Karena keadaan semakin panas, untuk sejenak Jason meninggalkan Celine dan mengambil selimut yang ditaruh pramugari di kursi kosong di sebelah kiri kursi yang diduduki Jason.Setelah menyambar selimut tebal dan besar itu, Jason segera menutupi tubuhnya dan tubuh Celine dengan selimut tebal itu.Melihat Jason membawa selimut itu, Celine langsung tahu kalau Jason ingin masuk ke menu utama dan itu cukup membuat Celine malu karena saat Jason meninggalkan Celine tadi saat mengambil selimut, Celine mendapatkan kesadarannya sedikit sehingga dia menjadi malu.Celine merasa malu akan pramugari-pramugari yang ada di pesawat ini. Wajah Celine memerah saat dia mengingat desahan dan erangan yang dia lakukan tadi yang kemungkinan besar sudah didengar oleh tiga pramugari yang ada di pesawat ini, karena itulah Celine menjadi malu.Karena itu di saat Jason berusaha membuka celana yang dia kenakan, Celine sempat menahan tangan Jason dan menggelengkan kepalanya serta memberi isyarat menunjuk ke arah pram
Jason mulai mempercepat gerakan-gerakannya, naik turun di atas tubuh indah milik Celine.Kini, saat ada yang mengintip ke arah tempat duduk tengah di jet pribadi ini, maka yang akan terlihat adalah dua kepala yang bergerak-gerak, sementara tubuh keduanya tenggelam di balik selimut tebal yang berukuran panjang dan lebar yang menutupi tubuh keduanya.Sambil terus bergerak cepat, kadang Jason membuka matanya untuk melihat siapa yang ada di bawah tubuhnya saat ini, karena dia terkadang masih tidak percaya, kalau dia bisa kembali tidur dengan Celine.Selama setahun ini, Jason cuma bisa memimpikan wajah wanita pujaannya yang tidak mampu dia lupakan itu.Jason sangat menyesali perbuatan yang dilakukan Celine yang telah menipu Jason, sehingga walaupun rindunya akan Celine sudah berdarah-darah, tapi, dia tidak mau mencari Celine, dia juga tidak pernah mengaktifkan kembali media, sosialnya supaya Celine kehilangan jejaknya.Kalau saja Jason tahu kalau Celine tidak senegatif yang dia pikir, past
"Bagaimana dengan saat kita berjumpa kembali pada setahun yang lalu di Graham Sekuritas? Apa yang kamu rasakan waktu itu? Waktu melihat aku lagi?" tanya Celine penasaran."Saat itu, aku tidak bisa memalingkan wajahku darimu, saat melihat kamu pada sesi wawancara, karena saat itu, walaupun pengetahuanku, kamu adalah wanita nakal yang tidak pantas untukku, tapi aku tetap tidak bisa membantah perasaanku kalau aku mencintaimu," jawab Jason sambil membelai rambut Celine.Celine tersenyum cerah mendengar jawaban Jason itu. "Jadi, karena itu kamu terus mengejar-ngejar aku tapi juga, karena itu juga kamu membayar aku 5 miliar. Iya kan?""Ya. Saat itu aku ingin memiliki kamu tapi karena aku rasa kamu tidak pantas untuk aku nikahi, maka aku hanya ingin memiliki tubuhmu dan dengan bodohnya, aku berusaha membayar kamu, karena aku pikir kamu wanita bayaran."Celine sempat tercenung mendengar kata-kata Jason itu. "Saat itu aku sangat sakit hati, Jason. Aku merasa diperlakukan sebagai wanita hina ya
