Share

41

Author: Mocha Latte
last update Last Updated: 2021-06-05 02:12:29

Bab 41: Pertemuan Keluarga. 

Hari yang dinantikan keluarga Tan Sri Ibrahim telah tiba. Mobil mewah yang membawa keluarga Tuan Syahputra Wijaya berhenti di halaman rumah agam keluarga Tan Sri Ibrahim. Tan Sri Ibrahim segera keluar dari rumahnya menuju ke mobil dengan langkah kaki tergesa-gesa. Wajahnya kelihatan berseri-seri penuh gembira. Tuan Syahputra Wijaya pula segera keluar dari perut mobil untuk menyapa bakal besan yang dia tidak pernah kenal yaitu Tan Sri Ibrahim. 

Sebetulnya, Tuan Syahputra Wijaya sering mendengar tentang kehebatan perusahaan Tan Sri Ibrahim tetapi dia belum pernah bertemu muka dengan lelaki itu karena Tan Sri Ibrahim tidak pernah menghadiri mana-mana pesta bisnis. Hanya putranya, Mikail yang sering memenuhi undangan sebagai wakil ayahnya itu.

Namun, langkah Tan Sri Ibrahim dan Tuan Syahputra Wijaya terhenti secara tiba-tiba saat netra mereka bertemu pandang antara satu sama lain. Mata

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   42

    Bab 42: Segalanya Sudah Terlambat.Mikail sedang duduk di kafe sambil menyedut Chocolate Cream Frappuccino. Pria itu melihat jam tangannya. Baru jam 1 petang. Setelah menunggu selama sepuluh menit, akhirnya Zafril muncul di hadapannya."Mika! Maaf, Bro. Aku terlambat. Ada hal kerja," ucap Zafril sebelum duduk di hadapan Mikail."Tak apa. Aku tahu kau sibuk. By the way, kenapa kau nak jumpa dengan aku? Atau kau nak bincang tentang projek baru?" Soal Mikail bertalu-talu."Bertenang, Bro. Aku nak jumpa kau sebab aku nak bincang tentang Safiyya," jawab Zafril dengan ragu."Oh, aku pikir kau nak bincang pasal kerja. Ha, kau nak cakap apa tentang adik aku itu?" Tanya Mikail dengan serius."Sebenarnya aku nak hantar rombongan keluargaku untuk meminang Safiyya. Itu pun, jika kau izinkan," kata Zafril dengan tenang.&nb

    Last Updated : 2021-06-05
  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   43

    Bab 43: Bagai Sang Bidadari Menunggu Sang Putra.Safiyya berjalan di antara Bunda Yasmin dan Umi Hafizah. Mereka segera masuk ke butik pengantin yang terkemuka di Kota Jakarta. Mereka bertiga terlihat seperti sebuah keluarga yang bahagia ketika memilih busana pengantin muslimah buat Safiyya."Yasmin, gaun labuh ini menurutku sangat sesuai untuk Safiyya. Apalagi acara resepsi mereka berkonsepkan private garden party. Aku yakin, Safiyya akan kelihatan sangat cantik jika memakai gaun pengantin ini," ucap Puan Sri Hafizah dengan riang sembari menunjukkan satu gaun pengantin berwarna putih dengan butiran manik halus menghiasi gaun tersebut di bagian leher, lengan dan dada.Bunda Yasmin menghampiri Puan Sri Hafizah lalu dia melihat gaun pengantin itu."Iya, Izah. Saya juga merasa gaun pengantin ini cocok sekali buat Safiyya," setuju Bunda Yasmin. Ia juga kagum dengan kecantika

    Last Updated : 2021-06-06
  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   44

