Beranda / Urban / TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA / BAB 54. TIDAK SEPERTI MUSUH

Share

BAB 54. TIDAK SEPERTI MUSUH

Penulis: Mona Cim
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-06 21:59:03

Laras membuka kain putih yang menutupi tubuh seseorang di ruang mayat. Begitu kain itu terbuka, Laras sontak mundur ke belakang saking terkejutnya. Ternyata benar pria itu adalah salah satu anak buahnya yang ia kirim ke mansion Bintara untuk menyelidiki tentang ilmu yang Bintara miliki.

“Anak itu sungguh adalah monster. Di-dia membunuh anak buahku yang terhebat dengan semudah ini. H-hah ….” Laras memegangi lututnya yang tiba-tiba saja lemas.

“Ah, benar. Kak Helda pasti bisa membantuku. Aku bisa meminta bantuan padanya lagi.”

To : Helda

Halo, Kak Helda. Maaf aku menghubungimu untuk meminta bantuan lagi. Aku sungguh membutuhkan bantuanmu, Kak. Kau tau, Bintara semakin mengganas. Jika terus dibiarkan maka aku bisa mati, Kak. Lebih buruknya lagi aku akan membusuk dalam penjara. Aku mohon bantu aku kali ini.

Ini bukan lelucon, ini fakta yang aku saksikan. Bahkan David dan anak buahku yang lainnya juga menyaksikannya, Kak. Bintara mempunyai sebuah Ilmu yang sangat hebat. Dia bisa melesat de
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 55. TERBONGKARNYA PABRIK RACUN

    Dua orang anak buah Bintara sedang memantau Geo yang sedang mengambil bahan baku obat di pelabuhan. Transaksi diam-diam Geo terus dipantau hingga ia menjauh dari pelabuhan menuju motor tossa yang ia parkir tak jauh dari sana. Geo memakai penyamaran seperti kumis, janggut, dan topi hitam yang telah usang.Motor tossa itu terus melaju membelah jalanan. Geo menempuh jalan tembus yang sepi, hingga memasuki jalanan menuju hutan yang terlihat tak mulus. Untuk antisipasi ketahuan, anak buah Bintara meninggalkan mobil di depan gang itu saja. Mereka mengikuti Geo dengan berjalan kaki sembari bersembunyi sesekali. Jalanan yang berlubang membuat motor toss aitu tak bisa jalan dengan laju dan mulus.Akhirnya sampailah Geo di depan sebuah rumah petak yang di depannya banyak sekali tumpukan padi. Rumah kayu dengan dilapsi seng itu layaknya tempat penggilingan padi. Bahkan di luarnya ada sebuah alat untuk menggiling padi tersebut. Salah satu anak buah Bintara memotret tempat itu dan mengirimkan loka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 56. MAAF YANG MUDAH

    Dua jam setelah disuntikkan Penawar, keadaan Marvin meninggkat dengan sangat baik. Bintara dan Viona sangat senang mendengar hal itu dari dokter. Kata dokter, tinggal menunggu pasien bangun dari masa komanya. Viona yang bahagia nyaris meneteskan air mata. Ia sempat berpikir tak akan pernah bisa berbicara dengan ayahnya lagi.Usai kepergian dokter dari ruangan, keadaan tempat itu jadi terasa canggung. Viona menatap Bintara yang ada di sisi lain ranjang ayahnya. Bintara tampak menatap wajah Marvin dengan senyum tipis.“B-Bin,” panggil Viona ragu.Bintara menoleh dengan ekspresi santainya. “Aku harus segera kembali. Masih banyak yang harus aku urus mengenai pabrik obat itu. Jaga dirimu baik-baik,” ucapnya seraya berbalik badan.“Bin, ayo bicara sebentar!” pinta Viona, membuat langkah Bintara terhenti.“Vi, bisakah lain kali saja?” Bintara menyahuti tanpa menoleh pada lawan bicaranya.“Aku nyaris mati karena rasa bersalah. Setiap kali aku mengingat kebodohanku, ia terasa sangat mencekikku

