Share

78. Aku Iri

last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-21 18:58:55

Ayu dibuatnya terkejut karena saat menginjakkan rumah Hanin masuk begitu rapi, walaupun sederhana dan tidak banyak perabotan sehingga ruang tamu itu terlihat luas.

Bahkan saat memasuki kamar Hanin yang kecil, dia tidak merasa risih ataupun minder. Ayu pun sangat menyukai kamar Hanin yang begitu harum, bersih dan rapi.

“Ini kamarmu?”

“Iya, maaf ya kamarku pasti tidak sebagus dengan kamarmu di rumah, tetapi bagiku ini sudah lebih baik, dan aku sudah terbiasa begini,” jawab Hanin merendah.

“Dari kecil Ibu sudah membiasakan aku untuk belajar membersihkan kamar sendiri, agar nanti kalau sudah besar tidak merepotkan ibu,” jelasnya lagi.

“Jadi kamu sendiri yang membersihkan kamar ini?”

“Iya!”

“Sekarang kamu pakai pakaian ini saja!”

Hanin mengambilkan pakaian dari lemari pakaiannya. Lagi-lagi Ayu dibuatnya terkejut saat melihat tumpukan pakaian Hanin yang tersusun rapi.

“Ini kamu juga yang melipat pakaian ini?”

“Awalnya Ibu sih, tetapi setelah belajar lama-lama aku terbiasa merapikan semuanya
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   79. Geram

    “Bukan itu maksudnya, aku hari ini ada les piano jam dua siang dan ini sudah hampir jam dua, bahkan ... lima belas menit lagi,” sahutnya sedikit bingung.“Astagfirullahaladzim, Mbok juga lupa sangking asyiknya mengobrol di sini!” pekik Mbok Jum ikutan panik.“Hanin, aku pulang dulu dan baju ini aku pakai dulu ya nanti setelah dicuci aku kembalikan.”“Kalau kamu mau baju itu ambil saja.”“Apa , kamu nggak keberatan kalau baju ini buat aku?”“Nggak lah, anggap saja sebagai awal persahabatan kita, bagaimana?”“Baiklah, terima kasih banyak Hanin, aku sangat senang untuk hari ini, tetapi aku belum tahu apakah kita bisa bertemu lagi nanti atau tidak.” Wajah Ayu kembali redup dan menunduk“Kenapa nggak bisa?” tanya Hanin bingung.“Tenang saja selama ada Om, kalian bisa kok bertemu seperti ini,”“Sungguh, yang betul Pak?” Hanin sangat bersemangat.“Memang Bapak pernah bohong sama Hanin, nggak pernah kan?”“Terima kasih Pak, Bapak memang is the best!” Hanin memeluk erat bapaknya membuat Ayu ir

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   80. Jeritan Hati Ayu

    Seperti yang kamu dengar kalau putrimu Ayu tidaklah nakal tetapi teman-teman sekelasnya yang membuly dirinya gara-gara nama yang kamu berikan, dan sampai sekarang pun aku tidak tahu nama panjang, Ayu.”“Kamu kasih nama apa sih, sampai-sampai dia di bully, bukannya kamu bilang nama anakmu lebih bagus daripada anakku?” tanya Suratmin penasaran.“I-iya memang seharusnya nama putriku itu Kirana Salsabila, tetapi saat aku ingin menulis di buku KIA untuk pengajuan pembuatan akta kelahiran tiba-tiba aku menerima telepon dari temanku, namanya Wahyu, jadi aku tulis nama itu Wahyu Bakti Husada dan panggilannya Ayu,” jawabnya pelan.“Apa, kenapa sampai seperti itu, kenapa kamu nggak periksa lagi tulisanmu?” tanya Suratmin terkejut.“Ini semua salah kamu Mas, sudah aku bilang ganti nama anak kita tetapi kamu malas menggantinya dan sekarang sampai dia besar pun akan menjadi bahan olokan teman-temannya!”“Buktinya masih SD saja sudah membuat Ayu malu, bagaimana nanti dia kuliah apalagi menikah, dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   81. Cita-Cita Hanin

