“Tidak ada,” balas Lily lesu yang tidak tahu harus memulai membicarakan berapa hal kepada James Holland. “Yakin?” tanya James Holland lagi dengan mimic wajah curiga. “Aku hanya cemas, apakah semua berkas kerjaan aku sudah sampai ke Kirana belum?” ujar Lily dengan penjelasan dan memakan waffle dengan mata besar menatapi James Holland. “Coba tanya sama temanmu bernama Kirana, sudah sampai belum daripada kamu bergusar hat!” saran James Holland yang merasakan kelegaan di dalam hati, karena tahu apa yang membuat Lily sejak tadi terlihat gelisah. “Benar juga, kenapa aku tidak berpikir ke situ?” ucap Lily menepuk dahinya secara kuat. “Karena semua terjadi mendadak dan wajar dirimu lupa,” balas James Holland menghibur Lily. Setelah makan, Lily mengikuti James Holland ke salah satu rumah sakit dan melihat keandaan ibunya yang masih sama seperti dulu. Belum ada tanda-tanda perubahan sedikitpun. “Sabar Li, suatu saat ibumu akan sadar. Sekarang kita hanya bisa mengamati perkembangan,” jelas
Melihat sikap Chris yang seperti itu, emosi Nelson Jong langsung naik darah. Ia menarik kerah baju Chris. Tetiba mencium aroma tak sedap dari tubuh Chris engan wajah jijik, Nelson Jong langsung menghemaskan tubuh Chris sejauh mungkin. “Astaga, kau berapa hari tidak mandi?” pekik Nelson Jong yang jijik dan ia melap setiap jemari tangannya dengan tissu basah. Kemudian menutup hidungnya dengan sapu tangan yang mahal dan juga wangi. Chris tetap diam membisu, ia tidak ada niat untuk menjawab pertanyaan Nelson Jong yang di anggap tidak berguna sama sekali. Melihat sikap Chris yang masih keras kepala, tetiba timbul ide di otak Nelson Jong untuk mengerjain Chris. Tapi niatnya di undur seketika. Saat dering Ponselnya terdengar dan Nelson Jong langsung mengangkat ponselnya. “Iya kah, jadi kapan kau bisa pulang, Li?” ucap Nelson Jong yang sibuk dengan Lily di balik telepon. Chris mendengar nama Lily, ia seketika langsung memasang telinga gajah untuk mencuri dengar percakapan Nelson Jong de
Dari arah lain Merick Sangrei masih rajin mengawasi dari jaraj jauh. Setelah melihat Lily keluar dari ruangan dan di susul oleh James Holland yang merupakan sepupu Lily. Merick Sangrei berjalan memasuki kamar yang di huni oleh ibu Lily dengan langah kaki hati-hati untuk menghindari kecurigaan orang lain. Sesampai di dalam kamar, Merick Sangrei menatapi mantan istrinya dengan sinis. “Aku kira kau akan mati seperti pria itu. Ternyata masih hidup?” saut Merick Sangrei dengan suara seraknya yang menyindir mantan istrinya. Pandangan mata ibu Lily langsung ke arah Merick Sangrei, emosinya semakin naik. Teringat bagaimana Merick Sangrei merencanakan pembunuhan suami keduanya dan menewaskannya dengan cara keji. Belum lagi merebut Alexanliane dari sisinya dan memisahkannya hingga sekarang ini. “Aku rasa kau sudah lupa padaku,” kata Merick Sangrei yang semakin mendekati mantan istrinya dan tanpa di duga oleh Merick Sangrei. Ibu Lily langsung menarik dasi Merick Sangrei dan mencekeknya denga
Kedua wanita itu mengunakan taxi online menuju ke arah hotel. Sesampai di dalam hotel, Kedua wanita itu melakukan cek ini dengan wajah sombong. Lisa dan Anna berjalan masuk ke dalam kamat hotel. Melihat kemewahan yang di miliki oleh kamar hotel yang mereka gunakan untuk menginap berapa hari ini ke depan. “Gila, benar-benar glamor. Aku serasa jadi orang kaya,” seru Lisa terkagum-kagum akan kemewahan kamar yang akan di tempati berapa hari kedepan. “Aku juga tidak menyangka kita akan meninap di kamar semewah ini,” balas Anna yang tajum dengan dekorasi dalam kamar hotel. Keduannya bersibuk untuk selfie dengan mengabadikan foto mereka di instragram untuk di pamer ke teman sosilita yang menghuni akun tersebut. Terutama Anna sengaja mempost tulisan, hotel mewah dan harga mahal. Di salah satu fotonya yang mempunyai maksud tertentu. Sedangkan Lisa mempost fotonya yang telihat sombong dan angkuh di instragram yang rata-rata kebanyakkan hater netizen berkritik soal dada Lisa yang tidak besar.
