"Aku mau keluar lagi untuk mengambil obat demam untukmu," jelas James Holland yang tidak ingin membuat Lily merasa takut. "Eh?" balas Lily yang terkejut dengan kedua mata terbelalak besar. "Itu?" balas Lily dengan kalimat amigu. James Holland memperlihatkan senyuman lembutnya kepada Lily. "Aku akan cepat kembali. Kamu mandi dulu dan santai saja, aku tidak akan aneh-aneh padamu." "Iya,” balas Lily gugup dengan wajah bersemu kemerahan. Tidak ingin membuat Lily tegang, James Holland memilih untuk keluar dari kamar. Ia memasuki lift dan turun ke area pakiran mobil hotel untuk mengambil beberapa peralatan untuk tidur, termasuk pakaian tidur untuk dirinya dan Lily. Karena profesinya seorang dokter, maka segala persiapan darurat selalu dipersiapkan di bagasi mobil beserta piyama untuk wanita dan pria dengan berbagai ukuran. Di kamar mandi hotel, Lily semakin tegang. Ia meredam di dalam bak mandi dengan pikiran sudah kemana-mana. "Jangan pikir macam-macam, Li. James Holland tida
Beberapa kali Lily mencuri pandangan ke arah James Holland yang kini duduk di kursi sambil mengeringkan rambut dan mata James Holland melihat layar laptop yang berisi data pasien di bawa pengawasannya tanpa menyadari jika Lily semakin mencuri pandangan ke arahnya. "Lily, kamu sudah tidur?" tanya James Holland tetiba. "Belum,” balas Lily dengan suara seraknya. "Apakah Ac-nya telalu dingin?" tanya James Holland menatap AC yang menyala dengan menyipitkan kedua matanya yang biru ke hazel. "Sedikit, tapi aku pakai selimut kok. Jadi tidak dingin," jawab Lily pelan. "Aku naikkan sedikit suhunya." Demi mencegah demam Lily semakin parah, James Holland sengaja menaikan suhu ruangan kamar. Ia berjalan kearah ranjang untuk mengambil satu bantal dan tatapan mata Lily masih ke arah James Holland yang hanya mengancingkan beberapa kancing di piyama atasnya. "Aku tidur di lantai,” ucap James Holland dengan senyuman untuk menyembunyikan rasa tegangnya di hadapan Lily. Lily masih menatapi James
*** Di hotel dekat pantai, James Holland yang terbangun duluan menatapi Lily yang masih tertidur di dalam pelukkannya. Senyuman di wajahnya terlihat bahagia dan cerah. Sebenarnya James Holland agak tidak rela untuk membangunkan Lily yang sedang tidur lelap, tapi waktu terus memaksa dirinya untuk membangunkan Lily. "Lily," panggil James Holland yang tak dihiraukan Lily yang masih tidur nyenyak. Setelah dipikir-pikir, James Holland memutuskan untuk tidak membangunkan Lily. Ia memilih untuk membiarkan Lily tertidur sampai puas dan juga bisa memandangi wajah Lily dalam waktu yang tidak banyak. Kemudian berharap dalam hati, waktu bisa berhenti lebih lama lagi. Tapi harapan tetap harapan bagi James Holland. Lily terbangun oleh suara Cleaning Service yang menyedot debu di lorong dengan suara keras. "Sepertinya. Tuhan masih belum berpihak padaku," batin James Holland hanya bisa berkata dalam hati sambil memandangi Lily yang menatapi dirinya dengan tatapan kantuk. "Selamat pagi, ba
"Chris," saut Nelson Jong yang cemas melihat wajah Chris yang pucat pasih dengan tubuh gemetaran. "Hmm …." gumam Chris pelan dan berusaha membuka kedua mata lengketnya. "Kau kenapa bisa sampai demam seperti ini, huh?" tanya Nelson Jong bingung. Melihat Chris masih diam dan tak bertenaga, Nelson Jong melarikan Chris ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan. Beberapa