Share

Bab 0055

Penulis: Farid-ha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-11 20:46:59
POV Lilik

Plaak!

Satu tamparan sukses mendarat di pipiku. Mataku memanas seketika, lebih panas dari bekas tangan laki-laki itu. Dengan pandangan kabur, aku menatap tajam Mas Tama. Sampai hati menamparku di depan umum!

“Mir, aku minta maaf telah membuatmu tidak nyaman. Sekali lagi maafkan aku.” Hati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Hasanah
itulah harga yg harus kamu bayar Lilik,..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0056

    POV Lilik Menikahi Tama aku kira akan bahagia, tapi ternyata sebaliknya. Sudah tiga Minggu menjadi menantu satu-satunya di keluarga Bu Mumun, nyatanya tidak membuatku merasa di sayang. Tapi, sebaliknya. Aku hanya mereka jadikan babu yang membersihkan segala sesuatunya di rumah tersebut. Meskipun be

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0057

    “Mbak, aku kemarin malam ketemu sama mantan suami Mbak di alun-alun.” Nana yang mengupas bawang memecahkan keheningan di antara kami. Aku yang baru selesai memblender bumbu untuk rica-rica bebek menoleh ke arahnya sekilas. “Ngapain dia ke sana?” Sebenarnya, aku tidak ingin peduli dengan Tama, ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0058

    “Mau cari siapa, ya, Mas?” tanyaku pada laki-laki yang berdiri tegak di hadapan. Pintu depan kubuka separuh. Aku masih berdiri di ambang pintu. Laki-laki yang sedang menghadap ke arah jalan itu spontan membalikkan badan, menghadap ke arahku. Dia tersenyum ramah. Aku membalas dengan sedikit angguka

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0059

    Seperti yang telah kami sepakati bersama kemarin. Jam tiga sore kami meluncur ke rumah Bu Sukma dengan mengendarai kendaraan masing-masing. Aku dijemput oleh urusan Buk Sukma. Cowok kemarin yang baru aku ketahui bernama Doni itu berhenti di sebuah rumah bergaya eropa klasik. Ia memarkirkan motorn

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0060

    “Jeng Sukma mau mengambil dia sebagai calon menantu? Nggak salah? Sama anak saya saja dibuang, lho, Jeng. Masak mau diambil oleh Jeng Sukma. Apa nggak bahaya?” Bu Mumun menatapku dari atas hingga ke bawah. Seolah sedang meremehkan. Aku diam, pasrah dengan semua cemoohan Bu Mumun. Bukan tidak beran

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-16
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0061

    “Maaf, ya, Mbak Amira atas ketidaknyamanannya. Saya juga tidak menyangka akan kedatangan Mumun yang secara tiba-tiba.” Buk Sukma menatapku dengan rasa bersalah setelah kepergian Bu Mumun. Aku tersenyum lebar, “Tidak apa, Bu. Saya sudah biasa menghadapi sikap Bu Mumun yang seperti itu.” “Sudah m

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0062

    “Ada apa, Bi?” tanyaku pada Bibi setelah menjawab salam beliau. Aku sedikit menjauh dari posisi Bu Sukma. “Nduk. Kamu bisa pulang sekarang? Mertuamu datang ke sini. Bibi takut dia membuat onar.” Jawaban Bibi membuatku membelalakkan mata. Tumben? Ada apa ini? Apa yang sedang ia rencanakan? “Seka

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0063

    POV Mumun “Jeng Sukma, saya mau pamit.” Dengan wajah menunduk aku berpamitan. “Monggo, Mun. Saya tidak bisa menahanmu.” Jeng Sukma tersenyum lebar. Seolah tak ada beban apapun atas ucapanku tadi. Aku tertegun melihat perubahan sikapnya yang mendadak dingin. Ada apa dengannya? Apa yang terjadi se

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19

Bab terbaru

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0173

    “Ini tempatnya, Mbak?” Tama menatap perempuan yang merupakan tetangga kontrakan Lilik tersebut dengan kening mengkerut. “Iya, ini, Mas. Beberapa hari yang lalu juga ada yang mencari Mbak Lilik. Perempuan. Bahkan dia menitipkan sesuatu untuk Zidane.” Tama terdiam, tapi otaknya berpikir menerka-nerk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0172

    Amira terdiam, menunggu jawaban Tama. Sebenarnya dia sendiri ragu, tidak yakin dengan idenya ini. Tapi, Amira merasa perlu melakukan itu demi kebaikan Zidane. [Jangan memintaku yang tidak-tidak, Mir! Mustahil aku kembali dengan Lilik. Itu tidak mungkin terjadi.] Tama mengirimkan pesan balasan pada

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0171

    “Lilik?” Samar, Amira memanggil wanita yang sedang menuntun bocah cilik sambil menenteng tas yang terlihat berisi dagangan. “Pak tolong berhenti sebentar.” Amira meminta kepada sopir taksi. “Tapi argonya tetap jalan, ya, Mbak.” Sopir mengingatkan. “Nggak masalah, Pak. Nanti saya lebihkan untuk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0170

    “Kapan acara lamarannya, De?” tanya Fikri di negeri seberang sana. Amira baru saja menceritakan niat baik Reza yang ingin melamarnya kepada Fikri. “Rencananya empat hari lagi, Bang. Abang sekarang sudah merestui ‘kan?” tanya Amira yang belum begitu yakin sepenuhnya terhadap restu Fikri. “Insya

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0169

    “Terima kasih banyak, ya, Mas. Maaf nggak bisa menyuruh mampir. Ini susah sangat malam.” Amira menghampiri pria yang berada di balik kemudi bulat setelah memarkirkan motornya di depan rumah. “Memang seharusnya aku tidak mampir, De. Kalau mampir nanti bahaya,” kelakar laki-laki di balik kemudi yang

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0168

    “Mau sampai kapan kamu diam di situ, Lilik? Mau sampai kapan kamu membiarkan Zidane mengacak-acak permainannya? Cepat bereskan rumah ini! Aku muak melihat kamu yang seperti ini terus! Sudah berapa kali aku bilang? Jangan biarkan anakmu mengacak-acak ruang tamu atau ruang tengah dengan permainannya i

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0167

    [Bi, tolong sampaikan ke Ibu, aku tidak bisa pulang sore ini. Mungkin, nanti malam baru pulang. Aira meninggal dunia, Bi. Aku bantu-bantu sekalian di sini.] Amira mengirimkan pesan pada Bi Marmi, bibinya. Amira baru sempat memberi tahu keluarganya. Derap langkah kaki yang memasuki ruang tamu membu

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0166

    “Mas Tama, Mbak.” Amira menyodorkan ke handphone Santi yang baru kembali dari kamar ibunya. “Mungkin mau bicara sama kamu, Mir.” Santi kembali menjatuhkan bobot tubuhnya di samping Amira. “Nggak, dia sengaja menelpon Mbak Santi, kok.” Tama sengaja menghubungi Santi melalui Amira, sebab handphon

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0165

    Di depan pintu Santi menyambut Amira dengan penuh kesedihan. Sesuai permintaan Tama, Amira akhirnya pergi ke rumah Mumun. Memastikan bahwa keluarga mereka baik-baik saja. Tama sengaja mengutus Amira sebab nomor handphone Santi tidak bisa dihubungi. “Apa kabar, Mbak?” Amira mengulurkan tangan ke ar

DMCA.com Protection Status