“Ehmmm.. musim dingin seperti ini berani jualan,” sindri Lily, ketika melihat Anna dan Lisa di Golden age.Keduanya terkejut secarsamaan akan sebuah suara yang tidak asing bagi mereka berdua. Kedua wanita menoleh ke arah belakang secara bersamaan untuk memastikan sesuatu.Wajah keduanya terlihat pucat, kesal saat melihat ke arah belakang dan mendapatkan suara tersebut memang milik Lily.“Dengan siapa kau di sini?” tanya Lisa geram.“Menurutmu,” balas Lily dengan memutar-mutar kunci mobil di jarinya untuk memperlihatkan merk mobil di depan Lisa. “Wanita sialan dan tidak tahu malu,” pekik Anna yang berdiri dari tempat duduknya, kemudian mengejar Lily dengan perasaan benci.Seketika Lily langsung kabur dari hadapan mereka berdua dengan mengeluarkan tawa mengejek. Kemudian secepatnya masuk ke dalam mobil yang mengunakan mobil Ferrari hitam berplat nomor 13 dengan kode inggris.Lisa dan Anna yang gagal mengejar Lily hanya bisa menyumpahin Lily dengan sumpah serapahnya. Keduanya memandangi
“Wanita nakal, kau bisa bersembunyi sampai kapan untuk menghindari sentuhan dari aku,” ucap Chris dengan melap pinggiran bibirnya dengan lidah dan seketika bagian bawahnya mengeras dan terasa sesak. Hanya membayangkan sosok Lily, rudal di bagian bawah sudah siap meluncur keluar tanpa bisa di bedung lagi.Rasa sesak pada bagian bawah membuat Chris harus mengeluarkan rudalnya sebentar dan membiarkan rudanya kena angin ac di dalam mobil.Rudal Chris berdiri dengan perkasa dengan urat kemarahan yang menandakan kemarahan si empuh yang tidak bisa menikmati tubuh wanita yang selama ini menjadi candunya.“Lihat saja pembalasanku, Li. Akan aku buat kau menjerit kesakitan dan memohon ampun padaku,” seru Chris dengan emosi tinggi.Chris semakin tersiksa, karatan kental di dalam tubuh tidak bisa di keluarkan dan ia semakin kesakitan seperti menunggu ajal menjemput nyawa. Dengan hati merana Chris hanya bisa mengelus rudal sakti dengan kepala berhelm yang kesepian yang mencari markas musuh untuk d
“Jangan pusing soal biaya, Li. Rumah sakit itu punya sistem cicil utang seumur hidup,” dusta James Holland.“Benarkah?”“Tentu saja benar dan aku akan mengurus prosedurnya di sana, jadi kamu di sini dulu sementara waktu. Tidak apakan?” ucap James Holland yang cemas meninggalkan Lily seorang diri.“Tidak apa, aku akan setia menunggu mu kembali,” balas Lily semangat, seakan menemukan harapan baru.“Ini baru Lily yang semangat seperti biasanya,” James Holland memperlihatkan senyuman lembut kepada Lily, Kemudian mengecup kening Lily.Seperti permintaan James Holland untuk mencari kebenaran rumah sakit tersebut. Lily mengantar James Holland ke bandara dan ia engan untuk melepaskan ke pergian James Holland. Karena di inggris ia tidak punya siapa-siapa selain James Holland seorang.“Jangan cemas, aku akan kembali dalam dua hari. Jika perlu secepatnya,” bujuk James Holland untuk menenangkan hati Lily yang gusar.“Iya, aku mengerti.” Lily mencebikkan bibirnya.“Selama aku tidak di rumah, kamu