jam kemudian, Chris mulai sadar dan melihat sekelilingnya berwarna putih. Tetiba dahi Chris mengerut dalam, Karena ia tahu tempat ini dan juga tidak suka dengan aroma obat-obatan yang menghiasi ruangan. "Sudah bangun?" Suara Nelson Jong terdengar karena berada di samping Chris. "Iya, kepalaku sakit banget. Apa yang terjadi padaku?" rintih Chris memegang kepalanya dengan sebelah tangan. Nelson Jong yang sudah cukup kesal dengan kebodohan Chris, Ia hanya bisa menghela nafas panjang. "Siapa suruh kau bodoh s
Lily mengeluarkan suara merdu, ketika merasakan benda keras masuk ke dalam tubuh tanpa panasan. Chris menikmati suara merdu Lily dan kian bernafsu untuk melakukan hal yang lebih kasar kepada Lily. Desahan selanjutnya membuat Chris lepas kendali untuk memasuki tubuh Lily dengan gerakan cepat. "A.. sakit …." Lily terbangun dan terkejut saat iris matanya yang cantik sendu menatap di hadapannya yang gelap, Ia tidak bisa melihat wajah dari pemerkosa tubuhnya. Sedangkan barang dari pemerkosa masih di dalam tubuhnya dan terus bergerak bebas dan belum di keluarkan. "Siapa?" teriak Lily dengan suara bergetar. Lily terpaku dengan bibir bergetar. Chris masih diam dan tidak menjawab. Ia ingin memberikan pelajaran lebih pada Lily yang tidak menepati janji. Chris mulai mengecup bibir Lily dengan paksa dan kedua tangan meremas kedua dada Lily secara kasar. Lily tersentak saat pemerkosa mengecup bibirnya. Memaksa kedua bibirnya untuk terbuka. Lidahnya menerobos masuk dengan kecupan y
"Aku akan membuka kedokmu, Tuan Chris," Lily berkata dalam hati. Ia memalingkan tubuhnya yang lelah akibat permainan Chris brutal barusan. Liky berusaha menenangkan nafasnya dan mulai tertidur dalam tangisan akan nasibnya yang menjadi wanita pemuas nafsu. Chris yang masih kesal dengan apa yang tidak sesuai harapan. Ia memilih pergi dari dalam apertemen Lily dengan mengeluarkan berapa umpatan di sertai dengan kemarahan. Di pakiran luar, Chris melampiaskan kekesalan di dalam hatinya dengan menendang roda mobil berapa kali. “Sial…” ucap Chris yang meninju mobil depan dengan kepalan tangan. Berapa orang yang melihat Chris yang seperti orang gila, Mereka memilih jauh dari hadapan Chris sebelum mendapatkan kesialan. Tidak puas melampiaskan kemarahan ke badan mobil, Chris memilih pulang ke apertemen mewah yang ia huni. Di dalam kamar mandi, Chris mengila seperti hewan buas yang lepas dari kandang. *** Keesokan paginya, kecurigaan Lily terbukti. Lily mendapatkan cek de
Antara sadar dan tidak sadar, Lily merasa sesuatu yang menyentuh jari kakinya dengan lembut dan terasa geli. Hingga bulu kuduk dan bulu tangannya berdiri semua akibat sentuhan tersebut. Tanpa Lily sadari, tubuhnya bereaksi dan menyukainya. Semakin lama, sentuhan itu semakin kuat dan dapat dirasakan oleh Lily. Sentuhan itu semakin tinggi hingga ke ujung lingerie. Lembut dan basah, ini tidak seperti jari melainkan seperti lidah yang sedang menjilati setiap lekuk tubuhnya. Dengan lidah, Chris menarik lingerie hingga terlepas dari bahu Lily. Kini, Chris menempelkan bibirnya secara bebas di kedua dua yang sintal dan kencang. Jari-jarinya terus menyentuh setiap lekuk tubuh Lily untuk memberikan rangsangan sebagai pemanasan sebelum lanjut ke sesi selanjutnya. 'Cup cup cup cup cup' Suara basah disertai gigitan kini turun ke area tersebut. Menjepit bagian paling sensitif disertai gigitan kecil yang membuat Lily semakin gila, menikmati sensasi ini yang di lakukan oleh Chris. Desahan manj