    Bab 44: Akhirnya, resmi menikah.“Ananda Rizky Iqbal bin Syahputra Wijaya, Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak saya yang bernama Nur Safiyya binti Ibrahim dengan maskawinnya berupa £5,000,000.00 GBP, tunai.” Ucap Tan Sri Ibrahim dengan tegas.“Saya terima nikahnya dan kawinnya Nur Safiyya binti Ibrahim dengan maskawinnya yang tersebut, tunai.” Jawab Rizky dengan sekali lafaz."Sah!" ujar para saksi.Akhirnya, Nur Safiyya telah menjadi istri Rizky Iqbal secara resmi menurut hukum dan agama. Safiyya merasa sebak dan tanpa sempat dia menahan, air matanya berlinangan jatuh di pipinya. Dia memeluk erat tubuh Umi Hafizah dan Bunda Yasmin.Para wartawan dan juru foto dari pelbagai stasiun televisi dan media cetak heboh dalam menyiarkan acara pernikahan anak konglomerat dari dua buah negara itu. Apalagi, setelah mereka mendengar Rizky Iqbal, anak Tuan S

    Last Updated : 2021-06-07
  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   45

    Bab 45: Hadiah dari Zafril.Safiyya dan Rizky terus berjalan tanpa henti untuk menyapa tetamu yang hadir biarpun kaki mereka berdua sudah terasa pegal. Mereka masih memasang wajah ramah dan bahagia walaupun rasa lelah dan penat sudah menguasai diri."Rizky, aku mohon sama kamu. Tolong jaga mata kamu itu. Kamu pikir, aku tidak melihat bagaimana cara pandangan mata kamu pada Hani? Hani itu sudah sah menjadi istri Kak Arvin. Jadi, tolong hormat status Hani sebagai istri orang biarpun memang benar kata pujangga, cinta pertama itu sangat sukar untuk dilupakan," sindir Safiyya secara tiba-tiba dengan nada perlahan sewaktu mereka berdua berjalan pergi dari meja yang ditempati sebuah keluarga konglomerat dari Singapura.Rizky tertawa kecil lalu menyeringai sinis sebelum menghentikan langkah kakinya menyebabkan langkah Safiyya juga turut terhenti. Safiyya merenung wajah Rizky dengan tatapan mata yang tajam bak elang dan dingi

    Last Updated : 2021-06-10
  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   46

    Bab 46: Rizky Vs Zafril.Beberapa meter dari tempat mereka berdiri, kelihatan Rizky dan Robert sedang berbicara dengan raut wajah yang serius.“Riz, kau sudah berjanji padaku untuk tidak mengganggu Safiyya tapi apa yang terjadi sekarang, kau malah menjebaknya dan kalian berdua sudah sah menjadi suami istri. Apa kau sudah lupa tentang apa yang telah terjadi enam tahun yang lalu?" Marah Robert dengan suara yang perlahan tetapi tegas."Terus, apa niat sebenar kau, Roby? Kenapa kau merahasiakan hal ini dariku? Seharusnya kau bilang padaku bahwa dia adalah Safiyya, wanita yang pernah aku cinta ketika di Bristol dulu!" Balas Rizky dengan nada sebal. Dia masih mengawal suaranya agar tidak terdengar oleh orang lain."Kalau aku jujur pada kau, semua perkara akan menjadi lebih rumit. Bukan hanya hidup kau saja yang akan hancur tapi pernikahan aku juga," keluh Robert."Ya sudah. Sekarang, aku s

    Last Updated : 2021-06-10
  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   47

    Bab 47: Berdamai Dengan Takdir.Safiyya membuka pintu kamar mandi dengan perlahan. Dia mengulurkan kepalanya dari balik pintu untuk mencari keberadaan Rizky di dalam kamar tidur. Setelah dia merasa yakin bahwa Rizky tidak ada di dalam kamar, dia berjinjit keluar dari kamar mandi dengan tubuhnya sudah dibaluti jubah mandi.Safiyya duduk sebentar di atas ranjang yang dihiasi ratusan kelopak bunga mawar merah dan putih. Entah mengapa, dia merasa takut untuk menghadapi malam pertamanya bersama lelaki yang dia sendiri tidak begitu kenal dengan dekat. Lagi pula, masih tidak ada cinta dalam hubungan mereka sekarang.Namun, Safiyya kuatkan hatinya untuk berdamai dengan takdir hidup yang sudah tertulis. Dia segera membersihkan semua kelopak bunga yang ada di atas kasur tersebut sebelum meletakkan ke dalam satu wadah bertutup kaca. Lagian, mereka berdua harus tidur dalam keadaan selesa bukannya romantis seperti di film cinta.