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 57. BERUNTUNG MEMILIKIMU

    Viona sangat senang melihat ayahnya sudah sadar dari koma. Meski tak bisa banyak bicara, Marvin masih ingat putrinya dan merespon sebisa mungkin. Bintara baru saja datang setelah menyelesaikan pekerjaannya di kantor. Ia memberi salam hormat pada Marvin begitu bertemu tatap dengan beliau.“Apa kau Bintara?”Bintara melirik Viona tersenyum malu, lalu ia mengangguk. “Benar, Pak Marvin. Aku Bintara,” sahutnya tersenyum tipis.“Viona banyak bercerita tentang kekasihnya yang tampan. Ternyata dia tak berbohong. Apa kau yang menyelamatkanku?” Marvin berbicara dengan nada pelan dan sedikit lambat.“Aku melakukannya demi kebaikanku dan Viona. Bagaimana pun, senang melihat Anda kembali sehat.”“Terima kasih. Aku akan membalas jasamu lain waktu,” ucap Marvin tersenyum.“Jangan pikirkan itu, Pak. Mendapat restu darimu saja sudah lebih dari cukup,” sahut Bintara.“Jelas saja aku merestui kalian,” sahut Marvin membuat Bintara dan Viona tertawa kecil. Viona sangat lega melihat ayahnya sehat dan mau m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 58. CINCIN DARI NYAI DUKUN

    Bintara dan Viona sudah sampai di depan rumah Geo. Viona menatap sendu rumah sederhana milik Geo. Apalagi ia tahu jikalau tulang punggung di rumah itu sedang menjadi buronan polisi. Viona prihatin rasanya pada keluarga itu. Bintara keluar dari mobil, Viona juga melakukan hal yang sama. Bintara merangkul pundak Viona mendekati rumah tersebut.Bintara mengetuk pintu, terdengar suara langkah kaki pelan dari dalam. Tak lama pintu terbuka menampakkan raut pias wajah ibunya Geo. Bintara tersenyum ramah padanya.“Salam malam, Bu. Maaf bertamu malam-malam seperti ini,” ucap Bintara.“Tak apa, Nak. Ibu senang kau berkunjung kembali. Silakan masuk!”Bintara dan Viona pun masuk ke dalam rumah tersebut. Di ruang tengah itu kedua adik Geo sedang bermain bersama. Ada banyak mainan di lantai yang berhamburan. Ibunya Geo pun menyuruh keduanya untuk duduk di sofa.“Duduklah. Aku akan membuatkan kalian teh hangat.”“Tak perlu repot-repot, Bu. Kami hanya mampir sebentar saja. Ada yang ingin aku bicaraka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 59. KEKACAUAN BAGI BINTARA

    Bintara mendapatkan laporan dari Erdo bahwa videonya membanting mobil Barnad viral di sosial media. Rekaman itu berasal dari kamera dashboard mobil Barnad yang merekam kejadian malam itu merekamnya dan baru mengunggahnya kemarin. Bintara merasa dirinya sungguh lalai akan hal itu, ia tak terpikir sama sekali tentang kamera di dalam mobil itu. Bintara lekas membuka sosial media, ada banyak sekali artikel bermunculan dengan berbagai sudut pandang. Ada yang mengatakan dirinya seperti superhero di kehidupan nyata dan ada yang menduga korban adalah WNA dari Hongkong yang ditemukan tewas di jalan tersebut.“Sial! Siapa yang sudah mengambil kamera itu? Tak mungkin polisi melakukannya. Unggahan pertama kali video ini dari akun kosong yang baru saja dibuat. Itu berarti orang lain yang memosting ini,” gumam Bintara merasa cemas. “Laras? Shhh … wanita itu sungguh ingin aku musnahkan juga ternyata. Aku selalu menahan diri untuk tak melukainya. Tapi kali ini dia mencoba menguak identitas asliku.”B

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 60. LALAI

    Bintara mengirim nenek dan kakeknya ke alamat rumah orang tuanya Marvin yaitu neneknya Viona. Marvin mengatakan ia sudah menghubungi orang tuanya bahwa akan ada yang datang untuk menginap. Marvin mengatakan bahwa cucu dari kedua orang tua itu telah menyelamatkan hidupnya. Marvin pun menyakinkan pada Bintara bahwa orang tuanya akan menyambut kakek dan nenek Bintara dengan sangat baik.“Kemana kita akan pergi, Kelvin? Mengapa kau sangat terburu-buru?” tanya kakek pada cucunya yang sedang mengemudi mobil.“Benar. Kau juga mengemas banyak baju dan keperluan kami. Ada apa? Kau tak mungkin mengantar kami ke panti jompo, bukan?”“Mana mungkin aku akan memperlakukan kalian berdua seperti itu. Aku bahkan akan mengabdikan hidupku untuk merawat kalian. Hanya saja keadaan sangat genting. Kalian bisa saja jadi incaran polisi, Kek, Nek. Aku mendapatkan masalah sehingga kalian berdua akan terlibat untuk diwawancarai,” tutur Bintara memberikan alasan.“Bukankah bagus kami akan membantumu? Kami akan me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 61. PEMBALASAN RASA TAKUT DARI BINTARA