    “Aku tidak tahu apa yang membuatmu masih membenciku, tetapi semoga seiring waktu kamu bisa mengenalku lebih dekat,” lirihnya dalam hati.Suratmin lalu menghampiri Ayu dan ingin berpamitan pulang.“Nduk, Om pulang dulu, pokoknya kalau masalah dengan sekolahmu sudah beres, kamu tidak perlu takut lagi, dan jangan mau di bully, ingat jangan pasrah dalam keadaan, jika kita bisa melawan untuk kebenaran, kenapa tidak?”“Yakin dalam diri Ayu sendiri kalau Ayu itu gadis yang kuat, dan selalu ada dilindungan orang-orang yang menyayangi Ayu!”“Ingat jangan membenci kedua orang tua Ayu, ya tetap sayangi mereka!”“Om pulang dulu, Assalamu’alaikum!”“Mbak Siska, saya pulang dulu,” ucap Suratmin tersenyum.“Iya, Mas, hati-hati di jalan,” sahut Siska membalas senyuman Suratmin.“Kenapa kamu begitu peduli sama dia, pastilah dia hati-hati di jalan,” sahut Suratman yang tidak suka istrinya basa-basi untuk saudara kembarnya itu.“Ya ampun, Mas, namanya juga basa-basi, apa salahnya sih?” tanyanya lagi kesa

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   82. Ayu Masuk Rumah Sakit

    “Ayu!” Ayu ... bangun, kamu kenapa?” “Ayu, jangan begini aku jadi takut nih!”“Mel, cepat panggil Bu guru!” terial Kania.Meli pun segera mencari Bu Guru Mira di ruang guru.“Bu Mira!” panggil Meli setelah sampai di depan ruang guru dengan ngos-ngosan.Napasnya masih belum tertata dengan baik, sehingga dia pun berbicara dengan terbata-bata.“Bu-Bu Mi-Mira ... Ayu, Bu!”“Meli, ada apa? Kenapa kamu lari-lari, dan ada apa dengan Ayu?” tanyanya bingung.“I-itu A-Ayu jatuh eh salah maksudnya pingsan, Bu!” teriak Mely.Seketika Mira terkejut bersama guru-gura lain. Mereka pun segera mengikuti arah Mely untuk membawanya ke sana.Dengan ditemani beberapa Guru yang lain, sampai di ruang kelasnya dan memang benar saja Ayu teman mereka sudah tidak sadarkan diri.Bu Mira lalu berusaha mengangkatnya dan membuat tempat tidur darurat dengan menggunakan kursi.Bu Mira lalu mengambil minyak kayu putih dan berusaha membangunkannya, tetap sia-sia, tubuhnya tidak bereaksi.Atas saran guru yang lain akhi

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   83. Kebencian Ayu

    “Mbok, telepon siapa?” “Seperti biasa telepon saudara kembarnya Pak Ratman, Bu.”“Saya nggak peduli kalau kena marah, siapa suruh susah banget dihubungi sekalian saja nggak usah punya ponsel kalau nggak mau dihubungi,” jawabnya kesal.“Ya, betul juga sih, masa saya telepon beberapa kali nggak diangkat-angkat, apalagi Bu Siska yang sebagai ibu kandungnya sendiri.”“Masa tega sih sama anak sendiri nggak diurusin, biarpun kita juga menjadi wanita karier bukan berarti kita lepas tanggung jawab begitu saja!”“Jika hanya di sekolah saja mendapat pelajaran bagaimana lingkungan dan keluarga juga sangat berperan perting untuk pertumbuhan anak itu sendiri,” jelasnya ikutan kesal.Mbok Jum lalu menekan nomor ponsel milik Suratmin. Polselnya pun terdengar nada sambung.“Bagaimana Mbok, nyambung nggak?”“Nyambung, Bu.”[Ya, Assalamu’alaikum, Mbok?][Wa’alaikumsalam, Mas Ratmin][Ada apa Mhok, bagaimana kabar Ayu, apakah dia baik-baik saja?][Justru itu Mas, Mbok telepon soalnya Neng Ayu masuk rum