Jason mulai memikirkan rencananya untuk melamar secara spesial kepada Celine, gadis istimewa dalam hatinya. Setelah memikirkan rencananya, Jason pun tersenyum puas.**Di tempat lain, Delon yang walaupun dalam status sebagai buronan polisi tapi Delon masih terus bermain di pasar saham sambil tinggal di apartemen tersembunyi.Delon juga terus mencari-cari orang dalam perusahaan yang bisa memberinya informasi untuk dia gunakan di pasar saham meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.Delon memang tidak memiliki kemampuan seperti Jason yang bisa memprediksi harga saham hanya dari pergerakan-pergerakan saham tiap menit karena kemampuan seperti Jason itu, adalah kemampuan yang hanya dimiliki 1 dalam 100 juta orang. Itupun orang yang memiliki kemampuan seperti itu, harus melatihnya untuk bisa menjadikan instingnya menjadi luar biasa.Apa yang dimiliki Jason tidak dimiliki Delon. Karena itu, Delon lebih suka bermain dengan cara curang yaitu menunggu adanya informasi orang dalam sebuah perusahaan
Saat Delon baru saja membuka jendela apartemennya, pada saat itulah Yorry dan anak buahnya masuk ke dalam apartemennya Delon ini."Kamu mau ke mana, hah?!" tanya Yorry saat dia melihat Delon sedang duduk di jendela yang sudah terbuka di kamarnya Delon ini.Delon melihat ke arah bawah, melihat tingginya Apartemen ini dan dia tahu dia akan mati kalau berani melompat dari ketinggian seperti ini. Dia sangat ketakutan, kemudian dia bermohon kepada Yorry, "Tolong, pak. Jangan apa-apa kan aku. Aku masih memiliki uang dari hasil penjualan saham tadi.""Jumlah itu terlalu sedikit, Delon, jauh dari cukup untuk membayar hutang-hutangmu dan jauh dari cukup untuk membayar kerugian yang aku alami. Aku kehilangan banyak sekali uang hari ini dan harus ada orang yang bertanggungjawab akan hal ini.""Please, Pak Yorry. Bapak tahu sendiri kan kalau dalam dunia saham itu ada menang dan ada kalahnya. Semua orang tahu resikonya dan sekarang kita kalah, karena itu, kita harus menerima resikonya, pak.""Kamu
Yorry masih terdiam saat para polisi mulai masuk ke dalam kamar apartemennya Delon dan menyita kamera yang berada dalam kamar. Serta mulai memeriksa bekas darah dari penganiayaan yang baru saja menimpa Delon."Bukti-bukti sudah ada dalam kamera CCTV ini dan ada banyak bukti di kamar ini. Kamu tidak bisa lagi mengelak. Kamu boleh tetap didampingi pengacaramu tapi bukti-bukti disini akan memberatkanmu," pungkas Rahman.Rahman sebenarnya tahu orang macam apa Yorry ini, Rahman tahu tentang kejahatan Yorry tapi belum pernah ada bukti yang bisa menjerat Yorry untuk memasukkan Yorry ke dalam penjara.Karena itu, Rahman sangat lega karena pada saat ini, kejahatan Yorry mempunyai bukti-bukti yang sangat jelas dan Yorry tidak bisa mengelak lagi dengan semua bukti-bukti yang ada ini."Bawa dia. Pisahkan dengan yang lain. Dia adalah otaknya," kata Rahman kepada anak buahnya, setelah itu, Yorry dan anak buahnya langsung dibawa oleh para polisi untuk menuju ke kantor Polisi untuk pemeriksaan lebih
Celine jadi sangat kaget saat melihat keluar di balik jendela kaca restoran karena di luar sana ada ada sekumpulan orang yang membawa lampu-lampu yang berbentuk huruf dan huruf itu cuma mengandung 2 kata yaitu "marry me".Di sepanjang jendela restoran ada barisan manusia yang memakai spanduk panjang dengan tulisan " Marry Me" Ada empat baris manusia yang membawa spanduk dan juga lampu yang bertuliskan "marry me" dan ini terlihat sangat elegan dan sangat bermakna bagi Celine."Kapan kamu melakukan ini semua?" tanya Celine sambil mengalihkan pandangannya ke arah Jason."Aku mempersiapkannya sejak semalam. Tentu saja ada banyak orang yang mempersiapkannya untukku tapi semua ide dari diriku.""Makasih, ya?""Sama-sama." Jason membuka tutup kotak berwarna hitam kecil di tangannya dan saat kotak itu terbuka yang terlihat di sana adalah sebuah cincin berlian yang terlihat mengkilat, sangat mewah dan sangat mahal. "Celine Mawardi Prasetyo. Jadikan Aku pria yang paling berbahagia di dunia mala