    Last Updated : 2021-06-12
  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   48

    Bab 48: Pernikahan yang tidak berdasarkan cinta dan tidak bersendikan rindu.Safiyya terjaga secara tiba-tiba setelah dia mendengar bunyi jam weker digital. Dia membuka kelopak matanya dengan malas. Hampir saja Safiyya menjerit ketika melihat dirinya sedang berpelukan erat dengan tubuh Rizky. Matanya membulat dan dengan perlahan dia mencoba untuk meleraikan pelukan tersebut.Safiyya mengalihkan lengan kekar dan berotot milik Rizky yang sedang memeluk pinggang rampingnya sebelum dia segera bangun dari pembaringan. Jemari Safiyya menekan tombol jam weker digital itu agar dering lonceng dari jam itu bisa berhenti dari terus berbunyi. Dia juga menyalakan lampu ranjang lalu cahaya dari lampu tersebut menyinari wajahnya."Sudah hampir masuk waktu Subuh," ucap Safiyya sembari menggeliat sedikit.Safiyya memandang ke arah Rizky beberapa menit sebelum mengambil keputusan untuk mendekati lelaki itu. Di

    Last Updated : 2021-06-12
  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   49

    Bab 49: Terlepas kendali.Rizky dan Safiyya sudah selesai salat Subuh berjemaah. Usai membaca doa setelah salat, Safiyya mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan suaminya. Tanpa dipinta, Safiyya mengecup lembut tangan suaminya itu membuatkan pipi Rizky memerah menahan rasa malu dan juga rasa senang dengan perubahan sikap istrinya."Abang masih tidak percaya bahwa Safiyya yang abang kenal sebagai gadis barbar bisa berubah menjadi istri solehah seperti ini. Enak ya, kita sudah menikah dan sudah jadi pasangan yang halal. Jadi, Fiya tidak akan memanggil abang dengan panggilan lelaki mesum atau lelaki brengsek jika abang mahu menyentuh Fiya," usik Rizky."Jika abang mahu tangan abang terpisah dari badan dan mahu memegang status orang kurang upaya, silakan abang cuba menyentuh Fiya," ancam Safiyya."Aduh, abang hanya mengusik doang malah diugut segala. Bentar, kita memang sudah bersetuju untuk menukar pa

    Last Updated : 2021-06-15

Latest chapter

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   92

    Bab 92: Setelah Tiga Tahun Berlalu"Kau yakin mau bertemu Rizky?" Vivian bertanya pada Safiyya yang sedang sibuk menyisir rambut dua putra kembarnya yaitu Amir Syahputra dan Aariz Syahputra. Kedua nama tersebut diberi oleh bapa mertuanya. Alasan terbesar Tuan Syahputra Wijaya ketika memberikan nama tersebut adalah beliau mau cucu-cucunya itu yang akan mewarisi perusahaan Wijaya Groups dan Wijaya Properties. "Bukan aku yang mau. Dia yang hendak bertemu denganku setelah dia tahu papanya akan menyerahkan dua perusahaan kepada Amir dan Aariz," jelas Safiyya, tenang. "Terus kenapa kau mau?" Desak Vivian, tak puas hati. "Vi. Aku harus bertemu dengannya. Lagian, dia sudah berjanji untuk bercerai denganku dan menyerahkan hak asuh anak-anak jika aku bersetuju menyerahkan dua perusahaan tersebut kepadanya.""Lelaki itu betul-betul gila! Dia sanggup menceraikanmu demi harta," cemooh Vivian. "Aku tak peduli tentang harta itu, Vi. Lagian semua itu memang milik keluarganya Rizky. Almarhum ayah