    Bintara memakai pakaian serba hitam dengan penutup wajah berwarna senada. Ia telah tiba di kantor forensik untuk mengambil barang bukti yang terdapat sidik jarinya. Tengah malam itu Bintara mengendap-ngendap menghindari pandangan para satpam yang berjaga di sana. Hal pertama yang Bintara lakukan adalah memastikan CCTV tak berjalan seperti biasanya. Dengan kekuatannya ia mengarahkan tangannya pada CCTV, lalu secara otomatis rekaman CCTV pun menjadi gelap.Dengan mudah Bintara melesat masuk ke dalam tempat itu. Di sana tersimpan sejumlah barang yang terdapat sidik jari pelaku kejahatan. Bintara mengingat apa saja yang ia sentuh saat membanting mobil itu. Bintara ingat tangannya menyentuh bagian depan mobil untuk membanting mobil Barnad.Bintara memperhatikan satu per satu berkas yang menjelaskan tentang sidik jari pelaku. Ada bukti stampelnya juga di sana. Beberapa pecahan mobil yang terdapat sidik jari Bintara turut terbungkus rapi. Bintara langsung menyimpan stample beserta berkas it

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 62. IDE BERLIAN DI SELA KESEDIHAN

    Bintara keluar dari ruangan tersembunyi pada rumah tengah hutan itu. Ia memasuki kamar yang dulu menjadi tempat ibunya disekap. Bintara menunduk sedih untuk sejenak, membayangkan ibunya sangat kesepian sambil menerka-nerka apakah dirinya masih hidup atau tidak, tentu itu sangat menyakitkan. Bintara sangat bersyukur ibunya tak gila karena tekanan besar itu.“Semenjak kedatangan wanita ular itu ibu sangat menderita. Namun kecintaaanya pada ayah membuatnya selalu bertahan. Padahal ibu bukan tipe wanita lemah, dia adalah wanita yang cerdas dan mandiri. Perusahaan yang ia bangun sungguh sangat sukses, tapi malah ia percayakan pada ayah yang sama sekali tak peduli padanya semenjak ibu tak dapat melahirkan anak lagi. Ibuku menahan derita juga karena memiliki anak cacat pendengaran sepertiku. Hanya kakek dan nenek yang berpihak pada kami dan menyayangi kami dengan tulus.” Bintara meneteskan air mata kesedihan,Bintara terdiam sejenak, ia baru mengingat soal hal penting yang tak terlintas dala

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14

Bab terbaru

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 108. CINCIN PERMATA [ENDING]

    Bintara dan Viona melanjutkan makan malam mereka yang tertunda, membiarkan Rusmini dan David entah langsung pulang atau mengunjungi tempat lain. Setelah sekian lama Viona sudah tak melihat wajah bahagia yang polos kekasihnya. Terakhir ia lihat ketika zaman sekolah SMA dulu.“Kau ingat hari pertama kali kita menjadi sepasang kekasih? Aku yang menyatakan cinta lebih dulu,” sindir Viona tersenyum geli.Tentu saja Bintara merasa terlukai harga dirinya. Ia menatap malas Viona yang sedang menertawakannya. “Itu karena aku sadar diri. Dulu aku tak setampan ini dan memiliki banyak kekurangan. Aku tuli dan penyakitan. Aku juga bukan anak yang diharapkan oleh ayahku. Jadi kepercayaan diriku lenyap karena itu. Aku sungguh tak menduga bagaimana bisa kau menyukaiku yang dulu? Jika aku yang dulu adalah aku yang sekarang, sangat wajar kau menyukai pria tampan, hebat, dan mapan ini,” tutur Bintara yang awalnya merendahkan diri berakhir membanggakan diri. Viona berdecih mendengarnya.“Itu karena kau or

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 107. MAUKAH KAU?

    Bintara berdesis saking gemasnya dengan kelakuan Viona yang ternyata hadir ke kampus. Siang ini Bintara menjemput kekasihnya itu sekalian meminta penjelasan mengapa kekasihnya itu tak mendengarkan saran darinya.“Halo, Sayang aku!” Viona langsung memeluk Bintara yang tak membalas pelukannya.“Mengapa kau tak menurutiku?” Pertanyaan dingin dari Bintara membuat Viona melepaskan pelukan itu dengan tampang cemberut.“Hari ini ada test penting. Aku harus hadir ke kampus, Bin. Lagipula aku sudah tak apa. Kau jangan terlalu khawatir seperti ini. Yang harus kau khawatirkan adalah keadaan perutku, aku sangat lapar,” ucap Viona sedikit merengek.“Merengek memang andalanmu,” sahut Bintara berjalan lebih dulu ke arah mobilnya. Ia tetap membukakan pintu untuk Viona walau tak menunggu gadis itu masuk langsung berjalan ke arah pintu mobil bagian kemudi.Bintara menjelankan mobil meninggalkan kampus Viona. Tujuan mereka adalah sebuah restaurant ala Korea yang tak jauh dari kampus Viona. Bintara memes