Mendengar itu, Angela mulai merancang sesuatu yang sangat provokatif untuk membuat Angela nanti akan terlihat seperti orang yang sangat-sangat menyedihkan karena melakukan percobaan bunuh diri. Ini dia maksudkan untuk membuat Celine iba dan melepaskan Jason untuk Angela."Kenapa kamu tersenyum seperti itu?' tanya Pamela."Aku sudah menemukan cara supaya aku terlihat sangat menyedihkan. Terlihat seperti orang sekarat. Aku yakin rencanaku ini akan berhasil. Nanti kamu hubungi Jay supaya Jay sendiri yang membuat rekaman video tentang aku yang sedang sekarat untuk nanti diperlihatkan kepada Celine, untuk menipu Celine. Oke?""Beres. Pokoknya, kapanpun kamu siap, aku akan kirimkan Jay kepadamu dan Jay akan menjadi pintu masuk bagi kita untuk masuk ke hati dan pikiran Celine. Iya kan. Hahaha.""Yes dan untuk kamu, kalau kamu bisa mengendalikan Jay untuk membuat Celine percaya sehingga Celine melepaskan Jason, maka, aku akan memberikan satu miliar untukmu.""Asyik. Benar ya?""Iya, dong."Se
Jason masih menatap ke arah layar handphonenya sehingga membuat Bernard jadi tidak sabaran. "Tunggu apa lagi? Ayo angkat telepon itu.""Ini berasal dari nomor yang pernah menipu aku, Pah," jawab Jason."Pernah menipu kamu? Berapa banyak uang yang dia tipu?""Maksudku bukan begitu, Pa. Dia tidak pernah menipu uang tapi dia pernah menipu aku dengan mengaku sebagai Angela untuk bertemu denganku di sebuah kamar hotel tapi ternyata yang datang bukan Angela tapi Celine.""Berarti itu nomornya Celine. Iya kan?""Nampaknya begitu, pah.""Kalau begitu, angkat telepon dari dia itu.""Aku tidak mau, pa.""Kenapa?""Aku tidak mau oleng lagi. Aku tidak mau jadi ragu lagi, di saat aku akan segera menikah seperti sekarang ini.""Tapi bagaimana kalau itu panggilan telepon yang penting dari Celine? Biar bagaimanapun, dia adalah ibu dari satu-satunya anakmu, Jason." Bernard sengaja menekankan di kata "satu-satunya" untuk mengingatkan Jason kalau Bryan adalah anak Jason satu-satunya."Aku berjanji akan
"Tapi ini adalah surat kematian, Celine dan ini sangat penting!" tegas Mark."Aku tahu, Mark." Celine menatap Mark. "Tapi, seperti yang aku bilang tadi, ini cuma jaga-jaga, surat ini mungkin tidak akan diperlukan.""Tapi kata-kata dalam surat ini menyiratkan keputusasaan, Celine. Apakah kamu ingin mencari mati dalam perlombaan karena kamu begitu frustasi dengan pernikahan Jason?""Tidak, Mark.""Apa kamu tidak berbohong?""Tidak, Mark.""Lalu kenapa kamu tidak mau menatapku?""Sudahlah, Mark. Sudahlah. Ini cuma penjagaan aja, supaya nanti kalau aku mengalami kecelakaan dan tak tertolong lagi, organ-organku akan bisa berguna bagi banyak orang. Iya kan? Dan aku iklas memberikan organ-organku nantinya. Cuma, kalau memang ada ada uang yang akan mereka beri, maka aku ingin memastikan kalau uang itu akan sampai ke tabungan Bryan.""Bryan?""Ya. Jangan sampai Mamaku menyentuh tabungannya karena kamu tentu tahu mamaku, kan?""Yah aku tahu soal mamamu itu.""Iya. Dia sedikit matre. Walaupun di