Reihan dan james Holland berlari bersamaan ke arah pakiran mobil. Sesampai di pakiran mobil, Reihan mengemudikan mobil Ferrari biru elektronik berplat nomor 13 dengan kecepatan tinggi dan meninggalkan di bandara pesawat.Kekuasaan Van Diora yang besar di Amerika membuat Reihan bisa seenaknya pergi dengan pesawat jet khusus tanpa pemeriksaan.Para staff hanya bisa melaporkan kepada pihak Inggris. Bahwa pesawat keluarga Van Diora akan tiba di Inggris dalam waktu satu jam.Demi keamanan, James Holland sudah meminta perawat yang di sewa untuk membius Lily. Agar Lily tidak berbuat aneh-aneh dengan kondisi batin tidak stabil.Sesuai instruksi James Holland, perawat tersebut membius Lily dari belakang dengan membekam mulut Lily. Kemudian mengeluarkan kata maaf, Karena ia melakukan semua ini atas perintah James Holland.Lily yang tertidur di pindahkan ke ruangan lain oleh perawat tersebut dan sisanya menunggu instruksi James Holland.***Di markas FBI, Rayyan yang keluar dari kamar mandi ia
“Mana Hpmu?” tanya Chris setelah diam sejenak.Nelson Jong mengerutkan kening akan permintaan Chris.“Mana ponselmu,” seru Chris yang menaikkan volume suara.Nelson Jong meraih ponsel di balik jas hitam yang membalut tubuh rampingnya dan menyerahkan cepat pada Chris. sebelum ia mengalami kesialan seperti nasib barang yang hancur berserakan di lantai.Secepat kilat, Chris langsung membuka aplikasi instagram dan setelah mendapatkan apa yang ia cari dan menyulut emosinya kembali. Chris langsung memperlihatkan pada Nelson Jong.“Tuh, lihat?” ucap Chris sambil menyodorkan ponsel tersebut kepada Nelson Jong yang menatap dengan binggung.Nelson Jong meraih ponsel di tangan Chris. Ia memperhatikan layar ponsel dengan raut wajah penuh penasaran tinggi. Perlahan tapi pasti, wajah penasaran Nelson Jong berubah melotot ketika mengenali wajah orang yang ada di layar tersebut.“Ini Lily?” ucap Nelson Jong dengan suara kuat dari biasanya.“Menurutmu?” jawab Chris dengan nada kesal dan geram.“Benar-
Banjir mulai sulut di saat malam hari. Chris menghela nafas super panjang tidak lupa dengan kata-kata umpatan yang di lontarkan dari bibirnya.Lelah mengumpat, Chris memiluh untuk mengemudikan mobil kembali ke apertemen mewah dengan badan loyo dan lesu. Niat beli hp pupus bersama harapan barusan.Chris yang sudah telanjur malas untuk pergi jauh, ia memutuskan pulang dan memutuskan besok baru beli ponsel pada keesokan pagi.***Pagi hari dengan pakaian super mahal dan hp keluaran terbaru. Chris berjalan masuk ke dalam kanto dengan perasaan bahagia. Ia akan meneror Lily untuk secepatmya kembali ke Seoul. Hp baru di buka dan memasukkan nomor Lily dan Kirana. Setelah sekian lama menghubungi Lily, dahi Chris berkerut banyak. Ia semakin naik darah. Begitu juga menghubungi Kirana yang hasilnya juga sama. Tidak ada respon sama sekali.“Berani sekali menolak panggilan pria tampan seperti ku,” seru Chris kembali mengila, kemudian kembali meneror nomor Lily maupun Kirana. Setelah sekian lama ter
Tetiba, Nelson Jong melonggo dan ia semakin terkejut dengan perkataan James Holland soal koleksi yang membuatnya hampir mati di tempat. James Holland tidak menyangkah, James Holland sangat mesum dari Chris.Keringat membasahi dahi Nelson Jong dan James Holland terkekeh. Ia tidak menyangkah, Nelson jong juga tipe pria yang polos. Bahkan di kerjain sedikit saja sudah seperti itu. padahal dirinya tidak menyimpan video begituan di manapun. bukannya tidak tertarik, karena James Holland merasa privasi akan terancam jika simpan seperti itu dan para penjahat akan mudah mendapatkan info tentang keberadaan maupun kelemahan yang di miliki.