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 106. PERMINTAAN BINTARA

    Rusmini telah pulang ke rumahnya, begitu pun dengan David. Sore ini Viona sudah diperbolehkan pulang, hanya saja ia menunggu infus habis. Bintara dengan setiap menungguinya.“Vi, apa menurutmu baiknya Ibu kembali pada ayah? Mendengar ayah akan pergi ke Paris dan memutuskan untuk menyendiri, rasanya aku juga merasakan kesepian yang ayahku rasakan. Ketulusan ayah juga tampak ketika ia memutuskan untuk tidak menikah lagi setelah bercerai dengan ibumu,” lontar Bintara sembari mengupas buah apel.“Kalau menurutku … lebih baik persatukan mereka lagi, Bin. Walau aku tak begitu dekat dengan ibumu, tapi entah mengapa aku bisa melihat bahwa ibumu masih menyimpan perasaaan pada ayahmu. Hanya saja ibumu mempertimbangkan banyak hal hingga tak ingin menuruti kemauan hatinya. Salah satunya juga trauma yang ibumu miliki, Bin. Ibumu pasti takut jikalau ayahmu kembali seperti yang dulu dan menyakiti kalian lagi. Maka jalan satu-satunya yang bisa kau ambil adalah menyakinkan ibumu bahwa pemikiran buruk

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 105. SINDIRAN SOAL PERNIKAHAN

    Laras tertangkap saat mencoba melarikan diri ke luar kota bersama dengan anak buahnya. Berita tentang penangkapan itupun masuk berita pada pagi hari ini. Viona dan Bintara menatap layar televisi di rumah sakit. Tampak Laras dengan tampilan berantakan diborgol polisi. Tatapan wanita itu sangat kosong dan tubuhnya sangat lesu. Viona sudah mengetahui hal itu sejak ia bersama dengan ibunya di mobil.“Ibu pasti sangat tertekan hingga mentalnya terguncang. Ibu sangat mengerikan ketika membentakku di mobil waktu itu. Sorot matanya tak wajar, antara takut dan juga marah yang membumbung tinggi.” ungkap Viona.Bintara mengusap pundak kekasihnya dengan lembut dan memeluknya dari samping. “Mungkin kau sedih melihat ibuku seperti itu, Sayang. Tapi itulah yang terbaik untuk ibumu. Tak ada yang bisa mengendalikan ibumu selama ini. Dia terus saja membuat rencana-rencana jahat yang merugikan keluargaku, aku, dan juga dirimu. Aku tak ingin menyaksikan dan merasakan kesakitan keluargaku lagi karena dia,

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 104. MENGANCAM NYAWA

    Viona tak tahu kemana ia akan dibawa, tetapi ibunya terlihat sangat tenang. Walau bersama sang Ibu, tetapi Viona merasakan kekhawatiran yang luar biasa. Apakah ini normal? Mengapa ia justru merasa tak akan ketika bersama dengan ibunya sendiri? Viona menoleh ke belakang, tampak sebuah mobil mengikuti mereka. Bukan mobil Bintara, tetapi mobil anak buahnya.“Bu, sepertinya kita diikuti,” ucap Viona.“Tenang, Viona. Anak buah ibu adalah mantan pembalap dulunya. Dia lihai untuk menghindari kejaran itu. Kau tenang saja, mereka tak akan menemukan kita setelah ini,” sahut Laras tersenyum penuh arti.“Memangnya kita akan ke mana, Bu?”“Tentu saja ke tempat yang tenang dan tak ada siapapun yang dapat menemukan kita,” sahut Laras.“Mengapa tak ke kantor polisi saja? Mereka tak akan macam-macam kalau kita ke kantor polisi, Bu,” ucap Viona memberi saran.“Diam kau, Viona! Jangan sekali-sekali kau sebut nama tempat itu! Ibu tak ingin mendengar tempat terkutuk itu!” Hardik Laras dengan tatapan tajam