"Apa maksudmu, Bryan? Apa Bryan yang mempertemukan Mama dan Papa di hotel tadi?""Iya, mah.""Hah? Bagaimana caranya?""Gampang kok, mah. Aku cuma perlu mencari nomor telepon papa di handphonenya mama kemudian dengan bantuan aplikasi pencari handphone, aku mencari lokasi papa berada.""Terus?""Karena posisi papa berada di rumahnya papa di pondok indah dan itu berarti tidak bersama si Angela, maka, aku hubungi nomor papa serta berdusta seakan-akan itu dari Angela, serta mengajak papa untuk ketemu Angela di hotel.""Jadi, kamu juga yang menghubungi mama dan bukan papa yang menghubungi mama?""Iya, mah. Aku juga yang menghubungi mama dan mengaku sebagai papa. Maafkan Bryan, mah. Tapi maksud Brian baik, maksud Brian supaya mama dan papa ketemu. Itu aja maksud Brian.""Kamu betul-betul jenius, nak," kata Celine sambil memeluk Bryan karena dia kagum akan aksi yang dilakukan Brian. Karena anak sekecil itu bisa berpikir jauh dan bisa menghasilkan sesuatu yang walaupun belakangan tidak berart
Jason mempercepat langkahnya. Dia ingin menemukan Celine sebelum Celine masuk ke dalam lift.Namun sayangnya sesampainya Jason di dekat pintu lift, Celine sudah tidak ada di sana. Dengan panik, Jason langsung menekan tombol lift untuk turun ke bawah.Untung saja pintu lift langsung terbuka. Pintu lift itu kosong, Jason sempat termangu-mangu antara dua pilihan, antara menuju ke lantai basement karena dia tahu Celine sering membawamu motornya yang pasti akan dia parkir di basement.Pilihan kedua adalah turun ke lantai 1, dan akhirnya Jason memilih untuk turun ke lantai 1. Jason menduga Celine tidak membawa motornya. Jason menduga Celine menggunakan taksi online saat menuju ke hotel ini, karena itu, dia langsung menekan tombol 1.Saat berada dalam lift, hati Jason sangat gelisah. Dia takut dia tidak sempat menemukan Celine.Pintu lift terbuka di lantai 1, Jason bergegas keluar dari lift dan saat itulah dia melihat di kejauhan sana, di dekat pintu keluar hotel, dia melihat Celine ada di s
Akhirnya Celine berteriak kencang tanda dia berhasil mencapai puncak yang dia cari-cari sejak tadi. Kedua tangannya langsung mencengkram erat tubuh Jason sementara tubuhnya langsung terdiam tak berdaya karena merasakan ada sesuatu yang berdenyut-denyut di bagian bawah tubuhnya.Tapi di saat Celine sudah menghentikan gerakannya, Jason masih bergerak cepat karena dia juga ingin meraih puncak, sama seperti yang baru saja diraih Celine. Kalau Celine sudah berhasil meraih 2 kali puncak pada hari ini, maka Jason sedang mendaki puncak pertamanya.Di tengah perasaan puas yang bergelora di tubuh Celine karena baru berhasil mencapai puncaknya, dia masih terus dibombardir oleh Jason hingga akhirnya tubuh Jason terdiam, tanda Jason juga sudah berhasil mencapai puncak.Sejenak Jason terus memeluk tubuh Celine hingga akhirnya dia melepaskan pelukannya dari Celine dan merebahkan tubuhnya di samping Celine, setelah itu dia merengkuh Celine untuk masuk dalam pelukannya.Celine merasa sangat nyaman kar
Karena itu, dalam waktu singkat tubuh keduanya sudah polos tanpa sehelai benang pun. Keduanya seakan berlomba untuk membuka semua baju dari orang di depan mereka.Keduanya sudah terbawa hasrat, sehingga untuk sementara, keduanya mengesampingkan masalah yang saat ini sedang mendera hubungan mereka berdua, masalah yang saat ini membuat mereka terpisah.Setelah itu, Jason kembali mengecup bibir merah Celine dan sedikit mendorong Celine hingga akhirnya Celine menjatuhkan tubuhnya ke pembaringan dengan penuh kepasrahan.Celine duduk di pembaringan kemudian dia menggeser tubuhnya sedikit demi sedikit ke arah belakang hingga akhirnya kepalanya sudah berada di dekat kepala ranjang. Dia berbaring dan menunggu Jason menghampirinya.Jason menyusul untuk naik ke atas tempat tidur. Dia langsung naik di atas tubuh Celline dan bersiap untuk menghisap madu di tubuh Celine.Saat ini, Jason mulai menjadikan buah dada ranum milik Celine sebagai sasarannya.Celine memejamkan matanya untuk menikmati apa y