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   91

    Bab 91: HamilMikail melihat arloji di pergelangan tangannya beberapa kali. Sebentar lagi, pesawat dari negeri tetangga akan tiba di KLIA. "Bro." Satu tangan menepuk lembut bahu Mikail. Mikail lantas menoleh ke belakang. Matanya membulat. "Kau buat apa dekat sini?" tanya Mikail dengan nada sebal. "Aku datang nak berjumpa dengan Safiyya lah," sahut Tengku Zafril enteng. Laki-laki itu tidak peduli dengan tatapan jengkel yang ditunjukkan Mikail secara terbuka. "Zaf, dah banyak kali kita berbincang tentang hal ini. Kau tak boleh berjumpa dengan adik aku buat sementara waktu. Apalagi Safiyya—""Bang Mika!" Mikail terdiam ketika dia melihat Safiyya berlari ke arah mereka. Tengku Zafril pula hanya tersenyum tipis di saat Safiyya meluru ke dalam dekapan Mikail. "Hai, Zaf." Vivian menyapa Tengku Zafril seraya tersenyum ramah. Di belakang wanita itu ada dua bagasi berukuran sederhana besar. "Oh, hai Vi. Sikitnya barang kau," seloroh Tengku Zafril. "Itu semua tak penting. Boleh kita ber

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   90

    Bab 90: TerusirBRAKK!Tubuh Safiyya menegang sewaktu dia mendengar bunyi pintu kamar tidur dibanting dengan keras. Dia baru saja selesai berdoa setelah menunaikan salat Isya. Rizky langsung melabuhkan tubuh di atas ranjang. Matanya tajam merenung langit-langit kamar. Dadanya turun naik saat menarik dan membuang nafas.Selepas melipat dan meletakkan mukena di lemari, Safiyya berjalan mendekati ranjang lalu duduk di samping Rizky yang masih berbaring. Wajah suaminya terlihat gusar dan urat lehernya bahkan terlihat jelas. "Ada apa kamu ke mari, Riz?" Perlahan Safiyya membuka bicara. Rizky bangkit dari pembaringan. "Kenapa? Kamu tak suka melihatku datang? Apa kamu menyembunyikan laki-laki lain di sini?"Tuduhan tak masuk akal yang dilemparkan Rizky berhasil merobek hati Safiyya. "Aku bukan seperti kamu yang tak bisa menjaga hati, Riz. Langsung saja ke intinya. Tak usah bertele-tele."Rizky mendesah berat. "Hani keguguran.""Inna lillahi wa inna ilayhi raji'un. Terus kondisi Hani se

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   89

    Bab 89: Mengemis Restu Bunda"Keluar. Aku jijik melihat wajahmu," cerca Vivian seraya melempar bantal ke arah Roby. Jemarinya memegang erat selimut yang membungkus tubuhnya. "Duh, Sayang. Ternyata kamu masih galak seperti dulu." Roby terkekeh senang. "KELUAR!" Roby masih bergeming. Bibirnya mengukir senyuman mengejek. "Apa kamu lupa isi perjanjian kita? Kamu akan memuaskan dahaga batinku selama satu jam jika aku berhasil membujuk Tante Rafedah untuk membeberkan rahasia pernikahan siri Rizky dan Hani kepada Bunda Yasmin. Wanita tua itu bersetuju dan semuanya berjalan mulus. Kamu harus ingat, Vi. Aku sudah berhabis banyak uang semata-mata untuk membantumu." Nada suaranya terdengar dingin. Mata Vivian mendelik. "Membantuku? Yang benar saja. Kau sendiri tahu kalau aku melakukan ini demi Safiyya. Dia dalam kesusahan gara-gara ulah Rizky yang tak mau bercerai secara baik-baik. Fiya juga tak bisa mengurus gugatan cerai karena Mikail sialan itu tidak mau keluarga mereka dan keluarga Wij

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   88

    Bab 88: Amarah Bunda YasminTiga bulan kemudian. Safiyya merenung mata Adit dengan tatapan tak percaya. "Apa benar—" Bicara Safiyya terhenti. Wanita itu menghembus nafas pelan. Dia masih tak percaya dengan kabar yang baru saja dia dengar. Sementara itu, raut wajah Adit terlihat datar biarpun hati laki-laki itu diterpa rasa bersalah yang teramat sangat. Mau tak mau, dia terpaksa memberitahu kabar ini pada Safiyya sebelum wanita itu pergi ke pengadilan agama untuk memproses gugatan cerai."Benar, Fiya. Hani sedang hamil anak Rizky. Kandungannya sudah masuk tiga minggu."Safiyya bergeming. Lelucon apakah ini? Kenapa dia harus mendengar berita ini di saat hatinya sudah mantap dan dirinya sudah kuat untuk menggugat cerai dari Rizky? Safiyya tertawa kecil tetiba. Sesungguhnya dia mentertawakan nasibnya yang malang. Seketika, dia merasa cemburu dengan kebahagiaan keluarga kecil Rizky dan Hani. Tidak! Dia tidak boleh lemah apalagi merasa iri dengan kebahagiaan orang lain. Dia harus terima