Dengan emosi menyesakkan dada, Chris memilih cepat masuk ke dalam mobil dengan tujuan mengikuti mobol Ferrari hitam dengan plat nomor 13 VD. Sepanjang perjalanan, Chris masih rajin mengikuti mobil tersebut. Sampai mobil mewah yang di ikutin berhenti di sebuah mall yang menjual banyak jenis pakaian. "Mau apa mereka berdua di mall ini," gumam Chris menerkah-nerkah. Seperti seorang detektif, Chris berjalan pelan untuk memperhatikan mereka dari belakang secara sembunyi-sembunyi. Melihat keduanya berjalan mesra dengan tangan pria berambut blonde keputih itu melingkarkan di pinggul Lily. Otak Chris langsung meletus di saat itu juga seperti semburan letusan gunung berapi dengan kekuatan bom perang dunia ke 2. "Wanita sialan," teriakkan Chris dengan suara nyaring di dalam hati sembari mengutuk Lily dengan kata-kata jahat. Baru saja Chris ingin berjalan ke arah mereka, Tetiba-tiba pasukan wanita pemburu diskon menabrak Chris secara beruntun. Hingga tubuh Chris sempat terinjak-
“Mana Hpmu?” tanya Chris setelah diam sejenak.Nelson Jong mengerutkan kening akan permintaan Chris.“Mana ponselmu,” seru Chris yang menaikkan volume suara.Nelson Jong meraih ponsel di balik jas hitam yang membalut tubuh rampingnya dan menyerahkan cepat pada Chris. sebelum ia mengalami kesialan seperti nasib barang yang hancur berserakan di lantai.Secepat kilat, Chris langsung membuka aplikasi instagram dan setelah mendapatkan apa yang ia cari dan menyulut emosinya kembali. Chris langsung memperlihatkan pada Nelson Jong.“Tuh, lihat?” ucap Chris sambil menyodorkan ponsel tersebut kepada Nelson Jong yang menatap dengan binggung.Nelson Jong meraih ponsel di tangan Chris. Ia memperhatikan layar ponsel dengan raut wajah penuh penasaran tinggi. Perlahan tapi pasti, wajah penasaran Nelson Jong berubah melotot ketika mengenali wajah orang yang ada di layar tersebut.“Ini Lily?” ucap Nelson Jong dengan suara kuat dari biasanya.“Menurutmu?” jawab Chris dengan nada kesal dan geram.“Benar-
Banjir mulai sulut di saat malam hari. Chris menghela nafas super panjang tidak lupa dengan kata-kata umpatan yang di lontarkan dari bibirnya.Lelah mengumpat, Chris memiluh untuk mengemudikan mobil kembali ke apertemen mewah dengan badan loyo dan lesu. Niat beli hp pupus bersama harapan barusan.Chris yang sudah telanjur malas untuk pergi jauh, ia memutuskan pulang dan memutuskan besok baru beli ponsel pada keesokan pagi.***Pagi hari dengan pakaian super mahal dan hp keluaran terbaru. Chris berjalan masuk ke dalam kanto dengan perasaan bahagia. Ia akan meneror Lily untuk secepatmya kembali ke Seoul. Hp baru di buka dan memasukkan nomor Lily dan Kirana. Setelah sekian lama menghubungi Lily, dahi Chris berkerut banyak. Ia semakin naik darah. Begitu juga menghubungi Kirana yang hasilnya juga sama. Tidak ada respon sama sekali.“Berani sekali menolak panggilan pria tampan seperti ku,” seru Chris kembali mengila, kemudian kembali meneror nomor Lily maupun Kirana. Setelah sekian lama ter