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   84. Kemarahan

    “Kenapa aku dilahirkan dari rahim mamah yang tidak menyayangiku?”“Aku tidak bisa melihat Hanin bahagia, dia terlalu sempurna, dia tidak miskin, siapa bilang dia miskin, tetapi hidupnya lebih bahagia dari pada aku!”Papah dan Mamah tidak pernah mengajakku jalan-jalan walau hanya ke taman saja, mereka sibuk dengan dunianya masing-masing!”“Aku hanya ditemani oleh Mbok Jum saja, hanya dia yang mau menemaniku, hanya dia yamg mengerti aku, tetapi saat melihat mereka satu keluarga yang utuh aku menjadi iri dengan Hanin!”“Aku sendiri ... sendiri ...!”Ayu meratapi nasibnya yang tidak beruntung daripada teman-temannya yang selalu ada saja cerita dari mereka tentang orang tua mereka.Terlebih lagi kepada sepupunya sendiri, Hanin.Rasa iri, dengki, marah dan benci kini membuat rasa itu bergelora di dalam hatinya, timbul keiinginan untuk membuat Hanin dimarahi oleh kedua orang tuanya.“Hanin, kamu terlalu sempurna untuk menjadi anak dari mereka yang begitu perhatian dan baik sama kamu.”“Sepe

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   85. Permintaan Maaf

    “Apakah maksudnya Pak Ratman?’ desak Pak Dibyo dengan raut wajah kesal.“Maafkan saya Pak!”“Sial, kenapa juga dia datang ke sini, buat apa coba yang ada hanya buat masalah saja,” ucapnya dalam hati dengan wajah cemberut.“Saya tidak ada maksud untuk membohongi Bapak, hanya saja saat itu saya hanya kesal dengan dia sudah beberapa tahun pergi tanpa kabar dan kini dia kembali begitu saja, dan tiba ke sini tahu-tahu sudah menikah jelasnya berbohong.“Oh begitu, baiklah saya minta maaf telah menuduh kamu yang bukan-bukan, tetapi apakah Bapak Ratmin juga mempunyai anak?” tanya Pak Dibyo seketika membuat Suratmin bingung.“Saya memang mempunyai satu anak perempuan, sama seperti Ayu usianya baru delapan tahun, maaf kenapa ya Pak menanyakan hal itu?” tanyanya lagi semakin penasaran.“Ah tidak ada apa-apa, nanti kita bicara lagi soalnya saya ada janji sama orang lagi dan apakah saya boleh meminta nomor telepon Pak Ratmin?”“Buat apa Dibyo, nggak penting juga, memang Bapak ada perlu apa dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   86. Penampilan Baru Susi

    Gadis kecil itu tersenyum memperlihatkan barisan giginya yang putih, kulitnya pun tidak terlalu hitam yang mana dulu waktu masih bayi Suratman mengejeknya.“Assalamu’alaikum, Om!”“Wa-wa’alaikumsalam.”“Apa kamu yang bernama Hanin yang selalu menjadi teman Ayu?”“Iya Om, dan itu Ibu Hanin,” jawabnya sembari menunjuk Susi yang sedang menerima telepon di pojok kamar.Lagi-lagi Suratman terkejut dengan penampilan istri saudara kembarnya yang sekarang tampil dengan lebih anggun.Wajah Susi yang dulu kusam, tidak terawat kini menjadi lebih fresh, lebih kelihatan muda dan tentu saja wajahnya sekarang terlihat lebih menawan.Entah kenapa hatinya mulai berdesir sangat menyukai penampilan Susi yang sekarang.Padahal dulu dia tidak menyukai saudara iparnya itu yang terlihat jelek, kusam dan tidak terawat.“Benaran ini Susi, aku kok pangling melihat dia, apa aku nggak salah lihat nggak mungkin itu Susi.”“Setahuku dia sangat kusam, wajahnya saja abstrak tetapi ini dengan balutan jilbabnya tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22