Ada air mata yang jatuh ke pipi Celine saat dia membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju ke arah lift. Pada saat itulah Celine mendengar suara Jason memanggilnya tapi Celine malah mempercepat langkahnya.Celine merasa sangat malu, dia tidak menyangka kalau dia sedang ditipu oleh seseorang yang berusaha mempertemukan dirinya dengan Jason padahal Jason datang ke kamar hotel ini karena mengira sedang janjian dengan Angela.Terdengar suara langkah kaki di belakang Celine dan juga suara Jason memanggil-manggil namanya tapi Celine tidak mau berpaling, Celine putuskan untuk secepatnya meninggalkan hotel ini.Akhirnya Celine berhasil sampai juga di depan pintu lift tapi di saat itulah pundaknya direngkuh orang dari belakang dan orang itu membalikkan tubuh Celine dan langsung memeluk Celine.Tanpa melihat siapa yang memeluknya, Celine langsung menangis dengan kedua tangan masih lurus ke bawah. Dia tidak membalas pelukan ini, dia hanya menangis dengan kencang.Ada dua rasa yang dirasakan Celine
Saat ini, Celine yang sudah berdandan habis-habisan sambil tersenyum ceria kepada Bryan yang nampak masih berada di depan laptop. "Mama pergi dulu ya?""Iya, ma. Have fun, ya?" kata Bryan sambil tersenyum penuh arti.Celine mengerutkan keningnya karena tidak biasanya saat dia akan keluar rumah, Bryan akan berkata seperti tadi. "Kenapa Bryan bilang seperti itu?""Maksud mama, apa?""Kenapa Bryan bilang have fun sama Mama?""Suka-suka aja.""Kan mama belum bilang mama akan kemana, kenapa Bryan bilang have fun?" tanya Celine.Celine heran karena memang sejak dia mendapatkan kabar kalau Jason ingin bertemu dengannya, dia langsung menghabiskan waktunya di kamar mandi untuk luluran, memperbaiki rambut, makeup-an dan tidak sempat memberitahu Bryan kalau dia kan ketemu Jason, karena itu Celine sangat heran dengan kata-kata Bryan tadi.Bryan mengangkat keningnya dan memainkan matanya dengan lucu. Aku cuma suka mengatakannya, ma. Tidak ada artinya, kok."Celine masih tercenung sambil terus mena
"Memang apa yang Brian ketahui?" tanya Celine sambil menatap anaknya ini. "Lagian ini sudah jam berapa? Kenapa kamu belum tidur?""Aku sudah tidur tadi kok, Mah. Tapi aku terbangun saat mendengar suara motor mama. Sekarang mama tidur aja dulu, Bryan sedikit lagi tidur.""Ok, lalu apa maksud kata-kata Bryan tadi kalau Bryan tahu apa yang terjadi?""Bryan tahu kalau papa meninggalkan mama dan Bryan karena cewek Papa yang lain dan Bryan tidak suka itu. Kenapa sih papa harus meninggalkan kita? Memang apa salah mama? Memang apa salah Brian?"Celine tersenyum dan berusaha menenangkan Bryan. "Kamu masih kecil, Bryan. Kamu nggak bakalan mengerti. Mungkin kalau kamu sudah lebih gede, barulah kamu akan mengerti.""Tapi Bryan tidak akan berdiam diri, mah. Bryan akan melakukan sesuatu supaya Papa dan Mama bersatu kembali seperti beberapa hari lalu saat di Bali. Enak loh, mah, waktu di Bali. Bryan bisa tinggal di dekat pantai, ada kolam renangnya juga, banyak mainannya,ada ibu-ibu di hotel yang ra