Tetiba, Nelson Jong melonggo dan ia semakin terkejut dengan perkataan James Holland soal koleksi yang membuatnya hampir mati di tempat. James Holland tidak menyangkah, James Holland sangat mesum dari Chris.Keringat membasahi dahi Nelson Jong dan James Holland terkekeh. Ia tidak menyangkah, Nelson jong juga tipe pria yang polos. Bahkan di kerjain sedikit saja sudah seperti itu. padahal dirinya tidak menyimpan video begituan di manapun. bukannya tidak tertarik, karena James Holland merasa privasi akan terancam jika simpan seperti itu dan para penjahat akan mudah mendapatkan info tentang keberadaan maupun kelemahan yang di miliki.“Sudah malam, ayo pulang!” ucap James Holland lembut dan melirik jam tangan di pergelangan kiri.Jika para pria memakai jam tangan di pergelangan tangan kanan. Berbeda dengan James Holland yang memakai pergelangan kiri. Ia memakainya di kiri demi mengenang Alexanlian yang merupakan wanita cinta pertama.Nelson Jong langsung berdiri dari tempat duduk, kemudian
“Jika tidak menganggu, maka aku terima dengan senang hati boleh ada yang mau aku bahas dengan dirimu juga,” balas Nelson Jong yang langsung duduk di samping James Holland.Sedangkan Kirana duduk di samping Lily. Lily sempat kaget dan melihat ke sampingnya dan mendapatkan keberadaab Kirana. sedangkan ke depan mendapatkan kebradaan Nelson Jong.“Eh.. kalian berdua?” tanya Lily mulai kepo. Terutama nanti ia akan mewancari Kirana Habis-habisan setelah selesai acara makan malam berakhir.“Kita lagi ada urusan di luar dan kebetulan ketemu,” jelas Kirana yang tidak di percayai oleh Lily.Pandangan mata Lily ke arah Nelson Jong dan James Holland yang sibuk berbicara satu sama lain. Dari arah pembicaraan keduanya, Lily dapat menebak apa yang di bicarakan keduanya. Jika bukan soal bahaya bahan kimia yang di gunakan untuk cosmetik.“Oh ya, Li. Tadi aku kembali ke dalam ruangan dan kamu sudah pergi, padahal aku telah membelikan minuman kesukaanmu yang tanpa bahan pengawet. Tapi-” ujar Kirana men
“Li.... kapan kau akan menikah?” tanya Chris yang masih saja dengan pembahasan soal nikah.Pertanyaan Chris membuat Lily semakin bingung dan juga berkerut kening,“Masih lama, aku masih mau bebas dulu. Anda ini sedang mengigau atau kerjain saya,” balas Lily yang langsung mendorong Chris menjauh darinya.“Tadi Nelson Jong datang dan mengatakan kau akan menikah dengan James Holland seminggu lagi,” ujar Chris dengan nada lirih dan air mata menetes lebih banyak dari sebelumnya.Kedua mata Lily terbelalak besar, Ia menganggap perkataan Chris sebagai lelucon yang tidak garing sama sekali.“Mustahil, tidak mungkin secepat itu!” teriak Lily yang langsung mendorong Chris sekuat tenaga.“Benarkah?” tanya Chris penasaran dan juga ingin mendapatkan jawaban yang menyakinkan untuk menghilangkan kegusaran di dalam hatinya.“Kenapa?” tanya Lily curiga dengan lirikan mata yang menunjukkan rasa tidak suka kepada Chris.“Aku hanya belum siap mencari karyawan peganti mu saja,” alasan Chris untuk menyemb
“Mustahil, kau jangan bermimpi sampai seperti itu!” teriak Chris yang tetiba mengila akan usul Nelson Jong yang di anggap tidak masuk akal sama sekali.Nelson Jong tertawa terbahak-bahak melihat sikap Chris yang emosional yang tidak bisa di ajak bercanda.“Jika masih punya waktu untuk emosi dan protes, lebih baik kau kerjakan semua dokumennya dan besok siang aku akan datang mengambilnya!” Ancam Nelson Jong dengan tatapan mata kejam.“Oh ya, kenapa kau menolak ketemu dengan Lily, kau tau berapa kali dia kesini untuk membantu aku mengantarkan berkas kerjaanmu?” tanya Nelson Jong yang penasaran akan tingkah Chris belakangan ini.“Itu karena aku malu jika ketahuan oleh Lily saat rudal ini tiba-tiba di periksa oleh dokter yang masuk ke dalam,” alasan Chris yang tidak ingin siapa pu mengetahui hubungan dirinya dengan Lily.“Oh.. kirain kau terangsang setiap kali melihat Lily,” tebak Nelson Jong secara spontan.Chris terdiam, karena apa yang di katakan oleh Nelosn Jong memang benar. Setiap k