Bab terbaru

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   124. Tolakan Rayhan

    Memang tidak diragukan dulu saat mereka satu kampus. Ayu yang terlahir dengan wajah cantik dan tubuh seksi, membuat siapa saja akan jatuh cinta dan tergoda, sehingga banyak para lelaki yang mencuri pandang dengannya dan ingin merasakan pelukan hangat dari Ayu. Apalagi cara berpakaian yang sangat terbuka membuat para pria panas dingin dibuatnya.“Apakah Ayu yang mengatakan hal itu dengan Bapak?” “Iya, kamu juga mencintai Ayu, kan?” tanya Suratman bersemangat dan melirik sinis kearah Suratmin. Rayhan menghela napas panjang, dia tahu akan terjadi seperti ini. Apalagi beberapa hari yang lalu Rayhan bersama Hanin melihat Ayu bergandengan tangan dengan pria yang lebih tua darinya.Saat mereka berbincang di ruangan Rayhan, tiba-tiba saja Pak Dibyo ayah kandung Rayhan masuk ke ruangan itu. Dia pun ikut terkejut dengan kehadiran dua orang saudara kembar itu. Dengan cepat Suratman berdiri untuk menyambut Pak Dibyo dan menghambur ke pelukan seakan mereka baru bertemu kembali sebagai seorang

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   123. Pertemuan Saudara Kembar

    Tepat pukul dua siang akhirnya Suratman sudah sampai di kantor Rayhan. Setelah memarkirkan mobilnya dia keluar dari mobil dengan senyuman semringah, berjalan tegak dengan membusungkan dadanya. Pria paru baya itu yakin kalau selain kerja sama itu dia juga menawarkan Ayu untuk dinikahinya. Apalagi kata putrinya sendiri kalau Rayhan juga sangat mencintai Ayu.“Ah sebentar lagi perusahaan ini akan menjadi milikku . Rasanya tidak sabar untuk bisa masuk di dalam keluarga Rayhan,” batin Suratman sambil menatap gedung tinggi itu, lalu melanjutkan langkahnya menuju lift. Dia pun menekan tombol lift pergi ke lantai empat tempat di mana ruang kerja Rayhan berada. Rasa gugup dan sedikit gelisah sudah menyelimuti hatinya. Tak lama kemudian pintu lift terbuka dia ib berjalan sedikit cepat karena waktu sudah menunjukkan pukul dua lewat lima menit.“Selamat siang Pak, dengan Bapak Suratman dari PT. Citra Kencana?” tanya Mila sekretaris Rayhan, menghentikan langkah Suratman yang ingin langsung masuk

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   122. Periksa Ke Dokter

    “Ah sial ... kenapa harus sekarang?” tanyanya dalam hati.“Ada apa, Sayang?”“Nggak apa-apa, Pa!”Ayu lalu membalas pesan singkat itu sesaat lalu menaruh kembali ponselnya di dalam tas.“Sayang, kamu tidak usah ikut dulu, biar Papa yang bertemu Rayhan. Jika urusan Papa dengannya selesai dan menyetujui kerja sama ini maka itu sangat mudah kita masuk di dalam keluarga Wardana yang kaya raya,” jelas Suratman tersenyum bahagia.Namun saat mereka sedang membicarakan masalah itu, tiba-tiba perut Ayu terasa mual dan muntah.“Uek ... uek ...! Pa, perut Ayu sakit Pah!”Suratman yang melihat Ayu yang memegang perut langsung menghampiri dirinya dengan rasa panik.“Kenapa perut, Nak? Apakah tadi pagi kamu tidak makan atau kamu salah makan mungkin, kita ke dokter saja?” Suratman lalu mengambil kunci mobil dan ingin mengantar Ayu ke rumah sakit.Saat ingin memapah Ayu, dia merasa tidak tahan dan berlari ke toilet dengan cepat, Suratman begitu panik saat melihat Ayu muntah-muntah lagi.“Ayu ke kamar