“Sudah malam, ayo pulang!” ucap James Holland lembut dan melirik jam tangan di pergelangan kiri.Jika para pria memakai jam tangan di pergelangan tangan kanan. Berbeda dengan James Holland yang memakai pergelangan kiri. Ia memakainya di kiri demi mengenang Alexanlian yang merupakan wanita cinta pertama.Nelson Jong langsung berdiri dari tempat duduk, kemudian
“Jika tidak menganggu, maka aku terima dengan senang hati boleh ada yang mau aku bahas dengan dirimu juga,” balas Nelson Jong yang langsung duduk di samping James Holland.Sedangkan Kirana duduk di samping Lily. Lily sempat kaget dan melihat ke sampingnya dan mendapatkan keberadaab Kirana. sedangkan ke depan mendapatkan kebradaan Nelson Jong.“Eh.. kalian berdua?” tanya Lily mulai kepo. Terutama nanti ia akan mewancari Kirana Habis-habisan setelah selesai acara makan malam berakhir.“Kita lagi ada urusan di luar dan kebetulan ketemu,” jelas Kirana yang tidak di percayai oleh Lily.Pandangan mata Lily ke arah Nelson Jong dan James Holland yang sibuk berbicara satu sama lain. Dari arah pembicaraan keduanya, Lily dapat menebak apa yang di bicarakan keduanya. Jika bukan soal bahaya bahan kimia yang di gunakan untuk cosmetik.“Oh ya, Li. Tadi aku kembali ke dalam ruangan dan kamu sudah pergi, padahal aku telah membelikan minuman kesukaanmu yang tanpa bahan pengawet. Tapi-” ujar Kirana men
“Li.... kapan kau akan menikah?” tanya Chris yang masih saja dengan pembahasan soal nikah.Pertanyaan Chris membuat Lily semakin bingung dan juga berkerut kening,“Masih lama, aku masih mau bebas dulu. Anda ini sedang mengigau atau kerjain saya,” balas Lily yang langsung mendorong Chris menjauh darinya.“Tadi Nelson Jong datang dan mengatakan kau akan menikah dengan James Holland seminggu lagi,” ujar Chris dengan nada lirih dan air mata menetes lebih banyak dari sebelumnya.Kedua mata Lily terbelalak besar, Ia menganggap perkataan Chris sebagai lelucon yang tidak garing sama sekali.“Mustahil, tidak mungkin secepat itu!” teriak Lily yang langsung mendorong Chris sekuat tenaga.“Benarkah?” tanya Chris penasaran dan juga ingin mendapatkan jawaban yang menyakinkan untuk menghilangkan kegusaran di dalam hatinya.“Kenapa?” tanya Lily curiga dengan lirikan mata yang menunjukkan rasa tidak suka kepada Chris.“Aku hanya belum siap mencari karyawan peganti mu saja,” alasan Chris untuk menyemb
“Mustahil, kau jangan bermimpi sampai seperti itu!” teriak Chris yang tetiba mengila akan usul Nelson Jong yang di anggap tidak masuk akal sama sekali.Nelson Jong tertawa terbahak-bahak melihat sikap Chris yang emosional yang tidak bisa di ajak bercanda.“Jika masih punya waktu untuk emosi dan protes, lebih baik kau kerjakan semua dokumennya dan besok siang aku akan datang mengambilnya!” Ancam Nelson Jong dengan tatapan mata kejam.“Oh ya, kenapa kau menolak ketemu dengan Lily, kau tau berapa kali dia kesini untuk membantu aku mengantarkan berkas kerjaanmu?” tanya Nelson Jong yang penasaran akan tingkah Chris belakangan ini.“Itu karena aku malu jika ketahuan oleh Lily saat rudal ini tiba-tiba di periksa oleh dokter yang masuk ke dalam,” alasan Chris yang tidak ingin siapa pu mengetahui hubungan dirinya dengan Lily.“Oh.. kirain kau terangsang setiap kali melihat Lily,” tebak Nelson Jong secara spontan.Chris terdiam, karena apa yang di katakan oleh Nelosn Jong memang benar. Setiap k