“Hiks... Lily..” tangisan Chris pecah, ia sangat merindukan Lily.Bahkan Nelson Jong yang mengantikan semua kegiatan Chris. Sampai kewalahan untuk mengerjakan semua perkerjaan yang menumpuk dari hari demi hari.Dalam hati, Nelson Jong memaki-maki Chris yang nafsuan kuat hingga melantarkan dirinya dan memilih masuk rumah sakit dengan luka besar di badan rudal.“Benar-benar keterlaluan dirimu Chris,” gerutu Nelson Jong kesal setelah tidak tidur berhari-hari. Lily yang melihat Nelson Jong berceloteh hanya bisa membantu Nelson Jong menghela nafas panjang.“Aku selalu ke rumah sakit untuk mengantarkan berkas kerjaan dan selalu di tolak oleh CEO Chris,” ucap Lily dengan menyerahkan berapa tumpukkan dokumen kembali ke atas meja Nelson Jong. Saking tingginya tumpukkan dokumen tersebut, Lily harus berjijing kaki untuk menaruh di bagian teratas dan sosok Nelson Jong yang tampan juga sudah tertutup semua tumpukkan dokumen di atas meja. lebih tepatnya terhalang oleh semua tumpukkan dokumen supe
“Cih, wanita jalang. Sekarang mengoda wakil CEO Nelson Jong.” gerutu Nana kesal dengan mengigit kuku di jempol secara kuat.Kirana yang melihat hubungan Lily dengan Nelson Jong hanya bersikap biasa saja. Karena sudah tau apa yag terjadi antara Lily dan Chris. Sehingga ia tidak ingin banyak mencampuri urusan keduanya. Selain Nelson Jong yang masih membujuk Lily untuk masih bertahan di perusahan.Salah satu alasan Nelson Jong meminta Lily bertahan di kantor, karena tingkah Chris yang selalu menghilang dari perusahan dan ada hal lain yang ingin di ketahui oleh Nelson Jong.“Mengenai produk palsu yang di tiru perusahan SANGREI. Bagaimana menurutmu Li?” Nelson Jong sengaja mencari topik pembicaraan.“Sejak aku memantau berapa hari lalu, pembeli sudah jeli untuk membedakannya dengan produk perusahan kita dan apa anda yakin ingin melanjutkan kerjasama dengan mereka lagi? Mengingat kerugian yang mereka timbulkan secara finasial memang sudah banyak merugi. Tapi yang aku takutkan bukan masalah
“Aku harus pulang,” Ucap Lily yang sudah puas menyiksa Chris secara batin.“Jangan.. Aku mohon jangan pergi, Li!” pinta Chris dengan memohon sendu.Chris ingin Lily lebih lama di sampingnya. “Aku akan datang besok lagi,” rayu Lily dengan sengaja mencium bibir Chris.“Tapi?” ragu Chris.“Aku sudah kembali bekerja untukmu,” balas Lily tegas dan berjalan pergi dari hadapan Chris dengan belengak lengok.Chris menatap kepergian Lily dari hadapannya, kemudian memukul ranjang yang ia tepati sekuat tenaga.Chris sungguh tidak rela, Lily pergi dari hadapannya dan luka yang di alami oleh rudal Chris kembali terbuka. Hingga Chris menjerit kesakitan, ketika rudal tersebut sudah lemas tak berdaya dengan tergenang lautan merah.Di luar, Lily terkekeh renyah ketika mendengar suara jeritan Chris yang memilukan.“Sungguh menyenangkan,” batin Lily yang Bahagia. Karena tujuannya memang membuat Chris menginap lebih lama di rumah sakit dan tersiksa secara batin dan ia akan mencari laptop lama yang di sit