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   121. Benci Tapi Sayang

    “Oh ya kalian mau makan siang di sini?” tanya Hanin mengalihkan pembicaraan.“Nggak, mau main bola! Ya makan lah, kamu nggak lihat kita lagi nunggu antrean panjang itu, nyesel saya datang kemari dan bertemu kamu lagi di sini!” kilahnya berbohong.“Ayuk Dim, kita cari makan di tempat lain!” ajaknya lagi.“Kalian mau ke mana? Makan di sini saja,” ajak Hanin tersenyum.“Dengar ya Hanin, tidak usah berbaik hati dengan kami, memang hanya kamu saja yang menjual makanan, banyak kali dan pastinya enak juga,” Rayhan menatap lekat wajah Hanin yang masih terlihat lelah.“Kamu kenapa sih, dari awal kita bertemu kamu selalu jutek sama aku? Ada apa denganmu, Ray? Memang aku ada salah apa sama kamu?” tanya Hanin kesal kepada Rayhan.“Ayolah Ray, elo kenapa sih? Benar tuh yang dikatakan Hanin, elo itu bersikap aneh sama Hanin! Tunggu dulu kalian sudah saling kenal?” tanya Dimas penasaran.“Iya Mas, kita sudah kenal semenjak kami masih kecil,” jawab Hanin tersenyum.Rayhan hanya diam melihat Dimas ter

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   120. Senyumannya

    “Ah sial!”“Kenapa aku tidak langsung mengatakan kalau dia adalah simpanan Pak Alvin, aku tidak mau berurusan dengan orang itu!”“Maafkan aku Yu, sebagai teman aku bisa mengingatkanmu untuk tidak melakukan hal itu, kalau perlu, kamu harus menikah dengannya!”“Namun aku tidak menerimamu sebagai pendamping hidupku, karena aku mulai mencintai seseorang!”Senyuman mengembang saat terlintas wajah Hanin yang begitu bisa membuat hati seorang Rayhan berbunga-bunga.“Untung saja wajah Hanin terlintas di pikiranku, coba kalau tidak pasti aku terbuai dengan bujuk rayu Ayu,” gerutunya sembari tersenyum.“Duh senyumannya aku tidak bisa melupakan senyuman Hanin, tetapi ... tidak ... tidak dia milik bang Rayyan.”“Aku tidak boleh memikirkannya, aku harus bisa membencinya jika tidak rasa cinta dan sayang itu selalu muncul dan itu sangat menyiksaku!”“Ya ... ada apa denganku?”Rayhan berusaha kembali fokus dengan pekerjaannya, dan dia pun berencana datang ke warung makan Hanin saat makan siang.Nam

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   119. Rayuan Maut Ayu

    “Ya Allah dia saudara sepupuku, dia sangat cantik sama persis dengan di foto yang Rayhan tunjukan di dalam ponselnya,” gerutunya dalam hati.Tanpa terasa bulir-bulir air mata pun berjatuhan tak tertahankan.Hanin membiarkan Ayu mencaci maki dirinya, karena dia sangat rindu dengan suara khas Ayu saat memarahi orang lain.“Jika kamu tahu aku adalah Hanin, apa yang akan kamu lakukan?”“Apakah kamu tetap membenciku?” tanya Hanin dalam hati.“Halo ... Kamu dengar nggak sih apa yang aku katakan?”“Apa yang kamu lihat?” tanyanya lagi dengan penasaran.Mendengar ada keributan Rayhan yang sibuk di ruangannya pun keluar dan mencari tahu.“Ada apa ini, kenapa ada ribut-ribut di kantor saya?” tanyanya sembari memperhatikan mereka.“Ray, ini loh gadis kampung nggak punya etika!”“Ayu!” Rayhan kaget karena sahabatnya itu kembali muncul setelah enam bulan tidak bertemu langsung.“Iya aku Ayu, Ray, kamu seperti lihat hantu saja,” gerutunya kesal.“Siapa sih dia Ray, kenapa ada gadis seperti ini di ka

