangani, atau istrimu aku jadikan pelacurku!" tekan Keanu. "CEPAT!" sentaknya. Dengan tangan yang bergetar, Juan menandatangani surat itu. Keanu tersenyum puas saat tanda tangan Juan sudah ada di surat itu. "Mulai besok, kamu bisa kembali bekerja di perusahaanmu. Atau, kamu ingin bekerja di tempat lain, terserah. Dan tetapi di rumah sakit X bisa kamu mulai hari ini. Aku sudah mendaftarkanmu di sana. Akan ada sopir yang menjemput dan mengantarmu setelah ini." Lelaki itu pun segera meninggalkan rumah mantan asistennya. Juan menangis tersedu. Dia merasa sudah menjual istrinya pada Keanu hanya demi jabatan dan kesembu
"Kamu! Lepaskan aku Keanu!" teriak Miska saat lelaki itu memeluk tubuhnya. "Aku tidak akan melepaskanmu. Aku akan membuatmu kembali menjadi milikku!" bisik Keanu. Air mata Miska pun luruh. Dia berusaha memberontak sekuat tenaga. Namun sayang tenaganya masih kalah jauh dengan Keanu. Lelaki itu berhasil mengungkungnya dan melakukan hal yang dia inginkan. "Ohh, Miska kamu benar-benar luar biasa. Bahkan Siena pun tidak bisa dibandingkan denganmu," racau lelaki itu dalam pergumulan panasnya. Miska hanya bisa menangis, meratapi ketidakberdayaannya melawan kekuasaan mantan suaminya. Melihat wanita yang dia cintai menangis membuat Keanu pun merasakan sesak di dadanya. Dia menghapus air mata Miska. Dia cium mata indah itu. "Apapun yang terjadi kamu akan tetap menjadi milikku." Lelaki itu pun tidur sambil memeluk tubuh indah Miska. Dengkuran halus telah terdengar. Itu artinya, Keanu telah terlelap. Miska pun menggunakan kesempatan ini untuk melarikan diri dari lelaki gila ini. Miska lalu
"Kalau Tuan Susilo sudah meninggal, lalu, siapa yang pesan makanan ini?" gumam Juan. Lelaki itu pun menghubungi sang istri. Dia bingung harus dia apakan makanan sebanyak ini. "Ya Pa," jawab Miska. "Sayang, Papa sudah sampai di rumah Tuan Susilo. Namun, di rumah itu tidak ada orang. San kata security yang jaga, Tuan Susilo sudah meninggal," cerita Juan. Miska memegangi dadanya. "Apa Pa? Tuan Susilo sudah meninggal?" Miska ingin memastikan lagi pendengarannya. "Iya Ma. Rumahnya kosong, seperti lama tak berpenghuni, " kata Juan. Miska menghela nafas panjang. Mungkin, ini adalah cobaan pertamanya kala dia mendapat begitu banyak kebahagiaan. "Ya udah Pa, mau gimana lagi? Nuntut juga kita nggak tahu si6 orangnya. Ditelepon juga nggak bisa kan Pak Susilo nya. Lebih baik, makanan itu, kita berikan saja pada anak yatim Pa. Bisa jadi sedekah buat kita," ucap Miska pasrah. "Tapi Ma, kita kan nanti rugi banyak. Lima belas jeti loh. Itu bukan uang yang sedikit sayang," protes Juan. "Iya P