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   87

    Bab 87: Istri Kedua Rizky IqbalHani menyentak tangannya dari genggaman jemari Rizky ketika mereka sudah berada di tempat parkir rumah sakit. Raut wajahnya terlihat bengis."Kenapa kamu maksa aku keluar? Aku belum selesai bicara dengan wanita munafik itu, Rizky!""Cukup, Hani. Aku tidak suka kamu marah-marah seperti ini. Aku memaksamu keluar karena aku tidak mau kalian terus-terusan bertengkar. Kamu sendiri lihat bagaimana kondisi Safiyya barusan. Kepalanya terluka! Kalau kesehatannya memburuk gara-gara kamu, papa dan bunda tidak akan pernah mau menerima kamu sebagai istriku. Aku tidak ingin hal itu terjadi," terang Rizky bersungguh-sungguh."Terus, bagaimana bisa kamu dan Safiyya berciuman? Apa kamu kembali suka padanya? Sadar, Rizky! Orang yang kamu cinta dan sayang itu hanyalah aku. AKU!" Hani membentak keras."Ciuman itu hanya sandiwara Safiyya semata-

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   86

    Bab 86: Kotak Ingatan Yang TerbukaVivian sedang duduk di atas kursi lipat dengan santai sambil melihat dua jasad tanpa roh terbakar di hadapannya.Api telah memakan sekujur badan dua pria malang yaitu Black Ring dan Blue Ring. Asap mengepul ke udara lalu ditiup angin. Vivian sama sekali tidak khawatir karena kawasan terpencil ini terletak jauh dari tempat tinggal penduduk. Jadi, tidak ada siapa pun yang akan memergokinya."Bagaimana bisa kalian menjadi pembunuh yang idiot? Benar-benar menjengkelkan. Blue Ring, seharusnya kau berusaha sebaik mungkin untuk melukai Safiyya agar permainan ini makin menyenangkan. Setelah itu, aku bisa menghancurkan Sarah. Malangnya, kau hanya psikopat bodoh yang dibutakan kesenangan sesaat. Yah, kau pantas mati dengan cara memalukan

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   85

    Bab 85: Blue RingSetelah mendengar kabar duka tentang kematian Arvin Rafael dari Jasmine, Safiyya langsung bergegas mengajak Adit mencari tiket penerbangan ke Surabaya. Berkat bantuan Tuan Syahputra Wijaya, Safiyya dan Adit berhasil mendapatkan tiket pesawat.Tiba di bandara, seorang sopir pribadi menjemput mereka dan membawa mereka ke permakaman.Safiyya yang duduk di kursi mobil bagian penumpang berkali-kali menyeka air matanya menggunakan saputangan berwarna merah muda. Sejujurnya, amat sukar untuk dia menerima kabar kematian Arvin yang menurutnya sangat tiba-tiba."Relakan Arvin, Fiya. Dia telah berpulang ke alam baka. Rahasia rezeki dan ajal seseorang hanya Allah saja yang Maha Mengetahui. Ak

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   84

    Bab 84: Berpulang ke Alam BakaMobil Arvin membelah jalan raya dengan kelajuan maksimal. Angin malam menerobos masuk jendela mobil yang sengaja dibiarkan tidak tertutup.Pria berwajah tampan itu berkali-kali mengesat air matanya tetapi cairan bening itu semakin buas menodai pipi.Dia memijit kasar pelipisnya ketika merasa kepalanya berdenyut sakit."ARGHHH! Dasar pelacur kotor! Hani, kau tunggu saja pembalasan Tuhan. Baik di dunia dan di akhirat kelak kau tidak akan pernah merasa bahagia!"Seakan belum puas melontarkan amarah, Arvin lantas memukul setir mobilnya kuat-kuat.

DMCA.com Protection Status