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   118. Jebakan Untuk Rayhan

    “Bagaimana kamu sudah siap?”“Tenang saja saya akan melakukannya dengan pelan-pelan, kamu akan menikmatinya juga kok,” ucapnya tersenyum.“Kenapa Om ingin melakukan semua ini?” tanya Ayu seketika.“Kamu sudah diberi tahu alasannya kan dari Papahmu, kalau istri saya tidak bisa lagi melayani saya dengan baik.”“Hidup itu kejam, Sayang jika kamu tidak bisa bertahan maka pilihan hanya satu yaitu kematian.”“Saya tahu kamu sangat sayang dengan Papahmu, sehingga kamu mau melakukan apa saja untuk dia, kamu memang anak yang baik, kamu tidak akan kekurangan kasih sayang lagi, karena saya juga akan menyayangi kamu,” ucapnya sembari memegang paha mulus Ayu yang terpampang jelas menggoda.Awalnya risih dipegang tetapi Ayu tidak ingin membuat Pak Alvin marah sehingga dia pun membiarkan tubuhnya dipegang oleh pria itu.Semenjak itu kehidupan Ayu berubah, dia jarang bertemu Rayhan, karena sibuk dengan kuliah dan Pak Alvin.Hubungan mereka berjalan dengan baik, Pak Alvin sangat puas dengan Ayu, tida

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   117. Negosiasi

    “Begini Man, saya ingin anakmu menjadi wanita simpanan saya,” jawabnya serius.Mendengar perkataan Alvin, Suratman naik pitam dan langsung berdiri dengan wajah amarah.“Apa maksud Bapak, menyuruh anak saya menjadi simpanan Bapak?”“Bapak ini sudah nggak waras, dia itu pasti seumuran dengan anak Bapak, dan dengan mudahnya Bapak bilang seperti itu, bagaimana dengan istri Bapak di rumah jika mengetahui kalau suaminya mempunyai simpanan yang pantas menjadi ayahnya?” amarah Suratman meledak-ledak.“Tenang Man, pikirkan saja dulu tawaran saya, jika kamu setuju saya segera menyuntikkan dana ke perusahaan dan rumahmu yang telah di sita oleh bank, dengan gratis asalkan anakmu bersedia untuk menjadi kekasih gelap saya?” “Maaf Pak saya tidak mungkin membiarkan anak saya menjadi simpanan Bapak, apa kata orang nanti, dan bagaimana dengan istri dan anak Bapak?” Suratman merasa kesal dan harga dirinya seperti diinjak-injak karena baru kali dia menjadi dilema untuk memutuskan kehidupan anak gadisnya

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   116. Derita Ayu

    Mobil mewah itu meluncur dengan baik sampai masuk di kawasan perumahan elit. Gedung menjulang tinggi dengan ornamen bernuansa putih gading.Halaman rumah yang begitu luas dan dihiasi dengan tanaman bunga yang beraneka ragam.Rumah itu terlihat sangat indah dan asri, di dalamnya tidak banyak barang, sehingga kita memandang luas setiap ruangan.Di halaman itu juga di bangun sebuah garasi yang luas dan berbagai koleksi mobil antik dan mewah berjejer rapi menghiasi rumah itu.Mereka masuk dan segera menaruh camilan dan es teler itu yang sudah tidak ada rasanya, sehingga Ayu pun langsung pergi ke dapur dan membuka kulkas lalu meracik es teler itu dengan menambahkan susu kental manis agar lebih terasa manis.Setelah itu dihidangkan di meja makan lengkap dengan camilan yang baru di beli di taman itu.Pria paruh baya itu lalu duduk di meja makan setelah berganti baju santai menggunakan kaos tanpa kerah polos berwarna biru dengan bawahan celana pendek.Terlihat sekali bulu-bulu kaki pria itu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status