“Hiks... Lily..” tangisan Chris pecah, ia sangat merindukan Lily.Bahkan Nelson Jong yang mengantikan semua kegiatan Chris. Sampai kewalahan untuk mengerjakan semua perkerjaan yang menumpuk dari hari demi hari.Dalam hati, Nelson Jong memaki-maki Chris yang nafsuan kuat hingga melantarkan dirinya dan memilih masuk rumah sakit dengan luka besar di badan rudal.“Benar-benar keterlaluan dirimu Chris,” gerutu Nelson Jong kesal setelah tidak tidur berhari-hari. Lily yang melihat Nelson Jong berceloteh hanya bisa membantu Nelson Jong menghela nafas panjang.“Aku selalu ke rumah sakit untuk mengantarkan berkas kerjaan dan selalu di tolak oleh CEO Chris,” ucap Lily dengan menyerahkan berapa tumpukkan dokumen kembali ke atas meja Nelson Jong. Saking tingginya tumpukkan dokumen tersebut, Lily harus berjijing kaki untuk menaruh di bagian teratas dan sosok Nelson Jong yang tampan juga sudah tertutup semua tumpukkan dokumen di atas meja. lebih tepatnya terhalang oleh semua tumpukkan dokumen supe
“Cih, wanita jalang. Sekarang mengoda wakil CEO Nelson Jong.” gerutu Nana kesal dengan mengigit kuku di jempol secara kuat.Kirana yang melihat hubungan Lily dengan Nelson Jong hanya bersikap biasa saja. Karena sudah tau apa yag terjadi antara Lily dan Chris. Sehingga ia tidak ingin banyak mencampuri urusan keduanya. Selain Nelson Jong yang masih membujuk Lily untuk masih bertahan di perusahan.Salah satu alasan Nelson Jong meminta Lily bertahan di kantor, karena tingkah Chris yang selalu menghilang dari perusahan dan ada hal lain yang ingin di ketahui oleh Nelson Jong.“Mengenai produk palsu yang di tiru perusahan SANGREI. Bagaimana menurutmu Li?” Nelson Jong sengaja mencari topik pembicaraan.“Sejak aku memantau berapa hari lalu, pembeli sudah jeli untuk membedakannya dengan produk perusahan kita dan apa anda yakin ingin melanjutkan kerjasama dengan mereka lagi? Mengingat kerugian yang mereka timbulkan secara finasial memang sudah banyak merugi. Tapi yang aku takutkan bukan masalah
“Aku harus pulang,” Ucap Lily yang sudah puas menyiksa Chris secara batin.“Jangan.. Aku mohon jangan pergi, Li!” pinta Chris dengan memohon sendu.Chris ingin Lily lebih lama di sampingnya. “Aku akan datang besok lagi,” rayu Lily dengan sengaja mencium bibir Chris.“Tapi?” ragu Chris.“Aku sudah kembali bekerja untukmu,” balas Lily tegas dan berjalan pergi dari hadapan Chris dengan belengak lengok.Chris menatap kepergian Lily dari hadapannya, kemudian memukul ranjang yang ia tepati sekuat tenaga.Chris sungguh tidak rela, Lily pergi dari hadapannya dan luka yang di alami oleh rudal Chris kembali terbuka. Hingga Chris menjerit kesakitan, ketika rudal tersebut sudah lemas tak berdaya dengan tergenang lautan merah.Di luar, Lily terkekeh renyah ketika mendengar suara jeritan Chris yang memilukan.“Sungguh menyenangkan,” batin Lily yang Bahagia. Karena tujuannya memang membuat Chris menginap lebih lama di rumah sakit dan tersiksa secara batin dan ia akan mencari laptop lama yang di sit