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 103. HASUTAN LARAS

    Usai membayar ganti rugi, Laras pun dibebaskan oleh polisi. Ia keluar dari kantor polisi dengan keadaan yang berantakan. Tatapannya kosong, eyeliner-nya luntur, dan rambutnya berantakan. Laras tak peduli dengan tatapan orang-orang padanya. Sesaat dirinya seperti tak memikirkan apa-apa, lalu tiba-tiba ia teringat kembali dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Bagaimana bahagianya ia berselfi dengan David, kedatangan Hendrik yang tiba-tiba merusak suasana, dan hadirnya Bintara yang menjadi akhir dari hubungan dengan suaminya.“Semua ini gara-gara Bintara! Dia pasti telah menyusun rencana ini untuk menghancurkan hidupku! Cih, baiklah. Lihat bagaimana aku bisa menghancurkan hidupmu Bintara! Lihat! Aku bahkan tak peduli meski harus mengorbankan putri Marvin itu!”Laras memesan taksi. Ia menunggu di pinggir jalan dengan berbagai rencana yang saling berlalu lalang di kepalanya. Berbagai kemungkinan buruk pun terbayang-bayang. Apa yang akan dilakukan David setelah ini? Menceraikannya atau

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 102. SEMPURNA

    “Apa benar semua itu, Laras?” David bertanya dengan nada dingin.Laras langsung bersujud di hadapan David sambil menangis tersedu untuk meminta ampun.“Mas, maafin aku. Aku nggak bermaksud membohongimu. Aku awalnya tak tahu jikalau Sonny adalah anak dari Hendrik. Aku pikir memang anak kita karena kita juga melakukan hubungan suami istri, bukan?”“Tapi kau tak bicara apapun setelah mengetahui Sonny bukan anakku! Kau menipuku hingga hari ini, Laras! Bahkan kau menikahiku karena orang tuamu memiliki dendam terhadap keluargaku? Pantas saja kau selalu memaksaku untuk mengalihkan kepemilikan perusahaan atas namamu dan juga Sonny. Begitu aku bangkrut, kau akan pergi dan bahagia dengan pria itu!” bentak David dengan tatapan berapi-api.Laras semakin menangis sambil menangkup kedua tangannya di hadapan wajah. Ia memohon pada David dengan sejadi-jadinya bahwa ia sangat menyesali perbuatannya. “Aku mohon maafkan aku, Mas. Kali ini saja maafkan aku. Aku memang awalnya menuruti permintaan orang tu

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 101. KEJUTAN UNTUK LARAS

    Laras berdandan dengan sangat cantik malam ini. Ia menggenakan gaun hitam selutut yang ketat dan lipstick yang tebal merah merona. Belum lagi highheel yang ia pakai membuatnya merasa bak modal di depan cermin ketika mematut dirinya sendiri. Laras sangat bangga dengan penampilannya malam ini. Hari ini adalah hari ulang tahunnya, Laras merasa jikalau David pasti sudah menyiapkan kejuatan ulangtahun untuknya, membayangkan saja sudah membuat Laras kegirangan bukan main.David sudah menunggu di dalam mobil. Ia menoleh ke arah pintu, Laras dan Sonny belum kunjung keluar juga. David memutuskan untuk menelepon Bintara untuk memastikan rencana mereka hari ini seperti apa.“Halo, Yah?’’“Halo, Bintara. Jadi gimana, Ayah dan Laras beserta Sonny akan segera berangkat ke restaurant itu. Kapan kalian akan datang? Takutnya setelah selesai makan, kalian baru datang. Timingnya nanti tidak tepat, Nak. Apa perlu Ayah kasih kode nanti lewat pesan?”“Tidak perlu, Yah. Kami sudah stand by di parkiran resta

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 100. MEMBUAT MUSUH MULAI GOYAH

    Rusmini datang bersamaan dengan Laras yang datang ke kantor. Laras mencoba tak peduli dengan wanita yang ia anggap musuh berat tersebut. Begitu pula dengan Rusmini yang memilih acuh tak acuh dengan raut wajah yang sangat tenang. Begitu mereka memasuki kantor, setiap karyawan yang mereka lewati lebih memilih menyapa Rusmini. Jika dibandingkan 7:3 yang menyapa mereka. Tentunya banyak yang menyapa Rusmini. Hal itu membuat hati Laras terasa terbakar. Mereka memasuki lift yang sama. Laras sengaja melakukanya karena ada sesuatu yang ingin ia ucapkan pada Rusmini.“Kemarin suamiku mengajak aku dan putraku makan bersama di hari ulang tahunku. Lega rasanya mendengar dia masih memperhatikanku. Aku pikir dia kepincut dengan janda rendahan di sekitarnya,” ucap Laras dengan nada menyindir.Rusmini tersenyum tenang mendengarnya. “Syukurlah dia tak kepincut janda di luar sana. Jadi ketika dia ingin kembali padaku, aku tak ragu untuk menerimanya.”Laras menatap nyalang Rusmini di sampingnya. “Kau tak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status